2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
SIM MANAJEMEN
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1. Pengertian dan Manfaat SIM, Sistem Informasi Manajemen
Definisi SIM, Sistem Informasi Manajemen Informasi dapat diibaratkan sebagai
darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah
perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,
sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat
bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan
strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali
tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi
yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar
informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang
efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan
informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran
atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan
data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar
tertentu.
Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah
sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar
sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan
komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
2. (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data
base.
Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian
tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa
nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah
investasi akan dilakukan.
3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill
company goals (the choice is called business decision making)
Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat
(level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-
pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen
atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-
keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi
data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat ataufungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
3. 9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
2. PENGERTIAN MANAJEMEN
Masalahdefinisi dari manajemen memang merupakan masalah yang sulit. Dan sampai
sekarang tidak ada persetujuan universal tentang definisi manajemen. Manajemen selalu
berhubungan dengan sebuah organisasi. Yaitu sekumpulan orang yang bekerjasama disetiap
bidangnya untuk mencapai satu tujuan. Sehingga bisa dibuatkan sebuah urut-urutan untuk
mengartikan arti dari manajemen.
Menurut T. Hani Handoko mendefinisikan:
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. (1997:8).
Menurut George R. Terry mendefinisikan:
Manajemen adalah merupakan proses yang terdiri dari tindakan-tindakan,
perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan, yang di lakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia serta sumber-sumber yang lain. (1986:4)
Menurut M. Manullang mendefinisikan:
Manajemen adalah seni ilmu pengetahuan, pengorganisasian, penyusunan,
pengolahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan
(2002:5).
Menurut Nanang Fattah mendefiniskan:
Manajemen adalah sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan
mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai
secara efektif dan efisien. (2000:1).
Menurut Ngalin Purwanto mendefinisikan:
Manajemen merupakan proses kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu dan
pelaksanaannya perlu adanya pengawasan dan pengarahan yang baik. (1993:6).
Dari definisi diatas penulis simpulkan bahwa Manajemen adalah proses yang berupa
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan serta
pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.
3. PENGERTIAN MANAJER
Secara umum manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas
bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya. Seperi halnya manajemen dapat
diketemukan disemua organisasi, manajer juga ada disetiap organisasi.
Seperti yang telah dibahas pada fungsi manajemen dipoint atas, menurut T. Hani
Handoko (1997:17), manajer memilikilevel atau tingkatan dalam sebuah organisasi, yaituTop
4. Management(manajer puncak)Middle Management (manajer menengah) danLower
Management (manajer lini).
1. Manajer lini (lower management)
Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi
tenaga-tenaga operasional.
Dalam perusahaan manajer ini biasa disebut :
Kepala atau Pimpinan (leader), mandor (foreman), dan penyelia (supervisors).
2. Manajer menengah (middle management)
Manajer menengah ini membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para
manajer lini lainnya dan kadang-kadang juga membawahi karyawan operasional. Dalam
perusahaan manajer ini biasa disebut :
Manajer Departemen atau Kepala Pengawas (Superintendent).
3. Manajer puncak (top management)
Manajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
Dalam perusahaan manajer ini biasa disebut :
Direktur, Presiden, Kepala Divisi, dan lain sebagainya.
Pengertian Teknologi
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan
terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam memasuki EraIndustrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan
teknologi karenateknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.
Sebagian beranggapanteknologi adalah barang atau sesuatu yang baru.namun, teknologi
itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer.Setiap zaman
memiliki teknologinya sendiri.
Sejarah Teknologi
Perkembangan teknologi berlangsung secaraevolutif Sejak zaman Romawi Kuno
pemikiran dan hasilkebudayaan telah nampakberorientasi menuju bidang teknologi.
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah “techne” yang berarti serangkaian prinsip
atau metoderasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau
pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni.Istilah teknologi sendiri untuk pertama
kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudulTeknologi: Diskripsi
Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The
Mechanical).[4]
Pengertian Teknologi
Teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan
lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.
5. Kemajuan Teknologi
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan
cara-cara lama atau penemuanmetode barudalam menyelesaikan tugas-tugastradisional
sepertibercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
Ada tigaklasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu:
Kemajuan teknologi yang bersifatnetral (bahasa Inggris:neutral technological progress)
Terjadi bila tingkat pengeluaran(output) lebih tinggi dicapai dengankuantitas dankombinasi
faktor-faktor pemasukan(input) yang sama.
