SlideShare a Scribd company logo
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SOAL UJIAN MID SEMESTER
MATA KULIAH: LANDASAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNSRI TAHUN 2015
ANDRIANI WIDI ASTUTI
(06022681519001)
1. Salah satu yang ditekankan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan pendekatan keilmuan (scientific approach).
Jelaskan landasan pendidikan apa saja yang relevan dengan pendekatan scientific
tersebut!
Jawab :
Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan keilmuan. Landasan keilmuan
pendidikan adalah asumsi yang bersumber dari disiplin ilmu tertentu yang dijadikan
titik tolak pendidikan, seperti: Landasan hukum , Landasan psikologis, landasan
filosofis, landasan sosial budaya, landasan ekonomi. Landasan pendidikan yang
relefan dengan pendekatan keilmuan meliputi :
a. Landasan Hukum kaitannya dengan kurikulum 2013 terlihat dalam implikasinya
dalam pendidikan yaitu untuk merealisasikan terwujudnya pengembangan
manusia Indonesia seutuhnya, seperti yang dikemukakan sebagai tujuan
pendidikan nasional, diperlukan perhatian yang sama terhadap pengembangan
afeksi, kognisi, dan psikomotor pada semua tingkat pendidikan. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Tidak menganaktirikan materi pendidikan humaniora.
2. Setiap mengajarkan bidang studi apa saja, pendidikan afeksi dimasukkan.
Artinya pada setiap kesempatan yang ada atau yang terjadi secara wajar
ketika membahas bidang studi itu, pembahasan itu dikaitkan dengan
pendidikan afeksi.
3. Seperti halnya dengan aspek kognisi dan psikomotor, aspek afeksi peserta
didik juga dinilai dan diberi skor. Skor ini harus eksplisit di samping kognisi
dan psikomotor, termasuk ditulis dalam rapor dan transkip hasil studi.
b. Landasan Psikologi kaitannya dengan kurikulum 2013 yaitu pendidikan
bersumber dari kaidah psikologi yang dijadikan titik tolak pendidikan.
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Psikologi perkembangan yang bersifat umum, yang berorientasi pada
afeksi, dan pada kognisi, semuanya memberi petunjuk pada pendidik bagaimana
seharusnya ia menyiapkan dan mengorganisasi materi pendidikan serta
bagaimana membina anak-anak agar mereka mau belajar dengan sukarela.
Landasan Psikologis ini mempertimbangkan tahapan psikis anak didik yang
berkaitan dengan perkembangan jasmaniah, kematangan, bakat bakat jasmani,
intelektual, bahasa, emosi, sosial, kebutuhan dan keinginan individu, minat dan
kecakapan. Landasan psikologis terbagi kepada dua macam, yaitu: pertama
psikologi belajar, hakikat anak itu dapat dididik, dibelajarkan dan diberikan
sejumlah materi dan pengetahuan. Disamping itu hakikat anak dapat merubah
sikapnya serta dapat menerima norma norma, dapat mempelajari keterampilan
keterampilan berpijak dari kemampuan anak tersebut.
Oleh karena itu bagaimana kurikulum memberikan peluang belajar bagi
anak tersebut dan bagaimana proses belajar berlangsung, serta dalam keadaan
bagaimana anak itu memberi hasil yang sebaik baiknya. Kedua psikologi anak,
setiap anak mempunyai kepentingan yakni untuk mendapatkan situasi situasi
belajar kepada anak anak untuk mengembangkan bakatnya. Oleh karena itu
wajarlah bila anak merupakan faktor penentu dalam pembinaan kurikulum yang
berlangsung selama proses belajar mengajar.
c. Landasan filosofis pendidikan Indonesia perlu segara diwujudkan agar ilmu
pendidikan bercorak Indonesia lebih mudah dibentuk. Kunci terealisasinya suatu
kegiatan pada dewasa ini adalah pemerintah. Sebab itu dibutuhkan kemauan
pemerintah untuk menggerakkan kegiatan ini.
Dalam pengembangan kurikulum 2013 aplikasi filosofi didasarkan pada kualitas
yang perlu dimiliki generasi muda dibagi dalam :
1. Ide Kurikulum :
a. Competency-based curriculum
b. Berdasar standar based
c. Berakar pada budaya
d. Mempersiapkan untuk kehidupan masa kini dan masa depan
e. menekankan keseimbangan antara Soft Skills dan hard skills.
2. Isi Kurikulum:
a. Kompetensi inti
b. Kompetensi dasar
c. Konten lebih sederhana
d. Kesesuaian dengan lingkungan peserta didik
3. Pembelajaran
a. Menekankan pada aplikas
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
b. Terkait dengan kehidupan
c. Mengembangkan kemampuan, mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengolah dan mengkomunikasikan temuan
d. Menekankan pada kemampuan berpikir kritis, kreatif dan produktif
e. Mengembangkan kemampuan belajar.
4. Penilaian hasil belajar
a. Menekankan kepada kemampuan berpikir dan melakukan
b. Menekankan kepada sikap dan
c. Pengetahuan tetap dihargai.
c. Landasan Sosial Budaya diperlukan dapat pengembangan kurikulum. Hal ini
terlihat bahwa kebudayaan Indonesia perlu dikembangkan dalam dunia
pendidikan melalui materi muatan lokal di mana mempelajari seluruh
kebuadayaan yang ada di Indonesia. Kebudayaan menyangkut seluruh cara hidup
dan kehidupan manusia yang diciptakan oleh manusia ikut mempengaruhi
pendidikan atau perkembangan anak. Sebaliknya pendidikan juga dapat
mengubah kebudayaan. Dinamika kelompok dimanfaatkan untuk belajar.
d. Landasan ekonomi pendidikan yang berfungsi sebagai penunjang kelancaran
proses pendidikan, dan sebagai bahan pelajaran untuk membentuk manusia
ekonomi pada pembahasan semua bidang studi. Pengembangan konsep fungsi
produksi dalam pendidikan adalah untuk memudahkan menentukan efisiensi
pendidikan. Namun sampai saat ini fungsi produksi administrator yang bisa
dilaksanakan. Dana pendidikan yang dikelola secara profesional, pada umumnya
direncanakan dengan SP4, pelaksanaannya diawasi secara ketat, dan
dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti yang sah.
2. Teori perkembangan menurut Piaget dan Bruner memiliki pertalian yang kuat dalam
pembelajaran matematika. Jelaskan hubungan kedua teori perkembangan tersebut,
berikut contohnya dalam pembelajaran matematika!
Jawab :
Hubungan teori Piaget dan Burner mempunyai persamaan dalam pembelajaran
matematika sebagai berikut :
1. Sama-sama belajar mengeksplorasi objek, melalui tindakan aktifitas pada objek
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2. Sama-sama menghadapkan ke hal – hal yang konkret , dimana belajar terjadi
melalui penggunaan model dan gambar.
3. Sama-sama sudah mengenal simbol/ bahsa verbal serta sudah dapat
mendeskripsikan kapasitas dalam berfikir abstrak.
Contoh dalam Pembelajaran Matematikanya :
Teori piaget mengenalkan dan member pengakuan atas peranan anak-anak dalam
inisiatif diri dan keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran (sesuai umur nya),
dalam hal ini anak-anak diberikan contoh berdasarkan konteks yang dapat dipahami
(pada materi pecahan dimana konteksnya menggunakan kue bolu, pizza, omelet, dll).
Dengan memberikan contoh yang sesuai konteks yang dapat dipahami anak-anak
maka akan memotivasi anak dalam mempelajari materi yang diberikan (pecahan).
Teori Burner, pemikiran teorinya memandang bahwa manusia sebagai pemproses,
pemikir dan pencipta informasi untuk melihat adanya hubungan antara konsep-
konsep. Contohnya dengan memberikan pertanyaan pada proses apersepsi mengenai
materi pecahan. Misalnya “jika ada satu loyang kue bolu dibagi menjadi dua bagian
sama besar, maka berapa besar bagian masing-masing roti?”
Terlihat dari contoh yang diberikan berdasarkan teori piaget bahwa soal yang
diberikan berdasarkan hal yang abstrak dan konkret di mana disertai konteks sesuai
dengan usianya, dan berdasarkan teori bruner bahwa soal yang diberikan memberikan
peluang kepada anak-anak untuk berpikir mengenai contoh abstrak yang diberikan
lalu mendeskripsikan berdasarkan hasil pemikirannya bagaimana solusi terhadap
permasalahan yang diberikan.
3. Berikan contoh perbuatan pendidik dalam melaksanakan semboyan “Ingarso Sung
Tulodo” dan “Tut Wuri Handayani”
Jawab :
Ingarso sung tulodo artinya (Dari Depan Memberikan Contoh), sedangkan Tut Wuri
Handayani berarti (Dari Belakang Memberikan Dorongan).
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Dalam dunia pendidikan dalam semboyan itu menggambarkan peran seorang guru
atau pendidik. Seorang guru atau pendidik yang baik harus memiliki peran penting
yaitu: menjadi teladan, memberikan semangat /motivasi, dan memberikan kekuatan.
Arti semboyan ini memiliki peranan untuk memotivasi / memberikan semangat agar
siswa dalam belajar.
Contoh perbuatan pendidik dalam melaksanakan semboyan Ing ngarsa sung tuladha,
berarti seorang guru harus mampu menjadi contoh bagi siswanya, baik sikap maupun
pola pikirnya. Anak akan melakukan apa yang dicontohkan olehgurunya, bila guru
memberikan teladan yang baik maka anak akan baik pula perilakunya. Dalam hal ini,
guru harus selalu memberikan pengarahan dan mau menjelaskan supaya siswa
menjadi paham dengan apa yang dimaksudkan oleh guru. Misalnya guru memberikan
contoh mengenakan pakaian yang rapi saat mengajar, agar siswa yang melihat guru
yang berpakaian rapi sebagai contoh agat siswa tersebut mengenakan pakaian yang
rapi.
Contoh perbuatan pendidikan dalam melaksanakan semboyan Tut wuri handayani
berarti, apabila siswa sudah paham dengan materi, siswa sudah pandai dalam banyak
hal maka guru harus menghargai siswanya tersebut. Guru diharapkan mau
