SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
SEJARAH
PSIKOLOGI ABNORMAL
HISTORY
•Ancient Beliefs
•Demonology
•Exorcism
•Trephining
•Naturalistic
Explanations
•Hippocrates
•Four Humours
•Return to the
Supernatural
•Mass Madness
•Tarantism
•Witchcraft
Demonologi
Awal
Para arkeolog menemukan kerangka
manusia Zaman Batu dengan lubang
sebesar telur pada tengkoraknya.
Interpretasi yang muncul terhadap
lubang tersebut adalah bahwa di zaman
prasejarah percaya bahwa perilaku
abnormal merefleksikan adanya
pengaruh dan serangan dari roh-roh
jahat.
Menggunakan teknik yang disebut
TREPHINATION yaitu membuat
sebuah jalur melalui tengkorak sebagai
jalan keluar bagi roh jahat tersebut.
TREPHINATION
4
Peralatan Trephination
Tata Cara Trephination: Ilustrasi Tengkorak Trephination
Demonologi merupakan suatu doktrin yang
menyebutkan bahwa perilaku abnormal
seseorang disebabkan oleh pengaruh roh jahat
atau kekuatan setan.
Demonologi ditemukan dalam budaya Cina,
Mesir dan Yunani.
Pada zaman Yunani Kuno, orang-orang yang
berperilaku abnormal sering dikirim ke kuil untuk
persembahan pada Aesculapius, yaitu Dewa
Penyembuhan.
Para pendeta
percaya bahwa
Aesculapius
akan
mengunjungi
orang yang
menderita
ketika mereka
tertidur di
dalam kuil
dan
memberikan
PENJELASAN FISIOLOGIS AWAL TERHADAP GANGGUAN MENTAL
PADA MASA ROMA DAN YUNANI KUNO
Abad 5 SM, Hippocrates
(Bapak Kedokteran; penemu
ilmu medis modern)
memisahkan ilmu medis dari
agama, magic dan takhyul.
Ia menolak keyakinan yang
berkembang pada masa
Yunani itu bahwa Tuhan
(dewa) mengirimkan penyakit
fisik dan gangguan mental
sebagai bentuk hukuman.
Hippocrates menjelaskan tentang
pentingnya otak dalam
mempengaruhi pikiran, perilaku dan
emosi manusia. Menurutnya, otak
adalah pusat kesadaran, pusat
intelektual dan emosi. Sehingga jika
cara berpikir dan perilaku seseorang
menyimpang atau terganggu berarti
ada suatu masalah pada otaknya
(otaknya terganggu).
Ia merupakan pelopor somatogenesis
– suatu ide yang menyebutkan bahwa
kondisi soma (tubuh) mempengaruhi
pikiran dan perilaku individu. Jika
soma (tubuh) seseorang terganggu,
maka pikiran dan perilakunya juga
akan terganggu.
HIPPOCRATES
mengklasifikasikan gangguan
mental ke dalam tiga kategori
yaitu:
1. MANIA untuk mengacu pada
kegembiraan yang berlebihan,
2. MELANCHOLIA untuk
menandai depresi yang
berlebihan,
3. FRENITIS
(demam/peradangan otak)
untuk menandai bentuk
perilaku aneh.
Ia lebih percaya pada hal-hal
yang bersifat natural daripada
supranatural.
Hippocrates percaya bahwa
suatu pola hidup tertentu akan
mempengaruhi kesehatan otak
dan tubuh.
Tiga kategori gangguan mental tersebut sampai
sekarang masih digunakan dalam DSM IV dengan
nama yang berbeda:
• GANGGUAN MOOD YAITU BIPOLAR (MANIK-
DEPRESIF)
MANIA
• DEPRESI
MELANCHOLIA
• SKIZOFRENIA
FRENITIS
Selain Hippocrates, ada juga
dokter dari Roma yang
mencoba memberikan
penjelasan naturalistik tentang
gangguan psikotik. Mereka
adalah ASCLEPIADES dan
GALEN.
Keduanya mendukung
perlakuan yang lebih manusiawi
dan perawatan di rumah sakit
bagi para penderita gangguan
mental.
ZAMAN KEGELAPAN ‘THE DARK AGES’
DAN KEMBALINYA DEMONOLOGI
Kematian Galen (130 – 200 M), sebagai dokter
terakhir pada masa klasik Yunani menandai
dimulainya Zaman Kegelapan bagi dunia medis
dan bagi perawatan serta studi tentang perilaku
abnormal.
Pada Zaman Pertengahan dan Renaissance (400 –
1500 M), kalangan gereja dan Kristen meluaskan
pengaruhnya. Gangguan mental kembali
dihubungkan dengan pengaruh spiritual dan
supranatural (Demonologi).
