SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
1
SISTEM ENDOKRIN
A. Definisi Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan
dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-
kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Kelenjar endokrin berasala dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah
pengikat sel epitel yang telah berproliferasi dan akhirnya membentuk sebuah kelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin tumbuh dan berkembang ke dadlam pembuluh kapoler dan
zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dialirkan ke dalam darah karena tidak
mempunyai saluran khusus (tanpa saluran). Zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
disebut hormon. Hormon merupakan zat organik yang mempunyai sifat khusus yang
merupakan pengaturan fisiologi terhadap kelangsungan hidup suatu organ atau sistem.
Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :
1. Membedakan system syaraf pussat dan system syaraf reproduktif pada janin yang
sedang berkembang.
2. Menstimulasi urutan perkembaangan
3. Mengkoordinasikan system reproduksi
4. Memelihara linhkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adatif ketika terjadi stimulasi darurat.
B. Macam – Macam Kelenjar Yang Terdapat Dalam Sistem Endokrin
Dalam tubuh manusia terdapat berbagai kelenjar sistem endokrin. Kelenjar –kelenjar
endokrin tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kelenjar Hipofise
2. Kelenjar Tiroid
3. Kelenjar Paratiroid
4. Kelenjar Timus
5. Kelenjar Supraneal
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
2
6. Kelenjar Pienalis
7. Kelenjar Pankreas
8. Kelenjar Kelamin
C. Kelenjar Hipofise
Kelenjar hipofise atau kelenjar pituitari, di kedokteran sering disebut sebagai
kelenjar utama atau master gland. Kelenjar ini, bersama-sama dengan kelenjar
hipotalamus dan kelenjar pineal, terletak di otak besar. Kelenjar hipofise merupakan
sistem kontrol kapasitas seluruh sistem energi ksehatan manusia. Di kelenjar ini pula
dikontrol sistem pertahanan tubuh. Oleh karena itu sedikit saja terjadi gangguan di
kelenjar ini, pengaruhnya terhadap fungsi tubuh menjadi sangat nyata.
Salah satu fungsi pertahanan tubuh kita adalah dengan "menangkap" penyakit
ketika masuk melalui jalan nafas. Jioka terdeteksi keberadaan suatu sumber penyakit
masuk ke tubuh kita, dengan segera di tenggorok ditimbulkan sistem penangkapan virus
yang berupa pilek, dan jika ada suatu penyakit yang sudah terlanjur masuk ke paru-paru,
sistem pertahanan kita memaksa kita agar batuk-batuk untuk mengeluarkan penyakit
dari paru-paru. Tapi jika setelan di sistem energi hipofise terlalu besar, kita menjadi
alergi.
Kelenjar ini mempunyai diameter sekitar 1 cm dan menempati suatu cela di
dalam tulang sfenoid yang disebut sella tursika. Tulang kecil ini terletak pada dasar
tulang tengkorak, di belakang hidung, di atas sinus udara sfenoid. Kelenjar tersebut
menggantung dari hipotalamus, suatu massa jaringan saraf yang membentuk lantai
ventrikel ke tiga. Pada manusia kelenjar ini mempunyai dua bagian utama yang
mempunyai asal dan fungsi yang berbeda.
1. Hipofisis anterior
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
3
Yang mengontrol kelenjar endokrin lain mempunyai asal dari pertumbuhan keluar
lapisan faring primitif pada embrio. Berikut adalah hormon – hormon yang
dihasilkan oleh hipofise anterior:
a. Tirotropin (Tyroid Stimulating Hormone)
Adalah glikoprotein yang menyebabkan pelepasan tiroksin dan pembesaran
kelenjar tiroid. Dalam keadaan tidak berfungsinya tiroid, kadarnya berkurang ke
kadar yang rendah.
b. Adrenokortikotrofik Hormon (ACTH)
Adalah polipeptida sederhana yang menyebabkan pelepasan kortiko steroid dari
korteks kelenjar suprarenal. Pembentuk ACTH yang berlebihan oleh tumor
basofil menyebabkan Sindrom Cushing.
c. Follice stimulating hormone (FSH) dan Liteinising hormon (LH)
Adalah glikoprotein yang bekerja dalam peristiwa untuk memastikan aktifitas
siklus ovarium, dan menyebabkan LH untuk menghasilkan hormon-hormon seks.
LH juga bereaksi untuk menstimulasi sel-sel interstisial dari testis pria untuk
menghasilkan testosteron.
d. Hormon pertumbuhan (GH)
Adalah protein yang bekerja pada keseluruhan tubuh untuk menstimulasi
pertumbuhan. Hormon ini menjamin frekuensi yang tepat dari pembentukan
protein. Tumor hipofisis yang menghasilkan GH dapat terjadi. Pada masa kanak-
kanak hal ini menyebabkan Gigantisme. Pada orang dewasa hal ini mengarah
pada akromegali dengan pertumbuhan rahang, tangan, dan visera yang
berlebihan. Kerusakan hipofisis yang terjadi pada masa kanak-kanak
menyebabkan dwarfisme.
e. Prolaktin (P)
Adalah protein yang menstimulasi pertumbuhan dan aktifitas sekretori pada
payudara selama kehamilan dan laktasi. Hormon ini bekerja secara bersamaan
dengan hormon-hormon seks lainnya.
2. Hipofisis posterior
Adalah pertumbuhan ke bawah dari otak depan (forebrain). Sel-sel ini disebut
pituisit dan bekerja sebagai struktur penunjang bagi ujung-ujung saraf. Sekresi
hormon berlangsung hampir normal. Hormon ini disintesis dalam badan sel dan
selanjutnya bergabung dengan protein pembawa untuk mencapai kelenjar yang
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
4
membutuhkan. Kelenjar ini terletak pada nukleus supraoptik dan paraventrikular
hipotalamus dan selanjutnya dibawah ke kelenjar hipofise posterior di dalam
aksoplasma serat-serat neuron yang berjalan dari hipotalamus. Hormon-hormon
kelenjar hipotalamus posterior.
a. Hormon antidiuretik (ADH) dibentuk di dalam nukleus supraoptik yang
mengandung asam amino. Mekanisme kerja ADH adalah meningkatkan
permeabilitas duktus dan mereabsorpsi sebagian besar air yang disimpan dalam
tubuh, mempermudah difusi bebas air dari tubulus cairan tubuh kemudian
diabsorpsi secara osmosis. Bila cairan ekstraselular menjadi terlalu pekat maka
cairan ditarik dengan proses osmosis ke luar dari sel osmoreseptor sehingga
mengurangi ukuran sel dan menimbulkan sinyal saraf dalam hipotalamus yang
menyekresi ADH tambahan. Sebaliknya, bila cairan ekstraselular terlalu encer
maka air bergerak melalui osmosis dengan arah berlawanan dan masuk ke dalam
sel. Keadaan ini akan menurunkan sinyal saraf untuk menurunkan sekresi ADH.
Salah satu rangsangan yang menyebabkan sekresi ADH menjadi kuat adalah
penurunan volume darah. Keadaaan ini terjadi secara hebat saat volume darah
turun 15-25% dengan kecepatan sekresi meningkat 50 kali dari normal.
b. Oksitosin hormon
Dibentuk dalam nukleus paraventrikel dan merupakan salah satu zat yang dapat
menimbulkan kontraksi pada uterus dalam keadaan hamil. Rangsang sangat kuat
