1. SISTEM INFORMASI
Sistem Informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, dan
yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam
organisasi.
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti
dan bermanfaat bagi manusia.
Data adalah aliran fakta-fakta mentah yang menunjukkan peristiwa yang terjadi
dalam organisasi dan lingkungan fisik sebelum diorganisir dan ditata menjadi bentuk
yang bisa difahami dan digunakan.
Terdapat tiga Aktivitas pada Sistem Infromasi :
1. Input adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun di luar
organisasi untuk diproses dalam suatu sistem ekonomi.
2. Processing adalah konversi/pemindahan, manipulasi dan analisis input mentah
menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia.
3. Output adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi
dimana output tersebut akan digunakan.
Arti Penting Perlunyasebuah Sistem Informasi
1. Meningkatnya Kebutuhan masyarakat (konsumen) Tiap hari, terhadap kebutuhan
Pokok dan kebutuhan pelengkap lainnya.
2. Tingkat kecerdasan (kemampuan berfikir) masyarakat meningkat searah dengan
berkembangnya kualitas pendidikan di masyarakat
3. Kualitas hidup semakin meningkat dan penuh tantangan.
4. Pekerjaan tidak hanya satu (monoton) tetapi semakin banyak dan luas
wilayahnya.
2. 5. Kecenderungan Manusia Modern mencari alternatif untuk cadangan masa
depan.
6. Orientasi hidup semakin jelas dan pemahaman managerial semakin tinggi.
7. Persaingan hidup semakin ketat dan membutuhkan banyak energi.
8. Kualitas pekerjaan (hasil karya) berubah interprestasinya dan dituntut setiap hasil
pekerjaan untuk bisa cepat , cerdas, akurat dan segera bisa dimanfaatkan.
9. Persaingan dunia Usaha makin keras dengan adanya pasar bebas dunia.
Contoh : Sebuah Perusahaan rokok. Saat pertama didirikan manajer hanya
mengelola semua sistem perusahaan dengan cara manual. Namun setelah
berkembang dan memerlukan perluasan usaha maka yang dikelola manajer tidak
hanya bagian produksi saja, tetapi bagian: personalia,material, marketing, keuangan
dll. Yang membutuhkan penanganan yang maksimal dan itu tidak bisa dilakukan
dengan hanya mengandalkan satu orang tetapi karyawan yang banyak dari semua
cabang yang ada di seluruh dunia. Maka pentingnya sebuah pengelolaan informasi
pada perusahaan rokok tersebut mutlak diperlukan.
Menurut McLeod, 1995 ( seorang pakar management ) : Seorang manajer
mengelola lima jenis sumber daya utama yaitu :
1. Manusia
2. Material
3. Mesin (fasilitas dan energi)
4. Uang (capital)
5. Informasi ( data )
Dampak Perubahan Dunia Global
Beberapa tahun yang lalu sedikit sekali organisasi yang memiliki kepedulian
terhadap informasi termasuk bagaimana memperolehnya, mengelola dan
mendistribusikan kedalam seluruh organisasi. Namun karena adanya perubahan
3. lingkungan bisnis, maka organisasi bisnis tidak bisa mengabaikan sistem informasi,
terdapat kekuatan yang menjadi pendorong perubahan tersebut :
1. Perubahan ekonomi secara Global ( the emergence and strengthening of the
global economy) sehingga terjadi :
a. Manajemen dan pengendalian pada berbagai tempat dibanyak negara.
b. Tingkat persaingan di pasar dunia
c. Unit-unit usaha yang berada di lintas negara
d. Sistem pengiriman produk antar negara.
2. Perubahan ekonomi industrial elemen penting yang sangat berpengaruh
terhadap perubahan ekonomi adalah :
a. Pengetahuan dan informasi yang didasarkan atas nilai ekonomi.
b. Produktivitas
c. Produk dan jasa-jasa baru
d. Kepemimpinan
e. Persaingan berdasarkan waktu
f. Siklus hidup produk yang lebih pendek
g. Basis pengetahuan karyawan yang terbatas.
2. Perubahan Lingkungan Bisnis juga berpengaruh pada cara mengorganisir dan
mengelola Perusahaan, sehingga dengan Teknologi informasi cara menciptakan
nilai (hasil produksi barang dan jasa) juga berubah.
PERSPEKTIF BISNIS DALAM SISTEM INFORMASI :
Sistem Informasi terdapat dalam ruang lingkup :
1. ORGANISASI
4. Terdapat tiga elemen kunci yaitu :
a. Orang
orang yang ahli pada bidangnya dipekerjakan dan dilatih untuk berbagai
fungsi : termasuk penjualan dan pemasaran, manufaktur, keuangan,
akuntansi, dan sumberdaya manusia.
b. Struktur dan prosedur
Struktur mengacu pada pembagian tugas menurut keahlian orang di setiap
bagiannya. Suatu organisasi mengkoordinasi kerja melalui hierarki yang
tersruktur, formal, dan prosedur operasional yang standart.
c. Politik dan kultur
Tingkatan dan keahlian yang berbeda dalam organisasi menimbulkan
kepentingan dan sudut pandang yang berbeda pula. Hal ini seing
menimbulkan konflik. Konflik juga merupakan dasar bagi politik organisasi.
Sistem informasi muncul dengan berbagai perspektif, konflik, kompromi dan
persetujuan yang semuanya ini merupakan sifat-sifat dari organisasi.
2. MANAJEMEN
manajemen menyelesaikan masalah-masalah bisnis dalam lingkungan bisnis,
mereka membuat strategi organisasi untuk merespon, dan mereka
mengalokasikan sumberdaya manusia dan keuangan untuk mencapai strategi
dan mengkoordinasikan pekerjaan. Mereka juga harus melatih kepemimpinan
yang bertanggung jawab.
3. TEKNOLOGI
teknologi informasi adalahsatu alat bagi manajer untuk menyesuaikan diri
dengan lingkangan usahannya. Teknologi yang dimaksud misalnya perangkat
keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas :input, processing dan
output dalam suatu sistem informasi.
Sistem Informasi Dan Organisasi
5. 1. PENGERTIAN ORGANISASI
“ Organisasi yaitu kumpulan orang – orang yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang dilakukan berdasar atas suatu aturan tertentu dan penjabaran fungsi
pekerjaan secara formal serta memiliki struktur formal, stabil yang membutuhkan
sumberdaya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menghasilkan
output/keluaran yang maksimal “.
2. Tujuan
a. Secara umum Agar proses pekerjaan tercapai dengan cara diatur, disusun
sehingga seluruh pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
b. Secara khusus
• Bidang agama> meningkatkan pendidikan moral dan iman.
• Bidang sosial>kemanusiaan
• Bidang ekonomi > mencari laba
• Bidang politik> mencari kekuasaan
3. Manfaat
Agar pelaksanaan tugas dilakukan lebih baik terkoordinir dan tujuan serta
jalannya pekerjaan tercapai secara efektif dan efisien.
4. Asas / prinsip organisasi
a. Asas / prinsip perumusan dan penentuan tujuan
b. Asas / prinsip pembagian kerja
c. Asas / prinsip pendelegasian wewenang
d. Asas / prinsip organisasi
e. Asas / prinsip efisiensi sederhana
f. Asas / prinsip pengawasan umum
6. 5. Struktur Organisasi
a.Struktur Organisasi Garis Digunakan pada perusahaan / lembaga yang
sederhana / kecil
b.Struktur Organisasi Fungsional Susunan organisasi yang memberikan gambaran
pembagian tugas dan wewenang menurut fungsi pekerjaan
c.Organisasi membutuhkan sistem informasi, agar tujuan dan kepentingan
organisasi dapat tercapai.
d.Sebuah Sistem Informasi agar berhasil dengan baik, maka kita harus mengenali
organisasi dan berupaya mencari bentuk sistem informasi yang paling sesuai.
Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi :
1. Tahun 1980-an telah terjadi revolusi pengolahan data, otomatisasi kantor,
telekomunikasi, dan aplikasi lainnya dalam teknologi informasi yang digunakan
dan berpengaruh langsung pada kinerja perusahaan besar maupun kecil.
2. Tahun 1990-an banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi hampir
pada setiap peningkatan kinerja perusahaan dalam pengawasan manajerialnya.
Contoh : Mesin scanning untuk harga produk pada pasar
swalayan/supermarket,ATM (outomatic teller machine/ anjung tunai
mandiri) sebuah mesin transaksi pengambilan uang tunai perbankan langsung
secara langsung.
3. Selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya perkembangan ide mendesain sebuah
sistem informasi kian meningkat pesat seperti pada stasiun radio, stasiun televisi
dan surat kabar. Juga pada media telekomunikasi hand phone dengan fasilitas
yang kian canggih dengan permance menarik dan kecil, tetapi bisa mengakses
internet dan hubungan telebanking sistem.
4. Kesempatan penerapan sistem informasi telah membawa penggunaan teknologi
yang lebih besar daripada sebelumnya. Karena dihadapkan pada permintaan
jasa yang berkembang, kebanyakan departemen sistem informasi telah
7. melakukan perubahan dramastis dengan dukungan teknologi. Perubahan-
perubahan tersebut diantaranya :
a. Penurunan waktu pengembangan produk dan biaya pemanufacturan, tehnik
yang biasa digunakan MAP (manufacturing automatic protocol) dan CIM
(Computer intgrated manufacturing
b. Jasa perbankan cross-selling
c. Perbaikan sistem perdagangan eceran
d. Peningkatan akses informasi pelanggan
e. Memungkinkan pencatatan otomatis
f. Mengintegrasikan semua fungsi nilai tambah
g. Kontribusi terhadap persaingan secara keseluruhan.
Organisasi Merupakan Sistem sosial:
hubungan antar individu dan kelompokdalam suatu organisasi menciptakan harapan
bagi prilaku individu. Harapan ini diwujudnya dalam peran-peran tertentu yang harus
dihasilkan. Orang harus memainkan peran seorang pemimpin, Sementara yang
lainnya sebagai yang dipimpin. Manager menengah, karena mempunyai atasan dan
bawahan, harus memainkan dua peran diatas. Organisasi memiliki kewenangan,
status dan kekuasaan dan manusia dalam organisasi mempunyai beragam
kebutuhan dari masing-masing sistem. Kelompok didalam organisasi juga
mempunyai pengaruh yang kuat atas prilaku individu dan kinerja organisasi.
Struktur dan Desain Organisasi
Untuk bekerja secara efektif, manajer harus secara jelas memahami struktur
organisasi. Struktur organisasi adalah pola formal aktivitas dan hubungan antara
berbagai subunit organisasi. Didalamnya terkait dengan :
1. Desain Pekerjaan ý Desain Pekerjaan dihubungkan pada proses dimana
manajer menspesifikasikan isi, metode dan hubungan pekerjaan untuk
8. memenuhi kepentingan organisasi dan individu, dan harus bisa menjelaskan isi
dan tugas serta posisi pimpinan unit dan hubungan posisi masing-masing
anggota team.
2. Desain Organisasi ýBerkaitan dengan struktur organisasi secara keseluruhan
dan berencana mengubah filosofi dan orientasi team. Usaha ini akan
memberikan suatu struktur baru dari tugas, wewenang, dan hubungan antar
personel yang dipercayainya akan menghubungkan perilaku individu dan
kelompok dalam meningkatkan kinerja mutu.
3. Proses Organisasi : memberikan kehidupan terhadap struktur organisasi. Jika
proses ini tidak berfungsi dengan baik, masalah yang tidak diinginkan akan
berkembang.
4. Komunikasi : kelangsungan organisasi tergantung dari kemampuan manajemen
menerima, meneruskan dan bertindak atas informasi. Proses komunikasi
menggabungkan organisasi dengan lingkungan, demikian juga sebaliknya.
Informasi mengalir dan dari organisasi serta di dalam organisasi. Informasi akan
menyatukan aktivitas dalam organisasi.
