SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia tidak terlepas
dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan, olehnya para ilmuan selalu mengkaji persoalan
yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Dengan hal tersebut
sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah perkembangan
sistem periodik unsur mulai dari pengelompokkan unsur – unsur yang sederhana hingga
pengelompokkan yang secara modern. Sistem priodik merupakan suatu cara untuk
mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan sifatnya. Pengelompokkan unsur mengalami sejarah
perkembangan, sifat logam, non logam, hukum-hukum, golongan, periode, dan sifat-sifat
unsur dalam sistem periodik modern.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa hal yang menjadi
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mendeskripsikan sejarah perkembangan periodik unsur
2. Menjelaskan pengelompokan unsur-unsur berdasarkan sifat logam dan nonlogam
3. Pengelompokan unsur-unsur berdasarkan hukum-hukum
4. Mendeskripsikan perioda dan golongan
5. Pengelompokan unsur-unsur berdasarkan periodik modern
6. Menjelaskan sifat-sifat unsur dalam sistem periodik unsur
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1.Untuk memperoleh gambaran tentang pandangan konsep kimia yakni unsure unsurec Unsur.
2.Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu kimia terutama yang
berkaitan dengan system C unsure.
3.Agar mampu menjelaskan dan memahami tentang unsur dari C unsur.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur.
Sejak lama beberapa unsur telah menjadi beberapa bagian kehidupan manuasia, seperti
tembaga , perak ,dan emas yang telah digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan maupun
sebagai perhiasan. Seiring waktu para ahli mulai mengetahui bahwa setip unsur memiliki sifat –
sifat yang khas. Namun demikian sifat unsur tersebut di tentukan oleh sifat atom-atomnya. Saat
ini sudah di temukan 115 dan masih akan di temukan lagi unsur – unsur baru lainnya. Unsur –
unsur ini ada yang sifatnya mirip ada yang sama sekali berbeda dengan yang lain. Sistem
periodik unsur yang sekarang ini adalah berdasarkan kenaikan nomor atom dan penempatan
unsur – unsur dengan sifat-sifat yang mirip di tempatkan dalam satu golongan.
Pengelompokkan unsur-unsur disebut juga sistem periodik Unsur-unsur tersebut di dasarkan
atas adanya kemiripan sifat-sifatnya. Pengelompokkan ini mengalami perkembangan dari mulai
pengelompokkan unsure berdasarkan Sistem Lavoisier, Triad Dobreiner, Newlands, Mendeleev
dan sistem periodik modern yang kita gunakan sampai sekarang. Berikut ini penjelasan dari
pengelompokkan unsur – unsur :
1. Pengelompokkan Unsur Berdasarkan System Lavoisier
Dalam sistem ini pengklasifikasikan unsur di dasarkan pada kemampuan unsur itu untuk
menghantarkan listrik dan panas. Menurut sistem ini unsur di kelompokkan menjadi dua jenis
yaitu:
a. Unsur logam
Merupakan unsur yang dapat menghantarkan listrik dan panas
Contoh : Besi, Tembaga, Perak, Emas, dan sebagainya.
b. Unsur non logam
Merupakan unsur yang tidak dapat menghantarkan panas.
Contoh : Belerang, Oksigen, Klor, Nitrogen, Arsen, Fosfor, Hydrogen, dan Karbon.
Dari semua unsur yang sudah di temukan pada masa itu. Sebagian besar unsur kurang
lebih 70% adalah logam sehingga para ahli mengelompokkan unsur menjadi dua bagian yaitu
logam dan nonlogam antara lain sebagai berikut :
2
 LOGAM
Sifat-sifat logam :
o Dapat menghantarkan panas dan listrik (Kerapatn tinggi)
o Mudah dibentuk atau padat
o Bersifat reduktor atau basa ( Mengalami oksidasi atau melepaskan elektron )
 NON LOGAM
Sifat-siat Non logam :
o Tidak dapat menghantarkan panas
o Umumnya rapuh ( Pada wujud padat )
o Bersifat Oksidator atau asam ( Mengalami reduksi atau menyerap elektron )
2. Pengelompokkan Unsur Berdasarkan Triade Dobreiner
Pada tahun 1829 Johan Wolfgan Dobereiner (1780 – 1849) membagi unsur – unsur
dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari tiga unsur yang di sebut Triade. Menurutnya,
anggota triade yang berada di tengah memiliki sifat – sifat diantara kedua nggota triade lainnya
dan memiliki massa atom relative yang merupakan rata – rata dari unsur yang mengapitnya.
Contoh pengelompokkan unsure dalam Unsur Triade :
Anggota
Triade Massa Atom Relatif
Li 7
Na 23
K 39
Massa atom relatif unsur Na = ½ ( massa atom Li + massa atom K )
= ½ ( 7 + 39 )
= 23
Dalam perkembangannya pengelompokkan triade ini dirasakan tidak efesien mengingat
semakin banyaknya unsur – unsur di temukan dan anggota suatu kelompok unsur tidak hanya
terdiri tiga unsur. Namun bagaimanapun Tried Doberier merupakan pijakan awal dari pembuatan
sistem periodik yang ada sekarang.
3
3. Pengelompokkan Unsur Berdasarkan Hukum Newlands
Pada tahun 1865 Jhon Alexander Reina Newlands (1838–1898) mengelompokkan unsur
– unsur berdasarkan pertambahan ( kenaikan ) massa atom. Ternyata Newlands menemukakan
bahwa pengulangan sifat – sifat unsur sesuai dengan pengulangan not lagu (oktaf), artinya unsur
kesatu memiliki sifat yang sama dengan unsur kedelapan, unsur kedua memiliki sifat yang sama
dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Keteraturan yang ditemukan Newlands ini terkenal
dengan sebutan Hukum Oktaf Newlands. Sama halnya Dobereiner, dalam perkembangannya
pengelompokkan Newlands ini dirasakan kurang efesien dan tak mampu menampung jumlah
unsur yang semakin banyak.
Tabel 2.1 Daftar Oktaf Newlands
1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O
8. F 9. Na 10. Mg 11. Al 12. Si 13. P 14. S
15. Cl 16. K 17. Ca 18. Ti 19. Cr 20. Mn 21. Fe
22. Co
Ni
23. Cu 24. Zn 25. Y 26. In 27. As 28. Se
29. Br 30. Rb 31. Sr 32. Ce
La
33. Zr 34. Di
Mo
35.Ro Ru
36. Pd 37. Ag 38. Cd 39. U 40. Sn 41. Sb 42. Te
43. I 44. Cs 45. Ba v 46. Ta 47. W 48. Nb 49. Au
50. Pt,
Ir
51. Os 52. Hg 53. Ti 54. Pb 55. Bi 56. Th
Hokum Oktaf hanya berlaku untuk unsur – unsur ringan. Jika di teruskan, ternyata
kemiripan sifat terlalu dipaksakan.
Misalnya, Zn mempunyai sifat yang cukup perbeda dengan Be, Mg, dan Ca. hal itu
merupakan kelemahan hukum oktaf. Anggapan akan kegagalan usaha pengelompokkan unsur –
unsur oleh Newlands memunculkan upaya baru dari para ahli kimia untuk mencari pola
pengelompokkan unsur – unsur yang lebih tepat.
4. Pengelompokkan Unsur Berdasarkan Meyer dan Mendeleev.
Pada tahun 1969, Julius Lothar Meyer di jerman dan Dmitri Ivanovich Mendeleyev
4
di rusia, masing – masing mengumumkan system pengelompokkan unsur – unsur yang
lebih sempurna. Mendeleev menyusun unsur – unsur menurut kenaikan massa atom relatifnya
dari kiri kekanan dan dari atas kebawah.
Unsur – unsur yang sifatnya mirip diletakkan dalam satu lajur vertikal yang di sebut
