SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia dimanapun dan kapanpun menyelenggarakan usaha pendidikan.
Tidak hanya itu, manusia terutama para ahlinya juga memikirkan berbagai hal
yang menyangkut usaha pendidikan itu sehingga terungkaplah pemikiran-
pemikiran tentang factor-faktor yang mendasari perkembangan manusia
(individu) dalam kaitannya dengan usaha pendidikan serta dasar-dasar
penyelenggaraan pendidikan yang lebih praktis dan metodologis. Di Indonesia,
penyelenggaraan dan pemikiran tentang pola pendidikan tertentu telah
dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan, karenanya banyak teori yang
dikemukakan para pemikir yang bermuara pada munculnya berbagai aliran
pendidikan. Adapun Aliran-aliran pendidikan itu terdiri dari aliran Konvensional
dan Aliran baru yang kini sedang berkembang.
Di Indonesia, penyelenggaraan dan pemiiran tentang pola pendidikan
tertentu telah dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan. Penyelenggaraan dan
pemikiran tentang pendidikan ini banyak yang secara langsung menerima
pengaruh dari pemikiran-pemikiran tersebut diatas, khususnya pemikiran yang
“baru: dan “maju” dari luar negeri. Setelah kemerdekaan, bangsa Indonesia terus
menerus mengusahakan sistem pendidikan atas dasar Pancasila.
2
BAB II
ALIRAN ALIRAN TEORI PENDIDIKAN
Dalam sejarah pendidikan dapat dijumpai berbagai aliran yang didasarkan
pada konsepsi yang berbeda-beda, yaitu:
A. KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN
Aliran ini terdiri atas 4 pilar utama, yaitu :
1. Aliran Empirisme
Aliran ini berdasarkan atas konsepsi yang menyatakan bahwa perkembangan
individu bergantung pada pengalaman-pengalaman yang di peroleh individu
tersebut selama hidupnya. Tokoh aliran ini adalah John locke (1632-1704)
seorang filsuf inggris teorinya dikenal dengan Tabulae Rasae (meja ber;apis lilin),
yang menyebutkan bahwa anak yang baru lahir ke dunia seperti kertas kosong
yang putih bersih. Jhon locke berpendapat anak dilahirkan di dunia ini tanpa
pembawaan melainkan tabula rasa, artinya pengalaman yang akan dihadapinya
dapat mempengaruhinya untuk membentuk tingkah laku, sikap, serta watak
anak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
2. Aliran Nativisme
Aliran ini bertolak belakang dengan konsepsi empirisme , yaitu perkembangan
individu ditentukan faktor bawaan sejak lahir. Tokoh aliran ini adalah
Schopenhaeur seorang fiolsof Jerman yang hidup pada tahun (1788-1880).
Yang berpendapat: Bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan pembawaan
buruk, hasil akhir perkembangan dan pendidikan manusia ditentukan oleh
pembawaan yang sudah di bawa sejak lahir. Prinsipnya , pandangan Nativisme
adalah pengakuan tentang adanya daya hasil yang telah terbentuk sejak manusia
lahir ke dunia, yaitu daya-daya psikologis dan fisiologisnya yang bersifat
3
herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang kapasitasnya berbeda dalam diri
tiap individu.
3. Aliran Naturalisme
Aliran ini hampir bersamaan dengan aliran Nativisme , tokoh Aliran ini adalah J.J
Rousseau seorang filosof Prancis tahun (1712-1778) Rosseau berpendapat dalam
bukunya Email ”Semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari sang
pencipta, tetapi menjadi buruk ditangan manusia ”. Berbeda dengan
Schopenhaur, Rousseau berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir
mempunyai bawaaan yang baik, tidak seorangpun anak lahir dengan
pembawaan buruk. Namun akan rusak oleh tangan manusia. Rousseau ingin
menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba dibuat-buat atau
bersifat “artificial”, sehingga kebaikan anak-anak yang dimiliki secara alamiah
sejak saat kelahirannya itu dapat berkembang secara spontan dan bebas.
Dengan demikian , aliran Naturalisme menitikberatkan pada strategi
pembelajaran yang bersifat paedosentris, artinya, factor kemampuan individu
anak didik menjadi pusat kegiatan proses belajar mengajar.
4. Aliran Konvergensi
Tokoh aliran ini adalah William stern (1871-1939) seorang tokoh pendidikan
Jerman. Aliran yang berdasarkan konsepsi konvergensi ingin mengawinkan dua
aliran yang 180 derajat berlawanan, yaitu aliran empirisme dan aliran nativisme.
Aliran ini berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik
dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh
lingkungan. Jadi faktor pembawaan dan lingkungan sangat penting.
4
B. KONSEPSI DAN ALIRAN “BARU” DALAM PENDIDIKAN
Aliran “konvensional” dalam pendidikan membahas dan menetapkan faktor-