terutama pada akhir kehamilan. Efek oksitosin selama masa persalinan
meningkat pada stadium akhir kehamilan sehingga menimbulkan sinyal saraf
melewati hipotalamus. Efek ini akan membantu dalam proses persalinan.
Oksitosin juga mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan laktasi
sehingga menyebabkan timbulnya pengiriman air, susu, dari alveoli ke duktus
sehingga dapat dihisap oleh bayi.
D. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya
ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4)
dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisme Darah ke
kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama
arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
5
bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di
belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf
ini terpotong jika tidak berhati-hati.
Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan
cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3%
populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, yaitu arteri thyroid ima.ma
(pengeluaran tenaga) manusia.
Reaksi yang diperlukan untuk sintesis dan sekresi hormon tiroid adalah sebagai
berikut:
1. Transpor aktif iodida (senyawa yodium) dari plasma ke dalam tiroid dan lumen dari
folikel – folikel. Proses ini dibntu oleh thyrotrop stimulating hormone (TSH).
2. Dalam kelenjar tiroid, iodida dioksidasi sehingga menjadi iodin yang aktif dan
dibantu oleh TSH.
3. Idiotirosin mengalami perubahan kondensasi oksidatif dengan bantuan peroksidase.
Reaksi ini terjadi dalam molekul trigobulin dan membentuk iodotironin, di antaranya
T4 (tetraiodothironin) dan T3 (triidothironin) yang terikat pada tirosin, dalam
kelenjar tiroid didapat dalam bentuk tirosin.
4. Tahap terakhir adalah pelepasan iodothironin yang bebas ke dalam darah. Setelah
trigobulin dipecah, hidrolisis suatu protesi T4 dan T3 bebas dalam kelenjar tiroid
dapat lepas dalam darah.
Fungsi hormon tiroid
a. Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan) jaringan tubuh, penggunaan
energi total.
b. Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan mempengaruhi beberapa reaksi
metabolik dalam tubuh.
c. Menambah sintesis asam ribonukleat (RNA) dan protein suatu aksi yang mendahului
meningginya basal metabolisme.
d. Dalam konsentrasi tinggi, keseimbangan nitrogen negatif dan sintesis protein
berkurang.
e. Menambah produksi panas dan menyimpan energi yang didapatkan pada konsentrasi
hormon tiroid yang tinggi.
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
6
f. Absorpsi intestinal dari gluklosa bertambah lancar oleh hormon tiroid yang
memungkinkan faktor toleransi glukosa yang abnormal sering ditemukan pada
hipertiroidisme.
E. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel di bagian posterior dari masing-masing lobus
kelenjar tiroid. Berjumlah empat buah terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat
didalam leher. Menghasilkan parathormon (PTH) untuk mengatur konsentrasi ion
kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi
kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan
kalsium dari tulang
Fungsi kelenjar paratiroid
a. Memelihara konsentrasi ion – kalsium yang tetap dalam plasma dan ddalam batas
yang sempit meskipun terdapat variasi – variasi yang luas.
b. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor oleh ginjal yang mempunyai efek terhadap
reabsorpsi tubuler dari kalsium dan sekresi fosfor.
c. Mempercepat absorpsi kalsium di intestinum.
d. Jika pemasukan kalsium berkurang maka hormon paratiroid menstimulasi resorpsi
tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.
e. Dapat menstimulasi dan mentranspor kalsium dan fosfat melalui membran dari
mitokondria.
F. Kelenjar Pienalis
Terletak di dekat otak, tepatnya di atas otak kecil. Berbentuk kecil, merah seperti
sebuah cemara. Menghasilkan dua hormon yaitu melatonin (bioritme pengaturan jam
tidur dan serotonin (neurotransmiter yang aktif pada saat kita tidur)
Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar
kelamin yang berperan penting dalam mengatur aktivitas seksual dan reproduksi
manusia. Glandula pienalis diatur oleh isyarat saraf yang ditimbulkan oleh cahaya yang
terlihat oleh mata. Kelenjar ini menyekresi melatonin dan zat lain yang serupa dan
melewati aliran darah atau cairan ventrikel III ke glandula hipofise anterior. Kelenjar ini
juga menghambat sekresi hormon gonadotropin dan gonad menjadi terhambat lalu
berinvolusi (kembali ke ukuran normal).
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
7
G. Kelenjar Timus
Timus terletak dibelakang sternum, didepan paru –
paru dan jantung. Timus sangat penting dalam
perkembangan sitem limfatik. Timus mempunyai korteks
yang terbungkus sempurna dengan limfosit, dan medulla
yang terdiri atas massa jarang dari sel-sel epitel. Sel-sel
epitel membentuk faktor “faktor humorik timik” yang
menstimulasi sel-sel limfosit diseluruh tubuh untuk
membelah dan mengembangkan kemampuan mengenali
dan menyerang benda asing. Stuktur timus relative besar dan seperti daging pada
masa bayi. Dan timus menjadi lebih kecil setelah masa pubertas dan pada kehidupan
dewasa.
Banyak respons-respons terhadap benda asing, semata-mata respons terhadap
jaringan yang ditransplantasikan ada banyak infeksi yang dimediakan, bukan oleh anti
bodi yang larut bersirkulasi tetapi oleh sel-sel. Sel-sel yang terlihat adalah limfosit.
Asal perkembangan dari sel-sel ini adalah didalam timus dalam kehidupan embrionik
dan awal masa bayi. Dari tempat asalnya ini sel-sel tersebut bermigrasi untu menetap
dalam jaringan limfoid diseluruh tubuh. Pada tahap ini, timus penting untuk
pertahanan hidup, kematian karena infeksi terjadi setelah pengangkatan timus. Timus
terus berlanjut untuk memberikan sumber minor limfosit dan menghasilkan faktor-
faktornya setelah tahp ini, tetapi setelah masa kanak-kanak system limfoid menetap
dan pengangkatan timus hanya memberikan dampak kerusakan kecil pada imunitas.
Fisiologi kelenjar timus
Kelenjar timus adalah suatu sumber sel yang mempunyai imunologis. Sumber
hormon timik mempersiapkan proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai
kemampuan potensial imonologis dalam banyak jaringan lain. Kemampuan itu
mengaktifkan pertubuhan badan sehingga pertumbuhan sangat meningkat pada
masa bayi sampai masa remaja dan setelah masa dewasa pertumbuhan akan
bekurang sehingga mengurangi aktifitas kelamin.
Kelainan pada kelenjar timus
1) Hiperplasi
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
8
Hiperplasi ditandai dengan adanya limfoid, folikel didalam medulla, dalam
