SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
TRIAGE
Yaitu proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera
atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat
darurat. (Pusponegoro, 2010). Pengertian yang lain bahwa
triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus
dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber
daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien
dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua
pasien yang memerlukan pertolongan dan menetapkan
prioritas penangannya (Kathleen dkk, 2008). Jadi triage adalah
kegiatan pemilahan pasien berdasarkan tingkat
kegawatdaruratan trauma atau penyakit untuk menentukan
prioritas penanganan pasien tersebut berdasarkan penilaian
kondisi A (Airway), B (Brething), C (Circulation), D (Disability).
SIAPA YANG BERHAK MEN – TRIAGE ????????
• Petugas triage terdiri dari :
• Dokter triage yaitu dokter umum yang
mempunyai sertifikat Advanced Trauma Life
Support (ATLS) dan Advanced Cardiac Life
Support (ACLS) dan sertifikat pelatihan Triage.
• Perawat triage yaitu perawat yang bekerja di
IGD yang mempunyai sertifikat Basic Trauma
Life Support (BTLS) , Basic Cardiac Life Support
(BCLS) dan sertifikat pelatihan Triage.
TUJUAN
• Jadi tujuan triage adalah memilah dan
menilai pasien agar mendapatkan
pertolongan medis secara cepat dan
tepat sesuai dengan prioritas kategori
kegawatdaruratan dan sesuai dengan
penyakitnya.
• Triage dilakukan di :
• Pra rumah sakit, misalnya di tempat kejadian
kecelakaan atau bencana.
• Pada saat pasien di transportasi.
• Ruang triage IGD RSU PKU Muhammadiyah
Delanggu.
SIAPA YANG BERHAK MEN – TRIAGE ????????
• Petugas triage terdiri dari :
• Dokter triage yaitu dokter umum yang
mempunyai sertifikat Advanced Trauma Life
Support (ATLS) dan Advanced Cardiac Life
Support (ACLS) dan sertifikat pelatihan Triage.
• Perawat triage yaitu perawat yang bekerja di
IGD yang mempunyai sertifikat Basic Trauma
Life Support (BTLS) , Basic Cardiac Life Support
(BCLS) dan sertifikat pelatihan Triage.
Triage yang dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah
Delanggu adalah :
1. Emergent/Immediate/Priority 1 : warna MERAH
• Pasien yang datang dengan keadaan gawat darurat
karena dapat mengakibatkan kerusakan organ
permanen dan pasien harus ditangani dalam waktu
maksimal 10 menit.
• Yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain :
 Cedera berat
 Infark Miokard Akut
 Gangguan airway
 Syok
 Anafilaksis
2. Urgent.Priority 2 : warna KUNING
• Pasien yang datang dengan keadaan darurat
tidak gawat yang harus ditangani dalam waktu
maksimal 30 menit.
• Yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain :
Cedera spinal
Stroke/Cerebral Vascular Accident
Appendiksitis
Cholesistitis
3. Non urgent/Delayed/Priority 3 : warna HIJAU
• Pasien yang datang dengan kondisi tidak gawat
tidak darurat dengan keluhan ringan – sedang,
tetapi mempunyai kemungkinan atau dengan
riwayat penyakit serius yang harus mendapat
penanganan dalam waktu 60 menit.
• Yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain :
 Laserasi kulit
 Kontusi
 Abrasi dan luka lain
 Fraktur tulang pendek dan sendi
 Demam
4. Priority 0 : warna HITAM
– Penderita yang mengalami cedera mematikan
dan tidak bisa dipertahankan lagi meskipun
dilakukan resusitasi, atau penderita yang sudah
meninggal (Death on Arrival / DOA). Tidak ada
respon pada semua rangsangan, tidak ada
respirasi spontan, tidak ada bukti aktivitas
jantung, tidak ada respon pupil terhadap cahaya.
PROSES TRIAGE
• Sebelum melakukan proses triage, petugas
triage harus memperkenalkan diri,
melakukan identifikasi pasien, kemudian
menanyakan anamnesis singkat dan
pemeriksaan cepat dan tepat. Pengumpulan
data subjektif dan objektif harus dilakukan
dengan cepat, tidak lebih dari 5 menit. Untuk
pemeriksaan dilakukan dengan menilai
kondisi A (Airway), B (Breathing), C
(Circulation), D (Disability).
• A (Airway) adalah penilaian jalan nafas apakah
ada sumbatan, ancaman, atau bebas melalui
metode look, listen, and feel.
• Lihat (Look) apakah pasien mengalami agitasi
atau kesadarannya menurun, agitasi memberi
kesan adanya hipoksia dan penurunan
kesadaran memberi kesan adanya hiperkarbia.
Sianosis menunjukkan hipoksemia yang
disebabkan oleh kurangnya oksigenasi dan
dapat dilihat dengan melihat pada kuku dan
kulit sekitar mulut. Tidak adanya retraksi dan
penggunaan otot-otot napas tambahan yang
apabila ada, merupakan bukti tambahan
adanya gangguan airway.
• Dengar (Listen) adanya suara-suara
abnormal pernafasan yang berbunyi
(suara, nafas berisik) adalah pernafasan
yang tersumbat. Suara mendengkur
(Snoring) berkumur (gurgling) dan bersiul
(crowing sound, stridor) mungkin
berhubungan dengan sumbatan parsial
pada farinks atau larinks. Suara parau
(hoarseness, dysphnia) menunjukkan
sumbatan pada larinks. Pasien yang
melawan dan berkata-kata kasar (gaduh,
gelisah) mungkin mengalami hipoksia dan
tidak boleh dianggap karena keracunan/
mabuk
• Feel : rasakan pergerakan udara ekspresi,
dan tentukan apakah trakea terletak di
garis tengah.
• B (Breathing) adalah penilaian terhadap
pernafasan apakah henti nafas, bradipnoe,
takipnoe, sianosis, mengi melalui metode look,
listen, and feel.
• Lihat (Look) naik turunya dada yang simetris
dan pergerakan dinding dada yang adequate.
Asimetri menunjukkan pembelatan (splinting)
atau fail chest dan tiap pernapasan yang
dilakukan dengan susah (labored breathing)
sebaiknya harus dianggap sebagai ancaman
ventilasi pasien.
• Dengar (Listen) : auskultasi kedua lapangan
paru. Penurunan atau tidak terdengarnya
suara napas pada satu atau kedua
hemitoraks merupakan tanda akan adanya
kelainan intra thorakal. Hati-hati terhadap
adanya laju pernapasan yang cepat,
takhipnu mungkin menunjukkan kekurangan
oksigen (respiratory distress).
• Feel : lakukan perkusi. Seharusnya sonor dan
sama kedua lapang paru. Misalnya : bila
hipersonor berarti ada pneumthoraks, bila
pekak ada darah (hematothoraks).
• C (Circulation) : penilaian sirkulasi secara
cepat dapat dilakukan dengan menilai nadi
tidak teraba, nadi teraba lemah, bradikardia,
takikardia), akral (akral dingin, akral hangat),
tekanan darah, suhu/temperature, warna kulit
(pucat, merah, sianosis).
• D (Disability) : pemeriksaan neurologis singkat
yang dilakukan adalah menentukan tingkat
kesadaran dan tanda lateralisasi.
ALUR DALAM PROSES
TRIAGE
1. Pasien datang ke IGD RSU PKU Muhammadiyah Delanggu,
diterima oleh petugas/ paramedis IGD dan dibawa ke
ruang triage.
2. Keluarga pasien/ pengantar pasien melakukan registrasi di
bagian pendaftaran pasien IGD.
3. Petugas triage memakai alat proteksi diri kemudian
melakukan proses triage dengan menilai kondisi A
(Airway), B (Breathing), C (Circulation), D (Disability) untuk
menentukan derajat kegawatannya.
4. Petugas triage melakukan anamnesis singkat, jika pasien
tidak sadar maka dilakukan heteroanamnesis kepada
keluarga pasien/ pengantar pasien.
5. Bila jumlah penderita/ korban yang ada lebih dari 50
orang, maka triage dapat dilakukan di luar ruang triase (di
depan gedung IGD).
6. Penderita dibedakan menurut kegawatdaruratannya
dengan memberi kode warna
• Emergent/Immediate/Priority 1 : warna
MERAH
• Urgent/Priority 2 : warna
KUNING
• Non Urgetn/Delayed/Priority 3 : warna HIJAU
• Expectant/Priority 0 : warna HITAM
8) Penderita/ korban dipindahkan dari ruang triage
ke :
– Penderita kategori triage merah dapat langsung
diberikan pengobatan di ruang P1 atau zona merah.
Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut,
penderita/ korban dapat dipindahkan ke ruang
perawatan intensif, ruang operasi atau dirujuk ke
rumah sakit lain.
– Penderita dengan kategori triage kuning yang
memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat
dipindahkan ke ruang P2 atau zona kuning.
– Penderita dengan kategori triage hijau dapat
dipindahkan ke rawat jalan, atau bila sudah
memungkinkan dapat dipulangkan, maka penderita/
korban dapat diperbolehkan untuk pulang.
– Penderita kategori triage hitam dapat langsung
dipindahkan ke kamar jenazah.
9. Pasien dengan kondisi mengancam nyawa
dilakukan pemeriksaan triage dengan cara Walk
in Triage, sambil mengantar pasien ke dalam
ruang P1.
10.Di ruang P1 dan P2, dokter jaga IGD harus
melakukan re-triage atau triage ulang.
11.Hasil pemeriksaan oleh petugas triage harus
didokumentasikan tertulis dalam Formulir Triage
Pasien yang merupakan bagian dari rekam
medis pasien.
DOKUMENTASI
• Hasil triage pasien didokumentasikan tertulis
dalam Formulir Triage Pasien yang merupakan
bagian dari rekam medis pasien.
• Hasil re-triage pasien didokumentasikan
tertulis dalam lembar status rekam medis
pasien IGD yang merupakan bagian dari rekam
medis pasien.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to TRIAGE SEBAGAI ALAT UTAMA PENGAMATAN KEBUTUHAN PASIEN

Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Maria Haryanthi Butar-Butar
 
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docxRahmanSyah41
 
PPT-Triage.pptx
PPT-Triage.pptxPPT-Triage.pptx
PPT-Triage.pptxaini941298
 
Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakKharistya Amaru
 
TRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdfTRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdfdeddyhandaya1
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triagejohanadi2
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratdedy ari
 
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptxTriage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptxAlva Cherry Mustamu
 
Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013hammad hammad
 
5524387-icu-unit-perawatan-intensif.ppt
5524387-icu-unit-perawatan-intensif.ppt5524387-icu-unit-perawatan-intensif.ppt
5524387-icu-unit-perawatan-intensif.pptbagusfajar10
 
Bahan ajar keperawatan gawat darurat
Bahan ajar keperawatan gawat daruratBahan ajar keperawatan gawat darurat
Bahan ajar keperawatan gawat daruratPipinYunus
 
Kelompok_Circulation 2.ppttttttttttttttttt
Kelompok_Circulation 2.pptttttttttttttttttKelompok_Circulation 2.ppttttttttttttttttt
Kelompok_Circulation 2.pptttttttttttttttttsantikalakita
 

Similar to TRIAGE SEBAGAI ALAT UTAMA PENGAMATAN KEBUTUHAN PASIEN (20)

Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
 
Sejarah triage
Sejarah triageSejarah triage
Sejarah triage
 
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
 
05. t r i a s e revisi
05. t r i a s e revisi05. t r i a s e revisi
05. t r i a s e revisi
 
TRIASE .pptx
TRIASE .pptxTRIASE .pptx
TRIASE .pptx
 
PPT-Triage.pptx
PPT-Triage.pptxPPT-Triage.pptx
PPT-Triage.pptx
 
Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyak
 
TRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdfTRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdf
 
12.triage
12.triage12.triage
12.triage
 
TRIASE 4.pptx
TRIASE 4.pptxTRIASE 4.pptx
TRIASE 4.pptx
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 
TRIASE 5.pptx
TRIASE 5.pptxTRIASE 5.pptx
TRIASE 5.pptx
 
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptxTriage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
 
Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013
 
Triase ns
Triase nsTriase ns
Triase ns
 
5524387-icu-unit-perawatan-intensif.ppt
5524387-icu-unit-perawatan-intensif.ppt5524387-icu-unit-perawatan-intensif.ppt
5524387-icu-unit-perawatan-intensif.ppt
 
Kegawatdaruratan.ppt
Kegawatdaruratan.pptKegawatdaruratan.ppt
Kegawatdaruratan.ppt
 
Bahan ajar keperawatan gawat darurat
Bahan ajar keperawatan gawat daruratBahan ajar keperawatan gawat darurat
Bahan ajar keperawatan gawat darurat
 
Kelompok_Circulation 2.ppttttttttttttttttt
Kelompok_Circulation 2.pptttttttttttttttttKelompok_Circulation 2.ppttttttttttttttttt
Kelompok_Circulation 2.ppttttttttttttttttt
 

Recently uploaded

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 

TRIAGE SEBAGAI ALAT UTAMA PENGAMATAN KEBUTUHAN PASIEN

  • 1. TRIAGE Yaitu proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. (Pusponegoro, 2010). Pengertian yang lain bahwa triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penangannya (Kathleen dkk, 2008). Jadi triage adalah kegiatan pemilahan pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit untuk menentukan prioritas penanganan pasien tersebut berdasarkan penilaian kondisi A (Airway), B (Brething), C (Circulation), D (Disability).
  • 2. SIAPA YANG BERHAK MEN – TRIAGE ???????? • Petugas triage terdiri dari : • Dokter triage yaitu dokter umum yang mempunyai sertifikat Advanced Trauma Life Support (ATLS) dan Advanced Cardiac Life Support (ACLS) dan sertifikat pelatihan Triage. • Perawat triage yaitu perawat yang bekerja di IGD yang mempunyai sertifikat Basic Trauma Life Support (BTLS) , Basic Cardiac Life Support (BCLS) dan sertifikat pelatihan Triage.
  • 3. TUJUAN • Jadi tujuan triage adalah memilah dan menilai pasien agar mendapatkan pertolongan medis secara cepat dan tepat sesuai dengan prioritas kategori kegawatdaruratan dan sesuai dengan penyakitnya.
  • 4. • Triage dilakukan di : • Pra rumah sakit, misalnya di tempat kejadian kecelakaan atau bencana. • Pada saat pasien di transportasi. • Ruang triage IGD RSU PKU Muhammadiyah Delanggu.
  • 5. SIAPA YANG BERHAK MEN – TRIAGE ???????? • Petugas triage terdiri dari : • Dokter triage yaitu dokter umum yang mempunyai sertifikat Advanced Trauma Life Support (ATLS) dan Advanced Cardiac Life Support (ACLS) dan sertifikat pelatihan Triage. • Perawat triage yaitu perawat yang bekerja di IGD yang mempunyai sertifikat Basic Trauma Life Support (BTLS) , Basic Cardiac Life Support (BCLS) dan sertifikat pelatihan Triage.
  • 6. Triage yang dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu adalah : 1. Emergent/Immediate/Priority 1 : warna MERAH • Pasien yang datang dengan keadaan gawat darurat karena dapat mengakibatkan kerusakan organ permanen dan pasien harus ditangani dalam waktu maksimal 10 menit. • Yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain :  Cedera berat  Infark Miokard Akut  Gangguan airway  Syok  Anafilaksis
  • 7. 2. Urgent.Priority 2 : warna KUNING • Pasien yang datang dengan keadaan darurat tidak gawat yang harus ditangani dalam waktu maksimal 30 menit. • Yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain : Cedera spinal Stroke/Cerebral Vascular Accident Appendiksitis Cholesistitis
  • 8. 3. Non urgent/Delayed/Priority 3 : warna HIJAU • Pasien yang datang dengan kondisi tidak gawat tidak darurat dengan keluhan ringan – sedang, tetapi mempunyai kemungkinan atau dengan riwayat penyakit serius yang harus mendapat penanganan dalam waktu 60 menit. • Yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain :  Laserasi kulit  Kontusi  Abrasi dan luka lain  Fraktur tulang pendek dan sendi  Demam
  • 9. 4. Priority 0 : warna HITAM – Penderita yang mengalami cedera mematikan dan tidak bisa dipertahankan lagi meskipun dilakukan resusitasi, atau penderita yang sudah meninggal (Death on Arrival / DOA). Tidak ada respon pada semua rangsangan, tidak ada respirasi spontan, tidak ada bukti aktivitas jantung, tidak ada respon pupil terhadap cahaya.
  • 10. PROSES TRIAGE • Sebelum melakukan proses triage, petugas triage harus memperkenalkan diri, melakukan identifikasi pasien, kemudian menanyakan anamnesis singkat dan pemeriksaan cepat dan tepat. Pengumpulan data subjektif dan objektif harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari 5 menit. Untuk pemeriksaan dilakukan dengan menilai kondisi A (Airway), B (Breathing), C (Circulation), D (Disability).
  • 11. • A (Airway) adalah penilaian jalan nafas apakah ada sumbatan, ancaman, atau bebas melalui metode look, listen, and feel. • Lihat (Look) apakah pasien mengalami agitasi atau kesadarannya menurun, agitasi memberi kesan adanya hipoksia dan penurunan kesadaran memberi kesan adanya hiperkarbia. Sianosis menunjukkan hipoksemia yang disebabkan oleh kurangnya oksigenasi dan dapat dilihat dengan melihat pada kuku dan kulit sekitar mulut. Tidak adanya retraksi dan penggunaan otot-otot napas tambahan yang apabila ada, merupakan bukti tambahan adanya gangguan airway.
