SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
TRIAGE
PENDAHULUAN
 Penderita gawat darurat
Penderita yang oleh suatu penyebab (penyakit,
trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) jika tidak
segera ditolong akan
mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau
meninggal
 Time saving is life saving = Waktu adalah Nyawa
 Tindakan pada menit-menit pertama menentukan
hidup atau mati penderita
 Tindakan yang harus tepat, cepat dan cermat
DEFINISI
Triage berasal dari kata bahasa Perancis, trier yang secara
literatur berarti memisahkan, memilah atau memilih.
Triage adalah tindakan untuk memilih/ mengelompokkan
korban berdasarkan beratnya cidera, kemungkinan untuk
hidup, dan keberhasilan tindakan berdasarkan sumber daya
(SDM dan sarana) yang tersedia.
TUJUAN TRIAGE
Untuk memastikan bahwa korban ditolong sesuai
dengan urutan skala prioritas berdasarkan urutan
kegawat daruratannya.
Untuk memastikan pengobatan terhadap korban
tepat guna dan tepat waktu
Untuk memindahkan pasien ke lokasi yang lebih aman
dan ke lokasi pengobatan (Rumah Sakit)
Untuk mengumpulkan informasi dalam
penanggulangan pasien multi kasus
SISTEM TRIAGE
Triase pasien tunggal
Triase korban multi sehari-hari
Triage dalam insiden dengan korban masa yang
berlebihan (bencana)
Pada dasarnya menggunakan metode dan penilaian kasus
yang sama
Kondisi yang mempengaruhi TRIAGE
1. Multiple Casualties
adl : musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya
perlukaan tidak melampaui kemampuan petugas dan peralatan.
Dalam keadaan ini penderita dengan masalah yang mengancam
jiwa dan multiple trauma akan dilayani terlebih dahulu
2. Mass Casualties
adl : musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya luka
melampaui kemampuan petugas dan peralatan. Dalam keadaan
ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah penderita dengan
kemungkinan hidup/survival terbesar, serta membutuhkan
waktu perlengkapan dan tenaga paling sedikit
NORMAL
Korban paling berat
ditolong lebih dulu
dengan semua sarana
yang ada
Korban paling ringan
ditolong belakangan/
ditunda
BENCANA
Korban paling mudah
diselamatkan, ditolong
dulu dengan sarana
minimal yang ada
Korban paling berat
ditolong
belakangan/ditunda
Metode Triage Pasien
Tunggal
Sistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau
tanda, adapun klasifikasinya ;
Prioritas 1 (emergency / immediate)
Prioritas 2 (urgent)
Prioritas 3 (non urgent)
Prioritas 0 atau 4 kasus kematian
Kode International dalam
Triage
PRIORITAS
1
IMMEDIATE/
SEGERA
PRIORITAS
2 DELAYED/
TUNDA
PRIORITAS
3 MINIMAL
PRIORITAS
4
EXPEXTANT
PERIORITAS I - MERAH
 Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi dan intervensi segera
 Pasien dibawa ke ruang resusitasi
 Waktu Respon 0 – 10 menit
 Sumbatan jalan nafas atau distress nafas
 IMA
 Luka tusuk dada
 Shock
 Perdarahan pembuluh nadi
 Problem kejiwaan serius
