Makalah ini membahas tentang sistem informasi yang diperlukan bagi bisnis untuk mendukung proses bisnis dan pengambilan keputusan. Beberapa poin kuncinya adalah jenis-jenis sistem informasi seperti transaction processing systems, office automation systems, knowledge work systems, dan informatic management systems serta pengertian pengendalian internal dan peranannya bagi organisasi.
SI-PI, fazril azi nugraha, hapzi ali, sistem, organisasi dan strategi, Univer...Fazril Azi
Similar to Si & pi,siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, e business global bagaimana bisnis menggunakan sistem informasi, universitas mercu buana, 2017 (20)
Si & pi,siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, e business global bagaimana bisnis menggunakan sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
1. E_Business Global: Bagaimana Bisnis Menggunakan Sistem Informasi
Makalah
Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN
INTERNAL
Jurusan Magister Akuntansi
Disusun oleh:
Siti Nur Rohadatul ‘Aisy (55517110082)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. ABSTRACT
Perkembangan teknologi informasi yang berkembang saat ini membuat para pelaku bisnis terpacu
dalam mengembangkan usahanya dengan menggunakan Sistem informasi yang berkembang pesat.
ii
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRACT ....................................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................1
1.2. Perumusan Masalah.....................................................................1
1.3. Tujuan pembelajaran .......................................................
1.4. Manfaat Dan Manfaat Pembelajaran ...............................
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi........................................................3
2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi ........................................................4
2.3. Pengendalian Internal ..................................................................7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan.................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA. .....................................................................................15
5. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Informasi adalah kebutuhan yang sangat diperlukan oleh masyarakat
umum dari berbagai kalangan, terutama bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan. Sistem informasi berperan penting dalam bagaimana data dan
informasi didapatkan, diolah, dan diproses menjadi output yang dapat digunakan
oleh manajemen. Begitu juga dengan Pengendalian Internal Perusahaan maka
Sistem Informasi sangat di butuhkan SI & TI telah menjadi komponen yang
sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi (Ali, Hapzi. Modul SI &
PI. 2017)
TI (teknologi Informasi) termasuk SI (Sistem Informasi) telah berbasis
Internet yang dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama
kelompok kerja, hingga memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat
sekali berubah
TI & SI berbasis internet digunakan mendukung tim pengembangan
produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam
aktifitas bisnis lainnya.
1.2. Perumusan Masalah
Adanya persaingan yang terjadi secara kompetitif disegala sektor industri
menjadi suatu pemacu bagi setiap perusahaan untuk tetap melakukan inovasi –
inovasi agar tetap dapat bersaing secara global. Persaingan yang terjadi antar
perusahaan saat ini dapat dilihat dari pemanfaatan teknologi yang digunakannya
serta seberapa efektif dan efisien kah penggunaannya.
Persaingan demikian menyebabkan manajemen perusahaan perlu untuk
memilih dan mengamati teknologi informasi yang seperti apa yang akan
digunakan dalam bisnisnya.
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang
disebut dunia maya. Di dunia maya, setiap individu memiliki hak dan
6. kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang
dapat menghalanginya. Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan di
dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek
kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis
merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan teknologi
informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Mobilitas manusia yang
tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang
dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut,
kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk menghubungkan
produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan
nama e-business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka
bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil
berbisnis di dunia maya.aimana internet, e-business dan e-commerce tersebut.
1) Sistem Informasi seperti apa saja yang diperlukan sehingga efektif dan
efisiensi dalam proses Pengendalin Internal?
2) Contoh Sistem dan Sistem Informasi dalam Kegiatan Bisnis?
1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui jenis sistem informasi,
implementasi dan contoh sistem informasi dalam kegiatan bisnis atau organisasi.
2
7. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen yang
saling berkerjasama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan organisasi
(informasi/target/goal) (Hapzi Ali, 2011). Sedangkan sistem adalah hasil dari
pemrosesan data (data processing) menjadi suatu bentuk yang penting bagi
pemakai (user/end user) dan mempunyai nilai (value) serta bermanfaat dalam
pengambilan keputusan (Decision Making), (Hapzi Ali, 2011).
Jadi Sistem Informasi adalah Suatu sistem yang berhubungan dengan
proses penciptaan dan pengaliran informasi dalam upaya pengambilan keputusan
(Hapzi Ali, 2011).
Pengertian lain Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi
informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung
operasi dan manajemen.
Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering
digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan
teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya
pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi
juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam
mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan
komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari
teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki
komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi
informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi
membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem
kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin
melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi
produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu
sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk
pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan
menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data
di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi
3
8. adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses
sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai
bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan
tindakan.
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia,
perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. istem Informasi,
dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi komponen penting dalam
organisasi bisnis modern yang sukses menjalankan usahanya, karena mampu
membantu dalam pengembangan bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif.
