SlideShare a Scribd company logo
SEJARAH PENEMUAN SIFAT-SIFAT 
REAKSI KIMIA KEGUNAAN KESIMPULAN
Sejarah 
Gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada tahun 1785. 
Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kuarang dari 1/2000 
bagian) sama sekali tidak berreaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas 
atmosfer. 
Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir William Ramsay berhasil 
memisahkan salah satu unsur gas di atmosfer (yang sekarang di kenal sebagai 
gas mulia) berdasarkan data spektrum. Lalu ia mencoba mereaksikan zat 
tersebut tetapi tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi nama argon. 
Dan pada tahun 1895 Ramsay berhasil mengisolasi Helium, hal ini 
berawal dari penemuan Janssen pada tahun 1868 saat gerhana matahari 
total. Janssen menemukan spektrum Helium dari sinar matahari berupa garis 
kuning. Nama Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan Frankland. 
Lalu pada tahun 1898 Ramsay dan Travers memperoleh zat baru yaitu 
Kripton, Xenon serta Neon. Kripton dan Xenon ditemukan dalam residu yang 
tersisa setelah udara cair hampir menguap semua. Sementara itu Neon 
ditemukan dengan cara mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas 
lain dengan penyulingan bertingkat.
Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh Friedrich Ernst Dorn, 
yang menyebutnya sebagai pancaran radium. Pada tahun William 
Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai niton serta 
menentukan kerapatannya sehingga mereka menemukan Radon 
adalah zat yang paling berat di masanya (sampai sekarang). Nama 
Radon sendiri baru dikenal pada tahun 1923. 
Pembuatan unsur gas mulia sendiri baru ditemukan pada tahun 
1962. Pembuatan unsur tersebut diawali oleh seorang ahli kimia yang 
berasal dari Kanada yaitu Neil Bartlett. Neil Bartlett barhasil 
membuat senyawa xenon yaitu XePtF6, sejak saat itu barulah 
ditemukan berbagai gas mulia lain yang berhasil di buat. Dan 
akhirnya istilah untuk menyebut zat-zat telah berganti. Yang awalnya 
disebut gas inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia yang 
berarti stabil atau sukar berreaksi. 
Asal usul nama unsur gas mulia: 
- Helium β†’ Helios (Yunani) : matahari 
- Argon β†’ Argos (Yunani) : malas 
- Neon β†’ Neos (Yunani) : baru 
- Kripton β†’ Kriptos (Yunani) : tersembunyi 
- Xenon β†’ Xenos (Yunani) : asing 
- Radon β†’ Radium
Penemuan 
Pada tahun 1894, seorang ahli kimia berasal dari negara Inggris bernama William 
Ramsay mengidentifikasi zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah 
diketahui mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida dipisahkan. Ternyata dari 
hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut 
tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari bahasa 
Yunani argos yang berarti malas). 
Empat tahun kemudian Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil 
pemanasan mineral kleverit. Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa yang merupakan 
spektrum gas baru. Spektrum gas tersebut serupa dengan garis-garis tertentu dalam 
spektrum matahari. 
Untuk itu, diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios berarti matahari). Pada 
saat ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan unsur-unsur 
yang sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian Ramsey 
mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu golongan tersendiri, yaitu 
terletak antara golongan halogen dan golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur 
dalam golongan tersebut, Ramsey terus melakukan penelitian dan akhirnya menemukan 
lagi unsur-unsur lainnya, yaitu neon, kripton, dan xenon (dari hasil destilasi udara cair). 
Kemudian unsur yang ditemukan lagi adalah radon yang bersifat radioaktif. Pada 
masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang tidak bereaksi 
dengan unsur-unsur lain (inert) dan dibri nama golongan unsur gas mulia atau golongan 
nol.
Atomik
Sifat Atomik 
1. Jari-Jari Atom 
Dalam satu golongan, jari-jari atom unsur-unsur gas mulia 
dari atas ke bawah semakin besar karena meskipun muatan inti 
bertambah positif, namun jumlah kulit semakin banyak. 
