Triase medis bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi pasien secara cepat dan memberikan prioritas perawatan berdasarkan tingkat keparahan cedera atau penyakit dengan sistem START (Simple Triage and Rapid Treatment) yang mengklasifikasikan pasien menjadi empat kategori: merah, kuning, hijau dan hitam. Petugas akan memberikan label dan melayani pasien sesuai urutan prioritas. Pasien kategori merah akan segera diobati dan dirujuk, sedangkan kuning dan hij
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
1. TRIASE MEDIK
SOP
No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
PASIR PUTIH
La Ode Hasan Ismail, SKM
NIP.198701052009031003
1.Pengertian Proses mengidentifikasi pasien dengan cedera yang mengancam jiwa,
memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit menentukan
prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke fasilitas kesehatan yang lebih
tinggi
2.Tujuan 1. Untuk mengetahui secara cepat kondisi pasien
2. Untuk dapat memberikan penanganan yang cepat pada pasien yang
mengalami kondisi yang mengancam kehidupan
3. Untuk meminimalkan tingkat kerusakan/ tingkat keparahan pasien
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pasir Putih
4.Referensi Buku Panduan BT&CLS (Basic Life Suppport & Basic Cardiac Life
Support) Diklat Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118, 2012
5. Prosedur/Alat Dan
Bahan
a. Alat :
a) Tabung oksigen
b) Nasal prong, Nasal Katheter, Masker Oksigen
c) Ambu Bag
b. d) Tensi/Tetoskop
c. e) Tempat Tidur Pasien
d. Bahan :
a) APD (Sarung tangan steril, masker)
b) Set Infus (Selang Infus, abocath sesuai ukuran)
c) Cairan kristaloid (NaCl 0,9%, RL)
d) Spuit 5cc
e) Kassa steril
f) Plester
Prosedur :
Kriteria
Petugas melakukan triase berdasarkan observasi terhadap 3 hal, yaitu
:
a) Pernafasan ( respiratory)
b) Sirkulasi (perfusion)
c) Status Mental (Mental State)
Sistem triase
Petugas menggunakan triase tipe START (Simple Triage and Rapid
Treatment), proses triase tidak boleh lebih dari 60 detik/ pasien.
2. START mengklasifikasikan pasien dalam empat kelompok:
1. Hijau : Pasien sadar dan dapat berjalan
2. Kuning : Semua pasien yang tidak termasuk golongan
merah dan hijau, pasien cedera yang tidak mengancam jiwa
dalam waktu dekat.
3. Merah : Semua pasien yang ada gangguan Airway,
Breathing, Circulation, Disability dan Exposure, pasien
cedera berat atau mengancam jiwa dan memerlukan
transport segera
4. Hitam : pasien meninggal atau cedera fatal yang tidak
memungkinkan untuk resusitasi
6. Langkah-langkah 1. Petugas menerima pasien di UGD. Petugas melakukan anamnese dan
pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat
kegawatannya .
2. Petugas melakukan pengamatan untuk menilai pasien. Untuk pasien
yang masih bisa berjalan diberikan label Hijau.
3. Petugas memeriksa Airway dan Breathing. Cek pernapasan, apabila
tidak bernapas buka jalan napasnya, jika tetap tidak bernapas berikan
label Hitam, sedangkan untuk pasien dengan laju pernapasan > 30
kali / menit atau pernapasan 10-30 kali permenit, lakukan penilaian
terhadap sirkulasi / perfusi.
4. Petugas mengecek Capilary test (tekan kuku tangan pasien)
kemudian lepas, apabila kembali merah lebih dari 2 detik (> 2 detik)
berikan label Merah. Bila pencahayaan kurang sehingga capilary test
tidak bisa dilakukan, lakukan cek nadi radialis, apabila tidak teraba
atau lemah berikan label Merah. Apabila nadi radialis teraba,
lakukan pemeriksaan status mental.
5. Petugas memberikan perintah sederhana kepada pasien, apabila
pasien bisa mengikuti maka berikan label Kuning. Apabila pasien
tidak dapat mengikuti perintah berikan label Merah.
6. Petugas mempriotaskan pelayanan pasien dengan urutan warna :
merah, kuning, hijau, hitam
7. Pasien kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan
diruang tindakan UGD sesuai dengan SOP Penanganan Pasien Gawat
Darurat. Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut, pasien
segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi sesuai dengan
SOP Rujukan Pasien Emergensi.
8. Pasien dengan kategori triase kuning yang memerlukan tindakan
medis lebih lanjut dapatdipindahkan ke ruang observasi dan
menunggu giliran setelah pasien dengan kategori triase merah selesai
ditangani.
3. 9. Pasien dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan,
atau bila sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka pasien
dapat diperbolehkan untuk pulang.
10. Pasien kategori triase hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar
jenazah.
11. Petugas mencatat kronologi pasien, tindakan dan perawatan yang
telah dilakukan dalam rekam medis.
12. Petugas membuang sampah (medis dan non medis) ketempat sampah
masing- masing.
13. Petugas merapikan alat dan bahan.
14. Petugas mencuci tangan.
7.Diagram Alir
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Dalam menjalankan tugas harus memperhatikan pedoman pelayanan
klinis dan standar pelayanan minimal bidang kesehatan
9. Unit terkait Rawat Jalan
Poli Umum
UGD
KIA
Laboratorium
Petugas menerima
pasien di IGD
Melakukan anamnesa, pmeriksaan
singkat dn cpat utk mnentukan
drajat kegawatannya
Petugas melakukan
pengamatan untuk
menilai pasien
Petugas memprioritaskn
plyanan pasien dgn
urutan warna
Pasienkategori triasemerah
langsung diberikan pengobatan
diruang tindakan IGD
Apabila memerlukan tindakan
medis lebih lanjut pasien
segeradirujukkefasilitas
kesehatan yg lebih
tinggi/diRS
Pasien dgn kategori triase
kuning yg mmrlukan tindakan
medis lebih lanjut dn mnunggu
gliran stelahpasiendgn kategori
triase merah selesai ditangani
Pasien kategori triase hijau
dipindahkan kerawat jlan,atau
bila sdh memungkinikan
pasien diperbolehkan utk
pulang
Pasien dgn kategori triase hitam
langsung dipindahkan kekamar
jenazah
Petugas mencatar kronologi
pasien,tindakan dn perawatan yg
telah dilakukan dalam rekam medis
Petugas membuang sampah,merapikan
alat dan bahan, Petugas mencuci tangan
4. 10. Dokumen terkait 1. SOP Penanganan Pasien Gawat Darurat
2. SOP Rujukan Pasien Emergensi
11. Rekaman historis
perubahan
No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan