SlideShare a Scribd company logo
TUGAS MATA KULIAH GEOMETRI
DEFINISI DAN CONTOH-CONTOH UNSUR-UNSUR PRIMITIF
                         DALAM GEOMETRI



Tugas ini dibuat merupakan tugas dalam mata kuliah Geometri Semester II tahun
                            pelajaran 2011-2012




                                   Oleh:


                          ADRIANA DWI ISMITA
                   Nomor Induk Mahasiswa 06111008032
                    Program Studi Pendidikan Matematika




       FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
                     UNIVERSITAS SRIWIJAYA
                              INDRALAYA
                                   2011
Bagan Unsur-unsur Primitif dalam Geomotri

                                 Unsur-unsur primitif


           Definisi                                      Postulat / aksioma


                Dalil/ proposisi/ teorema

                          Corrolary/ Lemma


                             Unsur-unsur primitif


1. Unsur-unsur Primitif
  a. Definisi
          Istilah primitif disebutkan dalam sebuah buku karya Euclide yang berjudul
      Element. Istilah primitif ditujukan untuk konsep-konsep sederhana yang mudah
      dipahami dan sulit dibuatkan batasannya. Yang kemudian oleh para akhli
      geometri modern konsep-konsep tersebut dikelompokkan ke dalam istilah-istilah
      yang tidak didefinisikan (undefined).
          Dalam struktur geometri modern khususnya dan matematika pada umumnya
      terdapat istilah-istilah yang telah disepakati dan menjadi pedoman bagi semua
      orang yang mempelajari geometri, matematika, atau cabang matematika yang
      lain, yakni;
       1. unsur-unsur yang tidak didefinisikan
       2. unsur-unsur yang didefinisikan
       3. Postulat atau Aksioma dan
       4. teorema/dalil/rumus.
           Unsur yang tidak didefinisikan adalah konsep primitif yang mudah
       dipahami dan sulit dibuatkan definisinya. Apabila kita paksakan untuk membuat
       definisi untuk unsur primitif tersebut maka akan terjadi blunder (berbelit).
Misalnya kita akan membuat definisi untuk titik, seperti titik adalah sesuatu
   yang menempati tempat.
       Kemudian kita harus mendefiniskan lagi sesuatu yang menempati tempat itu
   apa, misalnya noktah yang ada pada bidang. Kemudian kita harus
   mendefinisikan tentang noktah itu apa, dan seterusnya. Sehingga dalam definisi
   terdapat definisi dan begitu seterusnya. Oleh karena itu semua konsep yang
   memiliki sifat demikian dimasukan ke dalam katagori unsur primitif atau
   unsur yang tidak terdefinisi.
       Unsur-unsur yang didefinisikan adalah konsep yang mempunyai definisi
   atau batasan. Sehingga dengan definisi konsep-konsep tersebut menjadi jelas,
   tidak ambigius atau tidak bermakna ganda. Syarat sebuah definisi adalah harus
   singkat, padat, jelas, dan tidak mengandung pengertian ganda. Unsur yang
   didefinisikan adalah konsep-konsep yang dikembangkan dari unsur yang tidak
   didefinisikan.    Misalnya,     sinar   garis,   ruas   garis,   segitiga,   segiempat
   dikembangkan dari konsep garis sebagai unsur yang tidak didefinisikan.
b. Contoh
      Titik
            Titik adalah ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak orang
   yang memikirkannya. Dalam geometri, titik adalah konsep abstrak yang tidak
   berwujud atau tidak berbentuk, tidak mempunyai ukuran, tidak mempunyai
   berat, atau tidak mempunyai panjang, lebar, atau tinggi.
            Untuk menggambar titik diperlukan simbol atau model. Gambar simbol
   atau model untuk titik digunakan noktah. Dan gambar atau model sebuah titik
   biasanya diberi nama. Nama untuk sebuah titik umumnya menggunakan huruf
   kapital yang diletakan dekat titik tersebut, misalnya seperti contoh di bawah ini
   adalah titik A, titik B, dan titik C.
            •                               •                               •
            A                               B                               C


