SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Download to read offline
TRIAGE
STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG 2023
TRIAGE
• Triase metode pemilahan pasien berdasarkan tingkat keparahan
penyakit yang bertujuan agar pasien dapat tertangani semua sesuai
dengan prioritas.
• Triase : pengkajian (assessment) kondisi fisiologis pasien secara cepat
untuk menentukan tindakan yang tepat.
JENIS TRIAGE
Banyak jenis TRIAGE dengan mengutamakan beberapa penilaian:
1. Penilaian berdasarkan tanda tanda vital pasien
2. Penilaian berdasarkan kebutuhan medis pasien
3. Penilaian berdasarkan probabilitas survivalnya
4. Penilaian berdasarkan tersedianya pelayanan medis ditempat tsb
5. Memberikan prioritas pada penanganan korban masal dengan memberikan
label berwarna sesuai dengan prioritasnya.
Terdapat pula pengelompokkan TRIAGE yang dilakukan di IGD Rumah
sakit dan TRIAGE untuk korban masal pada saat bencana. Keduanya
tetap bertujuan menurunkan angka kematian.
TRIAGE PRE-HOSPITAL
SINGLE PATIENT TRIAGE
• Biasa digunakan di IGD Rumah sakit atau Pra Rumah sakit yang
dilakukan oleh perawat terlatih
• Di disain bukan untuk penanganan korban masal., tetapi dilakukan
pada keadaan emergensi sehari hari. Konsep dasarnya triage ini
dilakukan untuk penanganan pasien dengan adanya ancaman
kematian yang akan meinggal bila tidak dilakukan pertolongan segera.
• Pada umumnya pasien dikelompokkan menjadi tiga yaitu : Emergent,
Urgent dan Non-urgent
SINGLE PATIENT TRIAGE
MAYOR TRAUMA
ACUTE MYOCARD INFARCTION
AIRWAY OBSTRUCTION
SHOCK
ANAPHYLAXIS
SPINAL INJURY
STROKE CEREBRAL VASCULAR
ACCIDENT
APPENDICITIS
CHPLECYSTITIS
SKIN LACERATION
CONTUSIONS
ABRATION & OTHER WOUNDS
CERTAIN FRACTURES &
DISLOCATION
FEVER & OTHER MEDICAL
CONDITIONS
EMERGENT URGENT NON URGENT
TRIAGE PRE HOSPITAL
Berdasarkan jumlah korbannya, sistem triase pre-hospital dapat dibagai ke dalam dua bagian, yaitu single patient triage
dan Mass Casualty Incidence (MCI) triage.
START Triage ; Jump START ; triage sieve ; Care flight triage ;
Sacco Triage Method (STM), Seccondary Assessment of
Victim Endpoint (SAVE), dan pediatric triage tape / PTT
(Jenkins, 2008)
MASS CASUALTIES INCIDENCE (MCI)
Emergent, urgent, non urgent
Single patient triage
TRIAGE PRE-HOSPITAL
MULTIPLE CASUALTY TRIAGE
• START (SIMPLE TRIAGE & RAPID TREATMENT)
• Melakukan pemilahan pasien dalam waktu 60 detik untuk penilaian berdasarkan
Respiration, perfusion, mental status.
• Penilaian cepat pra Rumah sakit untuk segera dilakukan transportasi ke Rumah
sakit untuk mendapatkan terapi definitive.
• Penanganan cepat dilakukan untuk obstruksi jalan nafas dan penghentian
perdarahan arteri, dan secara cepat akurat dilakukan 4 pengelompokkan kasus
START
(SIMPLE TRIAGE & RAPID TREATMENT)
• Langkah awal pisahkan korban yang masih sadar dan dapat berjalan
untuk dipindah ketempat yang aman dan diberi label HIJAU.(walking
wunded).
• Penilaian korban dengan cepat mengenai respirasi, perfusi dan status
mental yang dibagi menjadi tiga ,
1. MERAH (Immediate) ; terdapat ventilasi setelah perbaikan airway, bila
frekuensi nafas lebih dari 30 x/ menit, bila capillary refil > 2 detik, bila pasien
tidak bisa mengikuti perintah sederhana.
2. KUNING (Delayed); semua psien yg tidak termasuk label Merah dan label
Hijau.
3. HITAM (Deceased); pasien yang meninggal, tidak ada ventilasi walupun telah
dilakukan membersihkan / memperbaiki jalan nafas.
RESPIRATORY ASSESSMENT (START)
• Setiap pasien diperiksa ventilasi / pernafasan
• Bila tidak bernafas; periksa adakah benda asing pada airway, perbaiki
posisi kepala (pada kasus trauma cervical collar).
• Bila tetap tidak bernafas berikan label HITAM
• Bila pasien kemudian bernafas dan frek. nafas > 30x/ menit beri label MERAH.
