Manpower planning menggambarkan pendekatan rasional dalam upaya forecasting apakah ada ketidak sesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat.
MAKALAH:
http://management-administer.blogspot.co.id/2016/10/makalah-seleksi-dan-orientasi-sumber.html
Latar Belakang
Pada dasarnya suatu perusahaan atau suatu organisasi ingin meraih suatu keadaan dimana dapat meraih untung yang sebesar-besarnya dan menjaga kelangsungan hidup perusahaaan atau organisasi agar selalu dikenal oleh masyarakat. Keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan atau suatu organisasi tersebut didapatkan dari hasil kerja yang dilakukan selama kegiatan perusahaan tersebut berlangsung. Penarikan adalah usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan. Kegiatan kerja tersebut pasti akan dilakukan oleh tenaga-tenaga SDM yang memang terlatih di bidangnya. Maka dari itu perusahaan harus benar-benar memikirkan dengan serius untuk hal penarikan SDM tersebut. Karena apabila ada kesalahan dalam penarikan tersebut maka akan susah untuk menggantikannya. Dari semua itu perusahan atau suatu organisasi membutuhkan adanya suatu perencanaan penarikan tenaga kerja. Penarikan tenaga kerja tersebut adalah penarikan sumber daya manusia dalam arti mencari atau melakukan penarikan tenaga kerja yang berkualitas. Penarikan dibutuhkan untuk mencapai tujuan, yang dimana di dalam penarikan tenaga kerja terdapat berbagai macam alternatif yang digunakan untuk menentukan masa depan perusahaan atau organisasi tersebut. Dalam penarikan tersebut perusahaan harus menggunakan teori-teori yang sudah ada dalam penarikan atau pengadaan tenaga kerja dalam suatu perusahaan.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan seleksi dan orientasi SDM?
2. Apa saja sumber dan evaluasi penarikan SDM?
3. Apa kriterian dan kualifikasi dasar seleksi SDM?
4. Bagaimana proses dan kendala seleksi?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi penempatan SDM?
6. Sebutkan apa saja manfaat orientasi?
Manpower planning menggambarkan pendekatan rasional dalam upaya forecasting apakah ada ketidak sesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat.
MAKALAH:
http://management-administer.blogspot.co.id/2016/10/makalah-seleksi-dan-orientasi-sumber.html
Latar Belakang
Pada dasarnya suatu perusahaan atau suatu organisasi ingin meraih suatu keadaan dimana dapat meraih untung yang sebesar-besarnya dan menjaga kelangsungan hidup perusahaaan atau organisasi agar selalu dikenal oleh masyarakat. Keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan atau suatu organisasi tersebut didapatkan dari hasil kerja yang dilakukan selama kegiatan perusahaan tersebut berlangsung. Penarikan adalah usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan. Kegiatan kerja tersebut pasti akan dilakukan oleh tenaga-tenaga SDM yang memang terlatih di bidangnya. Maka dari itu perusahaan harus benar-benar memikirkan dengan serius untuk hal penarikan SDM tersebut. Karena apabila ada kesalahan dalam penarikan tersebut maka akan susah untuk menggantikannya. Dari semua itu perusahan atau suatu organisasi membutuhkan adanya suatu perencanaan penarikan tenaga kerja. Penarikan tenaga kerja tersebut adalah penarikan sumber daya manusia dalam arti mencari atau melakukan penarikan tenaga kerja yang berkualitas. Penarikan dibutuhkan untuk mencapai tujuan, yang dimana di dalam penarikan tenaga kerja terdapat berbagai macam alternatif yang digunakan untuk menentukan masa depan perusahaan atau organisasi tersebut. Dalam penarikan tersebut perusahaan harus menggunakan teori-teori yang sudah ada dalam penarikan atau pengadaan tenaga kerja dalam suatu perusahaan.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan seleksi dan orientasi SDM?
2. Apa saja sumber dan evaluasi penarikan SDM?
3. Apa kriterian dan kualifikasi dasar seleksi SDM?
4. Bagaimana proses dan kendala seleksi?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi penempatan SDM?
6. Sebutkan apa saja manfaat orientasi?
Dengan mengambil spesifikasi dua sub-topik yaitu manajemen bisnis di korporasi media dan komunikasi bisnis di industri media, buku bunga rampai hasil tulisan dosen-dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini diharapkan bisa memberikan secercah cahaya untuk membantu kita semua dalam memahami kajian media, di saat ini dan di era mendatang yang tidak pernah menentu.
Mendekati Allah dalam konteks kemodernan. Presentasi ini mengulas tentang model ideal tasawuf dengan cara menyeimbangkan antara prestasi dunia dan akhirat.
Kumpulan sejumlah visi misi perguruan tinggi di Indonesia. Ada yang pendek, panjang, jelas atau yang kurang jelas, dsb. Dianalisa saja, sebagai contoh, mana yang pas dan mana yang kurang pas buat kita.
Uraian tentang aneka ragam sumber daya yang ada dalam organisasi, baik yang tangible ataupun yang intangible; yang kesemuanya diarahkan untuk mencapai keunggulan daya saing (competitive advantage) organisasi.
Sebuah presentasi tentang ulasan secara mendasar tentang tentang konsep etika Islam atau akhlak. Sebagian besarnya otomatis akan menuju pada praktek sufisme Islam.
Pembahasan mendasar tentang agama Islam. Apa saja yang melandasi agama Islam mulai dari dogma, para rasul, hingga sejarah kelahiran dan proses penyebarannya ke penjuru dunia.
Konsep dasar yang berguna bagi pelaku dakwah di dalam memahami audiens dengan pendekatan psikologis. Kita terbiasa menyebutnya dengan dakwah psikologis.
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Dalam kualitatif, sampel bisa berkembang di tengah jalan. Tapi mesti juga ditetapkan dari awal siapa yang hendak diwawancarai, apa saja yang diobservasi, dsb.
Menuliskan rumusan masalah dalam sebuah penelitian sebetulnya adalah 'masalah' tersendiri bilamana tidak hati-hati dalam menyusun kalimat tanya dan diksi. Rumusan masalah adalah point penting yang hendak dijawab dalam penelitian. Karenanya, menuliskannya pun harus secara jeli dan 'on the target.'
2. Manajemen Kinerja (1)
• Manajemen Kinerja = Performance
Management
• Proses untuk memastikan bahwa
aktivitas pegawai dan hasil yang
dicapai telah sesuai dengan tujuan
organisasi
3. Manajemen Kinerja (2)
• Performance Appraisal (Penilaian
Kinerja)
o Proses mendapatkan informasi
menyeluruh tentang nilai kinerja
seorang pegawai
• Performance Feedback
o Proses memberikan informasi kepada
pegawai tentang hasil penilaian yang
berkenaan dengan efektivitas kinerja
mereka
4. Performance / Kinerja
• “Jika kamu tidak bisa
mendefinisikan kinerja, maka kamu
akan kesulitan untuk mengukur atau
me-manage-nya” (Armstrong dan
Baron: 1998)
• Kinerja: Rencana yang diinginkan vs
Hasil konkrit
6. Elemen Manajemen Kinerja
• Visi organisasi yang diketahui semua
pegawai
• Penentuan tujuan kinerja
• Penggunaan penilaian formal
• Menghubungkan evaluasi kinerja
dengan pengembangan pegawai
7. Kegunaan Manajemen Kinerja
• Kepentingan strategi organisasi
(Strategic)
• Kepentingan pengembangan SDM
(Developmental)
• Kepentingan administrasi
kepegawaian (Administrative)
8. Tujuan Penilaian Kinerja
Discrimination • Kinerja yang baik vs tidak baik
• Menentukan siapa yang berhak
Reward diberi imbalan
• Membangun kekuatan SDM dan
Development mengurangi kelemahan SDM
• Mengkomunikasikan hasil
Feedback penilaian kepada pegawai
9. Kriteria Penilaian Kinerja
• Selaras dengan strategi organisasi
• Validitas
• Reliabilitas
• Acceptabilitas
• Spesifikasi
10. Proses Penilaian Kinerja
• Menentukan standard kinerja yang
dibuat saat proses perencanaan dan
tertera dalam job description
• Mengkomunikasikan harapan
organisasi dan individu
• Menilai kinerja
• Membandingkan kinerja dengan
standard
• Mendiskusikan hasil penilaian
11. Siapa yang menilai?
• Supervisor
• Rekan sejawat
• Evaluasi diri sendiri
• Sub-ordinate
• Evaluasi dari berbagai sumber
14. Statis dan Dinamis
• Penilaian kinerja harus menekankan
pertumbuhan dan pengembangan
pegawai serta membuat tujuan baru;
tidak sekedar hanya menilai kinerja
• Penilaian kinerja yang statis hanya
memikirkan kondisi masa lalu saja.
• Manajer perlu menghindari sikap
‘terlalu menekankan’ aspek negatif
dari kinerja pegawai.
15. Catatan Penilaian Kinerja
• Menentukan tujuan
• Mendefinisikan level kinerja
• Mendiskusikan hasil penilaian
• Identifikasi kebutuhan pelatihan dan
pengembangan
• Identifikasi pegawai yang berpotensi
rendah dan tinggi
• Memberikan imbalan atas hasil
penilaian
16. Diskusi Hasil Penilaian
• Manajer harus punya pengetahuan
tentang pekerjaan dan kinerja
pegawai yang bersangkutan.
• Dukungan manajer terhadap pegawai.
• Keterlibatan manajer dalam diskusi
hasil penilaian kinerja.
17. Karakteristik Proses Performance
Feedback yang Efektif
• Timbal balik (feedback) yang sering
muncul
• Konteks feedback
• Self-ratings
• Partisipasi dalam diskusi
• Pemahaman kinerja
• Fokus pada pemecahan masalah
• Fokus feedback atas perilaku atau hasil
• Meminimalisir kritisisme
• Menentukan tujuan baru
18. Hukum Legal
• Dokumentasi untuk perlindungan
hukum
• Jangan menutup-nutupi kegagalan
kinerja
• Tanggung jawab manajer terhadap
pegawai dengan kinerja yang buruk
• Peringatan dahulu sebelum pemecatan
• Peluang yang adil dan sama buat semua
pegawai
• Pemberhentian kepegawaian
19. Perlu diingat ...!
• Penilaian kinerja adalah program
manajemen, bukan hanya sekedar
tanggung jawab departemen SDM
• Manajer SDM harus memastikan bahwa
pegawai mengerti strategi bisnis
organisasi dan keterkaitannya dengan
kinerja
• Harus ada persepsi kesetaraan dan
keadilan terhadap proses penilaian atas
semua karyawan