Si & pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, sistem informasi, organisasi, dan strategi, universitas mercu buana, 2017
1. Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi
Makalah
Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN
INTERNAL
Jurusan Magister Akuntansi
Disusun oleh:
Siti Nur Rohadatul ‘Aisy (55517110082)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. ABSTRACT
Sistem Informasi yang baik dapat mendukung perkembangan suatu Organisasi dengan
merencanakan strategi yang baik.
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRACT................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3. Tujuan pembelajaran .......................................................
1.4. Manfaat Dan Manfaat Pembelajaran ...............................
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi ................................................................... 3
2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi ................................................................... 4
2.3. Pengendalian Internal ............................................................................. 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 15
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Organisasi adalah struktur formal yang stabil yang mengambil sumber daya dari lingkungan
dan memprosesnya untuk menciptakan output.
Organisasi mempunyai ciri-ciri seperti mempunyai struktur organisasi yang jelas, memiliki
rutinitas dan proses bisnis. Organisasi biasanya juga mempunyai lingkungan, budaya dan politiknya
sendiri. Ciri lain organisasi termasuk proses bisnisnya, tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan.
Seluruh ciri ini mempengaruhi jenis sistem informasi yang digunakan organisasi.
Sistem Informasi dibentuk oleh manajer untuk kepentingan perusahaan bisnis. Pada saat yang sama
organisasi harus terbuka untuk melayani pengaruh sistem informasi untuk mendapatkan keuntungan
dari teknologi baru. Interaksi antara sistem informasidan organisasi adalah kompleks dan dipengaruhi
oleh banyak faktor mediasi, termasuk struktur organisasi, proses bisnis, politik, budaya, lingkungan
sekitar, dan keputusan manajemen.
1.2. Perumusan Masalah
Adanya persaingan yang terjadi secara kompetitif disegala sektor industri menjadi
suatu pemacu bagi setiap perusahaan untuk tetap melakukan inovasi – inovasi agar tetap
dapat bersaing secara global. Persaingan yang terjadi antar perusahaan saat ini dapat
dilihat dari pemanfaatan teknologi yang digunakannya serta seberapa efektif dan efisien
kah penggunaannya.
Persaingan demikian menyebabkan manajemen perusahaan perlu untuk memilih
dan mengamati teknologi informasi yang seperti apa yang akan digunakan dalam
bisnisnya.
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut
dunia maya. Di dunia maya, setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk
berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya.
Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang
menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang
terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena
dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat
tumbuh. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu
menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk
mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media internet
untuk menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih
dikenal dengan nama e-business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh
manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan
berhasil berbisnis di dunia maya.aimana internet, e-business dan e-commerce tersebut.
1) Apa saja kelemahan Sistem Informasi yang di implementasikan pada
perusahaan?
5. 1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui Kelemahan system
informasi bagi suatu perusahaan tertentu.
6. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen yang
saling berkerjasama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan organisasi
(informasi/target/goal) (Hapzi Ali, 2011). Sedangkan sistem adalah hasil dari
pemrosesan data (data processing) menjadi suatu bentuk yang penting bagi pemakai
(user/end user) dan mempunyai nilai (value) serta bermanfaat dalam pengambilan
keputusan (Decision Making), (Hapzi Ali, 2011).
Jadi Sistem Informasi adalah Suatu sistem yang berhubungan dengan proses
penciptaan dan pengaliran informasi dalam upaya pengambilan keputusan (Hapzi
Ali, 2011).
Pengertian lain Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi
informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung
operasi dan manajemen.
Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan
merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.
Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada
penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga
untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung
proses bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem
kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan
pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu
dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang
kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan,
mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi. Dengan demikian, sistem
informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di
sisi lain. Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia,
perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. istem Informasi,
dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi komponen penting dalam
organisasi bisnis modern yang sukses menjalankan usahanya, karena mampu
membantu dalam pengembangan bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif.
Sistem dan teknologi informasi juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas
dan efisiensi proses-proses bisnis yang ada di organisasi, sehingga menjadi
proses bisnis unggulan (best practice), juga mampu memfasilitasi jajaran manajer
dalam pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.
7. Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi
(hardware, software dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan dan
prosedur kerja, untuk mengelola (menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan
menyebarluaskan) informasi dalam sebuah organisasi.Sistem Informasi pada
sebuah organisasi, dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu sistem pendukung
operasional (misalnya untuk mengefisienkan taransaksi bisnis, mengendalikan
proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan sistem pendukung
manajemen (misalnya untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan
langsung pada proses pengambilan putusan).