• Bila pasien bernafas dan frek nafas < 30x / menit , jangan beri label dulu
lakukan penilaian perfusi.
PERFUSION ASSESSMENT (START)
• Penilaian perfusi yang paling sederhana adalah memeriksa Capillary
refil time (CRT)
• Bila CRT >2 detik , beri label MERAH
• Bila CRT < 2 detik, jangan beri label dulu sampai penilaian status mental
dilakukan
• Bila CRT tidak bisa di nilai , lakukan palpasi nadi radialis. Bila nadi
radialis tidak teraba kemungkinan tek sistolik < 80 mmHg
MENTAL STATUS ASSESSMENT
• Bila respirasi dan perfusi baik , lakukan penilaian status mental
• Beri perintah misal buka dan tutup mata atau tekan tanganmu , bila
tdk bisa maka beri label MERAH, bila bisa megikuti perintah beri label
KUNING.
• Pasien berlabel hijau perlu dilakukan evaluasi penilaian ulang untuk
menentukan perlu diawat atau tidak
Bagan 1. Algoritam START triase (Benson,
1996)
TRIAGE PADA KORBAN MASAL
• Triage dilakukan tidak di satu daerah tertentu tetapi dilakukan secara
simultan pada banyak korban dalam waktu bersamaan.
• Pasien selalu dilakukan evaluasi dan berkelanjutan karena kondisi
pasien bisa berubah dengan cepat setiap waktu.
• Semua tujuan Triage adalah sama untuk melakukan penanganan yang
sebaik baiknya pada jumlah korban yg banyak
Perbandingan sistem triage pada MCI : START, Triage Sieve, Care flight triage, STM, Jump START, dan PTT (Jenkins et al, 2008)
TRIAGE DI RUMAH SAKIT
Level I
1 2 3 4
Level II Level III Level IV
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (Kemenkes RI, 2018)
Fase Rumah Sakit / Intra Hospital
TRIAGE HOSPITAL
START Triage ; Jump START ; triage sieve
Tipe II (3 tingkat)
sick or no sick
Tipe I (2 tingkat)
4 tingkat : TTS, IFETS
5 tingkat : ATS, ESI, CTAS
Tipe III (4/5 tingkat)
TRIAGE IN HOSPITAL
1. Singapore Patient Acuity Category Scale (PACS) –3
Level
2. Geneva Emergency Triage Scale (GETS)– Swiss/4 Level
3. Emergency Severity Index (ESI)– US/5 Level
4. Manchester Triage System (MTS) –UK/ 5 Level
5. Canadian Triage Acuity Scale (CTAS)– 5 Level
6.Australasian Triage Scale
(ATS)
AUSTRALASIAN TRIAGE SCALE
(ATS)
ATS Kategori 1
Kondisi yang ancaman terhadap
kehidupan (atau risiko besar akan kerusakan)
dan memerlukan tindakan segera.
Klinis Deskriptor Kategori 1
• Henti jantung (C)
• Gangguan Pernapasan
• Sumbatan jalan napas (A)
• Frekuensi Pernapasan <10/min (B)
• Distres pernapasan berat
• Tekanan darah <80 (dewasa) atau syok pada anak / bayi
• Tidak responsif atau hanya respon nyeri (GCS <9)
• Berkelanjutan / kejang berkepanjangan
• hipoventilasi
• Gangguan perilaku berat dengan ancaman langsung kekerasan berbahaya
ATS Kategori 2
Kondisi pasien cukup serius atau memburuk
sangat cepat sehingga ada potensi
ancaman terhadap kehidupan, atau kegagalan sistem
organ, jika tidak diobati dalam waktu sepuluh menit
dari kedatangan atau Nyeri hebat
Deskriptor Klinis Kategori 2
• Risiko gangguan jalan napas - stridor parah atau mengeluarkan air liur
dengan distres
• Distres pernapasan berat
•Nadi lemah
• Berkeringat atau cutis marmorata, perfusi yang buruk
• HR <50 atau> 150 (dewasa, aritmia)
• Hipotensi dengan efek hemodinamik
• Kehilangan darah yang parah
• Nyeri dada seperti gangguan jantung umumnya (Primary
PCI/Trombolitik)
• Nyeri hebat (VAS 7-10)
• Mengantuk, respon penurunan penyebab (GCS <13)
• Hemiparesis akut / disfasia (Code Stroke)
Deskriptor Klinis Kategori 2
• Demam dengan tanda-tanda kelesuan (semua usia)
• Asam atau splash alkali untuk mata - membutuhkan irigasi
• Trauma multi besar (yang membutuhkan respon cepat tim terorganisir)
• Trauma lokal berat - patah tulang besar, amputasi
• Riwayat resiko tinggi
• Meminum obat penenang beracun yang signifikan atau
• Signifikan / berbahaya
• Nyeri berat
• Perilaku / Psikiatri:
• Kekerasan atau agresif