memberikan kepercayaan bahwa siswa dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Guru tidak boleh meremehkan kemampuan siswa. Semboyan ini diwujudkan dengan
pemberian tugas, ataupun belajar secara mandiri atau pengayaan
4. Sebelum memulai proses pembelajaran di kelas, guru harus memperhatikan kesiapan
afektif dan kesiapan kognitif siswa. Jelaskan komponen apa saja yang tergolong
dalam kesiapan afektif dan kesiapan kognitif!. Mengapa kesiapan kognitif dan
kesiapan afektif harus mendapatkan perhatian khusus?
Jawab :
Komponen Belajar Kognitif
Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan”.
Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan
masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk
perilaku baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi merupakan aktivitas mental
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
yang berkaitan dengan proses belajar kognitif. Proses belajar itu dapat terjadi pada
berbagai tingkat kesukaran dan menuntut berbagai aktivitas mental.
Komponen Belajar Afektif
“Proses belajar afektif seseorang menentukan bagaimana ia menghubungkan dirinya
dengan pengalaman baru”.
Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Dalam banyak hal
pelajar mungkin tidak menyadari belajar afektif. Sesungguhnya proses belajar afektif
meliputi dasar yang asli untuk dan merupakan bentuk dari sikap, emosi dorongan,
minat dan sikap individu.
Aspek-aspek Psikologis dalam Pembelajaran:
1. Tingkat kecerdasan/inteligensi siswa
Inteligensi ialah kemampuan untuk menemukan, yang bergantung pada
pengertian yang luas dan ditandai oleh adanya suatu tujuan tertentu dan adanya
pertimbangan-pertimbangan yang bersifat korektif.
2. Sikap Siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relatif terhadap
objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif
(Muhibbin Syah, 1997:135).
3. Bakat Siswa
Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak
bergantung pada upaya pendidikan dan latihan (Muhibbin Syah, 1997:135).
4. Minat Siswa
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat seperti yang dipahami
dan dipakai orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil
belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu (Muhibbin Syah, 1997:136).
5. Motivasi Siswa
Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu (M.
Ngalim Purwanto, 2007:103). Pendapat lain mengatakan bahwa motif ialah
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
keadaan internal organisem –baik manusia ataupun hewan– yang mendorongnya
untuk berbuat sesuatu (Muhibbin Syah, 1997:136).
Jadi Dari pembahasan yang telah disampaikan di atas, dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa mengapa kesiapan kognitif dan kesiapan afektif harus
mendapatkan perhatian khusus jika dipandang dari aspek psikologis karena belajar
adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belahar yang
dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri.
Kegiatan pembelajaran syarat dengan muatan psikologis dan benar-benar harus
memperhatikan kesiapan kognitif dan kesiapan afektif. Dengan kata lain, banyak
aspek psikologis dan kesiapan afektif dan kesiapan kognitif dalam proses
pembelajaran yang harus dipahami oleh seorang pendidik demi tercapainya tujuan
pendidikan.
5. Guru profesional sesungguhnya adalah guru yang di dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya bersifat otonom, menguasai kompetensi secara komprehensif, dan
memiliki daya intelektual tinggi. Jelaskan apa maksudnya!
Jawab :
Guru adalah salah satu unsur penting yang harus ada sesudah siswa. Apabila seorang
guru tidak punya sikap profesional maka murid yang di didik akan sulit untuk tumbuh
dan berkembang dengan baik. Hal ini karena guru adalah salah satu tumpuan bagi
negara dalam hal pendidikan.
Jadi maksud dari Guru profesional sesungguhnya adalah guru yang di dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi bersifat otonom, menguasai kompetensi secara
komprehensif, dan memiliki daya intelektual tinggi artinya seorang guru professional
seorang guru harus lah berkualitas yang bertujuan mampu mencetak anak bangsa
yang berkualitas pula . Kunci yang harus dimiliki oleh setiap pengajar adalah
kompetensi Atau seperangkat ilmu serta ketrampilan mengajar guru di dalam
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
menjalankan tugas profesionalnya sebagai seorang guru sehingga tujuan dari
pendidikan bisa dicapai dengan baik.
Seorang guru juga harus memiliki daya intelektual tinggi atau
Kemampuan intelektual yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitasmental -
berpikir, menalar, dan memecahkan masalah