keadaan normal tidak terdapat folikel limfoid. Hiperflasi merupakan kelainan
pada otonium yang reaksinya mempengaruhi neuromuscular grave shingga
memudahkan seseorang terserang penyakit dan daya imun berkurang.
2) Timoma Tumor
Neoplasmanya adalah sel epitel, ada yang jinak dan ada yang ganas yang
memiliki sel epithelial neoplastik. Tumor menekan alat sekelilingnya sehingga
menimbulakan sesak nafas, batuk, dan nyeri ketika menelan.
H. Kelenjar Adrenal / Suprarenal / Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal
terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks
suprarenal) dan bagian tengah (medula suprarenal).
Pada korteks dapat diidentifikasikan 3 zona jaringan terpisah :
a. Zona Glomerulosa, terbentuk dari sekelompok sel-sel kecil yang mensekresi
mineralokortikoid.
b. Zona fasikulata (masa terbanyak) terbentuk atas sel-sel kolumna yang mensekresi
glukokortikoid (dan sebagian hormone seks).
c. Zona Retikularis, jaringan tak teratur dari sel-sel sisanya yang dapat digunakan dalam
keadaan darurat.
Medulla Suprarenal terdiri atas massa kecil sel-sel kromafin dengan sinus-sinus
vena diantaranya. Medulla suprarenal berasal dari jaringan saraf premitif, dan secara
fungsi berhubungan dengan system saraf autonom, medulla suprarenal mensekresi
adrenalin dan noradrenalin. Medulla suprarenal tidak penting dalam kehidupan.
Salah satu hormon yang dihasilkan yaitu hormon adrenalin yang berfungsi
mengubah glikogen menjadi glukosa. Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
9
hormon insulin. Walaupun bekerja berlawanan tapi tujuannya sama, yaitu untuk
mengatur kadar gula dalam darah tetap stabil. Apabila kita terkejut/takut anak ginjal
memproduksi hormon adrenalin yang mengakibatkan denyut jantung meningkat.
Hipofungsi kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit addison dengan gejala
timbul kelelahan, berkurangnya nafsu makan, mual, muntah, dan meningkatnya pigmen
melanin. Sedangkan hiperfungsi adrenal menyebabkan tumor kelenjar adrenal dengan
akibat penyakit “Sindrom Cushing” dengan gejala : badan gemuk, anggota gerak kurus,
wajah seperti bulan purnama, punuk lembu di punggung dan perutnya menggantung.
Selain itu, kulit wajah memerah, hipertensi dan ketahanan terhadap stres menurun.
Hormon dan fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal, yaitu :
1. Bagian Korteks
Menghasilkan :
a. Hormon glukokortikoid (kortikosteroid/kortison)
Fungsinya menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan
metabolisme protein dan lemak, mengurangi kekebalan.
b. Hormon Mineralokortikoid
Fungsinya meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+
dan Ce-
dalam
tubuh, regulasi air.
2. Bagian Medula
Menghasilkan :
a. Hormon Adrenalin
Fungsinya mempercepat kerja jantung, menaikkan tekanan darah, mempercepat
perubahan glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikkan gula darah, mengubah
glikogen menjadi asam laktat pada otot.
b. Hormon Non Adrenalin
Fungsinya menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, biasanya adrenalin dan
non adrenalin bekerja antagonis.
I. Kelenjar Kelamin
1. Ovarium
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone
estrogen dan hormone progesterone. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf
dan dirangsang oleh FSH.
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
10
a. Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin
sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit
menjadi halus. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh
LH.
b. Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel
telur yang sudah dibuahi.
2. Testis
Testis pada mamalia terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel
germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus. Testis mensekresikan
hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma
(spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya
pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi
hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian
anterior.
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu
hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi oleh GnRF
(Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus.
a. Ovarium b. Testis
J. Kelenjar Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti:
1. Insulin yang dihasilkan sel beta
2. GHS yang dihasilkan sel epsilon.
3. GHIH yang dihasilkan sel delta
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
11
Pankreas terletak pada bagian posterior perut
dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua
belas jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah :
Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran
glukagon, yang menambah kadar gula dalam darah
dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
Pengurangan kadar gula dalam darah dengan
mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran
glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk
merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.
Pankreas adalah kelenjar panjang yang agak menyempit. Letaknya di belakang
usus duabelas jari dan mengandung sekumpulan sel yang disebut kepulauan Langerhans.
Kepulauan Langerhans ini menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang digunakan
untuk mengatur jumlah gula dalam darah. Insulin akan mengubah kelebihan glukosa
darah menjadi glikogen untuk kemudian menyimpannya di dalam hati dan otot. Suatu
saat ketika tubuh membutuhkan tambahan energi, glikogen yang tersimpan di dalam hati
akan diubah oleh glukagon menjadi glukosa yang dapat digunakan sebagai energi
tambahan.
Pankreas juga mengandung sel yang menghasilkan getah pankreas. Getah
pankreas adalah getah pencernaan yang mempunyai peran penting dalam mengolah tiga
kelompok bahan makanan organik utama, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Getah
pankreas ini terutama terdiri dari air, bikarbonat, dan enzim yang dapat dibedakan atas
enzim tripsin, enzim amilase, serta enzim lipase.
Getah pankreas dialirkan ke usus duabelas jari melalui dua saluran di sepanjang
pankreas. Pada usus duabelas jari, bikarbonat menetralisir chymus asam. Tripsin bekerja
atas protein dalam makanan dan membantu menyempurnakan proses pencernaan
makanan di dalam lambung bersama-sama dengan enzim pepsin yang dihasilkan oleh
lambung. Amilase berperan dalam melanjutkan proses pemecahan karbohidrat yang telah
dimulai oleh enzim ptyalin dalam air ludah. Sementara itu, lipase mempunyai peran yang
tak kalah penting dalam proses pemecahan lemak.
Rizal Muhaimin Suhardi Sistem
Endokrin
12