Kemajuan teknologi yanghemat tenaga kerja (bahasa Inggris:labor-saving technological
progress) Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai
oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu
mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris:capital-saving technological
progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi
dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk
menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman di berbagainegara berkembang menunjukan bahwa campur tangan langsung
secara berlebihan, terutama berupaperaturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar
teknologi asing justru menghambatarus teknologi asing ke negara-negara berkembang.
Di lain pihak suatu kebijaksanaan ‘pintu yang lama sekali terbuka’ terhadap arus
teknologi asing, terutama dalam bentuk penanamanmodal asing (PMA), justru menghambat
kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara
berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihakinvestor asing, karena
merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
Fungsi dalam Organisasi
1. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional terdiri dari Bagian Pemasaran, Bagian Produksi,Bagian
Personalia dan Bagian Pembelanjaan serta Bagian Umum. Pada struktur organisasi
fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu proyek biasanya
orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dia dahulu bekerja. Oleh karena itu
seyogyanya offing tersebut tidak memanfaatkan menarik seluruh orang-orang dari bagiannya
dahulu, tetapi sebaiknya juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga
pengalaman dan pengetahuan dapat dinikmati bersama.
2. Struktur Organisasi Proyek
Pacta hakekatnya struktur organisasi proyek bennula dari orgamsasl fungsional.
Pengelola proyek dari suatu bagian meminta agar orang-orang fungsional yang bekerja pacta
proyek benar-benar pindah untuk bekerja sepenuhnya di bawah kekuasaannya. Semakin
6. lJanyak proyek maka semakin ban yak pula duplikasi fungsi. Selain itu para karyawan akan
ragu di mana dia akan ditempatkan hila
3. Struktur Organisasi Matriks
Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi
fungsional dan organisasi proyek. Para ahli/staf dihimpun berdasarkan fungsinya untuk
mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara
tersendiri. Masing-masing bagian secara struktural tidak boleh mempunyai proyek.
Walaupun demikian berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan berada di
bawah pengawasan manajemen proyek. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks
biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancar dapat
menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian manajemen
proyek.
4. Organisasi Usaha
Jenis organisasi ini biasanya dipakai pada perusahan-perusahan besar dimana sering
muncul proyek penelitian dan pengembangan produk. Pada kelanjutannya akan dibentuk
organisasi fungsional di dalam perusahaan tersebut dengan maksud agar kegiatan dapat
mandiri dan luwes dengan sumber daya manusia serta dana tersendiri. Dalam hal ini,
kerjasama antara teknisi, peneliti dan para ahli pemasaran perlu dibina terutama pada saat
permulaan pengembangan produk.
5. Organisasi Tim Kerja
Bentuk organisasi ini biasanya dimanfaatkan untuk menanggulangi proyekproyek
yang muncul secara tiba-tiba atau belum direncanakan dan sifatnya ad hoc (sementara). Para
anggota organisasi ini biasanya merupakan personil-personil senior dan tidak dibebaskan dari
pekerjaan rutinnya. Namun dengan bekal pengalaman yang ada, biasanya mereka lebih
mampu dan tenang dalam menanggulangi persoalan yang timbul secara mendadak.
Barrie dan Paulson (1984) membagi struktur organisasi atas empat kelompok, yang
mencakup struktur organisasi dengan pendekatan tradisional, struktur organisasi pemilik-
pembangun, struktur organisasi putar kunci, dan struktur organisasi manajemen konstruksi
profesional.
1. Struktur Organisasi Pendekatan Tradisional
Dalam struktur organisasi ini pihak pemilik (owner) mempekerjakan seorang
pendesain (arsitekturl designer) yang bertugas dalam mempersiapkan rencana dan
spesifikasi proyek, kemudian melakukan inspeksi sampai tingkat tertentu yaitu memonitor
informasi dan mengawasi perkembangan pelaksanaan konstruksi. Pembangunan
konstruksi merupakan tanggungjawab kontraktor utama tunggal kepada pemilik melalui
suatu perjanjian. Banyak pekerjaan pada kenyataannya boleh dikerjakan oleh kontraktor
khusus individu di bawah perjanjian subkontrak dengan kontraktor utama. Biasanya
perusahaan tersebut dinamakan Subkontraktor. subkontraktor pada umumnya mengajukan
7. penawaran pekerjaan untuk sebagian saja dari rencana pemilik, namun hubungan kontak
formalnya adalah langsung dengan kontraktor utama dan selanjutnya kontraktor utama
bertanggung jawab kepada pemilik mengenai semua pekerjaan, termasuk juga pekerjaan-
pekerjaan yang disubkontrakkan.
