Makalah ini membahas tentang isu sosial dan etika dalam sistem informasi, dengan fokus pada lima etika penggunaan sistem informasi yaitu hak dan kewajiban informasi, hak dan kewajiban kepemilikan, akuntabilitas dan pengendalian, kualitas sistem, serta kualitas hidup.
Si & pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
1. Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Makalah
Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN
INTERNAL
Jurusan Magister Akuntansi
Disusun oleh:
Siti Nur Rohadatul ‘Aisy (55517110082)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. ABSTRACT
Dalam penggunaan system informasi yang baik dan benar, kita harus memahami Isu
Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi sehingga tidak ada pihak-pihak yang diruggikan
didalamnya.
.
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRACT................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3. Tujuan pembelajaran .......................................................
1.4. Manfaat Dan Manfaat Pembelajaran ...............................
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi ................................................................... 3
2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi ................................................................... 4
2.3. Pengendalian Internal ............................................................................. 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 15
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Etika (ethics) merujuk pada sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan seseorang,
yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk
mengarahkan pelakunya.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan
semakin maraknya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.
1.2. Perumusan Masalah
Adanya persaingan yang terjadi secara kompetitif disegala sektor industri menjadi
suatu pemacu bagi setiap perusahaan untuk tetap melakukan inovasi – inovasi agar tetap
dapat bersaing secara global. Persaingan yang terjadi antar perusahaan saat ini dapat
dilihat dari pemanfaatan teknologi yang digunakannya serta seberapa efektif dan efisien
kah penggunaannya.
Persaingan demikian menyebabkan manajemen perusahaan perlu untuk memilih
dan mengamati teknologi informasi yang seperti apa yang akan digunakan dalam
bisnisnya.
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut
dunia maya. Di dunia maya, setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk
berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya.
Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang
menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang
terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena
dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat
tumbuh. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu
menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk
mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media internet
untuk menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih
dikenal dengan nama e-business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh
manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan
berhasil berbisnis di dunia maya.aimana internet, e-business dan e-commerce tersebut.
Permasalahan etika yang mendesak lainnya yang disebabkan oleh sistem
informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi,
menetapkan standar untuk kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan
individu dan masyarakat, dan melindungi nilai dan institusi yang sangat penting bagi
kualitas hidup dalam masyarakat informasi.
1) Bagaimana 5 etika dalam penggunaan system informasi?
5. 1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui etika dalam
penggunaan system informasi.
6. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian etika
Etika (ethics) merujuk pada sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan
seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat
keputusan untuk mengarahkan pelakunya.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan
semakin maraknya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.
Permasalahan etika yang mendesak lainnya yang disebabkan oleh sistem informasi
adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan
standar untuk kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan
masyarakat, dan melindungi nilai dan institusi yang sangat penting bagi kualitas
hidup dalam masyarakat informasi.
2.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen yang
saling berkerjasama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan organisasi
(informasi/target/goal) (Hapzi Ali, 2011). Sedangkan sistem adalah hasil dari
pemrosesan data (data processing) menjadi suatu bentuk yang penting bagi pemakai
(user/end user) dan mempunyai nilai (value) serta bermanfaat dalam pengambilan
keputusan (Decision Making), (Hapzi Ali, 2011).
Jadi Sistem Informasi adalah Suatu sistem yang berhubungan dengan proses
penciptaan dan pengaliran informasi dalam upaya pengambilan keputusan (Hapzi
Ali, 2011).
Pengertian lain Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi
informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung
operasi dan manajemen.
Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan
merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.
Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada
penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga
untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung
proses bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem
kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan
pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu
dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang
kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan,
mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi. Dengan demikian, sistem
informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di
sisi lain. Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia,
7. perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. istem Informasi,
dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi komponen penting dalam
organisasi bisnis modern yang sukses menjalankan usahanya, karena mampu
membantu dalam pengembangan bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif.
Sistem dan teknologi informasi juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas
dan efisiensi proses-proses bisnis yang ada di organisasi, sehingga menjadi
proses bisnis unggulan (best practice), juga mampu memfasilitasi jajaran manajer
dalam pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.
Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi
(hardware, software dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan dan
prosedur kerja, untuk mengelola (menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan
menyebarluaskan) informasi dalam sebuah organisasi.Sistem Informasi pada
sebuah organisasi, dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu sistem pendukung
operasional (misalnya untuk mengefisienkan taransaksi bisnis, mengendalikan
proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan sistem pendukung
manajemen (misalnya untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan
langsung pada proses pengambilan putusan).
2.3. Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa
bagian :
1) Transaction Processing Systems (TPS)
8. TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar
gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan
organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh
TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level
operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem
ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan
outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.
Sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS
untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di
perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi operasi bisnis dari hari ke
hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama
sekali. Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi
manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data
elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems
mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan,
pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems
menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun
eksternal.
2) Office Automation Systems (OAS)
Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan Virtual
Office (VO), konsep OAS menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT
9. (Information Technology mencakup hardware dan software) dalam berkomunikasi
baik dengan satu orang/unit maupun banyak orang/unit untuk mengurangi
penggunaan kertas (paperless) dengan tujuan terjadinya peningkatan kecepatan,
ketepatan, keamanan kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja. Secara
sederhana konsep OAS menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server.
Server sebagai pusat pengendali untuk setiap workstation dan peralatan lainnya.
Para pemakai (user) dapat saling berhubungan dengan pemakainya lainnya melalui
server tadi. Semua informasi dan dokumen disimpan didalam server dan untuk
memudahkan digunakan berbagai software yang dapat mengatur masing-masing
pengguna workstation. Melalui penggunaan jaringan LAN (Local Area Network)
dan Intranet serta Internet seorang user/pemakai akan dapat berkomunikasi dengan
pemakai lainnya tanpa ditentukan/dibatasi oleh jarak dan waktu.
3) Knowledge Work System
Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat
dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi. Knowledge Work System
mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan
membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
4) Informatic Management System
SIM tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat
keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat
10. keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis
yang sudah terkomputerisasi (basis data).
2.4 Etika dan Sistem Informasi.
Isu etika, sosial, dan politik sangat terkait satu dengan yang lainnya. Dilema etika
yang mungkin anda hadapi sebagai seorang manajer sistem informasi biasanya timbul
dalam perdebatan sosial dan politik. Pengenalan teknologi informasi yang baru memiliki
dampak yang seperti gelombang, menimbulkan isu etika, sosial, dan politis baru yang
harus ditangani ditingkat individu, sosial, dan politis. Isu ini memiliki lima dimensi moral:
hak dan kewajiban informasi, hak dan kewajiban kepemilikan,kualitas sistem, kualitas
hidup, dan akuntabilitas dan pengendalian.
Model ini dapat digunakan untuk menggambarkan dinamika yang menghubungkan isu
etika, sosial dan plotis. Model ini juga bermanfaat untuk mengidentifikasi dimensi moral
yang utama dari teknologi informasi, yang saling melintasi berbagai tingkatan tindakan
individu, sosial, dan politis.
2.5 LIMA DIMENSI MORAL ERA INFORMASI
Isu etika, sosial, dan politis utama yang muncul oleh adanya sistem informasi
mencakup dimensi moral berikut :
Hak dan Kewajiban informasi . Hak informasi apa yang dimiliki individu dan
organisasi? Apa yang dapat dilindungi hak tersebut? Apakah kewajiban individu dan
organisasi yang berkaitan dengan informasi ini?
Kepemilikan hak dan kewajiban. Bagaimana hak kekayaan intelektual pribadi tradisional
dilindungi dalam sebuah masyarakat digital dimana melacak dan menghitung hak
kepemilikan sulit dilakukan dan mengabaikan hak-hak pribadi menjadi sangat mudah?
Akuntabilitas dan pengandalian. Siapa yang dapat dan akan dituntut akuntabilitas dan
tanggung jawabnya atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu dan kolektif
serta hak-hak pribadi?
Kualitas sistem. Standar kualitas sistem dan data apakah yang harus dipenuhi untuk
melindungi hak pribadi dan keamanan masyarakat?
Kualitas hidup. Nilai apa yang harus dilindungi dalam sebuh masyarakat yang didasarkan
pengetahuan dan teknologi? Institusi mana yang harus dilindungi dari kejahatan? Nilai
dan praktik budaya mana yang harus didukung oleh teknologi informasi yang baru?
11. TREN TEKNOLOGI UTAMA YANG MEMUNCULKAN ISU ETIKA
Ada empat tren teknologi utama yang bertanggung jawab atas tekanan-tekanan etika
ini, yaitu:
1 Kecepatan komputasi belipat dua kali setiap 18 bulan, Pengaruh → Banyak organisasi
bergantung pada sistem komputer untuk operasi yang penting.
2Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat, Pengaruh → perusahaan dapat dengan
mudah memelihara secara terperinci masing-masing basis datanya.
3 Kemajuan analisis data, Pengaruh → perusahaan dapat menganalisis data berukuran
besar yang diperoleh secara terpisah untuk mengembangkan profil yang terperinci aas
perikau individu.
4 Kemajuan jaringan dan internet, Pengaruh → menyalin data dari lokasi ke lokasi yang
lain dan mendapatkan data pribadi dari lokasi yang jauh menjadi sangat mudah.
5 Kemajuan dalam penyimpanan data telah menyebabkan kejahatan rutin atas privasi
individu menjadi murah dan efektif. Siste penyimpanan data yang besar telah cukup
murah untuk suatu daerah dan bahkan perusahaan eceran lokal menggunakannya dalam
mengidentifikasi pelanggannya.
5 Penggunaan komputer untuk menggabungkan data dari sumber yang banyak ini dan
menghasilkan dokumen elektronik berisi informasi perorangan yang terperinci disebut
profiling.
Sebuah teknologi analisis data terbaru yang disebut nonobvious relationship
awareness (NORA) telah memberikan lebih banyak kapasitas profiling bagi sektor swasta
dan pemerintah. NORA dapat mengambil informasi tentang seseorang dari berbagai
sumber yang terpisah, seperti aplikasi karyawan, catatan telepon, daftar pelanggan, dan
daftar orang-orang yang dicari. Dan mengaitkan hubungan untuk memperoleh koneksi
tersembunyi yang tidak jelas yang mungkin dapat membantu mengedintifikasi pelaku
kejahatan atau teroris.
Perkembanagn jaringan komunikasi digital dunia yang secara luas tersedia untuk individu
dan perusahaan menimbulkan banyak perhatian etika dan sosial.
ETIKA DALAM MASYARAKAT INFORMASI
Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih.
Etika adalah tentang pilihan masing-masing orang.
KONSEP DASAR: TANGGUNG JAWAB, AKUNTABILITAS, DAN LIABILITAS
Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan
bertanggung jawab untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya. Tanggung
jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika.
Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial: ini berarti
bahwa ada mekanisme yang menetukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung
12. jawab, siapa yang bertanggung jawab.
Liabilitas (liability) adalah ciri dari sistem politis dimana suatu badan hukum mengambil
peranan yang memberi izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang
disebabkan oleh pelaku,sistem atau organisasi lain.
ANALISIS ETIKA
Ketika dihadapkan pada situasi yang tampaknya memunculkan isu etika,bagaimana
sehatusnya anda menganalisis masalah ini? Proses lima langkah berikut dapat membantu.
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
2. Didefinisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil denagn beralasan.
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.
PRINSIP ETIKA KANDIDAT
1. Perlakuan orang lain seperti apa yang anda harapkan dari orang lain (Golden Rule).
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu tidak baik
untuk dilakukan oleh siapapun juga.
3. Jika sebuah tindakan tidak tepat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat diambil.
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur.
5. Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit.
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang
kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain (disebut dengan aturan etika “tidak ada makan
siang gratis”-ethical “no free lunch” rule).
HAK INFORMASI: PRIVASI DAN KEBEBASAN DI ERA INTERNET
Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi
dari individu atau organisasi lain,termasuk negara.
HAK KEKAYAAN: KEKAYAAN INTELEKTUAL
Kekayaan intelektual dilindungi oleh berbagai perlindungan dalam tiga tradisi sah yang
berbeda yaitu Rahasia dagang, Hak cipta, dan Hak paten.
BAB III
13. METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana
informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau internet.
14. BAB IV
STUDI KASUS
Berikut contoh penerapan sistem informasi pada organisasi:
Analisis Etika (Contoh kasus Terkait Isu Sosial dan Etika Dalam
Implementasi Sistem Informasi dan Pemanfaatan Internet).