5. Pengambilan Keputusan : Mutu pengambilan keputusan di suatu organisasi
tergantung atas pemilihan sasaran yang tepat dan mengidentifikasi cara untuk
mencapainya. Dengan integrasi yang baik antara faktor prilaku dan struktur,
manajemen dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya keputusan yang
bermutu tinggi. Organisasi akan sangat tergantung pada keputusan individu
maupun keputusan kelompok. manajemen yang efektif membutuhkan
pengetahuaan dan kedua tipe keputusan tersebut.
6. Karakteristik Struktur Organisasi tersebut adalah :
a. Pembagian tugas yang jelas
b. Hirarki
c. Aturan dan prosedur yang jelas
d. Pertimbangan yang tidak terpisah-pisah (Impartial judgements)
9. e. Kualifikasi posisi tehnis
f. Efisiensi organisasi yang maksimum
7. Organisasi mempengaruhi sistem informasi :
a. Karena organisasi akan berpengaruh terhadap sistem informasi melalui
keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan. Manajer
membuat keputusan tentang desain sistem. Mereka juga menggunakan
teknologi informasi.
b. b.Sistem informasi mampu mengubah cara hidup suatu organisasi. Beberapa
sistem informasi mengubah keseimbangan hak, priviliges, kewajiban,
pertanggungjawaban dan perasaan yang telah terbangun sekian lama pada
suatu organisasi.
8. Teknologi Komputer memiliki kemiripan dengan tekhnologi yang lain termasuk
didalamnya salah satunya,
9. Teknologi Otomotif : Masyarakat membutuhkan jalan bebas hambatan, mechanic
(ahli mesin), pompa bensin, desainer mesin, polisi dan produsen spare part.
10. Membangun sebuah sistem informasi dalam organisasi :
Manajer mempunyai alasan yang rasional baik menyangkut umum ataupun
khusus. Alasan yang paling pokok bagi manajer untuk memilih menggunakan
sistem adalah untuk mencapai alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan
yang baik. Dampak komputerisasi terhadap organisasi tergantung dari bagian
dan bagaimana manajer membuat keputusan.
11. SISTEM INFORMASI MEMPENGARUHI ORGANISASI
a. Pada Teori Ekonomi dan Teori Ekonomi Mikro, dimana membicarakan
keterlibatan sejumlah besar perusahaan di suatu negara dan negara lain
dalam skala bahasan ekonomi mikro dan makro dengan segala aspek
perdagangan dalam lingkup negara dan international. Maka dengan demikian
dalm teori ekonomi mikro teknologi informasi semestinya menghasilkan
keikutsertaan sejumlah manajer menengah dan pekerja khusus yang lebih
10. sedikit yaitu pada saat teknologi informasi menggantikan tenaga kerja
manusia.
b. Teori Biaya Transaksi : teknologi informasi dapat membantu perusahaan
dalam menurunkan biaya transaksi, dan membuatnya lebih bernilai bagi
perusahaan untuk melakukan kontrak dengan pemasok luar daripada
menggunakan sumber-sumber penawaran dari luar.
c. Teori Agensi : teknologi informasi memungkinkan bagi organisasi untuk
mengurangi keseluruhan biaya manajemen dan memungkinkan untuk
meningkatkan revenues, sementara manajemen menengah dan pekerjaan-
pekerjaan klerikal dapat dikurangi.
d. Teori Prilaku : Karena teknologi informasi digunakan untuk mempromosikan
nilai-nilai dan keinginan organisasi. Pengaruh teknologi informasi adalah
sebuah refleksi dari apa yang diorencanakan atau diinginkan organisasi dan
perancang sistem. Dalam model prilaku perusahaan, pengaruh sistem
informasi tidaklah sesederhana dan langsung seperti model ekonomi.
e. Teori keputusan dan pengawasan : Fungsi organisasi adalah membuat
keputusan dibawah kondisi yang tidak pasti dan beresiko serta tetap berada
dibawah batasan rasionalitas.
f. Teori Sosiologi :
Oligarchi dan RutinTeori sosiologi memfokuskan pada pertumbuhan hirarki,
sruktur birokrasi dan prosedur operasi standart sebagai alat utama bagi
organisasi dalam rangka menghadapi lingkungan yang tidak stabil.
g. Teori Post-industrial : bentuk dan struktur yang bermuatan Pengetahuan.
Dalam masyarakat paska industri, yaitu ekonomi paska industri tahun 1960-
an. Sektor pelayanan mendominasi aktivitas perekonomian. Sektor pelayanan
itu sendiri sangat mengutamakan knowledge worker(ilmuan, ahli tehnik, dan
bahkan manajer) dan data worker seperti sekretaris, akuntan atau sales
people. Dalam masyarakat paska ekonomi industri global, industri manufaktur
dipindahkan kenegara-negara berupah rendah dan high skill, sementara
11. pekerjaan berbasis pengetahuan (knowledge based) tumbuh dengan cepat di
negara-negara maju dengan upah yang tinggi.
h. Teori Budaya : Teknologi Informasi dan Asumsi Dasar.
Teknologi informasi dapat mengancam atau mendukung budaya sebuah
organisasi. Berkembangnya teknologi komputer mikro mengancam
manufaktur komputer mainframe dan para pelanggannya. Sebaliknya,
Teknologi informasi dapat mendukung budaya dalam organisasi,
sebagaimana yang terjadi dalam industri asuransi yang menggunakan
teknologi komputer untuk menekan cost. Khususnya dalam memproses klaim.
i. Teori Politik : Teknologi Informasi sebagi sumber daya Politik
Organisasi dibagi ke dalam sub-sub kelompok fungsional sepertipemasaran,
akuntasi, dan produksi. Kelompok-kelompok inimempunyai nilai (value) yang
berbeda dan mereka bersaing untuk mendapatkan resources, membuat
kompetisi dan konflik. Teori politik menggambarkan sistem informasi sebagai
outcome dari persaingan politik antar sub-sub kelompok untuk mempengaruhi
kebijakan, prosedur, dan resources organisasi.
Faktor – Faktor yang perlu dipertimbangkan pada rencana-rencana sistem,
Yaitu :
1. Lingkungan dimana organisasi harus melakukan fungsi
2. Struktur organisasi, Hirarki, spesialisasi, standart prosedur operasi
3. Budaya dan politik organisasi
4. Tipe organisasi
5. Kemampuan mendukung dan memahami top manajemen
6. Level organisasi dimana sistem diadakan
7. Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi sistem
8. Jenis tugas dan keputusan dalam mana sistem informasi didesain
12. 9. Sentimen dan sikap karyawan dalam organisasi yang akan menggunakan
sistem informasi
10. Riwayat organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah
dilakukan skill yang dimiliki, program-program penting, dan sumber daya
manusia.
Konsep Dasar Sistem
Terdapat 2 kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan sistem,
yaitu :
1. Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan
mendefinisikan sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara kerja yang
saling berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu.
2. Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem,
mendefinisikan sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Kedua definisi di atas sama benarnya dan tidak saling bertentangan. Yang berbeda
hanyalah cara pendekatan yang dilakukan pada sistem. Karena pada hakekatnya
setiap komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk dapat mencapai
tujuan tertentu harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara kerja yang
juga saling berinteraksi. Beberapa karakteristik sistem informasi adalah sasaran,
sumber daya, jaringan komunikasi, konversi data, masukan data, keluaran informasi,
dan pengguna-pengguna informasi.
Setiap sistem berupaya mencapai satu atau lebih sasaran : artinya, sasaran
merupakan kekuatan pemotivasi yang mengarahkan suatu system.
Masukan – Proses – Keluaran
Masukan terdiri dari semua arus berwujud (tangible) yang masuk ke dalam sistem di
samping juga dampak tak berwujud (intangible) terhadap sistem. Keluaran terdiri
dari semua arus keluar atau hasil. Dan proses terdiri dari metode yang digunakan
untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Mekanisme kerja dalam suatu sistem dijelaskan dalam gambar berikut :
13. 1. Mekanisme Kerja Sistem
Sasaran sistem mempengaruhi dan sering mengendalikan konten masukan
menjadi keluaran.
2. Lingkungan
Setiap sistem (barangkali kecuali sistem jagad raya) secara fisik terbatas. Alam
yang terletak di luar suatu sistem dinamai lingkungan sistem. Suatu batas sistem
memisahkan sistem itu dengan lingkungannya. Walaupun batas-batas sistem
tertentu tidak kelihatan dan mungkin sukar ditetapkan secara pasti, setiap sistem
pasti dibatasi oleh batas-batas tertentu.
3. Saling Kebergantungan
Setiap sistem mempunyai saling kebergantungan. Selain memiliki subsistem-
subsistem yang erat berkaitan, suatu sistem pada dasarnya merupakan bagian
integral dari sistem lain yang lebih besar. Hubungan antara subsistem dengan
sistem dan dengan supersistem dinamai hirarki sistem.
4. Jaringan Kerja Sistem
Jaringan kerja sistem menggambarkan macam saling kebergantungan yang lain.
Jaringan kerja (network) terbentuk bilamana sebuah sistem digabungkan dengan
sistem lain yang tingkat hirarkinya sama. Sistem-sistem yang membentuk
jaringan kerja berinteraksi satu sama lain melalui penghubung (kopling/coupling)
atau batas bersama (shared boundaries) yang dinamakan antarmuka
(interfaces). Antarmuka ini memungkinkan sumber daya mengalir di antara
sistem-sistem yang berinteraksi.
Subsistem-subsistem yang saling bergantung dalam suatu sistem tunggal juga
membentuk jaringan kerja, karena mereka saling berhubungan. Sumber daya
mengalir di antara subsistem-subsistem, dengan keluaran dari satu subsistem
menjadi masukan bagi subsistem lain yang berantarmuka.
Konsep saling kebergantungan sistem ini berguna dalam studi sistem informasi.
Konsep ini mengingatkan analis bahwa sebuah sistem atau subsistem tidak
boleh dilihat secara terpisah dari sistem atau subsistem lain yang terkait
14. dengannya. Konsep ini juga mengatakan bahwa analis dapat berpindah ke
tingkat sistem yang lebih rendah hirarkinya guna menyempitkan cakupan
analisis.
5. Kendala
Setiap sistem menghadapi kendala, batasan-batasan intern atau ekstern yang
menentukan konfigurasi atau kemampuan sistem. Batas / boundary sistem,
misalnya, merupakan kendala fisik yang menentukan ukuran dan bentuk sistem.
Dalam beberapa keadaan kendala dapat dihilangkan atau dikurangi. Cara yang
biasa digunakan untuk engurangi kendala yang mempengaruhi operasi dikenal
dengan dekopling (decoupling).
6. Pengendalian Sebagai Konsep Inti Sistem
Pengendalian dapat dianggap sebagai konsepsi inti sistem, karena faktor inilah
yang menjiwai ide pokok dari pengembangan sebuah sistem dan sekaligus juga
merupakan manifestasi nyata dari tiap sistem. Sistem-sistem dibentuk secara
langsung atau tidak, untuk melakukan pengendalian, misal :
• Pemerintah dibentuk untuk menentukan apa yang boleh dilakukan dalam
masing-masing yuridiksinya.
• Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk mengontrol aliran darah dan
pendistribusian oksigen dalam tubuh.
Pengendalian bisa berarti menciptakan atau memelihari nilai atau karakteristik suatu
variabel agar selalu berada dalam batas yang telah ditentukan. Melakukan
pengendalian berarti menyebabkan segala sesuatu berjalan sesuai keinginan atau
rencana sehingga suatu tujuan akhir bisa tercapai. Setiap sistem harus mengatur
subsistem-subsistemnya agar dapat mencapai sasaran. Pengendalian adalah
proses regulasi (pengaturan) yang dilakukan sistem untuk mengoreksi setiap
penyimpangan dari rangkaian langkah menuju sasaran yang diinginkan.
Pengendalian anggaran, pengendalian mutu, pengendalian kredit, dan pengendalian
sediaan, merupakan proses-proses pengendalian yang biasa dilakukan perusahaan.