faktor dasar yang mempengaruhi perkembangan manusia ( individu) dan
menerapkan faktor-faktor dasar ini dalam kaitannya dengan berapa jauh usaha
pendidikan perlu dilakukan terhadap individu yang sedang berkembang itu.
Aliran “baru” dalam pendidikan tidak lagi mempersoalkan perlu atau tidak
perluya pendidikan bagi individu yang perlu dikembangkan adalah bagaimana
menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar bermanfaat secara maksimal
bagi individu yang sedang berkembang itu dan bagi lingkungan atau
masyarakatnya.
Disini kita akan membahas beberapa aliran “baru” dalm pendidikan bahan-
bahan dalam buku Agus Suyono (1958 dan 1980) dipakai sebagai bahan acuan
dalam tulisan ini.
1. Pengajaran Alam Sekitar
Konsep pengajaran alam sekitar diilhami oleh kata-kata yang dipetik dari
Emmanuel Kant: “Pengertian tanpa pengamatan adalah kosong dan pengamatan
tanpa pengertian adalah buta.” Hal ini berarti bahwa antara pengamatan dengan
dan pengertian harus terjalin hubungan yang saling menunjang dan saling
memperkuat. Artinya manusia hendaknya mampu memanfaatkan
lingkungannya.
Langkah-langkah pokok pengajaran ini ialah menetapkan tujuan, mengadakan
persiapan, melakukan pengamatan, dan mengolah apa yang diamati.
Keuntungan Pengajaran Alam Sekitar adalah
- Menentang verbalisme dan intelektualisme
5
- Dapat membangkitkan perhatian spontan dari anak -anak untuk
melakukan kegiatan dengan sepenuh hati.
- Anak-anak selalu didorong untuk aktif dan kreatif
- Bahan yang diajarkan dapat mempunyai nilai praktis bagi anak-anak
Salah seorang tokoh pengajaran alam sekitar ialah J. Ligthart (1859-
1916) seorang ahli pendidikan bangsa Belanda. Pengajaran alam sekitar
ini dinamakan “Pengajaran barang sesungguhnya”.
2. Pengajaran Pusat Perhatian
Pengajaran pusat perhatian didasarkan alam sekitar yang objek-objek
pengamatannya dititik-beratkan pada sesuatu pusat tertentu, yaitu hal-hal yang
menarik perhatian manusia dalam menjalani perkembangan hidupnya.
O. Declroy (1871-1932) seorang ahli pendidikan bangsa Belgia yang menjadi
tokoh pengajaran pusat perhatiahan mengaitkan kebutuhan anak dengan empat
instink pokok yang ada pada diri anak, yaitu instink untuk makan, untuk memiliki
dan mempertahankan, untuk melindungi diri dari bahaya dan untuk aktif.
3. Sekolah kerja ( pendidikan individual dan social)
Aliran ini memandang penting antara seorang individu dengan masyarakat dalam
menunjang proses pendidikan, dalam hal ini pendidikan harus seimbang yaitu
untuk kepentingan individu dan untuk kepentingan masyarakat, bagi seorang
individu harus di bina agar dirinya dapat berkembang secara penuh
menyumbangkan kepandaian, kecakapan dan kemampuannya untuk
kepentingan masyarakat, dan sebaliknya masyarakat harus rela menyediakan
sesuatu agar setiap warganya dapat mencapai tingkat perkembangan yang
setinggi- tingginya.
6
4. Pengajaran Proyek
W.H Kalipatrik (1871) yang menyelenggarakan suatu system pengajaran proyek
prinsip dasarnya bahwa pengajaran itu harus aktif ilmiaj dan memasyarakat.
Proyek pada dasarnya adalah tugas yang harus dipecahkan melalui suatu rencana
dan penyelenggaraan kegiatan secara baik.
Langkah-langkah Pokok Pengajaran Proyek yaitu :
1. Persiapan
2. Kegiatan Belajar
3. Penilaian
C. ALIRAN “TRADISIONAL” DAN “MAJU DALAM PENDIDIKAN
Konsepsi pendidikan ada yang cenderung bersifat tradisioanal dan ada yang
bersifat bila ia lebih menekankan peranan pendidik dan hal-hal lain di luar anak
didik. Sebaliknya suatu konsepsi pendidikan bersifat maju apabila menempatkan
anak didik pada kedudukan sentral dalam keseluruhan upaya pendidikan.
Di Amerika Serikat berkembang pesat empat aliran filsafat yang masing-masing
memberikan penekanan yang berbeda yaitu lebih bersifat tradisional dan maju,
yaitu :
1. Aliran Progesivisme
Tokoh aliran ini adalah John Dewey. Aliran ini berpendapat bahwa
manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat
menghadapi serta mengatasi masalah yang bersifat menekan ataupun
masalah-masalah yang bersifat mengancam dirinya. Konsepsi
progresivisme memandang bahwa perubahan, dan bukan keadaan tetap,
merupakan inti dari kenyataan
2. Aliran Esensialisme
7
Aliran Esensial bersumber dari filsafat idealisme dan realisme.
Sumbangan yang diberikan keduanya besifat eklektic. Artinya dua aliran
tersebut Bertemu sebagai pendukung esensialisme yang berpendapat
bahwa pendidikan harus bersendikan nilai-nilai yang dapat
mendatangkan kestabilan, dapat disimpulkan aliran Esensialisme
menghendaki agar landasan pendidikan adalah nilai-nilai esensial, yaitu