Para pemuka agama pada masa itu
melakukan suatu upacara untuk
mengeluarkan pengaruh roh jahat dari
tubuh seseorang.
Metode tersebut dinamakan EXORCISM.
Rennaisance bermula di Italia pada
tahun 1400-an dan menyebar secara
berangsur-angsur ke seluruh Eropa.
Zaman ini dianggap sebagai
peralihan dari dunia pertengahan
menuju dunia modern.
Ironisnya, ketakutan akan penyihir
juga mengalami peningkatan,
terutama pada akhir abad ke-15
sampai akhir abad ke-17.
Perwakilan Gereja Katolik Roma meyakini bahwa
penyihir membuat perjanjian dengan iblis,
mempraktekkan ritual setan dan melakukan
tindakan-tindakan mengerikan seperti memakan
bayi dan meracuni hasil panen.
Pada tahun 1484, Pope (Paus) Innocent VIII
meminta kepada para pendeta di Eropa untuk
mencari para tukang sihir dan mengumumkan
hukuman mati bagi penyihir.
Selama dua abad berikutnya, lebih dari 100.000
orang yang dituduh sebagai tukang sihir telah
dibunuh.
Untuk menemukan tukang sihir dibuat buku
panduan dan dilakukan “tes terapung”.
Tertuduh yang tenggelam dan terbenam
dianggap tidak bersalah sedangkan tertuduh
yang dapat mempertahankan kepala mereka
di atas permukaan air dianggap bersekutu
dengan iblis.
Apapun hasilnya mereka akan mati?!
Witch hunting mulai mereda pada abad 17
dan 18. Di Spanyol pada tahun 1610,
berbagai tuduhan terhadap tukang sihir yang
ditangkap dinyatakan batal.
Di Swedia, pada tahun 1649, Queen Christina
memerintahkan untuk membebaskan semua
tukang sihir kecuali mereka yang benar-benar
terbukti melakukan pembunuhan.
Di Perancis, tahun 1682, Raja Louis XIV
mengeluarkan dekrit tentang pembebasan
tukang sihir.
Eksekusi terakhir terhadap tukang sihir
dilakukan di Swiss pada tahun 1782.
Sampai akhir Zaman Pertengahan, semua
penderita gangguan mental dianggap sebagai
tukang sihir.
AWAL PEMBANGUNAN ASYLUMS
Jauh sebelum Barat mengenal metode penyembuhan penyakit jiwa
berikut tempat perawatannya, pada abad ke-8 M di Kota Baghdad,
menurut Syed Ibrahim B PhD dalam bukunya berjudul "Islamic
Medicine: 1000 years ahead of its times“
(http://www.ishim.net/ishimj/2/01.pdf dan untuk buku kompilasinya
bisa dilihat di: http://www.scribd.com/doc/11030166/Islamic-
Medicine-Compiled-ebook), rumah sakit jiwa atau insane asylums
telah didirikan para dokter dan psikolog Islam beberapa abad sebelum
peradaban Barat menemukannya.
Hampir semua kota besar di dunia Islam pada era
keemasan telah memiliki rumah sakit jiwa.
Selain di Baghdad, ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah,
insane asylum juga terdapat di kota Fes, Maroko.
Selain itu, rumah sakit jiwa juga sudah berdiri di Kairo,
Mesir pada tahun 800 M.
Pada abad ke-13 M, kota Damaskus dan Aleppo, Suriah
juga telah memiliki rumah sakit jiwa.
Dr Emilie Savage-Smith dari St Cross College di Oxford
mengungkapkan, Islam adalah peradaban pertama
yang memiliki rumah sakit. Menurut dia, rumah sakit
pertama di dunia dibangun Kekhalifahan Abbasiyah di
kota Baghdad, Irak sekitar tahun 800 M. ''Rumah sakit
yang berdiri di Baghdad itu lebih mutakhir
dibandingkan rumah sakit di Eropa Barat yang dibangun
beberapa abad setelahnya,'' papar Savage-Smith
• Savage-Smith mengungkapkan, rumah sakit (RS) Islam terbesar di zaman
keemasan dibangun di Mesir dan Suriah pada abad ke-12 dan 13 M.
Pada masa itu, RS Islam sudah menerapkan sistem perawatan pasien
berdasarkan penyakitnya. Menurut Savage-Smith, pembangunan sebuah
sistem rumah sakit yang begitu luas merupakan salah satu pencapaian
terbesar dalam peradaban Islam pada abad pertengahan.
