Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia, meliputi unsur-unsur gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon; keberadaan dan kelimpahan gas mulia di alam; sifat fisik dan kimia gas mulia; pembuatan, nilai ekonomis, dampak negatif, dan cara penanggulangan gas mulia.
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia, meliputi definisi, unsur-unsur, keberadaan di alam, sifat fisika dan kimia, proses pembuatan, manfaat, dan dampak negatif dari gas mulia. Unsur-unsur gas mulia yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon, yang sebagian besar terdapat di udara kecuali radon. Gas-gas mulia memiliki sifat yang sangat stabil karena elektron valensinya terisi p
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia, meliputi definisi, unsur-unsur gas mulia, sifat fisika dan kimia, kegunaan, dan dampak negatif dari gas-gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, sehingga sangat sulit bereaksi kimia. Gas-gas mulia digunakan dalam berbag
Kimia Unsur : Gas Mulia - Golongan VIII A
Disusun Oleh : XII IPA 2
1. Intania Lita
2. Linggar Rezita
3. Raka Navy
4. Raras Ari
5. Rosita Eka A.
SMA Negeri 15 Surabaya
Helium digunakan sebagai pengisi balon udara dan campuran oksigen untuk tabung penyelam, serta pendingin pada suhu mendekati 0 Kelvin. Neon digunakan sebagai pengisi lampu, indikator tegangan tinggi, dan pengisi tabung televisi. Argon digunakan dalam las titanium dan stainless steel serta pengisi lampu pijar.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Dibahas sifat-sifat fisika dan kimia gas mulia tersebut serta kegunaan dan dampak negatif dari masing-masing unsur gas mulia.
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia, meliputi definisi, unsur-unsur, keberadaan di alam, sifat fisika dan kimia, proses pembuatan, manfaat, dan dampak negatif dari gas mulia. Unsur-unsur gas mulia yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon, yang sebagian besar terdapat di udara kecuali radon. Gas-gas mulia memiliki sifat yang sangat stabil karena elektron valensinya terisi p
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia, meliputi definisi, unsur-unsur gas mulia, sifat fisika dan kimia, kegunaan, dan dampak negatif dari gas-gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, sehingga sangat sulit bereaksi kimia. Gas-gas mulia digunakan dalam berbag
Kimia Unsur : Gas Mulia - Golongan VIII A
Disusun Oleh : XII IPA 2
1. Intania Lita
2. Linggar Rezita
3. Raka Navy
4. Raras Ari
5. Rosita Eka A.
SMA Negeri 15 Surabaya
Helium digunakan sebagai pengisi balon udara dan campuran oksigen untuk tabung penyelam, serta pendingin pada suhu mendekati 0 Kelvin. Neon digunakan sebagai pengisi lampu, indikator tegangan tinggi, dan pengisi tabung televisi. Argon digunakan dalam las titanium dan stainless steel serta pengisi lampu pijar.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Dibahas sifat-sifat fisika dan kimia gas mulia tersebut serta kegunaan dan dampak negatif dari masing-masing unsur gas mulia.
Gas mulia adalah unsur golongan VIIIa yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang sesuai dengan aturan duplet dan oktet. Gas mulia diperoleh dari udara bebas kecuali radon dan memiliki sifat yang sangat inert sehingga sulit bereaksi kimia.
1. Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIII A yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh.
2. Unsur-unsur gas mulia antara lain helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon.
3. Gas mulia tidak mudah bereaksi karena kestabilan konfigurasi elektronnya.
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIa yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh. Gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon memiliki sifat fisik yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa serta sangat sulit bereaksi karena stabilitasnya.
Gas mulia merupakan gas yang tidak bereaksi dan sangat stabil. Mereka diperoleh melalui proses destilasi bertingkat udara cair dan digunakan untuk balon udara, lampu, dan terapi medis.
Gas mulia adalah unsur golongan VIIIA yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, membuatnya sangat sulit bereaksi. Meskipun awalnya dianggap benar-benar inert, saat ini telah ditemukan berbagai senyawa gas mulia akibat pertambahan jari-jari atom yang mengurangi daya tarik intinya terhadap elektron. Gas mulia banyak digunakan dalam industri.
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia dan sifat-sifatnya. Gas mulia adalah unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik yang sangat stabil dan sukar bereaksi, terdiri dari helium, neon, argon, kripton, xenon dan radon. Kebanyakan gas mulia diperoleh dari udara bebas kecuali radon.
Dokumen ini membahas tentang gas mulia dan proses pembuatannya. Gas mulia terdiri dari unsur golongan VIIIA yang stabil karena konfigurasi elektronnya berisi penuh, seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Proses pembuatannya melibatkan destilasi bertingkat udara cair untuk memisahkan gas-gas tersebut berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Unsur gas mulia terdapat di udara dengan jumlah yang bervariasi, dari argon yang paling banyak hingga radon yang paling sedikit. Gas mulia memiliki sifat kimia yang stabil karena konfigurasi elektronnya telah terisi penuh, sehingga sulit bereaksi. Namun demikian, gas mulia memiliki berbagai manfaat industri dan medis.
Kelompok ini membahas tentang 8 unsur gas mulia yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, radon serta informasi singkat tentang pembuatan dan kegunaan masing-masing unsur.
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIII A yang meliputi helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Masing-masing unsur memiliki karakteristik tersendiri dalam hal konfigurasi elektron, sifat fisis dan kimia, serta kegunaan.
Gas mulia adalah unsur golongan VIIIa yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang sesuai dengan aturan duplet dan oktet. Gas mulia diperoleh dari udara bebas kecuali radon dan memiliki sifat yang sangat inert sehingga sulit bereaksi kimia.
1. Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIII A yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh.
2. Unsur-unsur gas mulia antara lain helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon.
3. Gas mulia tidak mudah bereaksi karena kestabilan konfigurasi elektronnya.
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIa yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh. Gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon memiliki sifat fisik yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa serta sangat sulit bereaksi karena stabilitasnya.
Gas mulia merupakan gas yang tidak bereaksi dan sangat stabil. Mereka diperoleh melalui proses destilasi bertingkat udara cair dan digunakan untuk balon udara, lampu, dan terapi medis.
Gas mulia adalah unsur golongan VIIIA yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, membuatnya sangat sulit bereaksi. Meskipun awalnya dianggap benar-benar inert, saat ini telah ditemukan berbagai senyawa gas mulia akibat pertambahan jari-jari atom yang mengurangi daya tarik intinya terhadap elektron. Gas mulia banyak digunakan dalam industri.
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia dan sifat-sifatnya. Gas mulia adalah unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik yang sangat stabil dan sukar bereaksi, terdiri dari helium, neon, argon, kripton, xenon dan radon. Kebanyakan gas mulia diperoleh dari udara bebas kecuali radon.
Dokumen ini membahas tentang gas mulia dan proses pembuatannya. Gas mulia terdiri dari unsur golongan VIIIA yang stabil karena konfigurasi elektronnya berisi penuh, seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Proses pembuatannya melibatkan destilasi bertingkat udara cair untuk memisahkan gas-gas tersebut berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Unsur gas mulia terdapat di udara dengan jumlah yang bervariasi, dari argon yang paling banyak hingga radon yang paling sedikit. Gas mulia memiliki sifat kimia yang stabil karena konfigurasi elektronnya telah terisi penuh, sehingga sulit bereaksi. Namun demikian, gas mulia memiliki berbagai manfaat industri dan medis.
Kelompok ini membahas tentang 8 unsur gas mulia yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, radon serta informasi singkat tentang pembuatan dan kegunaan masing-masing unsur.
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIII A yang meliputi helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Masing-masing unsur memiliki karakteristik tersendiri dalam hal konfigurasi elektron, sifat fisis dan kimia, serta kegunaan.
1. Unsur halogen terdapat pada golongan VIIIA dan meliputi fluorin, klorin, bromin, iodin, dan astatin.
2. Halogen memiliki sifat yang sangat reaktif karena energi ionisasi dan afinitas elektronnya yang tinggi.
3. Halogen dapat membentuk berbagai senyawa antar halogen dan dengan unsur lain melalui reaksi oksidasi dan reduksi.
Gas mulia kelompok 4 _20231116_221511_0000.pptxQuantumIdea
Golongan VIIIA disebut gas mulia yang tidak bereaksi dengan zat lain dan terdiri dari helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Helium adalah gas mulia terringan yang ditemukan oleh astronom dan digunakan untuk penelitian ketinggian dan balon.
Cara pembuatan gas mulia meliputi ekstraksi He dari gas alam dengan proses pengembunan dan pemisahan fraksional, ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, Xe dari udara dengan proses adsorpsi dan distilasi fraksional, serta ekstraksi Rn dari peluruhan unsur radioaktif alami meski belum dibuat secara komersial.
Dokumen ini membahas sifat-sifat gas mulia, halogen, dan alkali. Gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil sehingga sukar bereaksi, sedangkan halogen terdapat sebagai senyawa karena sangat reaktif. Alkali bersifat reduktor kuat dan dapat bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen.
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogennailaamaliaa
Unsur-unsur halogen seperti fluorin, klorin, bromin, dan iodin memiliki sifat kimia yang mirip yaitu bereaksi dengan unsur lain untuk membentuk senyawa ionik. Di alam, halogen ditemukan dalam bentuk garam seperti natrium fluorida, natrium klorida, dan kalium iodida. Berbagai senyawa halogen digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pasta gigi, pemutih, zat aditif bahan bakar, dan pemadam kebakaran
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia yang terdapat di alam beserta sifat-sifat dan kegunaannya. Termasuk di dalamnya adalah perbedaan golongan I A dan II A, sifat gas mulia, halogen, dan unsur radioaktif serta cara mengidentifikasi keberadaan unsur di alam.
kimia gas mulia dan halogen kelomopok 3Dodiyansyah
Gas mulia dan halogen memiliki sifat kimia yang stabil karena konfigurasi elektronnya, dan digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penerangan, industri, dan kedokteran.
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia dan halogen, dua golongan unsur kimia yang memiliki sifat khusus. Ia menjelaskan sifat fisik dan kimia gas mulia seperti titik leleh dan didih, afinitas elektron serta kegunaannya. Dokumen juga menjelaskan sifat periodik, fisik dan kimia dari unsur-unsur halogen seperti jari-jari atom, energi ionisasi dan kereaktifannya.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
7. Semua unsur gas mulia terdapat
di udara, kecuali radon yang
merupakan unsur radioaktif.
Unsur-unsur gas mulia, kecuali
radon, melimpah jumlahnya
karena terdapatdalam udara
bebas.
Unsur-unsur gas
mulia, kecuali radon,
melimpah jumlahnya
karena terdapat
dalam udara bebas.
Helium adalah unsur terbanyak
jumlahnya di alam semesta
karena helium adalah salah satu
unsur penyusun bintang.
Udara mengandung
gas mulia (Ar, Ne, Xe,
dan Kr), walaupun
dalam jumlah yang
kecil.
9. Jari-jari atom dari He ke Rn
bertambah sebagaimana
bertambahnya jumlah kulit
elektron. Konfigurasi elektron
dengan kulit valensi terisi penuh
demikian menyebabkan gas mulia
cenderung sangat stabil (sangat
sukar bereaksi).
Dengan elektron valensi yang
sudah penuh, unsur gas mulia
sangat sukar untuk menerima
elektron. Hal ini dapat dilihat dari
harga afinitas elektron yang
rendah.
JARI-JARI ATOM AFINITAS ELEKTRON
10. Kestabilan unsur-unsur golongan gas
mulia menyebabkan unsur-unsur gas
mulia sukar membentuk ion, artinya
sukar untuk melepas elektron.
Energi ionisasi dari He ke Rn semakin
berkurang, sebagaimana bertambahnya
jari-jari atom sehingga gaya tarik inti
terhadap elektron valensi semakin
melemah dan energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron semakin
berkurang.
Gas mulia merupakan golongan yang
termasuk golongan non-logam.
Non-logam adalah kelompok unsur kimia
yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih
mudah menarik elektron valensi dari atom
lain dari pada melepaskannya. Tidak
seperti logam yang merupakan konduktor
listrik, non-logam biasanya bersifat
insulator atau semikonduktor.
ENERGI IONISASI KARAKTERISTIK LOGAM DAN
NON-LOGAM
11. Helium tidak berwarna, tetapi saat di dalam lampu
warnanya menjadi merah orange.
Neon berwarna merah
Argon berwarna merah muda saat bertekanan
rendah dan berwarna biru saat bertekanan tinggi.
Kripton berwarna putih kebiruan
Xenon berwarna biru
Radon berwujud sinar radioaktif (alpha, beta,
gamma)
WARNA
13. Karena konfigurasi elektron yang stabil, unsur-unsur gas mulia cenderung tidak
reaktif sangat sulit bereaksi. Hal ini didukung oleh fakta bahwa di alam, gas
mulia selalu ditemukan dalam bentuk monoatomik (atom tunggal).
Kereaktifan unsur meningkat dari Ar ke Rn, di mana dalam reaksi dengan fluorin,
Rn dapat bereaksi spontan, Xe memerlukan pemanasan atau penyinaran dengan
sinar UV agar reaksi berlangsung, dan Kr hanya bereaksi jika diberi muatan listrik
atau sinar X pada suhu yang sangat rendah.
Unsur He dan Ne ditemukan tidak mengalami reaksi kimia dan membentuk
senyawa. Unsur Ar diketahui bereaksi dengan HF membentuk senyawa HArF
padasuhu 18 K. Unsur Kr dapat bereaksi dengan F2 membentuk senyawa KrF2
dalam kondisi didinginkan pada −196°
C dan diberi loncatan muatan listrik atau
radiasi sinar X. Unsur Xe dapat bereaksi dengan F2 membentuk tiga senyawa
fluorida biner yang berbeda—XeF2, XeF4, dan XeF6— bergantung
pada kondisi reaksi dan jumlah reaktan. Unsur Rn bereaksi secara
spontan dengan F2 membentuk senyawa.
15. Gas Helium
Helium (He) ditemukan
dalam gas alam di
Amerika Serikat.
Gas helium mempunyai titik
didih yang sangat rendah,
yaitu -268,8˚C sehingga
pemisahan gas helium dari gas
alam dilakukan dengan cara
pendinginan sampaigas alam
akan mencair (sekitar -156˚C)
dan gas helium terpisah dari
gas alam.
16. Gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon
Udara mengandung gas mulia argon
(Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan
xenon(Xe) walaupun dalam jumlah yang
kecil. Gas mulia di industri diperoleh
sebagai hasil samping dalam industri
pembuatan gas nitrogen dan gas
oksigen dengan proses destilasi udara
cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara
kering (bebas uap air)
didinginkansehingga terbentuk udara
cair. Pada kolom pemisahan gas argon
bercampur dengan banyak gas
oksigen dan sedikit gas nitrogen
karena titik didih gas argon (-189,4˚C)
tidak jauh beda dengan titik didih gas
oksigen (-182,8˚C).
17. Gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon
Untuk menghilangkan gas oksigen
dilakukan proses pembakaran secara
katalitik dengan gas hidrogen,kemudian
dikeringkan untuk menghilangkan air
yang terbentuk.
Adapun untuk menghilangkan gas
nitrogen, dilakukan cara destilasi
sehingga dihasilkan gasargon dengan
kemurnian 99,999%.
Gas neon yang mempunyai titik didih
rendah (-245,9˚C) akan terkumpul
dalam kubah kondensor sebagai gas
yang tidak terkonsentrasi (tidak
mencair).
18. Gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon
(Tb=-108˚C) mempunyai titik didih yang
lebih tinggi dari gas oksigen sehingga
akan terkumpul di dalam kolom oksigen
cair di dasar kolom destilasi utama.
Dengan pengaturan suhu sesuai titik
didih, maka masing-masing gas akan
terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di
udara, kecuali Radon (Rn) yang hanya
terdapat sebagai isotop radioaktif
berumur pendek, yang diperoleh dari
peluruhan radioaktif atom radium.
20. Helium dapat sebagai pengisi
balon udara. Lalu, helium cair dapat
digunakan sebagai zat pendingin
karena memiliki titik uap yang
sangat rendah. Selain itu, helium
yang tidak reaktif digunakan
sebagai pengganti nitrogen untuk
membuat udara buatan untuk
penyelaman dasar laut. Helium
juga bisaa digunakan untuk
menjaga bahan roket tetap
berwujud cair.
HELIUM
21. Neon biasanya digunakan untuk
pengisi bola lampu neon. Neon
dapat digunakan juga sebagai zat
pendingin, indikator tegangan
tinggi, penangkal petir, dan untuk
pengisi tabung-tabung televisi.
Salah satu kegunaan neon yang
lain adalah pemberi tanda pada
pesawat terbang karena sinarnya
dapat menembus kabut.
NEON
22. Argon digunakan dalam las
titanium pada pembuatan
pesawat terbang atau roket.
Argon juga digunakan dalam
las stainless steel dan sebagai
pengisi bola lampu pijar
karena argon tidak bereaksi
dengan wolfram (tungsten)
yang panas.
ARGON
23. Kripton bersama argon
digunakan sebagai pengisi
lampu fluoresen bertekanan
rendah. Kripton juga
digunakan dalam lampu
mercusuar, laser untuk
perawatan retina.
KRIPTON
24. Xenon digunakan dalam pembuatan
tabung elektron, lampu stoboskopik
(lampu neon yang berkedip dengan
frekuensi tertentu), lampu
bakterisida, dan lampu yang
digunakan untuk mengeluarkan laser
rubi yang menghasilkan sinar yang
koheren. Tidak hanya itu, xenon juga
digunakan dalam medan energi nuklir
dalam bejana gelembung udara,
probe, dan penerapan lainnya di mana
dibutuhkan bobot atom tinggi.
XENON
25. Radon yang bersifat radioaktif
dahulunya digunakan sebagai cat
angka pada jam. Namun, saat
sekarang radon digunakan untuk
terapi kanker dan sistem
peringatan gempa. Radon juga
dapat berperan sebagai sistem
peringatan gempa karena bila
lempengan bumi bergerak kadar
radon akan berubah sehingga bisa
diketahui bila adanya gempa dari
perubahan kadar radon.
RADON
27. Inhalasi helium dapat berbahaya jika
dilakukan secara berlebihan karena
helium merupakan gas asfiksian yang
dapat menggantikan oksigen dalam
paru-paru dan mengganggu
pernapasan normal.
Penghirupan helium murni secara
terus menerus dapat menyebabkan
kematian yang disebabkan oleh
asfiksia dalam beberapa menit.
Menghirup neon yang terlepas dalam ruangan
tertutup bisa memicu sesak napas.
Kontak kulit dengan neon cair yang bersuhu
amat rendah bisa menyebabkan radang dingin
(frostbite).
Neon yang terhirup dalam jumlah besar akan
memicu pusing, mual, muntah, kehilangan
kesadaran, dan kematian.
Dalam ruangan yang tertutup, neon yang
terlepas bisa mengurangi konsentrasi oksigen
di udara. Konsentrasi oksigen yang hilang
hingga 75% bisa berakibat fatal (kematian).
HELIUM NEON
28. Argon bisa terhirup dan masuk ke
dalam tubuh. Jika terhirup pada
ruangan tertutup, korban bisa lemas
karena kekurangan oksigen akibat
didesak oleh argon.
Efek lain yang mungkin timbul saat
menghirup argon adalah pusing, sakit
kepala, sesak nafas, mual, muntah,
kehilangan kesadaran, dan pada kasus
parah mengakibatkan kematian..
Inhalasi dalam konsentrasi berlebihan dapat
menyebabkan pusing, mual, muntah,
kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian.
Ketika gas ini mencapai konsentrasi 50%,
berbagai gejala mulai terlihat seperti sesak
nafas ringan, pernapasan yang cepat, dan
kelaparan udara (air hunger).
Gas pada suhu dingin yang ekstrim (-244
derajat C) akan membekukan organisme saat
terjadi kontak, meskipun hal ini hampir
mustahil terjadi secara alami.
ARGON KRIPTON
29. Xenon tidak beracun tapi
senyawanya sangat beracun
karena sifat oksidatornya yang
sangat kuat
Radon menghasilkan hasil peluruhan
berbentuk padat, dan akibatnya,
cenderung membentuk debu halus
yang mudah memasuki jalur udara dan
melekat permanen dalam jaringan
paru-paru, menghasilkan paparan
lokal yang parah.
Radon dalam rumah menyebabkan
kematian akibat kanker paru-paru.
XENON RADON
31. Sebaiknya saat menggunakan
unsur-unsur gas mulia memang
disesuaikan dengan kebutuhan
dan anjuran yang seharusnya.
Harus tetap diingat bahwa dalam
pemakaiannya juga ada batas
kadarnya. Saat kita memakainya
melebihi kadar yang seharusnya
dapat memicu beberapa gangguan.
Begitu juga saat kita memakainya
dengan kadar dibawah kadar
seharusnya.