yang teruji oleh waktu, bersifat menuntun, dan telah turun menurun dari
zaman ke zaman sejak zaman renaissance.
3. Aliran Perenialisme
Aliran ini mengajak kepada kita untuk setia terhadap prinsip-prinsip yang
sifatnya abadi, bagi pengikut konsep ini keadaan yang tetap adalah lebih
nyata dari pada perubahan , dan keadaan tetap itu lebih ideal daripada
terjadinya perubahan. Tokoh aliran ini adalah Plato, Aristoteles, dan
Thomas Aquino.
4. Aliran Konstruktivisme
Gagasan pokok aliran ini diawali oleh Giambatista Vico, seorang
epistemology Italia Ia berpendapat bahwa tuhan adalah pencipta alam
semesta dan manusia adalah tuan dari ciptaaan, hanya Tuhan yang dapat
mengetahui segala sesuatu karena Ia pencipta segala sesuatu itu. Aliran
ini menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil
konstruksi kognitif dalam diri seseorang melalui pengalaman yang
diterima lewat pancaindra. Dengan demikian aliran ini menolak adanya
transfer pengetahuan yang dilakukan dari seseorang kepada orang lain,
dengan alasan pengetahuan bukan barang yang bias dipindahkan.
D. TAMAN SISWA DAN INS SEBAGAI AWAL PENDIDIKAN DI INDONESIA
Kedua pendidikan ini lahir sebelum masa kemerdekaan yang sama-sama
mengarahkan pada usaha-usaha menuju kemerdekaan bangsa
1. Perguruan kebangsaaan Taman Siswa
8
Didirikan oleh Kihajar Dewantara pada tanggal 03 Juli 1922. Ki hajar Dewantara
adalah tokoh politik penentang penjajah Belanda yang mengutamakan
gerakannya di bidang pendidikan nasional.
Adapun asas-asas Taman siswa adalah :
- Menjadi hak seseorang untuk mengatur dirinya sendiri dengan mengingat
tertibnya persatuan.
- Pengajaran harus membimbing anak menjadi manusia yang merdeka.
- Pendidikan harus didasarkan atas kebudayaan bangsa sendiri tanpa
mengesampingkan kebudayaan bangsa-bangsa lain.
- Pedidika n harus merata untuk seluruh rakyat
- Taman siswa harus hidup dan berkembang dengan kekuatan sendiri.
- Pendidik harus berhamba pada anak atas dasara sikap tanpa pamrih
2. INS ( Indonesische Nederland School )
INS didirikan pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayutaman Sumatera
Barat oleh Moh. Syafei.
Adapun tujuan dari INS adalah :
- Mendidik rakyat kea rah kemerdekaan
- Memberi pendidika yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
- Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat
- Menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri dan berani bertanggung
jawab
- Berusaha untuk dapat berdiri sendiri dan tidak bersedia menerima
bantuan dari orang lain yang mengurangkan kebebasan.
Sebagai seorang pejuang Moh. Safeii menekankan bahwa Indonesia harus
memiliki watak yang merdeka, dengan memberikan alat yang akan
menyadarkannya. Dengan dasar konsepsi tersebut INS didirikan dengan
memakai system sekolah kerja yang kreatif, untuk ini sekolah menyediakan
sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya fasilitasnya pendidikan yang
9
dapat menampung pengembangan bakat anak sesuai dengan kodrat lahir
dan batin.
Kegiatan pendidikan di INS meliputi bidang-bidang berikut :
1. Bidang pendidikan Keterampilan
2. Bidang Pertanian
3. Bidang Karya seni
4. Pendidikan manajemen
10
BAB III
KESIMPULAN
Dalam sejarah pendidikan dapat dijumpai berbagai aliran pendidikan
yang didasarkan pada konsepsi yang berbeda-beda. Konsepsi dan aliran
ini di golongkan sebagai konvensional atau baru serta tradisional atau
maju. Di Indonesia menurut sejarahnya, ada beberapa konsensi
pendidikan yang memiliki cirri yang berbeda-beda , dan didasarkan atas
Sistem Pendidikan Nasional Pancasila.
1. Aliran konvensional dalam pendidikan , antara lain aliran Empirisme,
nativisme, naturalism, konvergensi, telah sejak lama tumbuh di
Eropa. Konsepsi aliran ini lebih menekankan pada factor-faktor yang
mendasari perkembangan anak dan factor-faktor inilah yang
dijadikan dasar pertimbangan perlu atau tidak perlunya usaha
pendidikan.
2. Aliran baru dalam pendidikan tidak lagi lagi mempersoalkan perlu
atau tidak perlunya pendidikan melainkan lebih mengutamakan
penyelenggaraaanusaha pendidikan untuk perkembangan anak
sebesar-besarnya. Di Eropa berkembang antara lain aliran pengajaran
alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, dan sekolah kerja
3. Berbagai aliran pendidikan yang berkembang di Amerika Serikat
seperti Perenialisme, progesivisme, esensialisme,
rekonstruksionalisme.
11
4. Taman Siswa dan Ins adalah penyelenggaraan sistem pendidikan
yang berdasarkan semangat kemerdekaan kebangsaan di tanah air
sejak sebelum kemerdekaan.