Keadaan ini menyebabkan gaya tarik menarik inti terhadap 
elektron semakin lemah, akibatnya jari-jari atom bertambah 
besar.
2. Energi Ionisasi 
Energi Ionisasi unsur-unsur golongan gas mulia dari atas ke 
bawah cenderung semakin kecil. Hal ini dikarenakan meski 
muatan inti bertambah positif, namun jari-jari atom bertambah 
besar. Keadaan ini menyebabkan gaya tarik menarik inti terhadap 
elektron terluar semakin lemah sehingga energi ionisasi semakin 
berkurang.
3. Keelektronegatifan 
Nilai keelektronegatifan He, Ne, dan Ar tidak ada,sedangkan 
nilai keelektronegatifan berkurang dari Kr ke Rn. 
4. Bilangan Oksidasi 
Nilai bilangan oksidasi He, Ne dan Ar adalah nol, sedangkan 
Kr, Xe, dan Rn memiliki beberapa bilangan oksidasi.
Sifat Fisis 
Selain memiliki karakteristik yang khas pada sifat atomik, gas 
mulia juga memiliki karakteristik yang khas untuk sifat fisisnya. 
Beberapa sifat fisis gas mulia dirangkum dalam tabel di bawah ini 
Dari data di atas, kita dapat melihat adanya keteraturan berikut : 
1. Kerapatan bertambah dari He ke Rn 
Nilai kerapatan gas mulia dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari 
atom, dan gaya London. Nilai kerapatan semakin besar dengan 
pertambahan masa atom dan kekuatan gaya London, dan sebaliknya 
semakin kecil dengan pertambahan jari-jari atom. 
Karena nilai kerapatan gas mulia bertambah dari He ke Rn, maka 
kenaikan nilai massa atom dan kekuatan gaya London dari He ke Rn 
lebih dominan dibandingkan kenaikan jari-jari atom.
2. Titik leleh dan titik didih bertambah dari He ke Rn
Hal ini dikarenakan kekuatan gaya London bertambah dari 
He ke Rn sehingga atom-atom gas mulia semakin sulit lepas. 
Dibutuhkan energi, dalam hal ini suhu yang semakin besar 
untuk mengatasi gaya London yang semakin kuat .
3. Daya hantar panas berkurang dari He ke Rn 
Hal ini dikarenakan kekuatan gaya London bertambah 
dari He ke Rn. Dengan kata lain, partikel relatif semakin sulit 
bergerak sehingga energi, dalam hal ini panas, akan semakin 
sulit pula untuk ditransfer.
Reaksi kimia 
Xenon memerlukan pemanasan atau permulaan reaksi 
secara fotokimia. Xenon dapat bereaksi dengan fluor pada 
suhu 400OC dan tekanan atmosfer Xe+2Fe 400oC XeF4 
Secara umum proses pembentukan senyawa XeF4 dan 
XeF6 berlangsung dengan proses serupa dengan 
pembentukan senyawa XeF2. Perbedaan yang terjadi 
adalah pada orbital hibrida yang terbentuk pada senyawa-senyawa 
tersebut yang menyebabkan perbedaan pada 
struktur molekul untuk masingmasing senyawa.