More Related Content

What's hot

Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
Kepelbagaian Pelajar RPH
Kepelbagaian Pelajar RPHKepelbagaian Pelajar RPH
Kepelbagaian Pelajar RPH
wanhafshah
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
hidayahperlis
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiApnia Siterman Antung
 
Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8srimutiaracantik
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
Fauzi Din
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
 
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikanSri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikansrie harnince
 
Bab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasBab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasRizmanz Rizky
 
Pentingnya landasan pendidikan
Pentingnya landasan pendidikanPentingnya landasan pendidikan
Pentingnya landasan pendidikan
mgganeswara86
 
Makalah konsep pendidikan secara umum
Makalah   konsep pendidikan secara umumMakalah   konsep pendidikan secara umum
Makalah konsep pendidikan secara umum
AmriDhimasMaulana
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
Fitri Ramayanti
 
Arti dan hakikat pendidikan
Arti dan hakikat pendidikanArti dan hakikat pendidikan
Arti dan hakikat pendidikan
IBNU UBAIDILAH
 
PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANPENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANmellisaimell
 
Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)
rusiana12
 
Hakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didikHakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didikArif Al Swei
 
Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8Made Rai Adnyana
 

What's hot (19)

Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Kepelbagaian Pelajar RPH
Kepelbagaian Pelajar RPHKepelbagaian Pelajar RPH
Kepelbagaian Pelajar RPH
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
 
Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikanSri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
 
Bab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasBab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asas
 
Pentingnya landasan pendidikan
Pentingnya landasan pendidikanPentingnya landasan pendidikan
Pentingnya landasan pendidikan
 
Makalah konsep pendidikan secara umum
Makalah   konsep pendidikan secara umumMakalah   konsep pendidikan secara umum
Makalah konsep pendidikan secara umum
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Arti dan hakikat pendidikan
Arti dan hakikat pendidikanArti dan hakikat pendidikan
Arti dan hakikat pendidikan
 
PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANPENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKAN
 
Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)
 
Hakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didikHakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didik
 
landasan pendidikan
landasan pendidikanlandasan pendidikan
landasan pendidikan
 
Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8
 

Similar to Soal ujian mid semester 2015 landasan

Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Totok Priyo Husodo
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064iik30
 
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Guru
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku GuruPerkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Guru
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Guru
Sisilia Herjanti
 
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiranPermendikbud tahun2014 nomor103_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiranIa Hidarya
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)
Sariki Sarif
 
29876007
2987600729876007
29876007
qiforrunia
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Erlita Izzatunnisa
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Irma Muthiara Sari
 
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaranPermendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaranWinarto Winartoap
 
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
FarahYudian
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
Mairiza Nopia
 
Ujian semester strategi
Ujian semester strategiUjian semester strategi
Ujian semester strategi
AlbertMatondang1
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sainsNurilza Salleh
 
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasarBahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
Äkäñx Këyñå
 
pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasarpengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasar
pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
Tohir Haliwaza
 
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Risdiana Hidayat
 
Seni rupa
Seni rupaSeni rupa
Seni rupa
IMAM WACHYUDI
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
FarahYudian
 
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruKelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
FarahYudian
 
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
Star Ng
 

Similar to Soal ujian mid semester 2015 landasan (20)

Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
 
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Guru
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku GuruPerkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Guru
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Guru
 
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiranPermendikbud tahun2014 nomor103_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)
 
29876007
2987600729876007
29876007
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
 
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaranPermendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaran
 
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
 
Ujian semester strategi
Ujian semester strategiUjian semester strategi
Ujian semester strategi
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
 
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasarBahan bacaan 1.2  pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasar
Bahan bacaan 1.2 pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
 
pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
pengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasarpengalaman  belajar  peserta didik sekolah dasar
pengalaman belajar peserta didik sekolah dasar
 
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
 
Seni rupa
Seni rupaSeni rupa
Seni rupa
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
 
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruKelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
 
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
 

More from Andriani Widi Astuti

Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Andriani Widi Astuti
 
Soal kuis peluang dan statistik
Soal kuis peluang dan statistikSoal kuis peluang dan statistik
Soal kuis peluang dan statistik
Andriani Widi Astuti
 
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulatLks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Andriani Widi Astuti
 
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULATICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
Andriani Widi Astuti
 
Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkungBangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkung
Andriani Widi Astuti
 
Iceberg sldv pmri
Iceberg sldv pmriIceberg sldv pmri
Iceberg sldv pmri
Andriani Widi Astuti
 
Lembar kerja siswa pmri
Lembar kerja siswa pmriLembar kerja siswa pmri
Lembar kerja siswa pmri
Andriani Widi Astuti
 
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilanganResume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
Andriani Widi Astuti
 
Resume geometri euclid
Resume geometri euclidResume geometri euclid
Resume geometri euclid
Andriani Widi Astuti
 
Resume geometri non euclid
Resume geometri non euclidResume geometri non euclid
Resume geometri non euclid
Andriani Widi Astuti
 
Persentase problematika
Persentase problematikaPersentase problematika
Persentase problematika
Andriani Widi Astuti
 
1 apa reference examples
1 apa reference examples1 apa reference examples
1 apa reference examples
Andriani Widi Astuti
 
Ict bangun ruang sisi lengkung
Ict bangun ruang sisi lengkungIct bangun ruang sisi lengkung
Ict bangun ruang sisi lengkung
Andriani Widi Astuti
 
Ontologi
OntologiOntologi
Ppt analyzing the structure
Ppt analyzing the structurePpt analyzing the structure
Ppt analyzing the structure
Andriani Widi Astuti
 
03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai
Andriani Widi Astuti
 
Academic writing
Academic writingAcademic writing
Academic writing
Andriani Widi Astuti
 

More from Andriani Widi Astuti (17)

Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
 
Soal kuis peluang dan statistik
Soal kuis peluang dan statistikSoal kuis peluang dan statistik
Soal kuis peluang dan statistik
 
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulatLks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
 
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULATICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
 
Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkungBangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkung
 
Iceberg sldv pmri
Iceberg sldv pmriIceberg sldv pmri
Iceberg sldv pmri
 
Lembar kerja siswa pmri
Lembar kerja siswa pmriLembar kerja siswa pmri
Lembar kerja siswa pmri
 
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilanganResume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
 
Resume geometri euclid
Resume geometri euclidResume geometri euclid
Resume geometri euclid
 
Resume geometri non euclid
Resume geometri non euclidResume geometri non euclid
Resume geometri non euclid
 
Persentase problematika
Persentase problematikaPersentase problematika
Persentase problematika
 
1 apa reference examples
1 apa reference examples1 apa reference examples
1 apa reference examples
 
Ict bangun ruang sisi lengkung
Ict bangun ruang sisi lengkungIct bangun ruang sisi lengkung
Ict bangun ruang sisi lengkung
 
Ontologi
OntologiOntologi
Ontologi
 
Ppt analyzing the structure
Ppt analyzing the structurePpt analyzing the structure
Ppt analyzing the structure
 
03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai
 
Academic writing
Academic writingAcademic writing
Academic writing
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 

