SlideShare a Scribd company logo
Oleh: Nugroho S. Wijoyo dan Idris
Dalam pengambilan data untuk ikan hias laut ada
beberapa data yang perlu dicatat, yaitu:
1. Nama Area
2. Nama Lokasi
3. Data geografis lokasi
4. Nama pengamat
5. Tanggal Pengamatan
6. Status lokasi (pemanfaatan atau lindung)
7. Jenis organisme
8. Ukuran organisme
9. Jumlah organisme
10. Catatan penting
Data Kelas
Ukuran
Konstanta Pertumbuhan (k)
Length Infinity (L∞)
Mortalitas Total (Z)
Nilai Mortalitas Alami (M)
Analisa Yield per Recruit dari
data tangkapan
Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan
Tidak Ada Data
Kelas Ukuran
Data Jumlah
Tangkapan
Masukkan data hasil pengamatan ke lembar data dalam microsoft excel dengan format:
1. Nama spesies
2. Ukuran panjang
3. Jumlah yang teramati
Kumpulkan hasil pengamatan dari seluruh titik pengamatan menjadi satu lembar
data, kemudian jumlahkan jumlah individu ikan yang teramati di seluruh lokasi
pengamatan.
 Ubahlah data kelimpahan dengan
menggunakan luasan hektar
 Carilah data luasan terumbu karang dari area
yang kita amati  mengetahui jumlah populasi
Kelimpahan =
Luas Transek
Jumlah Individu
10.000 m2x
 Bukalah program
FiSat II
 klik icon new
document.
 Setelah itu akan
muncul jendela new
document, berilah
nama dokumen
tersebut lalu klik
save.
• Setelah muncul jendela untuk
memasukkan data kelas
ukuran panjang:
• Pada bagian Species
name, tuliskan nama spesies
ikan yang akan dimasukan
datanya
• Untuk bagian Other identifier
tidak perlu diisi
• mallest midlength diisi
dengan data nilai tengah kelas
panjang terkecil
• Class interval diisi oleh
interval kelas ukuran
Muncul jendela
sample sub-header
 Isilah kolom
tanggal, bulan dan
tahun
 Kemudian pilihlah
jenis kelamin pada
kolom sex dengan
unknown
 Siapkan data kelas ukuran untuk setiap spesies dari
mulai yang muda hingga dewasa. Masukan data
tersebut ke dalam FiSat.
 Bagi data tersebut dalam beberapa kelas ukuran.
Direkomendasikan interval 1 cm untuk marga
Pomacentrus, Chromis dan spesies lain yang memiliki
ukuran maksimal 5 sampai 6 cm; interval 2 sampai 3
cm untuk marga Amphiprion dan Premnas
(Anemonefishes); 3 sampai 4 cm untuk ikan kepe-kepe
dan ikan lain yang memiliki ukuran maksimal 15
sampai 20 cm; dan interval 5 cm untuk angelfishes dan
ikan lain yang memiliki ukuran maksimum lebih dari
20 cm.
Untuk menghitung koefisien pertumbuhan (k) dan
L-infinity (L∞):
(a) buka assess query
(b) pindahkan kursor ke direct fit of length
frequency data
(c) lalu klik ELEFAN 1
(d) kemudian klik k scan
(e) klik icon compute
(f) Catatlah nilai L∞ dan k
Untuk menghitung nilai mortalitas total (Z):
(a) klik assess query
(b) kemudian sorot Mortality estimation
(c) selanjutnya sorot Z from steady-state sample
(d) lalu klik Length converted catch curve
(e) klik catch curve
(f) masukan data Length infnity (L∞) dan koefisien
pertumbuhan (k) pada tempat yang sudah
disediakan
(g) (g) klik compute data point
(h) Catatlah nilai Z yang muncul
Menghitung nilai mortalitas alami (M):
(a) klik assess query
(b) kemudian sorot Mortality Estimation
(c) sorot Natural Morality
(d) lalu klik Pauly’s M Equation
(e) Masukkan data Length Infinity (L∞) dan
koefisien pertumbuhan (k) ke dalam tempat
yang sudah disediakan, kemudian isi mean
habitat temperatur dengan 28°C.
(f) Catatlah nilai mortalitas alami yang muncul
 Hitung secara terpisah (bisa menggunakan
microsoft excel) perbandingan M/k dan Lc/L∞.
Dimana nilai Lc adalah panjang ikan terpendek
yang teramati atau tercatat.
 Untuk menghitung Yield per Recruit relatif:
(a) klik assess query
(b) kemudian sorot Beverton-Holt Y/R Analysis
(c) klik Knife-edge
(d) isilah nilai M/k dan Lc/L∞ dengan nilai yang
sudah dihitung sebelumnya
(e) Catatlah nilai E-10, E-50 dan E-max
 Hasil perhitungan
dengan FiSat
masukkanlah ke
Excel
 Gunakanlah nilai
E-10 yang
terhitung sebagai
titik acuan untuk
jumlah tangkapan
yang
diperbolehkan
TERIMA
KASIH