Gas Mulia Reaksi 
Nama senyawa 
yang terbentuk 
Cara peraksian 
Ar(Argon) Ar(s) + HF β†’ HArFArgonhidroflourida 
Senyawa ini 
dihasilkan oleh 
fotolisis dan 
matriks Ar padat 
dan stabil pada 
suhu rendah 
Kr(Kripton) 
Kr(s) + F2 (s) β†’ 
KrF2 (s) 
Kripton flourida 
Reaksi ini 
dihasilkan dengan 
cara mendinginkan 
Kr dan F2pada suhu 
-196 0C lalu diberi 
loncatan muatan 
listrik atau sinar X
Xe(Xenon) 
Xe(g) + F2(g) β†’ 
XeF2(s) 
Xe(g) + 2F2(g) β†’ 
XeF4(s) 
Xe(g) + 3F2(g)β†’ 
XeF6(s) 
Xenon 
flourida 
XeF2 dan XeF4 dapat 
diperoleh dari 
pemanasan Xe dan 
F2pada tekanan 6 atm, 
jika umlah peraksi F2 
lebih besar maka akan 
diperoleh XeF6 
XeO4 di 
XeF6(s) + 3H2O(l) β†’ 
XeO3(s) + 
6HF(aq)6XeF4(s) + 
12H2O(l) β†’ 2XeO3(s) 
+ 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 
24HF(aq) 
Xenon 
oksida 
buat dari reaksi 
disproporsionasi (reaksi 
dimana unsur pereaksi 
yang sama sebagian 
teroksidasi dan sebagian 
lagi tereduksi) yang 
kompleks dari larutan 
XeO3 yang bersifat alkain 
Rn(Radon) Rn(g) + F2(g) β†’ RnF 
Radon 
flourida 
Bereaksi secara spontan
Kegunaan 
Dalam kehidupan sehari-hari, unsur gas 
mulia digunakan dalam rumah tangga hingga 
teknologi modern. Berikut beberapa kegunaan 
dari unsur-unsur gas mulia: 
1. Helium 
Helium merupakan gas yang ringan dan 
tidak mudah terbakar. Helium dapat digunakan 
sebagai pengisi balon udara. Helium cair 
digunakan sebagai zat pendingin karena 
memiliki titik uap yang sangat rendah. Helium 
yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti 
nitrogen untuk membuat udara buatan untuk 
penyelaman dasar laut.
2. Argon 
Argon digunakan dalam las titanium pada 
pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga 
digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi 
bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan 
wolfram (tungsten) yang panas. 
3. Neon 
Neon dapat digunakan untuk 
pengisi bola lampu. Neon digunakan 
juga sebagai zat pendingin, indikator 
tegangan tinggi, penangkal petir, dan 
untuk pengisi tabung-tabung televisi. 
4. Kripton 
Kripton bersama argon digunakan sebagai 
pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. 
Kripton juga digunakan dalam lampu mercusuar, 
laser untuk perawatan retina.
5. Xenon 
Xenon digunakan untuk menghasilkan cahaya 
terang pada lampu blitz (flash gun), pembuatan 
tabung elektron, komponen reaktor nuklir. Xenon 
merupakan satu-satunya gas mulia yang bersifat 
anestesi/membius pada tekanan atmosfer. 
6. Radon 
Radon yang bersifat radioaktif dahulu 
digunakan sebagai cat angka pada jam. Radon 
sekarang digunakan untuk terapi kanker dan sistem 
peringatan gempa.