Sistem dan teknologi informasi juga diandalkan untuk meningkatkan
efiektivitas dan efisiensi proses-proses bisnis yang ada di organisasi, sehingga
menjadi proses bisnis unggulan (best practice), juga mampu memfasilitasi jajaran
manajer dalam
pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.
Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi
(hardware, software dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan dan
prosedur kerja, untuk mengelola (menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan
menyebarluaskan) informasi dalam sebuah organisasi.Sistem Informasi pada
sebuah organisasi, dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu sistem pendukung
operasional (misalnya untuk mengefisienkan taransaksi bisnis, mengendalikan
proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan sistem pendukung
manajemen (misalnya untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan
langsung pada proses pengambilan putusan).
2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi
beberapa bagian :
4
9. 1) Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti
daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang
memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data
yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini
bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian.
Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui
data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan
ringkasan.
Sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang
5
10. dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa
yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi operasi
bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan
tanpa interupsi sama sekali. Transaction processing systems (TPS) berkembang
dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin
menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems).
Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi
bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori.
Transaction processing systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk
penggunaan internal maupun eksternal.
2) Office Automation Systems (OAS)
Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan Virtual
Office (VO), konsep OAS menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT
(Information Technology mencakup hardware dan software) dalam berkomunikasi
baik dengan satu orang/unit maupun banyak orang/unit untuk mengurangi
penggunaan kertas (paperless) dengan tujuan terjadinya peningkatan kecepatan,
ketepatan, keamanan kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja. Secara
sederhana konsep OAS menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server.
Server sebagai pusat pengendali untuk setiap workstation dan peralatan lainnya.
Para pemakai (user) dapat saling berhubungan dengan pemakainya lainnya
melalui server tadi. Semua informasi dan dokumen disimpan didalam server dan
untuk memudahkan digunakan berbagai software yang dapat mengatur
6
11. masing-masing pengguna workstation. Melalui penggunaan jaringan LAN (Local
Area Network) dan Intranet serta Internet seorang user/pemakai akan dapat
berkomunikasi dengan pemakai lainnya tanpa ditentukan/dibatasi oleh jarak dan
waktu.
3) Knowledge Work System
Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat
dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi. Knowledge Work System
mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor
dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan
mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
4) Informatic Management System
SIM tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
2.3. Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Intern dalam akuntansi memiliki peranan penting
karena sistem pengendalian intern merupakan prosedur atau sistem yang
dirancang untuk mengontorol, mengawasi, mengarahkan organisasi agar dapat
mencapai suatu tujuan.
7
12. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan
mengendalikan operasi perusahaan, membantu menyediakan informasi akuntansi
yang handal untuk laporan keuangan, dan menjamin dipatuhinya hukum dan
peraturan yang berlaku. Sistem pengendalian internal pada dasarnya meliputi
pengorganisasian, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, memeriksa ketelitian dan keandalan data keuangan,
mendorong efisiensi dan dipenuhinya kebijakan menejemen (Mulyadi, 1993) atau
dalam definisi yang lain, pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur
yang melindungi harta organisasi dari kemungkinan penyalahgunaan, memastikan
bahwa informasi telah disajikan secara akurat dan memastikan bahwa peraturan
telah dipatuhi sebagaimana mestinya (Warren & Fees, 2006).
Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing
sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional
perusahaan atau organisasi tertentu. Sedangkan Sistem Pengendalian Intern
merupakan kumpulan dari pengendalian intern yang terintegrasi, berhubungan dan
saling mendukung satu dengan yang lainnya. Di lingkungan perusahaan,
pengendalian intern didifinisikan sebagai suatu proses yang diberlakukan oleh
pimpinan (dewan direksi) dan manajemen secara keseluruhan, dirancang untuk
memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan yang secara umum
dibagi kedalam tiga kategori, yaitu:
1) Keefektifan dan efisiensi operasional perusahaan
2) Pelaporan Keuangan yang handal
3) Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan Suatu
pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga
kategori tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi:
1) Direksi dan manajemen mendapat pemahan akan arah pencapain tujuan
perusahaan, dengan, meliputi pencapaian tujuan atau target perusahaan,
termasuk juga kinerja, tingkat profitabilitas, dan keamanan sumberdaya
(asset) perusahaan
2) Laporan Keuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya,
yang meliputi laporan segmen maupun interim sehingga dapat dijadikan
untuk pengambilan keputusan.
3) Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah
taati dan dipatuhi dengan semestinya.
Struktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:
1) Lingkungan Pengendali
8
13. Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum
dapat memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika,
Kompetensi personil perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional,
cara manajmene di dalam mendelegasikan tugas dan tanggung jawab,
mengatur dan mengembangkan personil, serta, arahan yang diberikan oleh
dewan direksi.