More Related Content

What's hot

Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinHetty Astri
 
Fisiologi endokrin slideterbaru
Fisiologi endokrin slideterbaruFisiologi endokrin slideterbaru
Fisiologi endokrin slideterbaruherdi03121985
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESAida
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrinmothy
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonNajib_1824
 
Sistem hormon-pada-manusia
Sistem hormon-pada-manusiaSistem hormon-pada-manusia
Sistem hormon-pada-manusiaHana Hana
 
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Lidya Stephanie
 
Biologi - sistem endokrin
Biologi - sistem endokrinBiologi - sistem endokrin
Biologi - sistem endokringinanurulazhar
 
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)RizkiPrasetio2
 
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...Noor Fariza AR
 
Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010udayana
 

What's hot (20)

Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
Fisiologi endokrin slideterbaru
Fisiologi endokrin slideterbaruFisiologi endokrin slideterbaru
Fisiologi endokrin slideterbaru
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem  endokrinologiMakalah sistem  endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi Hormon
 
Sistem hormon-pada-manusia
Sistem hormon-pada-manusiaSistem hormon-pada-manusia
Sistem hormon-pada-manusia
 
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
 
Biologi - sistem endokrin
Biologi - sistem endokrinBiologi - sistem endokrin
Biologi - sistem endokrin
 
Anatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrinAnatomi sistem endokrin
Anatomi sistem endokrin
 
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
 
Fisiologi sistem endokrin
Fisiologi sistem endokrinFisiologi sistem endokrin
Fisiologi sistem endokrin
 
ILMU REPRODUKSI TERNAK
ILMU REPRODUKSI TERNAK ILMU REPRODUKSI TERNAK
ILMU REPRODUKSI TERNAK
 
Sistem hormon manusia
Sistem hormon manusiaSistem hormon manusia
Sistem hormon manusia
 