2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa
bagian :
1) Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar
gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan
organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh
TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level
operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem
ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan
outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.
Sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS
8. untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di
perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi operasi bisnis dari hari ke
hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama
sekali. Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi
manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data
elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems
mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan,
pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems
menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun
eksternal.
2) Office Automation Systems (OAS)
Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan Virtual
Office (VO), konsep OAS menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT
(Information Technology mencakup hardware dan software) dalam berkomunikasi
baik dengan satu orang/unit maupun banyak orang/unit untuk mengurangi
penggunaan kertas (paperless) dengan tujuan terjadinya peningkatan kecepatan,
ketepatan, keamanan kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja. Secara
sederhana konsep OAS menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server.
Server sebagai pusat pengendali untuk setiap workstation dan peralatan lainnya.
Para pemakai (user) dapat saling berhubungan dengan pemakainya lainnya melalui
server tadi. Semua informasi dan dokumen disimpan didalam server dan untuk
memudahkan digunakan berbagai software yang dapat mengatur masing-masing
pengguna workstation. Melalui penggunaan jaringan LAN (Local Area Network)
dan Intranet serta Internet seorang user/pemakai akan dapat berkomunikasi dengan
pemakai lainnya tanpa ditentukan/dibatasi oleh jarak dan waktu.
9. 3) Knowledge Work System
Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat
dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi. Knowledge Work System
mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan
membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
4) Informatic Management System
SIM tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat
keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat
keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis
yang sudah terkomputerisasi (basis data).
2.3 Organisasi dan Sistem Informasi.
Terdapat beberapa definisi tentang organisasi, diantaranya :
• Definisi teknikal : organisasi adalah struktur sosial yang stabil dan formal. Struktur
tersebut menggunakan sumberdaya dari lingkungannya, serta mengolah sumberdaya
tersebut menjadi produk keluaran.
• Definisi behavioral : sekumpulan hak, kewenangan, kewajiban dan tanggung
jawab yang terbentuk secara seimbang dalam kurun waktu tertentu melalui konflik dan
penyelesaian konflik.
10. Organisasi adalah struktur formal yang stabil yang mengambil sumber daya dari
lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan output. Organisasi mempunyai ciri-
ciri seperti mempunyai struktur organisasi yang jelas, memiliki rutinitas dan proses
bisnis. Organisasi biasanya juga mempunyai lingkungan, budaya dan politiknya
sendiri. Ciri lain organisasi termasuk proses bisnisnya, tujuan, pilihan, dan gaya
kepemimpinan. Seluruh ciri ini mempengaruhi jenis sistem informasi yang digunakan
organisasi.
Karakteristik Umum Organisasi.
Dari berbagai macam organisasi, mereka semua memiliki karakteristik umum seperti
∼ Pembagian jenis pekerjaan secara jelas dan terspesialisasi
∼ Organisasi tersusun atas hirarki kewenangan
∼ Kewenangan dibatasi oleh seperangkat aturan dan prosedur
∼ Aturan menciptakan sistem yang universal dan tidak memihak
∼ Penilaian karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalisme, bukan
karena
hubungan pribadi
∼ Organisasi menganut prinsip efisiensi, memaksimalkan keluaran dengan masukan
yang terbatas
Organisasi yang berhasil bertahan sepanjang waktu adalah karena mereka sangat
efisien, menghasilkan sejumlah barang dan jasa melalui rutinitas baku. Rutinitas baku
tersebut kemudian dituliskan kedalam serangkaian aturan detail, prosedur dan praktek
yang disebut sebagai prosedur operasi baku (standard operating procedure-SOP). SOP
dikembangkan untuk dapat menanggapi seluruh kemungkinan situasi yang dapat
terjadi.Orang-orang di dalam organisasi mencakup berbagai posisi dengan berbagai
kekhususan, perhatian dan sudut pandang. Sebagai hasilnya, mereka secara alami
memiliki cara pandang berbeda tentang bagaimana mendistribusikan sumberdaya,
penghargaan dan sanksi. Perbedaan-perbedaan ini menjadi masalah bagi manajer dan
karyawan, dan mereka terlibat dalam pertarungan, kompetisi dan konflik politik
dalamsetiap organisasi. Hambatan secara politik adalah kesulitan paling besar dalam
membawa perubahan dalam organisasi, terutama dalam pengembangan sistem
informasi baru. Seluruh organisasi memiliki asumsi dasar, tak tergoyahkan dan tidak
Dipertanyakan lagi (oleh anggotanya) yang menentukan tujuan dan produk organisasi
tersebut. Budaya organisasi (organizational culture) adalah serangkaian asumsi dasar
tentang apa produk yang harus dihasilkan organisasi, bagaimana dan dimana produk
tersebut harus dihasilkan, serta untuk siapa produk tersebut dihasilkan. Secara umum,
asumsi budaya ini diterima secara total tanpa syarat (taken totally for granted) dan
jarang dibicarakan atau dinyatakan secara publik.