perioda. Dengan mengelompokkan tersebut, Mendeleev menyimpukan bahwa sifat unsur adalah
fungsi periodik dari massa atomnya”. Ini di sebut Hukum periodik Mendeleev. Meyer
menyusun unsur – unsur berdasarkan sifat - sifat fisika, sedangkan Mendeleev berdasarkan sifat
– sifat fisika dan kimia. Meyer dan Mendeleev menyusun system periodik unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatifnya.
Mendeleev mempunyai kelebihan yaitu berani menukar letak unsur – unsur demi
mempertahankan kemiripan sifat periodik. Meskipun hal itu menyalahi aturan keperiodikan yang
di kemukakan yaitu massa atomnya menjadi menurun bukan naik. Pengelompokkan unsur –
unsur oleh Mendeleev di mulai dengan menuliskan lambang unsur serta sifat – sifatnya pada
kartu – kartu yang berbeda. Kemudian kartu – kartu di susun berdasarkan kenaikan massa atom
relatif unsur dengan memperhatikan keperiodikan unsur – unsur tersebut.
Hukum Mendeleev disebut juga hukum periodik. Terdapat dua alasan Hukum Mendeleev
jauh lebih maju dibandingkan sistem pengelompokkan Newlands
yaitu Pertama, pengelompokkan yang dilakukan Mendeleev memiliki massa atom dan sifat –
sifat yang lebih akurat .
Kedua, pengelompokkan Mendeleev memungkinkan untuk memprediksi sifat – sifat beberapa
unsur yang belum di temukan hingga saat ini.
5
Tabel 2.2 Sistem Periodik Unsur menurut Mendeleev
NO Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV Gol. V Gol. VI Gol. VII Gol. VIII
1 H. 1
2 Li.7 Be. 9 B. 11 C. 12 N. 14 O. 16 F. 19
3 Na. 23 Mg. 24 Al. 27 Si. 28 P. 31 S. 32 Cl. 35,5 Fe. 56
Co. 59
Ni. 59
Cu. 63
4 K. 39 Ca. 40 …44 Ti. 48 V. 51 Cr. 52 Mn. 55 ?
5 Cu. 63 Zn. 65 …68 …72 As. 75 Se. 78 Br. 80 ?
6 Rb. 85 Sr. 87 Yt. 88 Zr. 90 Nb. 94 Mo.96 …100 Ru. 101
Rh. 103
Pd. 106
Ag. 108
7 Ag. 108 Cd. 112 In. 113 Sn. 118 Sb. 122 Te. 125 I. 127 ?
8 Cs. 133 Ba. 137 Dy. 138 Ce. 140 ? ? ? ?
9 ? ? ? ? ? ? ? ?
10 ? ? Er. 178 La. 180 Ta. 182 W. 184 ? Os. 195
Ir. 197
Pt. 198
Au. 199
11 Au. 199 Hg. 200 Ti. 204 Pb. 207 Bi. 208 ? ? ?
12 ? ? ? Th. 231 ? U. 240 ? ?
Unsur – unsur ini bernomor massa 44, 68, 72, dan 100.mendeleev juga telah memprediksi
sifat – sifat unsur dan ternyata peridiksinya sangat dekat dengan sifat – sifat unsur setelah di
temukan. Misalnya untuk eka-aluminium, dan eka-silikon yang kemudian di ketahui sebagai
germanium dan gallium, seperti tertera dalam tabel berikut :
6
Tabel 2.3 Contoh sifat unsur menurut Mendeleev
Sifat Prediksi :
Eka-
Aluminium
(1871)
Observasi :
Galium (1875)
Prediksi :
Eka- Silikon
(1871)
Observasi :
Germanium
(1886)
Massa
Atomdesitas
Rumus oksidasi
68
5,9 (g/cm3)
Ea2O3
69,9
5,94(g/cm3)
Ga2O3
72
5,5 (g/cm3)
EsO2
72,6
5,47(g/cm3)
GeO2
5. Pengelompokkan Berdasarkan System Periodik Modern
Pada tahun 1913, seorang ahli fisika muda berkebangsaan Ingris henry Moseley (Henry
Gwyn-Jeffreys Moseley (1887-1915) menemukan hubungan antara nomor atom dengan
frekuensi sinar-X yang dihasilkan dari penembakan unsur tersebut dengan elektron berenergi
tinggi, dengan beberapa pengecualian, moseley menemukan bahwa nomor atom meningkat
seiring dengan meningkatnya massa atom. Berdasarkan kenyataan ini Moseley memodifikasi
sistem periodik Mendeleev dan menghasilkan Sistem Periodik Modernyang kita kenal sekarang
ini.
Penyusunan sistem periodik unsur berdasarkan nomor atom dan sifat atom dilakukan
berdasarkan kenyataan bahwa unsur – unsur yang sama berarti memiliki sifat – sifat yang
sama,dapat memiliki massa atom yang berbeda atau isotop. Dengan demikian sifat – sifat kimia
suatu unsur tidak ditentukan oleh massa atomnya, melainkan di tentukan oleh jumlah proton
dalam atom tersebut. Jika jumlah proton merupakan nomor atom unsur, unsur – unsur di susun
berdasarkan kenaikan nomor atom bukan berdasarkan nomor massanya.
B. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah pengisian atau penyebaran elektron – elektron pada kulit –
kulit atom. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom mempunyai aturan-aturan tertentu sebagai
berikut :
a. Jumlah maksimum elektron pada suatu kulit memenuhi 2n.
7
b. Jumlah maksimum pada kulit terluar adalah 8.
Hal ini disebabkan pada system periodik hanya ada 8 golongan.
c. Pada keadaan normal, pengisian electron dimulai dari kulit bagian dalam (kulit K) untuk
unsure nomor atom 1 sampai 18, kulit bagian luar diisi setelah kulit bagian dalam terisi penuh.
Tabel 2.4 Pengisian Atom dalam Elektron
Atom Jumlah
electron
Kulit k Kulit L Kulit M Kulit N
1H 1 1
3Li 3 2 1
7N 7 2 5
13Al 13 2 8 3
35Br 35 2 8 18 7
Pada kulit berikutnya ternyata jumlah elektron tidak cukup, tetapi lebih besar dari kulit
sebelumnya maka di isi sama dengan kulit sebelumnya. Kemudian pada kulit terluar di isi
dengan elektron sisanya.
C. Perioda dan Golongan
PERIODA
Perioda adalah kelompok unsur-unsur yang dalam Tabel Periodik Unsur Modern yang
tersusun dalam baris horizontal dari kiri ke kanan.
Unsur-unsur dalam satu peioda memiliki keteraturan perbedaan sifat fisika maupun kimia.
Dalam Tabel Periodik Unsur Modern ada 7 perioda yang diberi nomor 1-7.
GOLONGAN
Golongan adalah kelompok unsur-unsur dalam Tabel Periodik Unsur Modern yang
tersusun dalam kolom vertical ke atas kecuali golongan Lantanida dan Actinida yang disusun
secara horizontal.
Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai sifat-sifat kimia yang mirip namun sifat fisika
maupun kimia unsure tersebut dapat berubah secara periodic.
Dalam Tabel Periodik Unsur Modern terdapat 8 golongan unsur utama, 8 golongan unsur
8
logam transisi, dan 2 golongan unsur logam transisi luar. Golongan unsure utama ini diberi
simbol golongan IA - VIIIA. Sedangkan golongan unsur logam transisi diberi simbol IB – VIIIB
dan 2 golongan unsure logam transisi luar diberi nama golongan Landanida dan Aktinida.
D. Sifat – Sifat Periodik Unsur
Sifat – sifat unsur yang berubah secara teratur di sebut sifat periodik unsur - unsur. Sifat –
sifat unsur dalam sistem periodik meliputi :
1) JARI-JARI ATOM
Jari-jari atom didefenisikann sebagai jarak dari inti atom terhadap kulit tempat elektron
valensi.
Contoh :
Mg dengan konfigurasi elektron : 2 8 2
M=2
Besar kecilnya jari-jari atom dipengaruhi 2 faktor yaitu :
1) Letak kulit tempat elektron valensi (n)
Semakin jauh letak kulit elektron atau makin besar bilangan kuantum utama (n) kulit maka
semakin besar jari-jari atom nya. Oleh karena itu dalam satu golongan pada Tabel Periodik
Unsur Modern : Dari atas ke bawah, nilai n makin besar berarti makin jauh letak kulit tempat
elektron valensi dan makin besar jari-jari atom.
9
2) Jumlah elektron valensi (N) dan proton (Z)
Dalam Tabel Periodik Unsur Modern : Dari kiri ke kanan,jumlah elektron valensi makin banyak,
