Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya.
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus:
1. Tunarungu: Adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran.
2. Tunanetra: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan.
3. Tunadaksa: Merupakan sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan.
4. Tunagrahita: Merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan retaldasi mental.
5. Tunalaras: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
6. Autis: Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial atau komunikasi secara normal.
7. Down Syndrome: Merupakan salah satu bagian tunagrahita. Down syndrome adalah kelainan kromosom,yakni terbentuknya kromosom 21.
8. Kemunduran (Retardasi) Mental: Merupakan keadaan ketika inteligensia individu mengalami kemunduran atau tidak dapat berkembang dengan baik.
Metode pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus:
1. Aktivitas barat untuk anak berkebutuhan khusus
2. Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi informasi
3. Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus
Prinsip motivasi
Prinsip latar/konteks
Prinsip keterarahan
Prinsip hubungan sosial
Prinsip belajar sambil bekerja
Prinsip individualisasi
Prinsip menemukan
Model Pembelajaran AUD hope this will bw manfaat aamiin :)
this is my first presentation that i have upload in my new account
i'm newbie, please guide me and be good friends, thanks :)
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya.
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus:
1. Tunarungu: Adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran.
2. Tunanetra: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan.
3. Tunadaksa: Merupakan sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan.
4. Tunagrahita: Merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan retaldasi mental.
5. Tunalaras: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
6. Autis: Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial atau komunikasi secara normal.
7. Down Syndrome: Merupakan salah satu bagian tunagrahita. Down syndrome adalah kelainan kromosom,yakni terbentuknya kromosom 21.
8. Kemunduran (Retardasi) Mental: Merupakan keadaan ketika inteligensia individu mengalami kemunduran atau tidak dapat berkembang dengan baik.
Metode pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus:
1. Aktivitas barat untuk anak berkebutuhan khusus
2. Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi informasi
3. Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus
Prinsip motivasi
Prinsip latar/konteks
Prinsip keterarahan
Prinsip hubungan sosial
Prinsip belajar sambil bekerja
Prinsip individualisasi
Prinsip menemukan
Model Pembelajaran AUD hope this will bw manfaat aamiin :)
this is my first presentation that i have upload in my new account
i'm newbie, please guide me and be good friends, thanks :)
Mendeskripsikan tentang definisi kurikulum untuk anak usia dini, landasan pengembangan kurikulum AUD, konten bidang pengembangan kurikulum AUD, jenis kurikulum AUD
PPT ini mencakup pembahasan tentang perkembangan anak usia 3-4 tahun ditinjau dari beberapa aspek perkembangan, seperti: fisik, bahasa, sosial emosional dan kognitif.
Presentasi dalam sebuah seminar yang ditujukan untuk mengajak kesadaran para orang tua/wali murid PAUD tentang pentingnya dukungan orang tua dan lingkungan terhadap progam pendidikan di PAUD.
Selain itu, pemahaman tentang metode pembelajaran anak dan orang dewasa yang berbeda diharapkan akan membuat orang tua bisa berperan efektif dalam mendukung pendidikan anaknya - dan di sisi lain dapat terus meningkatkan kapasitas diri sendiri guna membantu anak-anak untuk belajar.
PPT ini berisi pengantar untuk mengenal tentang siapa anak usia dini, batasan anak dalam UU Perlindungan Anak, masa penting dalam rentangan usia dini, satuan lembaga PAUD, pentingnya PAUD, tujuan PAUD, dan prinsip PAUD
Tugas individu perspektif pendidikan Modul 10Septi Dewi
SARANA PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN WILAYAH
Seperti yang telah kita ketahui bersama, selain terbatasnya tenaga guru, kendala proses belajar-mengajar yang selama ini ditemukan adalah kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang yang ada. Bagi yang kebetulan mengajar di daerah yang secara geografis terpencil, mungkin saat ini Anda merasakan bahwa apa yang disampaikan merupakan kenyataan yang setiap hari Anda temukan. Bagi yang mengajar di tempat yang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang, berikut adalah contoh yang layak untuk direnungkan bagaimana proses pembelajaran yang semestinya dilakukan. Untuk memperjelas pemahaman Anda, perhatikan contoh-contoh berikut ini
METODE PEMBELAJARAN
Beberapa guru mengajarkan bukan bidang yang dikuasainya. Misalnya guru Agama mengajarkan Bahasa Inggris
Masih banyak guru yang mengajar hanya menggunakan model yang itu-itu saja, karena kurang menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak
Guru mengajar lebih senang dengan caranya sendiri dan kurang memperhatikan yang disenangi anak
Ketidakmerataan Guru
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan:
PAKEM
Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif
Tujuan pembelajaran ini adalah hasil belajar akademik siswa meningkat, siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya dan pengembangan keterampilan sosial
kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dari sebelumnya, baik berupa gagasan atau karya nyata dengan menggabung-gabungkan unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Mendeskripsikan tentang definisi kurikulum untuk anak usia dini, landasan pengembangan kurikulum AUD, konten bidang pengembangan kurikulum AUD, jenis kurikulum AUD
PPT ini mencakup pembahasan tentang perkembangan anak usia 3-4 tahun ditinjau dari beberapa aspek perkembangan, seperti: fisik, bahasa, sosial emosional dan kognitif.