Karakteristik Khusus Organisasi
Meskipun organisasi memiliki banyak karakteristik umum, namun tidak ada dua
organisasi yang identik. Organisasi memiliki struktur, tujuan, konstituen, gaya
kepemimpinan, pekerjaan, dan lingkungan yang berbeda. Salah satu hal penting yang
membedakan organisasi adalah struktur atau bentuknya. Menurut Mintzberg, 1979
terdapat lima struktur organisasi seperti dalam Tabel
11. Organisasi bergantung pada lingkungannya untuk memperoleh sumberdaya dan
untuk memasarkan barang dan jasa. Organisasi dan lingkungannya memiliki hubungan
timbal-balik. Pada satu sisi, organisasi terbuka dan tergantung pada lingkungan sosial
dan fisik yang melingkupinya. Tanpa sumberdaya finansial dan sumberdaya manusia
organisasi tidak akan ada, sebagai contoh orang mau bekerja dengan baik dan konsisten
untuk mendapatkan upah atau keuntungan dari konsumen. Organisasi juga harus
merespon berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, juga harus merespon
berbagai tindakan yang diambil konsumen dan pesaingnya. Pada sisi lain, organisasi
juga dapat mempengaruhi lingkungannya. Organisasi dapat membentuk aliansi dengan
organisasi lainnya untuk mempengaruhi proses politik, organisasi juga dapat membuat
iklan untuk mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk mereka.
Secara umum lingkungan berubah jauh lebih cepat dibandingkan organisasi. Penyebab
utama kegagalan perusahaan adalah ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan lingkungan yang sangat cepat, serta tidak adanya sumbedaya untuk bertahan
menghadapi masa-masa sulit – meskipun hanya sebentar. Teknologi baru, produk baru,
selera dan nilai publik yang berubah memberi tekanan pada budaya, politik dan orang-
orang dalam organisasi. Kebanyakan organisasi tidak sanggup menghadapi perubahan
ini. Banyak hambatan dalam SOP, konflik politik, dan budaya organisasi. Tidak
mengherankan hanya 10 persen dari perusahaan yang masuk Fortune 500 pada tahun
1919 yang masih ada sampai sekarang.
2.3 Bagaimana Sistem Informasi Mempengaruhi Organisasi dan Perusahaan.
Sistem informasi dan organisasi dimana keduanya digunakan untuk saling
berinteraksi dan mempengaruhi. Sistem informasi juga terhubung dengan struktur,
budaya, proses bisnis organisasi. Sistem baru mengacaukan pola kerja dan hubungan
kekuatan yang telah mapan, sehingga sering ada kejanggalan yang cukup besar dari
organisasi ketika sistem tersebut diperkenalkan. Hubungan yang rumit antara sistem
informasi, kinerja organisasi dan pembuatan keputusan harus dikelola dengan cermat.
12. Teori Ekonomi
Dalam teori ekonomi, sistem informasi dapat dipandang sebagai faktor
produksi yang dapat menjadi subtitusi bebas (freely subtituted) bagi kapital dan tenaga
kerja. Dengan semakin murahnya teknologi informasi, TI menggantikan (menjadi
subtitusi) tenaga kerja yang semakin lama semakin mahal. Teknologi infomasi juga
dapat memperkecil ukuran organisasi karena TI dapat menurunkan biaya transaksi
(transaction cost), yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan karena membeli sesuatu
yang tidak dapat dihasilkannya sendiri. Membeli barang/jasa dari pasar adalah mahal,
karena terdapat biaya lokasi, komunikasi dengan pemasok yang jauh, pengawasan
komplain kontrak, pembelian asuransi, biaya pencarian informasi tentang produk, dan
sebagainya. Secara tradisional, perusahaan berusaha mengurangi biaya transaksi
dengan menjadi besar, menyewa lebih banyak karyawan atau membeli pemasok dan
distributor sendiri, seperti yang dilakukan General Motors.