 Tangan/kaki yang terpotong dengan perdarahan
 Luka bakar derajat II – III > 30%
 Anaphylaxis
PRIORITAS II - KUNING
 Pasien dengan penyakit yang akut, pasein – pasien yang harus dirawat dalam jangka
waktu beberapa jam
 Pasien – pasien yang secara fisiologis stabil pada saat tiba, tetapi berisiko mengalami
penurunan jika tidak dirawat dalam beberapa jam.
 Waktu Respon 30 menit
 Luka Bakar < 30%
 Patah tulang besar
 Trauma dada/ perut
 Luka robek yang luas
 Trauma bola mata
PRIORITAS III - HIJAU
 Pasien-pasien dengan fungsi haemodinamik yang stabil tetapi menderita luka yang
jelas
 Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal
 Luka lama, kondisi yang timbul sudah lama
 Waktu Respon 60 menit
Luka memar dan luka robek otot ringan
Luka bakar ringan (kecuali daerah muka dan tangan)
Demam
ISPA
PRIORITAS IV - HITAM
 Pasien dengan kondisi yang tidak berespon dengan segala
rangsangan
 Tidak ada respirasi spontan
 Tidak ada aktivitas jantung
 Hilangnya respon pupil terhadap cahaya
 Kasus kematian DOA (Death on Arrival)
 Waktu Respon 120 menit
TINGKAT KEAKUTAN KETERANGAN
Kelas I Pemeriksaan fisik rutin (misalnya
memar minor) dapat menunggu lama
tanpa bahaya
Kelas II Nonurgen / tidak mendesak (misalnya
ruam, gejala flu) dapat menunggu
lama tanpa bahaya
Kelas III Semi-urgen / semi mendesak
(misalnya otitis media) dapat
menunggu sampai 2 jam sebelum
pengobatan
Kelas IV Urgen / mendesak (misalnya fraktur
panggul, laserasi berat, asma); dapat
menunggu selama 1 jam
Triage Lapangan
S T A R T
(Simple Triage And Rapid Treatment)
Puskesmas
RS kecil
RS Kabupaten
JARAK
FASILITAS RS
Jenis
cedera
1. Memilah, kategori-kan
2. Terapi cepat dengan sarana minimal
3. Rujuk tepat
Keperluan standar TRIAGE
Alat – alat P3K standar
Alat – alat pelindung diri/UP seperti sarung tangan,
google, masker
Alat – alat komunikasi yang adequat
Sarana informasi seperti Triase tag, bendera segitiga
berwarna, atau pita berwarna
Lokasi evakuasi korban yang aman
Pita atau gelang yang digunakan sebagai identifikasi pasien di triage :
Gelang Identitas : nama lengkap, umur, nomer rekam medis
Warna gelang identitas :
Merah muda : Perempuan
Biru muda : Laki-laki
Gelang Resiko :
Kuning : Jatuh
Merah : Alergi
Ungu : DNR (Do Not Resusitate)
SKEMA START
Vent + Respirasi >30x/mnt
Merah
- Hitam < 30x/mnt
Perfusi >2dtk/rad+ Merah
< 2dtk/rad-
Status Mental + Kuning
- Merah
S T A R T
(Simple Triage And Rapid Treatment)
Langkah 0
Panggil korban yang masih bisa berjalan untuk mendekat ke
arah petugas yang berada dilokasi aman (collecting area).
Korban yang bisa berjalan mendekat diberikan label HIJAU
Langkah 1 (Airway – Breathing)
- cek pernafasan, apabila tidak bernafas buka jalan
nafasnya, jika tetap tidak bernafas berikan label HITAM
- pernafasan < 10 – 30 x/mnt atau > 30 kali/mnt
berikan label MERAH
- pernafasan 10 – 30 x/mnt kelangkah berikutnya
Langkah 2 (circulation)
- cek CRT (capilary refill time), tekan kuku