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Kel 5 sistem endokrin
Kel 5 sistem endokrinKel 5 sistem endokrin
Kel 5 sistem endokrin
 
Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010
 
sistem endokrin
sistem endokrinsistem endokrin
sistem endokrin
 

Similar to Sistem Endokrin (20)

PPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptxPPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptx
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
HORMON.pptx
HORMON.pptxHORMON.pptx
HORMON.pptx
 
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluranSistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01
 
Pp sistem endokrin
Pp sistem endokrinPp sistem endokrin
Pp sistem endokrin
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
 
Sistem Endoktrin.pptx
Sistem Endoktrin.pptxSistem Endoktrin.pptx
Sistem Endoktrin.pptx
 
Draf resume
Draf resumeDraf resume
Draf resume
 
Anatomi hormon
Anatomi hormonAnatomi hormon
Anatomi hormon
 
SISTEM ENDOKRIN.pptx
SISTEM ENDOKRIN.pptxSISTEM ENDOKRIN.pptx
SISTEM ENDOKRIN.pptx
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNASistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugas biomedik 1
Tugas biomedik 1Tugas biomedik 1
Tugas biomedik 1
 
Askep hiperpituitary
Askep hiperpituitaryAskep hiperpituitary
Askep hiperpituitary
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
 
Biologi, sistem endokrin
Biologi, sistem endokrinBiologi, sistem endokrin
Biologi, sistem endokrin
 
Ppt Hormon
Ppt HormonPpt Hormon
Ppt Hormon
 

More from Rizal M Suhardi

More from Rizal M Suhardi (15)

Nutrisiku
NutrisikuNutrisiku
Nutrisiku
 
Rizal M Suhardi Presentasi
Rizal M Suhardi PresentasiRizal M Suhardi Presentasi
Rizal M Suhardi Presentasi
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
 
Political Science
Political SciencePolitical Science
Political Science
 
OLIMPIANS AND TITANS
OLIMPIANS AND TITANSOLIMPIANS AND TITANS
OLIMPIANS AND TITANS
 
Alexander The Great
Alexander The GreatAlexander The Great
Alexander The Great
 
Genius
GeniusGenius
Genius
 
Martin luther king in politic
Martin luther king in politicMartin luther king in politic
Martin luther king in politic
 
Keep spirit, ambition and love
Keep spirit, ambition and loveKeep spirit, ambition and love
Keep spirit, ambition and love
 
Aliran aliran teori_pendidikan
Aliran aliran teori_pendidikanAliran aliran teori_pendidikan
Aliran aliran teori_pendidikan
 
Pewarisan sifat ku
Pewarisan sifat kuPewarisan sifat ku
Pewarisan sifat ku
 
Energi listrik
Energi listrikEnergi listrik
Energi listrik
 
Energi listrik
Energi listrikEnergi listrik
Energi listrik
 
Pewarisan sifat ku
Pewarisan sifat kuPewarisan sifat ku
Pewarisan sifat ku
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 

Recently uploaded

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (20)

