Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
1. Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem
endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan
kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi,
suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit dalam.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin
SISTEM ENDOKRIN (HORMON)
Posted by faisal , at Rabu, Januari 06, 2010
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu).
Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku, keseimbangan dan
metabolisme. Hormon masuk ke dalam peredaran darah menuju organ target. Jumlah yang
dibutuhkan sedikit namun mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama pengaruhnya
karena hormon mempengaruhi kerja organ dan sel.
Hormon memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat
kecil
2. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapoat di sel target
3. Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus
4.Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target,tetapi dapat juga mempengaruhi
beberapa sel target belainan.
Hormon terdiri dari 2 jenis berdasarkan struktur kimiawinya yaitu hormon yang terbuat dari
peptida (hormon peptida) dan hormon yang terbuat dari kolesterol (hormon steroid). Perbedaan
saraf dan hormon adalah saraf bekerja cepat dan pengaruhnya cepat hilang. Sedangkan hormon
bekerja lambat dan pengaruhnya lama. Berdasarkan waktu pembuatan, kelenjar yang
menghasilkan hormon terbagi atas kelenjar yang bekerja sepanjang waktu ,contohnya: kelenjar
hipofisis,tiroid,pankreas,adrenal, serta kelenjar yang bekerja pada usia tertentu, contohnya:
kelenjar reproduksi dan kelenjar timus.
Hormon dikeluarkan dan masuk ke aliran darah dalam konsentrasi rendah hingga menuju ke
organ atau sel target. Beberapa hormon membutuhkan substansi pembawa seperti protein agar
tetap berada di dalam darah. Hormon lainnya membutuhkan substansi yang disebut dengan
reservoir hormon supaya kadar hormon tetap konstan dan terhindar dari reaksi penguraian kimia.
Saat hormon sampai pada sel target, hormon harus dikenali oleh protein yang terdapat di sel yang
disebut reseptor. Molekul khusus dalam sel yang disebut duta kedua (second messenger)
membawa informasi dari hormon ke dalam sel.
2. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid,
kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang
mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian
posterior.
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah
yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu
tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang
mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk
membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga
pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan
kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot.
Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di
dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi)
dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah,
gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar
(eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid / Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang
berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini
menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan
kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini
mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung
kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini
disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal/Suprarenal/ Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu
kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah
(medula).
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut:
timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh.
Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga
denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya
3. saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan
rambut berdiri.
e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur
konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya
akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan
penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon
yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga
menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi
estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa
melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit
menjadi bertambah halus.
Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi
menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan
FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan
sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu
testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda
kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
Sistem Hormon pada Hewan
Sel-sel neurosekresi terdapat pada terutama hewan rendah kecuali hewan bersel satu. Pada
Coelenterata dan annelida tidak terdaopat kelenjar endokrin tapi mekanisme neurosekresi
mengatur pertumbuhan dan reproduksi. Demikian juga pada cacing pipih dan nematoda hanya
mempunyai mekanisme neurosekresi. Hewan rendah yang mempunyai kelenjar endokrin ialah
Cephalopoda, Arthropoda dan hewan yang lebih kompleks lainya. Pada Crustacea terdapat
kelenjar sinus pada insekta ada korpus kardiakum.kedua kelenjar tersebut sama dengan
neurohipofisis (hipofisis bagaian belakang) pada vertebrat. Jadi pada dasarnya hewan rendah
maupun vertebrata terdapat suatu hub ungan antara sistem syaraf dengan kelenjar endokrin.
Hipotisis pada vertebrata disebut kelenjar neuroendokrin.
Crustacea (udang-udangan)
Mekanisme neurosekresi pada udang-udangan sangat kompleks dan sangat erat hubungannya
dengan sistem saraf dan ganglionnya. Diantaranya hormon yang penting adalah:
1) Beberapa Neurohormon Tangkai Mata
Terdapat beberapa neurohormon yang berasal dari ganglia optik yang letaknya pada tangkai
4. mata:
• Hormon Pigmen Retina
• Kromatorotrofin
• Hormon Hiperglikemik
• Hormon Inhibitor Ovarium
• Hormon Inhibitor Pengelupasan (Moulting)
2) Organ Y
3) Kelenjar Androgen Pada Jantan
4) Ovarium
Insecta
Hampir semua hormon dihasilkan sel neurosekresi dari ganglion otak dan ganglia lainnya yang
dapat ditemukan pada protoserebrum, tritoserebrum, ganglion suboesofagus dan ganglia ventral.
