Tugas SIM, MUHAMMAD MUGHNY ALI RASYID, PUTRA YANANTO MIHADI, proses implementasi sistem informasi pada perusahaan untuk mendukung kelangsungan aktfitas bisnis perusahaan yang disertai dengan contoh kasusnya, 2018.
1. Tugas SIM, MUHAMMAD MUGHNY ALI RASYID, PUTRA YANANTO
MIHADI, proses implementasi sistem informasi pada perusahaan untuk
mendukung kelangsunganaktfitas bisnis perusahaan yang disertai dengan
contoh kasusnya, 2018.
A. Pengertiani Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen terdiri dari tiga kata yaitu sistem, inforamasi, dan
Manajemen.
Sebelumnya kita bahas apa itu sistem, menurut Kamus KBBI Sistem adalah perangkat
unsur yang teratur saling berkaitan sehingga membentuk totalitas dan memiliki peran serta
tujuan tertentu.
Sesuai dengan definisi yang diberikan KBBI unsur sistem terdiri dari :
a) Seperangkat komponen, elemen, bagian
b) Saling berkaitan dan tergantung
c) Totalitas kesatuan yang terintegrasi
d) Memiliki peranan dan tujuan tertentu
Dalam SIM, sistem memerima data dari sumber berita dalam bentuk apapun sebagai
masukan atau input yang kemudian memproses data tersebut dengan menganalisa,
pengukuran, dsb. Hasil output data dari berita tersebut menjadi informasi yang siap
disebarkan ke pihak internal perusahaan untuk proses manajerial perusahaan dalam
pengambilan keputusan
Kata berikutnya adalah Informasi. Perlu kita ketahui informasi dan data itu berbeda, data
merupakan kempulan fakta yang mana tidak sedang digunakan serta umumnya diarsipkan
dan dikemudian hari kemunggkinan data tersebut dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan yang sebelumnya diolah dan diproses menjadi informasi. Data dapat berbentuk
apapun misalnya dokumen, rekaman audio atau video, gambar, teks, dsb. Namun apabila
data tersebut telah diolah dan diproses serta memiliki nilai tertentu bagi seseorang maka
data tersebut sudah di sebut sebagai informasi.
Terakhir adalah Manajemen, manajemen merupakan prosese yang terdidi dari planning,
organizing, Actuating, dan Controling untuk mencapai tujuan tertentu di mana seorang
manajer menentukan langkah-langkah strategis mau di bawa kemana suatu organisasi atau
2. dalam hal ini adalah perusahaan dan bagaimana seorang manajer dapat mencapai tujuan
sesuai dengan visi dan misi dari organisisi atau perusahaannya.
Adapun Definisi Sistem InformasiManajemen menurut para ahli:
1) Pengertian SIM menurut Turban, McLean, serta Waterbe (1999) didalam buku
Information Technology for Management Making Connection for Strategies
Advantages dalam bahasa Indonesia (Teknologi Informasi untuk Manajemen Strategi
untuk Membuat Koneksi Keuntungan)
adalah suatu Sistem yang mengumpulkan (collect), memproses(Processing),
menyimpan(save), menganalisa (analyze), serta juga menyebarkan(spread) informasi
untuk tujuan yang lebih spesifik
2) Menurut Barry E.Cushing, SIM adalah :
”Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya
modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan
mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian”. (Jogiyanto,2005,14).
3) Menurut Kroenke David, SIM adalah :
“Sistem Informasi Manajemen adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem
informasi yang efektif dalam organisasi”.
4) Menurut Frederick H.Wu, SIM adalah :
“Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang
menyediakan informasi untuk mendukung manajemen”. (Jogiyanto,2005,14).
5) Menurut Mc. Lead, SIM adalah :
“Sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai yang mempunyai kebutuhan serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau
salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang
sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi
3. tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari
simulasi matematika”.
6) Menurut Gordon B.Davis dalam buku ‘Kerangka dasar SIM’, SIM adalah :
“Sistem Informasi Manajemen adalah Suatu serapan teknologi baru kepada persoalan
keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian informasi bagi
kepentingan keorganisasian”. (Gordon B.Davis,1985;23).
7) Menurut Stoner, SIM adalah :
“Metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada
manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat
organisasi dapat melakukan fungsi-fungsi perencanaan”.