tangan penderita kemudian lepas apabila
kembali merah lebih dari 2 detik berikan label
MERAH
- jika CRT tdk bisa dilakukan, cek nadi radialis,
apabila tidak teraba atau lemah berikan label
MERAH
- apabila nadi radialis teraba kuat kelangkah
berikutnya.
Langkah 3 (Mental Status)
- berikan perintah sederhana kepada penderita,
apabila mengikuti perintah berikan label KUNING
- Apabila tidak mengikuti perintah berikan label
MERAH
Setelah melakukan langkah triase dan memberikan label pada
penderita, segera untuk menuju kependerita lain yang belum di
triase
START memerlukan waktu tidak boleh lebih dari 60 detik per
pasien
Pemeriksaan Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera
terhadap kondisi yang mengancam jiwa
Cara Pelaksanaannya :
Jalan Nafas
Lihat, dengar Raba
Atasi segera, bebaskan jalan nafas
Penghisapan
Pernafasan
Apakah pertukaran hawa panas adekuat ?
a. Tidak ada, lakukan bantuan nafas
b. Frekuansi
c. Kualitas
d. Teratur
e. Ujung kuku biru atau tidak
-----
Perdarahan
Diluar :
- Hentikan segera :
* Dengan bebat tekan pada luka
* Bagian yang luka ditinggikan
* Kompres es
* Tourniquet (hanya pada luka
khusus)
- Didalam
* Kirim segera
Tulang belakang
Apakah sadar ?
Adakah trauma kepala?
Stabilisasi leher dan tulang belakang sebelum dikirim
Shock
Tanda-tanda shock
Stabilitas segera kirim
Pemeriksaan Sekunder
Adalah mencari perubahan-perubahan yang
dapat berkembang menjadi lebih gawat dan
dapat mengancam jiwa apabila tidak segera
diatasi
Cara Pelaksanaan
Periksa Kondisi Menyeluruh
1. Posisi saat ditemukan
2. Tingkat kesadaran
3. Sikap umum dan keluhan
4. Ruda paksa, kelainan
5. Keadaan kulit
Periksa kepala dan leher
Rambut, kulit kepala, telinga, mata, hidung, mulut,
ada kejang otot leher/ tidak
Periksa dada dan perut
ada luka di dada, kelainan bentuk, perut tegang
Periksa anggota gerak atas dan bawah
luka, bengkak, nyeri untuk gerak
DOKUMENTASI TRIAGE
Proses dokumentasi triage menggunakan sistem SOAPIE, sebagai berikut :
S : Data subjektif
Identitas korban ; nama, jenis kelamin, alamat,
kewarganegaraan
O : Data objektif
Waktu kejadian, waktu dilakukan triage
A : Asessment Awal
Status lokalis pasien (area cidera/keluhan)
P : Planning terapi
I : Implementasi
E : Evaluasi
Dokumentasi TRIAGE
Identitas korban ; nama, jenis kelamin, alamat,
kewarganegaraan,
Waktu kejadian, waktu dilakukan triage
Status lokalis pasien (area cidera/keluhan)
Jumlah korban di setiap area merah, kuning, hijau,
hitam
Jumlah korban yang dirujuk ke RS
KESIMPULAN
Triage adalah memilih atau menggolongkan
semua pasien yang datang ke IGD dan
menetapkan prioritas penanganannya.
Triage dilakukan berdasarkan pada ABCDE
(Airway / jalan nafas, Breathing / pernafasan,
Circulation / sirkulasi, Disability / Kecacatan,
Exposure / Keterpaparan ), beratnya cedera,
jumlah pasien yang datang, sarana kesehatan
yang tersdia serta kemungkinan hidup pasien.