Kesimpulan 
β€’ Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, 
tidak reaktif dan susah bereaksi dengan bahan kimia 
lain 
β€’ Gas mulia banyak digunakan dalam sektor 
perindustrian 
β€’ Semua unsur gas mulia terdapat di udara. Kecuali 
radon yang merupakan radioaktif 
β€’ Unsur gas mulia yang paling banyak terdapat di udara 
adalah argon 
β€’ Gas mulia banyak kegunaannya dalam 
kehidupan.Tetapi tidak sedikit pula bahaya uang 
ditimbulkan gas mulia, terutama pada kesehatan.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Andrio Suwuh
Β 
GAS MULIA
GAS MULIAGAS MULIA
GAS MULIA
hasnips
Β 
kimia gas mulia ppt
 kimia gas mulia ppt kimia gas mulia ppt
kimia gas mulia ppt
robiah aladawiyah
Β 
2
22
Gas Mulia dan Halogen
Gas Mulia dan HalogenGas Mulia dan Halogen
Gas Mulia dan Halogen
Ipan Imade
Β 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
Windha Herjinda
Β 
PPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaPPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas mulia
UNESA
Β 
Halogen
HalogenHalogen
96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromatHaris Nurhidayat
Β 
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaPPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
Afifah Khoirunnisa
Β 
GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A
Erli fharida
Β 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
rahayuviraa
Β 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Aditya Hidayatullah
Β 
Logam alkali dan alkali tanah
Logam alkali dan alkali tanahLogam alkali dan alkali tanah
Logam alkali dan alkali tanah
Bramantya Krisna
Β 
Halogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII AHalogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII A
ttanitaaprilia
Β 
Kompleksn
KompleksnKompleksn
Kompleksn
Restina Bemis
Β 
Logam Alkali
Logam AlkaliLogam Alkali
Logam Alkali
Galuh Pratiwi
Β 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Β 
GAS MULIA
GAS MULIAGAS MULIA
GAS MULIA
Β 
kimia gas mulia ppt
 kimia gas mulia ppt kimia gas mulia ppt
kimia gas mulia ppt
Β 
2
22
2
Β 
Ppt gol iva
Ppt gol ivaPpt gol iva
Ppt gol iva
Β 
Kimia gas mulia
Kimia gas muliaKimia gas mulia
Kimia gas mulia
Β 
Gas Mulia dan Halogen
Gas Mulia dan HalogenGas Mulia dan Halogen
Gas Mulia dan Halogen
Β 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
Β 
PPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaPPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas mulia
Β 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
Β 
96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat
Β 
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaPPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
Β 
GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A
Β 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
Β 
Gas Mulia
Gas MuliaGas Mulia
Gas Mulia
Β 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Β 
Logam alkali dan alkali tanah
Logam alkali dan alkali tanahLogam alkali dan alkali tanah
Logam alkali dan alkali tanah
Β 
Halogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII AHalogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII A
Β 
Kompleksn
KompleksnKompleksn
Kompleksn
Β 
Logam Alkali
Logam AlkaliLogam Alkali
Logam Alkali
Β 

Similar to Tugas kima (gas mulia)

Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7
AdrianAttha
Β 
Gas mulia KIMIA KELAS !2
Gas mulia KIMIA KELAS !2Gas mulia KIMIA KELAS !2
Gas mulia KIMIA KELAS !2
ElisabethYesi
Β 
Ppt gas mulia
Ppt gas muliaPpt gas mulia
Ppt gas mulia
Dian Adm
Β 
Makalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganikMakalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganik
feby ramdani
Β 
Ppt golongan viii_a_lengkap
Ppt golongan viii_a_lengkapPpt golongan viii_a_lengkap
Ppt golongan viii_a_lengkap
RamziShafa
Β 
Gas Mulia
Gas MuliaGas Mulia
Gas Mulia
Mauli Ardhiya
Β 
Gasmulia
GasmuliaGasmulia
Gasmulia
Andi Risal
Β 
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsurUnsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Abraham Putranindra
Β 
Gas mulia ipa 2
Gas mulia ipa 2Gas mulia ipa 2
Gas mulia ipa 2
MuhammadAbduArRahman
Β 
animated-chemistry-lesson.pptx
animated-chemistry-lesson.pptxanimated-chemistry-lesson.pptx
animated-chemistry-lesson.pptx
NendenNurhalimah2
Β 
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
AryaBramantya1
Β 
PPT Gas Mulia-XII MIPA 4
PPT Gas Mulia-XII MIPA 4PPT Gas Mulia-XII MIPA 4
PPT Gas Mulia-XII MIPA 4
AlhamdraAndika
Β 
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
ShifaQudsialaiqa
Β 
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
SariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
CharlieanaRapmaSari
Β 
GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]
ShifaQudsialaiqa
Β 
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
ShifaQudsialaiqa
Β 
Gas mulia kelompok 4 _20231116_221511_0000.pptx
Gas mulia kelompok 4 _20231116_221511_0000.pptxGas mulia kelompok 4 _20231116_221511_0000.pptx
Gas mulia kelompok 4 _20231116_221511_0000.pptx
QuantumIdea
Β 
Presentasi kimia gas mulia.pptx
Presentasi kimia gas mulia.pptxPresentasi kimia gas mulia.pptx
Presentasi kimia gas mulia.pptx
panjihussein
Β 
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
ShifaQudsialaiqa
Β 
GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]
ShifaQudsialaiqa
Β 

Similar to Tugas kima (gas mulia) (20)

Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7
Β 
Gas mulia KIMIA KELAS !2
Gas mulia KIMIA KELAS !2Gas mulia KIMIA KELAS !2
Gas mulia KIMIA KELAS !2
Β 
Ppt gas mulia
Ppt gas muliaPpt gas mulia
Ppt gas mulia
Β 
Makalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganikMakalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganik
Β 
Ppt golongan viii_a_lengkap
Ppt golongan viii_a_lengkapPpt golongan viii_a_lengkap
Ppt golongan viii_a_lengkap
Β 
Gas Mulia
Gas MuliaGas Mulia
Gas Mulia
Β 
Gasmulia
GasmuliaGasmulia
Gasmulia
Β 
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsurUnsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Β 
Gas mulia ipa 2
Gas mulia ipa 2Gas mulia ipa 2
Gas mulia ipa 2
Β 
animated-chemistry-lesson.pptx
animated-chemistry-lesson.pptxanimated-chemistry-lesson.pptx
animated-chemistry-lesson.pptx
Β 
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Sifat Unsur Gas Mulia - Kelompok 1 XII MIPA 5
Β 
PPT Gas Mulia-XII MIPA 4
PPT Gas Mulia-XII MIPA 4PPT Gas Mulia-XII MIPA 4
PPT Gas Mulia-XII MIPA 4
Β 
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
Β 
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
SariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Β 
GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]
Β 
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
Β 
Gas mulia kelompok 4 _20231116_221511_0000.pptx
Gas mulia kelompok 4 _20231116_221511_0000.pptxGas mulia kelompok 4 _20231116_221511_0000.pptx
Gas mulia kelompok 4 _20231116_221511_0000.pptx
Β 
Presentasi kimia gas mulia.pptx
Presentasi kimia gas mulia.pptxPresentasi kimia gas mulia.pptx
Presentasi kimia gas mulia.pptx
Β 
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
Β 
GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]
Β 

Recently uploaded

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
Β 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
Β 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
Β 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
Β 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
Β 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
Β 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
Β 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
Β 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
Β 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
Β 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
Β 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
Β 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
Β 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
Β 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
Β 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
Β 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
Β 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
Β 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
Β 

Recently uploaded (20)

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
Β 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
Β 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Β 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Β 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
Β 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Β 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Β 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Β 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Β 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Β 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Β 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Β 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Β 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Β 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Β 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Β 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
Β 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Β 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Β 

Tugas kima (gas mulia)

  • 1. SEJARAH PENEMUAN SIFAT-SIFAT REAKSI KIMIA KEGUNAAN KESIMPULAN
  • 2. Sejarah Gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada tahun 1785. Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kuarang dari 1/2000 bagian) sama sekali tidak berreaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas atmosfer. Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir William Ramsay berhasil memisahkan salah satu unsur gas di atmosfer (yang sekarang di kenal sebagai gas mulia) berdasarkan data spektrum. Lalu ia mencoba mereaksikan zat tersebut tetapi tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi nama argon. Dan pada tahun 1895 Ramsay berhasil mengisolasi Helium, hal ini berawal dari penemuan Janssen pada tahun 1868 saat gerhana matahari total. Janssen menemukan spektrum Helium dari sinar matahari berupa garis kuning. Nama Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan Frankland. Lalu pada tahun 1898 Ramsay dan Travers memperoleh zat baru yaitu Kripton, Xenon serta Neon. Kripton dan Xenon ditemukan dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap semua. Sementara itu Neon ditemukan dengan cara mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.