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 

Sistem Endokrin

  • 1. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 1 SISTEM ENDOKRIN A. Definisi Sistem Endokrin Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar- kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. Kelenjar endokrin berasala dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah pengikat sel epitel yang telah berproliferasi dan akhirnya membentuk sebuah kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin tumbuh dan berkembang ke dadlam pembuluh kapoler dan zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dialirkan ke dalam darah karena tidak mempunyai saluran khusus (tanpa saluran). Zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon merupakan zat organik yang mempunyai sifat khusus yang merupakan pengaturan fisiologi terhadap kelangsungan hidup suatu organ atau sistem. Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum : 1. Membedakan system syaraf pussat dan system syaraf reproduktif pada janin yang sedang berkembang. 2. Menstimulasi urutan perkembaangan 3. Mengkoordinasikan system reproduksi 4. Memelihara linhkungan internal optimal 5. Melakukan respons korektif dan adatif ketika terjadi stimulasi darurat. B. Macam – Macam Kelenjar Yang Terdapat Dalam Sistem Endokrin Dalam tubuh manusia terdapat berbagai kelenjar sistem endokrin. Kelenjar –kelenjar endokrin tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kelenjar Hipofise 2. Kelenjar Tiroid 3. Kelenjar Paratiroid 4. Kelenjar Timus 5. Kelenjar Supraneal
  • 2. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 2 6. Kelenjar Pienalis 7. Kelenjar Pankreas 8. Kelenjar Kelamin C. Kelenjar Hipofise Kelenjar hipofise atau kelenjar pituitari, di kedokteran sering disebut sebagai kelenjar utama atau master gland. Kelenjar ini, bersama-sama dengan kelenjar hipotalamus dan kelenjar pineal, terletak di otak besar. Kelenjar hipofise merupakan sistem kontrol kapasitas seluruh sistem energi ksehatan manusia. Di kelenjar ini pula dikontrol sistem pertahanan tubuh. Oleh karena itu sedikit saja terjadi gangguan di kelenjar ini, pengaruhnya terhadap fungsi tubuh menjadi sangat nyata. Salah satu fungsi pertahanan tubuh kita adalah dengan "menangkap" penyakit ketika masuk melalui jalan nafas. Jioka terdeteksi keberadaan suatu sumber penyakit masuk ke tubuh kita, dengan segera di tenggorok ditimbulkan sistem penangkapan virus yang berupa pilek, dan jika ada suatu penyakit yang sudah terlanjur masuk ke paru-paru, sistem pertahanan kita memaksa kita agar batuk-batuk untuk mengeluarkan penyakit dari paru-paru. Tapi jika setelan di sistem energi hipofise terlalu besar, kita menjadi alergi. Kelenjar ini mempunyai diameter sekitar 1 cm dan menempati suatu cela di dalam tulang sfenoid yang disebut sella tursika. Tulang kecil ini terletak pada dasar tulang tengkorak, di belakang hidung, di atas sinus udara sfenoid. Kelenjar tersebut menggantung dari hipotalamus, suatu massa jaringan saraf yang membentuk lantai ventrikel ke tiga. Pada manusia kelenjar ini mempunyai dua bagian utama yang mempunyai asal dan fungsi yang berbeda. 1. Hipofisis anterior
  • 3. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 3 Yang mengontrol kelenjar endokrin lain mempunyai asal dari pertumbuhan keluar lapisan faring primitif pada embrio. Berikut adalah hormon – hormon yang dihasilkan oleh hipofise anterior: a. Tirotropin (Tyroid Stimulating Hormone) Adalah glikoprotein yang menyebabkan pelepasan tiroksin dan pembesaran kelenjar tiroid. Dalam keadaan tidak berfungsinya tiroid, kadarnya berkurang ke kadar yang rendah. b. Adrenokortikotrofik Hormon (ACTH) Adalah polipeptida sederhana yang menyebabkan pelepasan kortiko steroid dari korteks kelenjar suprarenal. Pembentuk ACTH yang berlebihan oleh tumor basofil menyebabkan Sindrom Cushing. c. Follice stimulating hormone (FSH) dan Liteinising hormon (LH) Adalah glikoprotein yang bekerja dalam peristiwa untuk memastikan aktifitas siklus ovarium, dan menyebabkan LH untuk menghasilkan hormon-hormon seks. LH juga bereaksi untuk menstimulasi sel-sel interstisial dari testis pria untuk menghasilkan testosteron. d. Hormon pertumbuhan (GH) Adalah protein yang bekerja pada keseluruhan tubuh untuk menstimulasi pertumbuhan. Hormon ini menjamin frekuensi yang tepat dari pembentukan protein. Tumor hipofisis yang menghasilkan GH dapat terjadi. Pada masa kanak- kanak hal ini menyebabkan Gigantisme. Pada orang dewasa hal ini mengarah pada akromegali dengan pertumbuhan rahang, tangan, dan visera yang berlebihan. Kerusakan hipofisis yang terjadi pada masa kanak-kanak menyebabkan dwarfisme. e. Prolaktin (P) Adalah protein yang menstimulasi pertumbuhan dan aktifitas sekretori pada payudara selama kehamilan dan laktasi. Hormon ini bekerja secara bersamaan dengan hormon-hormon seks lainnya. 2. Hipofisis posterior Adalah pertumbuhan ke bawah dari otak depan (forebrain). Sel-sel ini disebut pituisit dan bekerja sebagai struktur penunjang bagi ujung-ujung saraf. Sekresi hormon berlangsung hampir normal. Hormon ini disintesis dalam badan sel dan selanjutnya bergabung dengan protein pembawa untuk mencapai kelenjar yang
  • 4. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 4 membutuhkan. Kelenjar ini terletak pada nukleus supraoptik dan paraventrikular hipotalamus dan selanjutnya dibawah ke kelenjar hipofise posterior di dalam aksoplasma serat-serat neuron yang berjalan dari hipotalamus. Hormon-hormon kelenjar hipotalamus posterior. a. Hormon antidiuretik (ADH) dibentuk di dalam nukleus supraoptik yang mengandung asam amino. Mekanisme kerja ADH adalah meningkatkan permeabilitas duktus dan mereabsorpsi sebagian besar air yang disimpan dalam tubuh, mempermudah difusi bebas air dari tubulus cairan tubuh kemudian diabsorpsi secara osmosis. Bila cairan ekstraselular menjadi terlalu pekat maka cairan ditarik dengan proses osmosis ke luar dari sel osmoreseptor sehingga mengurangi ukuran sel dan menimbulkan sinyal saraf dalam hipotalamus yang menyekresi ADH tambahan. Sebaliknya, bila cairan ekstraselular terlalu encer maka air bergerak melalui