nomor atom makin besar, gaya tarik inti terhadap elektron valensi makin besar dan makin kecil
jari-jari atom.
Tabel 2.5 Jari-jari atom (dalam satuan pm) unsur-unsur atom
IA
IIA IIIA IVA VA VIA VIIA
Li (123) Be (89) B (82) C (77) N (75) O (73) F (72)
Na (154) Mg (136) Al (118) Si (111) P (106) S (102) Cl (99)
K (203) Ca (174) Ga (126) Ge (122) As (120) Se (117) Br (114)
Rb (216) Sr (191) In (144) Sn (140) Sb (140) Te (136) I (133)
Cs (235) Ba (198) TI (148) Pb (147) Bi (146) Po (?) At (?)
Makin besar
Makin kecil
2) POTENSIAL IONISASI
Potensial ionisasi adalah energi minimum yang di perlukan oleh suatu atom netral atau
ion untuk melepas satu elektron yang terikat paling luar dalam fase gas terisolasi. Suatu atom
netral di beri energi hingga sebuah elektronnya terlepas, energi yang di berikan ini di sebut
sebagai potensial ionisasi pertama
Apabila terdapat Na+
(g) di berikan lagi energi sehingga terbentuk Na2+
(g) , energy yang di
berikan ini di sebut sebagai potensial ionisasi kedua, dan seterusnya. Elektron – electron dalam
suatu atom atau ion saling tarik menarik dengan inti atom atau ion tersebut sehingga potensial
ionisasinya berharga positif. Semakin kecil jari – jari atom, potensial ionisasinya semakin besar.
Dalam satu periode unsur – unsur memiliki jumlah kulit atom yang sama. Semakin kekanan letak
suatu unsur dalam sistem periodik, semakin bertambah jumlah elektron pada kulit terluarnya.
10
Tabel 2.6 Potensial Ionisasi (dalam satuan ev) unsur-unsur utama
IA
IIA IIIA IVA VA VIA VIIA
Li (5,39) Be (9,32) B (8,30) C(11,26) N(14,53) O(13,62) F (17,42)
Na (5,14) Mg(7,65) Al(5,99) Si (8,15) P(10,49) S(10,36) Cl(12,97)
K (4,34) Ca (6,11) Ga(6,00) Ge(7,90) As(9,82) Se(9,75) Br(11,81)
Rb (4,18) Sr (5,69) In (5,79) Sn(7,34) Sb(8,64) Te(9,01) I(10,45)
Cs (3,89) Ba (5,21) TI(6,11) Pb(7,42) Bi (7,29) Po (?) At (?)
Makin Kecil Makin Besar
3) AFINITAS ELEKTRON
Afinitas elektron adalah energy yang di lepaskan atau di serap ketika satu elektron
ditambah ke atom atau ion dalam fase gas terisolasi.
Afinitas elektron umumnya bersifat eksotermis (melepaskan energi), karena elektron
yang masuk akan mengalami gaya tarik – menarik dengan inti atom. Variasi afinitas elektron
juga di pengaruhi oleh ukuran atom. Semakin dekat atom ke inti atom, semakin besar pula
pengaruh gaya tarik inti yang di rasakan elektron tersebut. Atom yang memiliki ukuran yang
paling kecil akan memiliki muatan inti efektif yang tinggi pada kulit terluarnya, sehingga
memiliki afinitas elaktron yang tinggi. Secara umum dalam satu golongan semakin kebawah,
afinitas elektronya semakin kecil. Sementara dalam satu periode semakin ke kanan, afinitas
elektronnya semakin besar. Semakin kecil jari – jari atom afinitas elektronnya semakin besar.
Tabel 2.7 Afinitas elektron (dalam satuan ev) unsur-unsur utama
IA
IIA IIIA IVA VA VIA VIIA
Li (0,62) Be (?) B (0,28) C(1,27) N(?) O(1,46) F (3,40)
Na (0,55) Mg(?) Al(0,44) Si (1,39) P(0,75) S(2,08) Cl(3,61)
K (0,50) Ca (0,22) Ga(0,30) Ge(1,23) As(0,81) Se(2,02) Br(3,36)
Rb (0,49) Sr (0,11) In (0,30) Sn(1,11) Sb(1,07) Te(1,97) I(3,06)
Cs (0,47) Ba (015,) TI(0,20) Pb(0,36) Bi (0,95) Po (?) At (?)
Makin kecil
Makin besar
11
4) KEELEKTRONEGATIFAN
Keelektronegatifan merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik elektron
dalam ikatannya ketika atom – atomtersebut membentuk ikatan. Unsur – unsur yang memiliki
keelektronegatifan tinggi memiliki kemampuan lebih besar untuk menarik elektron ikatannya.
Dalam suatu molekul, unsur yang lebih elektronegatif bermuatan parsial negatif, sedangkan
unsur – unsur yang kurang elektronegatif akan bermuatan parsial positif. Keelektronegatifan
merupakan suatu konsep dan tidak memiliki satuan karena hanya merupakan perbandingan
kemampuan untuk menarik electron.
Secara umum dalam satu periode semakin kekanan, keelektronegatiffan unsur – unsur
semakin meningkat seiring dengan menurunnya karakter logam. Sebaliknya, dalam satu
golongan semakin ke bawah keelektronegatifan unsur – unsur semakin menurun. Semakin kecil
jari – jari atom, keelktronegatifannya semakin besar.
Tabel 2.8 Keelektronegatifan unsur-unsur utama
IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA
H(2,2) Be (1,57) B (2,04) C(2,55) N(3,04) O(3,44) F (3,98)
Li (0,98) Mg(1,31) Al(1,61) Si (1,90) P(2,19) S(2,58) Cl(3,16)
Na (0,93) Ca (1,00) Ga(1,81) Ge(2,01) As(2,18) Se(2,55) Br(2,96)
K (0,82) Sr (0,95) In (1,78) Sn(1,96) Sb(2,05) Te(2,10) I(2,66)
Rb (0,82) Ba (0,89) TI(2,04) Pb(2,33) Bi (2,02) Po (2,0) At (2,2)
Makin Kecil Makin Besar
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari paparan makalah diatas maka ada beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan :
1. Pengelompokkan unsur-unsur disebut juga sistem periodik Unsur-unsur didasarkan atas adanya
kemiripan sifat-sifatnya
2. Pengelompokkan system periodik mengalami perkembangan dari mulai pengelompokkan unsur
berdasarkansistem lavoisier, Triad Dobreiner Newlands, Mendeleev dan sistem periodik modern
yang kita gunakan sampai sekarang.
3. System Lavoisier terdiri dari dua unsure yaitu unsure logam ( unsur yang dapat menghantarkan
listrik dan panas), dan Unsur non logam ( unsur yang tak dapat menghantarkan arus listik dan
panas),
4. System triad dari Johan Wolfgang Dobereiner (1826) Hukum Triade Dobereiner
mengungkapakan “ bahwa atom (Ar) unsur ke dua (yang) dalam triade merupakan harga rata –
rata dari unsur pertama dan ketiga”.
5. Hukum Oktaf Newlands (1864) dalam hukum ini unsur – unsur di susun berdasarkan urutan
kenaikan massa atom relatif di mana unsur ke delapan mempunyai sifat yang sama dengan unsur
pertama, unsur kedua mempunyai sifat yang mirip dengan unsur kesembilan, demikian
seterusnya. Sifat dari unsur – unsur tersebut akan berulang pada tiap unsur kedelapan.
Berdasarkan hukum ini, unsur F, dan Cl mempunyai kemiripan sifat. Demikian halnya dengan
unsure Li, Na, dan K, demikian pula unsur-unsur lainnya
6. Hukum Mendeleev (1871) bahwa pengulangan sifat – sifat unsur sesuai dengan pengulangan not
lagu (oktaf), artinya unsur kesatu memiliki sifat yang sama dengan unsure kedelapan, unsur
kedua memiliki sifat yang sama dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Keteraturan yang
ditemukan Newlands ini terkenal dengan sebutan Hukum Oktaf Newlands.
7. Konfigurasi elektron adalah pengisian atau penyebaran elektron – elektron pada kulit – kulit
atom.
8. Sifat – sifat unsur yang berubah secara teratur di sebut sifat periodik unsur – unsur terdiri dari:
Jari – jari atom, Potensial ionisasi, Aifnitas elektron,dan Keelektronegatifan.
SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR
SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR

More Related Content

What's hot

Sistem Periodik Unsur-unsur
Sistem Periodik Unsur-unsurSistem Periodik Unsur-unsur
Sistem Periodik Unsur-unsurFeryka puri
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur mohtheaeng
 
Power point kelompok 5 perkembangan sistem periodik unsur
Power point kelompok 5 perkembangan sistem periodik unsurPower point kelompok 5 perkembangan sistem periodik unsur
Power point kelompok 5 perkembangan sistem periodik unsurUNIB
 
Materi tabel sistem periodik doc
Materi tabel sistem periodik docMateri tabel sistem periodik doc
Materi tabel sistem periodik docMIMI HERMAN
 
SISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURSISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURnali_tigan
 
SISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURSISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURDZUL FAHMI
 
Kelompok 3 sistem periodik unsur
Kelompok 3 sistem periodik unsurKelompok 3 sistem periodik unsur
Kelompok 3 sistem periodik unsurRisa Firsta
 
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Risa Firsta
 
Atom unsur
Atom unsurAtom unsur
Atom unsurgradyg
 
Bab 3. sistem periodik unsur
Bab 3. sistem periodik unsurBab 3. sistem periodik unsur
Bab 3. sistem periodik unsurFianggoro
 
media pendidikan kimia
media pendidikan kimiamedia pendidikan kimia
media pendidikan kimiafkipkimia
 
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik UnsurSejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik UnsurYuni Ratnasari
 
Sistem periodik ppt ( mendeleev dan modern)
Sistem periodik ppt ( mendeleev dan modern)Sistem periodik ppt ( mendeleev dan modern)
Sistem periodik ppt ( mendeleev dan modern)Umi Uminah
 
Materi tabel sistem periodik doc
Materi tabel sistem periodik docMateri tabel sistem periodik doc
Materi tabel sistem periodik docMIMI HERMAN
 
Perkembangan sistem periodik unsur
Perkembangan sistem periodik unsurPerkembangan sistem periodik unsur
Perkembangan sistem periodik unsurEka Silalahi
 
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Risa Firsta
 
Ppt hyperlink sistem periodik unsur
Ppt hyperlink sistem periodik unsurPpt hyperlink sistem periodik unsur
Ppt hyperlink sistem periodik unsurSofian Aritonang
 

What's hot (20)

Sistem Periodik Unsur-unsur
Sistem Periodik Unsur-unsurSistem Periodik Unsur-unsur
Sistem Periodik Unsur-unsur
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Power point kelompok 5 perkembangan sistem periodik unsur
Power point kelompok 5 perkembangan sistem periodik unsurPower point kelompok 5 perkembangan sistem periodik unsur
Power point kelompok 5 perkembangan sistem periodik unsur
 
Materi tabel sistem periodik doc
Materi tabel sistem periodik docMateri tabel sistem periodik doc
Materi tabel sistem periodik doc
 
Unit 3 jadual berkala
Unit 3 jadual berkalaUnit 3 jadual berkala
Unit 3 jadual berkala
 
SISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURSISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSUR
 
SISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURSISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSUR
 
Kelompok 3 sistem periodik unsur
Kelompok 3 sistem periodik unsurKelompok 3 sistem periodik unsur
Kelompok 3 sistem periodik unsur
 
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Kelompok 5 sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
 
Atom unsur
Atom unsurAtom unsur
Atom unsur
 
Bab 3. sistem periodik unsur
Bab 3. sistem periodik unsurBab 3. sistem periodik unsur
Bab 3. sistem periodik unsur
 
Kimia kelas x
Kimia kelas xKimia kelas x
Kimia kelas x
 
media pendidikan kimia
media pendidikan kimiamedia pendidikan kimia
media pendidikan kimia
 
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik UnsurSejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
 
Sistem periodik ppt ( mendeleev dan modern)
Sistem periodik ppt ( mendeleev dan modern)Sistem periodik ppt ( mendeleev dan modern)
Sistem periodik ppt ( mendeleev dan modern)
 
Materi tabel sistem periodik doc
Materi tabel sistem periodik docMateri tabel sistem periodik doc
Materi tabel sistem periodik doc
 