Hewan diketahui juga menghasilkan sejumlah hormon yaitu :
Juvenil hormone(JH), merangsang perubahan serangga dari bentuk ulat ke larva. Hormon ini
tidak dihasilkan ketika serangga mencapai bentuk dewasanya.
Ecdysone, merangsang perubahan atau pergantian kulit serangga. Hormon ini bekerja antagonis
dengan JH.
Octopamine, menaikkan kadar penggunaan glukosa oleh otot.
Adipokinetic Hormone, mempercepat perubahan lemak menjadi energi.
Bovine Somatotropin(BST), meningkatkan produksi susu pada ternak
http://www.mufaisal.com/2010/01/sistem-endokrin-hormon.html
FISIOLOGI ENDOKRIN
Empat ujuan/kegunaan Paling Penting dari Sistem Endokrin
1. HOMEOSTASIS (Temperatur/thermoregulation, metabolisme, nutrisi, keseimbangan asam
basa)
2. COMBATING STRESS (infeksi, trauma, shock)
3. GROWTH & DEVELOPMENT (mengembangkan jumlah sel/Hyperplasia, dan
mengembangkan ukuran sel/hypertrophy).
4. REPRODUCTION (mensekresikan hormon sex pada laki-laki dan perempuan/
mengembangkan karakteristik organ sex primer dan sekunder ).
Kelenjar endokrin bekerja seolah-olah/ seperti layaknya sebuah orchestra, conductornya adalah
kelenjar pituitary, dan otaknya conductor yang menjalankan si conductor adalah hypotalamus.
Endokrinologi merupakan cabang ilmu biologi yang membahas tentang hormon dan
aktivitasnya. Hormon merupakan satu dari sistem komunikasi utama dalam tubuh meskipun
kadarnya hanya dalam jumlah yang sangat kecil namun dapat menjalankan atau menghentikan
5. proses-proses metabolik. Hormon disekresikan langsung oleh khusus yaitu yang ada pada
kelenjar endokrin, hormon berupa senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat
rendah, fungsinya pengatur metabolisme jaringan.
Sistem endokrin bekerja sama secara kooperatif dengan sistem saraf dan disebut dengan sistem
neuroendokrin yang memiliki fungsi kendali dan koordinasi pada hewan. Perbedaan cara kerja
antara sistem endokrin dan sistem saraf yaitu pada sistem endokrin cara kerjanya dengan
menggunakan transmisi kimia dan waktu respons lambat. Sedangkan pada sistem saraf cara
kerjanya yaitu dengan menggunakan transmisi elektrik dan waktu respons yang cepat.
Efek hormon pada tubuh hewan yaitu, kelenjar endokrin mensekresikan hormon dan hormon
tersebut akan ditangkap/diterima oleh organ sasaran melalui reseptor khusus, dan apabila
ikatannya sudah tepat, maka akan mengaktivasi enzim di sel dan diperantai oleh duta kedua,
maka metabolisme dan fungsi sel sasaran akan aktif dan memberikan efek biologis untuk
menunjang aktivitas kehidupan yaitu berupa perkembangan, pertumbuhan, peredaran darah,
denyut jantung, osmoregulasi, komposisi darah, regenerasi, pengeluaran, reproduksi, dan
pergantian kulit.
Konsep mekanisme kerja hormon yaitu dengan
1. Konsep klasik : kelenjar endokrin mensekresikan hormon melalui sistem sirkulasi dan akan
diterima oleh sel target.
2. Autokrin : sel target mensekresikan hormon dan akan diterima kembali oleh sel target tersebut.
3. Parakrin : sel target mensekresikan hormon, dan hormon tersebut akan diterima oleh sel target
lainnya.