2. Struktur Organisasi Pemilik-Pembangun (The Owner-Builder)
Secara historis banyak sekali kota-kota atau negara-negara terutama pada
bagian/dinas pekerjaan umum, badan pemerintah pusat, dan perusahaanperusahaan swasta
telah melaksanakan pekerjaan dengan kemampuan sendiri, baik mengenai pembuatan
desain maupun mengenai pelaksanaan konstruksinya. Pendekatan ini sering disebut
sebagai ‘force account’ (Perhitungan berdasarkan kemampuan sendiri).
Para pemilik yang lain atau perwakilannya seperti biro reklamasi, dinas bangunan
publik dan badan pelayanan umum (general services administration) walaupun banyak
mempertahankan pertanggungjawaban manajemen dan desain konseptualnya, tetapi
mereka telah memanfaatkan jasa-jasa konsultan untuk semua atau sebagian dari desain
detailnya serta menyerahkan kepada kontraktor untuk mempekerjakan dan mengawasi
tenaga kerjanya. Untuk
3. Struktur Organisasi Perancang-Pembangun atau Perancang-Pengelola (Putar
Kunci)
Beberapa ahli membedakan pengertian antara perancang-pembangun (perancang-
pengelola) dan putar kunci. Namun pada prakteknya kedua hal tersebut sering saling
tertukar. Dalam metode ini keseluruhan manajemen proyek yang meliputi konsep
perencanaan, perancangan, pelaksanaan konstruksi serta penyelesaian proyek biasanya
ditangani oleh satu perusahaan. Berdasarkan pengertian perancang-pembangun, pihak
pembangun tidak bertindak sebagai kontraktor utama. Pihak pembangun tidak
mengendalikan pekerjaan dalam satu tangan terhadap semua kontraktor. Ada suatu bentuk
kontrak khusus yang dinegosiasikan antara perancang-pembangun bersama dengan
pemilik dalam mengelola proyek. Sedangkan menurut pengertian perancang-pengelola,
pelaksanaan konstruksi dikerjakan oleh sejumlah kontraktor bebas menurut rata cara yang
sesuai dengan konsep manajemen konstruksi profesional. Perancangan Pembangunan
Perancangan Pengelola
Dengan menggunakan sistem perancang-pembangun atau perancangpengelola,
pelaksanaan konstruksi dapat dilaksanakan dengan segera melalui program konstruksi
bertahap yang bertujuan untuk mempersingkat waktu pelaksanaan proyek. Cara untuk
menyelesaikan proyek seperti ini telah dipakai pada sebagian besar dari proyek-proyek
industri berat yang berorientasi pada proses, library 6sebagaimana yang telah dibangun di
negara Amerika Serikat pada beberapa dasawarsa terakhir ini.
8. 4. Manajemen Konstruksi Profesional
Manajemen konstruksi profesional membentuk satu tim atas tiga kelompok utama
yaitu pemilik, perancang, dan manajer konstruksi dalam suatu hubungan yang tidak saling
bertentangan dan hal ini membuka kesempatan bagi pemilik untuk berperan secara penuh
dalam proses pelaksanaan konstruksi. Struktur organisasi manajemen konstruksi
profesional dibagi atas dua jenis pendekatan. Pendekatan yang pertama yaitu melalui
penggunaan suatu perusahaan konsultan sebagai pengawas pekerjaan para kontraktor,
sedangkan pendekatan yang ke dua yaitu menggunakan jasa kontraktor utama sebagai
pengawas dari seluruh pekerjaan yang disubkontrakkan.
Dari segi waktu penyelesaian proyek, kualitas pekerjaan dan dari segi pengawasan
keuangan proyek maka penggunaan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional
melalui pendekatan pertama akan lebih kompetitif bila dibandingkan terhadap penggunaan
struktur organisasi pendekatan ke dua. Hal ini disebabkan karena adanya pembedaan yang
jelas antara tugas dan wewenang pada masing-masing unsur.