Dokumen tersebut membahas sistem endokrin, termasuk definisi, fungsi, dan jenis-jenis kelenjar endokrin yang ada dalam tubuh manusia seperti kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pienalis, pankreas, dan kelenjar kelamin. Kelenjar-kelenjar tersebut menghasilkan hormon yang berperan mengatur berbagai fungsi fisiologi tubuh.
1. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
1
SISTEM ENDOKRIN
A. Definisi Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan
dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-
kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Kelenjar endokrin berasala dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah
pengikat sel epitel yang telah berproliferasi dan akhirnya membentuk sebuah kelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin tumbuh dan berkembang ke dadlam pembuluh kapoler dan
zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dialirkan ke dalam darah karena tidak
mempunyai saluran khusus (tanpa saluran). Zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
disebut hormon. Hormon merupakan zat organik yang mempunyai sifat khusus yang
merupakan pengaturan fisiologi terhadap kelangsungan hidup suatu organ atau sistem.
Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :
1. Membedakan system syaraf pussat dan system syaraf reproduktif pada janin yang
sedang berkembang.
2. Menstimulasi urutan perkembaangan
3. Mengkoordinasikan system reproduksi
4. Memelihara linhkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adatif ketika terjadi stimulasi darurat.
B. Macam – Macam Kelenjar Yang Terdapat Dalam Sistem Endokrin
Dalam tubuh manusia terdapat berbagai kelenjar sistem endokrin. Kelenjar –kelenjar
endokrin tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kelenjar Hipofise
2. Kelenjar Tiroid
3. Kelenjar Paratiroid
4. Kelenjar Timus
5. Kelenjar Supraneal
2. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
2
6. Kelenjar Pienalis
7. Kelenjar Pankreas
8. Kelenjar Kelamin
C. Kelenjar Hipofise
Kelenjar hipofise atau kelenjar pituitari, di kedokteran sering disebut sebagai
kelenjar utama atau master gland. Kelenjar ini, bersama-sama dengan kelenjar
hipotalamus dan kelenjar pineal, terletak di otak besar. Kelenjar hipofise merupakan
sistem kontrol kapasitas seluruh sistem energi ksehatan manusia. Di kelenjar ini pula
dikontrol sistem pertahanan tubuh. Oleh karena itu sedikit saja terjadi gangguan di
kelenjar ini, pengaruhnya terhadap fungsi tubuh menjadi sangat nyata.
Salah satu fungsi pertahanan tubuh kita adalah dengan "menangkap" penyakit
ketika masuk melalui jalan nafas. Jioka terdeteksi keberadaan suatu sumber penyakit
masuk ke tubuh kita, dengan segera di tenggorok ditimbulkan sistem penangkapan virus
yang berupa pilek, dan jika ada suatu penyakit yang sudah terlanjur masuk ke paru-paru,
sistem pertahanan kita memaksa kita agar batuk-batuk untuk mengeluarkan penyakit
dari paru-paru. Tapi jika setelan di sistem energi hipofise terlalu besar, kita menjadi
alergi.
Kelenjar ini mempunyai diameter sekitar 1 cm dan menempati suatu cela di
dalam tulang sfenoid yang disebut sella tursika. Tulang kecil ini terletak pada dasar
tulang tengkorak, di belakang hidung, di atas sinus udara sfenoid. Kelenjar tersebut
menggantung dari hipotalamus, suatu massa jaringan saraf yang membentuk lantai
ventrikel ke tiga. Pada manusia kelenjar ini mempunyai dua bagian utama yang
mempunyai asal dan fungsi yang berbeda.
