2. Menurut Kemenkes 2010, anak dengan kebutuhan
khusus adalah anak yang mengalami hambatan fisik
dan/atau mental sehingga mengganggu pertumbuhan
dan perkembangannya secara wajar .
beberapa jenis, antara lain: tuna netra, tuna
rungu, tuna wicara, tuna daksa, tuna laras, gangguan
jiwa dan tuna grahita.
3. Masa Peradaban
Pada masa peradaban roh-roh dipercaya sebagai
penyebab gangguan dan mengusirnya agar sembuh.
Hippocrates menjelaskan perubahan perilaku atau
watak dan gangguan mental disebabkan oleh
perubahan 4 cairan tubuh atau hormon, yang dapat
menghasilkan panas, dingin, kering dan kelembaban.
Orang Yunani menggunakan kuil sebagai rumah sakit
dan memberikan lingkungan udara bersih, sinar
matahari dan air bersih untuk menyembuhkan
penyakit jiwa/mental.
4. Masa Pertengahan
Rumah sakit pertama untuk seorang penderita jiwa /
mental didirikan oleh Pinel di pilih kota La
Bicetre, Paris. Dia memulai dengan tindakan
kemanusiaan dan advokasi, melalui observasi
perilaku, riwayat perkembangan dan menggunakan
komunikasi dengan penderaita.
Weyer, seorang dokter Jerman psikiatrik pertama yang
dapat menjelaskannya melalui kategori diagnostik.
5. Abad 18 dan 19
Keperawatan jiwa dimulai antara tahun 1770 dan 1880
seiring dengan kejadian penanganan pada seorang
penyakit mental.
Keperawtan jiwa yang modern berfokus pada upaya
meningkatkan atau mempertahankan kesehatan jiwa
dan salah satu tujuannya adalah untuk mencegah
terjadinya gangguan jiwa.
6. Awal abad 21, fokus perawatan pada preventif atau
pengobatan berbasis komunitas, yang menggunakan
berbagai pendekatan, antara lain melalui pusat
kesehatan mental, praktek, pelayanan di rumah
sakit, pelayanan day care, home visite dan hospice
care.
sekitar tahun 1945-an fokus perawatan terletak pada
penyakit, yaitu model kuratif (model Curative Care).
Perawatan pasien jiwa difokuskan pada pemberian
pengobatan
7. Sebelum ada RSJ di Indonesia, pasien gangguan jiwa
ditampung di RS Sipil atau RS Militer di
Jakarta, Semarang, dan Surabaya, yang ditampung
pada umumnya penderita gangguan jiwa berat
mulailah didirikan beberapa rumah sakit jiwa.
8. pada zaman Renaissance Anak-anak tunadaksa
(cripple) disebut sebagai setan yang disejajarkan
dengan makhluk jahat dan tidak pantas untuk diberi
hidup.
Dr. William John Little merupakan seoranng ahli ilmu
kedokteran yang pertama kali tertarik meneliti dan
menolong anak – anak yang menunjukkan gejala
spastik diplegia pada tahun 1861 diikuti oleh Dr.
Sigmund Freud (1883) dan Sir Willian Osler (1889).
9. Pada tahun 1946 berdiri Rehabilitasi Centrum (RC) di
Surakarta oleh Prof. Dr. Soeharso. Kemudian
berkembang dengan didirikannya YPAC pada tanggal
5 Februari 1953 oleh Prof. Dr. Soeharso yang
memusatkan perhatian pada bidang perawatan anak
cacat tubuh, aspek sosial, dan pendidikan bagi anak
tunadaksa.
10. Pada tanggal 8 Agustus 1954 dibuka sekolah YPAC
mulai dari tingkat Taman Kanak – Kanak (TK) hingga
Sekolah Rakyat yang sekatang telah berubah nama
menjadi Sekolah Dasar (mulai dari kelas 1 hingga kelas
6). Kemudian pada tahun 1970 didirikan SMP YPAC
dan pada tahun 1977 didirikan SMP LB.
11. Pada bidang pendidikan telah terjadi perubahan
layanan pendidikan berintegrasi dengan anak normal
dalam kelas dan sekolah. Bentuk – bentuk pendidikan
integrasi dilihat dari bentuk pelaksanaannya:
a. Integrasi penuh (integrasi fungsional)
b. Integrasi sebagian (integrasi sosial)
c. Integrasi lokasi (integrasi lingkungan fisik)