osmosis dengan arah berlawanan dan masuk ke dalam sel. Keadaan ini akan menurunkan sinyal saraf untuk menurunkan sekresi ADH. Salah satu rangsangan yang menyebabkan sekresi ADH menjadi kuat adalah penurunan volume darah. Keadaaan ini terjadi secara hebat saat volume darah turun 15-25% dengan kecepatan sekresi meningkat 50 kali dari normal. b. Oksitosin hormon Dibentuk dalam nukleus paraventrikel dan merupakan salah satu zat yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus dalam keadaan hamil. Rangsang sangat kuat terutama pada akhir kehamilan. Efek oksitosin selama masa persalinan meningkat pada stadium akhir kehamilan sehingga menimbulkan sinyal saraf melewati hipotalamus. Efek ini akan membantu dalam proses persalinan. Oksitosin juga mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan laktasi sehingga menyebabkan timbulnya pengiriman air, susu, dari alveoli ke duktus sehingga dapat dihisap oleh bayi. D. Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisme Darah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke
  • 5. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 5 bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini terpotong jika tidak berhati-hati. Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, yaitu arteri thyroid ima.ma (pengeluaran tenaga) manusia. Reaksi yang diperlukan untuk sintesis dan sekresi hormon tiroid adalah sebagai berikut: 1. Transpor aktif iodida (senyawa yodium) dari plasma ke dalam tiroid dan lumen dari folikel – folikel. Proses ini dibntu oleh thyrotrop stimulating hormone (TSH). 2. Dalam kelenjar tiroid, iodida dioksidasi sehingga menjadi iodin yang aktif dan dibantu oleh TSH. 3. Idiotirosin mengalami perubahan kondensasi oksidatif dengan bantuan peroksidase. Reaksi ini terjadi dalam molekul trigobulin dan membentuk iodotironin, di antaranya T4 (tetraiodothironin) dan T3 (triidothironin) yang terikat pada tirosin, dalam kelenjar tiroid didapat dalam bentuk tirosin. 4. Tahap terakhir adalah pelepasan iodothironin yang bebas ke dalam darah. Setelah trigobulin dipecah, hidrolisis suatu protesi T4 dan T3 bebas dalam kelenjar tiroid dapat lepas dalam darah. Fungsi hormon tiroid a. Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan) jaringan tubuh, penggunaan energi total. b. Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan mempengaruhi beberapa reaksi metabolik dalam tubuh. c. Menambah sintesis asam ribonukleat (RNA) dan protein suatu aksi yang mendahului meningginya basal metabolisme. d. Dalam konsentrasi tinggi, keseimbangan nitrogen negatif dan sintesis protein berkurang. e. Menambah produksi panas dan menyimpan energi yang didapatkan pada konsentrasi hormon tiroid yang tinggi.
  • 6. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 6 f. Absorpsi intestinal dari gluklosa bertambah lancar oleh hormon tiroid yang memungkinkan faktor toleransi glukosa yang abnormal sering ditemukan pada hipertiroidisme. E. Kelenjar Paratiroid Kelenjar paratiroid menempel di bagian posterior dari masing-masing lobus kelenjar tiroid. Berjumlah empat buah terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher. Menghasilkan parathormon (PTH) untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang Fungsi kelenjar paratiroid a. Memelihara konsentrasi ion – kalsium yang tetap dalam plasma dan ddalam batas yang sempit meskipun terdapat variasi – variasi yang luas. b. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor oleh ginjal yang mempunyai efek terhadap reabsorpsi tubuler dari kalsium dan sekresi fosfor. c. Mempercepat absorpsi kalsium di intestinum. d. Jika pemasukan kalsium berkurang maka hormon paratiroid menstimulasi resorpsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah. e. Dapat menstimulasi dan mentranspor kalsium dan fosfat melalui membran dari mitokondria. F. Kelenjar Pienalis Terletak di dekat otak, tepatnya di atas otak kecil. Berbentuk kecil, merah seperti sebuah cemara. Menghasilkan dua hormon yaitu melatonin (bioritme pengaturan jam tidur dan serotonin (neurotransmiter yang aktif pada saat kita tidur) Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin yang berperan penting dalam mengatur aktivitas seksual dan reproduksi manusia. Glandula pienalis diatur oleh isyarat saraf yang ditimbulkan oleh cahaya yang terlihat oleh mata. Kelenjar ini menyekresi melatonin dan zat lain yang serupa dan melewati aliran darah atau cairan ventrikel III ke glandula hipofise anterior. Kelenjar ini juga menghambat sekresi hormon gonadotropin dan gonad menjadi terhambat lalu berinvolusi (kembali ke ukuran normal).
  • 7. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 7 G. Kelenjar Timus Timus terletak dibelakang sternum, didepan paru – paru dan jantung. Timus sangat penting dalam perkembangan sitem limfatik. Timus mempunyai korteks yang terbungkus sempurna dengan limfosit, dan medulla yang terdiri atas massa jarang dari sel-sel epitel. Sel-sel epitel membentuk faktor “faktor humorik timik” yang menstimulasi sel-sel limfosit diseluruh tubuh untuk membelah dan mengembangkan kemampuan mengenali dan menyerang benda asing. Stuktur timus relative besar dan seperti daging pada masa bayi. Dan timus menjadi lebih kecil setelah masa pubertas dan pada kehidupan dewasa. Banyak respons-respons terhadap benda asing, semata-mata respons terhadap jaringan yang ditransplantasikan ada banyak infeksi yang dimediakan, bukan oleh anti bodi yang larut bersirkulasi tetapi oleh sel-sel. Sel-sel yang terlihat adalah limfosit. Asal perkembangan dari sel-sel ini adalah didalam timus dalam kehidupan embrionik dan awal masa bayi. Dari tempat asalnya ini sel-sel tersebut bermigrasi untu menetap dalam jaringan limfoid diseluruh tubuh. Pada tahap ini, timus penting untuk pertahanan hidup, kematian karena infeksi terjadi setelah pengangkatan timus. Timus terus berlanjut untuk memberikan sumber minor limfosit dan menghasilkan faktor- faktornya setelah tahp ini, tetapi setelah masa kanak-kanak system limfoid menetap dan pengangkatan timus hanya memberikan dampak kerusakan kecil pada imunitas. Fisiologi kelenjar timus Kelenjar timus adalah suatu sumber sel yang mempunyai imunologis. Sumber hormon timik mempersiapkan proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial imonologis dalam banyak jaringan lain. Kemampuan itu mengaktifkan pertubuhan badan sehingga pertumbuhan sangat meningkat pada masa bayi sampai masa remaja dan setelah masa dewasa pertumbuhan akan bekurang sehingga mengurangi aktifitas kelamin. Kelainan pada kelenjar timus 1) Hiperplasi