1. Hipofisis anterior
3. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
3
Yang mengontrol kelenjar endokrin lain mempunyai asal dari pertumbuhan keluar
lapisan faring primitif pada embrio. Berikut adalah hormon – hormon yang
dihasilkan oleh hipofise anterior:
a. Tirotropin (Tyroid Stimulating Hormone)
Adalah glikoprotein yang menyebabkan pelepasan tiroksin dan pembesaran
kelenjar tiroid. Dalam keadaan tidak berfungsinya tiroid, kadarnya berkurang ke
kadar yang rendah.
b. Adrenokortikotrofik Hormon (ACTH)
Adalah polipeptida sederhana yang menyebabkan pelepasan kortiko steroid dari
korteks kelenjar suprarenal. Pembentuk ACTH yang berlebihan oleh tumor
basofil menyebabkan Sindrom Cushing.
c. Follice stimulating hormone (FSH) dan Liteinising hormon (LH)
Adalah glikoprotein yang bekerja dalam peristiwa untuk memastikan aktifitas
siklus ovarium, dan menyebabkan LH untuk menghasilkan hormon-hormon seks.
LH juga bereaksi untuk menstimulasi sel-sel interstisial dari testis pria untuk
menghasilkan testosteron.
d. Hormon pertumbuhan (GH)
Adalah protein yang bekerja pada keseluruhan tubuh untuk menstimulasi
pertumbuhan. Hormon ini menjamin frekuensi yang tepat dari pembentukan
protein. Tumor hipofisis yang menghasilkan GH dapat terjadi. Pada masa kanak-
kanak hal ini menyebabkan Gigantisme. Pada orang dewasa hal ini mengarah
pada akromegali dengan pertumbuhan rahang, tangan, dan visera yang
berlebihan. Kerusakan hipofisis yang terjadi pada masa kanak-kanak
menyebabkan dwarfisme.
e. Prolaktin (P)
Adalah protein yang menstimulasi pertumbuhan dan aktifitas sekretori pada
payudara selama kehamilan dan laktasi. Hormon ini bekerja secara bersamaan
dengan hormon-hormon seks lainnya.
2. Hipofisis posterior
Adalah pertumbuhan ke bawah dari otak depan (forebrain). Sel-sel ini disebut
pituisit dan bekerja sebagai struktur penunjang bagi ujung-ujung saraf. Sekresi
hormon berlangsung hampir normal. Hormon ini disintesis dalam badan sel dan
selanjutnya bergabung dengan protein pembawa untuk mencapai kelenjar yang
4. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
4
membutuhkan. Kelenjar ini terletak pada nukleus supraoptik dan paraventrikular
hipotalamus dan selanjutnya dibawah ke kelenjar hipofise posterior di dalam
aksoplasma serat-serat neuron yang berjalan dari hipotalamus. Hormon-hormon
kelenjar hipotalamus posterior.
a. Hormon antidiuretik (ADH) dibentuk di dalam nukleus supraoptik yang
mengandung asam amino. Mekanisme kerja ADH adalah meningkatkan
permeabilitas duktus dan mereabsorpsi sebagian besar air yang disimpan dalam
tubuh, mempermudah difusi bebas air dari tubulus cairan tubuh kemudian
diabsorpsi secara osmosis. Bila cairan ekstraselular menjadi terlalu pekat maka
cairan ditarik dengan proses osmosis ke luar dari sel osmoreseptor sehingga
mengurangi ukuran sel dan menimbulkan sinyal saraf dalam hipotalamus yang
menyekresi ADH tambahan. Sebaliknya, bila cairan ekstraselular terlalu encer
maka air bergerak melalui osmosis dengan arah berlawanan dan masuk ke dalam
sel. Keadaan ini akan menurunkan sinyal saraf untuk menurunkan sekresi ADH.
Salah satu rangsangan yang menyebabkan sekresi ADH menjadi kuat adalah
penurunan volume darah. Keadaaan ini terjadi secara hebat saat volume darah
turun 15-25% dengan kecepatan sekresi meningkat 50 kali dari normal.
b. Oksitosin hormon
Dibentuk dalam nukleus paraventrikel dan merupakan salah satu zat yang dapat
menimbulkan kontraksi pada uterus dalam keadaan hamil. Rangsang sangat kuat
terutama pada akhir kehamilan. Efek oksitosin selama masa persalinan
meningkat pada stadium akhir kehamilan sehingga menimbulkan sinyal saraf
melewati hipotalamus. Efek ini akan membantu dalam proses persalinan.
Oksitosin juga mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan laktasi
sehingga menyebabkan timbulnya pengiriman air, susu, dari alveoli ke duktus
sehingga dapat dihisap oleh bayi.
D. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya
ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4)
dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisme Darah ke
kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama
arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke
5. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
5
bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di
belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf
ini terpotong jika tidak berhati-hati.
Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan
cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3%
populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, yaitu arteri thyroid ima.ma
(pengeluaran tenaga) manusia.
Reaksi yang diperlukan untuk sintesis dan sekresi hormon tiroid adalah sebagai
berikut:
1. Transpor aktif iodida (senyawa yodium) dari plasma ke dalam tiroid dan lumen dari
folikel – folikel. Proses ini dibntu oleh thyrotrop stimulating hormone (TSH).
2. Dalam kelenjar tiroid, iodida dioksidasi sehingga menjadi iodin yang aktif dan
dibantu oleh TSH.
3. Idiotirosin mengalami perubahan kondensasi oksidatif dengan bantuan peroksidase.
Reaksi ini terjadi dalam molekul trigobulin dan membentuk iodotironin, di antaranya
T4 (tetraiodothironin) dan T3 (triidothironin) yang terikat pada tirosin, dalam
kelenjar tiroid didapat dalam bentuk tirosin.
4. Tahap terakhir adalah pelepasan iodothironin yang bebas ke dalam darah. Setelah
trigobulin dipecah, hidrolisis suatu protesi T4 dan T3 bebas dalam kelenjar tiroid
dapat lepas dalam darah.
Fungsi hormon tiroid
a. Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan) jaringan tubuh, penggunaan
energi total.
b. Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan mempengaruhi beberapa reaksi
metabolik dalam tubuh.
c. Menambah sintesis asam ribonukleat (RNA) dan protein suatu aksi yang mendahului
meningginya basal metabolisme.
d. Dalam konsentrasi tinggi, keseimbangan nitrogen negatif dan sintesis protein
berkurang.
e. Menambah produksi panas dan menyimpan energi yang didapatkan pada konsentrasi
hormon tiroid yang tinggi.
6. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
6
f. Absorpsi intestinal dari gluklosa bertambah lancar oleh hormon tiroid yang
memungkinkan faktor toleransi glukosa yang abnormal sering ditemukan pada
hipertiroidisme.
E. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel di bagian posterior dari masing-masing lobus
kelenjar tiroid. Berjumlah empat buah terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat
didalam leher. Menghasilkan parathormon (PTH) untuk mengatur konsentrasi ion
kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi
kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan
kalsium dari tulang
Fungsi kelenjar paratiroid
a. Memelihara konsentrasi ion – kalsium yang tetap dalam plasma dan ddalam batas
yang sempit meskipun terdapat variasi – variasi yang luas.
b. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor oleh ginjal yang mempunyai efek terhadap
reabsorpsi tubuler dari kalsium dan sekresi fosfor.
c. Mempercepat absorpsi kalsium di intestinum.
d. Jika pemasukan kalsium berkurang maka hormon paratiroid menstimulasi resorpsi
tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.
e. Dapat menstimulasi dan mentranspor kalsium dan fosfat melalui membran dari
mitokondria.
F. Kelenjar Pienalis
Terletak di dekat otak, tepatnya di atas otak kecil. Berbentuk kecil, merah seperti
sebuah cemara. Menghasilkan dua hormon yaitu melatonin (bioritme pengaturan jam
tidur dan serotonin (neurotransmiter yang aktif pada saat kita tidur)
Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar
kelamin yang berperan penting dalam mengatur aktivitas seksual dan reproduksi
manusia. Glandula pienalis diatur oleh isyarat saraf yang ditimbulkan oleh cahaya yang
terlihat oleh mata. Kelenjar ini menyekresi melatonin dan zat lain yang serupa dan
melewati aliran darah atau cairan ventrikel III ke glandula hipofise anterior. Kelenjar ini
juga menghambat sekresi hormon gonadotropin dan gonad menjadi terhambat lalu
berinvolusi (kembali ke ukuran normal).
7. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
7
G. Kelenjar Timus
Timus terletak dibelakang sternum, didepan paru –
paru dan jantung. Timus sangat penting dalam
perkembangan sitem limfatik. Timus mempunyai korteks
yang terbungkus sempurna dengan limfosit, dan medulla
yang terdiri atas massa jarang dari sel-sel epitel. Sel-sel
epitel membentuk faktor “faktor humorik timik” yang
menstimulasi sel-sel limfosit diseluruh tubuh untuk
membelah dan mengembangkan kemampuan mengenali
dan menyerang benda asing. Stuktur timus relative besar dan seperti daging pada
masa bayi. Dan timus menjadi lebih kecil setelah masa pubertas dan pada kehidupan
dewasa.
Banyak respons-respons terhadap benda asing, semata-mata respons terhadap
jaringan yang ditransplantasikan ada banyak infeksi yang dimediakan, bukan oleh anti
bodi yang larut bersirkulasi tetapi oleh sel-sel. Sel-sel yang terlihat adalah limfosit.
Asal perkembangan dari sel-sel ini adalah didalam timus dalam kehidupan embrionik
dan awal masa bayi. Dari tempat asalnya ini sel-sel tersebut bermigrasi untu menetap
dalam jaringan limfoid diseluruh tubuh. Pada tahap ini, timus penting untuk
pertahanan hidup, kematian karena infeksi terjadi setelah pengangkatan timus. Timus
terus berlanjut untuk memberikan sumber minor limfosit dan menghasilkan faktor-
faktornya setelah tahp ini, tetapi setelah masa kanak-kanak system limfoid menetap
dan pengangkatan timus hanya memberikan dampak kerusakan kecil pada imunitas.
Fisiologi kelenjar timus
Kelenjar timus adalah suatu sumber sel yang mempunyai imunologis. Sumber
hormon timik mempersiapkan proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai
kemampuan potensial imonologis dalam banyak jaringan lain. Kemampuan itu
mengaktifkan pertubuhan badan sehingga pertumbuhan sangat meningkat pada
masa bayi sampai masa remaja dan setelah masa dewasa pertumbuhan akan
bekurang sehingga mengurangi aktifitas kelamin.
Kelainan pada kelenjar timus
1) Hiperplasi
8. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
8
Hiperplasi ditandai dengan adanya limfoid, folikel didalam medulla, dalam
keadaan normal tidak terdapat folikel limfoid. Hiperflasi merupakan kelainan
pada otonium yang reaksinya mempengaruhi neuromuscular grave shingga
memudahkan seseorang terserang penyakit dan daya imun berkurang.
2) Timoma Tumor
Neoplasmanya adalah sel epitel, ada yang jinak dan ada yang ganas yang
memiliki sel epithelial neoplastik. Tumor menekan alat sekelilingnya sehingga
menimbulakan sesak nafas, batuk, dan nyeri ketika menelan.
H. Kelenjar Adrenal / Suprarenal / Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal
terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks
suprarenal) dan bagian tengah (medula suprarenal).
Pada korteks dapat diidentifikasikan 3 zona jaringan terpisah :
a. Zona Glomerulosa, terbentuk dari sekelompok sel-sel kecil yang mensekresi
mineralokortikoid.
b. Zona fasikulata (masa terbanyak) terbentuk atas sel-sel kolumna yang mensekresi
glukokortikoid (dan sebagian hormone seks).
c. Zona Retikularis, jaringan tak teratur dari sel-sel sisanya yang dapat digunakan dalam
keadaan darurat.
Medulla Suprarenal terdiri atas massa kecil sel-sel kromafin dengan sinus-sinus
vena diantaranya. Medulla suprarenal berasal dari jaringan saraf premitif, dan secara
fungsi berhubungan dengan system saraf autonom, medulla suprarenal mensekresi
adrenalin dan noradrenalin. Medulla suprarenal tidak penting dalam kehidupan.
Salah satu hormon yang dihasilkan yaitu hormon adrenalin yang berfungsi
mengubah glikogen menjadi glukosa. Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan
9. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
9
hormon insulin. Walaupun bekerja berlawanan tapi tujuannya sama, yaitu untuk
mengatur kadar gula dalam darah tetap stabil. Apabila kita terkejut/takut anak ginjal
memproduksi hormon adrenalin yang mengakibatkan denyut jantung meningkat.
Hipofungsi kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit addison dengan gejala
timbul kelelahan, berkurangnya nafsu makan, mual, muntah, dan meningkatnya pigmen
melanin. Sedangkan hiperfungsi adrenal menyebabkan tumor kelenjar adrenal dengan
akibat penyakit “Sindrom Cushing” dengan gejala : badan gemuk, anggota gerak kurus,
wajah seperti bulan purnama, punuk lembu di punggung dan perutnya menggantung.
Selain itu, kulit wajah memerah, hipertensi dan ketahanan terhadap stres menurun.
Hormon dan fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal, yaitu :
1. Bagian Korteks
Menghasilkan :
a. Hormon glukokortikoid (kortikosteroid/kortison)
Fungsinya menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan
metabolisme protein dan lemak, mengurangi kekebalan.
b. Hormon Mineralokortikoid
Fungsinya meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+
dan Ce-
dalam
tubuh, regulasi air.
2. Bagian Medula
Menghasilkan :
a. Hormon Adrenalin
Fungsinya mempercepat kerja jantung, menaikkan tekanan darah, mempercepat
perubahan glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikkan gula darah, mengubah
glikogen menjadi asam laktat pada otot.
b. Hormon Non Adrenalin
Fungsinya menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, biasanya adrenalin dan
non adrenalin bekerja antagonis.
I. Kelenjar Kelamin
1. Ovarium
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone
estrogen dan hormone progesterone. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf
dan dirangsang oleh FSH.
10. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
10
a. Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin
sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit
menjadi halus. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh
LH.
b. Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel
telur yang sudah dibuahi.
2. Testis
Testis pada mamalia terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel
germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus. Testis mensekresikan
hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma
(spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya
pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi
hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian
anterior.
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu
hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi oleh GnRF
(Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus.
a. Ovarium b. Testis
J. Kelenjar Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti:
1. Insulin yang dihasilkan sel beta
2. GHS yang dihasilkan sel epsilon.
3. GHIH yang dihasilkan sel delta
11. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
11
Pankreas terletak pada bagian posterior perut
dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua
belas jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah :
Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran
glukagon, yang menambah kadar gula dalam darah
dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
Pengurangan kadar gula dalam darah dengan
mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran
glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk
merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.
Pankreas adalah kelenjar panjang yang agak menyempit. Letaknya di belakang
usus duabelas jari dan mengandung sekumpulan sel yang disebut kepulauan Langerhans.
Kepulauan Langerhans ini menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang digunakan
untuk mengatur jumlah gula dalam darah. Insulin akan mengubah kelebihan glukosa
darah menjadi glikogen untuk kemudian menyimpannya di dalam hati dan otot. Suatu
saat ketika tubuh membutuhkan tambahan energi, glikogen yang tersimpan di dalam hati
akan diubah oleh glukagon menjadi glukosa yang dapat digunakan sebagai energi
tambahan.
Pankreas juga mengandung sel yang menghasilkan getah pankreas. Getah
pankreas adalah getah pencernaan yang mempunyai peran penting dalam mengolah tiga
kelompok bahan makanan organik utama, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Getah
pankreas ini terutama terdiri dari air, bikarbonat, dan enzim yang dapat dibedakan atas
enzim tripsin, enzim amilase, serta enzim lipase.
Getah pankreas dialirkan ke usus duabelas jari melalui dua saluran di sepanjang
pankreas. Pada usus duabelas jari, bikarbonat menetralisir chymus asam. Tripsin bekerja
atas protein dalam makanan dan membantu menyempurnakan proses pencernaan
makanan di dalam lambung bersama-sama dengan enzim pepsin yang dihasilkan oleh
lambung. Amilase berperan dalam melanjutkan proses pemecahan karbohidrat yang telah
dimulai oleh enzim ptyalin dalam air ludah. Sementara itu, lipase mempunyai peran yang
tak kalah penting dalam proses pemecahan lemak.