Perkembangan sistem periodik unsur
Perkembangan sistem periodik unsurPerkembangan sistem periodik unsur
Perkembangan sistem periodik unsur
 
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur (spu)
 
Ppt spu
Ppt spuPpt spu
Ppt spu
 
Ppt hyperlink sistem periodik unsur
Ppt hyperlink sistem periodik unsurPpt hyperlink sistem periodik unsur
Ppt hyperlink sistem periodik unsur
 

Similar to SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR

perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...
perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...
perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...Polytechnic State Semarang
 
1. sistem periodik & struktur atom
1. sistem periodik & struktur atom1. sistem periodik & struktur atom
1. sistem periodik & struktur atomIsnandaNuriskasari1
 
Perkembangan Periodik Unsur.ppt
Perkembangan Periodik Unsur.pptPerkembangan Periodik Unsur.ppt
Perkembangan Periodik Unsur.pptSabrinaAlyaSantoso
 
ppt perkembangan spu revisi.pptx
ppt perkembangan spu revisi.pptxppt perkembangan spu revisi.pptx
ppt perkembangan spu revisi.pptxIkeNurkhomah
 
Sistem-Periodik-Ppt.pptx
Sistem-Periodik-Ppt.pptxSistem-Periodik-Ppt.pptx
Sistem-Periodik-Ppt.pptxNovInda1
 
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt3331180037
 
ppt perkembangan tabel periodik.ppt
ppt perkembangan tabel periodik.pptppt perkembangan tabel periodik.ppt
ppt perkembangan tabel periodik.pptViviSeftari3
 
PERKEMBANGAN SISTEM PERIODEK UNSUR (SPU).pptx
PERKEMBANGAN SISTEM PERIODEK UNSUR (SPU).pptxPERKEMBANGAN SISTEM PERIODEK UNSUR (SPU).pptx
PERKEMBANGAN SISTEM PERIODEK UNSUR (SPU).pptxssuser03ab75
 
3. handout selly ss
3. handout selly ss3. handout selly ss
3. handout selly ssSelly Yc
 
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)Hasfassong Jin
 
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)Hasfassong Jin
 
materi Kimia sma kelas x bab iii
materi Kimia sma kelas x bab iiimateri Kimia sma kelas x bab iii
materi Kimia sma kelas x bab iiiDieVrtz Hirameki
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsurAldi Aldinar
 
Materi ajar perkembangan spu
Materi ajar perkembangan spuMateri ajar perkembangan spu
Materi ajar perkembangan spusuwaibahabubakar1
 

Similar to SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR (20)

perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...
perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...
perkembangan sejarah sistem periodik unsur dan contoh soal soal kimia kelas X...
 
Atom unsur
Atom unsurAtom unsur
Atom unsur
 
1. sistem periodik & struktur atom
1. sistem periodik & struktur atom1. sistem periodik & struktur atom
1. sistem periodik & struktur atom
 
tugas lagu
tugas lagutugas lagu
tugas lagu
 
Perkembangan Periodik Unsur.ppt
Perkembangan Periodik Unsur.pptPerkembangan Periodik Unsur.ppt
Perkembangan Periodik Unsur.ppt
 
ppt perkembangan spu revisi.pptx
ppt perkembangan spu revisi.pptxppt perkembangan spu revisi.pptx
ppt perkembangan spu revisi.pptx
 
Sistem-Periodik-Ppt.pptx
Sistem-Periodik-Ppt.pptxSistem-Periodik-Ppt.pptx
Sistem-Periodik-Ppt.pptx
 
Pertanyaan.docx
Pertanyaan.docxPertanyaan.docx
Pertanyaan.docx
 
Resume spu
Resume spuResume spu
Resume spu
 
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
1-sistem periodik kimia dasar materi .ppt
 
ppt perkembangan tabel periodik.ppt
ppt perkembangan tabel periodik.pptppt perkembangan tabel periodik.ppt
ppt perkembangan tabel periodik.ppt
 
PERKEMBANGAN SISTEM PERIODEK UNSUR (SPU).pptx
PERKEMBANGAN SISTEM PERIODEK UNSUR (SPU).pptxPERKEMBANGAN SISTEM PERIODEK UNSUR (SPU).pptx
PERKEMBANGAN SISTEM PERIODEK UNSUR (SPU).pptx
 
3. handout selly ss
3. handout selly ss3. handout selly ss
3. handout selly ss
 
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)
 
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)
Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)
 
Tokoh-Tokoh dalam SPU
Tokoh-Tokoh dalam SPUTokoh-Tokoh dalam SPU
Tokoh-Tokoh dalam SPU
 
Perkembangan sistem periodik
Perkembangan sistem periodik Perkembangan sistem periodik
Perkembangan sistem periodik
 