More Related Content

Viewers also liked

Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan
Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah LingkunganKajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan
Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah LingkunganYayasan TERANGI
 
Kondisi ikan Hias Indonesia dan Tantangannya
Kondisi ikan Hias Indonesia dan TantangannyaKondisi ikan Hias Indonesia dan Tantangannya
Kondisi ikan Hias Indonesia dan TantangannyaYayasan TERANGI
 
Workshop pb prosedur keselamatan
Workshop pb prosedur keselamatanWorkshop pb prosedur keselamatan
Workshop pb prosedur keselamatanYayasan TERANGI
 
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribu
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribuStatus pemanfaatan perikanan kepulauan seribu
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribuYayasan TERANGI
 
Pemantauan Populasi Ikan Hias
Pemantauan Populasi Ikan HiasPemantauan Populasi Ikan Hias
Pemantauan Populasi Ikan HiasYayasan TERANGI
 
Latihan Identifikasi Benthos
Latihan Identifikasi BenthosLatihan Identifikasi Benthos
Latihan Identifikasi Benthos
Yayasan TERANGI
 
Conservation biology of freshwater and marine ecosystems
Conservation biology of freshwater and marine ecosystemsConservation biology of freshwater and marine ecosystems
Conservation biology of freshwater and marine ecosystems
Marco Pautasso
 
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...
Yayasan TERANGI
 
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkalHewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Yayasan TERANGI
 
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di IndonesiaPemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di IndonesiaYayasan TERANGI
 
Marine Biodiversity
Marine BiodiversityMarine Biodiversity
Marine Biodiversityrdn100
 
Pengenalan alat dasar selam
Pengenalan alat dasar selamPengenalan alat dasar selam
Pengenalan alat dasar selamYayasan TERANGI
 
Workshop pb pemandu wisata
Workshop pb pemandu wisataWorkshop pb pemandu wisata
Workshop pb pemandu wisataYayasan TERANGI
 
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkan
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkanPengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkan
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkanYayasan TERANGI
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
enggalfauzia
 
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...Yayasan TERANGI
 

Viewers also liked (18)

Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan
Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah LingkunganKajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan
Kajian Keramahan Alat Tangkap Ikan Hias Ramah Lingkungan
 
Kondisi ikan Hias Indonesia dan Tantangannya
Kondisi ikan Hias Indonesia dan TantangannyaKondisi ikan Hias Indonesia dan Tantangannya
Kondisi ikan Hias Indonesia dan Tantangannya
 
Workshop pb prosedur keselamatan
Workshop pb prosedur keselamatanWorkshop pb prosedur keselamatan
Workshop pb prosedur keselamatan
 
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribu
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribuStatus pemanfaatan perikanan kepulauan seribu
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribu
 
Pemantauan Populasi Ikan Hias
Pemantauan Populasi Ikan HiasPemantauan Populasi Ikan Hias
Pemantauan Populasi Ikan Hias
 
Latihan Identifikasi Benthos
Latihan Identifikasi BenthosLatihan Identifikasi Benthos
Latihan Identifikasi Benthos
 
Conservation biology of freshwater and marine ecosystems
Conservation biology of freshwater and marine ecosystemsConservation biology of freshwater and marine ecosystems
Conservation biology of freshwater and marine ecosystems
 
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...
 