      Garis
            Garis adalah konsep yang tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan
      kata-kata sederhana. Karenanya garis juga dikelompokan ke dalam unsur
      yang tidak didefiniskan. Garis adalah ide atau gagasan abstrak yang
bentuknya lurus, memanjang ke dua arah, tidak terbatas atau tidak bertitik
akhir, dan tidak tebal. Garis adalah ide atau gagasan yang hanya ada dalam
benak pikiran orang yang memikirkannya.
    Berikut adalah model garis yang diperoleh dari hasil menggambar salah
satu bagian sisi penggaris dengan memberi tanda anak panah pada kedua
ujungnya yang menandakan bahwa garis tersebut memanjang kedua arah
tidak mempunyai titik akhir. Menamai sebuah garis dapat dilakukan dengan
menggunakan dua cara. Pertama dengan sebuah huruf kecil pada salah satu
ujung garis. Kedua menggunakan dua huruf besar yang diletakan pada dua
titik pada garis tersebut. Di bawah ini adalah dua cara memberi nama
terhadap garis.


                                                               B
    ℓ                                     A
    Garis yang paling kiri adalah garis ℓ dan yang sebelah kanan adalah garis
AB. Notasi untuk menyatakan garis AB ditulis dengan AB. Garis disebut juga
sebagai unsur geometri satu dimensi. Karena garis adalah konsep yang hanya
memiliki unsur panjang saja (linier).


Bidang
    Bidang adalah unsur lain dalam geometri yang tidak dapat dijelaskan
menggunakan kata-kata sederhana atau kalimat simpel seperti halnya titik dan
garis. Apabila kita mencoba membuat definisi bidang maka akan berbelit atau
blunder. Oleh karena itu seperti titik dan garis, bidang juga dimasukan ke
dalam kelompok unsur yang tidak didefinisikan.
    Bidang adalah ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak
pikiran orang yang memikirkannya. Bidang diartikan sebagai permukaan
yang rata, meluas ke segala arah dengan tidak terbatas, dan tidak memiliki
tebal. Bidang masuk ke dalam bangun dua dimensi, karena bidang dibentuk
oleh dua unsur yaitu panjang dan lebar.
Di bawah ini adalah gambar atau model dari bidang.




                Memberi nama sebuah bidang dapat menggunakan sebuah huruf kecil
         atau huruf-huruf Yunani seperti α (alpa), β (beta), γ (gamma) yang
         diletakan di daerah dalam bidang tersebut. Atau menggunakan huruf-huruf
         besar yang disimpan di titik-titik sudut bidang tersebut. Berikut adalah cara
         memberi nama sebuah bidang;
                                                 C                                  D


                           α


                                                  A                                  B
2. Postulat atau Aksioma
  a. Definisi
       Postulat atau Aksioma adalah anggapan dasar yang disepakati benar tanpa harus
   dibuktikan. Yang termasuk ke dalam Postulat atau Aksioma adalah konsep yang
   secara logika dapat diterima kebenaranya tanpa harus dibuktikan.
  b. Contoh
       Dalam geometri (Euclide) misalnya dikenal postulat garis sejajar yaitu apabila
   ada sebuah garis dan sebuah titik di luar garis tersebut, melalui titik itu dibuat garis
   lain yang sejajar garis pertama maka kedua garis tersebut tidak akan berpotongan.




                               Garis 1                Garis 2
                      Kedua garis sejajar dan tidak akan berpotongan
3. Dalil atau Proposisi atau Teorema
  a. Definisi
           Dalil atau Proposisi atau Teorema adalah anggapan sementara yang harus
      dibuktikan kebenarannya melalui serangkaian pembuktian deduktif. Pembuktian
      Dalil atau Proposisi atau Teorema dalam matematika harus berlaku secara umum,
      tidak berlaku hanya untuk beberapa kasus.
  b. Contoh
           Teorema Pythagoras yang menyatakan bahwa dalam sebuah segitiga siku-
      siku berlaku “jumlah kuadrat sisi siku-siku sama dengan kuadrat sisi miringnya”.
      Apabila kita mengajukan pembuktian melalui pemberian contoh dalam segitiga
      siku-siku dengan panjang sisi masing-masing 3 dan 4 satuan panjang, serta
      panjang sisi miringnya sama dengan 5 satuan panjang (tripel Pythagoras),
      sehingga diperlihatkan hubungan 32 + 42 = 52 ini bukan pembuktian, tetapi sekadar
      menunjukkan satu kasus.
           Teorema Pythagoras sejak ditemukan sampai sekarang telah dibuktikan
      lebih dari 200 cara. Berikut salah satu pembuktian teorema tersebut.
                        b              a
                        c
           a                               b

