3. Gas
Mulia
Gambar 1. Tabel Periodik (Sumber :Noble Gases || Why Noble Gases are not Reactive ||
Configuration | by Chemistry Page | Medium)
4. Kecuali Radon, gas mulia terdapat di alam dalam keadaan bebas (atom
tunggal) karena konfigurasi elektronnya yang duplet dan oktet.
Argon merupakan gas mulia yang paling banyak terdapat di atmosfer
bumi, dengan kadar sekitar 0,93%.
Gas alam kadang-kadang mengandung Helium dalam jumlah yang relatif
banyak. Keberadaan Helium pada gas alam diperkirakan berasal dari
peluruhan radioaktif yang ada di dalam perut bumi.
Radon terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit sebab berasal dari
peluruhan batuan radioaktif dan waktu paruhnya pendek, yaitu sekitar 3,8
hari.
Keberadaan Gas Mulia Di
Alam
5. Keberadaan Gas Mulia Di
Atmosfer
No. Nama Senyawa Rumus Molekul Kadar (%)
1. Argon Ar 0,934
2. Neon Ne 0,00182
3. Helium He 0,000524
4. Kripton Kr 0,000114
5. Xenon Xe 0,000008
6. Unsur-unsur gas mulia berada
pada golongan VIII A terdiri dari
Helium (He), Neon (Ne), Argon
(Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe),
dan Radon (Rn).
Sifat
Fisik/Fisis
7. Sifat Fisik
Helium (He)
Nama Helium berasal dari bahasa Yunani, yaitu helios
yang berarti matahari. Helium adalah unsur kimia
dengan simbol He dan memiliki nomor atom 2. Helium
adalah gas monoatomik yang tidak berwarna, tidak
berbau, tidak beracun, dan merupakan unsur pertama
pada golongan gas mulia.
Neon (Ne)
Nama Neon berasal dari bahasa Yunani, yaitu neos
yang berarti baru. Neon adalah unsur kimia dengan
simbol Ne, dan memiliki nomor atom 10. Neon adalah
gas monoatomik yang tidak berwarna, dan lembam
pada kondisi standar, dengan sekitar dua pertiga
kepadatan udara. Neon merupakan unsur kedua pada
golongan gas mulia.
8. Sifat
Fisik
Argon (Ar)
Nama Argon berasal dari bahasa Yunani, yaitu argos
yang berarti malas atau tidak aktif. Argon adalah
unsur kimia dengan simbol Ar dan memiliki nomor
atom 18. Argon adalah gas monoatomik tak
berwarna, tak berbau dan tidak mudah terbakar serta
tidak beracun dalam kondisi padat, cair, maupun
gas. Argon merupakan unsur ketiga pada golongan
gas mulia.
Kripton (Kr)
Nama Kripton berasal dari bahasa Yunani, yaitu
kriptos yang berarti tersembunyi. Kripton adalah
unsur kimia dengan simbol Kr dan memiliki nomor
atom 36. Kripton adalah gas monoatomik tak
berwarna, tak berbau dan tidak berasa. Kripton
merupakan unsur keempat pada golongan gas
mulia.
9. Xenon (Xe)
Nama Xenon berasal dari bahasa Yunani, yaitu
xenos yang berarti asing. Xenon adalah unsur
kimia dengan simbol Xe dan memiliki nomor
atom 54. Xenon adalah gas monoatomik tak
berwarna, tak berbau dan tidak berasa. Xenon
merupakan unsur kelima pada golongan gas
mulia.
Radon (Rn)
Radon adalah unsur kimia dengan simbol Rn
dan memiliki nomor atom 86. Radon adalah gas
monoatomik, bersifat radioaktif, tak berwarna,
tak berasa, tak berbau, yang terbentuk secara
alami sebagai produk peluruhan radium. Radon
merupakan unsur keenam pada golongan gas
mulia.
Sifat Fisik
11. Sifat
Fisik
Dalam keadaan stabil karena memenuhi kaidah
duplet dan octet.
01
Unsur-unsur pada golongan gas mulia bersifat
tidak berwarna, tidak berbau, sebagai gas
monoatomik, juga bersifat non polar.
02
Jari-jari atomnya semakin bertambah dari atas ke
bawah seiring bertambahnya jumlah nomor
atom/elektron yang dimilikinya, menyebabkan
energi ionisasi semakin mengecil (sukar
membentuk senyawa ionik).
03
12. Sifat
Fisik
Unsur-unsur pada gas mulia memiliki titik leleh dan
titik didih yang sangat rendah. Titik didih dan titik
lebur gas mulia semakin bertambah atas ke bawah.
Hal ini disebabkan oleh jari-jari yang semakin
bertambah dan semakin kuatnya gaya van der
Waals.
01
Afinitas elektron pada gas mulia bernilai positif
menunjukkan semakin kecilnya kecenderungan
unsur tersebut dalam menyerap elektron (sukar
membentuk senyawa ionik).
02
Densitas gas mulia semakin bertambah dari helium
ke radon, dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari
atom, dan gaya London. Densitas gas akan
bertambah dengan bertambahnya massa atom dan
kekuatan gaya London, namun akan berkurang
dengan bertambahnya jari-jari atom.
03
13. Sifat Kimia
Gas Mulia
Sifat kimia berhubungan erat dengan sifat fisika,
misalnya kereaktifan suatu unsur berikatan erat
dengan energi ionisasi unsur tersebut. Dengan
begitu kita dapa melihat sifat kimia dari sifat
fisikanya.
14. Kereaktifan Gas
Mulia
Gas mulia merupakan gas monoatomik (atom yang berdiri
sendiri) maka dari itu gas mulia sukar bereaksi (inert).
Penyebab gas mulia sukar bereaksi karena konfigurasi
elektronnya yang stabil.
Konfigurasi gas mulia dengan 8 elektron pada kulit terluar,
kecuali helium 2 elekttron pada kulit terluar. Kestabilan gas
mulia terlihat pada energi ionisasinya yang besar dan afinitas
elektron yang kecil. Hal itu menunjukkan gas mulia sukar
melepas elektron dan mempunyai kecendrungan yang kecil
untuk menangkap elektron.
15. Hubungan
Kereaktifan Gas
Mulia dan Jari-
jari Atomnnya
Semakin besar nomor atom gas
mulia makin besar jari-jari atom gas
mulia maka kereaktifannya makin
besar sesuai dengan tabel diatas. Jika
jari-jari atom bertambah maka gaya
tarik inti atom terhadap elektron
terluar makin lemah sehingga elektron
terluar itu mudah ditarik oleh zat lain
(lebih reaktif).
16. Bilangan Oksidasi +2
Kripton dan Xenon dapat membentuk KrF2 dan XeF2,XeF2
dapat terbentuk jika xenon padat
Bilangan Oksidasi +4
KrF4 lebih tidak stabil dibandingkan dengan XeF4. XeF4dapat
dibuat dengan memanaskan campuran xenon dan fluorin pada
suhu 400°C dan tekanan 6 atm dengan katalis nikel.
direaksikan dengan difluorooksida pada –120°C. Molekul
XeF2 dan KrF2 berbentuk linear.
Bentuk molekul XeF4 adalah bujur sangkar (segi empat datar).
17. Bilangan Oksidasi +6
Ditemukan hanya Xenon yang dapat membentuk XeF6. XeF6 dibuat
dengan 50 atm pada suhu 300°C.
XeF6 pada suhu kamar (25°C,1 atm) berbentuk kristal berwarna
dengan titik leleh 48°C. Sampai sekarang bentuk molekul XeF6 masih
diperdebatkan, tetapi dugaan bentuk molekulnya oktrahedral yang
terdistrosi (distorted) atau secara teori adalah segi lima piramida.
XeF6 dapat bereaksi dengan silika membentuk senyawa oksi gas
mulia yang paling stabil. Reaksinya sebagai berikut.
Pada suhu kamar XeOF4 berbentuk cairan tidak berwarna. Senyawa
XeOF4 dan XeO3 berbentuk segi empat piramida dan segitiga piramida.
18. Bilangan Oksidasi +8
Xe (VI) dapat dioksidasi menjadi Xe(VIII) oleh ozon dalam
larutan basa. Xe(VIII) hanya stabil dalam larutan. Xe(VIII) yang
terpenting adalah NaHXeO4 (natrium xenat) dan Na4XeO6
(natrium perxenat).
Garam perxenat ini merupakan oksidator yang sangat kuat.
Selain Xenon, telah berhasil dibuat kripton fluorida (KrF2) dan
radon fluorida (RnF2). Senyawa helium, neon, dan argon belum
pernah dilaporkan.
19. Metalurgi
Gas mulia tidak disintesis di dalam
laboratorium. Untuk pengadaannya
cukup dengan mengambil sediaan yang
berada di alam.
20. Metalurgi
Helium
Helium pertama kali ditemukan oleh Pierre Janssen, seorang
astronomer berkebangsaan Perancis dan Norman Lockyer, seorang
astronomer dari inggris. Helium terbentuk dari peluruhan zat radioaktif,
yaitu uranium dan thorium. Helium dapat diperoleh dari gas alam yang
diembunkan sehingga diperoleh produk yang berupa campuran Helium
(He), gas Nitrogen (N2) dan pengotor.
Untuk memperoleh gas Helium murni dilakukan proses ekstraksi gas
alam kemudian dilakukan pemurnian dengan proses sistem kriogenik dan
adsorpsi. Kriogenik sendiri adalah pemberian tekanan pada gas alam
kemudian didinginkan dengan cepat sehingga bisa dipisahkan. Kemudian
dilakukan pemurnian dengan adsorpsi
Pierre Janssen
Norman Lockyer
21. Metalurgi
Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), dan Xenon
(Xn)
Neon ditemukan oleh ahli kimia bernama Sir William Ramsay
dan Morris M. Travers pada tahun 1898 di London, Inggris.
Ketika Ramsay mendinginkan beberapa sampel udara hingga
menjadi cairan dan memanaskan cairan tersebut, ia mengambil
gas yang keluar saat cairan itu mendidih. Ramsay lalu
memisahkan sisa-sisa gas yang belum teridentifikasi dan
menemukan zat-zat baru, yaitu Kripton dan Neon.
Di tahun yang sama, mereka kembali menemukan unsur gas
mulia yang lain, yaitu Xenon. Xenon ditemukan dalam residu
yang tersisa dari hasil pemanasan sampel udara cair.
Sedangkan Argon, ia terbentuk dari peluruhan zat radioaktif
berupa kalium yang terdapat di kerak bumi.
Sir William Ramsay (Kiri) dan Morris M.
Travers (Kanan)
22. Seperti saat ditemukan, Neon, Argon, Kripton, dan
Xenon dapat diperoleh dari udara. Pada tahap awal
dilakukan pemisahan udara dari CO2 dan uap air.
Selanjutnya udara diembunkan dengan pemberian
tekanan 200 atm dan diikuti dengan pendinginan
cepat.
Hasil dari proses ini adalah sebagian besar udara
membentuk fase cair dan kandungan gas mulia
lebih banyak sekitar 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe). Sisa
udara yang berisi He dan Ne tidak mengembun
karena titik didihnya sangat rendah. Langkah
berikutnya Ar, Kr, dan Xe dipisahkan dengan
menggunakan proses adsorbsi atau destilasi
fraksional
Metalurgi
23. Metalurgi Proses Adsorbsi
Tahap awal nitrogen dan oksigen dipisahkan terlebih
dahulu dengan mereaksikan oksigen dengan Cu panas,
sedangkan N2 direaksikan dengan Mg membentuk
magnesium nitrida. Hasil dari pemisahan ini (Ar, Xe, dan
Kr) diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Saat arang
dipanaskan perlahan, setiap gas akan keluar dari arang.
Akhirnya pada suhu ±-80 °C diperoleh Ar, sementara Kr,
dan Xe diperoleh pada suhu yang lebih tinggi.
01
Proses destilasi bertingkat
Proses destilasi bertingkat adalah proses pemisahan
zat berdasarkan perbedaan titik didih zat. Titik didih N2
paling tinggi sehingga N2 dapat dipisahkan terlebih
dahulu, kemudian Ar dan O2 dipisahkan. Sedangkan Xe
dan Kr dipisahkan pada tahapan destilasi berikutnya.
02
24. Radon (Rn)
Radon terbentuk dari penguraian radium,
zat kimia radioaktif dari unsur logam. Radon
diperoleh dari peluruhan unsur radioaktif U-
238 dan peluruhan langsung Ra-226. Radon
cepat meluruh menjadi unsur lain, Radon
mempunyai waktu paruh 3,8 hari.
Metalurgi
25. Nilai
Ekonomi
Helium (He)
Helium digunakan sebagai pengisis balon udara
yang ringan, isi dari tabung penyelam (80% He, 20%
O), dan pencipta lingkungan inert. Selain itu Helium
digunakan untuk mendinginkan reaktor nuklir
01
02
03
Neon (Ne)
Neon digunakan untuk lampu reklame dan tv
tabung. Neon juga digunakan untuk lampu runway
bandara. Sama seperti Helium, Neon digunakan
juga untuk mendinginkan reaktor nuklir.
Argon (Ar)
Argon digunakan sebagai gas pengisi dalam
beberapa jenis bola lampu karena sifatnya yang
tidak reaktif sehingga filamen wolfram tidak mudah
putus.Argon digunakan sebagai atmosfer inert
pada pengelasan.
26. Nilai
Ekonomi
Kripton (Kr)
Kripton dapat menghasilkan cahaya putih dengan
intensitas tinggi jika diberi muatan listrik sehingga
banyak digunakan pada lampu landasan pesawat dan
lampu mercusuar
01
02
03
Xenon (Xe)
Xenon digunakan untuk lampu blitz fotografi dan
beberapa jenis lampu mobil karena dapat menghasilkan
cahaya putih yang sangat terang dengan adanya
muatan listrik. Xenon dapat digunakan sebagai obat
bius (anestetik). Namun, penggunaannya sangat
terbatas sehubungan dengan harganya yang sangat
mahal.
Radon (Rn)
Radon digunakan dalam radioterapi kanker (terapi
radiasi) sebagaimana sifatnya yang radioaktif.Radon
dapat menjadi indikator keberadaan mineral
radioaktif seperti bijih uranium dalam tanah,
bebatuan, ataupun bahan bangunan.
27. Dampak Negatif
Penggunaan
Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk
membuat udara buatan, nitrogen yang terisap mudah
terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasi
pada penyelam.
Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan
atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat.
Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat
menimbulkan rasa sakit atau kematian.
Helium (He)
28. Dampak Negatif
Penggunaan
Gas ini bersifat inert dan diklasifikasikan sebagai
asfiksia sederhana. Menghirup konsentrasi berlebihan
dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, kehilangan
kesadaran, dan kematian. Kematian dapat terjadi akibat
kesalahan dalam penilaian, kebingungan, atau kehilangan
kesadaran yang mencegah penyelamatan diri. Pada
konsentrasi oksigen rendah, ketidaksadaran dan kematian
dapat terjadi dalam hitungan detik tanpa peringatan.
Neon (Ne)
29. Dampak Negatif
Penggunaan
Meskipun argon tidak beracun, tetapi ia 38% lebih
rapat daripada udara dan oleh karenanya dianggap
sebagai gas asfiksia berbahaya dalam ruang tertutup.
Argon juga sulit didedeteksi karena sifatnya yang tak
berwarna, tak berbau, dan tak berasa.
Argon (Ar)
30. Dampak Negatif
Penggunaan
Unsur kripton tunggal tidak menghasilkan dampak bagi
manusia. Namun, sifat radioaktifnya apabila telah
bercampur dengan xenon yang terjerat dalam tabung
pencampur senyawa bahan bakar nuklir yang digunakan
untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)-lah yang
berbahaya. Karena Kripton adalah pemancar gamma yang
merupakan limbah radioaktif yang apabila masuk ke
lingkungan sangat berbahaya.
Kripton (Kr)
31. Dampak Negatif
Penggunaan
Sama seperti Neon dan Argon, Xenon bersifat inert dan
diklasifikasikan sebagai asfiksia sederhana. Menghirup
konsentrasi berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual,
muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian.
Xenon (Xe)
32. Dampak Negatif
Penggunaan
Radon menghasilkan hasil peluruhan berbentuk padat,
dan akibatnya, cenderung membentuk debu halus yang
mudah memasuki jalur udara dan melekat permanen
dalam jaringan paru-paru, menghasilkan paparan lokal
yang parah Radon dalam rumah menyebabkan kematian
akibat kanker paru-paru.
Radon (Rn)
33. Daftar
Pustaka Modul 9 Kimia Unsur 1.pdf (Google Classroom)
Modul kimia kelas XII kd 3.7 (Google Classroom)
https:/
/www.wikiwand.com/id/Gaya_van_der_Waals (22.10 WIB
10/02/2021)
https:/
/www.studiobelajar.com/gas-mulia/ (22.00 10/02/2021)
https:/
/ptable.com/#Properties/Weight (22.15 10/02/2021)
https:/
/id.wikipedia.org/wiki/Neon (19.42 10/02/2021)
https:/
/id.wikipedia.org/wiki/Argon (19.58 10/02/2021)
https:/
/id.wikipedia.org/wiki/Kripton (20.23 10/02/2021)
https:/
/sainskimia.com/unsur-kimia-helium/ (19.30 10/02/2021)
https:/
/id.wikipedia.org/wiki/Xenon (20.41 10/02/2021)
https:/
/id.wikipedia.org/wiki/Radon (21.05 10/02/2021)