Teknologi informasi, terutama penggunaan jaringan, dapat membantu
perusahaan mengurangi biaya keterlibatan dengan pasar (biaya transaksi). Dengan TI
lebih menguntungkan bagi perusahaan untuk menghubungi pemasok dari luar dari pada
menggunakan sumber-sumber internal. Sebagai contoh, Chrysler Corporation
menggunakan 70 persen komponen dari luar perusahaannya sendiri. Perusahaan Cisco
System dan Dell Computer melakukan outsource produksinya kepada perusahaan lain
seperti Flextronics.
Teknologi informasi juga dapat mengurangi biaya manajemen internal.
Menurut teori agen (agency theory), perusahaan dapat dipandang sebagai nexus of
contracts diantara individu-individu yang berkepentingan, perusahaan bukanlah entitas
tunggal yang bertujuan memaksimalkan keuntungan. Pemilik perusahaan
mempekerjakan karyawan (agen) untuk mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki
pemilik. Namun karyawan (agen) membutuhkan pengawasan dan manajemen terus-
menerus, jika tidak agen akan bertindak untuk kepentingannya sendiri bukan untuk
kepentingan pemilik perusahaan. Dengan semakin besar dan semakin luasnya cakupan
perusahaan, biaya agensi atau biaya koordinasi meningkat karena pemilik harus
mengeluarkan lebih banyak usaha dan biaya untuk mengawasi dan manajemen
karyawan. Teknologi informasi mengurangi biaya agensi dengan mengurangi biaya
dalam mendapatkan dan menganalisis informasi, sehingga manajer lebih mudah untuk
memperhatikan karyawan dalam jumlah besar.
13. Teori Perilaku
Teori perilaku berusaha menjelaskan organisasi dari sudut pandang sosiologi,
psikologi dan ilmu politik. Penelitian perilaku telah menemukan sedikit bukti bahwa
sistem informasi secara otomatis mentransformasi organisasi. Teknologi informasi
dapat mengubah hirarki pengambilan keputusan di dalam organisasi dengan
menurunkan biaya pengambilan dan penyebarluasan informasi. Teknologi informasi
dapat membawa informasi secara langsung dari unit operasional kepada manajer
senior, sehingga mengurangi manajer menengah dan pekerja klerikal. Teknologi
komunikasi memungkinkan manajer senior menghubungi unit operasional tanpa
melalui perantaraaan manajemen menengah. TI juga memungkinkan penyebaran
informasi secara langsung ke pekerja level bawah, sehingga mereka dapat membuat
keputusan berdasarkan
Pengetahuan dan informasi sendiri tanpa campur tangan manajemen. Namun beberapa
penelitian menyarankan agar manajer menengah diberi lebih banyak informasi,
sehinggamanajer menengah lebih berdaya dalam mengambil keputusan penting dan
dapat mengurangi sejumlah pekerja level bawah.
2.4 Menggunakan Sistem Informasi Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
2.4.1 Model Daya Kompetitif Porter
Dalam model daya kompetitif Porter, posisi trategis perusahaan dan strateginya
bukan hanya ditentukan oleh kompetisi dengan pesaing tradisional
langsungnya, tetapi juga dipengaruhi pemain baru di pasar, barang dan jasa
pengganti, pemasok, dan pelanggan. Sistem informasi mmbantu perusahaan
bersaing dengan mempertahankan harga yang rendah, membedakan barang dan
jasa, berfokus pada peluang pasar, memperkuat hubungan dengan pelanggan
dan pemasok, meningkatkan batasan entri pasar dengan tingkat operasional
yang sangat baik.
2..4.2 Strategi Sistem Informasi untuk Berhubungan dengan Daya Kompetitif
Terdapat empat strategi umum, yang masing-masing sering dimungkinkan
dengan penggunaan teknologi dan sistem informasi, yaitu: kepemimpinan
harga rendah, diferensiasi produk, berfokus kepada peluang pasar, dan
menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok.
2.4.3 Dampak Internet Pada Keunggulan Kompetitif
Karena internet, daya kompetitif tradisional masih bekerja, tetapi pesaingan
kompetitif menjadi semakin ketat (Porter, 201). Tetapi, berlawanan dengan
penilaian negatif Porter, Internet juga menciptakan kesempatan baru untuk
membangun merek dan membangun dasar pelanggan yang sangat besar dan
setia yang bersedia membayar premium terhadap merk tersebut, contohnya
Yahoo!, eBay, BlueNile, Red Envelope, Overstock.com, Amazon.com, Google,
14. dan masih banyak lagi. Dan juga, bersamaan dengan seluruh inisiatif bisnis
yang dimungkinkan oleh TI, beberapa perusahaan jauh lebih baik dalam
menggunakan Internet dibandingkan perusahaan lainnya, yang menciptakan
kesempatan strategis baru untuk perusahaan yang berhasil.