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
Sebagai contoh - Ada seorang karyawan divisi IT yang ditugaskan untuk memperbaiki
permasalahan/ error yang terjadi dialami karyawan divisi lain , yaitu memperbaiki
error pada aplikasi system perusahaan dan error dalam mengakses email kantor. Namun
dalam perjalanan waktu, Karyawan divisi IT tersebut menggunakan hak
akses dan kemampuan serta pengetahuan IT yang dimilikinya untuk mengakses
komputer karyawan lain untuk dapat melihat semua isi email, conversation history dan
memeriksa isi /file komputer karyawan tsb. Dalam kasus ini sudah terjadi pelanggaran hak
privasi yaitu hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan
orang lain yang memang tidak berhak untuk melakukannya.
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat
Hal ini menimbulkan konflik bahwa karyawan divisi IT tersebut telah melanggar kode
etik seorang profesional teknologi informasi dan melanggar hak privasi orang lain. Dalam
kasus ini telah terjadi pelanggaran tanggung jawab profesi karena tidak melakukan
pekerjaannya sesuai dengan yang diamanatkan dan telah melanggar prinsip integritas.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
Pihak – pihak yang berkepentingan atas adanya pelanggaran hak privasi ini antara lain
karyawan yang telah dilanggar hak privasinya dan manajemen perusahaan
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan
Karyawan divisi IT yang melakukan pelanggaran harus meminta maaf kepada pihak pihak
yang telah dirugikan, yaitu kepada karyawan yang telah dilanggar hak privasinya karena
perbuatan tersebut telah membuat orang lain menjadi tidak nyaman dan khawatir
karena kehilangan kebebasan individu. Serta meminta maaf kepada manajemen
perusahaan karena telah melakukan tindakan yang melanggar kode etik perusahaan dan
harus siap menerima semua konsekuensi yang ada dari pihak menejemen perusahaan.
Manajemen perusahaan harus bersikap tegas dengan memberikan hukuman (Punishment)
yang sesuai dengan tindak pelanggaran yang telah dilakukan yaitu memberikan surat
peringatan - SP atau berupa pemutusan hubungan kerja. Hal ini harus dilakukan
manajemen agar tidak terjadi kembali pelanggaran yang sama dan sebagai kendali bagi
karyawan untuk selalu berfikir dan bertindak secara benar dan tepat dalam segala situasi
dan kondisi dengan mengedepankan kepentingan kemajuan perusahaan.
15. Manajemen perusahaan juga harus semakin meningkatkan tingkat keamanan dan menjaga
data –data perusahaan dan privasi karyawan.
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda
a) Perusahaan dapat memilih karyawan baru yang memang memiliki dan mejagakode
etik seorang profesional teknologi informasi dan seorang karyawan yang berintegritas
dalam melakukan pekerjaannya
b) Semakin meningkatkan keamanan sistem informasi dan privacy karyawannya dengan
melakukan strategi strategi keamanan informasi sebagai berikut :
Physical security adalah keamanan informasi yang menfokuskan pada strategi untuk
mengamankan individu / anggota organisasi dan tempat kerja dari bencana alam,
kebakaran, dll. Physical security memfokuskan pada aset fisik dari suatu informasi.
Personal security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada keamanan
personal, berhubungan dengan keamanan physical security
Operation security adalah keamanan informasi yang membahas mengenai strategi suatu
organisasi, agar organisasi tersebut dapat mengamankan kemampuan organisasi untuk
berjalan tanpa ada gangguan.
Communication Security adalah keamanan informasi bertujuan mengamankan media
komunikasi dan memanfaatkan media tersebut untuk mencapai tujuan organisasi
Network Security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada pengamanan
peralatan jaringan ataupun data organisasi.
16. BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnis dan
organisasi sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan efisien
secara keseluruhan. Sehiingga pengendalian internal dapat memenuhi
fungsinya untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan
dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dalam pencatatan atau
perhitungan dapat diminimalisasiakan sehingga mengurangi kemungkinan
terjadinya kerugian.
17. DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Mercu Buana
2. http://yohanapremavari.blogspot.co.id/2017/03/isu-sosial-dan-etika-dalam-
sistem.html (112 Oktober 2017, 8.12)
3. Chapter 4. Ethical and Social Issues in Information Systems. Louden P.jane and
Louden C.Kenneth .2012.Prentice Hall
4. http://ekarachmansulistia.blog.upi.edu/2015/10/05/isu-sosial-dan-etika-dalam-
sistem-informasi/ (112 Oktober 2017, 8.12)