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkalHewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
 
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di IndonesiaPemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia
 
Tangled on the web
Tangled on the webTangled on the web
Tangled on the web
 
Marine Biodiversity
Marine BiodiversityMarine Biodiversity
Marine Biodiversity
 
Pengenalan alat dasar selam
Pengenalan alat dasar selamPengenalan alat dasar selam
Pengenalan alat dasar selam
 
Marine biodiversity indicators
Marine biodiversity indicatorsMarine biodiversity indicators
Marine biodiversity indicators
 
Workshop pb pemandu wisata
Workshop pb pemandu wisataWorkshop pb pemandu wisata
Workshop pb pemandu wisata
 
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkan
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkanPengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkan
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkan
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
 
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...
 

More from Yayasan TERANGI

Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...
Yayasan TERANGI
 
Porites distribution modelling
Porites distribution modellingPorites distribution modelling
Porites distribution modelling
Yayasan TERANGI
 
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...
Yayasan TERANGI
 
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...
Yayasan TERANGI
 
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove Park
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove ParkPembelajaran dari Program Belitung Mangrove Park
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove Park
Yayasan TERANGI
 
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North Sulawesi
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North SulawesiVulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North Sulawesi
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North Sulawesi
Yayasan TERANGI
 
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...
Yayasan TERANGI
 
Lembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihanLembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihanYayasan TERANGI
 
Skema dan mekanisme pelatihan
Skema dan mekanisme pelatihanSkema dan mekanisme pelatihan
Skema dan mekanisme pelatihanYayasan TERANGI
 
Dampak sertifikasi ikan hias laut
Dampak sertifikasi ikan hias lautDampak sertifikasi ikan hias laut
Dampak sertifikasi ikan hias lautYayasan TERANGI
 
Terumbu Karang - Untuk Siswa
Terumbu Karang - Untuk SiswaTerumbu Karang - Untuk Siswa
Terumbu Karang - Untuk SiswaYayasan TERANGI
 
Workshop pb ekowisata bahari
Workshop pb ekowisata bahariWorkshop pb ekowisata bahari
Workshop pb ekowisata bahariYayasan TERANGI
 

More from Yayasan TERANGI (14)

Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...
 
Porites distribution modelling
Porites distribution modellingPorites distribution modelling
Porites distribution modelling
 
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...
 
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...
 
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove Park
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove ParkPembelajaran dari Program Belitung Mangrove Park
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove Park
 
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North Sulawesi
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North SulawesiVulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North Sulawesi
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North Sulawesi
 
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...
 
Lembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihanLembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihan
 
Skema dan mekanisme pelatihan
Skema dan mekanisme pelatihanSkema dan mekanisme pelatihan
Skema dan mekanisme pelatihan
 
Dampak sertifikasi ikan hias laut
Dampak sertifikasi ikan hias lautDampak sertifikasi ikan hias laut
Dampak sertifikasi ikan hias laut
 
Terumbu Karang - Untuk Siswa
Terumbu Karang - Untuk SiswaTerumbu Karang - Untuk Siswa
Terumbu Karang - Untuk Siswa
 
Workshop pb ekowisata bahari
Workshop pb ekowisata bahariWorkshop pb ekowisata bahari
Workshop pb ekowisata bahari
 
Ekosistem pesisir
Ekosistem pesisirEkosistem pesisir
Ekosistem pesisir
 
biota berbahaya di laut
biota berbahaya di lautbiota berbahaya di laut
biota berbahaya di laut
 