More Related Content

What's hot

Ppt landasan pendidikan
Ppt landasan pendidikanPpt landasan pendidikan
Ppt landasan pendidikanmaulana yusuf
 
Aliran''pendidikan
Aliran''pendidikanAliran''pendidikan
Aliran''pendidikanonielapangan
 
Makalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikanMakalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikanRilo P
 
Tugas 3 tik maria monica situmorang
Tugas 3 tik maria monica situmorangTugas 3 tik maria monica situmorang
Tugas 3 tik maria monica situmorangMaria Situmorang
 
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLIALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLIuniversitas Negeri Medan
 
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKANALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKANHanifa Zulfitri
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuRahmitha Solihat
 
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan Pendidikan
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan PendidikanPergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan Pendidikan
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan PendidikanHIMA PGSD FKIP UNS SURAKARTA
 
ALIRAN - ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODREN
ALIRAN - ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODRENALIRAN - ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODREN
ALIRAN - ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODRENUNESA
 
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofHakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofCecep Kustandi
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanfuji dea delpani
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikansheviraayu
 

What's hot (16)

Ppt landasan pendidikan
Ppt landasan pendidikanPpt landasan pendidikan
Ppt landasan pendidikan
 
Aliran''pendidikan
Aliran''pendidikanAliran''pendidikan
Aliran''pendidikan
 
Makalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikanMakalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikan
 
Tugas 3 tik maria monica situmorang
Tugas 3 tik maria monica situmorangTugas 3 tik maria monica situmorang
Tugas 3 tik maria monica situmorang
 
Teori dan konsep pendidikan
Teori dan konsep pendidikanTeori dan konsep pendidikan
Teori dan konsep pendidikan
 
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLIALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
 
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKANALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
 
Falsafah Pendidikan
Falsafah PendidikanFalsafah Pendidikan
Falsafah Pendidikan
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
 
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan Pendidikan
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan PendidikanPergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan Pendidikan
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan Pendidikan
 
ALIRAN - ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODREN
ALIRAN - ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODRENALIRAN - ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODREN
ALIRAN - ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODREN
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofHakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 

Similar to Aliran aliran teori_pendidikan

Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanAhmad Ahadi Yusuf
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanPotpotya Fitri
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanSiwi Danar
 
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan ria gustini
 
Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanElma Pan
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2syskanovalinda
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanOlivia Tifani
 
