1. "Pendidikan itu tidak hanya di dalam kelas, bukan hanya guru, tetapi juga orangtua, dan
bagaimana kita berinteraksi dengan masyarakat."
- Nadiem Makarim -
3.3.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 3.3 -
Diskusi Kelompok
Fasilitator
Bpk. Nur Anas,
S.Ag, M.Pd
Pengajar
Praktik
Bapak
Rokhim, S.Pd
Kelas 163 Kab. Pasuruan
2. Bunga Muslicha Ahmad Hadi Mashuri
Yusdi Afandi
Penyaji 2
Moch Suyat
CGP ANGKATAN 9
Kab. Pasuruan
Shovi Andi F
Moderator Penyaji 3 Penyaji 4
Diskusi Kelompok
“ABDI HAYAT”
Penyaji 1
4. 2. Menentukan jenis kegiatan
/ program yang ingin di
kembangkan di sekolah?
Intra Kurikuler
Ko-kurikuler
Ekstra Kurikuler
5. Ko-kurikuler
Ko- kurikuler sebagai upaya
penguatan karakter peserta
didik
adalah kegiatan pembelajaran
peserta didik yang dilaksanakan
untuk penguatan, pendalaman,
dan/atau pengayaan mata
pelajaran yang telah dipelajari
dalam kegiatan intrakurikuler di
kelas
6. Ko-kurikuler
Adapun kegiatan kokurikuler yang
diprogramkan adalah Masa Orientasi Siswa
(MOS), out bound, field study, study tour,
bakti sosial, social project, research class,
literacy school, dan lain-lain.
7. 3. Jenjang Kelas yang
menjadi Target ?
SEKOLAH MENENGAH ATAS
( SMA ) (KELAS X)
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
( SMP)
SEKOLAH DASAR
( SD)
8. 4. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
YANG DIKEMBANGKAN
A. Lingkungan yang menyediakan
kesempatan untuk murid menggunakan pola
pikir positif dan merasakan emosi yang
positif.
9. 4. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
YANG DIKEMBANGKAN
• Lingkungan yang seperti ini akan membuat murid mampu dan berkeinginan
untuk melakukan hal-hal secara positif untuk dirinya sendiri serta memberikan
pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya dan
Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara
positif, arif dan bijaksana, di mana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai
sosial positif yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh
sekolah. Di dalam lingkungan yang seperti ini, nilai-nilai tersebut kemudian
akan mewujud menjadi atmosfer sekolah yang positif, di mana hubungan dan
interaksi sosial yang terjalin di antara para murid, guru, orang tua maupun
seluruh komunitas yang terkait akan terasa sangat positif dan kontributif.
• Lanjutan
10. 4. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
YANG DIKEMBANGKAN
B. Lingkungan yang mengembangkan
keterampilan berinteraksi sosial
secara positif, arif dan bijaksana.
11. 5. Kami memiliki memiliki ide
bahwa salah satu kegiatan
atau program yang dapat
dilakukan dalam rangka
menyediakan kesempatan
untuk murid menggunakan
pola pikir positif dan
merasakan emosi yang positif
adalah melalui program
MESRA
14. MESRA
Program Kokurikuler
Program Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
(MeSRA) yang akan Kami gulirkan mengacu pada
Panduan Sekolah Ramah Anak (2015) yang dibuat
oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, definisi konsep sekolah ramah
anak adalah bentuk pendidikan formal, nonformal,
serta informal.
Di mana sekolah memiliki sifat aman, bersih, peduli,
dan berbudaya lingkungan hidup, demi menjamin,
memenuhi, serta melindungi hak anak serta
perlindungan anak sekolah dari segala bentuk
diskriminasi dan kekerasan di bidang pendidikan.
Prinsip utama adalah non diskriminasi
kepentingan, hak hidup serta penghargaan
terhadap anak.
16. Tujuan
⚬ Untuk dapat memenuhi, menjamin dan melindungi hak-hak anak dalam
setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab.
⚬ Menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan
bagi murid yang dikenal dengan pembelajaran yang Wellbeing.
⚬ Mampu mengembangkan memotivasi, minat dan bakat dari murid
⚬ Melatih murid agar dapat berperilaku positif, seperti bertanggung jawab
terhadap kehidupan yang toleran, saling menghormati, dan bekerjasama
untuk kemajuan dan semangat perdamaian.