Presentasi dalam sebuah seminar yang ditujukan untuk mengajak kesadaran para orang tua/wali murid PAUD tentang pentingnya dukungan orang tua dan lingkungan terhadap progam pendidikan di PAUD.
Selain itu, pemahaman tentang metode pembelajaran anak dan orang dewasa yang berbeda diharapkan akan membuat orang tua bisa berperan efektif dalam mendukung pendidikan anaknya - dan di sisi lain dapat terus meningkatkan kapasitas diri sendiri guna membantu anak-anak untuk belajar.
PPT ini berisi pengantar untuk mengenal tentang siapa anak usia dini, batasan anak dalam UU Perlindungan Anak, masa penting dalam rentangan usia dini, satuan lembaga PAUD, pentingnya PAUD, tujuan PAUD, dan prinsip PAUD
Tugas individu perspektif pendidikan Modul 10Septi Dewi
SARANA PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN WILAYAH
Seperti yang telah kita ketahui bersama, selain terbatasnya tenaga guru, kendala proses belajar-mengajar yang selama ini ditemukan adalah kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang yang ada. Bagi yang kebetulan mengajar di daerah yang secara geografis terpencil, mungkin saat ini Anda merasakan bahwa apa yang disampaikan merupakan kenyataan yang setiap hari Anda temukan. Bagi yang mengajar di tempat yang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang, berikut adalah contoh yang layak untuk direnungkan bagaimana proses pembelajaran yang semestinya dilakukan. Untuk memperjelas pemahaman Anda, perhatikan contoh-contoh berikut ini
METODE PEMBELAJARAN
Beberapa guru mengajarkan bukan bidang yang dikuasainya. Misalnya guru Agama mengajarkan Bahasa Inggris
Masih banyak guru yang mengajar hanya menggunakan model yang itu-itu saja, karena kurang menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak
Guru mengajar lebih senang dengan caranya sendiri dan kurang memperhatikan yang disenangi anak
Ketidakmerataan Guru
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan:
PAKEM
Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif
Tujuan pembelajaran ini adalah hasil belajar akademik siswa meningkat, siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya dan pengembangan keterampilan sosial
kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dari sebelumnya, baik berupa gagasan atau karya nyata dengan menggabung-gabungkan unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Standard Operational Procedure. Adab amalan pengajaran yang berkesan (guru); adab belajar (murid); penyeliaan pengajaran dan pembelajaran (Pengetua dan Guru Besar)
Ketika sedang terjebak di suatu tempat, menunggu, atau mendengarkan, dengan pena ada di tangan Anda, kira-kira apa yang Anda lakukan ?
Kemungkinan Anda akan mulai mencoret-coret. Dan apa yang Anda pilih untuk mencorat-coret akan mengungkapkan banyak tentang kepribadian Anda dan suasana hati. Hal ini karena biasanya itu apa yang kita gambar dilakukan dengan hanya setengah sadar. Ada keasyikan batin ketika kita membuat gambar di atas kertas.
Banyak dari kita akhirnya menggambar hal yang sama. Bintang, bunga, kotak dan panah sering muncul dan merupakan simbol umum aspirasi dan perasaan. Simbol-simbol dan gambar-gambar umum inilah yang kemudian menjadi dasar analisa dalam doodle test di samping mengembangkan sebuah teknik untuk menganalisa diri seseorang.
Bagi dunia pendidikan di taman kanak-kanak (TK) atau yang sederajat dengannya, pembahasan tentang “doodle analysis” ini sangat penting mengingat menggambar dan mewarnai merupakan salah satu aktivitas dan kegiatan belajar mereka. Dan dari sinilah, kita akan dapat mengetahui banyak hal tentang diri mereka.
Berikut ini adalah proposal program kerjasama dan kemitraan yang dikembangkan oleh Primagraphology Consulting.
Bagi yang berminat atau ingin mengetahui informasi lebih lanjut, hubungi : 081905272919, 081318243521
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Strategi pembelajaran di TK
1. Peningkatan Kompetensi Guru
Taman Kanak-kanak
Tingkat Nasional
1
PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK
BIDANG PRODIK PAUDNI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2015
Strategi Pembelajaran
di Taman Kanak-kanak
2. Indikator
Strategi pembelajaran di Taman Kanak-kanak
Menjelaskan konsep strategi pembelajaran di Taman Kanak-
kanak
Mengidentifikasi jenis strategi pembelajaran di Taman Kanak-
kanak
Menjelaskan konsep pendekatan tematik integratif di Taman
Kanak-kanak
Menjelaskan konsep pendekatan saintifik di Taman Kanak-
kanak
Mengidentifikasi pemilihan strategi pembelajaran di Taman
Kanak-kanak 2
3. Pemahaman Strategi
Pembelajaran
“Segala usaha guru untuk menerapkan dan
mengelola berbagai metode pembelajaran dalam
mencapai tujuan yang diharapkan”.
Kegiatan merencanakan pembelajaran yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
guru dan murid, termasuk di dalamnya penggunaan
metode dan pemanfaatan sumber daya untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien 3
4. Pendekatan Tematik di TK
Merupakan suatu pembelajaran yang
mengaitkan berbagai bahasan dari Kompetensi
Dasar secara terintegrasi (sikap, pengetahuan
dan keterampilan) kedalam satu tema.
Tema bukan merupakan tujuan pembelajaran
melainkan sebagai perluasan wawasan dalam
rangka menghantarkan kematangan
perkembangan anak 4
5. Manfaat bagi anak
1. Menghubungkan bahasan satu dengan lainnya, sesuai
dengan cara berpikir anak.
2. Sebagai Topik bahasan. Topik bahasan yang dekat
dan dikenal anak membuat anak lebih dapat terlibat
di dalamnya.
3. Menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan
pengetahuan yang baru yang sudah dimiliki anak.
4. Memudahkan pendidik PAUD dalam pengembangan
kegiatan belajar sesuai dengan tujuan dan sarana yang
dimiliki lingkungan. 5
6. Karakteristik
Pembelajaran Tematik di TK
1. Menyediakan pengalaman langsung tentang objek-objek nyata bagi anak.
2. Menciptakan kegiatan sehingga anak menggunakan semua pemikirannya.
3. Mengembangkan kegiatan sesuai dengan minat-minat anak.
4. Membantu anak-anak mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru yang
didasarkan pada hal-hal yang telah mereka ketahui dan telah dapat mereka
lakukan sebelumnya.
5. Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yangditujukan untuk mengembangkan
semua aspek perkembangan kognitif, social, emosi, fisik, dan estetis.
6. Mengakomodasi kebutuhan anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik, ineraksi
social, kemandirian, dan mengembangkan harga diri positif.
7. Memberikan kesempatan menggunakan bermain sebagai wahana belajar.
8. Menghargai perbedaan individu, latar belakang budaya, dan pengalaman dalam
keluarga yang dibawa anak.
9. Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga anak.
6
7. Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Terpadu
1. Kegiatan Pembukaan
Kegiatan pembukaan dilakukan untuk menyiapkan
anak secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran. Kegiatan ini berhubungan dengan
pembahasan sub tema atau sub-sub tema yang akan
dilaksanakan. Beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan antara lain: berbaris, mengucap salam,
berdoa, dan bercerita atau berbagi pengalaman.
7
8. Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Terpadu
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan upaya kegiatan bermain yang
memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak
sebagai dasar pembentukan sikap, perolehan pengetahuan dan
keterampilan.
Kegiatan inti memberikan ruang yang cukup bagi anak untuk
berinisiatif, kreatif, dan mandiri sesuai dengan bakat, minat dan
kebutuhan anak.
Kegiatan inti dilaksanakan dengan pendekatan saintifik meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengomunikasikan. Penjelasan mengenai kegiatan
saintifik, dibahas pada bagian berikut pada modul ini.
8
9. Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Terpadu
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang bersifat penenangan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan penutup di
antaranya adalah:
membuat simpulan sederhana dari kegiatan yang telah dilakukan,
termasuk di dalamnya adalah pesan moral yang ingin disampaikan;
nasihat-nasihat yang mendukung pembiasaan yang baik;
refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan;
membuat kegiatan penenangan seperti bernyanyi, bersyair, dan
bercerita yang sifatnya menggembirakan; dan,
menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
9
10. Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013 PAUD mengamanatkan bahwa pembelajaran
di PAUD menggunakan pendekatan saintifik dalam pemberian
rangsangan pendidikan.
Pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar anak secara aktif mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui
kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengomunikasikan.
Pendekatan saintifik tidak diartikan sebagai belajar sain tetapi
menggunakan proses saintis dalam kegiatan belajar.
10
11. Kegiatan Pendekatan Saintifik
Mengamati (Observing);
Menanya (Questioning);
Mengumpulkan data (Collecting);
Mengasosiasi (Associating);
Mengkomunikasikan (Communicating);
11
Tidak harus dilakukan secara berurutan, tergantung
konteks perkembangan dan kompetensi yang ingin dicapai
12. Panduan penentuan
strategi pembelajaran
1. Cara pendidik menata lingkungan bermain
anak
2. Cara pendidik berinteraksi dengan anak
3. Cara agar anak tertarik dengan kegiatan
4. Cara pendidik mendorong dan memotivasi
anak
12
13. Pertimbangan pemilihan
strategi pembelajaran
1. Anak perlu saling berinteraksi dengan anak yang lain
2. Bantulah anak belajar tentang diri dan dunianya, serta
mengembangkan hubungan positif dengan orang lain, dan
belajar melihat perbedaan antara orang yang satu dengan yang
lain.
3. Biasakan anak belajar secara berkelompok yang kooperatif
dalam mengembangkan suatu kegiatan dan belajar membentuk
pemahaman melalui interaksi antara anak dan orang dewasa
4. Kembangkan dan bantu anak melakukan gerakan-gerakan fisik
dalam keadaan aman, sehat, seimbang, bebas, dan rileks
13
14. Pertimbangan pemilihan
strategi pembelajaran
5. Bantu anak memperoleh pengalaman pertama yang bermakna
dalam melakukan kegiatan dan mengenal sesuatu
6. Hormati, menghargai, menerima dan memperlakukan anak
sesuai dengan martabatnya
7. Mendorong anak berkolaborasi atau bekerja sama dengan
teman sebaya
8. Dalam melaksanakan pembelajaran usahakan untuk
memperkaya pengalaman dan perkembangan anak
14
16. Pembelajaran langsung
Proses pembelajaran melalui interaksi langsung antara anak
dengan sumber belajar yang dirancang dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) untuk mencapai
tujuan pembelajaran (instructional effect).
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pengembangan
pengetahuan dan keterampilan yang terkandung dalam
Kompetensi Inti-3 (pengetahuan) dan Kompetensi Inti-4
(keterampilan).
16
17. Pembelajaran tidak langsung
Pembelajaran yang tidak dirancang secara khusus namun terjadi
dalam proses pembelajaran langsung.
Melalui proses pembelajaran langsung untuk mencapai
kompetensi pengetahuan dan keterampilan akan terjadi dampak
pengiring (nurturant effect) pada pengembangan nilai dan sikap
yang terkandung dalam Kompetensi Inti-1 (sikap spiritual) dan
Kompetensi Inti-2 (sikap sosial).
Strategi pembelajaran tidak langsung dapat dilakukan melalui
pemodelan/keteladanan, pembiasaan, dan pengembangan sikap
yang lain.
17
18. Latihan
No Kompetensi Dasar
Strategi Pembelajaran yang
digunakan
Alasan dan hasil yang
diharapkan
1. 4. Mengetahui cara hidup sehat
4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup
sehat
a. Langsung
b. Tidak langsung
………………………………
………………………………
1. 3.7 Mengenal lingkungan sosial
4.7 menyajikan berbagai karya dalam bentuk
gambar, bernyayi, gerak tubuh dan lain-lain
tentang lingkungan sosial
a. Langsung
b. Tidak langsung
………………………………
………………………………
1. 9. Mengenal teknologi sederhana
4.9 Menggunakan teknologi sederhana
a. Langsung
b. Tidak langsung
………………………………
………………………………
1. 12. Mengenal keaksaraan awal melalui
bermain
4.12 menunjukkan keaksaraan awal dalam
berbagai bentuk karya
a. Langsung
b. Tidak langsung
………………………………
………………………………
1. 3.13 mengenal emosi diri dan orang lain
4.13 menunjukkan reaksi emosi secara wajar
a. Langsung
b. Tidak langsung
………………………………
………………………………
18