Pembelajaran Program Belitung Mangrove Park: Pemanfaatan lahan bekas tambang sebagai taman wisata mangrove dalam upaya rehabilitasi ekosistem dan sekuestrasi karbon
Mangrove restoration experience in BaliWijaya Kusuma
Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai adalah satu-satunya Tahura yang dominan tutupan lahanya adalah tegakan mangrove. Sebagian areanya merupakan warisan keberhasilan restorasi mangrove sejak tahun 90'an yang layak dijadikan laboratorium mangrove Indonesia.
Program Kampung Energi adalah prakarsa dari Lembaga Energi Hijau untuk menjawab kerinduan masyarakat pedalaman dan terpencil akan akses listrik yang selama ini belum terjamah oleh listrik negara (PLN). Dengan slogan “Hutan Hilang – Air Pergi, Air Pergi – Listrik Mati” maka Program Kampung Energi harus dipandang sebagai pintu masuk bagi upaya penyediaan energi ramah lingkungan melalui pelestarian lingkungan dan perlindungan keanekaragaman hayati sekaligus penggerak roda kegiatan ekonomi masyarakat penerima manfaat.
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi sebagai dokumen pusat dalam rangka penyusunan RPI2JM ( Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah), Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...Tayan Hini
-Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijaret ana memen emenem tifare.
-Cal humara eret haila soin ho masin hin haila, a nahu luku rauni vari taat uhulen ana la raun oho haran i rauni acit nar ee nee ho ratu aca-vari leuluka, tupuka rau-rau, nasaun palisana taa pipite
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...Yayasan TERANGI
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape Strait using an aerial photography approach and species distribution modeling
Mangrove restoration experience in BaliWijaya Kusuma
Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai adalah satu-satunya Tahura yang dominan tutupan lahanya adalah tegakan mangrove. Sebagian areanya merupakan warisan keberhasilan restorasi mangrove sejak tahun 90'an yang layak dijadikan laboratorium mangrove Indonesia.
Program Kampung Energi adalah prakarsa dari Lembaga Energi Hijau untuk menjawab kerinduan masyarakat pedalaman dan terpencil akan akses listrik yang selama ini belum terjamah oleh listrik negara (PLN). Dengan slogan “Hutan Hilang – Air Pergi, Air Pergi – Listrik Mati” maka Program Kampung Energi harus dipandang sebagai pintu masuk bagi upaya penyediaan energi ramah lingkungan melalui pelestarian lingkungan dan perlindungan keanekaragaman hayati sekaligus penggerak roda kegiatan ekonomi masyarakat penerima manfaat.
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi sebagai dokumen pusat dalam rangka penyusunan RPI2JM ( Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah), Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...Tayan Hini
-Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijaret ana memen emenem tifare.
-Cal humara eret haila soin ho masin hin haila, a nahu luku rauni vari taat uhulen ana la raun oho haran i rauni acit nar ee nee ho ratu aca-vari leuluka, tupuka rau-rau, nasaun palisana taa pipite
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...Yayasan TERANGI
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape Strait using an aerial photography approach and species distribution modeling
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...Yayasan TERANGI
Sangiang Island had been established as a Nature Recreation Park (TWA) in Indonesia, that requires comprehensive data support for good management. The rise of marine tourism that increased in TWA Sangiang Island behoove to be a concern, especially in coral reef ecosystem. The study aimed to determined the condition of the coral cover and the biomass composition of coral reef fishes, then to identify parameters that affect coral health and the coral reefs health index in TWA Sangiang Island. The observation was carried out in area near to the estuary (Legon Waru), entry point for shipping (Tembuyung), and diving tourism (Legon Bajo). The highest of biomass of target fish was Legon Bajo (0.013 kg / ha) and the lowest was Tembuyung (0.002 kg / ha). Coral reefs health index values in each station varied from 1 (low) to 4 (high). Coral reefs health index in Legon Waru was strongly influenced by live coral cover, and also in Legon Bajo was influenced by live coral cover, rubble and biomass of target fishes, while in Tembuyung was much influenced by fleshy seaweed cover. The results indicated that the coral reef ecosystem on Sangiang Island wasn't in good condition as a whole.