Soal ujian mid semester 2015 landasan

  • 1. PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SOAL UJIAN MID SEMESTER MATA KULIAH: LANDASAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNSRI TAHUN 2015 ANDRIANI WIDI ASTUTI (06022681519001) 1. Salah satu yang ditekankan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan keilmuan (scientific approach). Jelaskan landasan pendidikan apa saja yang relevan dengan pendekatan scientific tersebut! Jawab : Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan keilmuan. Landasan keilmuan pendidikan adalah asumsi yang bersumber dari disiplin ilmu tertentu yang dijadikan titik tolak pendidikan, seperti: Landasan hukum , Landasan psikologis, landasan filosofis, landasan sosial budaya, landasan ekonomi. Landasan pendidikan yang relefan dengan pendekatan keilmuan meliputi : a. Landasan Hukum kaitannya dengan kurikulum 2013 terlihat dalam implikasinya dalam pendidikan yaitu untuk merealisasikan terwujudnya pengembangan manusia Indonesia seutuhnya, seperti yang dikemukakan sebagai tujuan pendidikan nasional, diperlukan perhatian yang sama terhadap pengembangan afeksi, kognisi, dan psikomotor pada semua tingkat pendidikan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Tidak menganaktirikan materi pendidikan humaniora. 2. Setiap mengajarkan bidang studi apa saja, pendidikan afeksi dimasukkan. Artinya pada setiap kesempatan yang ada atau yang terjadi secara wajar ketika membahas bidang studi itu, pembahasan itu dikaitkan dengan pendidikan afeksi. 3. Seperti halnya dengan aspek kognisi dan psikomotor, aspek afeksi peserta didik juga dinilai dan diberi skor. Skor ini harus eksplisit di samping kognisi dan psikomotor, termasuk ditulis dalam rapor dan transkip hasil studi. b. Landasan Psikologi kaitannya dengan kurikulum 2013 yaitu pendidikan bersumber dari kaidah psikologi yang dijadikan titik tolak pendidikan.
  • 2. PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Psikologi perkembangan yang bersifat umum, yang berorientasi pada afeksi, dan pada kognisi, semuanya memberi petunjuk pada pendidik bagaimana seharusnya ia menyiapkan dan mengorganisasi materi pendidikan serta bagaimana membina anak-anak agar mereka mau belajar dengan sukarela. Landasan Psikologis ini mempertimbangkan tahapan psikis anak didik yang berkaitan dengan perkembangan jasmaniah, kematangan, bakat bakat jasmani, intelektual, bahasa, emosi, sosial, kebutuhan dan keinginan individu, minat dan kecakapan. Landasan psikologis terbagi kepada dua macam, yaitu: pertama psikologi belajar, hakikat anak itu dapat dididik, dibelajarkan dan diberikan sejumlah materi dan pengetahuan. Disamping itu hakikat anak dapat merubah sikapnya serta dapat menerima norma norma, dapat mempelajari keterampilan keterampilan berpijak dari kemampuan anak tersebut. Oleh karena itu bagaimana kurikulum memberikan peluang belajar bagi anak tersebut dan bagaimana proses belajar berlangsung, serta dalam keadaan bagaimana anak itu memberi hasil yang sebaik baiknya. Kedua psikologi anak, setiap anak mempunyai kepentingan yakni untuk mendapatkan situasi situasi belajar kepada anak anak untuk mengembangkan bakatnya. Oleh karena itu wajarlah bila anak merupakan faktor penentu dalam pembinaan kurikulum yang berlangsung selama proses belajar mengajar. c. Landasan filosofis pendidikan Indonesia perlu segara diwujudkan agar ilmu pendidikan bercorak Indonesia lebih mudah dibentuk. Kunci terealisasinya suatu kegiatan pada dewasa ini adalah pemerintah. Sebab itu dibutuhkan kemauan pemerintah untuk menggerakkan kegiatan ini. Dalam pengembangan kurikulum 2013 aplikasi filosofi didasarkan pada kualitas yang perlu dimiliki generasi muda dibagi dalam : 1. Ide Kurikulum : a. Competency-based curriculum b. Berdasar standar based c. Berakar pada budaya d. Mempersiapkan untuk kehidupan masa kini dan masa depan e. menekankan keseimbangan antara Soft Skills dan hard skills. 2. Isi Kurikulum: a. Kompetensi inti b. Kompetensi dasar c. Konten lebih sederhana d. Kesesuaian dengan lingkungan peserta didik 3. Pembelajaran a. Menekankan pada aplikas
