2. BERBAGAI PENDAPAT
TENTANG MANAJEMEN
1. Manajemen sebagai suatu sistem.
Manajemen adalah suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai
bagian/komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan yang
diorganisasi sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organinisasi.
2. Manajemen sebagai suatu proses.
Manajemen adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada
pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin
sumber-sumber yang ada.
3. Manajemen sebagai suatu fungsi.
Manajemen mempunyai kegiatan-kegiatan tertentu yang dapat dilakukan
sendiri-sendiri tanpa menunggu selesainya kegiatan yang lain, sekalipun
kegiatan-kegiatan yang satu dengan lainnya saling berkaitan dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi.
3. BERBAGAI PENDAPAT
TENTANG MANAJEMEN
4. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan.
Manajemen adalah suatu ilmu yang bersifat inter-disipliner dengan
menggunakan bantuan ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika.
5. Manajemen sebagai kumpulan orang.
Manajemen dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan
kepemimpinan di dalam organisasi, misalnya kelompok pimpinan atas,
kelompok pimpinan menengah dan kelompok kelompok pimpinan
bawah.
6. Manajemen sebagai kegiatan yang terpisah.
Manajemen mempunyai kegiatan tersendiri, jelas terpisah dari kegiatan
teknis lainnya.
7. Manajemen sebagai suatu profesi.
Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian yang
tertentu seperti halnya bidang-bidang lainnya seperti profesi di bidang
kedokteran, hukum, perpajakan dan sebagainya. (Handayaningrat, 1985
hal.18)
4. FUNGSI DAN SUMBER
DAYA MANAJEMEN
George R.Terry yang mengklasifikasikan fungsi-fungsi manajemen yang dikenal
dengan akronim POAC sbb :
(P)lanning (Perencanaan)
Perencanaan dapat diartikan sebagai “ Keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan”,
(O)rganizing ((Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah : “ Keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-
alat,tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta
suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan”.
(A) ctuating (Penggerakan)
Penggerakan dapat diartikan: “Keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada
para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
(C)ontrolling (Pengawasan)
Pengawasan ialah:” Proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya” (Siagian 1980)
5. Modal Organisasi
Dalam rangka pencapaian tujuan suatu
organisasi dibutuhkan sumber-sumber daya
yang dikenal dengan istilah 5M’s, meliputi :
Men = Manusia/tenaga kerja.
Money = Uang/modal.
Materials = Bahan-bahan
Machines= Peralatan/perlengkapan
Methods = Metode/prosedur kerja.
6. Urgensi Pengawasan SDM
Persediaan semua sumber daya menajemen di atas
(termasuk waktu) adalah terbatas sehingga perlu
dikelola secara berdaya guna dan berhasil guna.
Dengan demikian, dalam rangka mencapai tujuan
organisasi, seorang manajer dituntut memiliki
kemampuan dan ketrampilan mengelola,
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan
dan mengawasi sumber sumber daya yang ada
secara ekonomis.
7. Orientasi Supervisor
1. Orientasi terhadap Perusahaan.
A. Memaksimalkan laba dan penjualan.(SPV
bar,restoran,FO,Marketing)
B. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
kerja.(memperketat prosedur kerja,standar kerja,
kwalitas bahan baku,peralatan)
C. Meningkatkan Akuntabilitas semua tindakannya
(faktor produksi termonitoring dlm penggunaanya)
D. Menciptakan pengawasan efektif atas semua faktor
produksi.
8. Orientasi Supervisor
2. Orientasi Terhadap Anak Buah.
Menjadi Power team:
1. Pendidikan, keahlian dan Expertise.
2. Rencana karir dan promosi dan realisasinya.
3. Pembentukan Power team yang tangguh.
4. Sosial Interest.(Kemudahan kepentingan
Bersama).
5. Imbalan (reward ) atas prestasi kerja.
9. Orientasi Supervisor
3. Orientasi terhadap Pelanggan.
Produk berkwalitas atau layanan prima dipengaruhi
oleh kemampuan supervisor dalam mengendalikan
kerja anak buahnya.