More Related Content

Similar to TRIAGE-SELEKSI

PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxudayaniuda
 
Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakKharistya Amaru
 
Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013hammad hammad
 
Introduce To En Versi 2003
Introduce To En Versi 2003Introduce To En Versi 2003
Introduce To En Versi 2003guest22b003
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Maria Haryanthi Butar-Butar
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxNuranto4
 
TRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdfTRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdfdeddyhandaya1
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_darujohanadi2
 
Triage Gawat Darurat RS
 Triage Gawat Darurat RS Triage Gawat Darurat RS
Triage Gawat Darurat RSyus rendra
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).ppt
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).pptSistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).ppt
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).pptFebriyanti779061
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiipjj_kemenkes
 

Similar to TRIAGE-SELEKSI (20)

PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
 
Kegawatdaruratan.ppt
Kegawatdaruratan.pptKegawatdaruratan.ppt
Kegawatdaruratan.ppt
 
PEDOMAN TRIASE.docx
PEDOMAN TRIASE.docxPEDOMAN TRIASE.docx
PEDOMAN TRIASE.docx
 
Pertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyakPertolongan korban banyak
Pertolongan korban banyak
 
Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013
 
3. TRIAGE.pdf
3. TRIAGE.pdf3. TRIAGE.pdf
3. TRIAGE.pdf
 
Introduce To En Versi 2003
Introduce To En Versi 2003Introduce To En Versi 2003
Introduce To En Versi 2003
 
triase.pdf
triase.pdftriase.pdf
triase.pdf
 
Triage g
Triage gTriage g
Triage g
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptx
 
TRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdfTRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdf
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
 
Sejarah triage
Sejarah triageSejarah triage
Sejarah triage
 
bhd.pdf
bhd.pdfbhd.pdf
bhd.pdf
 
12.triage
12.triage12.triage
12.triage
 
Triage Gawat Darurat RS
 Triage Gawat Darurat RS Triage Gawat Darurat RS
Triage Gawat Darurat RS
 
pdf-triageppt_compress.pdf
pdf-triageppt_compress.pdfpdf-triageppt_compress.pdf
pdf-triageppt_compress.pdf
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).ppt
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).pptSistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).ppt
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).ppt
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 