  • 3. PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN b. Terkait dengan kehidupan c. Mengembangkan kemampuan, mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan temuan d. Menekankan pada kemampuan berpikir kritis, kreatif dan produktif e. Mengembangkan kemampuan belajar. 4. Penilaian hasil belajar a. Menekankan kepada kemampuan berpikir dan melakukan b. Menekankan kepada sikap dan c. Pengetahuan tetap dihargai. c. Landasan Sosial Budaya diperlukan dapat pengembangan kurikulum. Hal ini terlihat bahwa kebudayaan Indonesia perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan melalui materi muatan lokal di mana mempelajari seluruh kebuadayaan yang ada di Indonesia. Kebudayaan menyangkut seluruh cara hidup dan kehidupan manusia yang diciptakan oleh manusia ikut mempengaruhi pendidikan atau perkembangan anak. Sebaliknya pendidikan juga dapat mengubah kebudayaan. Dinamika kelompok dimanfaatkan untuk belajar. d. Landasan ekonomi pendidikan yang berfungsi sebagai penunjang kelancaran proses pendidikan, dan sebagai bahan pelajaran untuk membentuk manusia ekonomi pada pembahasan semua bidang studi. Pengembangan konsep fungsi produksi dalam pendidikan adalah untuk memudahkan menentukan efisiensi pendidikan. Namun sampai saat ini fungsi produksi administrator yang bisa dilaksanakan. Dana pendidikan yang dikelola secara profesional, pada umumnya direncanakan dengan SP4, pelaksanaannya diawasi secara ketat, dan dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti yang sah. 2. Teori perkembangan menurut Piaget dan Bruner memiliki pertalian yang kuat dalam pembelajaran matematika. Jelaskan hubungan kedua teori perkembangan tersebut, berikut contohnya dalam pembelajaran matematika! Jawab : Hubungan teori Piaget dan Burner mempunyai persamaan dalam pembelajaran matematika sebagai berikut : 1. Sama-sama belajar mengeksplorasi objek, melalui tindakan aktifitas pada objek
  • 4. PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2. Sama-sama menghadapkan ke hal – hal yang konkret , dimana belajar terjadi melalui penggunaan model dan gambar. 3. Sama-sama sudah mengenal simbol/ bahsa verbal serta sudah dapat mendeskripsikan kapasitas dalam berfikir abstrak. Contoh dalam Pembelajaran Matematikanya : Teori piaget mengenalkan dan member pengakuan atas peranan anak-anak dalam inisiatif diri dan keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran (sesuai umur nya), dalam hal ini anak-anak diberikan contoh berdasarkan konteks yang dapat dipahami (pada materi pecahan dimana konteksnya menggunakan kue bolu, pizza, omelet, dll). Dengan memberikan contoh yang sesuai konteks yang dapat dipahami anak-anak maka akan memotivasi anak dalam mempelajari materi yang diberikan (pecahan). Teori Burner, pemikiran teorinya memandang bahwa manusia sebagai pemproses, pemikir dan pencipta informasi untuk melihat adanya hubungan antara konsep- konsep. Contohnya dengan memberikan pertanyaan pada proses apersepsi mengenai materi pecahan. Misalnya “jika ada satu loyang kue bolu dibagi menjadi dua bagian sama besar, maka berapa besar bagian masing-masing roti?” Terlihat dari contoh yang diberikan berdasarkan teori piaget bahwa soal yang diberikan berdasarkan hal yang abstrak dan konkret di mana disertai konteks sesuai dengan usianya, dan berdasarkan teori bruner bahwa soal yang diberikan memberikan peluang kepada anak-anak untuk berpikir mengenai contoh abstrak yang diberikan lalu mendeskripsikan berdasarkan hasil pemikirannya bagaimana solusi terhadap permasalahan yang diberikan. 3. Berikan contoh perbuatan pendidik dalam melaksanakan semboyan “Ingarso Sung Tulodo” dan “Tut Wuri Handayani” Jawab : Ingarso sung tulodo artinya (Dari Depan Memberikan Contoh), sedangkan Tut Wuri Handayani berarti (Dari Belakang Memberikan Dorongan).
  • 5. PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Dalam dunia pendidikan dalam semboyan itu menggambarkan peran seorang guru atau pendidik. Seorang guru atau pendidik yang baik harus memiliki peran penting yaitu: menjadi teladan, memberikan semangat /motivasi, dan memberikan kekuatan. Arti semboyan ini memiliki peranan untuk memotivasi / memberikan semangat agar siswa dalam belajar. Contoh perbuatan pendidik dalam melaksanakan semboyan Ing ngarsa sung tuladha, berarti seorang guru harus mampu menjadi contoh bagi siswanya, baik sikap maupun pola pikirnya. Anak akan melakukan apa yang dicontohkan olehgurunya, bila guru memberikan teladan yang baik maka anak akan baik pula perilakunya. Dalam hal ini, guru harus selalu memberikan pengarahan dan mau menjelaskan supaya siswa menjadi paham dengan apa yang dimaksudkan oleh guru. Misalnya guru memberikan contoh mengenakan pakaian yang rapi saat mengajar, agar siswa yang melihat guru yang berpakaian rapi sebagai contoh agat siswa tersebut mengenakan pakaian yang rapi. Contoh perbuatan pendidikan dalam melaksanakan semboyan Tut wuri handayani berarti, apabila siswa sudah paham dengan materi, siswa