  • 3. Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh Friedrich Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai pancaran radium. Pada tahun William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai niton serta menentukan kerapatannya sehingga mereka menemukan Radon adalah zat yang paling berat di masanya (sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun 1923. Pembuatan unsur gas mulia sendiri baru ditemukan pada tahun 1962. Pembuatan unsur tersebut diawali oleh seorang ahli kimia yang berasal dari Kanada yaitu Neil Bartlett. Neil Bartlett barhasil membuat senyawa xenon yaitu XePtF6, sejak saat itu barulah ditemukan berbagai gas mulia lain yang berhasil di buat. Dan akhirnya istilah untuk menyebut zat-zat telah berganti. Yang awalnya disebut gas inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia yang berarti stabil atau sukar berreaksi. Asal usul nama unsur gas mulia: - Helium β†’ Helios (Yunani) : matahari - Argon β†’ Argos (Yunani) : malas - Neon β†’ Neos (Yunani) : baru - Kripton β†’ Kriptos (Yunani) : tersembunyi - Xenon β†’ Xenos (Yunani) : asing - Radon β†’ Radium
  • 4. Penemuan Pada tahun 1894, seorang ahli kimia berasal dari negara Inggris bernama William Ramsay mengidentifikasi zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari bahasa Yunani argos yang berarti malas). Empat tahun kemudian Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan mineral kleverit. Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa yang merupakan spektrum gas baru. Spektrum gas tersebut serupa dengan garis-garis tertentu dalam spektrum matahari. Untuk itu, diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios berarti matahari). Pada saat ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan unsur-unsur yang sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian Ramsey mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan halogen dan golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan tersebut, Ramsey terus melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur lainnya, yaitu neon, kripton, dan xenon (dari hasil destilasi udara cair). Kemudian unsur yang ditemukan lagi adalah radon yang bersifat radioaktif. Pada masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan dibri nama golongan unsur gas mulia atau golongan nol.
  • 6. Sifat Atomik 1. Jari-Jari Atom Dalam satu golongan, jari-jari atom unsur-unsur gas mulia dari atas ke bawah semakin besar karena meskipun muatan inti bertambah positif, namun jumlah kulit semakin banyak. Keadaan ini menyebabkan gaya tarik menarik inti terhadap elektron semakin lemah, akibatnya jari-jari atom bertambah besar.
  • 7. 2. Energi Ionisasi Energi Ionisasi unsur-unsur golongan gas mulia dari atas ke bawah cenderung semakin kecil. Hal ini dikarenakan meski muatan inti bertambah positif, namun jari-jari atom bertambah besar. Keadaan ini menyebabkan gaya tarik menarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah sehingga energi ionisasi semakin berkurang.
  • 8. 3. Keelektronegatifan Nilai keelektronegatifan He, Ne, dan Ar tidak ada,sedangkan nilai keelektronegatifan berkurang dari Kr ke Rn. 4. Bilangan Oksidasi Nilai bilangan oksidasi He, Ne dan Ar adalah nol, sedangkan Kr, Xe, dan Rn memiliki beberapa bilangan oksidasi.
  • 9. Sifat Fisis Selain memiliki karakteristik yang khas pada sifat atomik, gas mulia juga memiliki karakteristik yang khas untuk sifat fisisnya. Beberapa sifat fisis gas mulia dirangkum dalam tabel di bawah ini Dari data di atas, kita dapat melihat adanya keteraturan berikut : 1. Kerapatan bertambah dari He ke Rn Nilai kerapatan gas mulia dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari atom, dan gaya London. Nilai kerapatan semakin besar dengan pertambahan masa atom dan kekuatan gaya London, dan sebaliknya semakin kecil dengan pertambahan jari-jari atom. Karena nilai kerapatan gas mulia bertambah dari He ke Rn, maka kenaikan nilai massa atom dan kekuatan gaya London dari He ke Rn lebih dominan dibandingkan kenaikan jari-jari atom.
