Dokumen tersebut membahas skema dan mekanisme pelatihan yang mencakup tahapan pelatihan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, tujuan, jenis pelatihan beserta analisis kebutuhan pelatihan untuk menentukan sasaran dan materi pelatihan. Selanjutnya dibahas mengenai pendekatan, metode, teknik pelatihan, penyusunan modul pelatihan, hingga t
pelatihan atau training merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja.
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
pelatihan atau training merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja.
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Manajemen karir/talenta merupakan proses manajemen SDM yang sangat penting baik bagi karyawan maupun bagi organisasi.
Bagi karyawan tahapan proses pengembangan diri.
Bagi organisasi dibutuhkan dalam upaya mengelola karir karyawan agar selaras dengan kebutuhan Perusahaan/ Organisasi pada satu sisi dan kebutuhan karyawan pada sisi lainnya.
Manajemen karir/talenta memberikan ruang kepada karyawan dalam mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan posisi dalam Perusahaan/ Organisasi.
Manajemen karir/talenta yang jelas dan baik akan memberikan arah pergerakan karir karyawan sesuai dengan potensinya.
Proses, tahapan dan Ketentunan Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Berdasarkan Keputusan Keputusan Dirjen Binalatas No. 185/Lattas /IX/2013
Manajemen karir/talenta merupakan proses manajemen SDM yang sangat penting baik bagi karyawan maupun bagi organisasi.
Bagi karyawan tahapan proses pengembangan diri.
Bagi organisasi dibutuhkan dalam upaya mengelola karir karyawan agar selaras dengan kebutuhan Perusahaan/ Organisasi pada satu sisi dan kebutuhan karyawan pada sisi lainnya.
Manajemen karir/talenta memberikan ruang kepada karyawan dalam mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan posisi dalam Perusahaan/ Organisasi.
Manajemen karir/talenta yang jelas dan baik akan memberikan arah pergerakan karir karyawan sesuai dengan potensinya.
Proses, tahapan dan Ketentunan Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Berdasarkan Keputusan Keputusan Dirjen Binalatas No. 185/Lattas /IX/2013
PPT yang menguraikan Langkah-langkah dalam pembuatan RPP bagi para calon pendidik. Memudahkan dalam mempelajari mengenai cara pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk menerapkan metode ajar yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik
This slide is presented in bahasa,
Because training for trainer need narration detail as fluent as possible for understandable, and for local trainee better in Bahasa.
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...Yayasan TERANGI
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape Strait using an aerial photography approach and species distribution modeling
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...Yayasan TERANGI
Sangiang Island had been established as a Nature Recreation Park (TWA) in Indonesia, that requires comprehensive data support for good management. The rise of marine tourism that increased in TWA Sangiang Island behoove to be a concern, especially in coral reef ecosystem. The study aimed to determined the condition of the coral cover and the biomass composition of coral reef fishes, then to identify parameters that affect coral health and the coral reefs health index in TWA Sangiang Island. The observation was carried out in area near to the estuary (Legon Waru), entry point for shipping (Tembuyung), and diving tourism (Legon Bajo). The highest of biomass of target fish was Legon Bajo (0.013 kg / ha) and the lowest was Tembuyung (0.002 kg / ha). Coral reefs health index values in each station varied from 1 (low) to 4 (high). Coral reefs health index in Legon Waru was strongly influenced by live coral cover, and also in Legon Bajo was influenced by live coral cover, rubble and biomass of target fishes, while in Tembuyung was much influenced by fleshy seaweed cover. The results indicated that the coral reef ecosystem on Sangiang Island wasn't in good condition as a whole.
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...Yayasan TERANGI
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for mapping climate induced landslide susceptibility in Lembeh Island, North Sulawesi
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove ParkYayasan TERANGI
Pembelajaran Program Belitung Mangrove Park: Pemanfaatan lahan bekas tambang sebagai taman wisata mangrove dalam upaya rehabilitasi ekosistem dan sekuestrasi karbon
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...Yayasan TERANGI
Long term Earth observation data stored in Google Earth Engine (GEE) can be ingested and derived to biologically relevant environmental variables that can used as the predictors of a species niche. The aim of this research was to create a script using GEE to generate biologically meaningful environmental variables from various Earth observation data and models in Indonesia. Elevation and bathymetry raster data from GEBCO were land masked and benthic terrain modelling were done in order to get the aspect, depth, curvature, and slope. HYCOM and MODIS AQUA dataset were filtered using spatial (Indonesia and surrounding region) and temporal filter (from 2002–2017), and reduced to biologically meaningful variables, the maximum, minimum, and mean. Water speed vector (northward and eastward) data were also converted in to scalar unit. In order to fill data gaps, kriging was done using Bayesian slope. Results shows the water depth in Indonesia ranges from 0 – 6827 m, with slope ranging from 0 – 34.33°, aspect from 0 – 359.99°, and curvature from 0 – 0.94. Variables representing water energy, mean sea surface elevation ranges from 0 – 0.85 m, and mean scalar water velocity 0 – 4 m/s. Mean surface salinity ranges from 20.09 – 35.32‰. Variables representing water quality includes mean of particulate organic carbon which ranges from 25.31 – 953.47‰ and mean of clorophyll-A concentration from 0.05 – 13.63‰. These data can be used as the input for species distribution models or spatially explicit decision support systems such as Marxan for spatial planning and zonation in Marine and Coastal Zone Management Plan.
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...Yayasan TERANGI
Marine ornamental trade is multi million dollar industry, worth an estimated US$200 to 350 million annually, and operating throughout the tropics [1].
Marine ornamentals are, in fact, one of the highest value-added product from coral reefs, with an estimated worth of US$ 7,000 per metric ton of live coral, while harvested coral for lime only worth US$60, and fish for food only worth US$6,000 compared with US$496,000 for ornamental fish per metric ton [2].
Indonesia and the Phillipines are the world’s leading exporters of marine ornamental fish, supplying an estimated 85% of fish imported by the United States and Europe, the trade’s largest consumers [3,4].
Most of these fishes are collected from the wild, primarily from on or near coral reefs, therefore causing population depletion [5].
In the past, the trade may seem uncontrollable, since few species are listed in CITES Appendix or IUCN Redlist. CITES only listed corals, napoleon wrasse, giant clams, and sea horses on their appendix [6].
In 2008, IUCN Redlist added 837 coral species to the list [7].
The main concern for this trade is the probability of rejected catch which is very high [1], thus increasing threat to the ecosystem [8].
Therefore there is a need to make the trade become more effective, efficient and environmental friendly.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
5. Jenis Pelatihan
• Pelatihan Wacana (Knowledge Based
Training)
• Pelatihan Keterampilan (Skill Based Training)
6. Ciri-ciri pelatihan
• Terjadinya perubahan dan peningkatan
keterampilan
• Kompetensi
• Jangka waktu
• Mengembangkan pemahaman, pengetahuan
dan keterampilan.
• Prosedural
• Instruksional
11. Analisis kebutuhan pelatihan
• Menganalisis gap-gap
– Metode
– Kompetensi
– Target
• Manfaat-manfaat
– Bagi kelompok target
– Lingkungan
– masyarakat
12. Analisis tingkat tugas
• Analisis yang berfokus pada kebutuhan tugas
yang dibebankan pada satu posisi/fungsi
tertentu.
18. Evaluasi
• Kebutuhan pelatihan?
• Pilih metode mencari
kebutuhan pelatihan?
• Pilih metode analisis
kebutuhan pelatihan?
• Buat satu analisis
kebutuhan pelatihan
23. Pasca Pelatihan
• mengumpulkan data dan informasi yang
diperlukan dalam program pelatihan.
• peninjauan kembali proses pelatihan dan
menilai hasil pelatihan serta dampak
pelatihan.
31. Modul
• Bahan ajar yang berisi materi, metode,
batasan-batasan materi pembelajaran,
petunjuk kegiatan belajar, latihan, dan cara
mengevaluasi
32. Fungsi dan Manfaat Modul
bagi Suatu Pelatihan
1. Mengupayakan konsistensi kompetensi
2. Meningkatkan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan, kecepatan, dan
kesesuaian.
3. Memperjelas komunikasi dengan peserta
pelatihan
4. Memotivasi peserta pelatihan untuk
mandiri dan aktif.