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5   aliran-aliran pendidikanBahan ajar 5   aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikanDaniel Saroengoe
 
Aliran-aliran filsafat dalam pendidikan .pptx
Aliran-aliran filsafat dalam pendidikan .pptxAliran-aliran filsafat dalam pendidikan .pptx
Aliran-aliran filsafat dalam pendidikan .pptxSDN3LimbanganTengah
 
Makalah filsafat aliran modern
Makalah filsafat aliran modernMakalah filsafat aliran modern
Makalah filsafat aliran modernDwi Cahyo
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Warnet Raha
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Warnet Raha
 

Similar to Aliran aliran teori_pendidikan (20)

Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikan
 
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikan
 
FILSAFAT KEL.5.pptx
FILSAFAT KEL.5.pptxFILSAFAT KEL.5.pptx
FILSAFAT KEL.5.pptx
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5   aliran-aliran pendidikanBahan ajar 5   aliran-aliran pendidikan
Bahan ajar 5 aliran-aliran pendidikan
 
Aliran-aliran filsafat dalam pendidikan .pptx
Aliran-aliran filsafat dalam pendidikan .pptxAliran-aliran filsafat dalam pendidikan .pptx
Aliran-aliran filsafat dalam pendidikan .pptx
 
Makalah filsafat aliran modern
Makalah filsafat aliran modernMakalah filsafat aliran modern
Makalah filsafat aliran modern
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah naturalisme dan abstraksi
Makalah naturalisme dan abstraksiMakalah naturalisme dan abstraksi
Makalah naturalisme dan abstraksi
 
Kuliah 2
Kuliah 2Kuliah 2
Kuliah 2
 

More from Rizal M Suhardi (15)

Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
Nutrisiku
NutrisikuNutrisiku
Nutrisiku
 
Rizal M Suhardi Presentasi
Rizal M Suhardi PresentasiRizal M Suhardi Presentasi
Rizal M Suhardi Presentasi
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
 
Political Science
Political SciencePolitical Science
Political Science
 
OLIMPIANS AND TITANS
OLIMPIANS AND TITANSOLIMPIANS AND TITANS
OLIMPIANS AND TITANS
 
Alexander The Great
Alexander The GreatAlexander The Great
Alexander The Great
 
Genius
GeniusGenius
Genius
 
Martin luther king in politic
Martin luther king in politicMartin luther king in politic
Martin luther king in politic
 
Keep spirit, ambition and love
Keep spirit, ambition and loveKeep spirit, ambition and love
Keep spirit, ambition and love
 
Pewarisan sifat ku
Pewarisan sifat kuPewarisan sifat ku
Pewarisan sifat ku
 
Energi listrik
Energi listrikEnergi listrik
Energi listrik
 
Energi listrik
Energi listrikEnergi listrik
Energi listrik
 
Pewarisan sifat ku
Pewarisan sifat kuPewarisan sifat ku
Pewarisan sifat ku
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 

Aliran aliran teori_pendidikan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN Manusia dimanapun dan kapanpun menyelenggarakan usaha pendidikan. Tidak hanya itu, manusia terutama para ahlinya juga memikirkan berbagai hal yang menyangkut usaha pendidikan itu sehingga terungkaplah pemikiran- pemikiran tentang factor-faktor yang mendasari perkembangan manusia (individu) dalam kaitannya dengan usaha pendidikan serta dasar-dasar penyelenggaraan pendidikan yang lebih praktis dan metodologis. Di Indonesia, penyelenggaraan dan pemikiran tentang pola pendidikan tertentu telah dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan, karenanya banyak teori yang dikemukakan para pemikir yang bermuara pada munculnya berbagai aliran pendidikan. Adapun Aliran-aliran pendidikan itu terdiri dari aliran Konvensional dan Aliran baru yang kini sedang berkembang. Di Indonesia, penyelenggaraan dan pemiiran tentang pola pendidikan tertentu telah dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan. Penyelenggaraan dan pemikiran tentang pendidikan ini banyak yang secara langsung menerima pengaruh dari pemikiran-pemikiran tersebut diatas, khususnya pemikiran yang “baru: dan “maju” dari luar negeri. Setelah kemerdekaan, bangsa Indonesia terus menerus mengusahakan sistem pendidikan atas dasar Pancasila.
  • 2. 2 BAB II ALIRAN ALIRAN TEORI PENDIDIKAN Dalam sejarah pendidikan dapat dijumpai berbagai aliran yang didasarkan pada konsepsi yang berbeda-beda, yaitu: A. KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN Aliran ini terdiri atas 4 pilar utama, yaitu : 1. Aliran Empirisme Aliran ini berdasarkan atas konsepsi yang menyatakan bahwa perkembangan individu bergantung pada pengalaman-pengalaman yang di peroleh individu tersebut selama hidupnya. Tokoh aliran ini adalah John locke (1632-1704) seorang filsuf inggris teorinya dikenal dengan Tabulae Rasae (meja ber;apis lilin), yang menyebutkan bahwa anak yang baru lahir ke dunia seperti kertas kosong yang putih bersih. Jhon locke berpendapat anak dilahirkan di dunia ini tanpa pembawaan melainkan tabula rasa, artinya pengalaman yang akan dihadapinya dapat mempengaruhinya untuk membentuk tingkah laku, sikap, serta watak anak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. 2. Aliran Nativisme Aliran ini bertolak belakang dengan konsepsi empirisme , yaitu perkembangan individu ditentukan faktor bawaan sejak lahir. Tokoh aliran ini adalah Schopenhaeur seorang fiolsof Jerman yang hidup pada tahun (1788-1880). Yang berpendapat: Bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk, hasil akhir perkembangan dan pendidikan manusia ditentukan oleh pembawaan yang sudah di bawa sejak lahir. Prinsipnya , pandangan Nativisme adalah pengakuan tentang adanya daya hasil yang telah terbentuk sejak manusia lahir ke dunia, yaitu daya-daya psikologis dan fisiologisnya yang bersifat
  • 3. 3 herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang kapasitasnya berbeda dalam diri tiap individu. 3. Aliran Naturalisme Aliran ini hampir bersamaan dengan aliran Nativisme , tokoh Aliran ini adalah J.J Rousseau seorang filosof Prancis tahun (1712-1778) Rosseau berpendapat dalam bukunya Email ”Semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari sang pencipta, tetapi menjadi buruk ditangan manusia ”. Berbeda dengan Schopenhaur, Rousseau berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai bawaaan yang baik, tidak seorangpun anak lahir dengan pembawaan buruk. Namun akan rusak oleh tangan manusia. Rousseau ingin menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba dibuat-buat atau bersifat “artificial”, sehingga kebaikan anak-anak yang dimiliki secara alamiah sejak saat kelahirannya itu dapat berkembang secara spontan dan bebas. Dengan demikian , aliran Naturalisme menitikberatkan pada strategi pembelajaran yang bersifat paedosentris, artinya, factor kemampuan individu anak didik menjadi pusat kegiatan proses belajar mengajar. 4. Aliran Konvergensi Tokoh aliran ini adalah William stern (1871-1939) seorang tokoh pendidikan Jerman. Aliran yang berdasarkan konsepsi konvergensi ingin mengawinkan dua aliran yang 180 derajat berlawanan, yaitu aliran empirisme dan aliran nativisme. Aliran ini berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi faktor pembawaan dan lingkungan sangat penting.