Pengolahan Data JTB dengan fi sat ii

  • 1. Oleh: Nugroho S. Wijoyo dan Idris
  • 2. Dalam pengambilan data untuk ikan hias laut ada beberapa data yang perlu dicatat, yaitu: 1. Nama Area 2. Nama Lokasi 3. Data geografis lokasi 4. Nama pengamat 5. Tanggal Pengamatan 6. Status lokasi (pemanfaatan atau lindung) 7. Jenis organisme 8. Ukuran organisme 9. Jumlah organisme 10. Catatan penting
  • 3. Data Kelas Ukuran Konstanta Pertumbuhan (k) Length Infinity (L∞) Mortalitas Total (Z) Nilai Mortalitas Alami (M) Analisa Yield per Recruit dari data tangkapan Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan Tidak Ada Data Kelas Ukuran Data Jumlah Tangkapan
  • 4. Masukkan data hasil pengamatan ke lembar data dalam microsoft excel dengan format: 1. Nama spesies 2. Ukuran panjang 3. Jumlah yang teramati
  • 5. Kumpulkan hasil pengamatan dari seluruh titik pengamatan menjadi satu lembar data, kemudian jumlahkan jumlah individu ikan yang teramati di seluruh lokasi pengamatan.
  • 6.  Ubahlah data kelimpahan dengan menggunakan luasan hektar  Carilah data luasan terumbu karang dari area yang kita amati  mengetahui jumlah populasi Kelimpahan = Luas Transek Jumlah Individu 10.000 m2x
  • 7.  Bukalah program FiSat II  klik icon new document.  Setelah itu akan muncul jendela new document, berilah nama dokumen tersebut lalu klik save.
  • 8. • Setelah muncul jendela untuk memasukkan data kelas ukuran panjang: • Pada bagian Species name, tuliskan nama spesies ikan yang akan dimasukan datanya • Untuk bagian Other identifier tidak perlu diisi • mallest midlength diisi dengan data nilai tengah kelas panjang terkecil • Class interval diisi oleh interval kelas ukuran
  • 9. Muncul jendela sample sub-header  Isilah kolom tanggal, bulan dan tahun  Kemudian pilihlah jenis kelamin pada kolom sex dengan unknown
  • 10.  Siapkan data kelas ukuran untuk setiap spesies dari mulai yang muda hingga dewasa. Masukan data tersebut ke dalam FiSat.  Bagi data tersebut dalam beberapa kelas ukuran. Direkomendasikan interval 1 cm untuk marga Pomacentrus, Chromis dan spesies lain yang memiliki ukuran maksimal 5 sampai 6 cm; interval 2 sampai 3 cm untuk marga Amphiprion dan Premnas (Anemonefishes); 3 sampai 4 cm untuk ikan kepe-kepe dan ikan lain yang memiliki ukuran maksimal 15 sampai 20 cm; dan interval 5 cm untuk angelfishes dan ikan lain yang memiliki ukuran maksimum lebih dari 20 cm.
  • 11.
  • 12. Untuk menghitung koefisien pertumbuhan (k) dan L-infinity (L∞): (a) buka assess query (b) pindahkan kursor ke direct fit of length frequency data (c) lalu klik ELEFAN 1 (d) kemudian klik k scan (e) klik icon compute (f) Catatlah nilai L∞ dan k
  • 13.
  • 14. Untuk menghitung nilai mortalitas total (Z): (a) klik assess query (b) kemudian sorot Mortality estimation (c) selanjutnya sorot Z from steady-state sample (d) lalu klik Length converted catch curve (e) klik catch curve (f) masukan data Length infnity (L∞) dan koefisien pertumbuhan (k) pada tempat yang sudah disediakan (g) (g) klik compute data point (h) Catatlah nilai Z yang muncul
  • 15.
  • 16. Menghitung nilai mortalitas alami (M): (a) klik assess query (b) kemudian sorot Mortality Estimation (c) sorot Natural Morality (d) lalu klik Pauly’s M Equation (e) Masukkan data Length Infinity (L∞) dan koefisien pertumbuhan (k) ke dalam tempat yang sudah disediakan, kemudian isi mean habitat temperatur dengan 28°C. (f) Catatlah nilai mortalitas alami yang muncul
  • 17.
  • 18.  Hitung secara terpisah (bisa menggunakan microsoft excel) perbandingan M/k dan Lc/L∞. Dimana nilai Lc adalah panjang ikan terpendek yang teramati atau tercatat.  Untuk menghitung Yield per Recruit relatif: (a) klik assess query (b) kemudian sorot Beverton-Holt Y/R Analysis (c) klik Knife-edge (d) isilah nilai M/k dan Lc/L∞ dengan nilai yang sudah dihitung sebelumnya (e) Catatlah nilai E-10, E-50 dan E-max
  • 19.
  • 20.  Hasil perhitungan dengan FiSat masukkanlah ke Excel  Gunakanlah nilai E-10 yang terhitung sebagai titik acuan untuk jumlah tangkapan yang diperbolehkan