Komponen Penyusun Organ Endokrin
1. Sel neurosekretori
Yaitu pada hewn tingkat tinggi dan tingkat rendah, penhasil hormon dan berbentuk seperti sel
saraf, mekanisme kerjanya yaitu sel neurosekretori yang berada pada hipotalamus akan
melepaskan neurohormon melalui saluran darah dan akan diterima langsung oleh sel target. Dan
cara yang kedua yaitu, sel neurosekretori mensekresikan neurohormon lalu akan di simpan di
organ neurohemal (tempat penyimpanan sementara), dan apabila diperlukan, neuro hormon
tersebut akan dilepaskan melalui saluran darah lalu akan diterima oleh sel target.
2. Sel Endokrin Sejati
Berbentuk tidak seperti sel saraf, dan berfungsi sejati sebagai penghasil hormon. Hormon yang
dihasilkan secara langsung akan dilepaskan kedalam darah (hanya pada hewan yang memiliki
sistem sirkulasi).
6. Klasifikasi Hormon
1. Berdasarkan Struktur Kimia
a. Hormon Protein (jumlah asam aminonya bervariasi tergantung pada spesies dan terdiri atas
polimer asam amino dan tidak larut dalam lemak)
b. Hormon Steroid (dihasilkan dari metabolisme dan proses konversi kolesterol yang
mengandung 27 atom karbon (C-27) dan larut dalam lemak )
c. Hormon asam amino (berasal dari asam amino yang mengalami modifikasi )
d. Zat Kimia yang Menyerupai Hormon (zat kimia yang menyerupai hormon antara lain :
bradikinin, eritropuitin, hormon thymic, dan feromon )
2. Berdasarkan Fungsi
a. HORMON PERKEMBANGAN (Hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan,
pertumbuhan, dan reproduksi)
b. HORMON METABOLISME (Hormon yang mempunyai peranan dalam proses metabolisme)
c. HORMON TROFIK (Hormon yang dihasilkan oleh suatu sistem yang merangsang kelenjar
endokrin untuk menghasilkan hormon)
d. HORMON PENGATUR METABOLISME MINERAL DAN AIR (Hormon yang mengatur
homeostatik mineral dan konservasi air tubuh )
e. HORMON PENGATUR SISTEM KARDIOVASKULER (Hormon yang mengatur aktivitas
konduksi dan kontraksi jantung )
Sintesis Hormon dan Pengaturannya
Tahapan proses sintesis hormon
1. TAHAP PERTAMA : Hormon disintesis di dalam RE kasar yang terdiri dari poliribosom dan
melekat pada kantung (sacculus)
2. TAHAP KEDUA : Melalui sisterne ini hormon ini dihantar ke dalam aparatus Golgi baik
secara langsung dengan menembus membran aparatus golgi atau dengan cara membentuk
vesikel (elemen transisi) dan selanjutnya elemen transisi ini akan masuk ke dalam aparatus Golgi
7. 3. TAHAP KETIGA : Di dalam aparatus Golgi, dibentuk butir-butir sekretoris yang mengandung
hormon yang masih sedikit, selanjutnya seiring dengan waktu akan menjadi dewasa
4. TAHAP KEEMPAT : Setelah dewasa, butir-butir sekretoris ini kemudian dihantar ke arah
membran plasma. Selanjutnya terjadi fusi antara membran plasma dengan butir-butir sekretoris
dan akhirnya akan terjadi sekresi hormon yang terdapat di dalam butir-butir sekretoris dengan
jalan eksositosis ke dalam cairan ekstraseluler
SINTESIS HORMON PROTEIN
Langkah – langkah Sintesis
1. TRANSKRIPSI
1) proses pembentukan RNA dari templet DNA. RNA yang terbentuk akan menjadi bahan baku
(precursor) dalam proses selanjutnya. Langkah ini berlangsung di dalam inti sel
2) RNA precursor dibentuk menjadi RNA pembawa informasi, dengan jalan melakukan
pemotongan RNA dan kemudian digabungkan kembali segmen-segmennya serta melakukan
modifikasi dengan polyadenylation dan penambahan 7-methylguanosine
2. TRANSLASI
1) mRNA meninggalkan inti sel dengan menembus membran inti sel dan masuk ke dalam
sitoplasma. Berikutnya akan terjadi penyusunan asam amino dengan jalan pembentukan
pasangan yang spesifik antara basa dari antikodon yang terdapat di dalam tRNA dengan kodon
yang sesuai yang terdapat di dalam mRNA yang ada dalam poliribosom. Selanjutnya terjadinya
polimerisasi asam amino untuk membentuk rantai polipeptida
2) Langkah ini terjadi di RE kasar. Polipeptida ini mengalami penguraian ikatan oleh enzim
protease sehingga menghasilkan hasil akhir yang dikehendaki atau juga dengan biosintesis
dengan terlebih dahulu menghasilkan hasil antara. Reaksi lainnya adalah terjadinya glikosilasi,
fosforilasi, dan asetilasi dari asam amino
Aksi reseptor hormon pada membran
1. AKSI PERTAMA : Hormon berikatan dengan reseptor yang mengakibatkan aktivasi protein-
G dan terjadi fosforilasi GDP menjadi GTP. Hal ini akan mengubah konformasi protein-G