• Selain itu, peradaban Islam juga sudah memiliki rumah sakit jiwa atau
insane asylum. Menurut dia, masyarakat Muslim juga tercacat sebagai
yang pertama mendirikan dan memiliki rumah sakit jiwa. Rumah sakit
pada era keemasan Islam juga berfungsi sebagai tempat perawatan para
manusia lanjut usia (manula) yang keluarganya kurang beruntung.
• Rumah sakit Islam pada era kejayaannya terbuka bagi semua; laki-laki,
perempuan, warga sipil, militer, kaya, miskin, Muslim dan non-Muslim.
Pada masa itu, rumah sakit memiliki beragam fungsi yakni sebagai; pusat
perawatan kesehatan, rumah penyembuhan bagi pasien yang sedang
dalam tahap pemulihan dari sakit atau kecelakaan.
Pembangunan Asylums selama Renaissance (Zaman
Pencerahan)
• Pada abad 15 dan 16, di Eropa mulai dilakukan pemisahan
dengan serius antara penderita gangguan mental dari
kehidupan sosialnya. Disana dibangun suatu tempat
penampungan yang disebut Asylums. Di asylums itu ditampung
dan dirawat penderita gangguan mental dan para gelandangan.
Mereka dibiarkan untuk tetap bekerja dan tidak diberi suatu
aturan hidup yang jelas.
Lanjutan pembangunan asylums…
• Tahun 1547, Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary
of Bethlehem (kemudian terkenal dengan nama Bedlam – kata
yang umum digunakan pada saat itu untuk menyebut rumah sakit),
sebagai rumah sakit pasien gangguan mental. Kondisi di Bedlam
saat itu cukup menyedihkan: suasananya sangat bising, para
penghuninya dirantai di tempat tidur mereka dan dibiarkan
terbaring di tengah kotoran mereka atau berkeluyuran tanpa ada
yang membantu. Kemudian Bedlam berkembang menjadi hiburan
masyarakat untuk mencela dan menonton tingkah laku orang sakit
jiwa tersebut. Bedlam sendiri kemudian menyediakan tiket untuk
dijual kepada masyarakat.
Gerakan Reformasi : the insane as sick
Konsep baru tentang gangguan dan penyakit mental muncul
dalam Revolusi Amerika dan Perancis sebagai bagian dari proses
pencerahan (renaisans) bidang rasionalisme, humanisme dan
demokrasi politik. Orang gila (insane) kemudian dianggap sebagai
orang sakit.
Chiarugi di Italia dan Muller di Jerman menyuarakan tentang
treatment rumah sakit yang lebih humanis. Tetapi perwujudan
konsep baru dalam bidang ini dipelopori oleh Phillipe Pinel (1745
– 1826).
Lanjutan gerakan reformasi….
Pinel kemudian memulai pekerjaannya dari asylums di Paris yang
bernama La Bicetre. ) pada tahun 1793. Kemudian pada tahun
1795 dia ditempatkan di Salpetriere (rumah sakit jiwa untuk
wanita).
Ia membebaskan pasien dari ikatan rantai dan pasung kemudian
memperlakukannya sebagai seorang yang sakit dan tidak
diperlakukan seperti seekor hewan.
Lanjutan gerakan reformasi….
• Pinel berpendapat bahwa rumah sakit seharusnya merupakan
tempat untuk treatment bukan untuk mengurung. Menurutnya,
pasien gangguan mental pada dasarnya adalah orang normal
yang selayaknya didekati dengan perasaan iba, memahami
mereka serta diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai
individu. Pinel juga menentang adanya hukuman dan pengusiran
bagi para penderita gangguan mental.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikFauzi Taha Ush
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Sely Ai
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologis02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologisMusa Hutauruk
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaAstri Firdasannah
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&millerPretty A
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWNur Arifaizal Basri
 