Pengendalian yang efektif tergantung pada umpan balik. Melalui umpan balik,
keluaran sistem dukur terhadap standar untuk menentukan penyimpangan, yang
15. kemudian dikoreksi dengan mengubah masukan atau proses. Pengendalian yang
efektif dalam konteks suatu sistem juga ditegaskan dengan kaidah keragaman
keperalihan (law of requisite Variety). Menurut kaidah ini, sistem yang baik harus
memiliki satu atau lebih mekanisme atau variasi pengendalian untuk menanggulangi
setiap kemungkinan keadaan lepas kendali.
Konsep Dasar Informasi
Informasi dibutuhkan oleh manajemen untuk menghindari proses enthropi. Proses
enthropi adalah proses berakhirnya keberadaan suatu sistem manajemen yang
didahului kondisi tanpa pola dan tidak menentu. Informasi adalah hasil pengolahan
data yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data sebagai
bahan baku informasi adalah gambaran kejadian yang berwujud karakter, angka,
atau simbol tertentu yang memiliki arti.
Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berbicara banyak,
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data yang diolah melalui suatu model menjadi
informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu
keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan tindakan lain yang
akan membuat sejumlah data kembali. Data yang ditangkap dianggap sebagai input,
diproses kembali melalui model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Menurut
John Burch dan Gary Grudnitski, (“Information Systems Theory and Practice”, John
Wiley and Sons, New York 1986) siklus ini disebut dengan Siklus Informasi
(Information Cycle) atau Siklus Pengolahan Data ( Data Processing Cycle).
Kualitas Informasi
Agar informasi dapat mempunyai manfaat dalam proses pengambilan keputusan,
informasi harus mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria kualitas informasi adalah :
• Akurat : yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari
kesalahan.
• Tepat waktu : yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh
terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya
16. informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk
mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
• Relevan : yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang
menerimanya.
Konsep Umpan Balik Informasi
Konsep umpan balik informasi menjelaskan perihal pencarian sasaran dan saling
mempengaruhi antar bagian sistem yang mengkoreksi dengan sendirinya. Pada
dasarnya konsep umpan balik ini berkaitan dengan cara informasi digunakan untuk
maksud pengendalian. Pengendalian sebagai konsepsi inti sistem sangat
membutuhkan umpan balik informasi. Informasi tentang mekanisme sistem atau
input sistem jika perlu, untuk menjaga agar sistem bekerja sesuai dengan rencana
pencapaian sistem.
Pendekatan Sistem Dalam Pertukaran Informasi
Pendekatan sistem adalah suatu gagasan yang bersumber pada paham sinergistik
yang menyatakan bahwa total keluaran suatu organisasi dapat ditingkatkan jika
bagian-bagian komponennya dapat diintegrasikan. Penerapan konsep umpan balik
informasi, yang juga merupakan pengertian dasar pendekatan sistem, selaras
dengan paham sinergistik.
Pada masa lalu, efektivitas organisasi bisnis berada di bawah titip optimum kaarena
terhambatnya komunikasi, yang dapat disebabkan oleh birokrasi atau ketiadaan
teknologi. Dewasa ini ketika kemajuan teknologi yang semakin pesat menyebabkan
umur hidup relatif bertambah pendek, organisasi bisnis mulai membutuhkan suatu
sistem yang bisa mengintegrasikan bagian atau sub sistem yang ada, melalui
pertukaran informasi agar tetap hidup.
Pendekatan sistem diperlukan untuk mengubah mekanisme pertukaran informasi
antara setiap bagian sistem yang terhubungkan melalui jalur kewenangan klasik,
agar menjadi hubungan informasi antar setiap bagian sistem secara terintegrasi.
Konsep Dasar Sistem Informasi
17. Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi diperoleh dari sistem
informasi (information systems) atau disebut juga processing systems atau
information processing systems atau information-generating systems. Menurut
Robert K. Leitch dan K. Roscoe Davis, (“Accounting Information Systems”, Prentice-
Hall, New Jersey, 1983) hal 6 Sistem Informasi adalah :
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.
Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski, (“Information Systems Theory and Practice”, John
Wiley and Sons, New York, 1986) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri
dari komponen-komponen yang disebutnya sebagai blok bangunan (block building).
Block building ini kemudian dibagi menjadi :
1. Blok masukan (input block)
2. Blok model (model block)
3. Blok keluaran (output block)
4. Blok teknologi (technology block)
5. Blok basis data (data base block)
6. Blok kendali (controls block)
1. Organisasi dan Sistem Informasi
Sistem informasi dan organisasi memiliki hubungan yang saling terkait satu sama
lain. Sistem informasi harus selalu disesuaikan dengan organisasi. Organisasi harus
mampu mengoptimalkan sistem informasi sehingga mendapatkan keuntungan dari
teknologi-teknologi yang ada. Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi
sanat dipengaruhi oleh faktor mediasi, yaitu lingkungan, kultur, struktur, prosedur
baku, proses bisnis, politik, keputusan manajemen, dan peluang. Manajer harus
18. mampu memahami sistem informasi, karena sangat akan mempengaruhi kehidupan
organisasi. Manajer perlu memilih sistem apa dan bagaimana yang akan dibangun
didalam organisasi.
Organisasi (definisi teknis) adalah struktur sosial formal yang stabil yang memiliki
sumber-sumber berasal dari lingkungan untuk diproses sehingga menghasilkan
output. Organisasi (definisi bhavioral) adalah sekumpulan hak, hak khusus,
kewajiban, dan tanggung jawab yang harus diseimbangkan selama periode tertentu
melalui konflik dan resolusi konflik. Organisasi (perusahaan) menransformasi input-
input ini menjadi produk dan jasa didalam fungsi produksi. Produk dan jasa
kemudian dikonsumsi oleh lingkungan dan dikembalikan lagi sebagai input. Sebuah
organisasi kelangsungan kegiatannya akan lebih stabil dibandingkan sebuah
kelompok.
Ciri-ciri Organisasi :
1. Rutinitas dan Proses Produksi
Semua organisasi tersusun dari rutinitas dan perilaku individu, kumpulan yang
membentuk proses bisnis. Sekumpulan proses bisnis membentuk perusahaan untuk
memproduksi barang dan untuk merubah guna mencapai tingkat kinerja organisasi
yang tinggi.
2. Politik Organisasi
Orang-orang yang memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai sumber daya,
penghargaan, dan hukuman yang diberikan kepada baik karyawan maupun manajer
di dalam setiap organisasi.
19. 3. Budaya Organisasi
Adalah seperangkat asumsi proses bisnis dalam menciptakan nilai dengan kekuatan
pengikat yang kuat yang menghambat konflik politik dan mendorong yang sama,
perjanjian pada prosedur, dan praktik yang umum.
4. Lingkungan Organisasi
Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan memberi dan menerima. Lingkungan
membentuk apa yang dapat dilakukan organisasi, tetapi organisasi dapat
mempengaruhi lingkungannya dan sekaligus memutuskan untuk mengubah
lingkungan.
5. Struktur Organisasi
Misal birokrasi professional, yaitu organisasi berbasis pengetahuan dimana barang
dan jasa bergantung pada keahlian dan pengetahuan professional. Contohnya
seperti firma hukum, sistem sekolah, rumah sakit.
Definisi teknis dan behavioral dari organisasi tidaklah saling kontradiksi. Sebaliknya,
masing-masing saling melengkapi. Definisi teknis menjelaskan kepada kita
bagaimana beribu-ribu perusahaan dalam pasar yang kompetitif mengkombinasikan
modal, tenaga kerja, dan teknologi informasi, sementara model behavioral
membawa kita masuk kedalam masing-masing perusahaan untuk melihat
bagaimana teknologi itu mempengaruhi kerja internal organisasi.
Stuktur Organisasi
Semua organisasi memiliki bentuk atau stuktur. Klasifikasi Mintzbegt(1979)
menunjukkan lima jenis struktur organisasi: struktur wirausaha, birokrasi mesin,
birokrasi dengan divisi, birokrasi professional, adhocracy. Pada perusahaan
wirausaha kecil anda akan sering menemukan sistem yang dirancang dengan buruk
yang dikembangkan terburu-buru yang sering melebihi kegunaannya dengan cepat.
Pada rerusahaan multidivisi yang besar yang beroperasi pada rarusan lokasi anda
akan sering menemukan bahwa tidak terdapat satu sistem informasi tunggal yang
terintegrasi, tatapi justru setiap divisi memilik perangkat sistem informasinya sendiri.
Ciri-ciri lain Organisasi
20. Organisasi memiliki tujuan yang menggunakan sarana yang berbeda untuk
mencapainya. Beberapa organisasi memiliki tujuan yang koersif (misalnya sebagai
penjara) lainnya memiliki tujuan manfaat (missal untuk bisnis). Yang lainnya lagi
memiliki tujuannormatif (universal, kelompok religious). Organisasi juga melayani
kelompok yang berbeda atau memiliki anggota yang berbeda,beberapa
menguntungkan anggotanya, yang lainnya menguntungkan klien, pemegang saham
atau masyarakat.
1. Fitur-Fitur Umum Organisasi
Organisasi mengatur tenaga ahli dalam sebuah struktur hierarki otoritas dimana
setiap orang bertanggung jawab terhadap seseorang dan otoritas terbatas pada
tindakan-tindakan tertentu. Otoritas dan tindakan masih dibatasi lagi oleh aturan-
aturan atau prosedur-prosedur abstrak yang diinterpretasikan dan diterapkan untuk
kasus-kasus tertentu. Aturan-aturan ini menciptakan sistem pengambilan keputusan
bersifat netral dan universal, setiap orang diperlakukan sama. Organisasi berusaha
menyewa dan mempromosikan karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan
profesionalisme. Organisme menerapkan prinsip efesiensi, menghasilkan
keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan usaha seminim mungkin.
Karakteristik strukturSemua Organisasi :
• Pembagian tenaga kerja secara jelas Hierarki
• Prosedur dan aturan yang eksplisit
• Keputusan- keputusan yang bersifat netral
• Dasar kualifikasi teknis untuk posisi jabatan
• Efisiensi organisasi maksimum
Menurut Weber, birokrasi bersifat umum karena merupakan bentuk yang paling
efisien dari organisasi. Para ahli lainnya memberi tambahan atas pendapat Weber,
mengidentifikasi fitur-fitur tambahan dari organisasi. Semua organisasi
mengembangkan prosedur standar pengoperasian, politik, dan kultur.
21. 1. Prosedur Standar Pengoperasian
Organisasi yang bertahan selama satu periode waktu tertentu menjadi sangat
efisien, menghasilkan jumlah produk dan jasa terbatas dengan mengikuti aturan-
aturan standar. Aturan-aturan rutinitas standar ini dikumpulkan menjadi aturan-
aturan, prosedur, dan praktik-praktik yang seksama dan rasional yang disebut
prosedur standar pengoperasian (PSP) yang akan dikembangkan untuk dapat
mencakup semua situasi yang mungkin dihadapi. Prosedur standar pengoperasian
sangat membantu mempertahankan efisiensi organisasi modern. Perubahan apapun
dalam PSP memerlukan usaha organisasi yang besar.
2. Politik Organisasi
Para anggota organisasi menduduki beragam posisi dengan beragam spesialisasi,
perhatian, dan prespektif. Akibatnya, mereka memiliki sudut pandang berbeda
mengenai bagaimana sumber-sumber, penghargaan, dan hukuman dilaksanakan.
Perbedaan-perbedaan ini menjadi persoalan bagi manajer dan karyawan, dan
hasilnya adalah pergolakan politik, persaingan, dan konflik didalam organisasi.