Orientasi Terhadap Pesaing.
Bertugas :
1. Market intelligence. Untuk mengetahui kelemahan
dan kekuatan mereka.
2. Kerja sama terbatas: Diskusi/seminar, hotel expo,
workshop pariwisata dan hotel dstnya.(memberikan
apreasiasi).
10. Pengawasan dalam
Manajemen
Ketika usaha anda sudah menjadi Supervisor, maka
sudah saatnya anda melakukan pengawasan dalam
manajemen.
Pengawasan dalam manajemen dibutuhkan dalam
sebuah usaha karena anda harus memastikan
bahwa semua pekerjaan dalam bisnis dapat
diselesaikan sesuai dengan apa yang anda
inginkan.Karyawan identik dengan manajemen
pengawasan. Jika tidak, maka anda tidak dapat
mengukur performa karyawan anda
11. Pengawasan atau
Controlling
Pengawasan atau controlling merupakan salah satu fungsi
dalam manajemen.
Controlling berperan memberikan penilaian dan koreksi
pada kinerja karyawan. Dengan controlling, karyawan
yang kurang telaten bisa diarahkan agar pekerjaannya
memenuhi target.
Controlling dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
terhadap kegiatan di dalam perusahaan, sehingga akan
ketahuan karyawan mana yang melakukan tugas dengan
benar sesuai dengan rencana dan karyawan mana yang
berleha-leha atau salah melaksanakan tugas
12. Pentingnya Pengawasan
Pengawasan berperan penting dalam suatu organisasi dan perusahaan,
apalagi jika organisasi tersebut memiliki banyak anggota dan karyawan di
dalamnya.
Pengawasan menjadi kunci di balik berhasilnya suatu perencanaan,
pasalnya fungsi ini dapat membantu perusahaan memenuhi target dan
mencapai tujuannya.
Pada dasarnya, pengawasan ini dibuat agar sebisa mungkin tindakan
penyelewengan dan penyimpangan dalam organisasi bisa dihindari.
Pengawasan menjadi tekanan sendiri bagi karyawan dan orang-orang di
dalam perusahaan agar mereka tetap melakukan pekerjaan sesuai
perintah tanpa ada niat melakukan penyelewengan demi kepentingan
pribadi.
Sebenarnya, pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen.
Pengawasan merupakan bentuk kontrol pihak atasan kepada pihak
bawahan selama melakukan pekerjaan
13. Jenis Pengawasan
Pengawasan bisa dibedakan berdasarkan jenisnya. Berikut tiga jenis pengawasan
dalam manajemen:
1. Pengawasan Intern dan Esktern
Pengawasan intern dilakukan oleh pihak yang ada di dalam perusahaan. Sementara
pengawasan ekstern dilakukan oleh pihak yang ada di luar perusahaan.
2. Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif dilakukan sebelum karyawan menjalankan tugas mereka
demi mencegah terjadinya penyelewengan.
Sementara pengawasan represif merupakan pengawasan yang dilakukan setelah
karyawan selesai menjalankan tugas mereka. Pengawasan ini biasanya dilakukan
akhir tahun melalui laporan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan aktif adalah pengawasan yang dilakukan langsung di tempat karyawan
bekerja, sementara pengawasan pasif dilakukan sebaliknya yaitu berupa bukti
penerimaan-pengeluaran, bukti surat izin kehadiran, dan lain sebagainya.
14. Metode Pengawasan
Manajemen
1. Metode pengawasan kualitatif
Metode pengawasan jenis ini dapat digunakan untuk mengawasi prestasi seseorang
secara menyeluruh. Caranya adalah dengan menggunakan teknik berikut:
Pengamatan atau observasi terhadap kegiatan objek
Melakukan inspeksi secara berkala untuk melihat secara langsung bagaimana objek
melakukan tugasnya. Membuat laporan lisan berisi informasi kinerja objek, jika ada
kekurangan dan kelebihan, silakan ditulis sebagai bentuk feedback
Lakukan evaluasi, bisa berupa diskusi antara atasan dengan bawahan ketika
menyelesaikan suatu proyek
2. Metode pengawasan kuantitatif
Pengawasan ini dilakukan dengan cara menilai prestasi objek menggunakan satuan
angka.