⚬ Mampu melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual juga cerdas
secara emosional dan spiritual.
Jenis Kegiatan
Program ini termasuk pada
jenis program kokulikuler
karena dilaksanakan sebagai
penguatan atau pendalaman
kurikulum terkait Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
JENIS KEGIATAN
6.
TARGET DAN TUJUAN
Target
Adapun yang menjadi target
program adalah adalah murid
kelas X dengan harapan
akan menumbuhkan budaya
positif sejak awal sehingga
akan menumbuhkan karakter
sosial seperti toleransi, saling
menghormati, kepedulian
terhadap diri dan
lingkungannya. Pelaksanaan
• Kegiatan ini dilaksanakan setiap seminggu 3 kali pada hari Senin, Selasa
dan Kamis jam 13.15 - 14.45 Wib
• Pada program ini melibatkan seluruh kelas X
• Pembiayaan kegiatan ini dibebankan kepada Dana BOS
17. ⚬Kebijakan : Punya komitmen tertulis dalam bentuk ikrar untuk mencegah kekerasan
terhadap anak, misalnya bentuk seperti pakta integritas,
⚬Partisipasi anak : Anak dapat membentuk komunitas sebaya, misalnya membentuk
komunitas pelajar anti kekerasan, anak bisa memilih kegiatan ekstra kurikuler sesuai
dengan minat
⚬Aspek sarana prasarana : ada tempat sampah terpilah, toilet terpilah, ada sumber air, ada
titik kumpul aman, ada kotak curhat (mekanisme pengaduan)
⚬Pendidik & Tenaga Kependidikan : Kualifikasi Guru S1 dan D4 (sesuai SPM)
⚬Partisipasi Orang tua : menyekolahkan anak dekat dengan orang tua (rumah/kantor) Orang
tua selalu mengontrol dan memantau kegiatan anak di sekolah. Jika boarding school atau
pesantren akan sulit dilakukan jika menyekolahkan anak dekat orang tua.
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 1
18. ⚬Sudah memenuhi tahap 1
⚬Kebijakan : membuat SK intern, pembentukan tim pengembangan SRA, tim
pemantau SRA yang melibatkan anak
⚬Pendidik dan tenaga terlatih Hak Anak
⚬Partipasi anak : Tata tertib sekolah dibuat melibatkan anak
⚬roses belajar yang ramah anak (Disiplin Positif)
⚬Mekanisme pengaduan : SOP mekanisme pengaduan (didampingi oleh Forum
SRA)
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 2
19. • Mempunyai program sekolah aman/bersih dan sehat/peduli dan berbudaya
lingkungan hidup/inklusif.
• Partisipasi ortu : mengawal pendidikan anak dengan menyediakan 20 menit
sehari untuk curhat anak, ada komunikasi intens antara orang tua dan guru
(melalui social media (WA) dan buku komunikasi), 7. Sarana Prasarana : Ratio
toilet perempuan dan laki-laki, fungsi dan kebersihan, ada pengawasan 8.
Partisipasi alumni yang mendukung SRA
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 2
20. ⚬Sudah memenuhi tahap 1 & 2
⚬ Pelaksanaan Kebijakan Pemantauan rutin perlindungan anak, dengan
memfungsikan guru piket, piket anak, dan POMG
⚬Mekanisme pengaduan : mekanisme pengaduan sudah berjalan (didampingi oleh
Forum SRA), termasuk penanganannya
⚬Proses pembelajaran : kelas ramah anak (minimal 1 kelas dari guru yang terlatih)
⚬ Partisipasi orang tua : mengawal pendidikan anak dengan menyediakan 20 menit
sehari untuk curhat anak, ada komunikasi intens antara orang tua dan guru
(melalui social media dan buku komunikasi),
⚬Sarana Prasarana : kelengkapan sarana prasarana
⚬Standar nasional SRA sudah tercapai
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 3
21. ⚬Sudah memenuhi tahap 1, 2 & 3
⚬Kebijakan SRA terintegrasi dalam RKAS
⚬Pendidik dan tenaga kependidikan
⚬Partisipasi anak- anak terlibat dalam perencanaan dan pemantauan
⚬Proses Pembelajaran kelas paralel sudah ramah anak
⚬ Mekanisme pengaduan SOP mekanisme pengaduan (didampingi oleh
Forum SRA)
⚬ Partisipasi orang tua
⚬Sarana Prasarana
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 4
22. ⚬Sudah memenuhi tahap 1, 2 & 3 :
⚬sudah siap menjadi sekolah rujukan untuk SRA dan memiliki imbas minimal