Hambatan politik adalah salah satu dari sekian banyak kesulitan terbesar untuk
membawa perubahan organisasi khususnya perkembangan sistem informasi yang
baru. Hampir semua sistem informasi yang mebawa perubahan-perubahan
signifikan mengenai tujuan yang hendak dicapai perusahaan, prosedur, produktifitas,
dan personil berpotensi menghaus oposisi politis yang serius
3. Kultur Organisasi
Kultur organisasi merupakan kumpulan asumsi fundamental seperti mengenai
produk apa yang harus dihasilkan organisasi, bagaimana prosesnya, dimana, dan
untuk siapa. Umumnya asumsi-asumsi kultural ini seluruhnya diyakini begitu saja
dan arang diutarakan secara publik (Schein,1985). Kultur organisasi merupakan
kekuatan besar yang mempersatukan yang menghambat konflik politik dan
membawa pemahaman, persetujuan prosedur, dan praktik-praktik lainnya. Jika kita
semua berbagi asumsi kultural mendasar, maka persetujuan dalam hal-hal lainnya
dapat dimungkinkan. Namun, selain itu kultur organisasi juga menjadi penghalang
besar bagi perubahan khususnya perubahan teknologi. Sebagian besar organisasi
akan melakukan apapun untuk mencegah perubahan asumsi dasar. Setiap
perubahan teknologi apapun akan mengancam asumsi kultural yang sudah umum
22. diterima pada organisasi. Namun demikian, ada kalanya satu-satunya cara yang
bijaksana bagi bagi perusahaan agar selangkah lebih maju adalah dengan
menerapkan teknologi baru yang secara langsung melawan kultur organisasi. Jika
ini terjadi, maka teknologi sering bertahan sementara kultur perlahan-lahan
menyesuaikan.
1. Fitur-Fitur Khusus Organisasi
Walaupun semua organisasi memiliki karakteristik yang umum, namun tidak ada dua
organisasi yang sama persis. Semua organisasi memiliki struktur, sasaran,
konstituensi, gaya kepemimpinan, tugas-tugas, dan lingkungan sekitar yang
berbeda.
Tipe-tipe Organisasi
Satu hal penting yang membedakan tiap organisasi adalah struktur atau bentuknya.
Karakteristik perbedaan struktur itu ada beragam cara. Mintzberg
menggolongkan,lima bentuk dasar organisasi.
Organisasi dan Lingkungan
Organisasi terletak didalam lingkungan. Disana organisasi mengambil sumber-
sumber dan menyediakan barang-barang dan jasake lingkungan. Organisasi dan
lingkungan memiliki hubungan timbal balik. Pada satu sisi, organisasi terbuka dan
tergantung pada lingkungan sosial dan fisik disekitarnya. Tanpa sumber daya
keuangan dan manusia, tidak mungkin ada organisasi. Organisasi harus merespons
legislatif dan aturan-aturan main yang dikeuarkan oleh pemerintahan, termasuk
segala aksi yang dilakukan pelanggan dan pesaing.
Disisi lain, organisasi yang berasal dari aliansi bisa mempengaruhi proses politik dan
dan penerimaan konsumen terhadap produk-produk mereka. Lingkungan biasanya
berubah secara lebih cepat dari pada organisasi. Alasan utama atas kegagalan
organisasi adalah ketidakmampuan untuk mengadaptasi perubahan lingkungan
yang cepat dan kurangnya sumber daya .
Jadi secara garis besar .
Fitur umum organisasi terdiri dari :
23. Struktur Formal
Prosedur Standar Pengoperasian (PSP)
Politik
Kultur
Konstituensi
Fungsi
Kepemimpinan
Tugas-tugas
Teknologi
Proses bisnis
Fitur khusus organisasi terdiri dari :
Tipe organisasi
Lingkungan
Tujuan
Kekuasaan
1. Perubahan Ssitem Informasi dalam Organisasi
Sistem informasi mejadi alat integral, online, interaktif yang erat kaitannya dengan
tiap menit operasi dan pengambilan keputusan pada organisasi besar.
Infrastruktur Teknologi Informasi dan Layanan Teknologi Informasi
Satu cara agar organisasi bisa mempengaruhi bagaimana teknologi
informasi digunakan adalah melalui keputusan-keputusan mengenai konfigurasi
teknis dan organisasional dari sistem. Cara lain organisasi mempengaruhi teknologi
informasi adalah melalui keputusan-keputusan mengenai siap yang akan
mendesain, membangun, dan memelihara infrastruktur TI organisasi. Keputusan-
keputusan ini menentukan bagaimana layanan teknologi informasi di kirim. Unit atau
fungsi organisasi formal yang bertanggung jawab untuk layanan tenologi disebut
departemen sistem informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab
untuk memelihara perangkat lunak, perangkat keras, penyimpanan data, dan
jaringan yang menyusun infrastruktuk perusahaan.
Departemen sistem informasi terdiri dari para ahli, seperti programer, analisis
sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi. Programer adalah ahli
teknis terlatih yang membuat kode-kode instruksi perangkat lunak untuk komputer.
24. Analis sistem bertugas menyusun link-link utama antar kelompok sistem informasi
dan kelompok-kelompok lainnya dari organisasi. Merupakan tugas analis sistem
untuk menerjemahkan masalah-masalah bisnis dan persyaratannya untuk meenjadi
prasyarat informasi dan sistem.
Manajer sistem informasi adalah pemimpin tim yang terdiri dari programer dan
analis, manajer proyek, manajer fasilitas fisik, manajer telekomunikasi, dan kepala
kelompok sistem kantor. Ia juga bertindak sebagai manajer untuk pengoperasian
komputer dan staf pengetri data. Juga para ahli luar, seperti penjual perangkat lunak
dan konsultan sering berpartisipasi dalam operasi harian dan perencanaan jangka
panjang sistem informasi.
Dibanyak perusahaan, departemen sistem informasi dikepalai oleh seorang chief
information officer (CIO). Ia tergolong manajemen senior yang bertugas memperluas
pemanfaatan teknologi informas didalam perusahaan. End user adalah perwakilan
diluar kelompok sistem informasi sebagai objek sasaran pengembangan aplikasi.
End user atau pengguna akhir memainkan peran yang semakin besar dalam
perancangan dan pengembangan sistem informasi.
Bagaimana Sistem Informasi mempengaruhi Organisasi
1. Dampak Ekonomi
Ukuran perusahaan biasanya berkembang untuk mengurangi biaya transaksi.
Teknologi informasi secara potensial mengurangi biaya pada ukuran tertentu,
membuka kemungkinan pertumbuhan pendapatan tanpa menambah ukuran, atau
bahkan pertumbuhan pendapatan yang disertai ukuran yang menyusut.
2. Dampak Organisasi dan Perilaku
a) Teknologi Informasi atau TI meratakan organisasi, yaitu perataan hierarki
dengan memperluas distribusi informasi untuk memberikan kekuatan kepada
karyawan tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen
b) Organisasi pascaindustri, yaitu wewenang semakin bergantung kepada
pengetahuan dan kompetensi, dan tidak hanya pada posisi formal.
25. c) Memahami penolakan organisasi terhadap perubahan. Terdapat beberapa
cara untuk memvisualisasikan penolakan organisasi yang saling berhubungan untuk
membawa perubahan dengan mengubah teknologi, tugas, struktur, dan orang-orang
secara bersamaan.
3. Internet dan Organisasi
Internet meningkatkan aksesibiltas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan
pengetahuan untuk organisasi, dan untuk mengurangi biaya transaksi dan keagenan
yang dihadapi kebanyakan organisasi.
4. Implikasi Rancangan dan Pemahaman Sistem Informasi
Faktor organisasi utama yang harus dipertimbangkan saat merencanakan sistem
baru adalah sebagai berikut :
Lingkungan dimana organisasi berfungsi
Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, rutinitas, proses bisnis
Budaya dan politik organisasi
Jenis organisasi dan gaya kepemimpinan
Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap dari
karyawan yang akan menggunakan sistem
Jenis tugas, keputusan dan proses bisnis dimana sistem info dirancang untuk
membantunya.
Internet dan Organisasi
Internet, secara khusus World Wide Web, memiliki dampak yang penting bagi relasi
antara perusahaan dan entitas-entitas eksternalnya, bahkan antara perusahaan
dengan proses bisnis internalnya. Internet meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan,
dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi. Intinya, Internet mampu
secara dramatis menekan biaya transaksi dan agensi. Misalnya, perusahaan
perantara dan bank di New York sekarang mampu “mengirim” manual prsedur
internalnya kepada karyawannya pada jarak yang jauh dengan mempostingnya di
website perusahaan, sehinggu menghemat biaya distribusi. Para tenaga penjua bisa
mengetaui informasi harga produk dengan cepat melalui web atau menerima
instruksi dari manajemen via e-mail.
26. Bisnis secara cepat membangun kembali sebagian proses bisnis intinya melalui
teknologi Internet dan menjadikan teknologi ini sebagai komponen pokok bagi
infrastruktur teknologi informasi (TI). Jika jaringan lebih dimanfaatkan secara efisien,
hasilnya adalah proses bisnis lebih mudah dilakukan, karyawan yang dibutuhan
lebih sedikit, dan organisasi menjadi lebih ramping daripada dimasa lalu.
1. Manajer, Pengambilan Keputusan, dan Sistem Informasi
Peran Manajer Dalam Organisasi
Manajer memainkan pran didalam organisasi.Tanggung jawabnya meliputi
pengambilan keputusan, membuat laporan, menghadiri pertemuan, mengatur
perayaan-perayaan. Menuru Henri Fayol fungsi klasik dari manajer yaitu
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pengambilan keputusan, dan kontrol.
Penjelasan aktivitas manajemen ini mendominasi pemikiran mengenai manajemen
dalam jangka waktu yang lama, dan sampai sekarang pun masih tetap populer.
Model behavioral menyatakan bahwa perilaku aktual manajer kurang sistematis,
lebih informal, kurang reflektif, lebih reaktif, lain dengan yang diindikasikan oleh
model klasik. Para peneliti mengetaui bahwa perilaku manajerial nyatanya memiliki 5
atribut yang sangat berbeda dari deskripsi klasik: pertama, manajer menjalankan
600 aktivitas yang berbeda tiap hari tanpa ada jeda. Kedua, aktivitas manajerial
terfragmentasi, sebagian besar aktivtas berlangsung selama kurang dari 9 menit,
dan hanya 10 persen aktivitas berlangsung selama 1 jam. Ketiga, manajer lebih
suka menerima infomasi dari spekulasi, anggapan orang lain, gosip yang beredar,
dan tak terencana sebelumnya. (informasi yang tercetak didalam kertas sering
dianggap ketinggalan zaman). Keempat, mereka lebih suka bentuk komunikaso
secara oral ketimbang tertulis karena lebih fleksibel, hanya memerlukan sedikit
usaha. Dan lebih cepat direspon. Kelima, manajer memberi prioritas utama untuk
memelihara sekumpulan daftar kontak personal yang beragam serta kompleks yang
bertindak sebagai sistem informasi informal dan membantu mereka untuk
menjalankan agenda-agendanya dan sasaran jangka pendek dan jangka panjang.
Dengan menganalisis perilaku manajer dari hari ke hari, Mintzberg menemukan
bahwa ada 10 peran manajerial. Peran manajeria adalah akivitas yang harus
dijalankan manajer didalam sebuah organisasi. Mintzberg mengatakan peran-peran
27. manajerial ini terbagi ke dalam 3 kategori yaitu interpersonal, informational, dan
decisional.
Peran interpersonal. Manajer bertindak sebagai figur kepala untuk organisasi
sewaktu merepresentasi perusahaannya kedunia luar dan menjalankan tugas-tugas
simbolis seperti memberi penghargaan kepada karyawan. Manajer bertindak
sebagai pemimpin yang memotivasi, memberi saran, dan mendukung bawahannya.
Manajer juga bertindak sebagai penghubung antara beragam level organisasi,
didalam tiap level ini, mereka menjadi penghubung antara para anggota tim
manajemen.
Peran informational. Manajer bertindak sebagai pusat nadi organisasi, menerima
informasi yang paling up to date, konkrit dan mendistribusikannya kepada pihak-
pihak terkait. Manajer menjadi penyebar informasi dan pembicara untuk
organisasinya.
Peran decisional. Manajer membuat keputusan. Mereka bertindak sebagai
pengusaha dengan menginisiasi tiap bentuk aktivitas baru, mereka menangani
kesulitan-kesulitan yang muncul diorganisasi, mereka mengalokasikan sumber-
sumber kepada staf yang membutuhkan, menegosiasikan konlik dan menjadi
mediator antara kelompok-kelompok yang berkonflik didalam organisasi.