Kurt lewin
Kurt lewinKurt lewin
Kurt lewinAfrils
 
Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiIntan Irawati
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissanceTri Astuti Utomo (iyas)
 

What's hot (20)

Alat Ukur Psikologi
Alat Ukur PsikologiAlat Ukur Psikologi
Alat Ukur Psikologi
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologis02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologis
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasa
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
 
PSIKOLOGI INDIVIDUAL
PSIKOLOGI INDIVIDUALPSIKOLOGI INDIVIDUAL
PSIKOLOGI INDIVIDUAL
 
Kurt lewin
Kurt lewinKurt lewin
Kurt lewin
 
Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam Psikologi
 
Tes bakat
Tes bakatTes bakat
Tes bakat
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
 

Similar to SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt

Pengantar PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
Pengantar PSIKOLOGI ABNORMAL.pptPengantar PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
Pengantar PSIKOLOGI ABNORMAL.pptashrafkhairulAzam
 
Psikologi klinis 1 pertemuan 2
Psikologi klinis 1 pertemuan 2Psikologi klinis 1 pertemuan 2
Psikologi klinis 1 pertemuan 2Edo Sebastian Jaya
 
Sejarah recovery dalam kesehatan jiwa
Sejarah recovery dalam kesehatan jiwaSejarah recovery dalam kesehatan jiwa
Sejarah recovery dalam kesehatan jiwaBagus Utomo
 
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDF
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDFMELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDF
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDFRusdhyAn
 
Sejarah perkembangan pasien dengan kebutuhan khusus
Sejarah perkembangan pasien dengan kebutuhan khususSejarah perkembangan pasien dengan kebutuhan khusus
Sejarah perkembangan pasien dengan kebutuhan khususRobiatul Adawiyah
 
Pertemuan 1 pengantar psikologi abnormal
Pertemuan 1  pengantar psikologi abnormalPertemuan 1  pengantar psikologi abnormal
Pertemuan 1 pengantar psikologi abnormalAnnisaRizki16
 
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberal
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberalObsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberal
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberalAMIR HAMZAH
 
Friedrich nietszche
Friedrich nietszcheFriedrich nietszche
Friedrich nietszcheswirawan
 
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newPowerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newmateripptgc
 
Kelompok 14 : Sekularisme
Kelompok 14 : SekularismeKelompok 14 : Sekularisme
Kelompok 14 : SekularismeJohn D. Renner
 
RAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptxRAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptxsmkyapis4
 
Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)
Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)
Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)fikri asyura
 
Sejarah skizofrenia
Sejarah skizofrenia Sejarah skizofrenia
Sejarah skizofrenia Bagus Utomo
 
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)Lautan Jiwa
 

Similar to SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt (20)

Pengantar PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
Pengantar PSIKOLOGI ABNORMAL.pptPengantar PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
Pengantar PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
 