5. Belajar sesuai dengan kecepatan masing-
masing
33. Unsur modul
• Rumusan tujuan pembelajaran
• Petunjuk belajar atau Satuan Acara
Pembelajaran (SAP)
• Materi pelajaran
• Bahan untuk latihan
• Bahan untuk evaluasi.
34. Prosedur Menyusun Modul
• Menetapkan penyusun modul
• Menyusun modul berdasarkan kurikulum
pelatihan
• Mempersiapkan referensi
• Membuat draft modul
• Melakukan uji coba (try out) dan pembahasan
modul
• Melakukan revisi
• Melakukan pengesahan modul
35. Format modul
• JUDUL MODUL
• KATA PENGANTAR
• 1. PENDAHULUAN
• 2. CARA MENGGUNAKAN MODUL
• 3. KEGIATAN PEMBELAJARAN
• PENUTUP
• DAFTAR PUSTAKA
41. Persiapan Evaluasi atau
Penyusunan Desain Evaluasi
• menentukan tujuan atau maksud evaluasi,
• merumuskan informasi yang akan dicari atau
memfokuskan evaluasi dan
• menentukan cara pengumpulan data.
42. Evaluasi
• Isi lembar evaluasi
pelatihan
• Lihat kembali hasil
pekerjaan teman-
teman
Editor's Notes
Pelatihanialah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seorang individu.
Tujuanpelatihanyaitu agar pesertapelatihanbaikkelompokatauorganisasimaupunperseorangandapatmenguasaipengetahuan, keterampilandanperilaku yang dilatihkandalam program pelatihansehinggadapatdiaplikasikanbaikuntukjangkawaktupendekmaupunjangkawaktu yang lama.Tujuanpelatihanbisajugasuatupernyataantentangpengetahuan, keterampilandansikap/perilaku yang diharapkandapatdicapaiataudikuasaiolehpesertapelatihanketikapelatihantelahselesai.
PelatihanWacana (Knowledge Based Training)Adalahsebuahpelatihanmengenaisebuahwacanabaru yang harusdisosialisasikankepadapesertapelatihandengantujuanwacanabarutersebutdapatmeningkatkanpencapaiantujuanseseorang, kelompok, organisasiataulembaga.PelatihanKeterampilan (Skill Based Training)Adalahsebuahpelatihanmengenaipengenalanataupendalamanketerampilanseseorang, kelompok, organisasiataulembagabaiksecarateknis (Hard Skill) maupunbersifat non teknis yang lebihbersifatpadapengembanganpribadi (Soft Skill).
Menginginkanterjadinyaperubahandanpeningkatanketerampilan (skill) , lebihmengacupadaaspekpsikomotorik/ kemampuanuntukmelakukansesuatu (doing something).Materi yang disajikanhanyamengacupadasatuaspekkompetensi yang ingindicapai (khusus) “just in time” yang artinyapembelajaranuntuksuatukompetensiatauketerampilantertentupadasaat yang diperlukan.Hanyauntukjangkawaktutertentupadakondisitertentu, masanyarelatifpendek.Mengembangkanpemahaman, pengetahuandanketerampilan.ProsesnyamempelajaridanmempraktekkandenganmenurutiprosedursehinggamenjadikebiasaanDiberikansecarainstruksionalbaikin-doormaupunout-door.
Secaraumumidentifikasikebutuhanpelatihandidefinisikansebagaisuatuprosespengumpulan data dalamrangkamengidentifikasibidang-bidangataufaktor-faktorapasaja yang perludiperbaikiatauditingkatkan agar tujuanpelatihantercapai. Tujuandarikegiataniniadalahuntukmemperoleh data akurattentangapakahadakebutuhanuntukmenyelenggarakanpelatihan.