  • 4. 4 B. KONSEPSI DAN ALIRAN “BARU” DALAM PENDIDIKAN Aliran “konvensional” dalam pendidikan membahas dan menetapkan faktor- faktor dasar yang mempengaruhi perkembangan manusia ( individu) dan menerapkan faktor-faktor dasar ini dalam kaitannya dengan berapa jauh usaha pendidikan perlu dilakukan terhadap individu yang sedang berkembang itu. Aliran “baru” dalam pendidikan tidak lagi mempersoalkan perlu atau tidak perluya pendidikan bagi individu yang perlu dikembangkan adalah bagaimana menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar bermanfaat secara maksimal bagi individu yang sedang berkembang itu dan bagi lingkungan atau masyarakatnya. Disini kita akan membahas beberapa aliran “baru” dalm pendidikan bahan- bahan dalam buku Agus Suyono (1958 dan 1980) dipakai sebagai bahan acuan dalam tulisan ini. 1. Pengajaran Alam Sekitar Konsep pengajaran alam sekitar diilhami oleh kata-kata yang dipetik dari Emmanuel Kant: “Pengertian tanpa pengamatan adalah kosong dan pengamatan tanpa pengertian adalah buta.” Hal ini berarti bahwa antara pengamatan dengan dan pengertian harus terjalin hubungan yang saling menunjang dan saling memperkuat. Artinya manusia hendaknya mampu memanfaatkan lingkungannya. Langkah-langkah pokok pengajaran ini ialah menetapkan tujuan, mengadakan persiapan, melakukan pengamatan, dan mengolah apa yang diamati. Keuntungan Pengajaran Alam Sekitar adalah - Menentang verbalisme dan intelektualisme
  • 5. 5 - Dapat membangkitkan perhatian spontan dari anak -anak untuk melakukan kegiatan dengan sepenuh hati. - Anak-anak selalu didorong untuk aktif dan kreatif - Bahan yang diajarkan dapat mempunyai nilai praktis bagi anak-anak Salah seorang tokoh pengajaran alam sekitar ialah J. Ligthart (1859- 1916) seorang ahli pendidikan bangsa Belanda. Pengajaran alam sekitar ini dinamakan “Pengajaran barang sesungguhnya”. 2. Pengajaran Pusat Perhatian Pengajaran pusat perhatian didasarkan alam sekitar yang objek-objek pengamatannya dititik-beratkan pada sesuatu pusat tertentu, yaitu hal-hal yang menarik perhatian manusia dalam menjalani perkembangan hidupnya. O. Declroy (1871-1932) seorang ahli pendidikan bangsa Belgia yang menjadi tokoh pengajaran pusat perhatiahan mengaitkan kebutuhan anak dengan empat instink pokok yang ada pada diri anak, yaitu instink untuk makan, untuk memiliki dan mempertahankan, untuk melindungi diri dari bahaya dan untuk aktif. 3. Sekolah kerja ( pendidikan individual dan social) Aliran ini memandang penting antara seorang individu dengan masyarakat dalam menunjang proses pendidikan, dalam hal ini pendidikan harus seimbang yaitu untuk kepentingan individu dan untuk kepentingan masyarakat, bagi seorang individu harus di bina agar dirinya dapat berkembang secara penuh menyumbangkan kepandaian, kecakapan dan kemampuannya untuk kepentingan masyarakat, dan sebaliknya masyarakat harus rela menyediakan sesuatu agar setiap warganya dapat mencapai tingkat perkembangan yang setinggi- tingginya.
  • 6. 6 4. Pengajaran Proyek W.H Kalipatrik (1871) yang menyelenggarakan suatu system pengajaran proyek prinsip dasarnya bahwa pengajaran itu harus aktif ilmiaj dan memasyarakat. Proyek pada dasarnya adalah tugas yang harus dipecahkan melalui suatu rencana dan penyelenggaraan kegiatan secara baik. Langkah-langkah Pokok Pengajaran Proyek yaitu : 1. Persiapan 2. Kegiatan Belajar 3. Penilaian C. ALIRAN “TRADISIONAL” DAN “MAJU DALAM PENDIDIKAN Konsepsi pendidikan ada yang cenderung bersifat tradisioanal dan ada yang bersifat bila ia lebih menekankan peranan pendidik dan hal-hal lain di luar anak didik. Sebaliknya suatu konsepsi pendidikan bersifat maju apabila menempatkan anak didik pada kedudukan sentral dalam keseluruhan upaya pendidikan. Di Amerika Serikat berkembang pesat empat aliran filsafat yang masing-masing memberikan penekanan yang berbeda yaitu lebih bersifat tradisional dan maju, yaitu : 1. Aliran Progesivisme Tokoh aliran ini adalah John Dewey. Aliran ini berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi serta mengatasi masalah yang bersifat menekan ataupun masalah-masalah yang bersifat mengancam dirinya. Konsepsi progresivisme memandang bahwa perubahan, dan bukan keadaan tetap, merupakan inti dari kenyataan 2. Aliran Esensialisme
  • 7. 7 Aliran Esensial bersumber dari filsafat idealisme dan realisme. Sumbangan yang diberikan keduanya besifat eklektic. Artinya dua aliran tersebut Bertemu sebagai pendukung esensialisme yang berpendapat bahwa pendidikan harus bersendikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kestabilan, dapat disimpulkan aliran Esensialisme menghendaki agar landasan pendidikan adalah nilai-nilai esensial, yaitu yang teruji oleh waktu, bersifat menuntun, dan telah turun menurun dari zaman ke zaman sejak zaman renaissance. 3. Aliran Perenialisme Aliran ini mengajak kepada kita untuk setia terhadap prinsip-prinsip yang sifatnya abadi, bagi pengikut konsep ini keadaan yang tetap adalah lebih nyata dari pada perubahan , dan keadaan tetap itu lebih ideal daripada terjadinya perubahan. Tokoh aliran ini adalah Plato, Aristoteles, dan Thomas Aquino. 4. Aliran Konstruktivisme Gagasan pokok aliran ini diawali oleh Giambatista Vico, seorang epistemology Italia Ia berpendapat bahwa tuhan adalah pencipta alam semesta dan manusia adalah tuan dari ciptaaan, hanya Tuhan yang dapat mengetahui segala sesuatu karena Ia pencipta segala sesuatu itu. Aliran ini menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruksi kognitif dalam diri seseorang melalui pengalaman yang diterima lewat pancaindra. Dengan demikian aliran ini menolak adanya transfer pengetahuan yang dilakukan dari seseorang kepada orang lain, dengan alasan pengetahuan bukan barang yang bias dipindahkan. D. TAMAN SISWA DAN INS SEBAGAI AWAL PENDIDIKAN DI INDONESIA Kedua pendidikan ini lahir sebelum masa kemerdekaan yang sama-sama mengarahkan pada usaha-usaha menuju kemerdekaan bangsa 1. Perguruan kebangsaaan Taman Siswa
  • 8. 8 Didirikan oleh Kihajar Dewantara pada tanggal 03 Juli 1922. Ki hajar Dewantara adalah tokoh politik penentang penjajah Belanda yang mengutamakan gerakannya di bidang pendidikan nasional. Adapun asas-asas Taman siswa adalah : - Menjadi hak seseorang untuk mengatur dirinya sendiri dengan mengingat tertibnya persatuan. - Pengajaran harus membimbing anak menjadi manusia yang merdeka. - Pendidikan harus didasarkan atas kebudayaan bangsa sendiri tanpa mengesampingkan kebudayaan bangsa-bangsa lain. - Pedidika n harus merata untuk seluruh rakyat - Taman siswa harus hidup dan berkembang dengan kekuatan sendiri. - Pendidik harus berhamba pada anak atas dasara sikap tanpa pamrih 2. INS ( Indonesische Nederland School ) INS didirikan pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayutaman Sumatera Barat oleh Moh. Syafei. Adapun tujuan dari INS adalah : - Mendidik rakyat kea rah kemerdekaan - Memberi pendidika yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat - Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat - Menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri dan berani bertanggung jawab - Berusaha untuk dapat berdiri sendiri dan tidak bersedia menerima bantuan dari orang lain yang mengurangkan kebebasan. Sebagai seorang pejuang Moh. Safeii menekankan bahwa Indonesia harus memiliki watak yang merdeka, dengan memberikan alat yang akan menyadarkannya. Dengan dasar konsepsi tersebut INS didirikan dengan memakai system sekolah kerja yang kreatif, untuk ini sekolah menyediakan sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya fasilitasnya pendidikan yang
  • 9. 9 dapat menampung pengembangan bakat anak sesuai dengan kodrat lahir dan batin. Kegiatan pendidikan di INS meliputi bidang-bidang berikut : 1. Bidang pendidikan Keterampilan 2. Bidang Pertanian 3. Bidang Karya seni 4. Pendidikan manajemen
  • 10. 10 BAB III KESIMPULAN Dalam sejarah pendidikan dapat dijumpai berbagai aliran pendidikan yang didasarkan pada konsepsi yang berbeda-beda. Konsepsi dan aliran ini di golongkan sebagai konvensional atau baru serta tradisional atau maju. Di Indonesia menurut sejarahnya, ada beberapa konsensi pendidikan yang memiliki cirri yang berbeda-beda , dan didasarkan atas Sistem Pendidikan Nasional Pancasila. 1. Aliran konvensional dalam pendidikan , antara lain aliran Empirisme, nativisme, naturalism, konvergensi, telah sejak lama tumbuh di Eropa. Konsepsi aliran ini lebih menekankan pada factor-faktor yang mendasari perkembangan anak dan factor-faktor inilah yang dijadikan dasar pertimbangan perlu atau tidak perlunya usaha pendidikan. 2. Aliran baru dalam pendidikan tidak lagi lagi mempersoalkan perlu atau tidak perlunya pendidikan melainkan lebih mengutamakan penyelenggaraaanusaha pendidikan untuk perkembangan anak sebesar-besarnya. Di Eropa berkembang antara lain aliran pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, dan sekolah kerja 3. Berbagai aliran pendidikan yang berkembang di Amerika Serikat seperti Perenialisme, progesivisme, esensialisme, rekonstruksionalisme.
  • 11. 11 4. Taman Siswa dan Ins adalah penyelenggaraan sistem pendidikan yang berdasarkan semangat kemerdekaan kebangsaan di tanah air sejak sebelum kemerdekaan.