Psikologi klinis 1 pertemuan 2
Psikologi klinis 1 pertemuan 2Psikologi klinis 1 pertemuan 2
Psikologi klinis 1 pertemuan 2
 
Sejarah recovery dalam kesehatan jiwa
Sejarah recovery dalam kesehatan jiwaSejarah recovery dalam kesehatan jiwa
Sejarah recovery dalam kesehatan jiwa
 
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDF
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDFMELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDF
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDF
 
Zaman kegelapan
Zaman kegelapanZaman kegelapan
Zaman kegelapan
 
Sejarah perkembangan pasien dengan kebutuhan khusus
Sejarah perkembangan pasien dengan kebutuhan khususSejarah perkembangan pasien dengan kebutuhan khusus
Sejarah perkembangan pasien dengan kebutuhan khusus
 
Pertemuan 1 pengantar psikologi abnormal
Pertemuan 1  pengantar psikologi abnormalPertemuan 1  pengantar psikologi abnormal
Pertemuan 1 pengantar psikologi abnormal
 
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberal
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberalObsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberal
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberal
 
Pss tutor (2)
Pss tutor (2)Pss tutor (2)
Pss tutor (2)
 
Friedrich nietszche
Friedrich nietszcheFriedrich nietszche
Friedrich nietszche
 
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newPowerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan new
 
Materialisme
MaterialismeMaterialisme
Materialisme
 
Sinta akmalia agustin
Sinta akmalia agustinSinta akmalia agustin
Sinta akmalia agustin
 
Sejarah dunia keperawatan
Sejarah dunia keperawatanSejarah dunia keperawatan
Sejarah dunia keperawatan
 
Makalah renasissans
Makalah renasissansMakalah renasissans
Makalah renasissans
 
Kelompok 14 : Sekularisme
Kelompok 14 : SekularismeKelompok 14 : Sekularisme
Kelompok 14 : Sekularisme
 
RAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptxRAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptx
 
Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)
Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)
Bioetika (modul etika, profesional dan humaniora)
 
Sejarah skizofrenia
Sejarah skizofrenia Sejarah skizofrenia
Sejarah skizofrenia
 
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)
Sejarah Skizofrenia (3.0, Indonesian)
 

More from ashrafkhairulAzam

meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptxmeledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptxashrafkhairulAzam
 
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxPERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxashrafkhairulAzam
 
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfashrafkhairulAzam
 
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfashrafkhairulAzam
 
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdfAZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdfashrafkhairulAzam
 
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.pptAZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.pptashrafkhairulAzam
 
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptEfektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptashrafkhairulAzam
 
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxKeterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxashrafkhairulAzam
 
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfashrafkhairulAzam
 
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdfmemulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdfashrafkhairulAzam
 
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptxmemenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptxashrafkhairulAzam
 
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptprinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptashrafkhairulAzam
 

More from ashrafkhairulAzam (20)

meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptxmeledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
 
Anxiety-Disorder.ppt
Anxiety-Disorder.pptAnxiety-Disorder.ppt
Anxiety-Disorder.ppt
 
marketing and branding.pptx
marketing and branding.pptxmarketing and branding.pptx
marketing and branding.pptx
 
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxPERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
 
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
 
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdfAZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
 
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.pptAZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
 
AGRESI DAN ALTRUISME.ppt
AGRESI DAN ALTRUISME.pptAGRESI DAN ALTRUISME.ppt
AGRESI DAN ALTRUISME.ppt
 
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptEfektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
 
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxKeterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
 
kepemimpinan-1.ppt
kepemimpinan-1.pptkepemimpinan-1.ppt
kepemimpinan-1.ppt
 
KEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptxKEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptx
 
Branding.pptx
Branding.pptxBranding.pptx
Branding.pptx
 
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdfmemulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
 
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptxmemenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
 
Social influence.pdf
Social influence.pdfSocial influence.pdf
Social influence.pdf
 
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptprinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
 
the winning election.pptx
the winning election.pptxthe winning election.pptx
the winning election.pptx
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt

  • 3. Demonologi Awal Para arkeolog menemukan kerangka manusia Zaman Batu dengan lubang sebesar telur pada tengkoraknya. Interpretasi yang muncul terhadap lubang tersebut adalah bahwa di zaman prasejarah percaya bahwa perilaku abnormal merefleksikan adanya pengaruh dan serangan dari roh-roh jahat. Menggunakan teknik yang disebut TREPHINATION yaitu membuat sebuah jalur melalui tengkorak sebagai jalan keluar bagi roh jahat tersebut.
  • 4. TREPHINATION 4 Peralatan Trephination Tata Cara Trephination: Ilustrasi Tengkorak Trephination
  • 5. Demonologi merupakan suatu doktrin yang menyebutkan bahwa perilaku abnormal seseorang disebabkan oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan. Demonologi ditemukan dalam budaya Cina, Mesir dan Yunani. Pada zaman Yunani Kuno, orang-orang yang berperilaku abnormal sering dikirim ke kuil untuk persembahan pada Aesculapius, yaitu Dewa Penyembuhan.
  • 6. Para pendeta percaya bahwa Aesculapius akan mengunjungi orang yang menderita ketika mereka tertidur di dalam kuil dan memberikan
  • 7. PENJELASAN FISIOLOGIS AWAL TERHADAP GANGGUAN MENTAL PADA MASA ROMA DAN YUNANI KUNO Abad 5 SM, Hippocrates (Bapak Kedokteran; penemu ilmu medis modern) memisahkan ilmu medis dari agama, magic dan takhyul. Ia menolak keyakinan yang berkembang pada masa Yunani itu bahwa Tuhan (dewa) mengirimkan penyakit fisik dan gangguan mental sebagai bentuk hukuman.
  • 8. Hippocrates menjelaskan tentang pentingnya otak dalam mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi manusia. Menurutnya, otak adalah pusat kesadaran, pusat intelektual dan emosi. Sehingga jika cara berpikir dan perilaku seseorang menyimpang atau terganggu berarti ada suatu masalah pada otaknya (otaknya terganggu). Ia merupakan pelopor somatogenesis – suatu ide yang menyebutkan bahwa kondisi soma (tubuh) mempengaruhi pikiran dan perilaku individu. Jika soma (tubuh) seseorang terganggu, maka pikiran dan perilakunya juga akan terganggu.
  • 9. HIPPOCRATES mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam tiga kategori yaitu: 1. MANIA untuk mengacu pada kegembiraan yang berlebihan, 2. MELANCHOLIA untuk menandai depresi yang berlebihan, 3. FRENITIS (demam/peradangan otak) untuk menandai bentuk perilaku aneh. Ia lebih percaya pada hal-hal yang bersifat natural daripada supranatural. Hippocrates percaya bahwa suatu pola hidup tertentu akan mempengaruhi kesehatan otak dan tubuh.
  • 10. Tiga kategori gangguan mental tersebut sampai sekarang masih digunakan dalam DSM IV dengan nama yang berbeda: • GANGGUAN MOOD YAITU BIPOLAR (MANIK- DEPRESIF) MANIA • DEPRESI MELANCHOLIA • SKIZOFRENIA FRENITIS
  • 11. Selain Hippocrates, ada juga dokter dari Roma yang mencoba memberikan penjelasan naturalistik tentang gangguan psikotik. Mereka adalah ASCLEPIADES dan GALEN. Keduanya mendukung perlakuan yang lebih manusiawi dan perawatan di rumah sakit bagi para penderita gangguan mental.
  • 12. ZAMAN KEGELAPAN ‘THE DARK AGES’ DAN KEMBALINYA DEMONOLOGI Kematian Galen (130 – 200 M), sebagai dokter terakhir pada masa klasik Yunani menandai dimulainya Zaman Kegelapan bagi dunia medis dan bagi perawatan serta studi tentang perilaku abnormal. Pada Zaman Pertengahan dan Renaissance (400 – 1500 M), kalangan gereja dan Kristen meluaskan pengaruhnya. Gangguan mental kembali dihubungkan dengan pengaruh spiritual dan supranatural (Demonologi).
