5. Ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan masyarakat berkembang dari seni
atau ilmu pengobatan (the art and science of healing). Dasarnya adalah
pengetahuan alam dan biologi bercampur dengan magis spiritual. Baru
belakangan sekali pengetahuan sosial dan perilaku masuk kedalamnnya.
The art of healing (keterampilan pengobatan) yang dikuasai oleh nenek
moyang manusia pada mulanya didasarkan pada pengertian bahwa
penyakit adalah kutukan dewa, kemasukan roh jahat dan lainnya yang
bersifat magis.
Oleh karena itu pengobatan yang dilakukan oleh dukun-dukun dalam
bentuk do´a-do´a jimat dan sejenisnya, dengan disertai pembuatan ramuan
obat-obatan.
6. Periode sebelum Ilmu Pengetahuan
Jaman kebudayaan Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma, tercatat
bahwa manusia telah melakukan usaha untuk penanggulangan
masalah-masalah kesehatan masyarakat dan penyakit, dengan
ditemukannya peraturan-peraturan tertulis yang mengatur tentang
pembuangan air limbah atau drainase pemukiman, pembangunan
kota, pengaturan air minum dan sebagainya.
Pada permulaan abad pertama sampai dengan kira-kira abad ke -7
kesehatan masyarakat makin dirasakan pentingnya karena berbagai
macam penyakit menular mulai menyerang sebagian besar penduduk
dan telah menjadi epidemi bahkan dibeberapa tempat telah menjadi
endemi.
7. Penyakit kholera sejak abad ke -7 menyebar dari Asia khususnya Timur
Tengah ke Afrika. Disamping itu, lepra juga menyebar mulai dari Mesir ke Asia
dan Eropa melalui para emigran. Upaya untuk mengatasi epidemi dan endemi
penyakit tersebut, dengan mulai memperhatikan masalah lingkungan, terutama
hygiene dan sanitasi lingkungan. Pembuangan kotoran manusia (Latrin),
pengusahaan air minum bersih, pembuangan sampah dan lain-lain.
Abad ke-14 terjadi wabah pes yang paling dahsyat di China dan India. Wabah
penyakit menular ini berlangsung sampai menjelang abad ke-18 termasuk
wabah kolera dan tipus. Masalah kesehatan masyarakat, terutama penyebaran
penyakit-penyakit menular sudah begitu meluas, namun upaya pemecahan
masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh belum dilakukan oleh orang
pada zamannya.
8. Usaha kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak masa penjajahan
Belanda oleh Dr.W.Bosh tahun 1853 seperti cacar,malaria dan penyakit kelamin
merajalela, dengan mendirikan sekolah Dokter Jawa. Usaha lain juga dilakukan
oleh Dr. J.L Hydrich pada tahun 1924 dengan melancarkan program pendidikan
kesehatan masyarakat untuk daerah pedesaan di Pulau Jawa.
Program kesehatan masyarakat yang sudah dirintis oleh pemerintah Belanda
menjadi terlantar ketika jaman pendudukan Jepang. Pada tahun 1950 dengan
bantuan UNICEF program kesehatan masyarakat dihidupkan kembali dengan
dibentuknya Direktorat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tahun 1952 dan 1956
dirintis Usaha Kesehatan Sekolah(UKS).
9. Tahun 1968 diperkenalkan konsep Pusat Kesehatan
Masyarakat(Puskesmas) dan tahun1982 dikeluarkan konsep Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) yang merupakan tatanan yang mencerminkan
upaya bangsa indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat
kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan seperti tercantum
dalam UUD 1945.
Pentingnya masalah kesehatan bagi seluruh bangsa di dunia, maka
dibentuklah Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health
Organization) tahun 1948, yang salah satu butir Deklarasi Hak-hak Azasi
Manusia yaitu kenikmatan untuk memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya adalah hak azasi setiap manusia tanpa memandang
ras,agama,latar belakang politik,sosial,ekonomi.