8) Menurut George M.Scott, dalam buku ‘Prinsip-prinsip SIM’ adalah :
“Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian Sub-sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu yang mampu
mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar
criteria mutu yang telah ditetapkan”.
9) Menurut Abdul Kadir, SIM adalah :
“Sistem yang digunakan untuk menyajikan informasi untuk mendukung operasi,
manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi”.
.
4. B. SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Pada tahun 1940 saat perang dunia ke 2 sistem informasi digunakan oleh militer untuk
pengiriman dan penerimaan dokumen dokumen. Pengiriman dan penerimaan dokumen
dokumen ini disimpan dalam bentuk magnetic tape.
1. Generasi Pertama (1945-1955)
Pada generasi ini belum ada sistem operasi, sistem komputer diberi instruksi yang harus
dikerjakan secara langsung.
2. Generasi Kedua (1955-1965)
Batch processing systemJob dikumpulkan dalam satu rangkaian kemudian dieksekusi secara
berurutan.Sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tapi beberapa fungsi dasar
sistem operasi telah ada, misalnya FMS (Fortran Monitoring System) dan IBSYS,keduanya
merupakan bagian yang fungsinya merupakan komponen sistem operasi
3. Generasi Ketiga (1965-1980)
Dikembangkan untuk melayani banyak pemakai secara online, sehingga menuntut sistem
komputer dapat digunakan secara :
Multiuser Berarti komputer yang memiliki resource yang dapat digunakan oleh banyak
orang sekaligus.
MultiprogrammingBerarti komputer melayani banyak proses/job sekaligus pada
waktubersamaan, yaitu dengan membagi (mempartisi) memori menjadi beberapa bagian
dengan satu bagian memori adalah satu job berbeda.
5. Time sharingVarian dari multiprogramming, dimana tiap pemakai mempunyai satuterminal
online dengan pemroses hanya memberi layanan pada pemakai yangaktif secara bergantian
secara cepat.
Spooling Membuat peripheral seolah-olah dapat digunakan bersama-sama sekaligus,dapat
diakses secara simultan, yaitu dengan cara menyediakan beberapapartisi memori. Saat
terdapat permintaan layanan peripheral, langsungditerima dan data disimpan lebih dulu di
memori yang disediakan (berupaantrian), kemudian dijadwalkan agar secara nyata dilayani
oleh peripheral.
4. Generasi Keempat (1980-199x)
Sistem operasi yang dapat melayani banyak mode, yaitu mendukung batch processing,
timesharing dan (soft) real time applications. Perkembangan denganmeningkatnya
kemampuan komputer dekstop (PC) dan teknologi jaringan(TCP/IP). Selama tahun 1980-
an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa multinasional banyak menyelesaikan
pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information System), tetapi
masih terdapat beberapa hal lain yang masih harus diselesaikan dalam rangka
menyempurnakan sistem pengelolaan informasi berbasis komputer yang mendunia ini. Pada
tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk
memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang
mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak
tersentralisasi akan ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya
beroperasi sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu
ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia
adalah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System/
CBIS).
Sistem Informasi Manajemen sebelumnya hanya digunakan oleh militer saja untuk
keperluan komunikasi dan strategi yang mana berisi dokumen enkripsi atau berkode. SIM
pertama kali dugunakan dalam perang dunia kedua. Nazi jerman dan inggris menjadi salah
satu yang memanfaatkan SIM untuk keperluan militer. Nazi jerman menciptakan teknologi
enigma yang merupakan teknologi tercanggih pada saat itu dengan enkripsi yang sulit
dipecahkan. Dengan alat itu Nazi jerman hampir menjadi pemenang dalam perang dunia
6. kedua setelah dikalahkan oleh pihak inggris dan sekutunya yang membuat alat untuk
memecahkan enkripsi komunikasi nazi jerman. Sistem informasi manajemen terus di
tingkatkan kemampuannya dari tahun ketahun mulai dari keperluan militer hingga pihak
swasta seperti organisasi atau perusahaan. Perkembangan SIM melesat maju setelah
diciptakannya teknologi-teknologi yang memudahkan penggunanya pada millenium ketiga.