menjadi subunit penyusunnya
2. AKSI KEDUA : Subunit protein yang mengikat GTP akan mengaktivasi enzim adenil siklase.
8. Selanjutnya GTP diubah kembali menjadi GDP oleh GTP-ase protein. Hal ini mengaktifkan
molekul adenil siklase untuk melepaskan gugus fosfat dari ATP sehingga terbentuklah AMP
siklik (c-AMP).c-AMP akan mengaktifkan protein kinase. Setelah melaksanakan fungsinya c-
AMP akan diubah menjadi AMP oleh fosfodiesterase
3. AKSI KETIGA : Protein kinase aktif akan memfosforilasi protein pengatur inaktif sehingga
berubah menjadi protein pengatur aktif. Proses ini merupakan fosoforilasi tahap akhir yang akan
menimbulkan tanggapan sel terhadap hormon
AKSI RESEPTOR HORMON PADA SITOPLASMA
Reseptor hormon yang terdapat dalam sitoplasma sel sasaran dan digunakan oleh hormon steroid
dan hormon turunan asam amino. Hormon steroid dan hormon turunan asam amino mudah larut
dalam lemak dan mudah melewati membran sel dengan berikatan dengan molekul pengemban.
SISTEM ENDOKRIN PADA HEWAN INVERTEBRATA
Sistem endokrin pada hewan invertebrata tidak mempunyai organ sekresi hormon, tugasnya yaitu
sebagai neurosekretori, dan memiliki fungsi sebagai Pertumbuhan, Perkembangan, Regenerasi,
Reproduksi Osmoregulasi, Laju denyut jantung, Komposisi darah, Pergantian kulit.
SISTEM ENDOKRIN PADA HEWAN VERTEBRATA
1. HIPOTALAMUS / kelenjar induk (master of gland)
bagian dari otak yang tumbuh dan berkembang dari tabung neural yang berperan dalam
mempertemukan sistem saraf dan endokrin serta berfungsi mengendalikan kelenjar pituitari
2. Pituitari
pituitari terletak di bawah dasar otak dan bergantung kepada sebuah tangkai bekerja di bawah
pengaruh hipotalamus dan berfungsi mengendalikan kelenjar endokrin
3. Kelenjar Endokrin Tepi
organ endokrin di luar hipotalamus dan pituitari
HUBUNGAN SISTEM ENDOKRIN DENGAN METABOLISME GULA DARAH
9. · Kadar gula dalam darah juga dikendalikan oleh hormon, terutama insulin dan glukagon
· Hormon insulin dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas dan sangat penting untuk menurunkan
kadar gula dalam darah
· Insulin meningkatkan kecepatan transpor glukosa melalui membran sel hati. Dalam sel hati gula
akan mengalami katabolisme atau disimpan
· Hormon insulin juga dapat meningkatkan aktivitas enzim glukokinase, suatu enzim yang
dibutuhkan dalam proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan katabolisme gula
· Kekurangan insulin dalam tubuh akan menurunkan tingkat katabolisme glukosa serta
menurunkan sintesis dan penyimpanan glikogen. Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat
· Selanjutnya, hormon lain yang juga dapat mempengaruhi kadar gula darah yaitu hormon
pertumbuhan (growth hormone/GH). GH menyebabkan peningkatan kadar gula darah
http://doctorjflazz.blogspot.com/2011/03/fisiologi-endokrin.html
SISTEM ENDOKRIN
DEFINISI
sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang
fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran
darah.
hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
kelenjar endokrin
organ utama dari sistem endokrin adalah: gambar
1. hipotalamus
2. kelenjar hipofisa
10. 3. kelenjar tiroid
4. kelenjar paratiroid
5. pulau-pulau pankreas
6. kelenjar adrenal
7. buah zakar
8. indung telur.
selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.
hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa:
beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon
hipofisa.
kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi
dari kelenjar endokrin lainnya.
beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan
kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.
hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana
kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat
atau mempercepat pelepasan hormonnya.
tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan
respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak
sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
11. medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari
sistem saraf parasimpatis.
banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut
sebagai bagian dari sistem endokrin.
beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang
lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.
contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem saraf.
KELENJAR HIPOFISE
suatu kelenjar yang terletak di dasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon
dari semua organ-organ endokrin. Kelenjar hipofise terdiri dari 2 lobus yaitu : “lobus enterior dan lobus
posterior”
1. lobus anterior ( adenohipofise ) = menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat
pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain. Contoh hormon antara lain:
hormon somatrotopik = mengendalikan pertumbuhan tubuh
hormon tirotropik = mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin
hormon ACTH ( adrenokortikotropik ) = menegndalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan
kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal
2. lobus posterior ( neurohipofise ), lobus ini mengeluarkan 2 jenis hormon anatar lain:
hormon ADH (anti diuretik hormone) = mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat
kontraksi otot polos. ADH disebut juga sebagai hormon pituitrin
hormon oksitosin = merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan
mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa hipofise
tulang spenoid.
12. KELENJAR TIROID
terdiri atas 2 buah lobus yang terletak di sebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid
dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Letak, di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada
dinding laring.
Fungsi kelenjar tiroid adalah:
1. bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
2. mengatur penggunaan oksidasi
3. mengatur pengeluaran CO2
4. metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan
5. pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
Hipofungsi akan menyebabkan penyakit kretinisme dan penyakit miksedema sedangkan,
hiperfungsi akan menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari
lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.
KELENJAR PARATIROID
terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang
bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian
belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi “ mengatur kadar kalsium dan
fosfor di dalam tubuh “.
fungsi umum kelenjar paratiroid adalh:
a. mengatur metabilisme fosfor
b. mengatur kadar kalsium darah
13. hipofungsi akan menyebabkan penyakit tetani sedangkan,
hiperfungsi akan menyebabkan kelainan-kelainan seperti: sakit pada tulang, kadar kalsium darah
meningkat, dan kelemahan pada oto-otot
KELENJAR TIMUS
letak = di dalam mediastinum di belakang os sternum, dan di dalam torak kira-kira setinggi bifurkasi
trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari 2 lobus. Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak
dibawah 18 tahun.
Fungsi kelenjar timus adalah:
a. mengaktifkan pertumbuhan badan
b. mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
KELENJAR PANKREATIKA
terdapat pada belakang lambung di depan vetebra limbalis I dan II. Terdiri dari sel-sel alfa dan beta..Sel
alfa = menghasilkan hormon glukagon,sel beta = menghasilkan hormon insulin
fungsi hormon insulin adalah:
mengendalikan kadar glukosa dan memperbaiki tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa
dan lemak.
NB: kepulauan langerhans
14. dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pula-pula langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas:
dasar granulasi dan pewarnanya separuh dari sel ini mensekresikan insulin, yang lainya menghasilkan
polipeptida dari pankreas.
Fungsi: sebagai sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen
dan polipeptida pankreas, serta menghambat sekresi glikogen.
KELENJAR KELAMIN
ada 2 kelenjar yaitu: kelenjar testika dan kelenjar ovarika
kelenjar testika
terdapat pada laki-laki terletak pada skortum menghasilkan hormon “ testosteron “.
Fungsi testosteron adalah:
1. menentukan sifat kejantanan
2. menghasilkan sel mani
3. mengontrol pekerjaan seks sekunder laki-laki (kumis, jakun, jenggot, dll)
kelenjar ovarika
terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kana uterus,menghasilkan hormon
progesteron dan estrogen.
fungsinya adalah:memberikan sifat kewanitaan (pinggul yang besar, payudara yang besar, dll
http://informasi-kesehatan40.blogspot.com/2007/09/sistem-endokrin-definisi-sistem.html