  • 8. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 8 Hiperplasi ditandai dengan adanya limfoid, folikel didalam medulla, dalam keadaan normal tidak terdapat folikel limfoid. Hiperflasi merupakan kelainan pada otonium yang reaksinya mempengaruhi neuromuscular grave shingga memudahkan seseorang terserang penyakit dan daya imun berkurang. 2) Timoma Tumor Neoplasmanya adalah sel epitel, ada yang jinak dan ada yang ganas yang memiliki sel epithelial neoplastik. Tumor menekan alat sekelilingnya sehingga menimbulakan sesak nafas, batuk, dan nyeri ketika menelan. H. Kelenjar Adrenal / Suprarenal / Anak Ginjal Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks suprarenal) dan bagian tengah (medula suprarenal). Pada korteks dapat diidentifikasikan 3 zona jaringan terpisah : a. Zona Glomerulosa, terbentuk dari sekelompok sel-sel kecil yang mensekresi mineralokortikoid. b. Zona fasikulata (masa terbanyak) terbentuk atas sel-sel kolumna yang mensekresi glukokortikoid (dan sebagian hormone seks). c. Zona Retikularis, jaringan tak teratur dari sel-sel sisanya yang dapat digunakan dalam keadaan darurat. Medulla Suprarenal terdiri atas massa kecil sel-sel kromafin dengan sinus-sinus vena diantaranya. Medulla suprarenal berasal dari jaringan saraf premitif, dan secara fungsi berhubungan dengan system saraf autonom, medulla suprarenal mensekresi adrenalin dan noradrenalin. Medulla suprarenal tidak penting dalam kehidupan. Salah satu hormon yang dihasilkan yaitu hormon adrenalin yang berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa. Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan
  • 9. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 9 hormon insulin. Walaupun bekerja berlawanan tapi tujuannya sama, yaitu untuk mengatur kadar gula dalam darah tetap stabil. Apabila kita terkejut/takut anak ginjal memproduksi hormon adrenalin yang mengakibatkan denyut jantung meningkat. Hipofungsi kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit addison dengan gejala timbul kelelahan, berkurangnya nafsu makan, mual, muntah, dan meningkatnya pigmen melanin. Sedangkan hiperfungsi adrenal menyebabkan tumor kelenjar adrenal dengan akibat penyakit “Sindrom Cushing” dengan gejala : badan gemuk, anggota gerak kurus, wajah seperti bulan purnama, punuk lembu di punggung dan perutnya menggantung. Selain itu, kulit wajah memerah, hipertensi dan ketahanan terhadap stres menurun. Hormon dan fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal, yaitu : 1. Bagian Korteks Menghasilkan : a. Hormon glukokortikoid (kortikosteroid/kortison) Fungsinya menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan metabolisme protein dan lemak, mengurangi kekebalan. b. Hormon Mineralokortikoid Fungsinya meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+ dan Ce- dalam tubuh, regulasi air. 2. Bagian Medula Menghasilkan : a. Hormon Adrenalin Fungsinya mempercepat kerja jantung, menaikkan tekanan darah, mempercepat perubahan glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikkan gula darah, mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot. b. Hormon Non Adrenalin Fungsinya menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, biasanya adrenalin dan non adrenalin bekerja antagonis. I. Kelenjar Kelamin 1. Ovarium Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH.
  • 10. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 10 a. Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH. b. Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi. 2. Testis Testis pada mamalia terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus. Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior. Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus. a. Ovarium b. Testis J. Kelenjar Pankreas Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti: 1. Insulin yang dihasilkan sel beta 2. GHS yang dihasilkan sel epsilon. 3. GHIH yang dihasilkan sel delta
  • 11. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 11 Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah : Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya. Pankreas adalah kelenjar panjang yang agak menyempit. Letaknya di belakang usus duabelas jari dan mengandung sekumpulan sel yang disebut kepulauan Langerhans. Kepulauan Langerhans ini menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang digunakan untuk mengatur jumlah gula dalam darah. Insulin akan mengubah kelebihan glukosa darah menjadi glikogen untuk kemudian menyimpannya di dalam hati dan otot. Suatu saat ketika tubuh membutuhkan tambahan energi, glikogen yang tersimpan di dalam hati akan diubah oleh glukagon menjadi glukosa yang dapat digunakan sebagai energi tambahan. Pankreas juga mengandung sel yang menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas adalah getah pencernaan yang mempunyai peran penting dalam mengolah tiga kelompok bahan makanan organik utama, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Getah pankreas ini terutama terdiri dari air, bikarbonat, dan enzim yang dapat dibedakan atas enzim tripsin, enzim amilase, serta enzim lipase. Getah pankreas dialirkan ke usus duabelas jari melalui dua saluran di sepanjang pankreas. Pada usus duabelas jari, bikarbonat menetralisir chymus asam. Tripsin bekerja atas protein dalam makanan dan membantu menyempurnakan proses pencernaan makanan di dalam lambung bersama-sama dengan enzim pepsin yang dihasilkan oleh lambung. Amilase berperan dalam melanjutkan proses pemecahan karbohidrat yang telah dimulai oleh enzim ptyalin dalam air ludah. Sementara itu, lipase mempunyai peran yang tak kalah penting dalam proses pemecahan lemak.
  • 12. Rizal Muhaimin Suhardi Sistem Endokrin 12