• Ancaman langsung terhadap diri sendiri atau orang lain
• Membutuhkan atau telah diperlukan menahan diri
• Agitasi atau agresi berat
ATS Kategori 3
Kondisi pasien dapat berlanjut mengancam
kehidupan atau mengancam ekstremitas, atau dapat
menyebabkan morbiditas yang signifikan
Klinis Deskriptor Kategori 3
• Hipertensi berat
• Kehilangan cukup banyak darah - apapun penyebabnya
• Sesak napas sedang
• Saturasi O2 90 - 95%
• Kejang (sekarang waspada)
• Demam pada pasien dengan imunosupresi misalnya
pasien onkologi, steroid Rx
• Muntah terus-menerus
• Dehidrasi
• Kepala cedera dengan LOC singkat-sekarang waspada
• Nyeri sedang (VAS 4-6)
Klinis Deskriptor Kategori 3
• Nyeri dada non-jantung
• Nyeri perut tanpa efek berisiko tinggi -parah atau pasien usia> 65
tahun (Geriatri)
• Cedera ekstremitas Moderat - deformitas, laserasi yang parah, luka
lecet.
• Trauma – riwayat dengan penyakit berisiko tinggi tanpa risiko tinggi lainnya
• Neonatus stabil
• Anak beresiko
• Perilaku / Psikiatri:
• Sangat tertekan, risiko menyakiti diri
• Psikotik akut atau disorder penuh
• Situasional krisis, merugikan diri dengan sengaja
• Gelisah / menarik diri / berpotensi agresif
ATS Kategori 4
Kondisi pasien mungkin dapat berlanjut
mengancam kehidupan atau mengancam ekstremitas,
atau dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan
Klinis Deskriptor kategori 4
• Peradangan mata atau benda asing - penglihatan normal
•Trauma ekstremitas Minor - pergelangan kaki terkilir, patah
tulang mungkin, laserasi robek yang membutuhkan tindakan atau
intervensi - tanda-tanda vital normal, nyeri rendah (VAS 1-3)
• Nyeri kepala, tanpa gangguan neurovaskular
• Bengkak "panas" pada sendi
• Nyeri perut non-spesifik
• Perilaku / Psikiatri:
• Semi-mendesak masalah mental kesehatan
• Berdasarkan pengamatan dan / atau tidak ada risiko segera untuk diri sendiri atau
orang lain
ATS Kategori 5
Kondisi pasien kronis atau gejala minor
atau hasil klinis yg tidak akan signifikan jika penilaian
dan pengobatan tertunda hingga dua jam dari
kedatangan
Klinis Deskriptor Kategori 5
• Nyeri minimal dengan tidak ada fitur berisiko tinggi
• Riwayat penyakit dengan risiko rendah dan sekarang asimtomatik
• Gejala kecil penyakit stabil yang ada
• Gejala kecil dengan kondisi yang tidak berbahaya
• Luka - lecet kecil, lecet ringan (tidak memerlukan jahitan)
• Dijadwalkan kembali meninjau misalnya luka, perban yang kompleks
• Imunisasi
• Perilaku / Psikiatri:
• Dikenal pasien dengan gejala kronis
• Sosial krisis, baik pasien klinis
INITIAL ASSESSMENT AND MANAGEMENT
a
Persiapan
a
Triage
a
Primary Survey dan Tambahan pada Primary Survey
a
Pertimbangan kebutuhan untuk rujukan
a
Secondary Survey dan Tambahan pada Secondary Survey
a
Reevaluasi
a
Perawatan lanjutan (Definitive care)
Langkah-langkah yang digunakan untuk menilai hal-
hal yang MENGANCAM dan POTENSIAL
MENGANCAM NYAWA penderita pada kasus trauma
dan bagaimana kita menanganinya dengan CEPAT
dan TEPAT
INITIAL ASSESSMENT AND MANAGEMENT
• Airway + C-Spine Control
A
• Breathing + Ventilation Control
B
• Circulation + Haemoragic Control
C
• Disability
D
• Exposure
E
Primary Survey
adakah ancaman kematian segera – permasalahan pada Airway- Breathing- Circulation (ABC)
www.proemergency.com
Secondary Survei
melengkapi penilaian bila permasalahan pada ABC sudah dapat ditangani
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
(Head to Toe)
EARLY RECOGNITION
(Cepat diketahui/dikenali adanya pasien Gawat darurat)
• Henti nafas
• Henti jantung
• Gawat nafas (gangguan
nafas)
• Gawat jantung dan
sirkulasi darah
40
Bagaimana mengetahui HENTI
NAFAS DAN HENTI JANTUNG.
Cek dahulu KESADARAN
SADAR/ TIDAK
1
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to TRIAGE DHB....................................pdf

Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptx
eyeeasy
 
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.pptfdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
idhakurniasih2
 
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptxEWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
CindyKesty2
 

Similar to TRIAGE DHB....................................pdf (20)

Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013
 
Triase, rujukan, dan evakuasi tgc
Triase, rujukan, dan evakuasi tgcTriase, rujukan, dan evakuasi tgc
Triase, rujukan, dan evakuasi tgc
 
TRIASE_KEL_1_pptx.pptx
TRIASE_KEL_1_pptx.pptxTRIASE_KEL_1_pptx.pptx
TRIASE_KEL_1_pptx.pptx
 
PEDOMAN TRIASE.docx
PEDOMAN TRIASE.docxPEDOMAN TRIASE.docx
PEDOMAN TRIASE.docx
 
Bahan ajar keperawatan gawat darurat
Bahan ajar keperawatan gawat daruratBahan ajar keperawatan gawat darurat
Bahan ajar keperawatan gawat darurat
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
 
TRIAGE.pptx
TRIAGE.pptxTRIAGE.pptx
TRIAGE.pptx
 
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURATTRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
 
Kegawatdaruratan.ppt
Kegawatdaruratan.pptKegawatdaruratan.ppt
Kegawatdaruratan.ppt
 
T r i a s e
T r i a s eT r i a s e
T r i a s e
 
spgdt.pptx
spgdt.pptxspgdt.pptx
spgdt.pptx
 
12.triage
12.triage12.triage
12.triage
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
 
TRIASE 4.pptx
TRIASE 4.pptxTRIASE 4.pptx
TRIASE 4.pptx
 
Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptx
 
Kb 3 bantuan hidup dasar
Kb 3 bantuan hidup dasarKb 3 bantuan hidup dasar
Kb 3 bantuan hidup dasar
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.pptfdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
 
05. t r i a s e revisi
05. t r i a s e revisi05. t r i a s e revisi
05. t r i a s e revisi
 
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptxEWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
 

Recently uploaded

Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
cindyrenatasaleleuba
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 

TRIAGE DHB....................................pdf

  • 2. TRIAGE • Triase metode pemilahan pasien berdasarkan tingkat keparahan penyakit yang bertujuan agar pasien dapat tertangani semua sesuai dengan prioritas. • Triase : pengkajian (assessment) kondisi fisiologis pasien secara cepat untuk menentukan tindakan yang tepat.
  • 3. JENIS TRIAGE Banyak jenis TRIAGE dengan mengutamakan beberapa penilaian: 1. Penilaian berdasarkan tanda tanda vital pasien 2. Penilaian berdasarkan kebutuhan medis pasien 3. Penilaian berdasarkan probabilitas survivalnya 4. Penilaian berdasarkan tersedianya pelayanan medis ditempat tsb 5. Memberikan prioritas pada penanganan korban masal dengan memberikan label berwarna sesuai dengan prioritasnya. Terdapat pula pengelompokkan TRIAGE yang dilakukan di IGD Rumah sakit dan TRIAGE untuk korban masal pada saat bencana. Keduanya tetap bertujuan menurunkan angka kematian.
  • 5. SINGLE PATIENT TRIAGE • Biasa digunakan di IGD Rumah sakit atau Pra Rumah sakit yang dilakukan oleh perawat terlatih • Di disain bukan untuk penanganan korban masal., tetapi dilakukan pada keadaan emergensi sehari hari. Konsep dasarnya triage ini dilakukan untuk penanganan pasien dengan adanya ancaman kematian yang akan meinggal bila tidak dilakukan pertolongan segera. • Pada umumnya pasien dikelompokkan menjadi tiga yaitu : Emergent, Urgent dan Non-urgent
  • 6. SINGLE PATIENT TRIAGE MAYOR TRAUMA ACUTE MYOCARD INFARCTION AIRWAY OBSTRUCTION SHOCK ANAPHYLAXIS SPINAL INJURY STROKE CEREBRAL VASCULAR ACCIDENT APPENDICITIS CHPLECYSTITIS SKIN LACERATION CONTUSIONS ABRATION & OTHER WOUNDS CERTAIN FRACTURES & DISLOCATION FEVER & OTHER MEDICAL CONDITIONS EMERGENT URGENT NON URGENT
  • 7. TRIAGE PRE HOSPITAL Berdasarkan jumlah korbannya, sistem triase pre-hospital dapat dibagai ke dalam dua bagian, yaitu single patient triage dan Mass Casualty Incidence (MCI) triage. START Triage ; Jump START ; triage sieve ; Care flight triage ; Sacco Triage Method (STM), Seccondary Assessment of Victim Endpoint (SAVE), dan pediatric triage tape / PTT (Jenkins, 2008) MASS CASUALTIES INCIDENCE (MCI) Emergent, urgent, non urgent Single patient triage TRIAGE PRE-HOSPITAL
  • 8. MULTIPLE CASUALTY TRIAGE • START (SIMPLE TRIAGE & RAPID TREATMENT) • Melakukan pemilahan pasien dalam waktu 60 detik untuk penilaian berdasarkan Respiration, perfusion, mental status. • Penilaian cepat pra Rumah sakit untuk segera dilakukan transportasi ke Rumah sakit untuk mendapatkan terapi definitive. • Penanganan cepat dilakukan untuk obstruksi jalan nafas dan penghentian perdarahan arteri, dan secara cepat akurat dilakukan 4 pengelompokkan kasus
  • 9. START (SIMPLE TRIAGE & RAPID TREATMENT) • Langkah awal pisahkan korban yang masih sadar dan dapat berjalan untuk dipindah ketempat yang aman dan diberi label HIJAU.(walking wunded). • Penilaian korban dengan cepat mengenai respirasi, perfusi dan status mental yang dibagi menjadi tiga , 1. MERAH (Immediate) ; terdapat ventilasi setelah perbaikan airway, bila frekuensi nafas lebih dari 30 x/ menit, bila capillary refil > 2 detik, bila pasien tidak bisa mengikuti perintah sederhana. 2. KUNING (Delayed); semua psien yg tidak termasuk label Merah dan label Hijau. 3. HITAM (Deceased); pasien yang meninggal, tidak ada ventilasi walupun telah dilakukan membersihkan / memperbaiki jalan nafas.
  • 10. RESPIRATORY ASSESSMENT (START) • Setiap pasien diperiksa ventilasi / pernafasan • Bila tidak bernafas; periksa adakah benda asing pada airway, perbaiki posisi kepala (pada kasus trauma cervical collar). • Bila tetap tidak bernafas berikan label HITAM • Bila pasien kemudian bernafas dan frek. nafas > 30x/ menit beri label MERAH. • Bila pasien bernafas dan frek nafas < 30x / menit , jangan beri label dulu lakukan penilaian perfusi.