Teknik yang dipakai adalah berupa perhitungan anggaran, audit, analisis break-
even, analisis rasio, dan teknik perencanaan lain seperti Bagan Gant, PERT, dan
CPM.
15. Standard Pengawasan
Umumnya ada delapan jenis standar yang dipakai dalam suatu organisasi,
contohnya standar pengawasan yang ditetapkan oleh General Electric, di antaranya:
1. Standar profitabilitas: Menunjukkan berapa banyak keuntungan yang harus
didapat dalam kurun waktu tertentu.
2. Standar posisi pasar: Menunjukkan berapa persen produk harus lebih unggul
dalam penjualan dibanding produk merek saingan.
3. Standar produktivitas: Menunjukkan berapa tingkat produksi yang harus
diperoleh.
4. Standar kepemimpinan produk: Menunjukkan tingkat inovasi produk bisa
sampai menguasai pasar.
5. Standar pengembangan personel: Berapa orang yang berkembang yang dapat
diterima dari kemajuan produk.
6. Standar sikap karyawan: Sikap yang harus ditunjukkan oleh karyawan.
7. Standar tanggung jawab publik: Kewajiban untuk masyarakat sebagai suatu
perusahaan.
8. Standar tujuan jangka panjang dan jangka pendek.
16. Unsur-unsur Pengawasan
dalam Manajemen
Bambang (1999), seorang pakar, menguraikan komponen
pengawasan yang terdiri dari:
1. Lingkungan pengawasan, merupakan unsur dasar dari proses
pengawasan, di mana di dalam lingkungan tersebut sikap
disiplin dan struktur organisasi sangat dijunjung tinggi.
2. Kegiatan pengawasan, kegiatan pengawasan ini merupakan
kebijakan perusahaan yang dilakukan sesuai prosedur.
3. Komunikasi dan informasi, meliputi berbagai komponen
seperti sistem akuntansi berupa laporan keuangan
perusahaan.
4. Pemantauan atau monitoring, merupakan proses penilaian
kinerja karyawan yang merupakan bagian dari pengawasan.
17. Objek Pengawasan dalam
Manajemen
Terdapat lima jenis objek pengawasan
dalam manajemen, di antaranya:
1. Kuantitas dan kualitas barang
2. Keuangan
3. Objek yang sifatnya strategis
4. Pelaksanaan program di lapangan
5. Pelaksanaan kerja sama dengan pihak lain
18. Fungsi Pengawasan
dalam Manajemen
Beberapa pakar seperti Ernie, Saefullah,
dan Maringan mengidentifikasi fungsi pengawasan dalam manajemen
ke dalam poin-poin berikut:
Pengawasan berfungsi mengevaluasi target dan pencapaian, apakah
sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
Pengawasan bisa membantu perusahaan mengambil keputusan dan
koreksi terhadap penyimpanan.
Pengawasan berfungsi meningkatkan rasa tanggung jawab karyawan
terhadap tugas dan wewenang yang diberikan oleh perusahaan.
Pengawasan berfungsi mendidik level manajemen agar mereka
menjalankan tugas sesuai prosedur.
Pengawasan berfungsi mencegah adanya penyimpangan,
penyelewengan, dan kelalaian karyawan yang bisa merugikan
perusahaan
19. Hambatan Pengawasan
dalam Manajemen
Biasanya hambatan terjadi karena ada hal-hal berikut:
Kurang pengetahuan tentang organisasi
Minim pengetahuan tentang lingkungan
Tidak kompeten dalam melakukan peramalan
Tergoda dengan sogokan sehingga tujuan dihiraukan
Selain itu, hambatan-hambatan yang muncul juga bisa terjadi
karena adanya faktor berikut:
1. Tidak jelasnya penyampaian petunjuk pada pihak pengawas
terkait sistem kerja mereka
2. Tanggung jawab pengawas tidak dirumuskan dengan jelas
3. Kurang informasi tentang data produktivitas objek yang akan
diawasi