                                        c


           b
                c

                               c           a
                    a          b
           Luas daerah persegi kecil dengan sisi c sama dengan luas persegi besar
      dengan sisi a + b dikurangi 4 kali luas daerah segitiga siku-siku. Secara aljabar
      dapat kita selesaikan menjadi,
       C2 = (a + b)2 – 4 luas daerah segitiga
       C2 = a2 + 2ab + b2 – 4 ½ alas x tinggi
       C2 = a2 + 2ab + b2– 4 ½ ab
C2 = a2 + 2ab + b2 – 2 ab
      C2 = a2 + b2 terbukti (c sisi miring, a dan b sisi siku-siku segitiga)
4. Corroly atau Lemma
      Corroly atau lemma adalah anggapan dari dalil atau proposisi atau teorema yang
  sudah dibuktikan kebenarannya melalui serangkaian pembuktian deduktif.

More Related Content

What's hot

Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
Ferry Angriawan
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
Nia Matus
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
Nailul Hasibuan
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
Abdul Rais P
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Nia Matus
 
Sifat sifat garis singgung lingkaran
Sifat sifat garis singgung lingkaranSifat sifat garis singgung lingkaran
Sifat sifat garis singgung lingkaran
Agnes Ivonne Margaretha
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Ira Marion
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Muhamad Husni Mubaraq
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran barian11
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
Kiki Ni
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
Acika Karunila
 
geometri terurut
geometri terurutgeometri terurut
geometri terurut
Nailul Hasibuan
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
 
Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
Gigyh Ardians
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar bruner
Aisyah Turidho
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
Yadi Pura
 

What's hot (20)

Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
 
Sifat sifat garis singgung lingkaran
Sifat sifat garis singgung lingkaranSifat sifat garis singgung lingkaran
Sifat sifat garis singgung lingkaran
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
geometri terurut
geometri terurutgeometri terurut
geometri terurut
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar bruner
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 

Viewers also liked

Unsur- Unsur Geometri
Unsur- Unsur GeometriUnsur- Unsur Geometri
Unsur- Unsur Geometriefrializa
 
Deskripsi materi kuliah geometri bidang smster ii 2012
Deskripsi materi kuliah geometri bidang smster ii 2012Deskripsi materi kuliah geometri bidang smster ii 2012
Deskripsi materi kuliah geometri bidang smster ii 2012
Ir. Zakaria, M.M
 
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri EuclidGeometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Nailul Hasibuan
 
Makalah_47 Makalah iii kko
Makalah_47 Makalah iii kkoMakalah_47 Makalah iii kko
Makalah_47 Makalah iii kko
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Cover psikologi tugas akhir
Cover psikologi tugas akhirCover psikologi tugas akhir
Cover psikologi tugas akhir
Nad D'miauw
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Elvarinna Permata
 
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
Pujiati Puu
 
Pedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikartaPedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Bang Udin
 
Rangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri TransformasiRangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri Transformasi
Indah Wijayanti
 
Contoh cover resensi
Contoh cover resensiContoh cover resensi
Contoh cover resensi
Dessy Puspita Sari
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Mkls Rivership
 

Viewers also liked (11)

Unsur- Unsur Geometri
Unsur- Unsur GeometriUnsur- Unsur Geometri
Unsur- Unsur Geometri
 
Deskripsi materi kuliah geometri bidang smster ii 2012
Deskripsi materi kuliah geometri bidang smster ii 2012Deskripsi materi kuliah geometri bidang smster ii 2012
Deskripsi materi kuliah geometri bidang smster ii 2012
 
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri EuclidGeometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
 
Makalah_47 Makalah iii kko
Makalah_47 Makalah iii kkoMakalah_47 Makalah iii kko
Makalah_47 Makalah iii kko
 
Cover psikologi tugas akhir
Cover psikologi tugas akhirCover psikologi tugas akhir
Cover psikologi tugas akhir
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
 
Pedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikartaPedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikarta
 
Rangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri TransformasiRangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri Transformasi
 
Contoh cover resensi
Contoh cover resensiContoh cover resensi
Contoh cover resensi
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
 

Similar to Tugas mata kuliah geometri

Geometri pengukuran
Geometri pengukuranGeometri pengukuran
Geometri pengukuran
Khoiriyah1
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPFerry Yansyah
 
Buku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMPBuku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMP
suep_x
 
Geometri Pengukuran
Geometri PengukuranGeometri Pengukuran
Geometri Pengukuran
Khoiriyah1
 
Materi geometri dasar pertama
Materi geometri dasar pertamaMateri geometri dasar pertama
Materi geometri dasar pertama
Fajar Arwadi
 
Aksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptxAksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptx
ssuseree2c2b
 
Phytagoras
PhytagorasPhytagoras
Phytagoraseky45
 
ppt della geometri3.ppsx
ppt della geometri3.ppsxppt della geometri3.ppsx
ppt della geometri3.ppsx
MiraUtami2
 
Karakteristik matematik1
Karakteristik matematik1Karakteristik matematik1
Karakteristik matematik1
renatanurlaily77
 
MIraUtami_4021033_GAB.ppsx
MIraUtami_4021033_GAB.ppsxMIraUtami_4021033_GAB.ppsx
MIraUtami_4021033_GAB.ppsx
MiraUtami2
 
Geometri Ruang
Geometri Ruang  Geometri Ruang
Geometri Ruang
Nurhayun Rismawati
 
Hakikat Matematika
Hakikat MatematikaHakikat Matematika
Hakikat Matematika
Restie Amelia
 
Hakikat Matematika
Hakikat MatematikaHakikat Matematika
Hakikat Matematika
Restie Amelia
 
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri) Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Andy Saiful Musthofa
 
Modul kd.3.23
Modul kd.3.23Modul kd.3.23
Modul kd.3.23
Abdullah Banjary
 
Materi 1-geo
Materi 1-geoMateri 1-geo
Materi 1-geo
Rahma Aulia Zahra
 
Phytagoras Kelas 8 SMP/Mts
Phytagoras Kelas 8 SMP/MtsPhytagoras Kelas 8 SMP/Mts
Phytagoras Kelas 8 SMP/Mts
M Fadillah
 
Geometri
GeometriGeometri
Modul Geometri Ruang
Modul Geometri RuangModul Geometri Ruang
Modul Geometri Ruang
Dinar Nirmalasari
 

Similar to Tugas mata kuliah geometri (20)

Geometri pengukuran
Geometri pengukuranGeometri pengukuran
Geometri pengukuran
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
 
Buku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMPBuku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMP
 
Geometri Pengukuran
Geometri PengukuranGeometri Pengukuran
Geometri Pengukuran
 
Materi geometri dasar pertama
Materi geometri dasar pertamaMateri geometri dasar pertama
Materi geometri dasar pertama
 
Aksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptxAksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptx
 
Phytagoras
PhytagorasPhytagoras
Phytagoras
 
ppt della geometri3.ppsx
ppt della geometri3.ppsxppt della geometri3.ppsx
ppt della geometri3.ppsx
 
Karakteristik matematik1
Karakteristik matematik1Karakteristik matematik1
Karakteristik matematik1
 
MIraUtami_4021033_GAB.ppsx
MIraUtami_4021033_GAB.ppsxMIraUtami_4021033_GAB.ppsx
MIraUtami_4021033_GAB.ppsx
 
Geometri
GeometriGeometri
Geometri
 
Geometri Ruang
Geometri Ruang  Geometri Ruang
Geometri Ruang
 
Hakikat Matematika
Hakikat MatematikaHakikat Matematika
Hakikat Matematika
 
Hakikat Matematika
Hakikat MatematikaHakikat Matematika
Hakikat Matematika
 
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri) Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
Tugas Kelompok (Fungsi Trigonometri)
 
Modul kd.3.23
Modul kd.3.23Modul kd.3.23
Modul kd.3.23
 
Materi 1-geo
Materi 1-geoMateri 1-geo
Materi 1-geo
 
Phytagoras Kelas 8 SMP/Mts
Phytagoras Kelas 8 SMP/MtsPhytagoras Kelas 8 SMP/Mts
Phytagoras Kelas 8 SMP/Mts
 
Geometri
GeometriGeometri
Geometri
 
Modul Geometri Ruang
Modul Geometri RuangModul Geometri Ruang
Modul Geometri Ruang
 

More from Adriana Dwi Ismita

Lembar kerja siswa i
Lembar kerja siswa iLembar kerja siswa i
Lembar kerja siswa i
Adriana Dwi Ismita
 
Aktivitas siswa
Aktivitas siswaAktivitas siswa
Aktivitas siswa
Adriana Dwi Ismita
 
Materi prasyarat
Materi prasyaratMateri prasyarat
Materi prasyarat
Adriana Dwi Ismita
 
Materi transformasi
Materi transformasiMateri transformasi
Materi transformasi
Adriana Dwi Ismita
 
Syntaxppt
SyntaxpptSyntaxppt
2.anova satu jalur
2.anova satu jalur2.anova satu jalur
2.anova satu jalur
Adriana Dwi Ismita
 
Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01
Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01
Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01
Adriana Dwi Ismita
 
Materi transformasi
Materi transformasiMateri transformasi
Materi transformasi
Adriana Dwi Ismita
 
Anova dua jalur
Anova dua jalurAnova dua jalur
Anova dua jalur
Adriana Dwi Ismita
 
Pasca anovapost. hoc test.uji lanjut
Pasca anovapost. hoc test.uji lanjutPasca anovapost. hoc test.uji lanjut
Pasca anovapost. hoc test.uji lanjutAdriana Dwi Ismita
 
Determinant
DeterminantDeterminant
Determinant
Adriana Dwi Ismita
 
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
Adriana Dwi Ismita
 
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didikTugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Adriana Dwi Ismita
 
Prokep yang fixx
Prokep yang fixxProkep yang fixx
Prokep yang fixx
Adriana Dwi Ismita
 
Pembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona d
Pembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona dPembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona d
Pembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona dAdriana Dwi Ismita
 
Pmri
PmriPmri

More from Adriana Dwi Ismita (20)

Lembar kerja siswa i
Lembar kerja siswa iLembar kerja siswa i
Lembar kerja siswa i
 
Aktivitas siswa
Aktivitas siswaAktivitas siswa
Aktivitas siswa
 
Materi prasyarat
Materi prasyaratMateri prasyarat
Materi prasyarat
 
Materi transformasi
Materi transformasiMateri transformasi
Materi transformasi
 
Syntaxppt
SyntaxpptSyntaxppt
Syntaxppt
 
2.anova satu jalur
2.anova satu jalur2.anova satu jalur
2.anova satu jalur
 
Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01
Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01
Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01
 
Materi transformasi
Materi transformasiMateri transformasi
Materi transformasi
 
Materi transformasi
Materi transformasiMateri transformasi
Materi transformasi
 
Anova dua jalur
Anova dua jalurAnova dua jalur
Anova dua jalur
 
Pasca anova
Pasca anovaPasca anova
Pasca anova
 
Pasca anovapost. hoc test.uji lanjut
Pasca anovapost. hoc test.uji lanjutPasca anovapost. hoc test.uji lanjut
Pasca anovapost. hoc test.uji lanjut
 
Anova satu jalur
Anova satu jalurAnova satu jalur
Anova satu jalur
 
Profesionalisme
ProfesionalismeProfesionalisme
Profesionalisme
 
Determinant
DeterminantDeterminant
Determinant
 
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
 
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didikTugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
 
Prokep yang fixx
Prokep yang fixxProkep yang fixx
Prokep yang fixx
 
Pembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona d
Pembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona dPembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona d
Pembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona d
 
