Dokumen tersebut membahas potret pembelajaran di sekolah dasar di Indonesia, termasuk sarana prasarana yang kurang memadai, metode pembelajaran, dan pembaharuan model pembelajaran seperti pembelajaran kontekstual, PAKEM, pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Pembelajaran Diferensiasi dalam mengakomodir kebutuhan belajar siswaHenyNurhayati1
Strategi proses belajar mengajar yang mengakomodir, melayani, dan mengakui keberagaman peserta didik dalam belajar sesuai dengan kesiapan, minat dan preferensi belajarnya. Pada pembelajaran berdiferensiasi siswa dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai dan kebutuhannya sehingga mereka tidak frustrasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajar-nya.
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxFLORENCIACAROLINEAUR
ABSTRAK
Guru berperan penting dalam meningkatkan kemampuan belajar peserta didik agar memiliki kualitas belajar yang tinggi. Dalam pelaksanaanya kemampuan yang dimiliki peserta didik sangat berpengaruh terhadap hasil belajar sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang maksimal. Akan tetapi, proses belajar mengajar yang terjadi antar siswa dan guru di sekolah tidak selalu berjalan dengan lancar. Terkadang siswa mengalami kesulitan konsentrasi belajar dalam menerima pesan yang disampaikan. Peran guru di sekolah yang menjadi panutan serta orangtua kedua bagi siswa harus bisa memahami dan mengatur bagaimana pola mengajar yang asik dan nyaman agar siswa mudah untuk bergaul, bersikap toleransi dan menciptakan suasana kelas yang positif. Mengenai hal tersebut, penting bagi guru untuk memahami konsep belajar yang baik sesuai dengan pengalaman nyata dan penyelesaian masalah pembelajaran dilingkungan kegiatan pendidikan.
Kata kunci : guru, siswa, permasalahan, penyelesaian.
Kelompok 3 (tiga)
Nama Kelompok :
1. Florencia C.A.S.S. (218000144)
2. Nabila F.G.P. (218000091)
3. Alvina Y.E. (218000111)
4. Indah N.W. (218000036)
Universitas PGRI Adibuana Surabaya
PENGAMPU MATA KULIAH: Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
4. SARANA PRASARANA DAN
KETERJANGKAUAN WILAYAH
Seperti yang telah kita ketahui bersama, selain
terbatasnya tenaga guru, kendala proses belajar-mengajar
yang selama ini ditemukan adalah kurang memadainya
sarana dan prasarana penunjang yang ada. Bagi yang
kebetulan mengajar di daerah yang secara geografis
terpencil, mungkin saat ini Anda merasakan bahwa apa
yang disampaikan merupakan kenyataan yang setiap hari
Anda temukan. Bagi yang mengajar di tempat yang telah
dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang,
berikut adalah contoh yang layak untuk direnungkan
bagaimana proses pembelajaran yang semestinya
dilakukan. Untuk memperjelas pemahaman Anda,
perhatikan contoh-contoh berikut ini
6. Siswa kelas satu SD Negeri Inpres
Bomomani mengikuti pelajaran sambil duduk
di lantai karena ruang kelas di desa
pedalaman Distrik Mapia, Kabupaten Nabire,
Papua itu kekurangan kursi.
Selain kekurangan meja-kursi,perpustakaan
itu juga tidak mempunyai koleksi buku.
Sekolah juga tidak memiliki buku pelajaran
Bahasa Indonesia, Pendidikan
Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial,
serta kekurangan ruang belajar dan guru.
8. Di kawasan selatan kota Jakarta, tepatnya daerah
Parung, terdapat suatu Kompleks sekolah modern, mulai
dari SD-SMA yang dilengkapi dengan saran dan prasarana
yang sangat memadai.
Untuk tingkat SD, selain jumlah siswa dibatasi
maksimal 25 siswa. Untuk mendukung lancarnya proses
belajara-mengajar, setiap siswa memperoleh fasilitas antar
jemput dari rumah ke rumah dengan mobil yang kondisinya
layak jalan tentu saja dilengkapi AC. Selain itu, untuk
mendukung kegiatan berkesenian atau kegiatan besar
lainnya, sekolah jugamemiliki ruang sidang besar.
Dengan situasi yang demikian siswa merasa nyaman
dan proses belajar-mengajar bisa berlangsung secara
kondusif
9. METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran di SD harus selalu menarik dan
membuat siswa tidak berpikiran secara verbal.
Diperlukan penggambaran yang konkret dan
mudah diingat siswa. Guru harus bisa memiliki
metode yang tepat sehingga mampu
memberikan suasana kondusif dalam
pembelajaran, dengan tetap mengutamakan
keterserapan materi yang disampaikan
Pembelajaran di SD harus selalu menarik dan
membuat siswa tidak berpikiran secara verbal.