TRIAGE-SELEKSI

  • 2. PENDAHULUAN  Penderita gawat darurat Penderita yang oleh suatu penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) jika tidak segera ditolong akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal  Time saving is life saving = Waktu adalah Nyawa  Tindakan pada menit-menit pertama menentukan hidup atau mati penderita  Tindakan yang harus tepat, cepat dan cermat
  • 3. DEFINISI Triage berasal dari kata bahasa Perancis, trier yang secara literatur berarti memisahkan, memilah atau memilih. Triage adalah tindakan untuk memilih/ mengelompokkan korban berdasarkan beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasarkan sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia.
  • 4. TUJUAN TRIAGE Untuk memastikan bahwa korban ditolong sesuai dengan urutan skala prioritas berdasarkan urutan kegawat daruratannya. Untuk memastikan pengobatan terhadap korban tepat guna dan tepat waktu Untuk memindahkan pasien ke lokasi yang lebih aman dan ke lokasi pengobatan (Rumah Sakit) Untuk mengumpulkan informasi dalam penanggulangan pasien multi kasus
  • 5. SISTEM TRIAGE Triase pasien tunggal Triase korban multi sehari-hari Triage dalam insiden dengan korban masa yang berlebihan (bencana) Pada dasarnya menggunakan metode dan penilaian kasus yang sama
  • 6. Kondisi yang mempengaruhi TRIAGE 1. Multiple Casualties adl : musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya perlukaan tidak melampaui kemampuan petugas dan peralatan. Dalam keadaan ini penderita dengan masalah yang mengancam jiwa dan multiple trauma akan dilayani terlebih dahulu 2. Mass Casualties adl : musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya luka melampaui kemampuan petugas dan peralatan. Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah penderita dengan kemungkinan hidup/survival terbesar, serta membutuhkan waktu perlengkapan dan tenaga paling sedikit
  • 7. NORMAL Korban paling berat ditolong lebih dulu dengan semua sarana yang ada Korban paling ringan ditolong belakangan/ ditunda BENCANA Korban paling mudah diselamatkan, ditolong dulu dengan sarana minimal yang ada Korban paling berat ditolong belakangan/ditunda
  • 8. Metode Triage Pasien Tunggal Sistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau tanda, adapun klasifikasinya ; Prioritas 1 (emergency / immediate) Prioritas 2 (urgent) Prioritas 3 (non urgent) Prioritas 0 atau 4 kasus kematian
  • 9. Kode International dalam Triage PRIORITAS 1 IMMEDIATE/ SEGERA PRIORITAS 2 DELAYED/ TUNDA PRIORITAS 3 MINIMAL PRIORITAS 4 EXPEXTANT
  • 10. PERIORITAS I - MERAH  Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi dan intervensi segera  Pasien dibawa ke ruang resusitasi  Waktu Respon 0 – 10 menit  Sumbatan jalan nafas atau distress nafas  IMA  Luka tusuk dada  Shock  Perdarahan pembuluh nadi  Problem kejiwaan serius  Tangan/kaki yang terpotong dengan perdarahan  Luka bakar derajat II – III > 30%  Anaphylaxis
  • 11. PRIORITAS II - KUNING  Pasien dengan penyakit yang akut, pasein – pasien yang harus dirawat dalam jangka waktu beberapa jam  Pasien – pasien yang secara fisiologis stabil pada saat tiba, tetapi berisiko mengalami penurunan jika tidak dirawat dalam beberapa jam.  Waktu Respon 30 menit  Luka Bakar < 30%  Patah tulang besar  Trauma dada/ perut  Luka robek yang luas  Trauma bola mata
  • 12. PRIORITAS III - HIJAU  Pasien-pasien dengan fungsi haemodinamik yang stabil tetapi menderita luka yang jelas  Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal  Luka lama, kondisi yang timbul sudah lama  Waktu Respon 60 menit Luka memar dan luka robek otot ringan Luka bakar ringan (kecuali daerah muka dan tangan) Demam ISPA
  • 13. PRIORITAS IV - HITAM  Pasien dengan kondisi yang tidak berespon dengan segala rangsangan  Tidak ada respirasi spontan  Tidak ada aktivitas jantung  Hilangnya respon pupil terhadap cahaya  Kasus kematian DOA (Death on Arrival)  Waktu Respon 120 menit
  • 14. TINGKAT KEAKUTAN KETERANGAN Kelas I Pemeriksaan fisik rutin (misalnya memar minor) dapat menunggu lama tanpa bahaya Kelas II Nonurgen / tidak mendesak (misalnya ruam, gejala flu) dapat menunggu lama tanpa bahaya Kelas III Semi-urgen / semi mendesak (misalnya otitis media) dapat menunggu sampai 2 jam sebelum pengobatan Kelas IV Urgen / mendesak (misalnya fraktur panggul, laserasi berat, asma); dapat menunggu selama 1 jam