2) Penilaian Resiko
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan
yaitu mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian
dikelola”. Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal
maupun eksternal untuk kemudian dinilai. Sebelum melakukan penilain
resiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan terlebih dahulu dan dikaitkan
sesuai dengan level-levelnya.
3) Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan manajemen
hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan
dengan menembus semua level dan semua fungsi yang ada di perusahaan.
Meliputi: aktifitas-aktifitas persetujuan, kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi,
inspeksi atas kinerja operasional, keamanan sumberdaya (aset), pemisahan
tugas dan tanggung jawab.
4) Informasi dan Komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil,
dan mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar
mereka mampu melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan
(organisasi), Sistem informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian
ini. Informasi internal maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi
maupun prasyarat hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh
informasi mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan
untuk tujuan pelaporan eksternal.
5) Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di
dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan
fungsi internal audit di dalam perusahaan (organisasi), juga dipandang
sebagai pengawasan seperti aktifitas umum manajemen dan aktivitas
supervise. Adalah penting bahwa defisiensi pengendalian intern hendaknya
dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius seharusnya dilaporkan
kepada manajemen puncak dan dewan direksi.Kelima komponen ini terkait
satu dengan yang lainnya, sehingga dapat memberikan kinerja sistem yang
terintegrasi yang dapat
9
14. merespon perubahan kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian Internal
terjalin dengan aktifitas opersional perusahaan, dana akan lebih efektif
apabila pengendalian dibangun ke dalam infrastruktur perusahaan, untuk
kemudian menjadi bagian yang paling esensial dari perusahaan (organisasi).
10
15. BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana
informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau internet.
11
16. BAB IV
STUDI KASUS
Berikut beberapa contoh penerapan sistem informasi pada organisasi:
4.1 Sistem Informasi Manajemen Lelang/ Tender E-
Procurement ( E-PROC)
Salah satu penerapan kemajuan teknologi telematika dalam
mendukung proses bisnis adalah dalam proses pengadaanbarang/ jasa, sehingga
proses tersebut akan lebih transparan, efektif dan
efisien. Pemanfaatan e-Procurement menjadikan proses pengadaan dapat
dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat, transparan,
terbuka dan perlakuan yang adil bagi semua pihak, sehingga hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi
kelancaran tugas Pemerintah/ Perusahan. Aplikasi electronic Procurement atau
e-Procurement adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk mengelola pengadaan
barang/ jasa berbasis internet yang didisain untuk mencapai suatu proses pengadaan
barang/ jasa yang efektif, efisien dan terintegrasi. Aplikasi e-Procurement memiliki
fasilitas transaksi antara Buyer dan Supplier. Yang dimaksud dengan Buyer adalah
pihak yang akan melakukan proses pembelian barang/ jasa. Supplier adalah
pihak-pihak yang berfungsi sebagai pemasok barang/ jasa yang dibutuhkan oleh
Buyer.
Keunggulan e-Procurement
1) Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi berbasis
internet.
2) Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka.
3) Proses dalam setiap tahapan pengadaan akan dengan mudah diikuti/ diawasi
oleh seluruh stakeholder.
4) Proses akan berlangsung secara:
a) Efisien,
b) Efektif,
c) Terbuka dan bersaing,
d) Transparan,
e) Adil/ tidak diskriminatif,
f) Akuntabel.
12
17. 5) Akan lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih sehat.
6) Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan
pengadaan barang/ jasa.
Manfaat e-Procurement
1) Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang terkontrol.
2) Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.
3) Proses pengadaan akan lebih transparan.
4) Mereduksi biaya pengadaan barang/ jasa.
5) Menghemat sampai dengan 50% anggaran.
6) Memperlancar Komunikasi Buyer – Supplier.
7) Pelayanan yang baik kepada Supplier.
8) Sistem Informasi Menejemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu (SIM PTSP)
4.2 Sistem Informasi Akademik pada Kampus/Perguruan Tinggi Sistem yang
mengitegrasikan informasi baik dari sisi mahasiswa
maupun institusi pendidikan didalamnya. SIA ini membantu mengelola data
mahasiswa baik dari sisi keuangan dan akademik. Sehingga pengolahan data
terintegrasi dan memudahkan pencarian informasi yang dibutuhkan tentang yang
dibutuhkan mahasiswa dan kampus.
13
18. BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnis dan
organisasi sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan efisien
secara keseluruhan. Sehiingga pengendalian internal dapat memenuhi fungsinya
untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat
dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dalam pencatatan atau perhitungan
dapat diminimalisasiakan sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian.
14
19. DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Mercu
Buana
2. https://www.slideshare.net/dwirintani/sipi-dwi-rintani-hapzi-ali-sistem-
informasi-dalam-kegiatan-bisnis-universitas-mercu-buana-
3. 2017pdf?qid=f1b29f65-0a71-44bc-9ff2-
fa0db4bb6bf2&v=&b=&from_search=3
15