  • 11. PERFUSION ASSESSMENT (START) • Penilaian perfusi yang paling sederhana adalah memeriksa Capillary refil time (CRT) • Bila CRT >2 detik , beri label MERAH • Bila CRT < 2 detik, jangan beri label dulu sampai penilaian status mental dilakukan • Bila CRT tidak bisa di nilai , lakukan palpasi nadi radialis. Bila nadi radialis tidak teraba kemungkinan tek sistolik < 80 mmHg
  • 12. MENTAL STATUS ASSESSMENT • Bila respirasi dan perfusi baik , lakukan penilaian status mental • Beri perintah misal buka dan tutup mata atau tekan tanganmu , bila tdk bisa maka beri label MERAH, bila bisa megikuti perintah beri label KUNING. • Pasien berlabel hijau perlu dilakukan evaluasi penilaian ulang untuk menentukan perlu diawat atau tidak
  • 13. Bagan 1. Algoritam START triase (Benson, 1996)
  • 14. TRIAGE PADA KORBAN MASAL • Triage dilakukan tidak di satu daerah tertentu tetapi dilakukan secara simultan pada banyak korban dalam waktu bersamaan. • Pasien selalu dilakukan evaluasi dan berkelanjutan karena kondisi pasien bisa berubah dengan cepat setiap waktu. • Semua tujuan Triage adalah sama untuk melakukan penanganan yang sebaik baiknya pada jumlah korban yg banyak
  • 15. Perbandingan sistem triage pada MCI : START, Triage Sieve, Care flight triage, STM, Jump START, dan PTT (Jenkins et al, 2008)
  • 17. Level I 1 2 3 4 Level II Level III Level IV Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (Kemenkes RI, 2018) Fase Rumah Sakit / Intra Hospital
  • 18. TRIAGE HOSPITAL START Triage ; Jump START ; triage sieve Tipe II (3 tingkat) sick or no sick Tipe I (2 tingkat) 4 tingkat : TTS, IFETS 5 tingkat : ATS, ESI, CTAS Tipe III (4/5 tingkat)
  • 19.
  • 20. TRIAGE IN HOSPITAL 1. Singapore Patient Acuity Category Scale (PACS) –3 Level 2. Geneva Emergency Triage Scale (GETS)– Swiss/4 Level 3. Emergency Severity Index (ESI)– US/5 Level 4. Manchester Triage System (MTS) –UK/ 5 Level 5. Canadian Triage Acuity Scale (CTAS)– 5 Level 6.Australasian Triage Scale (ATS)
  • 22.
  • 23.
  • 24. ATS Kategori 1 Kondisi yang ancaman terhadap kehidupan (atau risiko besar akan kerusakan) dan memerlukan tindakan segera.
  • 25. Klinis Deskriptor Kategori 1 • Henti jantung (C) • Gangguan Pernapasan • Sumbatan jalan napas (A) • Frekuensi Pernapasan <10/min (B) • Distres pernapasan berat • Tekanan darah <80 (dewasa) atau syok pada anak / bayi • Tidak responsif atau hanya respon nyeri (GCS <9) • Berkelanjutan / kejang berkepanjangan • hipoventilasi • Gangguan perilaku berat dengan ancaman langsung kekerasan berbahaya
  • 26. ATS Kategori 2 Kondisi pasien cukup serius atau memburuk sangat cepat sehingga ada potensi ancaman terhadap kehidupan, atau kegagalan sistem organ, jika tidak diobati dalam waktu sepuluh menit dari kedatangan atau Nyeri hebat
  • 27. Deskriptor Klinis Kategori 2 • Risiko gangguan jalan napas - stridor parah atau mengeluarkan air liur dengan distres • Distres pernapasan berat •Nadi lemah • Berkeringat atau cutis marmorata, perfusi yang buruk • HR <50 atau> 150 (dewasa, aritmia) • Hipotensi dengan efek hemodinamik • Kehilangan darah yang parah • Nyeri dada seperti gangguan jantung umumnya (Primary PCI/Trombolitik) • Nyeri hebat (VAS 7-10) • Mengantuk, respon penurunan penyebab (GCS <13) • Hemiparesis akut / disfasia (Code Stroke)
  • 28. Deskriptor Klinis Kategori 2 • Demam dengan tanda-tanda kelesuan (semua usia) • Asam atau splash alkali untuk mata - membutuhkan irigasi • Trauma multi besar (yang membutuhkan respon cepat tim terorganisir) • Trauma lokal berat - patah tulang besar, amputasi • Riwayat resiko tinggi • Meminum obat penenang beracun yang signifikan atau • Signifikan / berbahaya • Nyeri berat • Perilaku / Psikiatri: • Kekerasan atau agresif • Ancaman langsung terhadap diri sendiri atau orang lain • Membutuhkan atau telah diperlukan menahan diri • Agitasi atau agresi berat
  • 29. ATS Kategori 3 Kondisi pasien dapat berlanjut mengancam kehidupan atau mengancam ekstremitas, atau dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan
  • 30. Klinis Deskriptor Kategori 3 • Hipertensi berat • Kehilangan cukup banyak darah - apapun penyebabnya • Sesak napas sedang • Saturasi O2 90 - 95% • Kejang (sekarang waspada) • Demam pada pasien dengan imunosupresi misalnya pasien onkologi, steroid Rx • Muntah terus-menerus • Dehidrasi • Kepala cedera dengan LOC singkat-sekarang waspada • Nyeri sedang (VAS 4-6)
  • 31. Klinis Deskriptor Kategori 3 • Nyeri dada non-jantung • Nyeri perut tanpa efek berisiko tinggi -parah atau pasien usia> 65 tahun (Geriatri) • Cedera ekstremitas Moderat - deformitas, laserasi yang parah, luka lecet. • Trauma – riwayat dengan penyakit berisiko tinggi tanpa risiko tinggi lainnya • Neonatus stabil • Anak beresiko • Perilaku / Psikiatri: • Sangat tertekan, risiko menyakiti diri • Psikotik akut atau disorder penuh • Situasional krisis, merugikan diri dengan sengaja • Gelisah / menarik diri / berpotensi agresif
  • 32. ATS Kategori 4 Kondisi pasien mungkin dapat berlanjut mengancam kehidupan atau mengancam ekstremitas, atau dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan
  • 33. Klinis Deskriptor kategori 4 • Peradangan mata atau benda asing - penglihatan normal •Trauma ekstremitas Minor - pergelangan kaki terkilir, patah tulang mungkin, laserasi robek yang membutuhkan tindakan atau intervensi - tanda-tanda vital normal, nyeri rendah (VAS 1-3) • Nyeri kepala, tanpa gangguan neurovaskular • Bengkak "panas" pada sendi • Nyeri perut non-spesifik • Perilaku / Psikiatri: • Semi-mendesak masalah mental kesehatan • Berdasarkan pengamatan dan / atau tidak ada risiko segera untuk diri sendiri atau orang lain
  • 34. ATS Kategori 5 Kondisi pasien kronis atau gejala minor atau hasil klinis yg tidak akan signifikan jika penilaian dan pengobatan tertunda hingga dua jam dari kedatangan
  • 35. Klinis Deskriptor Kategori 5 • Nyeri minimal dengan tidak ada fitur berisiko tinggi • Riwayat penyakit dengan risiko rendah dan sekarang asimtomatik • Gejala kecil penyakit stabil yang ada • Gejala kecil dengan kondisi yang tidak berbahaya • Luka - lecet kecil, lecet ringan (tidak memerlukan jahitan) • Dijadwalkan kembali meninjau misalnya luka, perban yang kompleks • Imunisasi • Perilaku / Psikiatri: • Dikenal pasien dengan gejala kronis • Sosial krisis, baik pasien klinis
  • 36. INITIAL ASSESSMENT AND MANAGEMENT a Persiapan a Triage a Primary Survey dan Tambahan pada Primary Survey a Pertimbangan kebutuhan untuk rujukan a Secondary Survey dan Tambahan pada Secondary Survey a Reevaluasi a Perawatan lanjutan (Definitive care)
  • 37. Langkah-langkah yang digunakan untuk menilai hal- hal yang MENGANCAM dan POTENSIAL MENGANCAM NYAWA penderita pada kasus trauma dan bagaimana kita menanganinya dengan CEPAT dan TEPAT INITIAL ASSESSMENT AND MANAGEMENT
  • 38. • Airway + C-Spine Control A • Breathing + Ventilation Control B • Circulation + Haemoragic Control C • Disability D • Exposure E Primary Survey adakah ancaman kematian segera – permasalahan pada Airway- Breathing- Circulation (ABC)
  • 39. www.proemergency.com Secondary Survei melengkapi penilaian bila permasalahan pada ABC sudah dapat ditangani Anamnesa Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
  • 40. EARLY RECOGNITION (Cepat diketahui/dikenali adanya pasien Gawat darurat) • Henti nafas • Henti jantung • Gawat nafas (gangguan nafas) • Gawat jantung dan sirkulasi darah 40 Bagaimana mengetahui HENTI NAFAS DAN HENTI JANTUNG. Cek dahulu KESADARAN SADAR/ TIDAK 1