untuk 10 sekolah/madrasah di sekitarnya, ada kebijakan sekolah yang
membuka kelas layanan khusus bagi anak yang memerlukan perlindungan
khusus dan/atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Anak (PMKSA)
⚬Pendidik dan tenaga terlatih Hak Anak sudah mempunyai working group
(Pokja SRA)
⚬Proses Pembelajaran : seluruh kelas sudah melaksanakan pemenuhan hak
dan perlindungan anak
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 5
23. • Partisipasi anak : anak sudah berani dan bisa melakukan pengaduan
• Mekanisme pengaduan (memiliki tim pengaduan) :
⚬ Memiliki alur tata cara pengaduan
⚬ Penyampaian pengaduan (adanya form pengaduan)
⚬Menerima pengaduan dan verifikasi informasi/masalah
⚬Tindak lanjut dari penerimaan pengaduan (analisa masalah, menetapkan tindakan,
memberikan informasi tentang penetapan tindakan kepada pemohon/yang
menyampaikan pengaduan)
⚬Melakukan tindakan, Monitoring pengaduan , Evaluasi terhadap penanganan
pengaduan/masalah , Pemulihan (re-integrasi)
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 5
25. Kemen PPPA berpendapat, salah satu dasar mengapa MeSRA dibuat adalah karena anak masih dijadikan
objek oleh proses pendidikan di Indonesia. Artinya, guru merupakan sosok yang selalu benar sehingga
mudah menyebabkan tindak perundungan dari guru kepada murid di lingkungan sekolah. data dari Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2014-2015, kasus kekerasan pada anak, baik secara fisik,
seksual, psikis, maupun penelantaran, sebanyak 10% persen dilakukan oleh guru. Bentuk kekerasan yang
sering terjadi adalah berupa pelecehan serta hukuman yang kurang mendidik siswa, contohnya saja
menjewer, membentak, serta mencubit. Selain guru, tindakan bullying juga kerap dilakukan oleh sesama
siswa. Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), perilaku kekerasan di sekolah
masih banyak terjadi. Kekerasan di instansi pendidikan ini tidak hanya terjadi di tingkat sekolah menengah
dan atas, tetapi juga di tingkat sekolah dasar, bahkan taman kanak-kanak.
Berdasarkan hal tersebut maka kelompok kami memilih program MESRA. Kegiatan ini akan
menumbuhkembangkan lingkungan belajar yang dapat menyediakan kesempatan untuk murid
menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif karena Program MeSRA mampu
menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi murid yaitu kondisi
pembelajaran yang wellbeing.
ALASAN
PEMILIHAN PROGRAM
27. ⚬Mengajak murid untuk mendiskusikan sekolah
ramah anak menurut perspektif murid
⚬MPK sebagai dewan murid diminta
memberikan masukan kepada sekolah
mengenai program MeSRA.
⚬Murid membuat daftar kriteria sekolah ramah
anak setelah mendapatkan gambaran sekolah
ramah anak menurut Kemen PPPA
28. ⚬Melalui musyawarah murid diberikan
kesempatan pada murid untuk memilih
bagaimana mereka
mengimplementasikan program
MeSRA
⚬Murid diberikan kesempatan untuk
memilih peran mereka secara aktif
dalam program MeSRA ini.
29. ⚬Sekolah merespon /menindaklanjuti
pendapat yang diutarakan oleh
murid.
⚬Murid melaksanakan program
MeSRA per periode untuk
dievaluasi dan diberikan umpan
balik sebagai dasar tindak lanjut
pelaksanaan program selanjutnya.
30. Program MeSRA dapat memenuhi undangan
menjamin dan melindungi hak-hak anak dalam
setiap kehidupan sehingga mampu
mengembangkan motivasi, minat bakat murid
serta murid mampu berperilaku positif secara
emosional dan spiritual.
Program MeSRA mampu menciptakan
lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan
menyenangkan bagi murid yaitu kondisi
pembelajaran yang wellbeing.
KESIMPULAN
31. Aku Melihat Indonesia
Karya Ir. Soekarno
Jikalau aku mendengarkan burung Perkutut
menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-
sepoi bukan lagi aku mendengarkan burung
Perkutut
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia