Budaya organisasi berperan penting dalam membentuk identitas dan komitmen karyawan, serta meningkatkan stabilitas organisasi. Terdapat tiga tipologi budaya organisasi yaitu koersif, utilitarian, dan normatif. Kreativitas merupakan ide-ide baru sedangkan inovasi adalah implementasi dari ide-ide tersebut. Perusahaan yang mampu berinovasi secara konsisten adalah perusahaan yang mendukung pelatihan, pemberdayaan, dan reward bagi
2. Pengertian dan Fungsi Budaya
Organisasi
• Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi. Pertama, hal ini
berperan sebagai penentu batas-batas, artinya kultur menciptakan
perbedaan atau distingsi antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.
kedua, hal ini memuat rasa identitas anggota organisasi. Ketiga, budaya
memfalisitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar dari
pada kepentingan individu. Ke empat, bidaya meningkatkan stabilitas
system social. Kultur merupakan perekat social yang membantu
menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa
yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan, dan terakhir budaya
bertindak sebagai mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun
dan membentuk sikap dn perilaku karyawan. (Robbins, 2007).
3. Tipopologi Budaya Organisasi
• A. Organisasi Koersif, adalah organisasi di mana para anggota organisasi
harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
• B. Organisasi Utilitarian, adalah organisasi di mana para anggota
diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart
atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi
• C. Organisasi Normatif, adalah organisasi di mana para anggota
organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena
menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.
4. Kreatifitas individu dan team
Proses inovasi
• Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas merupakan pikiran untuk
menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang
baru. Hubungan keduanya jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas.
Dengan kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah
variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang
meliputi strategi, taktik, dan eksekusi. Dalam pitching konsultansi atau agency, sering
terdengar keluhan bahwa secara konseptual apa yang disodorkan agency bagus, tetapi
strategi itu tak berdampak pada perusahaan karena mandek
di tingkat eksekusi. Mengapa? Sebab, strategi bisa ditentukan oleh seseorang,
tetapi eksekusinya harus melibatkan banyak orang, mulai dari atasan hingga
bawahan. Di sinilah mulai ada gesekan antarkaryawan, beda persepsi hingga ke sikap
penentangan.
Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi secara
konsisten tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi tuntutan persaingan. Hasil
pengamatan kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan inovator sangat memperhatikan
masalah pelatihan karyawan, pemberdayaan, dan juga sistem reward untuk meng-create
daya pegas inovasi. Benih-benih inovasi akan tumbuh baik pada perusahaan-
perusahaan yang selalu menstimulasi karyawan, dan mendorong ke arah ide-ide bagus.
Melalui program pelatihan, sistem reward, dan komunikasi, perusahaan terus berusaha
untuk mendemokratisasikan inovasi.