SurveiSurveimerupakancara yang seringdilakukanuntukmengumpulkan data. Dari surveidapatdiperoleh data yang kemudiandibuattabulasinya. Pertanyaansurveiharusdiperhatikan agar terhindardariumpanbalik yang bias. Pertanyaansurveiharusbenarsehinggatidakterjadiinterpretasi yang kelirudaripararesponden. Keuntunganpenggunaanmetodeiniadalah: 1) dapatditerapkanpadapopulasi yang besar, 2) cara yang mudahdalammemperolehfeedback, 3) bias dapatdiminimumkan, dan 4) mengisikuesionerrelatifmudah.ObservasiumumKebutuhanpelatihandapat pula ditentukanmelaluiteknikobservasi. Observasisangatbaikdigunakanjikaterdapatketerbatasansumberdayadanjikakelompokatauproses yang akandiobservasiterlalubesardankompleks. Observasihendaknyadilakukanolehorang yang terlatihdalamteknikobservasidanjuga yang mengenalproseduratauproses yang diobservasi.WawancaraWawancaraindividubiasanyadigunakanbersamadengansurvaitertulis, meskipundemikiandapatjugadigunakansecaraindependen. Wawancaradapatjugaditujukanuntukmengetahui valid tidaknyaumpanbaliktertulis yang diperolehdarisurvai. Wawancaradapatmenyediakaninformasitambahanberkaitandenganhal yang sedangdiidentifikasi. Keuntunganmenggunakanwawancaraadalahkesempatanuntukmengadakaninteraksisecaralangsungantarapenyelenggarapelatihandenganindividu/kelompok yang kebutuhanpelatihannyasedangdipertimbangkan.Focus Group DiscussionFocus Group Discussiondigunakanuntukmengadakanbrainstorming mengenaihaltertentu. Kelemahanpenggunaanmetodeiniadalahbiaya yang besar. Biaya yang dikeluarkanantara lain untukmengadakanpertemuan regular danjugaapabilaanggotakelompokberasaldaridaerah yang berbeda. Meskipunbiayapenyelenggaraanbesar, kelompokinimenyediakaninformasi yang bergunasebagaidasarinvestigasilebihlanjutmelaluisurvaiatauwawancara.
Mengingatbahwapelatihanpadadasarnyadiselenggarakansebagaisaranauntukmenghilangkanatausetidaknyamengurangigap (kesenjangan) antarakondisi yang adasaatinidengankondisi standard ataukondisi yang diharapkan, makadalamhalinianalisiskebutuhanpelatihanmerupakanalatuntukmenganalisisgap-gap yang adatersebutdanmelakukananalisaapakahgap-gaptersebutdapatdikurangiataudihilangkanmelaluisuatupelatihan. Selainitudengananalisiskebutuhanpelatihanmakapihakpenyelenggarapelatihandapatmemperkirakanmanfaat-manfaatapasaja yang bisadidapatkandarisuatupelatihan, baikbagipartisipansebagaiindividu, lembaga, maupunpihakpenyelenggarapelatihanitusendiri.
Analis yang berfokuspadakebutuhantugas yang dibebankanpadasatuposisi/fungsitertentu. Tugasdantanggungjawabposisiinidianalisauntukdiketahuijenisketrampilanapa yang dibutuhkan. Dari sini, kemudiandapatditentukanjenispelatihansemacamapa yang diperlukan.
Analisis yang berfokuspada level kompetensiorang yang memegangposisitertentu. Analisaditujukanuntukmengetahuikekurangandan area pengembangan yang dibutuhkanolehorangtersebut.
Analisiskebutuhanpelatihan yang didasarkanpadakebutuhanstrategiskelompok/organisasi.