  • 15. Triage Lapangan S T A R T (Simple Triage And Rapid Treatment) Puskesmas RS kecil RS Kabupaten JARAK FASILITAS RS Jenis cedera 1. Memilah, kategori-kan 2. Terapi cepat dengan sarana minimal 3. Rujuk tepat
  • 16.
  • 17. Keperluan standar TRIAGE Alat – alat P3K standar Alat – alat pelindung diri/UP seperti sarung tangan, google, masker Alat – alat komunikasi yang adequat Sarana informasi seperti Triase tag, bendera segitiga berwarna, atau pita berwarna Lokasi evakuasi korban yang aman
  • 18. Pita atau gelang yang digunakan sebagai identifikasi pasien di triage : Gelang Identitas : nama lengkap, umur, nomer rekam medis Warna gelang identitas : Merah muda : Perempuan Biru muda : Laki-laki Gelang Resiko : Kuning : Jatuh Merah : Alergi Ungu : DNR (Do Not Resusitate)
  • 19. SKEMA START Vent + Respirasi >30x/mnt Merah - Hitam < 30x/mnt Perfusi >2dtk/rad+ Merah < 2dtk/rad- Status Mental + Kuning - Merah
  • 20. S T A R T (Simple Triage And Rapid Treatment) Langkah 0 Panggil korban yang masih bisa berjalan untuk mendekat ke arah petugas yang berada dilokasi aman (collecting area). Korban yang bisa berjalan mendekat diberikan label HIJAU Langkah 1 (Airway – Breathing) - cek pernafasan, apabila tidak bernafas buka jalan nafasnya, jika tetap tidak bernafas berikan label HITAM - pernafasan < 10 – 30 x/mnt atau > 30 kali/mnt berikan label MERAH - pernafasan 10 – 30 x/mnt kelangkah berikutnya
  • 21. Langkah 2 (circulation) - cek CRT (capilary refill time), tekan kuku tangan penderita kemudian lepas apabila kembali merah lebih dari 2 detik berikan label MERAH - jika CRT tdk bisa dilakukan, cek nadi radialis, apabila tidak teraba atau lemah berikan label MERAH - apabila nadi radialis teraba kuat kelangkah berikutnya.
  • 22. Langkah 3 (Mental Status) - berikan perintah sederhana kepada penderita, apabila mengikuti perintah berikan label KUNING - Apabila tidak mengikuti perintah berikan label MERAH Setelah melakukan langkah triase dan memberikan label pada penderita, segera untuk menuju kependerita lain yang belum di triase START memerlukan waktu tidak boleh lebih dari 60 detik per pasien
  • 23. Pemeriksaan Primer Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa
  • 24. Cara Pelaksanaannya : Jalan Nafas Lihat, dengar Raba Atasi segera, bebaskan jalan nafas Penghisapan Pernafasan Apakah pertukaran hawa panas adekuat ? a. Tidak ada, lakukan bantuan nafas b. Frekuansi c. Kualitas d. Teratur e. Ujung kuku biru atau tidak -----
  • 25. Perdarahan Diluar : - Hentikan segera : * Dengan bebat tekan pada luka * Bagian yang luka ditinggikan * Kompres es * Tourniquet (hanya pada luka khusus) - Didalam * Kirim segera
  • 26. Tulang belakang Apakah sadar ? Adakah trauma kepala? Stabilisasi leher dan tulang belakang sebelum dikirim Shock Tanda-tanda shock Stabilitas segera kirim
  • 27. Pemeriksaan Sekunder Adalah mencari perubahan-perubahan yang dapat berkembang menjadi lebih gawat dan dapat mengancam jiwa apabila tidak segera diatasi
  • 28. Cara Pelaksanaan Periksa Kondisi Menyeluruh 1. Posisi saat ditemukan 2. Tingkat kesadaran 3. Sikap umum dan keluhan 4. Ruda paksa, kelainan 5. Keadaan kulit
  • 29. Periksa kepala dan leher Rambut, kulit kepala, telinga, mata, hidung, mulut, ada kejang otot leher/ tidak Periksa dada dan perut ada luka di dada, kelainan bentuk, perut tegang Periksa anggota gerak atas dan bawah luka, bengkak, nyeri untuk gerak
  • 30. DOKUMENTASI TRIAGE Proses dokumentasi triage menggunakan sistem SOAPIE, sebagai berikut : S : Data subjektif Identitas korban ; nama, jenis kelamin, alamat, kewarganegaraan O : Data objektif Waktu kejadian, waktu dilakukan triage A : Asessment Awal Status lokalis pasien (area cidera/keluhan) P : Planning terapi I : Implementasi E : Evaluasi
  • 31. Dokumentasi TRIAGE Identitas korban ; nama, jenis kelamin, alamat, kewarganegaraan, Waktu kejadian, waktu dilakukan triage Status lokalis pasien (area cidera/keluhan) Jumlah korban di setiap area merah, kuning, hijau, hitam Jumlah korban yang dirujuk ke RS
  • 32. KESIMPULAN Triage adalah memilih atau menggolongkan semua pasien yang datang ke IGD dan menetapkan prioritas penanganannya. Triage dilakukan berdasarkan pada ABCDE (Airway / jalan nafas, Breathing / pernafasan, Circulation / sirkulasi, Disability / Kecacatan, Exposure / Keterpaparan ), beratnya cedera, jumlah pasien yang datang, sarana kesehatan yang tersdia serta kemungkinan hidup pasien.

Editor's Notes

  1. 16