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...Yayasan TERANGI
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for mapping climate induced landslide susceptibility in Lembeh Island, North Sulawesi
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...Yayasan TERANGI
Long term Earth observation data stored in Google Earth Engine (GEE) can be ingested and derived to biologically relevant environmental variables that can used as the predictors of a species niche. The aim of this research was to create a script using GEE to generate biologically meaningful environmental variables from various Earth observation data and models in Indonesia. Elevation and bathymetry raster data from GEBCO were land masked and benthic terrain modelling were done in order to get the aspect, depth, curvature, and slope. HYCOM and MODIS AQUA dataset were filtered using spatial (Indonesia and surrounding region) and temporal filter (from 2002–2017), and reduced to biologically meaningful variables, the maximum, minimum, and mean. Water speed vector (northward and eastward) data were also converted in to scalar unit. In order to fill data gaps, kriging was done using Bayesian slope. Results shows the water depth in Indonesia ranges from 0 – 6827 m, with slope ranging from 0 – 34.33°, aspect from 0 – 359.99°, and curvature from 0 – 0.94. Variables representing water energy, mean sea surface elevation ranges from 0 – 0.85 m, and mean scalar water velocity 0 – 4 m/s. Mean surface salinity ranges from 20.09 – 35.32‰. Variables representing water quality includes mean of particulate organic carbon which ranges from 25.31 – 953.47‰ and mean of clorophyll-A concentration from 0.05 – 13.63‰. These data can be used as the input for species distribution models or spatially explicit decision support systems such as Marxan for spatial planning and zonation in Marine and Coastal Zone Management Plan.
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...Yayasan TERANGI
Marine ornamental trade is multi million dollar industry, worth an estimated US$200 to 350 million annually, and operating throughout the tropics [1].
Marine ornamentals are, in fact, one of the highest value-added product from coral reefs, with an estimated worth of US$ 7,000 per metric ton of live coral, while harvested coral for lime only worth US$60, and fish for food only worth US$6,000 compared with US$496,000 for ornamental fish per metric ton [2].
Indonesia and the Phillipines are the world’s leading exporters of marine ornamental fish, supplying an estimated 85% of fish imported by the United States and Europe, the trade’s largest consumers [3,4].
Most of these fishes are collected from the wild, primarily from on or near coral reefs, therefore causing population depletion [5].
In the past, the trade may seem uncontrollable, since few species are listed in CITES Appendix or IUCN Redlist. CITES only listed corals, napoleon wrasse, giant clams, and sea horses on their appendix [6].
In 2008, IUCN Redlist added 837 coral species to the list [7].
The main concern for this trade is the probability of rejected catch which is very high [1], thus increasing threat to the ecosystem [8].
Therefore there is a need to make the trade become more effective, efficient and environmental friendly.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
pelajaran geografi kelas 10
Geografi pada hakekatnya mempelajari permukaan bumi melalui pendekatan keruangan yang mengkaji keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan kewilayahannya. Pentransformasian pengetahuan geografi lebih efektif jika disajikan melalui media peta, hal ini karena peta merupakan media yang sangat penting dalam pem-belajaran geografi. Pembelajaran Geografi pada materi “Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi” merasa belum mampu mengoptimalkan aktivitas siswa khususnya kemampuan membaca peta sehingga ber-pengaruh pada perolehan hasil belajar. Guru merasa kesulitan mem-belajarkan konsep-konsep geografi pada siswa. Hasil identifikasi awal, ditemukan beberapa indikator penyebab diantaranya: (1) minimnya kemampuan siswa menunjukkan letak suatu tempat/lokasi geografis tertentu, (2) kurangpahamnya siswa tentang orientasi peta (menentukan arah pada peta), (3) minimnya kemampuan siswa dalam mengartikan simbol-simbol yang ada pada peta, dan (4) kemampuan siswa mengungkap informasi yang ada pada peta sangat kurang. Pelatihan melengkapi peta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca peta sehingga ada peningkatan pada hasil belajar geografi.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta. Kemampuan membaca peta tersebut meliputi: (1) kemampuan menunjukkan letak suatu tempat/ lokasi geografis tertentu, (2) kemampuan mengartikan/ membaca simbol-simbol yang ada pada peta, dan (3) kemampuan memahami orientasi peta (menentukan arah pada peta).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis Taggart 1999. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan rumus ”Gain Score” yaitu membandingkan data sebelum tindakan dengan data sesudah dilakukan tindakan. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan test. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman atau pengumpul data.