sudah pandai dalam banyak hal maka guru harus menghargai siswanya tersebut. Guru diharapkan mau memberikan kepercayaan bahwa siswa dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru tidak boleh meremehkan kemampuan siswa. Semboyan ini diwujudkan dengan pemberian tugas, ataupun belajar secara mandiri atau pengayaan 4. Sebelum memulai proses pembelajaran di kelas, guru harus memperhatikan kesiapan afektif dan kesiapan kognitif siswa. Jelaskan komponen apa saja yang tergolong dalam kesiapan afektif dan kesiapan kognitif!. Mengapa kesiapan kognitif dan kesiapan afektif harus mendapatkan perhatian khusus? Jawab : Komponen Belajar Kognitif Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan”. Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi merupakan aktivitas mental
  • 6. PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN yang berkaitan dengan proses belajar kognitif. Proses belajar itu dapat terjadi pada berbagai tingkat kesukaran dan menuntut berbagai aktivitas mental. Komponen Belajar Afektif “Proses belajar afektif seseorang menentukan bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru”. Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Dalam banyak hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar afektif. Sesungguhnya proses belajar afektif meliputi dasar yang asli untuk dan merupakan bentuk dari sikap, emosi dorongan, minat dan sikap individu. Aspek-aspek Psikologis dalam Pembelajaran: 1. Tingkat kecerdasan/inteligensi siswa Inteligensi ialah kemampuan untuk menemukan, yang bergantung pada pengertian yang luas dan ditandai oleh adanya suatu tujuan tertentu dan adanya pertimbangan-pertimbangan yang bersifat korektif. 2. Sikap Siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relatif terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Muhibbin Syah, 1997:135). 3. Bakat Siswa Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan (Muhibbin Syah, 1997:135). 4. Minat Siswa Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat seperti yang dipahami dan dipakai orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu (Muhibbin Syah, 1997:136). 5. Motivasi Siswa Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu (M. Ngalim Purwanto, 2007:103). Pendapat lain mengatakan bahwa motif ialah
  • 7. PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN keadaan internal organisem –baik manusia ataupun hewan– yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu (Muhibbin Syah, 1997:136). Jadi Dari pembahasan yang telah disampaikan di atas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa mengapa kesiapan kognitif dan kesiapan afektif harus mendapatkan perhatian khusus jika dipandang dari aspek psikologis karena belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belahar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Kegiatan pembelajaran syarat dengan muatan psikologis dan benar-benar harus memperhatikan kesiapan kognitif dan kesiapan afektif. Dengan kata lain, banyak aspek psikologis dan kesiapan afektif dan kesiapan kognitif dalam proses pembelajaran yang harus dipahami oleh seorang pendidik demi tercapainya tujuan pendidikan. 5. Guru profesional sesungguhnya adalah guru yang di dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya bersifat otonom, menguasai kompetensi secara komprehensif, dan memiliki daya intelektual tinggi. Jelaskan apa maksudnya! Jawab : Guru adalah salah satu unsur penting yang harus ada sesudah siswa. Apabila seorang guru tidak punya sikap profesional maka murid yang di didik akan sulit untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini karena guru adalah salah satu tumpuan bagi negara dalam hal pendidikan. Jadi maksud dari Guru profesional sesungguhnya adalah guru yang di dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi bersifat otonom, menguasai kompetensi secara komprehensif, dan memiliki daya intelektual tinggi artinya seorang guru professional seorang guru harus lah berkualitas yang bertujuan mampu mencetak anak bangsa yang berkualitas pula . Kunci yang harus dimiliki oleh setiap pengajar adalah kompetensi Atau seperangkat ilmu serta ketrampilan mengajar guru di dalam
  • 8. PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN menjalankan tugas profesionalnya sebagai seorang guru sehingga tujuan dari pendidikan bisa dicapai dengan baik. Seorang guru juga harus memiliki daya intelektual tinggi atau Kemampuan intelektual yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitasmental - berpikir, menalar, dan memecahkan masalah