materi Kimia sma kelas x bab iii
materi Kimia sma kelas x bab iiimateri Kimia sma kelas x bab iii
materi Kimia sma kelas x bab iii
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Materi ajar perkembangan spu
Materi ajar perkembangan spuMateri ajar perkembangan spu
Materi ajar perkembangan spu
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia tidak terlepas dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan, olehnya para ilmuan selalu mengkaji persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Dengan hal tersebut sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah perkembangan sistem periodik unsur mulai dari pengelompokkan unsur – unsur yang sederhana hingga pengelompokkan yang secara modern. Sistem priodik merupakan suatu cara untuk mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan sifatnya. Pengelompokkan unsur mengalami sejarah perkembangan, sifat logam, non logam, hukum-hukum, golongan, periode, dan sifat-sifat unsur dalam sistem periodik modern. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mendeskripsikan sejarah perkembangan periodik unsur 2. Menjelaskan pengelompokan unsur-unsur berdasarkan sifat logam dan nonlogam 3. Pengelompokan unsur-unsur berdasarkan hukum-hukum 4. Mendeskripsikan perioda dan golongan 5. Pengelompokan unsur-unsur berdasarkan periodik modern 6. Menjelaskan sifat-sifat unsur dalam sistem periodik unsur C. Tujuan Tujuan penyusunan makalah ini adalah : 1.Untuk memperoleh gambaran tentang pandangan konsep kimia yakni unsure unsurec Unsur. 2.Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu kimia terutama yang berkaitan dengan system C unsure. 3.Agar mampu menjelaskan dan memahami tentang unsur dari C unsur.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur. Sejak lama beberapa unsur telah menjadi beberapa bagian kehidupan manuasia, seperti tembaga , perak ,dan emas yang telah digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan maupun sebagai perhiasan. Seiring waktu para ahli mulai mengetahui bahwa setip unsur memiliki sifat – sifat yang khas. Namun demikian sifat unsur tersebut di tentukan oleh sifat atom-atomnya. Saat ini sudah di temukan 115 dan masih akan di temukan lagi unsur – unsur baru lainnya. Unsur – unsur ini ada yang sifatnya mirip ada yang sama sekali berbeda dengan yang lain. Sistem periodik unsur yang sekarang ini adalah berdasarkan kenaikan nomor atom dan penempatan unsur – unsur dengan sifat-sifat yang mirip di tempatkan dalam satu golongan. Pengelompokkan unsur-unsur disebut juga sistem periodik Unsur-unsur tersebut di dasarkan atas adanya kemiripan sifat-sifatnya. Pengelompokkan ini mengalami perkembangan dari mulai pengelompokkan unsure berdasarkan Sistem Lavoisier, Triad Dobreiner, Newlands, Mendeleev dan sistem periodik modern yang kita gunakan sampai sekarang. Berikut ini penjelasan dari pengelompokkan unsur – unsur : 1. Pengelompokkan Unsur Berdasarkan System Lavoisier Dalam sistem ini pengklasifikasikan unsur di dasarkan pada kemampuan unsur itu untuk menghantarkan listrik dan panas. Menurut sistem ini unsur di kelompokkan menjadi dua jenis yaitu: a. Unsur logam Merupakan unsur yang dapat menghantarkan listrik dan panas Contoh : Besi, Tembaga, Perak, Emas, dan sebagainya. b. Unsur non logam Merupakan unsur yang tidak dapat menghantarkan panas. Contoh : Belerang, Oksigen, Klor, Nitrogen, Arsen, Fosfor, Hydrogen, dan Karbon. Dari semua unsur yang sudah di temukan pada masa itu. Sebagian besar unsur kurang lebih 70% adalah logam sehingga para ahli mengelompokkan unsur menjadi dua bagian yaitu logam dan nonlogam antara lain sebagai berikut : 2  LOGAM Sifat-sifat logam : o Dapat menghantarkan panas dan listrik (Kerapatn tinggi) o Mudah dibentuk atau padat o Bersifat reduktor atau basa ( Mengalami oksidasi atau melepaskan elektron )
  • 3.  NON LOGAM Sifat-siat Non logam : o Tidak dapat menghantarkan panas o Umumnya rapuh ( Pada wujud padat ) o Bersifat Oksidator atau asam ( Mengalami reduksi atau menyerap elektron ) 2. Pengelompokkan Unsur Berdasarkan Triade Dobreiner Pada tahun 1829 Johan Wolfgan Dobereiner (1780 – 1849) membagi unsur – unsur dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari tiga unsur yang di sebut Triade. Menurutnya, anggota triade yang berada di tengah memiliki sifat – sifat diantara kedua nggota triade lainnya dan memiliki massa atom relative yang merupakan rata – rata dari unsur yang mengapitnya. Contoh pengelompokkan unsure dalam Unsur Triade : Anggota Triade Massa Atom Relatif Li 7 Na 23 K 39 Massa atom relatif unsur Na = ½ ( massa atom Li + massa atom K ) = ½ ( 7 + 39 ) = 23 Dalam perkembangannya pengelompokkan triade ini dirasakan tidak efesien mengingat semakin banyaknya unsur – unsur di temukan dan anggota suatu kelompok unsur tidak hanya terdiri tiga unsur. Namun bagaimanapun Tried Doberier merupakan pijakan awal dari pembuatan sistem periodik yang ada sekarang. 3 3. Pengelompokkan Unsur Berdasarkan Hukum Newlands Pada tahun 1865 Jhon Alexander Reina Newlands (1838–1898) mengelompokkan unsur – unsur berdasarkan pertambahan ( kenaikan ) massa atom. Ternyata Newlands menemukakan bahwa pengulangan sifat – sifat unsur sesuai dengan pengulangan not lagu (oktaf), artinya unsur kesatu memiliki sifat yang sama dengan unsur kedelapan, unsur kedua memiliki sifat yang sama dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Keteraturan yang ditemukan Newlands ini terkenal dengan sebutan Hukum Oktaf Newlands. Sama halnya Dobereiner, dalam perkembangannya pengelompokkan Newlands ini dirasakan kurang efesien dan tak mampu menampung jumlah unsur yang semakin banyak. Tabel 2.1 Daftar Oktaf Newlands 1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O
  • 4. 8. F 9. Na 10. Mg 11. Al 12. Si 13. P 14. S 15. Cl 16. K 17. Ca 18. Ti 19. Cr 20. Mn 21. Fe 22. Co Ni 23. Cu 24. Zn 25. Y 26. In 27. As 28. Se 29. Br 30. Rb 31. Sr 32. Ce La 33. Zr 34. Di Mo 35.Ro Ru 36. Pd 37. Ag 38. Cd 39. U 40. Sn 41. Sb 42. Te 43. I 44. Cs 45. Ba v 46. Ta 47. W 48. Nb 49. Au 50. Pt, Ir 51. Os 52. Hg 53. Ti 54. Pb 55. Bi 56. Th Hokum Oktaf hanya berlaku untuk unsur – unsur ringan. Jika di teruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Zn mempunyai sifat yang cukup perbeda dengan Be, Mg, dan Ca. hal itu merupakan kelemahan hukum oktaf. Anggapan akan kegagalan usaha pengelompokkan unsur – unsur oleh Newlands memunculkan upaya baru dari para ahli kimia untuk mencari pola pengelompokkan unsur – unsur yang lebih tepat. 