Hasil penelitian dalam tindakan siklus I, II, dan III pada pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) melalui pelatihan melengkapi peta setelah dilakukan refleksi, evaluasi serta analisis statistik deskriptif ternyata memperoleh peningkatan dalam hal; pertama, kemampuan membaca peta pada pra tindakan hanya memperoleh nilai 50% akan tetapi setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus ternyata mengalami peningkatan yaitu 56% (siklus I), 63% (siklus II), dan 72% (siklus III); kedua, proses pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Rubaru melalui pelatihan melengkapi peta pada setiap siklus juga memperoleh peningkatan yaitu 63% (siklusI), 65% (siklus II), dan 70% (siklus III); ketiga, aktivitas belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu 50% (siklus I), 65% (siklus II), dan 75% (siklus III).
Temuan penelitian ini mendukung teori perkembangan yang dikemukakan Piaget dan Vygotsky bahwa pros
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
1. PEMBELAJARAN DARI PROGRAM
BELITUNG MANGROVE PARK
PEMANFAATAN LAHAN BEKAS TAMBANG SEBAGAI TAMAN WISATA
MANGROVE DALAM UPAYA REHABILITASI EKOSISTEM DAN SEKUESTRASI
KARBON
3. Belitung Mangrove Park
• Berkurangnya luasan lahan rusak akibat penambangan pada akhir
proyek
• Bertambahnya area serapan karbon
• Masyarakat mampu mengelola kawasan HKM Juru Seberang di
akhir proyek
• Bertambahnya kegiatan dan fasilitas wisata bahari di wilayah HKM
Juru Seberang
5. PEMBELAJARAN
Pertimbangkan kebutuhan survei dan
metode yang tersedia.
Penggunaan model regresi stok karbon
penting untuk mendapatkan gambaran
utuh dari stok karbon Kawasan.
Pengujian terhadap indeks vegetasi.
dengan performa yang terbaik perlu
dilakukan sebelum membuat model
regresi.
Pelibatan dalam pemantauan juga akan
menghasilkan pengetahuan yang dapat
digunakan sebagai bahan interpretasi,
Pendidikan, dan penyadaran masyarakat.
5
PERBEDAAN
METODOLOGI ANTARA
SNI, TERANGI, & ICCTF
Transek nekromasa
(4 per plot, semua plot)
A
BC
D
Plot: 1 2 3 4 5 6
Pohon dengan diameter >5
cm diukur di dalam radius 7m
Vegetasi <5 cm (dbh) diukur
dalam radius 2m (semua plot)
R= 2m
ICCTF
TERANGI
1 m
10 m
15m
SNI 7724 2011
6. REHABILITASI HUTAN
• 15.000 bibit hutan lokal yang ditanam
dengan jarak tanam 1 x 1 m.
• Luas lahan yang ditanami sebanyak 1,5 Ha.
• Jenis-jenis yang ditanam meliputi
Rhizopora apiculate, R. mucronate,
Bruguiera gymnorrhiza, Nypa fruticans, dan
Terminalia cattappa.
6
7. PEMBELAJARAN
• Lokasi penanaman didasari oleh model stok karbon
yang telah dibuat sebelumnya.
• Daerah yang ditanami adalah daerah dengan stok
karbon rendah.
• Penggunaan polybag dapat diganti dengan gelas
plastik yang dapat digunakan kembali dan tidak
ditembus oleh akar.
• Dengan akar yang tidak rusak, bibit menjadi lebih
tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik.
7
8. EKOWISATA BAHARI
• Tersedianya sarana ekowisata berupa trek mangrove
sepanjang 1 km, menara pengawasan setinggi 12 m,
toilet dan kamar bilas, pusat informasi wisata, dan
sarana penunjuk arah dan interpretasi.
• Promosi berupa website, brosur dan profil
kelembagaan.