C. Tujuan Sistem Informasi Mananajemen
Pada sasarnya tujuan dari Sistem Informasi Manajemen adalah memberikan informasi ke
pihak yang terkait baik untuk perhitungan, fungsi manajemen maupun pengambilan
keputusan
Sistem Informasi Manajemen memudahkan pengguanya dalam melakukan manajerial.
Seorang manaejer harus mempunyai akses informasi dan cara menggunakannya. Sehingga
manajer dapat mengevaluasi, mengidentifikasi, dan menyelesaikan masalah dalam
perusahaan.
D. Penerapan Sistem Informasi dalam perusahaan
Ketergantungan akan sistem informasi di era modern ini merupakan hal yang masif
dirasakan oleh semua kalangan. Pemanfaatan teknologi untuk sistem informasi
manajemen pun mulai ramai digunakan oleh perusahaan-perusahaan star up, ini
membuktikan bahwa tak hanya perusahaan sekelas multi nasional atau perusahaan yang
terbilang besar saja yang menerapkan sistem informasi manajemen ini. Contohnya Go-
Jek, perusahaan Go-jek memanfaatkan teknologi smart phone yang berbasis Android atau
OS I-phone untuk melayani jasa baik itu antar jemput, pesan makanan, atau jasa
pengantaran lainnya agar lebih dekat dan lebih menjaring customer. Kemanapun dan
dimanapun sistem informasi telah banyak dimanfaatkan oleh organisasi atau perusahaan
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen seperti halnya Go-jek.
Sistem informasi ini terhubung kedalam jaringan besar yaitu internet sehingga
memudahkan baik itu dari pihak perusahaan maupun pelanggan atau konsumen. Dengan
adanya internet juga perusahaan terbantu dalam memperluas jangkauannya, jika kita
memasang aplikasi Go-jek maka akan bertebaran aramada-armadanya di peta dapat
dikatakan seperti GPS. Era modern ini posisi teknologi komputer dipandang penting
sebagai alat untuk otomasisasi proses sehingga menjadi faktor essensial dalam menetapkan
strategi bisnis. menggabungkan sistem informasi manajemen berbasis komputer dengan
7. strategi bisnis merupakan langkah berlian untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari
pesaing. Bisnis Go-jek ini dipandang kurang bersahabat dengan lingkungan sekitarnya,
seperti ojek pangkalan yang merasa tersaingi dengan munculnya ojek yang berbasis
teknologi. Tak hanya berhenti disitu, banyak bermunculan usaha-usaha sejenis yang
memanfaatkan teknologi untuk menjaring konsumen seperti Grab Bike dan Blu-Jek.
Karena peluang disektor bisnis ini terbilang masih luas sehingga banyak pemain baru yang
bermunculan untuk meramaikan sektor jasa pengantaran ini.
Cara kerja sistem informasi dalam Ojek Online seperti taksi Blue Bird dimana perusahaan
dapat memantau dan melacak armadanya dengan pemanfaatan teknologi GPS. Apabila ada
pelanggan atau konsumen yang hendak memakai jasa dari perusahaan tersebut maka pihak
perusahaan akan melihat terlebih dahulu dimana armada yang jaraknya lebih dekat dengan
pelanggan atau konsumen.
Adapun screenshot aplikasi Go-Jek dan Blu-Jek yang dapat ditampilkan :
Seperti hal nya taksi perusahaan ojek online juga mempunyai tarif yang berdasarkan jarak
tempuh, contohnya Go-Jek per KM nya Rp 4000. Memang sebelumnya ada perusahaan
yang sejenis dengan memakai argo sebagai alat bantu untuk penetapan tarif namun kurang
se-booming Go-Jek. Perkembangan teknologi otomasi adalah penunjang utama pembuatan
keputusan di dalam organisasi-organisasi modern. Dalam hal ini, aplikasi teknologi
komputer benar-benar telah menandai revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-
pekerjaan di dalam organisasi dapat diselesaikan secara cepat, akurat, dan efisien. Prestasi
organisasi akan ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk mengambil keputusan
berdasarkan informasi yang tersedia. Ibaratnya Sistem Informasi Manajemen tidak bisa
8. lepas dari komputer atau teknologi. Contoh lainnya adalah departemen store dan ritel-ritel
kecil seperti alfa yang memanfaatkan SIM untuk keperluan database persediaan, keluar
masuk barang dsb. Kita bisa lihat secara langsung bahwa Sistem Informasi Manajemen
memudahkan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan, dari kasir sendiri dengan hanya
menempelkan barcode ke alat scan produk dengan sendirinya data masuk ke sistem dan
terkirim ke database persediaan produk. Kalau misalnya teknologi tersebut belum ada
maka betapa repotnya kasir memilih dan mimilah data yang kemudian laporan data
tersebut diserahkan ke pihak gudang.