Diperlukan penggambaran yang konkret dan
mudah diingat siswa. Guru harus bisa memiliki
metode yang tepat sehingga mampu
memberikan suasana kondusif dalam
pembelajaran, dengan tetap mengutamakan
keterserapan materi yang disampaikan
10. Ada Beberapa Alasan Mengapa Guru
Belum Kompeten Yaitu :
Waktu kuliah belum
menguasai bahan pelajaran,
sehingga yang menjadi guru
bukan lulusan yang terbaik
11. Beberapa guru mengajarkan bukan
bidang yang dikuasainya. Misalnya
guru Agama mengajarkan Bahasa
Inggris
12. Masih banyak guru yang mengajar hanya
menggunakan model yang itu-itu saja,
karena kurang menguasai berbagai model
pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan anak
13. Guru mengajar lebih senang dengan
caranya sendiri dan kurang
memperhatikan yang disenangi
anak
14. Ketidakmerataan Guru
Guru di Indonesia belum merata antara
di daerah terpencil dan di kota. Dari segi
kuantitas telah memadai namun tidak
demikian dengan sisi pemerataan dan
kualitasnya. Banyak daerah yang
kelebihan guru tetapi banyak pula
daerah yang kekurangan guru
Guru di Indonesia belum merata antara
di daerah terpencil dan di kota. Dari segi
kuantitas telah memadai namun tidak
demikian dengan sisi pemerataan dan
kualitasnya. Banyak daerah yang
kelebihan guru tetapi banyak pula
daerah yang kekurangan guru
15. KB.2 Pembaharuan Pembelajaran yang
Diterapkan di Sekolah Dasar
KB.2 Pembaharuan Pembelajaran yang
Diterapkan di Sekolah Dasar
16. Pembelajaran
KontekstualPembelajaran kontekstual adalah salah satu
strategi pembelajaran yang berhubungan
dengan:1. Fenomena kehidupan sosial masyarakat, bahasa,
lingkungan hidup, harapan dan cita yang tumbuh
2. Fenomena dunia pengalaman dan pengetahuan
siswa
3. Kelas sebagai fenomena sosial
17. 1. Kontruksivisme (contruktivism)
2. Bertanya ( questioning)
3. Menemukan (inquiry)
4. Masyarakat belajar (learning community)
5. Pemodelan (modeling)
6. Penilaian sebenarnya (authentic assesment)
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan
dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan
melibatkan tujuh komponen utama
pembelajaran efektif, yakni :
18. PAKEM
PAKEM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang didefinisikan
sebagai pembelajaran yang :
PAKEM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang didefinisikan
sebagai pembelajaran yang :
PartisipatifPartisipatif
AktifAktif
KreatifKreatif
EfektifEfektif
MenyenangkanMenyenangkan
19. PAKEM Dalam Perspektif Guru :
Memantau kegiatan belajar siswa, memberi
umpan balik, mengajukan pertanyaan yang
menantang dan mempertanyakan gagasan siswa
AKTIF
mengembangkan kegiatan yang beragam dan
membuat alat bantu belajar sederhana
KREATIF
pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran
EFEKTIF
Siswa tidak takut salah/ ditertawakan/ tidak
dianggap sepele
MENYENANG
KAN
20. PAKEM Dalam Perspektif Siswa :
aktif bertanya, mengemukakan gagasan dan
mempertanyakan gagasan orang lain serta
gagasannya
AKTIF
merancang/ membuat sesuatu dan menulis/
mengarang
KREATIF
menguasai keterampilan yang diperlukan
EFEKTIF
siswa berani mencoba, berani bertanya/
mengemukakan pendapat/ mempertanyakan
gagasan oranglain
MENYENANG
KAN
21. Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif
Yaitu model pembelajaran yang mengutamakan
adanya kelompok-kelompok. Misalnya kelompok
siswa tinggi, sedang, rendah, berbeda ras, budaya,
suku dan kesetaraan jender. Pembelajaran ini
mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan
permasalahan untuk menerapkan pengetahuan
dan keterampilan dalam mencapai tujuan
pembelajaran
Yaitu model pembelajaran yang mengutamakan
adanya kelompok-kelompok. Misalnya kelompok
siswa tinggi, sedang, rendah, berbeda ras, budaya,
suku dan kesetaraan jender. Pembelajaran ini
mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan
permasalahan untuk menerapkan pengetahuan
dan keterampilan dalam mencapai tujuan
pembelajaran
22. Tujuan pembelajaran ini adalah hasil belajar
akademik siswa meningkat, siswa dapat
menerima berbagai keragaman dari temannya
dan pengembangan keterampilan sosial
Serangkaian persiapan untuk menerapkan
pembelajaran kooperatif dan kolaboratif yaitu:
1. Pembelajaran berbasis masalah
2. Pemanfaatan lingkungan siswa untuk memperoleh
pengalaman belajar
3. Pemberian aktivitas kelompok
4. Pembuatan aktivitas belajar mandiri
5. Penerapan penilaian autentik