Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merangkum observasi dan penilaian aktivitas pembelajaran anak didik di TK Dharma Wanita Pajala selama satu minggu, termasuk penilaian keterampilan motorik kasar dan halus anak didik.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
1. LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : TK Dharma Wanita Pajala
Kelompok : B
Semester : 1
Nama Guru : Nurwijayati
Hari / tanggal : Senin, 8 Juni 2013
NO ASPEK PENGAMATAN
TERLAKSAN
A
PENILAIAN KOMENTAR
Ya Tidak 1 2 3 4
I.
A. KEGIATAN AWAL
ORIENTASI
1. Mengucapkan Salam ,
2. mengecak kehadiran Siswa
3. Mempersiapkan Siswa
Untuk Belajar / Berbaris
4. Membangkitkan rasa ingin
tahu / memotifasi Siswa
II.
B. KEGIATAN INTI
Pemberian materi
Guru menyampaikan materi
tentang sendiri.
1. Guru Membagikan LKS
kepada setiap Siswa
Membimbing Siswa Belajar
dan Bekerja
1. Guru menyampaikan cara
Mewarnai, Menggunting.
2. Guru Memberikan
Kesempatan Untuk
Mengerjakan (Mewarnai,
Menggunting)
3. Guru mengarahkan Siswa
untuk Menyajikan hasil
Kerjanya masing-masing
III ISTRAHAT
1. Guru Menyampaikan
cara mencuci tangan
yang baik
2. Guru mengawasi Anak
dalam bermain
IV
D. KEGIATAN AKHIR
1. Guru menyampaikan
pesan-pesan dan
menginformasikan
kegiatan esok hari
2. Guru mengakhiri
Pembelajaran dengan
memberikan salam
2. UNJUK KERJA ANAK DIDIK (PERINDIVIDU)
Kelompok : B
Semester : 1
Tahun Ajaran : 2013 / 2014
Nama TK : TK Dharma Wanita Pajala
Alamat TK : Desa Pajala Kecamatan Maginti
NO
HARI /
TANGGAL
NAMA
ANAK
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ASPEK YANG
DIAMATI
HASIL
PENGAMATAN
1.
SENIN, 8
JUNI 2013
DIAN
Berdiri di Atas Satu
Kaki dengan Seimbang
- Keseimbangan
- Cara Berdiri
- Kebenaran
Anak Mampu Berdiri
diatas Satu kaki
dengan Seimbang
2. SISKA
Berdiri di Atas Satu
Kaki dengan Seimbang
- Keseimbangan
- Cara Berdiri
- Kebenaran
Anak Kurang Mampu
Berdiri diatas Satu
kaki dengan
Seimbang
3. DIMAS
Berdiri di Atas Satu
Kaki dengan Seimbang
- Keseimbangan
- Cara Berdiri
- Kebenaran
Anak kurang Mampu
Berdiri diatas Satu
kaki dengan
Seimbang
4. SUCI
Berdiri di Atas Satu
Kaki dengan Seimbang
- Keseimbangan
- Cara Berdiri
- Kebenaran
Anak Mampu Berdiri
diatas Satu kaki
dengan Seimbang
5. BAGAS
Berdiri di Atas Satu
Kaki dengan Seimbang
- Keseimbangan
- Cara Berdiri
- Kebenaran
Anak Mampu Berdiri
diatas Satu kaki
dengan Seimbang
6. ARIF
Berdiri di Atas Satu
Kaki dengan Seimbang
- Keseimbangan
- Cara Berdiri
- Kebenaran
Anak sama sekali
tidak Mampu Berdiri
diatas Satu kaki
dengan Seimbang
7. SALSA
Berdiri di Atas Satu
Kaki dengan Seimbang
- Keseimbangan
- Cara Berdiri
- Kebenaran
Anak kurang Mampu
Berdiri diatas Satu
kaki.
3. PENUGASAN ANAK DIDIK TK
Kelompok : B
Semester : 1
Tahun Ajaran : 2013 / 2014
Nama TK : TK Dharma Wanita Pajala
Alamat TK : Desa Pajala Kecamatan Maginti
NO
HARI /
TANGGAL
NAMA
ANAK
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
ASPEK YANG
DIAMATI
HASIL
PENGAMATAN
1.
SENIN, 8
JUNI 2013
DIAN
Menggunting Gambar
Orang
- Cara
Menggunting
- Kerapiannya
Anak mampu
Menggunting dengan
rapi
Mewarnai Gambar Jam
Dinding
- Cara Mewarnai
- Kerapiannya
Anak tidak mampu
Mewarnai dengan rapi
2. SISKA
Menggunting Gambar
Orang
- Cara
Menggunting
- Kerapiannya
Anak kurang mampu
menggunting dengan
rapi
Mewarnai Gambar Jam
Dinding
- Cara Mewarnai
- Kerapiannya
Anak mampu
Mewarnai dengan rapi
3. DIMAS
Menggunting Gambar
Orang
- Cara
Menggunting
- Kerapiannya
Anak mampu
Menggunting dengan
rapi
Mewarnai Gambar Jam
Dinding
- Cara Mewarnai
- Kerapiannya
Anak mampu
Mewarnai dengan rapi
4. SUCI
Menggunting Gambar
Orang
- Cara
Menggunting
- Kerapiannya
Anak kurang mampu
menggunting dengan
rapi
Mewarnai Gambar Jam
Dinding
- Cara Mewarnai
- Kerapiannya
Anak kurang mampu
mewarnai
5. BAGAS
Menggunting Gambar
Orang
- Cara
Menggunting
- Kerapiannya
Anak kurang mampu
menggunting dengan
rapi
Mewarnai Gambar Jam
Dinding
- Cara Mewarnai
- Kerapiannya
Anak mampu
Mewarnai dengan rapi
6. ARIF
Menggunting Gambar
Orang
- Cara
Menggunting
- Kerapiannya
Anak kurang mampu
menggunting dengan
rapi
Mewarnai Gambar Jam
Dinding
- Cara Mewarnai
- Kerapiannya
Anak mampu
Mewarnai dengan rapi
7. SALSA
Menggunting Gambar
Orang
- Cara
Menggunting
- Kerapiannya
Anak mampu
Menggunting dengan
rapi
Mewarnai Gambar Jam
Dinding
- Cara Mewarnai
- Kerapiannya
Anak kurang mampu
Mewarnai
4. HASIL KARYA ANAK DIDIK
NO
NAMA
ANAK
ASPEK YANG DI NILAI JUMLAH YANG
DIPEROLEH
IDE BENTUK KERAPIAN KEBERSIHAN
1. DIAN 3 4 2 3
2. SISKA 2 3 4 3
3. DIMAS 4 4 4 3
4. SUCI 2 1 1 2
5. BAGAS 4 2 3 1
6. ARIF 3 3 2 4
7. SALSA 4 3 2 3
5. RKH
TEMA : DIRI SENDIRI
KELOMPOK : B
SEMESTER : 1
DISUSUN OLEH :
NAMA : NURWIJAYATI
STAMBUK : 21214317
JURUSAN : PAUD INTEGRASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
KELAS RAHA
2013