Sebelumnya saya membahas Taksi Blue Bird di mana menerapkan teknologi GPS untuk
memantau pegawainya dimana armadanya berada, teknologi GPS ini juga untuk sarana
komunikasi antara armada dengan call center. Memasang GPS di mobil terbilang mahal
namun ini merupakan langkah upgrading perusahaan baik untuk kinerja dan pelayanan
pada konsumen atau pelanggan. Dengan adanya GPS pelanggan atau konsumen akan
merasa aman karena merasa di pantau.ini sesuai dengan tujuan Blue Bird untuk
menyediakan jasa transportasi yang aman, nyaman dan berkualitas. Sebelumnya Blue Bird
melengkapi armadanya dengan komunikasi radio dan argo yang jejaknya diikuti oleh
bisnis sejenis. Berbeda dengan teknologi radio teknologi GPS ini terbilang lebih efektif
dalam menjaring pelanggan dan mengurangi adanya kemungkinan antrian pesanan.
Teknologi GPS selain menguntungkan pihak perusahaan dan konsumen atau pelanggan
juga menguntungkan armada atau driver Blue Bird. Dalam kasusnya driver Blue Bird rata-
rata pemula alias belum mempunyai pengalaman dalam hal menelusuri jalan, dengan
adanya GPS driver Blue Bird tersebut terbantu dalam mengantakan penumpangnya.
Teknologi GPS dan MDT Blue Bird Blue Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile
Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti
pager, dimana setiap informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya.
MDT juga merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang
dilelang via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau
spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen.
9. Ganbar diatas merupakan salah satu contoh aplikasi Blue Bird untuk lebih dekat
dengan pelanggan dengan jangkauan yang lebih luas dan aplikasi MDT Driver yang
merupakan aplikasi radio untuk pengemudi atau Driver armada Blue Bird. Penumpang
diberi kemudahan untuk menyampaikan keluhan, dengan nomer telpon dan nomer taxi
yang tertera di pintu mobil, serta identitas pengemudi yang terdapat di bagian depan
kendaraan. Blue Bird menciptakan sistem di mana penumpang merupakan pengawas
langsung pengemudi.
Secara tidak langsung Perusahaan Blue Bird menciptakan standarisasi taxi di
indonesia, mulai dari sistemnya yaitu sistem komunikasi radio dan argo, berlanjut ke
sistem GPS dan MDT. Selain pelopor sistem taxi di indonesia Blue Bird memberikan
contoh nilai kerja keras, kejujuran, dan disiplin. Jikalau standarisasi itu tidak ada taxi
di indonesia tak jauh beda dengan pelayanan transportasi metromini di jakarta.
10. A. Sistem Informasi
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang
jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapatdidefinisikan sebagai satu
sistem berbasis komputer yang menyediakaninformasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan yang serupa (Sutono, 2007). Sistem informasi adalah kombinasi dari people,
hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan
segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitarorganisasi. Informasi sendiri
mengandung suatu arti yaitu data yang telahdiolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki
arti dan dapatdigunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-
faktayang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadiatau ada di dalam atau
di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapatlangsung digunakan untuk pengambilan
keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam
pengambilan keputusan.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas
masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran(output). Tiga aktivitas dasar ini
menghasilkan informasi yang dibutuhkanorganisasi untuk pengambilan keputusan,
pengendalian operasi, analisispermasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.
Masukanberperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yangdiperoleh dari
dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.Pemrosesan berperan untuk mengkonversi
bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan
untuk mentransferinformasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas aktivitas yang
akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkanumpan balik (feedback), yaitu untuk
dasar evaluasi dan perbaikan ditahap input berikutnya(Sutono, 2007).
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk
membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.
Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan
perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
11. C. Sistem Informasi Manajemen
Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem informasi manajemen adalah:
menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk,
dan tujuan lain yang diinginkan manajemen; menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan; menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer
dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi
akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
D. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnyakomputer. Sebelum
pertengahan abad ke-20, pada masa itu masihdigunakan kartu punch, pemakaian komputer
terbatas pada aplikasiakuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi
akuntansi.Namun demikian para pengguna – khususnya dilingkungan perusahaan -masih
mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasiakuntansi yang berbasis
komputer tersebut diberi nama pengolahan dataelektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru yang menggunakan
silicon chip circuitry dengan kemampuanpemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan
generasikomputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sisteminformasi
manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputeradalah untuk menghasilkan informasi
bagi manajemen. Ketika itumulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi
kesenjanganakan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.Konsep SIM ini
dengan sangat cepat diterima oleh beberapaperusahaan dan institusi pemerintah dengan skala
besar sepertiDepartemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaananggaran,
pembiayaan dan penerimaan negara.Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada
tahap awalmenyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisanmanajemen
tingkat menengah – atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan
dalam aplikasinya karena adanya beberapahambatan, misalnya :
Ø Kekurang pahaman para pemakai tentang komputer,
Ø Kekurang pahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan peran manajemen
Ø Relatif mahalnya harga perangkat computer.
Ø Terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem informasi
secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets
Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi nama Sistem Pendukung
12. Keputusan (Decision SupportSystems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan
informasi yangditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan ataukeputusan yang
harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaituOtomatisasi Kantor (office
automation - OA), yang memberikanfasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan
produktivitas paramanajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI),
sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisadiprogram untuk melakukan proses lojik
menyerupai otak manusia.Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah
ExpertSystems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam area
tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AImerupakan aplikasi
pemrosesan informasi dengan menggunakankomputer dan bertujuan menyediakan informasi
untuk pemecahanmasalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).
E. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah
cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung
proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak
bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang memungkinkan
mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif
(O’Brien dan Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasai
proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan
konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat
digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua pertukaran online
informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-
bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui
proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier
mereka, dan (3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung
komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah
bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk
mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal
mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet perusahaan dan internet
untuk e-mail, video conference, e-discussion groups, dan halaman web dari work-in-progress
information untuk menggabungkan dalam proyek bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur,
service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-
jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet (www.binushacker.net). E-
commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran,
13. pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet
atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan
data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli,
memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network
komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet,
ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk mendukung setiap tahap proses komersial,
termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan customer support dalam setiap World Wide
Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses
pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet
untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan
penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk
customer relationship management.
F. Internetworking
Internetworking adalah suatu bentuk hubungan kerjasama yang terjalin dengan
menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer network)
berbentuk internet, ekstranet dan intranet. O’Brien dan Marakas (2009) menjelaskan bahwa
bentuk hubungan kerjasama yang terjalin padainternetworking adalah dengan menggunakan
sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer network) berbentuk
intranet, ekstranet dan internet. Intranet adalah jaringan komputer yang penggunaannya sangat
terbatas hanya untuk pihak-pihak tertentu dalam perusahaan. Jaringan ini memungkinkan
karyawan dalam suatu perusahaan dapat saling berkomunikasi, berbagi informasi, bekerja
sama dan melakukan aktivitas lainnya yang dapat mendukung proses bisnis. Keseluruhan
implementasi jaringan tersebut merupakan bentuk kerja sama perusahaan, baik di dalam
perusahaan maupun dengan perusahaan lainnya.
Sedangkan ekstranet adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi internet, yang hanya
sebatas menghubungkan perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan mitra bisnis dari
perusahaan tersebut. Jadi, ekstranet memungkinkan mitra bisnis suatu perusahaan untuk
mengakses situs web intranet tertentu dan database perusahaan.
Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang dapat
menjangkau ke seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan biasanya memanfaatkan jaringan
ini untuk pemasaran, penjualan dan semua aplikasi yang berhubungan dengan pelanggan.
Aplikasi yang paling sering digunakan adalah situs website. Nugroho (2004) berpendapat,
website merupakan sekumpulan halaman (webpages), yang dimulai dengan halaman depan
(homepage), yang memberikan berbagai informasi, iklan dan program interaksi.