• Pusat informasi diisi dengan sarana interpretasi,
pengamatan burung, dan pembangkit listrik tenaga
Surya.
• Paket wisata susur sungai.
• Paket wisata pengamatan burung.
• Makan bedulang.
10. PEMBELAJARAN
• Fasilitas wisata yang dikembangkan mampu
meningkatkan kunjungan wisata ke HKM Seberang
Bersatu, terutama trek mangrove.
• Salah satu penyebabnya adalah dibuatnya titik-titik
swafoto unik (selfie spots).
• Praktik bijak yang dikembangkan oleh Widodo et al.
(2013) menjadi dasar pengembangan program
ekowisata. Praktik bijak tersebut berhasil membuat
masyarakat mampu mengembangkan ekowisata secara
mandiri.
• Salah satu aspek yang didorong dalam program ini
adalah kreativitas masyarakat dalam mengembangkan
paket wisata.
10
11. ENERGI TERBARUKAN
• Pembangkit listrik tenaga surya dipasang dengan daya
total 2400 Watt per hari dengan asumsi 4 jam
penyinaran maksimal menggunakan panel Surya 600
Watt Peak.
• PLTS juga dipasang dengan daya total 1200 Watt per
hari di Menara pandang dengan 300 Watt Peak.
• Potensi pengurangan emisi HKM Seberang Bersatu =
900 x 4 x 365 x 0.644 = 872 kg CO2/tahun.
12. PEMBELAJARAN
• Hitunglah jumlah daya yang dibutuhkan untuk seluruh perangkat yang akan digunakan, dengan cara menghitung
konsumsi daya masing-masing perangkat setiap jamnya, kemudian dikalikan dengan prediksi berapa jam perangkat
tersebut akan beroperasi.
• Hitunglah jumlah panel Surya yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk
menyimpan daya.
• Pilihlah tempat pemasangan panel Surya yang dapat menghasilkan pencahayaan yang maksimal. Hindari bayangan
atau tempat dengan waktu penyinaran yang terbatas.
• Pastikan terdapat ruang yang cukup untuk menempatkan panel Surya.
• Pilihlah tempat yang aman untuk memasang komponen PLTS yang lain, seperti baterai dan inverter.
12
15. Pendanaan dari berbagai sumber
• Besaran dana lain yang diterima selain dari ICCTF semenjak Feb
2017 – Mei 2018
1. BPDAS (2017-2019) : Rp 2.000.000.000,-
2. PT. Timah : CSR 15,000,000 dan tong sampah.
3. Sumbangan anggota Rp 6.000.000,-
4. Dandim Kab. Belitung & Belitung Off road Community :
Pembuatan track off road (Rp. 25.000.000,-)
5. BLHD : Toilet portable 2 buah.
17. PEMBELAJARAN
Anggaran harus cukup signifikan sebagai seed
fund.
Program dibuka dengan kick off meeting yang
melibatkan semua pihak terkait seluruh rangkaian
program dijabarkan dan seluruh pihak tersebut
diminta untuk memberikan masukan terhadap
program.
Pihak-pihak tersebut juga dilibatkan dalam
pengembangan rencana pengelolaan HKM
Seberang Bersatu.
Data dan informasi pada kajian yang dilakukan
dipresentasikan dan dibagikan kepada para
pemangku kepentingan kunci. 17
18. PENGEMBANGAN
• Program serupa dapat diterapkan pada
Kawasan pelestarian, perlindungan, dan
kelola alam di pesisir Kabupaten Belitung.
• Salah satu strategi yang dapat diterapkan
adalah jejaring pengelolaan kawasan.
• Program dapat dikelola oleh konsorsium, di
mana Yayasan TERANGI dan HKm Seberang
Bersatu dapat menjadi anggotanya.
• Penerima manfaat (kelompok target) adalah
pengelola hutan kemasyarakatan atau hutan
desa prioritas.
19. TERIMA KASIH
Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI)
Jalan Asyibaniah No. 105-106, RT. 03/RW.01,
Pondok Jaya, Cipayung
Kota Depok, Jawa Barat 16438
Tel/Fax: (021) 29504088
email: info@terangi.or.id
https://terangi.or.id
twitter: @terangi_