PendekatanKontekstualPendekatankonstektualmerupakankonseppelatihan yang membantutrainermengaitkanantaramateri yang disampaikandengansituasinyatapesertapelatihandanmendorongpesertapelatihanmembuathubunganantarapengetahuan yang dimilikinyadenganpenerapannyadalamkondisi yang adaataukondisi yang dialamiolehpesertapelatihan (US Departement of Education, 2001).PendekatanKonstruktivismePendekatankonstruktivismedidefinisikansebagaipembelajaran yang bersifatgeneratif, yaitutindakanmenciptasesuatumaknadariapa yang dipelajari. Esensidaripendekatankonstruktivismeadalahbahwapesertapelatihanharusmenemukandanmentransformasikansuatuinformasikomplekskesituasi lain, danapabiladikehendaki, informasiitumenjadimilikmerekasendiri.PendekatanDeduktifPendekatandeduktifmerupakanprosespenalaran yang bermuladarikeadaanumumkekeadaankhusussebagaipendekatanpelatihan yang bermuladenganmenyajikanaturan, prinsipumumdandiikutidengancontohcontohkhususataupenerapanaturan, prinsipumumkedalamkeadaankhusus. (http://yohanli.com/metode-riset/).PendekatanInduktifPendekataninduktifmerupakanprosespenalaran yang bermuladarikeadaankhususmenujukeadaanumum. Merupakanprosedur yang berpangkaldariperistiwakhusussebagaihasilpengamatanempirisdanberakhirpadasuatukesimpulanataupengetahuanbaru yang bersifatumum. Pendekataniniseringdisebutsebagaisebuahpendekatanpengambilankesimpulandarikhususmenjadiumum (going from specific to the general). (http://yohanli.com/metode-riset/).PendekatanAfektifPendekatanafektifmerupakanpendekatan yang melihataspekpelatihandariaspekafektifatausikap. Meliputikeseluruhanprosespelatihanbaikmetodepelatihan, prosespembelajaran, caraberinteraksidiantaratrainerdenganpesertapelatihandansebagainya. (Roymundussetya, 2010).PendekatanPedagogiPedagogiberasaldaribahasaYunani “paid” yang berarti “anak” dan “agogus” yang berarti “pemimpindari” Olehkarenaitu, pedagogisecara literal berarti “senidanilmudalammengajaranak-anak. MetodeinidigunakanpadasekolahmonastikdankatedraldiEropapadaabad ke-7 danabad ke-12. (Knowles dalamYunindra, 2009).PendekatanAndragogiAndragogiberasaldariduakatadalambahasaYunani, yakniAndraberartiorangdewasadanAgogosberartimemimpin. Definisiandragogikemudiandirumuskansebagai “Suatusenidanilmuuntukmembantuorangdewasabelajar”. Dengankata lain andragogimerupakanprosespendidikan/pembelajaranbagiorangdewasa. (Knowles dalamYunindra, 2009).
Teknik On The Job TrainingTeknik on the job training yaituteknikmelatihpesertapelatihanuntukmempelajarisuatumateripelatihan/pekerjaansambilmengerjakannya/mempraktekannya. Ataubisajugadisebutpelatihan yang dilakukandilingkunganpekerjaan/aktivitasdaripesertapelatihanitusendiri. Teknik on the job training merupakanpelatihan yang menggunakansituasidalampekerjaan.Teknik Off The Job TrainingTeknik off the job training adalahteknikpelatihan yang menggunakansituasidiluarpekerjaan/aktivitaspesertapelatihan. Dipergunakanapabilabanyakpesertapelatihan yang harusdilatihdengancepatdansecarabersama-sama. Teknik off the job training inidapatdigunakanpadametodeceramah, metodepersentasi, metode role playing (bermainperan), metodekasus, danmetodesimulasi. TeknikFasilitasiFasilitasiberasaldarikata “facile” yang berartimudah. Fasilitasimemilikimakna “membuatsesuatu/semuamenjadimudah” atau “membuatlebihmudahatautidakterlalusulit”. Teknikfasilitasidalampelatihanadalahsuatuteknikdimanaterjadiprosessadardansepenuhhatiseorangtrainermembantupesertapelatihandalammeraihtujuanpelatihandengantaatpadanilai-nilaidasardanperaturan yang disepakatidalamprosespelatihantersebut.
Moduladalahsuatusistempengorganisasianprosesbelajarmengajar yang disusunsedemikianrupasehinggapesertapelatihandapatbelajarsecarasistematisdanbertahapuntukmencapaikompetensi yang diinginkan. Moduljugabisadiartikansebagaibahan ajar, alatatausaranapembelajaran yang berisimateri, metode, batasan-batasanmateripembelajaran, petunjukkegiatanbelajar, latihan, dancaramengevaluasi yang dirancangsecarasistematisdanmenarikuntukmencapaikompetensi yang diharapkandandapatdigunakansecaramandiri.
Mengupayakankonsistensikompetensi yang ingindicapaidalamsuatupelatihan.Meningkatkanpembelajaransesuaidengankebutuhan, kecepatan, dankesesuaian.Memperjelaskomunikasidenganpesertapelatihantentangtugas, kegiatan, danpengalamanbelajar.Memotivasipesertapelatihanuntukmandiridanaktif.Dapatdigunakansecaramandiriolehpesertapelatihandalambelajarsesuaidengankecepatanmasing-masingindividusecaraefektifdanefesien.