Pmri
PmriPmri
Pmri
 

Tugas mata kuliah geometri

  • 1. TUGAS MATA KULIAH GEOMETRI DEFINISI DAN CONTOH-CONTOH UNSUR-UNSUR PRIMITIF DALAM GEOMETRI Tugas ini dibuat merupakan tugas dalam mata kuliah Geometri Semester II tahun pelajaran 2011-2012 Oleh: ADRIANA DWI ISMITA Nomor Induk Mahasiswa 06111008032 Program Studi Pendidikan Matematika FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2011
  • 2. Bagan Unsur-unsur Primitif dalam Geomotri Unsur-unsur primitif Definisi Postulat / aksioma Dalil/ proposisi/ teorema Corrolary/ Lemma Unsur-unsur primitif 1. Unsur-unsur Primitif a. Definisi Istilah primitif disebutkan dalam sebuah buku karya Euclide yang berjudul Element. Istilah primitif ditujukan untuk konsep-konsep sederhana yang mudah dipahami dan sulit dibuatkan batasannya. Yang kemudian oleh para akhli geometri modern konsep-konsep tersebut dikelompokkan ke dalam istilah-istilah yang tidak didefinisikan (undefined). Dalam struktur geometri modern khususnya dan matematika pada umumnya terdapat istilah-istilah yang telah disepakati dan menjadi pedoman bagi semua orang yang mempelajari geometri, matematika, atau cabang matematika yang lain, yakni; 1. unsur-unsur yang tidak didefinisikan 2. unsur-unsur yang didefinisikan 3. Postulat atau Aksioma dan 4. teorema/dalil/rumus. Unsur yang tidak didefinisikan adalah konsep primitif yang mudah dipahami dan sulit dibuatkan definisinya. Apabila kita paksakan untuk membuat definisi untuk unsur primitif tersebut maka akan terjadi blunder (berbelit).
  • 3. Misalnya kita akan membuat definisi untuk titik, seperti titik adalah sesuatu yang menempati tempat. Kemudian kita harus mendefiniskan lagi sesuatu yang menempati tempat itu apa, misalnya noktah yang ada pada bidang. Kemudian kita harus mendefinisikan tentang noktah itu apa, dan seterusnya. Sehingga dalam definisi terdapat definisi dan begitu seterusnya. Oleh karena itu semua konsep yang memiliki sifat demikian dimasukan ke dalam katagori unsur primitif atau unsur yang tidak terdefinisi. Unsur-unsur yang didefinisikan adalah konsep yang mempunyai definisi atau batasan. Sehingga dengan definisi konsep-konsep tersebut menjadi jelas, tidak ambigius atau tidak bermakna ganda. Syarat sebuah definisi adalah harus singkat, padat, jelas, dan tidak mengandung pengertian ganda. Unsur yang didefinisikan adalah konsep-konsep yang dikembangkan dari unsur yang tidak didefinisikan. Misalnya, sinar garis, ruas garis, segitiga, segiempat dikembangkan dari konsep garis sebagai unsur yang tidak didefinisikan. b. Contoh Titik Titik adalah ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak orang yang memikirkannya. Dalam geometri, titik adalah konsep abstrak yang tidak berwujud atau tidak berbentuk, tidak mempunyai ukuran, tidak mempunyai berat, atau tidak mempunyai panjang, lebar, atau tinggi. Untuk menggambar titik diperlukan simbol atau model. Gambar simbol atau model untuk titik digunakan noktah. Dan gambar atau model sebuah titik biasanya diberi nama. Nama untuk sebuah titik umumnya menggunakan huruf kapital yang diletakan dekat titik tersebut, misalnya seperti contoh di bawah ini adalah titik A, titik B, dan titik C. • • • A B C Garis Garis adalah konsep yang tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan kata-kata sederhana. Karenanya garis juga dikelompokan ke dalam unsur yang tidak didefiniskan. Garis adalah ide atau gagasan abstrak yang