Menurut O’Brien dan Marakas (2009)dengan menggunakan internetworkingperusahaan
sebagai internetworked enterprises dapat memperoleh bussines value antara lain:
14. · Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan costumer service yang lebih baik
dengan mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan konsumen. Selain itu hal ini dapat
mempercepat cash flow sebab pembayaran sudah dilakukan secara on line, karena perusahaan
juga melakukan kerja sama dengan perusahaan perbankan. Mendapatkanrevenue baru dari
penjualan on line.
· Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis jaringan,
informasi yang dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada
pihak-pihak terkait dapat dilakukan pada saat itu juga dalam hitungan detik.
· Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines partner (customer
dan supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih efisien dengan menggunakan
intranet, ekstranet dan internet. Karena komunikasi yang terjalin baik dengan bussines partner
ataupun dengan para pekerja berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan
yang dihasilkan dapat lebih baik. Pada akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen baru,
karena pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web yang dapat diakses secara global.
· Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk mecapai
keunggulan yang kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis e-commerce website maka
pelaksanaan transaksi terhadap supplier dancustomer dapat dilakukan perusahaan dengan lebih
fleksibel. Selain itu secara tidak langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan
kesetiaan customer dan supplier melalui peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut.
Sebagai contoh baik supplier,customer ataupun pekerja sekalipun dapat dengan mudah
menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan kenyamanan pelayanan,
dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya hambatan struktural ini
dapat membantu terbentuknya pasar baru dan jaringan distribusi yang lebih luas.
KASUS
A. Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi . sistem
informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang
manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif
organisasi.
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan
pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data
dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga
memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis
data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan pergeseran
posisi perusahaan secara strategis.
15. Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi
persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi,
dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan
membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.
Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi.
Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi
dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan.
Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka
pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak
terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi
informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki
perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga
digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor
memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi
dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi
perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau
kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-
benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
PEMBAHASAN
A. Kegunaan Atau Fungsi Sistem Informasi Manajemen Pada Perusahaan
a. Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem ini dapat
berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumber
daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen perusahaan. Sistem Informasi
Manajemen berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilakn
informasi yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan
dan perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan
untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses yang
terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen,
maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya,
yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen
16. dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka
terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi
memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang
menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga
SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis
Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi
Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi
biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat
paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat
tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah
dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan
dianggap mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-
masing.
B. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional adalah proses
pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu.
Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian manajemen
diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan
pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional,
dna mengalokasi sumber daya.
17. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk
mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison
waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam
organisasi bisa diadakan.
Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem informasi manajemen
dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan
dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk
membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya,walaupun akan
menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap
subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk
proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan
strategis.
Sistem informasi pada minimarket Indomaret dan minimarket Alfamart
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama cikal bakal pembukaan
indomaret di Kalimantan dan took pertama dibuka di Ancol, Jakarta utara.
Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia,
setelah indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada mei 2003 indomaret meraih
penghargaan sebagai perusahaan Waralaba 2003 dari presiden Megawati Soekarnoputri.
Hingga tahun 2011 indomaret mencapai 5482 gerai, dari 3479 gerai milik sendiri dan
sisanya 2003 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di pulau jawa, bali,
sumatera dan Sulawesi. Indomaret mudah ditemukan didaerah perumahan, gedung
perkantoran, dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai.. Didukung oleh 13 pusat
distribusi, yang menggunakan teknologi mutakhir, indomaret merupakan salah satu asset bisnis
yang sangat menjanjikan.
Motto “mudah dan hemat”
Sistem teknologi informasi Indomaret
Laju pertumbuhan gerai indomaret sangat pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta
transaksi per bulan didukung sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi
indomaret pada setiap point of sales disetiap gerai mencakup sistem penjualan, persedian dan
penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan
memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.
Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumen
dengan menerapkan sistem chek out yang menggunakan scanner di setiap kasir dan
pemasangan fasilitas pembayaran debit BCA.
18. Pada setiap pusat distribusinya diterapkan digital picking system (DPS). Sistem
teknologi informasi ini memungkinkan pelayanna permintaan dan suplai barang dari pusat
distribusi ke took-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.
Alfamart adalah sebuah brand minimarket penyediaan kebutuhan hidup sehari-hari
oleh PT.sumber alfaria trijaya,tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal berdirinya
alfamart,dengan mulainya usaha dagang rokok dan barang – barang konsumsi oleh DJOKO
SUSANTO dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikanya dijual kepada PT.HM
Sampoerna pada tahun 1989. Pada tahun 1994 struktur kepemilikan berubah menjadi (70%)
dimiliki oleh PT.HM Sampoerna tbk dan (30%) dimiliki oleh PT.Sigmantara alfindo (keluarga
djoko susanto)
PT.Alfa minimart utama (amu) didirikan pada tanggal 27 juli 1999,dengan pemegang
saham PT.Alfa retailindo,tbk sebesar (51%) dan PT.Lancar distrindo sebesar sebesar
(49%), PT.Alfa minimart utama(amu) ini kemudian membuka alfa minimart pada tanggal 18
oktober 1999 berlokasi jalan beringin raya,karawaci.tangerang.
Pada tanggal 27 juli 2002,PT HM Sampoerna tbk secara resmi merestrukturisasi
kepemilikanya sahamnya di PT.Alfa retailindo yang semula (54,40%) dikurangi
menjadi(23,4%) disisi lain, perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan mulai
mengarap serius pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui alfa.
Pada tanggal 1 agustus 2002,kepemilikan beralih ke PT. sumber Alfaria trijaya dengan
pemegang saham PT.HM Sampoerna ,tbk sebesar (70%) dan sigmantara alfindo sebesar (30%)
kemudian nama alfa minimart diganti menjadi alfamart pada 1 januari 2003.pada tahun 2005
jumlah gerai alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam 6 tahun semua took
berada dipulau jawa.
Awal tahun 2006 PT.HM sampoerna,tbk menjual sahamnya,sehingga struktur
kepemilikan menjadi PT. Sigmantara alfindo(60%)dan PT.cakrawala mulia prima(40%)
mendapat sertifikat Iso9001:2000 untuk system manajemen mutu”. Petengahan 2007
Alfamart,sebagai jarang minimarket pertama diindonesia yang memperoleh sertifikat Iso 9001
: 2000 untuk system manajemen mutu.jumlah gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki
pasar lampung. Awal 2009 menjadi perusahaan public tgl 15 januari 2009 dibursa efek
Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki
pasar bali.
Motto “belanja puas,harga pas”
System informasi perusahaaan Alfamart
Lajunya pertumbuhan gerai toko alfamart yang cepat dengan transaksi lebih dari 40
transaksi struk perbulan ,dapat terlaksana karena didukung oleh system teritegrasi pada setiap
poin of sales (POS) kasir disemua gerai yang mencakup system penjualan,persediaan,dan
penerimaan barang.tehnologi di pos kasir dirancang sudah memenuhi kebutuhan
perkembangan dan transaksi di masa depan.
19. Untuk mempercepat pelayanan dan keyamanan belanja dikasir, alfamart menggunakan
pemandaian scanner barcode, pembayaran pun kini memberikan kemudahan bagi konsumen
dengan menggunakan bca debit,mandiri debit dan berbagai macam bank yang tercantum.
Dalam diadakan distribusi barang ,alfamart menerapkan digital packing system dan tail
gate system pada pusat distribusinya. kedua system dan tail gate system pada setiap
distribusinya. keduan system ini mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses pengambilan
barang dari rak penyimpanan dan pemuatan barang ke armada pengirim maupun barang di
gerai alfamart.
Pengendalian operasi toko
Persediaan operasi toko adalah salah satu system yang sudah ditetapkan perusahaan
agar kegiatan di toko berjalan dengan lancar atau sempurna. Adapun pengendalian toko
tersebut adalah:
1. pengendalian persediaan
2. pengendalian penjualan
3. pengendalian biaya
4. pengendalian administrasi
5. pendapat lain-lain
6. pengendalian lingkungan
menrut sofian mohamad hatta(1993) persediaan dapat didefinisikan sebagai berikut:
persediaan adalah suatu aktivalancar yang meliputi barang-barang milik perusaahan maksud
untuk dijual dalam suatu periode usaha yang sangat normal.
Setiap perusahaan ,perusahan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahan
jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para perusahan akan
dihadapikan pada resiko bahwa perusahaanya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan pelanggan meminta barang /jasa.persediaan diadakan keuntungan yang diharapkan
tersebut lebih besar dari pada yang ditimbulkannya.