  • 10. 2. Titik leleh dan titik didih bertambah dari He ke Rn
  • 11. Hal ini dikarenakan kekuatan gaya London bertambah dari He ke Rn sehingga atom-atom gas mulia semakin sulit lepas. Dibutuhkan energi, dalam hal ini suhu yang semakin besar untuk mengatasi gaya London yang semakin kuat .
  • 12. 3. Daya hantar panas berkurang dari He ke Rn Hal ini dikarenakan kekuatan gaya London bertambah dari He ke Rn. Dengan kata lain, partikel relatif semakin sulit bergerak sehingga energi, dalam hal ini panas, akan semakin sulit pula untuk ditransfer.
  • 13. Reaksi kimia Xenon memerlukan pemanasan atau permulaan reaksi secara fotokimia. Xenon dapat bereaksi dengan fluor pada suhu 400OC dan tekanan atmosfer Xe+2Fe 400oC XeF4 Secara umum proses pembentukan senyawa XeF4 dan XeF6 berlangsung dengan proses serupa dengan pembentukan senyawa XeF2. Perbedaan yang terjadi adalah pada orbital hibrida yang terbentuk pada senyawa-senyawa tersebut yang menyebabkan perbedaan pada struktur molekul untuk masingmasing senyawa.
  • 14. Gas Mulia Reaksi Nama senyawa yang terbentuk Cara peraksian Ar(Argon) Ar(s) + HF β†’ HArFArgonhidroflourida Senyawa ini dihasilkan oleh fotolisis dan matriks Ar padat dan stabil pada suhu rendah Kr(Kripton) Kr(s) + F2 (s) β†’ KrF2 (s) Kripton flourida Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X
  • 15. Xe(Xenon) Xe(g) + F2(g) β†’ XeF2(s) Xe(g) + 2F2(g) β†’ XeF4(s) Xe(g) + 3F2(g)β†’ XeF6(s) Xenon flourida XeF2 dan XeF4 dapat diperoleh dari pemanasan Xe dan F2pada tekanan 6 atm, jika umlah peraksi F2 lebih besar maka akan diperoleh XeF6 XeO4 di XeF6(s) + 3H2O(l) β†’ XeO3(s) + 6HF(aq)6XeF4(s) + 12H2O(l) β†’ 2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq) Xenon oksida buat dari reaksi disproporsionasi (reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi) yang kompleks dari larutan XeO3 yang bersifat alkain Rn(Radon) Rn(g) + F2(g) β†’ RnF Radon flourida Bereaksi secara spontan
  • 16. Kegunaan Dalam kehidupan sehari-hari, unsur gas mulia digunakan dalam rumah tangga hingga teknologi modern. Berikut beberapa kegunaan dari unsur-unsur gas mulia: 1. Helium Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut.
  • 17. 2. Argon Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas. 3. Neon Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu. Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indikator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi. 4. Kripton Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Kripton juga digunakan dalam lampu mercusuar, laser untuk perawatan retina.
  • 18. 5. Xenon Xenon digunakan untuk menghasilkan cahaya terang pada lampu blitz (flash gun), pembuatan tabung elektron, komponen reaktor nuklir. Xenon merupakan satu-satunya gas mulia yang bersifat anestesi/membius pada tekanan atmosfer. 6. Radon Radon yang bersifat radioaktif dahulu digunakan sebagai cat angka pada jam. Radon sekarang digunakan untuk terapi kanker dan sistem peringatan gempa.
  • 19. Kesimpulan β€’ Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain β€’ Gas mulia banyak digunakan dalam sektor perindustrian β€’ Semua unsur gas mulia terdapat di udara. Kecuali radon yang merupakan radioaktif β€’ Unsur gas mulia yang paling banyak terdapat di udara adalah argon β€’ Gas mulia banyak kegunaannya dalam kehidupan.Tetapi tidak sedikit pula bahaya uang ditimbulkan gas mulia, terutama pada kesehatan.