4. Pengelompokkan Unsur Berdasarkan Meyer dan Mendeleev. Pada tahun 1969, Julius Lothar Meyer di jerman dan Dmitri Ivanovich Mendeleyev 4 di rusia, masing – masing mengumumkan system pengelompokkan unsur – unsur yang lebih sempurna. Mendeleev menyusun unsur – unsur menurut kenaikan massa atom relatifnya dari kiri kekanan dan dari atas kebawah. Unsur – unsur yang sifatnya mirip diletakkan dalam satu lajur vertikal yang di sebut perioda. Dengan mengelompokkan tersebut, Mendeleev menyimpukan bahwa sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atomnya”. Ini di sebut Hukum periodik Mendeleev. Meyer menyusun unsur – unsur berdasarkan sifat - sifat fisika, sedangkan Mendeleev berdasarkan sifat – sifat fisika dan kimia. Meyer dan Mendeleev menyusun system periodik unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev mempunyai kelebihan yaitu berani menukar letak unsur – unsur demi mempertahankan kemiripan sifat periodik. Meskipun hal itu menyalahi aturan keperiodikan yang di kemukakan yaitu massa atomnya menjadi menurun bukan naik. Pengelompokkan unsur – unsur oleh Mendeleev di mulai dengan menuliskan lambang unsur serta sifat – sifatnya pada kartu – kartu yang berbeda. Kemudian kartu – kartu di susun berdasarkan kenaikan massa atom relatif unsur dengan memperhatikan keperiodikan unsur – unsur tersebut.
  • 5. Hukum Mendeleev disebut juga hukum periodik. Terdapat dua alasan Hukum Mendeleev jauh lebih maju dibandingkan sistem pengelompokkan Newlands yaitu Pertama, pengelompokkan yang dilakukan Mendeleev memiliki massa atom dan sifat – sifat yang lebih akurat . Kedua, pengelompokkan Mendeleev memungkinkan untuk memprediksi sifat – sifat beberapa unsur yang belum di temukan hingga saat ini. 5 Tabel 2.2 Sistem Periodik Unsur menurut Mendeleev NO Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV Gol. V Gol. VI Gol. VII Gol. VIII 1 H. 1 2 Li.7 Be. 9 B. 11 C. 12 N. 14 O. 16 F. 19 3 Na. 23 Mg. 24 Al. 27 Si. 28 P. 31 S. 32 Cl. 35,5 Fe. 56 Co. 59 Ni. 59 Cu. 63 4 K. 39 Ca. 40 …44 Ti. 48 V. 51 Cr. 52 Mn. 55 ? 5 Cu. 63 Zn. 65 …68 …72 As. 75 Se. 78 Br. 80 ? 6 Rb. 85 Sr. 87 Yt. 88 Zr. 90 Nb. 94 Mo.96 …100 Ru. 101 Rh. 103 Pd. 106 Ag. 108 7 Ag. 108 Cd. 112 In. 113 Sn. 118 Sb. 122 Te. 125 I. 127 ? 8 Cs. 133 Ba. 137 Dy. 138 Ce. 140 ? ? ? ? 9 ? ? ? ? ? ? ? ? 10 ? ? Er. 178 La. 180 Ta. 182 W. 184 ? Os. 195 Ir. 197 Pt. 198 Au. 199
  • 6. 11 Au. 199 Hg. 200 Ti. 204 Pb. 207 Bi. 208 ? ? ? 12 ? ? ? Th. 231 ? U. 240 ? ? Unsur – unsur ini bernomor massa 44, 68, 72, dan 100.mendeleev juga telah memprediksi sifat – sifat unsur dan ternyata peridiksinya sangat dekat dengan sifat – sifat unsur setelah di temukan. Misalnya untuk eka-aluminium, dan eka-silikon yang kemudian di ketahui sebagai germanium dan gallium, seperti tertera dalam tabel berikut : 6 Tabel 2.3 Contoh sifat unsur menurut Mendeleev Sifat Prediksi : Eka- Aluminium (1871) Observasi : Galium (1875) Prediksi : Eka- Silikon (1871) Observasi : Germanium (1886) Massa Atomdesitas Rumus oksidasi 68 5,9 (g/cm3) Ea2O3 69,9 5,94(g/cm3) Ga2O3 72 5,5 (g/cm3) EsO2 72,6 5,47(g/cm3) GeO2 5. Pengelompokkan Berdasarkan System Periodik Modern Pada tahun 1913, seorang ahli fisika muda berkebangsaan Ingris henry Moseley (Henry Gwyn-Jeffreys Moseley (1887-1915) menemukan hubungan antara nomor atom dengan frekuensi sinar-X yang dihasilkan dari penembakan unsur tersebut dengan elektron berenergi tinggi, dengan beberapa pengecualian, moseley menemukan bahwa nomor atom meningkat seiring dengan meningkatnya massa atom. Berdasarkan kenyataan ini Moseley memodifikasi sistem periodik Mendeleev dan menghasilkan Sistem Periodik Modernyang kita kenal sekarang ini. Penyusunan sistem periodik unsur berdasarkan nomor atom dan sifat atom dilakukan berdasarkan kenyataan bahwa unsur – unsur yang sama berarti memiliki sifat – sifat yang sama,dapat memiliki massa atom yang berbeda atau isotop. Dengan demikian sifat – sifat kimia suatu unsur tidak ditentukan oleh massa atomnya, melainkan di tentukan oleh jumlah proton dalam atom tersebut. Jika jumlah proton merupakan nomor atom unsur, unsur – unsur di susun berdasarkan kenaikan nomor atom bukan berdasarkan nomor massanya. B. Konfigurasi Elektron
  • 7. Konfigurasi elektron adalah pengisian atau penyebaran elektron – elektron pada kulit – kulit atom. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom mempunyai aturan-aturan tertentu sebagai berikut : a. Jumlah maksimum elektron pada suatu kulit memenuhi 2n. 7 b. Jumlah maksimum pada kulit terluar adalah 8. Hal ini disebabkan pada system periodik hanya ada 8 golongan. c. Pada keadaan normal, pengisian electron dimulai dari kulit bagian dalam (kulit K) untuk unsure nomor atom 1 sampai 18, kulit bagian luar diisi setelah kulit bagian dalam terisi penuh. Tabel 2.4 Pengisian Atom dalam Elektron Atom Jumlah electron Kulit k Kulit L Kulit M Kulit N 1H 1 1 3Li 3 2 1 7N 7 2 5 13Al 13 2 8 3 35Br 35 2 8 18 7 Pada kulit berikutnya ternyata jumlah elektron tidak cukup, tetapi lebih besar dari kulit sebelumnya maka di isi sama dengan kulit sebelumnya. Kemudian pada kulit terluar di isi dengan elektron sisanya. C. Perioda dan Golongan PERIODA Perioda adalah kelompok unsur-unsur yang dalam Tabel Periodik Unsur Modern yang tersusun dalam baris horizontal dari kiri ke kanan. Unsur-unsur dalam satu peioda memiliki keteraturan perbedaan sifat fisika maupun kimia. Dalam Tabel Periodik Unsur Modern ada 7 perioda yang diberi nomor 1-7. GOLONGAN Golongan adalah kelompok unsur-unsur dalam Tabel Periodik Unsur Modern yang tersusun dalam kolom vertical ke atas kecuali golongan Lantanida dan Actinida yang disusun secara horizontal. Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai sifat-sifat kimia yang mirip namun sifat fisika maupun kimia unsure tersebut dapat berubah secara periodic. Dalam Tabel Periodik Unsur Modern terdapat 8 golongan unsur utama, 8 golongan unsur 8
  • 8. logam transisi, dan 2 golongan unsur logam transisi luar. Golongan unsure utama ini diberi simbol golongan IA - VIIIA. Sedangkan golongan unsur logam transisi diberi simbol IB – VIIIB dan 2 golongan unsure logam transisi luar diberi nama golongan Landanida dan Aktinida. D. Sifat – Sifat Periodik Unsur Sifat – sifat unsur yang berubah secara teratur di sebut sifat periodik unsur - unsur. Sifat – sifat unsur dalam sistem periodik meliputi : 1) JARI-JARI ATOM Jari-jari atom didefenisikann sebagai jarak dari inti atom terhadap kulit tempat elektron valensi. Contoh : Mg dengan konfigurasi elektron : 2 8 2 M=2 Besar kecilnya jari-jari atom dipengaruhi 2 faktor yaitu : 1) Letak kulit tempat elektron valensi (n) Semakin jauh letak kulit elektron atau makin besar bilangan kuantum utama (n) kulit maka semakin besar jari-jari atom nya. Oleh karena itu dalam satu golongan pada Tabel Periodik Unsur Modern : Dari atas ke bawah, nilai n makin besar berarti makin jauh letak kulit tempat elektron valensi dan makin besar jari-jari atom.