  • 4. bentuknya lurus, memanjang ke dua arah, tidak terbatas atau tidak bertitik akhir, dan tidak tebal. Garis adalah ide atau gagasan yang hanya ada dalam benak pikiran orang yang memikirkannya. Berikut adalah model garis yang diperoleh dari hasil menggambar salah satu bagian sisi penggaris dengan memberi tanda anak panah pada kedua ujungnya yang menandakan bahwa garis tersebut memanjang kedua arah tidak mempunyai titik akhir. Menamai sebuah garis dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara. Pertama dengan sebuah huruf kecil pada salah satu ujung garis. Kedua menggunakan dua huruf besar yang diletakan pada dua titik pada garis tersebut. Di bawah ini adalah dua cara memberi nama terhadap garis. B ℓ A Garis yang paling kiri adalah garis ℓ dan yang sebelah kanan adalah garis AB. Notasi untuk menyatakan garis AB ditulis dengan AB. Garis disebut juga sebagai unsur geometri satu dimensi. Karena garis adalah konsep yang hanya memiliki unsur panjang saja (linier). Bidang Bidang adalah unsur lain dalam geometri yang tidak dapat dijelaskan menggunakan kata-kata sederhana atau kalimat simpel seperti halnya titik dan garis. Apabila kita mencoba membuat definisi bidang maka akan berbelit atau blunder. Oleh karena itu seperti titik dan garis, bidang juga dimasukan ke dalam kelompok unsur yang tidak didefinisikan. Bidang adalah ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak pikiran orang yang memikirkannya. Bidang diartikan sebagai permukaan yang rata, meluas ke segala arah dengan tidak terbatas, dan tidak memiliki tebal. Bidang masuk ke dalam bangun dua dimensi, karena bidang dibentuk oleh dua unsur yaitu panjang dan lebar.
  • 5. Di bawah ini adalah gambar atau model dari bidang. Memberi nama sebuah bidang dapat menggunakan sebuah huruf kecil atau huruf-huruf Yunani seperti α (alpa), β (beta), γ (gamma) yang diletakan di daerah dalam bidang tersebut. Atau menggunakan huruf-huruf besar yang disimpan di titik-titik sudut bidang tersebut. Berikut adalah cara memberi nama sebuah bidang; C D α A B 2. Postulat atau Aksioma a. Definisi Postulat atau Aksioma adalah anggapan dasar yang disepakati benar tanpa harus dibuktikan. Yang termasuk ke dalam Postulat atau Aksioma adalah konsep yang secara logika dapat diterima kebenaranya tanpa harus dibuktikan. b. Contoh Dalam geometri (Euclide) misalnya dikenal postulat garis sejajar yaitu apabila ada sebuah garis dan sebuah titik di luar garis tersebut, melalui titik itu dibuat garis lain yang sejajar garis pertama maka kedua garis tersebut tidak akan berpotongan. Garis 1 Garis 2 Kedua garis sejajar dan tidak akan berpotongan
  • 6. 3. Dalil atau Proposisi atau Teorema a. Definisi Dalil atau Proposisi atau Teorema adalah anggapan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya melalui serangkaian pembuktian deduktif. Pembuktian Dalil atau Proposisi atau Teorema dalam matematika harus berlaku secara umum, tidak berlaku hanya untuk beberapa kasus. b. Contoh Teorema Pythagoras yang menyatakan bahwa dalam sebuah segitiga siku- siku berlaku “jumlah kuadrat sisi siku-siku sama dengan kuadrat sisi miringnya”. Apabila kita mengajukan pembuktian melalui pemberian contoh dalam segitiga siku-siku dengan panjang sisi masing-masing 3 dan 4 satuan panjang, serta panjang sisi miringnya sama dengan 5 satuan panjang (tripel Pythagoras), sehingga diperlihatkan hubungan 32 + 42 = 52 ini bukan pembuktian, tetapi sekadar menunjukkan satu kasus. Teorema Pythagoras sejak ditemukan sampai sekarang telah dibuktikan lebih dari 200 cara. Berikut salah satu pembuktian teorema tersebut. b a c a b c b c c a a b Luas daerah persegi kecil dengan sisi c sama dengan luas persegi besar dengan sisi a + b dikurangi 4 kali luas daerah segitiga siku-siku. Secara aljabar dapat kita selesaikan menjadi, C2 = (a + b)2 – 4 luas daerah segitiga C2 = a2 + 2ab + b2 – 4 ½ alas x tinggi C2 = a2 + 2ab + b2– 4 ½ ab
  • 7. C2 = a2 + 2ab + b2 – 2 ab C2 = a2 + b2 terbukti (c sisi miring, a dan b sisi siku-siku segitiga) 4. Corroly atau Lemma Corroly atau lemma adalah anggapan dari dalil atau proposisi atau teorema yang sudah dibuktikan kebenarannya melalui serangkaian pembuktian deduktif.