2.4.4 Model Rantai Nilai Bisnis
Model rantai nilai menyoroti kegiatan tertentu dalam bisnis, dimana strategi
kompetitif dan sistem informasi memiliki pengaruh yang kuat. Model ini
memandang perusahaan sebagai serangkaian aktivitas utama dan pendukung
yang menambahkan nilai pada barang dan jasa perusahaan. Aktivitas utama
terkait secara langsung dengan produksi dan distribusi, sementara aktivitas
pendukung, memungkinkan pengiriman aktivitas utama. Rantai nilai
perusahaan terhubung ke rantai nilai pemasok, distributor, dan pelanggannya.
Rantai nilai terdiri atas sistem informasi yang meningkatkan kompetisi pada
tingkat industri dengan mempromosikan penggunaan standar dan konsorsium
industri, dan dengan membuat bisnis dapat bekerja lebih efisien dengan mitra
nilainya.
2.5 Menggunakan Sistem Untuk Keunggulan Kompetitif: Permasalahan Manajemen.
Sistem informasi strategis sering mengubah organisasi sebagaimana produk,
pelayanan, dan prosedur operasinya, mendorong organisasi menuju pola perilaku
baru. Berhasil menggunakan sistem informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif
merupakan hal yang menantang dan membutuhkan koordinasi yang tepat atas
teknologi, organisasi, dan manajemen. Namun, tidak semua sistem informasi strategis
itu menguntungkan, dan bisa jadi sangat mahal untuk dibangun. Banyak sistem
informasi strategis yang dengan mudah dapat ditiru perusahaan lain sehingga
keunggulan strategis tidak selalu dapat dipertahankan.Dalam hal ini, analisis sistem
strategis diperlukan dan sangat membantu perusahaan.
Beberapa sistem informasi tertentu menjadi sangat kritis dalam menentukan masa
depan perusahaan pada jangka panjang. Sistem tersebut merupakan alat yang sangat
handal bagi perusahaan agar dapat tetap terdepan dalam kompetisi bisnis, sistem ini
kerap disebut sebagai strategic information systems. Strategic information systems
adalah sistem komputer pada berbagai tingkatan organisasi yang mengubah tujuan,
operasional, produk, layanan atau lingkungan relasionship untuk membantu
perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif. Pertanyaan yang muncul pada
tingkatan strategis bisnis adalah : “Bagaimana perusahaan dapat bersaing secara
efektif dalam kondisi pasar saat ini?”. Ada tiga strategi umum yang dapat dilakukan
untuk menjawab pertanyaan tersebut, yaitu:
1. Menghasilkan barang dengan harga murah.
2. Diferensiasi barang dan jasa.
3. Mengubah cakupan kompetisi baik dengan memperbesar pasar memasuki pasar
global atau dengan mempekecil pasar dengan fokus pada segmen pasar kecil (niche
market) yang tidak terlayani dengan baik oleh para pesaing.
15. Perusahaan digital menawarkan kemampuan baru untuk mendukung strategi bisnis
pada
tingkatan strategis dengan :
o Mengelola rantai suplai (supply chain);
o Membangun sistem yang dapat merasakan dan merespon (sense and respond)
pelanggan dengan efisien; dan
o Menggunakan web untuk mengirimkan produk dan layanan baru ke pasar.
16. BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana
informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau internet.
17. BAB IV
STUDI KASUS
Berikut beberapa contoh penerapan sistem informasi pada organisasi:
Chrysler Corporation menggunakan 70 persen komponen dari luar perusahaannya sendiri.
Perusahaan Cisco System dan Dell Computer melakukan outsource produksinya kepada
perusahaan lain seperti Flextronics.
18. BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnis dan
organisasi sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan efisien
secara keseluruhan. Sehiingga pengendalian internal dapat memenuhi
fungsinya untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan
dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dalam pencatatan atau
perhitungan dapat diminimalisasiakan sehingga mengurangi kemungkinan
terjadinya kerugian.
19. DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Mercu Buana
2. http://muhammadrijal.blog.upi.edu/2016/12/19/rangkuman-sim-bab-3-sistem-
informasi-organisasi-dan-strategi/(11 Oktober 2017, 7.41)
3. Chapter 3. Information system, Organization and Strategy. Louden P.jane and
Louden C.Kenneth .2012.Prentice Hall
4. http://ekarachmansulistia.blog.upi.edu/2015/10/05/sistem-informasi-organisasi-
dan-strategi(11 Oktober 2017, 8.05)