1. Manajer dan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sering menjadi peran manajer yang sangat menantang.
Sistem informasi telah membantu manajer untuk mengkomunikasikan dan
mendistribusikan informasi, namun hanya memberi bantuan terbatas untuk
pengambilan keputusan manajemen. Karena pengambilan keputusan merupakan
wilayah yang terutama dirancang untuk memperngaruhi keseluruhan proses bisnis.
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan strategis menentukan sasaran-sasaran jangka panjang,
smber-sumber, dan kebijakan organisasi. Pengambilan keputusan untuk kontrol
manajemen secara prinsip memberi perhatian pada bagaimana sumber-sumber
digunakan secara efektif dan efisien, dan bagaimana unit-unit operasional
28. menjalankan tugasnya. Pengambilan keputusan kontrol operasional menentukan
bagaimana melaksanakan tugas-tugas khusus yang berasal dari manajemen
madya. Pengambilan keputusan level-pengetahuan berhubungan dengan
pengevaluasian gagasan-gagasan baru untuk menciptakan produk dan layanan,
cara-cara untuk mengkomunikasikan pengetahuan baru, dan cara-cara untuk
mendistribusikan informasi keseluruh organisasi.
Didalam tiap level pengambilan keputusan ini, para peneliti menggolongkan
keputusan menjadi keputusan terstruktur dan keputusan tidak testruktur. Keputusan
tidak terstruktur adalah keputusan-keputusan yang memerlukan evaluasi,
pengertian, dan pertimbangan terhadap definisi masalah. Tiap keputusan yang
dihasilkan selalu baru, penting, dan besifat non-rutin, dan tidak perlu kesepakatan
prosedural dalam membuat (Corry dan Scott-Morton, 1971). Keputusan terstruktur,
kebalikannya, adalah keputusan-keputusan yang bersifat rutin dan berulang-ulang,
dan memerlukan prosedur baku untuk menanganinya supaya lebih praktis. Ada juga
keputusan yang bersifat semi terstruktur, yaitu hanya bagian tertentu dari masalah
yang memiliki jawaban yang jelas sesuai dengan prosedur tertentu, sedangkan
bagian lainnya masih belum jelas penyelesaiannya.
Tingkatan Pengambilan Keputusan
29. Proses pengambilan keputusan mengandung beberapa aktivitas yang saling
berbeda. Simon (1960) menggambarkan 4 tingkat dalam pengambilan keputusan
yaitu kecerdasan, perancangan atau desain, pilihan, dan penerapan. Kecerdasan
terdiri dari pengidentifikasian dan pemahaman masalah-masalah yang muncul
didalam organisasi mengenai mengapa masalah itu muncul, dimana, dan apa saja
akibatnya. Sistem tradisional SIM yang menawarkan variasi rincian informasi dapat
membantu mengidentifikasikan masalah, khususnya jika sistem yang bersangkutan
memberi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai outputnya.
Selama melakukan perancangan atau desain solusi atas masalah individu
merancang kemungkinan solusi atas masalah. Sistem SPK yang sederhana ideal
untuk tingkat pengambilan keputusan ini karena mampu menjalankan model-model
sederhana, bisa dikembangkan dengan cepat, dan bisa dioperasikan dengan data
yang terbatas.
Pilihan terdiri penentuan dari beraganm solusi alternatif. Di sisi para pengambil
keputusan memerlukan sistem SPK yang lebih kompleks untuk mengembangkan
data ekstensif yang lebi banyak pada beragam alternatif dan model-model kompleks
atau atau alat bantu analisis data untuk mengkakulasi semua eban, konsekuensi,
dan peluang.
Selama melakukan implementasi, ketika keputusan dijalankan, manajer dapat
menggunakan sistem pelaporan yang bisa mengerjakan laporan-laporan rutin untuk
kemajuan solusi tertentu.
30. Model-Model Pengambilan Keputusan
Ada beberapa model yang berusaha menggambarkan bagaimana orang-orang
membuat keputusan. Sebagian model ini fokus kepada pengambilan keputusan
individual, sebagian lagi fokus kepada pengambilan keputusan dalam kelompok.
Model-model pengambilan keputusan individual mengasumsikan bahwa manusia
adalah rasional. Model rasional dari perilaku manusia terbentuk berdasarkan
gagasan bahwa orang-orang menjalankan semacam kalkulasi pemaksimalan nilai,
kalkulasi rasio, kalkulasi konsisten. Menurut model ini, seorang individu
mengidentifikasi sasaran, tujuan dan semua prioritas tindakan alternatif berdasarkan
kontribusinya terhadap sasaran tersebut, kemudian memilih satu yang paling
memberi kontribusi atas sasaran tujuan itu.
Kritik untuk model ini menunjukan bahwa nyatanya orang tidak bisa mengkhususkan
semua alternatif, dan sebagian besar individu tidak memiliki satu sasaran sehingga
tidak mampu menyusun semua prioritas alternatif dan konsekuensi. Sebagian besar
keputusan bersifat kompleks sehingga mengkalkulasi pilihan. (bahkan jika dilakukan
dengan komputer) hampir tidak dimungkinkan. Daripada mencari di semua alternatif,
orang cenderung memilih alternatif pertama yang tersedia yang membawanya
kepada sasaran tersebut. Dalam mengambil kebijakan, orang memili kebijakan yang
hampir serupa dengan kebijakan yang diambil sebelumnya (Lindbom, 1959).
31. Akhirnya, sebagian ahli menganggap bahwa pengambilan keputusan merupakan
proses berkesinambungan dimana keputusan final selalu dimodifikasi.
Penelitia lain menyimpulkan bahwa manusia berbeda dalam hal bagaimana mereka
memaksimalkan nilai dan dalam hal rujukan yang digunakan untuk
menginterpretasikan informasi dan membuat pilihan. Tversky dan kahneman
menunjukan bahwa manusia memiliki prasangka-prasangka yang bisa mendistorsi
pengambilan keputusan. Orang-orang bisa termanipulasi utnuk memilih salah satu
alternatif hanya dengan mengubah kerangka rujukannya.
Model kognitif menggambarkan disposisi kepribadian yang mendasar terhadap
perlakuan atas informasi, alternatif pilihan, dan evaluasi konsekuensi. Pembuat
keputusan sistematis mendekati permasalahan dengan cara menstrukturisasi
masalah berdasarkan beberapa metode formal. Mereka mengevaluasi dan
mengumpulkan informasi berdasarkan metode terstrukturnya. Para pembuat
keputusan intuitif mendekati permasalahan dengan beragam metode, menggunaka
cara trial and error untuk mencari solusi. Tidak ada satupun metode yang lebih
superior daripada yang lainnya dan masing-masing metode bisa menguntungkan
untuk situasi tertentu. Sementara masalah terstruktur dengan pokok-pokok yang
sudah jelas bisa ditangani dengan “berfikir dahulu” berdasarkan langkah-langkah
logis, masalah lainnya memerlukan solusi kreatif yang baru melalui intuisi atau
mencoba beberapa bentuk tindakan tersebut sesuai sebagai solusi (Mintzberg dan
Westley, 2001).
Acapkali pengambilan keputusan dilakukan oleh satu individu, tetapi oleh kelompok
atau organisasi keseluruhan. Pengambilan keputusan model organisasional
memperhitungkan karakteristik politik dan struktural dari organisasi. Model-model
birokratik, politis, dan bahkan model-model “keranjang sampah” telah diajukan untuk
menggambarkan bagaimana pengambilan keputusan terjadi didalam organisasi.
Menurut pengambilan keputusan model birokratis tujuan terpenting organisasi
adalanh memelihara organisasi itu sendiri. Tujuan utama lainnya adalah
merduksihal-hal lain yang kurang diperlukan. Kebijakan cenderung meningkat dan
hanya sedikit berbeda dari masa lalu. Hal ini karena masuknya kebijakan radikal
32. melibatkan sekian banyak hal yang kurang diperlukan. Model ini menunjukan
organisasi secara umum bukan sebagai “pemilihan” atau “keputusan” dalam arti
rasional; tetapi menurut model-model birokratis, lebih kepada apapun yang
dilakukan organisasi merupakan hasil dari prosedur standar pengoperasian yang
dijalankan secara aktif.
Organisasi jagang mengubah prosedur standar karena memerlukan pula perubahan
personil dan menimbulkan risiko. Walaupun manajemen senior dan pemimpin diberi
tugas untuk memimpin organisasi, namun mereka secara eektif terperangkap oleh
solusi standar organisasi. Tentu saja sebagian organisasi melakukan perubahan,
mereka menemukan cara-cara baru dalam berperilaku, dan bisa dipimpin.Namun,
semua perubahan itu membutuhkan waktu yang lama.
Dalam pengambilan keputusan model politis, yang dikerjakan oleh organisasi
merupakan hasil tawar-menawar politik antara para pemimpin dan kelompok-
kelompok yang terlibat. Organisasi tidak memiliki keputusan yang berasal dari
“pilihan” untuk memecahkan “permasalahan”. Keputusan berasal dari kesepakatan
atau kompromi yang menghasilkan konflik, munculnya pengendali-pengendali
utama, perbedaan minat, kekuatan yang berbeda, dan kebingungan politik.
Teori pengambilan keputusan yang disebut model “keranjang sampah”, menyatakan
bahwa organisasi tidaklah rasional. Pengambilan keputusan bersifat insidental dan
merupakan produk dari aliran solusi, masalah, dan situasi yang digabungkan secara
acak. Model ini bisa menjelaskan mengapa organisasi kadang kala menerapkan
solusi yang tidak sesuai untuk masalah yang dihadapi.
1. Implikasi untuk Perancangan dan Pemahaman Sistem Informasi
Agar mampu memberikan manfaat, sistem informasi harus dibangun dengan suatu
pemahaman yang jelas atas organisasi tempat sistem itu diterapkan dan bagaimana
sistem informasi secara tepat memberi konstribusi untuk pengambilan keputusan
manajerial.
Dalam pengalaman kami, faktor-faktor sentral pada organisasi yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan sistem adalah :
33. Lingkungan dimana organisasi harus berfungsi
Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, dan prosedur standar
pengoperasian
Kultur dan politik organisasi
Tipe organisasi dan gaya kepemimpinannya
Kelompok-kelompok utama terkait yang mempengaruhi sistem dan perilaku
para pekerja yang akan menggunakan sistem itu
Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis yang akan dibantu oleh sistem
informasi
Sistem harus dibangun untuk mendukung pengambilan keputusan kelompok dan
organisasi. Para perancang sistem informasi harus mendesain sistem yang memiliki
karakteristik berikut :
Fleksibel dan memberi banyak pilihan untuk menangani data dan
mengevaluasi sistem
Mampu mendukung beragam gaya, keterampilan, dan pengetahuan juga
mampu melacak banyak alternatif dan konsekuensi
Sensitif atau birokrasi organisasi dan ketentuan-ketentuan politik
Pengertian Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk
menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh
perusahaan.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan
untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem
informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data
processing didukung oleh internal audit subsystem yang menyediakan data dan
informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors
yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan
perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana
subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem, yang
mengumpulkan informasi dari lingkungan.
34. Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut SIMKeu
adalah serangkaian manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan semua
proses pengelolaan keuangan satker mulai dari perencanaan anggaran (RKA-KL),
Penyusunan Anggaran (DIPA), Penerbitan SPM, dan Penyusunan Laporan
Keuangan (SAI)
Sistem informasi keuangan mempunyai 3 tugas pokok : (1) mengidentifikasi
kebutuhan uang yang akan datang, (2) membantu perolehan dana tersebut, dan (3)
mengontrol penggunaannya.
Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan dikembangkan dengan tujuan:
1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di
atasnya.
2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.
