keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu
Port State Control (PSC) adalah suatu badan hukum dengan sistem dimana setiap Negara-negara anggota wajib melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal berbendera asing yang mengunjungi pelabuhannya. PSC melakukan pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa kapal-kapal asing yang melakukan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan mereka memenuhi standard yang diterima secara internasional, dan kapalnya diawaki oleh ABK/Perwira yang cakap dalam mengoperasikan kapal-kapal tersebut sesuai STCW 95 dan MANILA AMENDMENTS 2010.
keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu
Port State Control (PSC) adalah suatu badan hukum dengan sistem dimana setiap Negara-negara anggota wajib melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal berbendera asing yang mengunjungi pelabuhannya. PSC melakukan pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa kapal-kapal asing yang melakukan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan mereka memenuhi standard yang diterima secara internasional, dan kapalnya diawaki oleh ABK/Perwira yang cakap dalam mengoperasikan kapal-kapal tersebut sesuai STCW 95 dan MANILA AMENDMENTS 2010.
Tugas 1 Mata Kuliah Kenautikaan (3 SKS), Nama : Pratiwi, NIM : 13102290001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
pengetahuan kesyahbandaran merupakan pembelajaran yang dimiliki oleh seorang pekerja yang mengurusi pelabuhan, urusan pelayanan dan kelaiklautan dalam pelayaran. ilmu ini sangat penting dalam pembelajaran seorang kesyahbandaran dalam mengelola pelabuhan . pembelajaran dalam ruang lingkup pengelolaan pelabuhan dalam wilayah perairan maupun daratan untuk menjaga keamanan dan keselamatan dalam pelayaran.
Tugas 1 Mata Kuliah Kenautikaan (3 SKS), Nama : Pratiwi, NIM : 13102290001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
pengetahuan kesyahbandaran merupakan pembelajaran yang dimiliki oleh seorang pekerja yang mengurusi pelabuhan, urusan pelayanan dan kelaiklautan dalam pelayaran. ilmu ini sangat penting dalam pembelajaran seorang kesyahbandaran dalam mengelola pelabuhan . pembelajaran dalam ruang lingkup pengelolaan pelabuhan dalam wilayah perairan maupun daratan untuk menjaga keamanan dan keselamatan dalam pelayaran.
Pemutihan karang (menjadi pudar atau berwarna putih salju) terjadi akibat berbagai tekanan, baik secara alami maupun karena manusia, yang menyebabkan degenerasi atau hilangnya zooxanthellae pewarna dari jaringan karang. Dalam keadaan normal, jumlah zooxanthellae berubah sesuai dengan musim sebagaimana penyesuaian karang terhadap lingkungannya (Brown et al. dalam Westmacott et al., 2000)
Pemutihan dapat menjadi sesuatu hal yang biasa di beberapa daerah. Selama peristiwa pemutihan, karang kehilangan 60 – 90% dari jumlah zoooxanthellae-nya dan zoooxanthellae yang masih tersisa dapat kehilangan 50 -80% dari pigmen fotosintesisnya (Glynn dalam Westmacott et al., 2000). Ketika penyebab masalah itu disingkirkan, karang yang terinfeks dapat pulih kembali dan jumlah zoooxanthellae akan kembali normal, tergantung dari durasi dan tingkat gangguan lingkungan. Gangguan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kematian sebagian atau keseluruhan tidak hanya kepada individu koloni tetapi juga terumbu karang secara luas.
Karang adalah hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam Filum Coelenterata (hewan berrongga) atau ke dalam Filum Cnidaria (hewan yang memiliki cnidoblas/sel penyengat). Satu individu karang atau disebut polip karang, memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari yang sangat kecil 1 mm, hingga yang sangat besar yaitu lebih dari 50 cm. Namun pada umumnya polip karang berukuran kecil. Polip dengan ukuran besar dijumpai pada karang yang soliter.
Monitoring merupakan kegiatan pengambilan data dan informasi pada ekosistem terumbu karang atau pada manusia yang memanfaatkan sumberdaya terumbu karang tersebut. Idealnya, seorang pengelola terumbu karang harus menguasai dasar-dasar monitoring yang terdiri dari berbagai macam parameter yang dapat atau tidak berubah sepanjang waktu.
Ada dua macam tipe umum monitoring, yaitu monitoring ekologi dan monitoring sosial-ekonomi. Parameter-parameter yang digunakan dalam kedua macam monitoring tersebut seringkali berhubungan sangat dekat, sehingga monitoring ekologi dan sosial-ekonomi dapat dilakukan pada tempat dan waktu yang bersamaan.
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...Yayasan TERANGI
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape Strait using an aerial photography approach and species distribution modeling
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...Yayasan TERANGI
Sangiang Island had been established as a Nature Recreation Park (TWA) in Indonesia, that requires comprehensive data support for good management. The rise of marine tourism that increased in TWA Sangiang Island behoove to be a concern, especially in coral reef ecosystem. The study aimed to determined the condition of the coral cover and the biomass composition of coral reef fishes, then to identify parameters that affect coral health and the coral reefs health index in TWA Sangiang Island. The observation was carried out in area near to the estuary (Legon Waru), entry point for shipping (Tembuyung), and diving tourism (Legon Bajo). The highest of biomass of target fish was Legon Bajo (0.013 kg / ha) and the lowest was Tembuyung (0.002 kg / ha). Coral reefs health index values in each station varied from 1 (low) to 4 (high). Coral reefs health index in Legon Waru was strongly influenced by live coral cover, and also in Legon Bajo was influenced by live coral cover, rubble and biomass of target fishes, while in Tembuyung was much influenced by fleshy seaweed cover. The results indicated that the coral reef ecosystem on Sangiang Island wasn't in good condition as a whole.
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...Yayasan TERANGI
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for mapping climate induced landslide susceptibility in Lembeh Island, North Sulawesi
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove ParkYayasan TERANGI
Pembelajaran Program Belitung Mangrove Park: Pemanfaatan lahan bekas tambang sebagai taman wisata mangrove dalam upaya rehabilitasi ekosistem dan sekuestrasi karbon
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...Yayasan TERANGI
Long term Earth observation data stored in Google Earth Engine (GEE) can be ingested and derived to biologically relevant environmental variables that can used as the predictors of a species niche. The aim of this research was to create a script using GEE to generate biologically meaningful environmental variables from various Earth observation data and models in Indonesia. Elevation and bathymetry raster data from GEBCO were land masked and benthic terrain modelling were done in order to get the aspect, depth, curvature, and slope. HYCOM and MODIS AQUA dataset were filtered using spatial (Indonesia and surrounding region) and temporal filter (from 2002–2017), and reduced to biologically meaningful variables, the maximum, minimum, and mean. Water speed vector (northward and eastward) data were also converted in to scalar unit. In order to fill data gaps, kriging was done using Bayesian slope. Results shows the water depth in Indonesia ranges from 0 – 6827 m, with slope ranging from 0 – 34.33°, aspect from 0 – 359.99°, and curvature from 0 – 0.94. Variables representing water energy, mean sea surface elevation ranges from 0 – 0.85 m, and mean scalar water velocity 0 – 4 m/s. Mean surface salinity ranges from 20.09 – 35.32‰. Variables representing water quality includes mean of particulate organic carbon which ranges from 25.31 – 953.47‰ and mean of clorophyll-A concentration from 0.05 – 13.63‰. These data can be used as the input for species distribution models or spatially explicit decision support systems such as Marxan for spatial planning and zonation in Marine and Coastal Zone Management Plan.
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...Yayasan TERANGI
Marine ornamental trade is multi million dollar industry, worth an estimated US$200 to 350 million annually, and operating throughout the tropics [1].
Marine ornamentals are, in fact, one of the highest value-added product from coral reefs, with an estimated worth of US$ 7,000 per metric ton of live coral, while harvested coral for lime only worth US$60, and fish for food only worth US$6,000 compared with US$496,000 for ornamental fish per metric ton [2].
Indonesia and the Phillipines are the world’s leading exporters of marine ornamental fish, supplying an estimated 85% of fish imported by the United States and Europe, the trade’s largest consumers [3,4].
Most of these fishes are collected from the wild, primarily from on or near coral reefs, therefore causing population depletion [5].
In the past, the trade may seem uncontrollable, since few species are listed in CITES Appendix or IUCN Redlist. CITES only listed corals, napoleon wrasse, giant clams, and sea horses on their appendix [6].
In 2008, IUCN Redlist added 837 coral species to the list [7].
The main concern for this trade is the probability of rejected catch which is very high [1], thus increasing threat to the ecosystem [8].
Therefore there is a need to make the trade become more effective, efficient and environmental friendly.
3. Masker
• Fungsi masker adalah
agar kita dapat melihat
objek laut
• Pastikan masker
tersebut nyaman
digunakan.
• Kenakan masker pada
muka; lalu hisap udara
di dalam masker
melalui hidung
kemudian nafas ditahan
• Goyangkan kepala!
4. Snorkel
• Snorkel adalah sebuah
pipa sederhana untuk
bernafas
• Syarat snorkel yang baik
antara lain;
– Memiliki ukuran yang tidak
terlalu panjang dan
berdiameter besar.
– Memiliki elastisitas yang
cukup lentur