  • 12. • Dengar (Listen) adanya suara-suara abnormal pernafasan yang berbunyi (suara, nafas berisik) adalah pernafasan yang tersumbat. Suara mendengkur (Snoring) berkumur (gurgling) dan bersiul (crowing sound, stridor) mungkin berhubungan dengan sumbatan parsial pada farinks atau larinks. Suara parau (hoarseness, dysphnia) menunjukkan sumbatan pada larinks. Pasien yang melawan dan berkata-kata kasar (gaduh, gelisah) mungkin mengalami hipoksia dan tidak boleh dianggap karena keracunan/ mabuk
  • 13. • Feel : rasakan pergerakan udara ekspresi, dan tentukan apakah trakea terletak di garis tengah.
  • 14. • B (Breathing) adalah penilaian terhadap pernafasan apakah henti nafas, bradipnoe, takipnoe, sianosis, mengi melalui metode look, listen, and feel. • Lihat (Look) naik turunya dada yang simetris dan pergerakan dinding dada yang adequate. Asimetri menunjukkan pembelatan (splinting) atau fail chest dan tiap pernapasan yang dilakukan dengan susah (labored breathing) sebaiknya harus dianggap sebagai ancaman ventilasi pasien.
  • 15. • Dengar (Listen) : auskultasi kedua lapangan paru. Penurunan atau tidak terdengarnya suara napas pada satu atau kedua hemitoraks merupakan tanda akan adanya kelainan intra thorakal. Hati-hati terhadap adanya laju pernapasan yang cepat, takhipnu mungkin menunjukkan kekurangan oksigen (respiratory distress).
  • 16. • Feel : lakukan perkusi. Seharusnya sonor dan sama kedua lapang paru. Misalnya : bila hipersonor berarti ada pneumthoraks, bila pekak ada darah (hematothoraks).
  • 17. • C (Circulation) : penilaian sirkulasi secara cepat dapat dilakukan dengan menilai nadi tidak teraba, nadi teraba lemah, bradikardia, takikardia), akral (akral dingin, akral hangat), tekanan darah, suhu/temperature, warna kulit (pucat, merah, sianosis).
  • 18. • D (Disability) : pemeriksaan neurologis singkat yang dilakukan adalah menentukan tingkat kesadaran dan tanda lateralisasi.
  • 20. 1. Pasien datang ke IGD RSU PKU Muhammadiyah Delanggu, diterima oleh petugas/ paramedis IGD dan dibawa ke ruang triage. 2. Keluarga pasien/ pengantar pasien melakukan registrasi di bagian pendaftaran pasien IGD. 3. Petugas triage memakai alat proteksi diri kemudian melakukan proses triage dengan menilai kondisi A (Airway), B (Breathing), C (Circulation), D (Disability) untuk menentukan derajat kegawatannya. 4. Petugas triage melakukan anamnesis singkat, jika pasien tidak sadar maka dilakukan heteroanamnesis kepada keluarga pasien/ pengantar pasien. 5. Bila jumlah penderita/ korban yang ada lebih dari 50 orang, maka triage dapat dilakukan di luar ruang triase (di depan gedung IGD). 6. Penderita dibedakan menurut kegawatdaruratannya dengan memberi kode warna
  • 21. • Emergent/Immediate/Priority 1 : warna MERAH • Urgent/Priority 2 : warna KUNING • Non Urgetn/Delayed/Priority 3 : warna HIJAU • Expectant/Priority 0 : warna HITAM
  • 22. 8) Penderita/ korban dipindahkan dari ruang triage ke : – Penderita kategori triage merah dapat langsung diberikan pengobatan di ruang P1 atau zona merah. Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut, penderita/ korban dapat dipindahkan ke ruang perawatan intensif, ruang operasi atau dirujuk ke rumah sakit lain. – Penderita dengan kategori triage kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat dipindahkan ke ruang P2 atau zona kuning. – Penderita dengan kategori triage hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan, atau bila sudah memungkinkan dapat dipulangkan, maka penderita/ korban dapat diperbolehkan untuk pulang. – Penderita kategori triage hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar jenazah.
  • 23. 9. Pasien dengan kondisi mengancam nyawa dilakukan pemeriksaan triage dengan cara Walk in Triage, sambil mengantar pasien ke dalam ruang P1. 10.Di ruang P1 dan P2, dokter jaga IGD harus melakukan re-triage atau triage ulang. 11.Hasil pemeriksaan oleh petugas triage harus didokumentasikan tertulis dalam Formulir Triage Pasien yang merupakan bagian dari rekam medis pasien.
  • 25. • Hasil triage pasien didokumentasikan tertulis dalam Formulir Triage Pasien yang merupakan bagian dari rekam medis pasien. • Hasil re-triage pasien didokumentasikan tertulis dalam lembar status rekam medis pasien IGD yang merupakan bagian dari rekam medis pasien.