Model Sistem Informasi Keuangan
Ketiga tugas pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistem output dalam
sistem informsai keuangan, seperti terlihat pada gambar 2.1. Sistem ini mempunyai
pengaturan spektural yang sama dengan yang kita gunakan untuk sistem informasi
pemasaran dan manufaktur.
a) Komponen Input Sistem Informasi terdiri dari subsistem audit internal, sistem
informasi akuntansi, subsistem intelejen keuangan.
b) Komponen output dari Sistem Informasi Keuangan terdiri dari subsistem
peramalan, subsistem manajemen dana, Subsistem Pengendalian.
Subsistem Model Sistem Informasi Keuangan
Subsistem input
Ada tiga subsistem input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem
audit internal dan subsistem intelegeni keuangan.
1. Subsistem pemrosesan data
Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data internal dan lingkungan.
Kita mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang manufaktur
35. mengumpulkan data internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan
dimasukkan kedalam database dengan menggunakan terminal dalam jaringan yang
ditempatkan diseluruh perusahaan. Subsistem pemrosesan data juga
mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan
perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan
account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian,
penerimaan dan account payable mengumpulkan data pemasok.
Data internal berfungsi sebagaidasar untuk pemecahan masalah yang
berhubungan dengan segala aspek operasi perusahaan, sebagai contoh II
menggunakan data yang diperoleh dari pelaporan kerja, yang digunakan sebagai
dasar untuk menyusun atau merevisi standar penampilan. Data lengkungan
memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelanggan
dan pemasok perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model matematis
untuk mensimulasi pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi, manajer akan
memasukkan skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting historis
yang menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok.
Sistem Informasi Akuntasi merupakan bagian dari Sistem Informasi
Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen dalam
menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalam hal ini
juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan
yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen.
Data akuntasi berperan penting salam Sistem Informasi Keuangan, hal ini
disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
i. Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.
ii. catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa).
iii. SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh sistem
informasi fungsional.
DASAR PEMROSESAN DATA
Kita telah mengetahui sejumlah dasar pemrosesan data, disini kita akan melanjutkan
pembahasan dan meninjau lebih singkat lagi.
Sinonim dengan Accounting. Dalam pandangan kita sistem pemrosesan data
adalah sama dengan sistem accounting.
36. Tujuan Pemrosesan Data. Tujuan pemrosesan data adalah untuk
menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang up-ti-date.
Aplikasi yang Dibutuhkan. Perusahaan tidak memutuskan apakah
mengimplementasikan sistem pemrosesan data atau tidak, sistem tersebut
dikehendaki oleh elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham,
masyarakat kuangan dan pemerintah.
Tugas Pokok. Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok yaitu
pemgumpulan data, pengubahan data penyimpanan data dan pembuatan dokumen.
Sifat Pemrosesan Data. Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting,
secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang lengkap,
utamanya mempunyai fokus histori dan memberikan informasi pemecahan masalah
minimal.
Subsistem Pemrosesan Data. Subsistem dari sistem distribusi, menampilkan
contoh yang tepat mengenai bagaimana subitem utama dipadukan melalui arus
data. Subsistem penggajian melengkapi delapan subsistem dari sistem distribusi
untuk membentuk inti pemrosesan data bagi berbagai jenis organisasi.
DATA ACCOUNTING
Data acounting memberikan record mengenai segala kepentingan meneter
yang terjadi dipersahaan. Sebuah record dibuat dari sebuah transaksi, yang
menjelaskan fakta yang penting yaitu apa yang telah terjadi, kapan kejadiannya,
siapa yang terlibat dan (dalam berbagai kasus) berapa jumlah uang yang
terlibat. Data ini dianalisis dengan berbagai cara, yang nantinya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan informsi manajemen.
SISTEM BIAYA
Sebagian besar data accounting digunakan secara internal didalam
departemen accounting oleh sistem biaya. Sistem biaya, sepertia arti dari namanya,
menentukan biaya operasi perusahaan. Ketika kita mempelajari subsistem harga
dari sistem informasi pemasaran, kita mengetahui bahwa ada banyak perusahaan
yang mengikuti atau menganut strategi harga berdasarkan biaya. Perusahan
tersebut mengidentifikasi biaya yang diperlukan untuk produk dan kemudian
menambahkan harga tertntu. Maka biaya aka akurat bila strategi tersebut dapa
efektif.
37. Sistem biaya bertanggung jawab atas fungsi keuangan namun ia juga
mempengaruhi bidang fungsional yang lain. Penmpilan fungsi manufaktur biasanya
didasarkan pada pembiayaan produksi, inilah kenapa kita menyertakan subsistem
biaya dala sistem informasi manufakut. Penampilan fungsi pemasaran juga
tergantung pada suistem biaya, jika produk terlalu tinggi harganya maka ia tidak
akan terjual. Yang paling penting penampilan perusahaan sangat tergantung pada
sistem biaya .
2. Subsistem audit internal
Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal
auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan
penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti
perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal
dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi
perusahaan.
Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran
dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk
melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan. Auditor internal adalah
pekerja dalam perusahaan yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan
evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan. Dan ia biasanya
memberikan laporan kepada CEO atau eksekutif puncak lain.
Jenis – Jenis Aktivitas Auditing
Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu keuangan,
operasional, persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor internal dapat
melakukan semua aktivitas tersebut.
Auditing Keuangan .Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan
record perusahaan dan melakukan jenis aktifitas dan dilakukan oleh auditor
eksternal. Auditor eksternal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari
apa yang dilakukan auditor eksternal, atau dapat bekerjasama dengan auditor
eksternal.
Auditing Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi
keakuratan record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan) evektifitas prosedur.
Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik dan
mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer.
38. Auditing Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional,
kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal
bisa secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja ini
diberi cek pembayaran, dan bukannya menggunakan pengiriman.
Disain Sistem Pengontrolan Internal. Dalam auditing operasional dan persetujuan,
audotor internal mempelajari sistem yang telah ada.
3. Subsistem intelegensi keuangan
Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari masyarakat
keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya.
Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi
kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat
mempengaruhi kondisi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasi
sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik
Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh perusahaan, maka
dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensi keuangan
berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi
dana surplus yang terbaik. Agar dapat melakukan tugas ini, subsistem intelegensi
keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan
masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi yang lain, subsistenm ini juga
mengumpulkan data dan informasi pemerintah. Sebagian besar informasi yang
mempengaruhi arus uang berasal dari pemerintah federal dan, beberapa
diantaranya, diperoleh dari pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah.
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
Semua korporasi,kecuali yang kecil, mempunyai departemen hubungan pemegang
saham. Ia biasanya ditempatkan dalam fungsi keuangan. Departemen ini
memelihara hubungan komunikasi antara perusahaan dan pemegang sahamnya.
Kebanyakan arus informasi dari perusahaan k epemegang saham berbentuk laporan
tahunan dan laporan kwartal. Baik pemegang saham maupun calon pemegang
saham menggunakan informasi ini untuk menilai atau memertimbangkan peluang
investasi yang ditwarjkan oleh perusahan tersebut.
Laporan pemegang saham dibuat oleh departemen hubungan pemegang
saham,yang bekerja sama dengan manajemen puncak. Laporan ini berisi informasi
yang bentuknya sangat ringkas. Pemegang saham juga menggunakan departemen
39. hubungan pemegang saham sebagai saluran untuk menyampaikan keluhan, saran,
dan informasi lain kepada perusahaan. Juga,sekali dalam setahun, pemegang
saham mempunyai kesempatan untuk mengikuti meeting pemegang saham.
Walaupun sebagaian besar komunikasi dilakukan oleh perusahaan pada meeting ini,
namun pemegang saham diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangannya
secara terbuka yang ditujukan kepada eksekutif korporasi.
INFORMASI MASYARAKAT KEUANGAN
Aktivitas intelegensi keuangan perusahaan yang berkembang paling baik
adalah aktivitas yang menyangkut masyarakat keuangan. Ada dua sebab mengenai
telah dibangunnya arus informasi ini. Pertama, sebagian informasi bersifat formal,
yaitu berada dalam bentuk bahan tercetak dan database yang berisi informasi
ekonomi dan lingkungan. Kedua, manajemen puncak mengetahui pentingnya
lingkungan ekonomi dalam mempengaruhi perusahaan dan manajemen ini ingin
tetap menggunakannya.
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ARUS UANG
Lingkungan mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap
arus uang dalam perusahaan. Cara masyarakat keuangan bank, asosiasi tabungan
dan pinjaman, perusahaan pinjaman hipotek, dan perusahaan asuransi merespon
pemberlakuan undang-undang pemerintah fderal ini merupakan pengaruh langsung.
Masyarakat keuangan meresponnya dengan cara menaikkan atau menurunkan suku
bunga. Perusahaan akan merasakan pengaruh langsung ini ketika ia meminjam
uang atau menginvestasikan dana surplusnya.
PROSES PENGANGGARAN
Proses penyusunan anggaran terdiri atas sejumlah keputusan semi
terstruktur. Selain sangat dibutuhkan ukungan data dalam bentuk record accounting
historis, juga diperlukan berbagi pertimbangan.
Ada tiga pendekatn atau cara umum yang dapat dilakukan perusahaan dalam
menyusun anggarannya yaitu top-down, bottom-up, dan partisipatif.
a) Pendekatan top-down.
Bila dilakukan top-down, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran yang
kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat dibawahnya. Rasionalisasi
40. pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang
paling baik mengnai tujuan jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan
dana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.
b) Pendekatan bottom-up.
Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari
tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa
orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan
dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbernya.
c) Pendekatan partisipatif.
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up
tersebut, maka yang paling umum yang dilakukan adalah proses penyusunan
anggaran partisipatif. Yaitu, orang akan menerima dana turut ambil bagian dalam
penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take, yakni
bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negosiasi untuk menyusun
anggaran agar semuanya mendapat kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan
pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang
kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kebutuhan jangka pendek
bagi manajer tingkat bawah. Gambar 2.4 menunjukkan proses penyusunan
anggaran partisipatif. Nomor dalam paragraf di bawah ini sesuai dengan nomor yang
ada dalam gambar. Contoh ini berasumsi bahwa perusahaan menggunakan
pemodelan matematis maksimal.
1. Point awalnya adalah ramalan penjualan yang dibuat oleh bagian pemasaran.
Model peramalan berdasarkan pada proyeksinya mengenai input yang berasal dari
manajer pemasaran tingkat bawah, yang dikombinasikan dengan pertimbangan
yang berasal dari eksekutif pemasaran.
2. Manajemen puncak memeriksa ramalan dan membuat keputusan yang
didasarkan pada evaluasi subyektif dan input yang lain.
3. Data ramalan yang disetujui kemudian dimasukkan ke dalam model perencanaan
sumber, yang mengubah tujuan penjualan menjadi keperluan sumber untuk tiap
bidang fungsional. Sebagai contoh, jika perusahaan ingin menjual 230.000 unit pada
tahun depan, maka harus dipekerjakan delapan tenaga penjual baru, harus dibeli
sebuah drill press baru, harus ditambahkan lagi dua tenaga accounting baru, dan
harus diinstal sebuah disk drive tambahan. Modem MRP yang kita bahas pada Bab
41. 2 dapat menjadi bagian dari model perencanaan sumber ini yaitu untuk
memproyeksikan keperluan bahan.
4. Proyeksi dari model perencanaan sumber tersebut kemudian dievaluasi
oleh manaher dari setiap bidang fungsional. Manajer ini menggunakan pengetahuan
bisnis mereka untuk mengatur atau menyusun jumlah yang menurut mereka cocok.
Setiap manajer bekerja sama dengan atasannya untuk menetapkan anggaran yang
dapat diterima. Tanda panah dua arah yang menghubungkan langkah ini dan
langkah berikutnya menggambarkan give and take antara manaemen puncak dan
manajemen fungsional pada waktu penyusunan anggaran telah selesai.
5. Kombinasi anggaran fungsional yang telah disetujui mewakili
anggaran organisasional. Bila anggaran telah ditetapkan, ia jarang sekali
berubah selama tahun fiskal.
1. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem yang bertugas untuk
mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia,
mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada
pemakai, dimana data-data yang telah diperoleh tersebut merupakan data yang
dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan keputusan SDM.
Sistem informasi sumber daya manusia adalah sebuah sistem yang mendukung
proses pengambilan keputusan dengan menyediakan berbagai informasi yang
diperlukan. Informasi yang disediakan merupakan informasi mengenai kebutuhan
akan pegawai dalam sebuah organisasi, informasi perekrutan pegawai, informasi
data pegawai, informasi pengelolaan pegawai selama menjadi bagian dari
organisasi tersebut, dan informasi mengenai pemberhentian pegawai.
Sistem informasi sumber daya manusia merupakan sebuah bentuk interaksi atau
pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia dan teknologi
informasi. Ssistem ini menggabungkan manajemen sumber daya manusia sebagai
suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam
aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya manusia seperti dalam hal perencanaan,
42. dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang
terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya
perusahaan. Secara keseluruhan sistem perencanaan sumber daya perusahaan
bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang
berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Sistem informasi
sumber daya manusia (SISDM) atau human resources information system (HRIS)
adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tata kelola dan tata laksana
manajemen sumber daya manusia di perusahaan guna mendukung proses
pengambilan keputusan atau biasa disebut dengan decision support system dengan
menyediakan berbagai informasi yang diperlukan.
Berikut pengertian sistem informasi sumber daya manusia menurut para ahli:
Sumber daya manusia menurut Gomes (2000) adalah salah satu sumber
daya yang ada dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.
Sumber daya manusia menurut Hasibuan (2002) adalah kemampuan terpadu
dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan
oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Sistem yang menyediakan informasi mengenai SDM perusahaan adalah
sistem informasi sumber daya manusia atau HRIS (human resource information
system). Nama system manajemen sumber daya manusia (human resource
management system) atau HRMS juga semakin banyak digunakan. (MC leod : 44)
HRIS merupakan sistem informasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan
manajer di fungsi sumber daya manusia. Fungsi ini dulunya bernama fungsi
department personalia sekarang diubah namanya menjadi fungsi SDM untuk
menunjukan bahwa manusia didalam organisasi adalah sumber daya ekonomis
yang penting. (Jogiyanto HM , 2005: 249).
Dr. Hj. Soedarmayanti, M.Pd, APU mengatakan Sistem informasi sumber
daya manusia adalah sistem terintegrasi yang menyediakan informasi yang
digunakan dalam pembuatan keputusan sumber daya manusia.
Ada pun Karakteristik dari informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi
Sumberdaya Manusia adalah sebagai berikut:
1. Timely (tepat waktu)
43. 2. Accurate (akurat)
3. Concise (ringkas)
4. Relevant (relevan)
5. Complete (lengkap)
1. FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia merupakan departemen atau divisi yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisas atas kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya menusia seperti perekrutan,
penerimaan, pendidikan, pelatihan, manajemen data, penghentian, dan administrasi
tunjangan. Sumber daya manusia adalah faktor produksi yang kompleks apabila
dibandingkan dengan factor produksi lainnya. Manusia memiliki, kemauan,
keinginan, cita-cita, dan emosi. Tidaklah demikian dengan sumber daya lainnya.
Fungsi SDM dalam perusahaan adalah menangani banyak proses khusus yang
berhubungan dengan personil perusahaan. Berikut fungsi dari sumber daya manusia
adalah:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). SDM membantu
menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti
perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek
kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang
sesuai.
2. Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, SDM
dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen Data. SDM menyimpan database yang berhubungan dengan
pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi
pemakai.
4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan
oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM
mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
5. TUJUAN SISTEM INDFORMASI SDM
44. Sistem informasi sumber daya manusia mempunyai dua tujuan utama dalam
organisasi. Tujuan utama SISDM, adalah untuk meningkatkan efisiensi, di mana
data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan menjadi satu.
Banyak aktivitas sumber daya manusia lebih efisien dan lebih sedikit pekerjaan tulis
menulis dengan adanya otomatisasi, dan tersedianya informasi yang lebih baik.
Tujuan kedua SISDM adalah supaya lebih strategis dan berhubungan dengan
perencanaan sumber daya manusia. Dengan mempunyai data yang mudah diakses
akan membuat perencanaan sumber daya manusia dan pembuatan keputusan
manajerial didasarkan lebih banyak pada informasi dari pada mengandalkan
persepsi dan institusi manajerial
1. FUNGSI SISTEM INFORMASI SDM
Sistem informasi sumber daya manusia berguna untuk:
Perencanaan SDM : membantu untuk mendapatkan SDM yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi
Perekrutan : mempermudah dalam pengambilan keputusan rekrutmen
karyawan
Sosialisasi : membantu SDM beradaptasi dengan kondisi/lingkungan baru
perusahaan
Pelatihan/ pengembangan SDM : merefleksikan kebutuhan untuk
meningkatkan kinerja SDM dan mengidentifikasi kebutuhan kemampuan dan untuk
menentukan klasifikasi tertentu
Penilaian kinerja : untuk dapat membandingkan antara kinerja secara
individu/ organisasi dengan standar yang telah ditentukan
Ada pun kegunaan lain dari sistem informasi SDM, yakni:
Memeriksa kapabilitas karyawan saat ini untuk mengisi lowongan yang
diproyeksikan
Menyoroti posisi pemegang jabatan yang akan dipromosikan akan pensiun,
atau akan diberhentikan menggambarkan pekerjaan yang spesifik atau jenis
pekerjaan yang mempunyai tingakat perputaran, pemecatan, ketidakhadiran, kinerja,
dan masalah yang tinggi, yang melebihi kadar normal
Mempelajari komposisi usia, suku, jenis kelamin, pendidikan, dll
45. Mengantisipasi kebutuhan rekrutmen, seleksi, latihan, dan pengembangan
Perencanaan SDM untuk mengantisipasi pergantian dan promosi
Laporan kompensasi untuk memperoleh informasi tentang pembayaran pada
karyawan
Riset SDM untuk melaksanakan penelitian dalam permasalahan, seeperti
perputaran karyawan dan ketidakhadiran, atau menemukan tempat yang paling
produktif guna mencapai calon-calon baru
Penialian kebutuhan pelatihan untuk menganalisis kerja individu dan
menentukan karyawan-karyawan mana yang memerlukan pelatihan lebih lanjut.
Fungsi SISDM memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).
SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu
mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi
praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan
yang sesuai.
1. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya
manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/ forecast akan pekerjaan yang
lowong, jumlahnya, waktu dan sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan
dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan
baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal
seperti hukum ketenaga kerjaan kondisi pasar tenaga kerja dan sebagainya.
1. Rekrutmen tenaga kerja (Recruitment)
Suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan SDM oraganisasi atau
perusahaan.
1. Seleksi tenaga kerja (Selection)
Suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau
calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran
46. adalah melihat daftar riwayat hidup atau (CV) curriculum vittae milik pelamar.
Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil
dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah
memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja /
interview dan proses seleksi lainnya.
1. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation)
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dengan begitu proses
pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan
pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
1. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and
protection)
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari
organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi
perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
1. Jenjang karir
Tahapan kenaikan jabatan dalam suatu pekerjaan. Hal ini merupakan aspek yang
penting bagi para karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan untuk memotifasi
karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka. Dalam hal ini perusahaan yang
profesional akan menetapkan jenjang karir yang pasti bagi para karyawannya.
2. Pendidikan dan Pelatihan.
Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat mengatur berbagai program
pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen Data.
SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses
data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
47. Tahapan Kegiatan Manajemen Data :
Program data entry.
Pedoman data entry.
Penerimaan kuesioner/hasil lab.
Pedoman coding (code book).
Pedoman editing.
Editing & coding.
Entry data (back up).
Penyimpanan kuesioner/hasil lab.
Pedoman clening data.
Cleaning data.
Data siap analisis (back up).
4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan.
Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket
tunjangan. Setelah penghentian, SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi
mantan pegawai yang berhak.
1. MODEL SISTEM INFORMASI SDM
Model SISDM dapat dilihat dari INPUT – PROCESS – OUTPUT. Pada sisi INPUT
merupakan data mengenai SDM. Selain itu, aa sisi PROCESS merpakan perangat
keras (hardwre), dan perangat lunak (software), teknologi informasi, serta SDM
sebagai operator teknologi komputer tersebut. Selanjutnya pada sisiOUTPUT
merupakakeluaran beru lapoan-aporan yang berguna untuk perencanaan SDM.
Model INPUT SISDM terdiri atas 3 subsistem yaitu :
SIA (Sistem Informasi Akuntansi). SIA menyediakan data akuntansi bagi
SISDM sehingga database berisi gambaran yang lengkap dari sumber daya personil
bail keuangan maupun non keuangan. Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu
sistem dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan informasi
yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi yang berguna bagi
semua pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan. Pada subsistem input
sistem informasi SDM ini, data yang diolah terdiri dari data personil dan data
keuangan.
48. Penelitian Sumber Daya Manusia. Bergungsi untuk mengumpulkan data
melalui proyek penelitian khusus. Contoh: Penelitian Suksesi (succession Study),
Analisis dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation), Penelitian Keluhan
(Grievance Studies). Sistem ini bertugas mengumpulkan data melalui kegiatan
penelitian khusus seperti :
1. Penelitian Suksesi. Melakukan penelitian apakah seorang pegawai
telah berhasil mencapai kesuksesan dalam bidangnya.
2. Analisis dan Evaluasi Jabatan. Melakukan penelitian apakah seorang
pegawai telah melaksanakan tanggung jawab ataupun tugas-tugasnya sesuai
dengan jabatan masing-masing.
3. Penelitian Keluhan. Mengumpulkan data-data berupa keluhan para
pegawai tentang pekerjaan mereka agar pegawai tersebut bisa bekerja dengan
lebih maksimal dan tidak mengalami kebosanan.
Intelijen Sumber Daya Manusia. Berfungsi mengumpulkan data yang
berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan yang
meliputi:
Intelijen Pemerintah. Pemerintah menyediakan data dan informasi yang
membantu perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.
Intelijen Pemasok. Pemasok mencakup perusahaan seperti perusahaan
asuransi, yang memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga penempatan lulusan
universitas serta agen tenaga kerja yang berfungsi sebagai sumber pegawai baru.
Para pemasok ini menyediakan data dan informasi yang memungkinkan perusahaan
melaksanakan fungsi perekrutan dan peneriamaan.
Intelijen Serikat Pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan informasi
yang digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan
perusahaan.
Intelijen Masyarakat Global. Masyarakat global menyediakan imnformasi
yang menjelaskan sumber daya lokal seperti perumahan, pendidikan, dan rekreasi.
Informasi ini digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala lokal, nasional dan
internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai yang ada ke dalam komunitas
lokalnya.
Intelijen Masyarakat Keuangan. Masyarakat keuangan memberikan data
dan informasi ekonomi yang digunakan dalam perncanaan personil.
49. Intelijen Pesaing. Dalam industri tertentu yang memerlukan pengetahuan
dan keahlian yang sangat khusus, seperti industri komputer, sering terjadi
perpindahan pegawai dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Beberapa
perusahaan memandang pesaing mereka sebagai sumber pegawai baru yang baik,
dan mengumpulkan informasi mengenai praktek personalia pesaing, dan mungkin
informasi perorangan yang berpotensi untuk direkrut.
Kemudian dari model subsistem input SISDM dimasukkan ke dalam suatu database
yang telah dirancang oleh perusahaan tersebut. Database SISDM bukan hanya data
mengenai pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan
perusahaan yang mempengaruhi arus personil. OUTPUT SISDM terdiri atas 6
subsistem yaitu :
Subsistem Perencanaan Kerja. Merupakan informasi yang dibutuhkan oleh
manajer atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek
dan jangka panjang. Informasi ini meliputi informasi untuk analisis perputaran tenaga
kerja (turnover), anggaran biaya tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu
sendiri.