  • 13. Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk mengeluarkan pengaruh roh jahat dari tubuh seseorang. Metode tersebut dinamakan EXORCISM.
  • 14. Rennaisance bermula di Italia pada tahun 1400-an dan menyebar secara berangsur-angsur ke seluruh Eropa. Zaman ini dianggap sebagai peralihan dari dunia pertengahan menuju dunia modern. Ironisnya, ketakutan akan penyihir juga mengalami peningkatan, terutama pada akhir abad ke-15 sampai akhir abad ke-17.
  • 15. Perwakilan Gereja Katolik Roma meyakini bahwa penyihir membuat perjanjian dengan iblis, mempraktekkan ritual setan dan melakukan tindakan-tindakan mengerikan seperti memakan bayi dan meracuni hasil panen. Pada tahun 1484, Pope (Paus) Innocent VIII meminta kepada para pendeta di Eropa untuk mencari para tukang sihir dan mengumumkan hukuman mati bagi penyihir. Selama dua abad berikutnya, lebih dari 100.000 orang yang dituduh sebagai tukang sihir telah dibunuh.
  • 16. Untuk menemukan tukang sihir dibuat buku panduan dan dilakukan “tes terapung”. Tertuduh yang tenggelam dan terbenam dianggap tidak bersalah sedangkan tertuduh yang dapat mempertahankan kepala mereka di atas permukaan air dianggap bersekutu dengan iblis. Apapun hasilnya mereka akan mati?! Witch hunting mulai mereda pada abad 17 dan 18. Di Spanyol pada tahun 1610, berbagai tuduhan terhadap tukang sihir yang ditangkap dinyatakan batal.
  • 17. Di Swedia, pada tahun 1649, Queen Christina memerintahkan untuk membebaskan semua tukang sihir kecuali mereka yang benar-benar terbukti melakukan pembunuhan. Di Perancis, tahun 1682, Raja Louis XIV mengeluarkan dekrit tentang pembebasan tukang sihir. Eksekusi terakhir terhadap tukang sihir dilakukan di Swiss pada tahun 1782. Sampai akhir Zaman Pertengahan, semua penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir.
  • 18. AWAL PEMBANGUNAN ASYLUMS Jauh sebelum Barat mengenal metode penyembuhan penyakit jiwa berikut tempat perawatannya, pada abad ke-8 M di Kota Baghdad, menurut Syed Ibrahim B PhD dalam bukunya berjudul "Islamic Medicine: 1000 years ahead of its times“ (http://www.ishim.net/ishimj/2/01.pdf dan untuk buku kompilasinya bisa dilihat di: http://www.scribd.com/doc/11030166/Islamic- Medicine-Compiled-ebook), rumah sakit jiwa atau insane asylums telah didirikan para dokter dan psikolog Islam beberapa abad sebelum peradaban Barat menemukannya.
  • 19. Hampir semua kota besar di dunia Islam pada era keemasan telah memiliki rumah sakit jiwa. Selain di Baghdad, ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah, insane asylum juga terdapat di kota Fes, Maroko. Selain itu, rumah sakit jiwa juga sudah berdiri di Kairo, Mesir pada tahun 800 M. Pada abad ke-13 M, kota Damaskus dan Aleppo, Suriah juga telah memiliki rumah sakit jiwa.
  • 20. Dr Emilie Savage-Smith dari St Cross College di Oxford mengungkapkan, Islam adalah peradaban pertama yang memiliki rumah sakit. Menurut dia, rumah sakit pertama di dunia dibangun Kekhalifahan Abbasiyah di kota Baghdad, Irak sekitar tahun 800 M. ''Rumah sakit yang berdiri di Baghdad itu lebih mutakhir dibandingkan rumah sakit di Eropa Barat yang dibangun beberapa abad setelahnya,'' papar Savage-Smith
  • 21. • Savage-Smith mengungkapkan, rumah sakit (RS) Islam terbesar di zaman keemasan dibangun di Mesir dan Suriah pada abad ke-12 dan 13 M. Pada masa itu, RS Islam sudah menerapkan sistem perawatan pasien berdasarkan penyakitnya. Menurut Savage-Smith, pembangunan sebuah sistem rumah sakit yang begitu luas merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam peradaban Islam pada abad pertengahan.
  • 22. • Selain itu, peradaban Islam juga sudah memiliki rumah sakit jiwa atau insane asylum. Menurut dia, masyarakat Muslim juga tercacat sebagai yang pertama mendirikan dan memiliki rumah sakit jiwa. Rumah sakit pada era keemasan Islam juga berfungsi sebagai tempat perawatan para manusia lanjut usia (manula) yang keluarganya kurang beruntung.
  • 23. • Rumah sakit Islam pada era kejayaannya terbuka bagi semua; laki-laki, perempuan, warga sipil, militer, kaya, miskin, Muslim dan non-Muslim. Pada masa itu, rumah sakit memiliki beragam fungsi yakni sebagai; pusat perawatan kesehatan, rumah penyembuhan bagi pasien yang sedang dalam tahap pemulihan dari sakit atau kecelakaan.
  • 24. Pembangunan Asylums selama Renaissance (Zaman Pencerahan) • Pada abad 15 dan 16, di Eropa mulai dilakukan pemisahan dengan serius antara penderita gangguan mental dari kehidupan sosialnya. Disana dibangun suatu tempat penampungan yang disebut Asylums. Di asylums itu ditampung dan dirawat penderita gangguan mental dan para gelandangan. Mereka dibiarkan untuk tetap bekerja dan tidak diberi suatu aturan hidup yang jelas.
  • 25. Lanjutan pembangunan asylums… • Tahun 1547, Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem (kemudian terkenal dengan nama Bedlam – kata yang umum digunakan pada saat itu untuk menyebut rumah sakit), sebagai rumah sakit pasien gangguan mental. Kondisi di Bedlam saat itu cukup menyedihkan: suasananya sangat bising, para penghuninya dirantai di tempat tidur mereka dan dibiarkan terbaring di tengah kotoran mereka atau berkeluyuran tanpa ada yang membantu. Kemudian Bedlam berkembang menjadi hiburan masyarakat untuk mencela dan menonton tingkah laku orang sakit jiwa tersebut. Bedlam sendiri kemudian menyediakan tiket untuk dijual kepada masyarakat.
  • 26. Gerakan Reformasi : the insane as sick Konsep baru tentang gangguan dan penyakit mental muncul dalam Revolusi Amerika dan Perancis sebagai bagian dari proses pencerahan (renaisans) bidang rasionalisme, humanisme dan demokrasi politik. Orang gila (insane) kemudian dianggap sebagai orang sakit. Chiarugi di Italia dan Muller di Jerman menyuarakan tentang treatment rumah sakit yang lebih humanis. Tetapi perwujudan konsep baru dalam bidang ini dipelopori oleh Phillipe Pinel (1745 – 1826).
  • 27. Lanjutan gerakan reformasi…. Pinel kemudian memulai pekerjaannya dari asylums di Paris yang bernama La Bicetre. ) pada tahun 1793. Kemudian pada tahun 1795 dia ditempatkan di Salpetriere (rumah sakit jiwa untuk wanita). Ia membebaskan pasien dari ikatan rantai dan pasung kemudian memperlakukannya sebagai seorang yang sakit dan tidak diperlakukan seperti seekor hewan.
  • 28. Lanjutan gerakan reformasi…. • Pinel berpendapat bahwa rumah sakit seharusnya merupakan tempat untuk treatment bukan untuk mengurung. Menurutnya, pasien gangguan mental pada dasarnya adalah orang normal yang selayaknya didekati dengan perasaan iba, memahami mereka serta diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai individu. Pinel juga menentang adanya hukuman dan pengusiran bagi para penderita gangguan mental.