  • 9. 9 2) Jumlah elektron valensi (N) dan proton (Z) Dalam Tabel Periodik Unsur Modern : Dari kiri ke kanan,jumlah elektron valensi makin banyak, nomor atom makin besar, gaya tarik inti terhadap elektron valensi makin besar dan makin kecil jari-jari atom. Tabel 2.5 Jari-jari atom (dalam satuan pm) unsur-unsur atom IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA Li (123) Be (89) B (82) C (77) N (75) O (73) F (72) Na (154) Mg (136) Al (118) Si (111) P (106) S (102) Cl (99) K (203) Ca (174) Ga (126) Ge (122) As (120) Se (117) Br (114) Rb (216) Sr (191) In (144) Sn (140) Sb (140) Te (136) I (133) Cs (235) Ba (198) TI (148) Pb (147) Bi (146) Po (?) At (?) Makin besar Makin kecil 2) POTENSIAL IONISASI Potensial ionisasi adalah energi minimum yang di perlukan oleh suatu atom netral atau ion untuk melepas satu elektron yang terikat paling luar dalam fase gas terisolasi. Suatu atom netral di beri energi hingga sebuah elektronnya terlepas, energi yang di berikan ini di sebut sebagai potensial ionisasi pertama Apabila terdapat Na+ (g) di berikan lagi energi sehingga terbentuk Na2+ (g) , energy yang di berikan ini di sebut sebagai potensial ionisasi kedua, dan seterusnya. Elektron – electron dalam suatu atom atau ion saling tarik menarik dengan inti atom atau ion tersebut sehingga potensial ionisasinya berharga positif. Semakin kecil jari – jari atom, potensial ionisasinya semakin besar. Dalam satu periode unsur – unsur memiliki jumlah kulit atom yang sama. Semakin kekanan letak suatu unsur dalam sistem periodik, semakin bertambah jumlah elektron pada kulit terluarnya. 10 Tabel 2.6 Potensial Ionisasi (dalam satuan ev) unsur-unsur utama
  • 10. IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA Li (5,39) Be (9,32) B (8,30) C(11,26) N(14,53) O(13,62) F (17,42) Na (5,14) Mg(7,65) Al(5,99) Si (8,15) P(10,49) S(10,36) Cl(12,97) K (4,34) Ca (6,11) Ga(6,00) Ge(7,90) As(9,82) Se(9,75) Br(11,81) Rb (4,18) Sr (5,69) In (5,79) Sn(7,34) Sb(8,64) Te(9,01) I(10,45) Cs (3,89) Ba (5,21) TI(6,11) Pb(7,42) Bi (7,29) Po (?) At (?) Makin Kecil Makin Besar 3) AFINITAS ELEKTRON Afinitas elektron adalah energy yang di lepaskan atau di serap ketika satu elektron ditambah ke atom atau ion dalam fase gas terisolasi. Afinitas elektron umumnya bersifat eksotermis (melepaskan energi), karena elektron yang masuk akan mengalami gaya tarik – menarik dengan inti atom. Variasi afinitas elektron juga di pengaruhi oleh ukuran atom. Semakin dekat atom ke inti atom, semakin besar pula pengaruh gaya tarik inti yang di rasakan elektron tersebut. Atom yang memiliki ukuran yang paling kecil akan memiliki muatan inti efektif yang tinggi pada kulit terluarnya, sehingga memiliki afinitas elaktron yang tinggi. Secara umum dalam satu golongan semakin kebawah, afinitas elektronya semakin kecil. Sementara dalam satu periode semakin ke kanan, afinitas elektronnya semakin besar. Semakin kecil jari – jari atom afinitas elektronnya semakin besar. Tabel 2.7 Afinitas elektron (dalam satuan ev) unsur-unsur utama IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA Li (0,62) Be (?) B (0,28) C(1,27) N(?) O(1,46) F (3,40) Na (0,55) Mg(?) Al(0,44) Si (1,39) P(0,75) S(2,08) Cl(3,61)
  • 11. K (0,50) Ca (0,22) Ga(0,30) Ge(1,23) As(0,81) Se(2,02) Br(3,36) Rb (0,49) Sr (0,11) In (0,30) Sn(1,11) Sb(1,07) Te(1,97) I(3,06) Cs (0,47) Ba (015,) TI(0,20) Pb(0,36) Bi (0,95) Po (?) At (?) Makin kecil Makin besar 11 4) KEELEKTRONEGATIFAN Keelektronegatifan merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam ikatannya ketika atom – atomtersebut membentuk ikatan. Unsur – unsur yang memiliki keelektronegatifan tinggi memiliki kemampuan lebih besar untuk menarik elektron ikatannya. Dalam suatu molekul, unsur yang lebih elektronegatif bermuatan parsial negatif, sedangkan unsur – unsur yang kurang elektronegatif akan bermuatan parsial positif. Keelektronegatifan merupakan suatu konsep dan tidak memiliki satuan karena hanya merupakan perbandingan kemampuan untuk menarik electron. Secara umum dalam satu periode semakin kekanan, keelektronegatiffan unsur – unsur semakin meningkat seiring dengan menurunnya karakter logam. Sebaliknya, dalam satu golongan semakin ke bawah keelektronegatifan unsur – unsur semakin menurun. Semakin kecil jari – jari atom, keelktronegatifannya semakin besar. Tabel 2.8 Keelektronegatifan unsur-unsur utama IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA H(2,2) Be (1,57) B (2,04) C(2,55) N(3,04) O(3,44) F (3,98) Li (0,98) Mg(1,31) Al(1,61) Si (1,90) P(2,19) S(2,58) Cl(3,16) Na (0,93) Ca (1,00) Ga(1,81) Ge(2,01) As(2,18) Se(2,55) Br(2,96) K (0,82) Sr (0,95) In (1,78) Sn(1,96) Sb(2,05) Te(2,10) I(2,66) Rb (0,82) Ba (0,89) TI(2,04) Pb(2,33) Bi (2,02) Po (2,0) At (2,2) Makin Kecil Makin Besar
  • 12. 12 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari paparan makalah diatas maka ada beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan : 1. Pengelompokkan unsur-unsur disebut juga sistem periodik Unsur-unsur didasarkan atas adanya kemiripan sifat-sifatnya 2. Pengelompokkan system periodik mengalami perkembangan dari mulai pengelompokkan unsur berdasarkansistem lavoisier, Triad Dobreiner Newlands, Mendeleev dan sistem periodik modern yang kita gunakan sampai sekarang. 3. System Lavoisier terdiri dari dua unsure yaitu unsure logam ( unsur yang dapat menghantarkan listrik dan panas), dan Unsur non logam ( unsur yang tak dapat menghantarkan arus listik dan panas), 4. System triad dari Johan Wolfgang Dobereiner (1826) Hukum Triade Dobereiner mengungkapakan “ bahwa atom (Ar) unsur ke dua (yang) dalam triade merupakan harga rata – rata dari unsur pertama dan ketiga”. 5. Hukum Oktaf Newlands (1864) dalam hukum ini unsur – unsur di susun berdasarkan urutan kenaikan massa atom relatif di mana unsur ke delapan mempunyai sifat yang sama dengan unsur pertama, unsur kedua mempunyai sifat yang mirip dengan unsur kesembilan, demikian seterusnya. Sifat dari unsur – unsur tersebut akan berulang pada tiap unsur kedelapan. Berdasarkan hukum ini, unsur F, dan Cl mempunyai kemiripan sifat. Demikian halnya dengan unsure Li, Na, dan K, demikian pula unsur-unsur lainnya 6. Hukum Mendeleev (1871) bahwa pengulangan sifat – sifat unsur sesuai dengan pengulangan not lagu (oktaf), artinya unsur kesatu memiliki sifat yang sama dengan unsure kedelapan, unsur kedua memiliki sifat yang sama dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Keteraturan yang ditemukan Newlands ini terkenal dengan sebutan Hukum Oktaf Newlands. 7. Konfigurasi elektron adalah pengisian atau penyebaran elektron – elektron pada kulit – kulit atom. 8. Sifat – sifat unsur yang berubah secara teratur di sebut sifat periodik unsur – unsur terdiri dari: Jari – jari atom, Potensial ionisasi, Aifnitas elektron,dan Keelektronegatifan.