Subsistem Perekrutan. Merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
pengadaan tenaga kerja secara eksternal maupun internal. Informasi-informasi ini
diantaranya adalah informasi pasar tenaga kerja, penjadwalan wawamcara,
perekrutan dan analisis rekruitmen.
Subsistem Manajemen Angkatan Kerja. Merupakan informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi. Informasi-
informasi ini meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja, evaluasi
keahlian, karir, realokasi jabatan, suksesi, dan kedisiplinan.
Subsistem Tunjangan. Merupakan informasi tentang penggajian dan
kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus,
analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi.
Subsistem Benefit. Meliputi benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit
berbeda dengan kompensasi. Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan
dengan kinerja karyawannya, sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang
diterima karyawan sepeti dana pensiun.
50. Subsistem Pelapor Lingkungan. Informasi-informasi ini berhubungan dengan
keluhan-keluhan, kecelakaan selam kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan
kerjanya.
Penjelasan gambar sistem informasi SDM di atas yakni:
Sistem informasi sumber daya manusia memperoleh data-data dari berbagai
sumber. Data-data yang masuk berasal dari sumber internal (Subinformasi
Akuntansi dan Subsistem Penelitian SDM) dan sumber eksternal (Subsistem
Inteligen SDM). Kemudian semua data dimasukan ke dalam suatu database yang
nantinya akan dikelola menjadi sebuah informasi yang lebih bermanfaat. Informasi
yang telah dihasilkan kemudian dimanfaatkan oleh Subsistem Angkatan kerja,
Subsistem Perekrutan, Subsistem Manajemen Angkatan Kerja, Subsistem
Kompensasi, Subsistem Tunjangan, dan Subsistem Pelaporan Lingkungan untuk
disalurkan atau diberikan kepada para pemakai yang membutuhkan informasi
tersebut.
1. DATABASE SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Data yang diperoleh dari subsistem input SISDM dimasukkan ke dalam suatu
database yang telah dirancang oleh perusahaan tersebut untuk diolah lebih lanjut
agar menghasilkan informasi yang lebih bermanfaat. Database SISDM bukan hanya
data mengenai pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan organisasi
dilingkungan luar perusahaan yang mempengaruhi arus personil.
Human Resource Information System. Untuk meningkatkan kerumitan masalah yang
berhubungan dengan personal yang berbasis komputer.
1. Isi Database HRIS.
– Data Pegawai.
– Data Non Pegawai ( Catatan Penilaian Pegawai )
2. Lokasi Database HRIS.
Tersentral karena dapat di akses oleh berbagai sistem fungsional kegiatan
antar manajemen dan devisi lain.
Ling ke bagian-bagian devisi ke sumber daya fungsional
51. Tergantung Entry data dari mana ( bersifat rahasia )
1. CAKUPAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Sistem informasi sumber daya manusia mencakup antara lain:
Informasi pilihan pekerjaan karyawan (employee job preferences).
Pengalaman kerja (work experiences).
Evaluasi kinerja (performance evaluation).
1. PENTINGNYA SISTEM INFORMASI SDM
Sistem informasi sumber daya manusia sangat penting dan berguna dalam
manajemen sumberdaya manusia. Hal ini dikarenakan dalam pengeloaan sumber
daya manusia secara efektif memerlukan data dan informasi yang cukup terutama
dalam pengambilan keputusan (decision making). Saat ini teknologi komputer telah
membantu banyak organisasi untuk mengkombinasikan data dan informasi secara
efisien dan dengan lokasi secara sentral. Sebelumnya, sistem penggunaan
perangkat software ini ‘data base’, akan tetapi dalam manajemen sumberdaya
manusia disebut sebagai ‘human resource information system’ (HRIS).
Dewasa ini, organisasi atau perusahaan mendapat manfaat dengan adanya HRIS.
Hal ini karena dengan HRIS organisasi atau perusahaa lebih mudah dan cepat
mengakses data dan informasi penting dalam rangka pengambilan keputusan,
seperti: data dan informasi tentang kompetensi SDM untuk dijadikan input dalam
rangka promosi menduduki suatu jabatan.
1. METODE-METODE PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SDM
2. Sistem Development Life Cycle (SDLC)
Langkah-langkah dari Sistem Development Life Cycle (SDLC) yakni:
Melakukan survai dan menilai kelayakan proyek pengembangan SI
Mempelajari dan menganalisis sistem berjalan
Menentukan permintaan pemakai sistem
Memilih solusi atau pemecahan masalah
Menentukan Hardware dan software
Merancang sistem informasi baru
Membangun sistem informasi baru
52. Mengkomunikasikan dan mengimplemantasikan sistem informasi baru
Memeliharan dan melakukan perbaikan sistem informasi baru
1. SYARAT SISTEM INFORMASI SDM YANG BAIK
Syarat sistem informasi SDM yang baik yakni:
Tepat waktu
Akurat
Lengkap
Ringkas
Relevan
1. SISTEM INFORMASI SDM YANG BERHASIL
Ada pun sistem informasi sumber daya manusia yang sianggap berhasil bila
memenuhiharapa, yakni:
Biaya harus sejalan dengan ukuran dan kondisi financial
Sistem ditetapkan dengan waktu yang baik
Harus mampu dimodifikasi dan diperluas
Penekanan pada aktivitas perencanaan harus terbukti
Umpan balik harus berkelanjutan
Arsip terintegrasi pada berbagai departemen
Data kritis harus tersedia saat dibutuhkan
Informasi kritis mencakup karyawan kunci, keahlian, dll
1. HRD (HUMAN RESOURCE DEPARTEMEN)
Human Resources Department bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber
daya manusia dalam sebuah organisasi. Pengelolaan dari SDM yang ideal dalam
organisasi memiliki 8 aspek yaitu:
Seleksi dan Rekrutmen. Bertanggung jawab untuk menjawab kebutuhan
pegawai melalui penerimaan pegawai hingga penempatan para pegawai baru
tersebut di posisi-posisi yang tepat. Kami percaya, agar dapat menjalankan
fungsinya dengan baik (menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat), maka
biasanya fungsi ini sudah memiliki success profile sebagai acuan yang membantu
53. menyeleksi kandidat yang sesuai. Sedangkan untuk metode seleksi, biasanya
sangat bervariasi, mulai dari psikotest, interview, skill test, referensi maupun
assessment center.
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development). Fungsi yang
menjaga kualitas sumber daya manusia dalam organisasi melalui berbagai aktivitas
pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya peningkatan kemampuan
dan keterampilan kerja. Aktivitas ini dapat dilakukan secara internal maupun
eksternal.
Compensation and Benefit. Berfungsi untuk menyusun strategi hingga
implementasi atas seluruh kompensasi yang diterimakan kepada pegawai yang
mengacu pada kondisi pasar.
Manajemen Kinerja (Performance Management). Upaya monitoring
kesenjangan antara standard kinerja yang diharapkan dengan aktual kinerja yang
ditunjukkan. Pilar performance management bertanggung jawab untuk merancang
sistem hingga implementasi penilaian kinerja para pegawai hingga selaras dengan
objective yang harus dicapai oleh organisasi.
Perencanaan Karir (Career Planning). Bertanggung jawab atas pengelolaan,
perencanaan dan jenjang karir bagi seluruh anggota organisasi. Fungsi ini
menjawab setiap pegawai memiliki jalur karir menurut tugas, tanggung jawab, dan
kompetensi yang ia miliki. Mengacu kepada kondisi jangka panjang, karir setiap
pegawai akan ditentukan oleh kelompok kerja di mana masing-masing pegawai
bekerja (vertical path), namun dengan mempertimbangkan besarnya organisasi
masing-masing, penyeberangan karir dari setiap kelompok tidak dapat dihindarkan
(cross functhin career path) atau bahkan berpindah dari satu kelompok ke kelompok
lainnya (horizontal carreer path).
Hubungan Karyawan (Employee Relations). Berfungsi sebagai internal PR
bagi setiap kebutuhan pegawai terhadap informasi, kebijakan dan peraturan
perusahaan dan juga penting untuk menggali input-input dari pegawai mengenai
berbagai aspek dalam organisasi.
Separation Management. Fungsi yang mengelola seluruh tindakan
pemutusan hubungan kerja dalam organisasi bayak yang disebabkan karena normal
separation (pensiun, habisnya masa kontrak, atau meninggal), forced separation
(indisipliner, dll), atau early retirement (pensiun sebelum masanya).
54. Personnel Administration and HRIS. Biasa dikenal dengan Personalia atau
Kepegawaian adalah fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi HR yang lain.
Secara umum fungsi ini bertanggung jawab terhadap Employee Database, Payroll
dan pembayaran benefit lainnya, pinjaman karyawan, absensi, pencatatan cuti
tahunan.
PERAN STRATEGIS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pentingnya SDM
Sumber Daya adalah Segala sesuatu yg dpt dimanfaatkan (punya potensi untuk
dimanfaatkan) untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Manusia adalah sumber daya karena manusia (tenaga, pikiran, waktu) dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi manusia lain (melaksanakan program kegiatan
organisasi guna mencapai tujuan organisasi).
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun
bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk
kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh
manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan
institusi/organisasi. Selanjutnya, MSDM berarti mengatur, mengurus SDM
berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum.
Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management
Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-
proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan.
Manajemen SDM
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Menurut A.F. Stoner Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur
yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
55. perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai,
dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja
mereka, kesehatan, keamanan dan masalah keadilan.
MSDM juga dirtikan sebagai Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dari pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu
mencapai tujuan organisasi, individu dan masyarakat.
Foulkes (1975) memprediksi bahwa peran SDM dari waktu ke waktu akan semakin
strategis dengan ucapan berikut: “For many years it has been said that capital is the
bottleneck for a developing industry. I don’t think this any longer holds true. I think it’s
the work force and the company’s inability to recruit and maintain a good work force
that does constitute the bottleneck for production. … I think this will hold true even
more in the future.”
Tidak heran jika sekarang untuk SDM yang handal digunakan terminologi human
capital yang semakin santer kita dengar.
MSDM sesuai dengan fungsi MSDM yaitu hal ihwal staffing dan personalia dalam
organisasi, yang mencakup analisis tugas/jabatan, rekrutmen dan seleksi calon
tenaga kerja, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, penilaian dan pengembangan
SDM. Karena sebagian atau seluruh tugas tentang penempatan personalia yang
tepat untuk tugas yang tepat, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, promosi,
pendisiplinan serta penilaian kerja untuk perbaikan kinerja merupakan tugas setiap
manajer maka scope MSDM mencakup seluruh tugas tentang SDM yang diemban
oleh setiap manajer. Dan aspek manajemen serta SDM demikian strategis dan
demikian luasnya, maka MSDM melibatkan banyak aspek, terutama dengan faktor-
faktor lingkungan internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan
eksternal (peluang dan ancaman). Tantangan manajer masa kini adalah merespons
56. perubahan-perubahan eksternal agar faktor-faktor lingkungan internal perusahaan
menjadi kuat dan kompetitif.
MSDM Strategis
Dessler (2000) mendefinisikan Manajemen SDM strategis sebagai berikut:
“Strategic Human Resource Management is the linking of Human Resource
Management with strategic role and objectives in order to improve business
performance and develop organizational cultures and foster innovation and
flexibility”.
Jelaslah bahwa para manajer harus mengaitkan pelaksanaan MSDM dengan
strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi
yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.
Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori
sumber daya, di mana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber
daya atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor
eksternal utama. Sumber daya sebagaimana disebutkan di atas, adalah SDM
strategis yang memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur
keberhasilan bisnis. Kemampuan SDM ini merupakan competitive advantage dari
perusahaan. Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah
mendapatkan added value yang maksimum yang dapat mengoptimumkan
competitive advantage. Adanya SDM ekspertis: manajer strategis (strategic
managers) dan SDM yang handal yang menyumbang dalam menghasilkan added
value tersebut merupakan value added perusahaan. Value added adalah SDM
strategis yang menjadi bagian dari human capital perusahaan.
Manajemen SDM memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya
manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang
lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu
diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah
kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain.