SlideShare a Scribd company logo
POSTULAT EUCLID
SACCHERI




                      OLEH
                  PRAMITHA SARI
Giovanni Girolamo Saccheri
(5 September 1667 – 25 Oktober 1733)


Saccheri lahir di San Remo, Genoa (sekarang Italia).
  Saccheri adalah anak dari seorang pengacara. Dia
  mulai ikut pelatihan akademik dengan Yesuit di Genoa
  pada tahun 1685 dan 5 tahun kemudian terdaftar di
  Kampus Jesuit Brera untuk belajar filsafat dan
  teknologi.
Saccheri meninggal di Milan, Italia pada tanggal 25
  Oktober 1733. Dalam karyanya sintesis, Saccheri
  memberikan analisa lengkap tentang masalah
  kesejajaran dalam hal segiempat.
Segiempat Saccheri
Saccheri menarik garis
  yang tegak lurus pada
                           D   C
  ujung-ujung dua buah
  segmen garis yang
  saling sejajar. Bangun
  yang terbentuk ini
  disebut sebagai
  segiempat saccheri           B
                           A
(Saccheri Quadrilateral)
Teorema 1
Segiempat saccheri
  adalah segiempat        D               C
  ABCD dengan AB
  sebagai alasnya, AD
  dan BC adalah kaki-
  kakinya sedemikian
  sehingga AD = BC.
  A dan B
  merupakan sudut          A              B
  siku-siku.


  A dan B dinamakan sudut alas dan C dan D
  dinamakan sudut puncak.
Misalkan ABCD adalah
    segiempat Saccheri
    dengan AD = BC dan          D                C
    A = B = 900. Saccheri
    mampu membuktikan
    C = D. Dan selanjutnya
    mempertimbangkan                         O
    tiga kemungkinan
    mengenai sudut C dan
    sudut D                                      B
                                 A

1. Hipotesis sudut siku-siku (C = D = 90o)
2. Hipotesis sudut tumpul (C = D > 90o)
3. Hipotesis sudut lancip (C = D < 90o)
Teorema 2
Sudut puncak Saccheri adalah sama (Dengan menggunakan
  kelima postulat).

Bukti:
Perhatikan DAB dan CBA
  DAB = CBA = 90, AD = BC, AB adalah garis lurus.
  Dengan SAS postulat, DAB dan CBA adalah kongruen.

Perhatikan juga ACD dan BDC
   Dimana AD = BC, AC = BD, CD adalah garis lurus.
   Dengan SSS postulat, ACD dan BDC adalah kongruen.
Juga ACD = BDC, sehingga OD = OC dan OB = OA.
Teorema 3
Garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari dasar
  dan puncak tegak lurus terhadap keduanya.

Bukti:
M adalah titik tengah AB dan N adalah titik tengah DC.
  Dengan teorema sebelumnya OD = OC,
  DN = CN, dan ON = OM.
             D            N           C




                         O


            A           M           B
Dengan SSS postulat, OCN dan ODN adalah
  kongruen. Sehingga CNO = DNO = 90, yaitu ON
  tegak lurus terhadap CD.

Demikian pula, OAM dan OBM adalah kongruen.
  Sehingga OAM = OBM = 90, yaitu OM tegak
  lurus terhadap AB.

Selain itu, CNO = DON, COB = DOA, BOM =
   AOM.

Jadi, CON + COB + BOM = DON + DOA +
   AOM = 180.

MON adalah garis lurus, dimana MN tegak lurus
 terhadap AB dan CD.
Teorema 4
Pada segiempat Saccheri, sudut-sudut atasnya
  sama besar
                                         D     C
 Bukti:
 Misal diketahui segiempat ABCD.

 Tarik diagonal AC dan BD sehingga
  terbentuk dua segitiga, yaitu ABD
  dan BAC.                          A         B

 Pandang ABD dan BAC
      AD = BC          .... Definisi 1
      A = B          .... Definisi 1
      AB = AB         .... Refeksif
Berdasarkan sisi-sudut-sisi maka ABD  BAC
 akibatnya AC = BD
 Pandang ACD dan BDC
      AD = BC         .... Definisi 1
      AC = BD         .... Akibat ABD  BAC
      DC = DC         .... Refeksif
 Berdasarkan sisi-sudut-sisi maka ACD  BDC
 akibatnya D = C.

Jadi, terbukti bahwa sudut-sudut atas segiempat
Saccheri sama besar.
Teorema 5
 Pada segiempat Saccheri, sudut-sudut atasnya lancip.

   Bukti:
 Berdasarkan Akibat 1 Teorema 3, yaitu jumlah besar
  sudut-sudut dalam segiempat kurang dari 360 maka
      A + B + C + D < 360
      90 + 90 + C + D < 360             .... Definisi 1
                  C + D < 180
                      2C < 180        .... Teorema 4
                      C < 90
 Jadi, terbukti bahwa C dan D adalah lancip.
Latihan soal:Latihan soal.doc
Daftar Pustaka
http://academic.brcc.edu/ryanl/modules/geometry/qu
   adrilaterals/quad_sacc.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Giovanni_Girolamo_Sacc
   heri
http://web.mnstate.edu/peil/geometry/c2euclidnoneu
   clid/6Saccheri.htm
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&s
   ource=web&cd=5&cad=rja&ved=0CDQQFjAE&url
   =http%3A%2F%2Fwww.ms.uky.edu%2F~droyster
   %2Fcourses%2Fspring02%2Fclassnotes%2FCha
   pter04.pdf&ei=6oZRUNvTNY7KrAeGkYCgDQ&us
   g=AFQjCNHv4jKycmaqgCXl87OGVHX5fidU2A&si
   g2=spD0KHTTzTTd2-nbIktRyA
SEKIAN
    DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
maman wijaya
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
Acika Karunila
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Nailul Hasibuan
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
 
Chapter 6 revisi
Chapter 6 revisiChapter 6 revisi
Chapter 6 revisi
Sitiaminah232
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
Yadi Pura
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Muhamad Husni Mubaraq
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Nia Matus
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Nia Matus
 
Geometri Eliptik
Geometri EliptikGeometri Eliptik
Geometri Eliptik
Nila Kumoro Manah
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
Agung Wee-Idya
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Nailul Hasibuan
 
teorema ptolemy
teorema ptolemyteorema ptolemy
teorema ptolemy
Dewi R Maharani,S.S.T,ST
 
geometri terurut
geometri terurutgeometri terurut
geometri terurut
Nailul Hasibuan
 
Dalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitigaDalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitiga
Eri Krismiya
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Acika Karunila
 

What's hot (20)

Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Chapter 6 revisi
Chapter 6 revisiChapter 6 revisi
Chapter 6 revisi
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
Geometri Eliptik
Geometri EliptikGeometri Eliptik
Geometri Eliptik
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
teorema ptolemy
teorema ptolemyteorema ptolemy
teorema ptolemy
 
geometri terurut
geometri terurutgeometri terurut
geometri terurut
 
Dalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitigaDalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitiga
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 

Viewers also liked

Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranpramithasari27
 
Filsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasaFilsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasa
pramithasari27
 
Ppt ctl
Ppt ctlPpt ctl
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusiaPeranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusia
pramithasari27
 
Nikolai Ivanovich Lobachevski
Nikolai Ivanovich Lobachevski         Nikolai Ivanovich Lobachevski
Nikolai Ivanovich Lobachevski
Sabrina Dechima
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
pramithasari27
 
Resume geometri non euclid
Resume geometri non euclidResume geometri non euclid
Resume geometri non euclid
Andriani Widi Astuti
 
Belajar
BelajarBelajar
Tokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh AljabarTokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh Aljabar
ailisda_nur
 
Grup permutasi 1
Grup permutasi 1Grup permutasi 1
Grup permutasi 1
pramithasari27
 
Geometri euclid
Geometri euclidGeometri euclid
Geometri euclid
windarti aja
 
Ppt suku banyak
Ppt suku banyakPpt suku banyak
Ppt suku banyak
pramithasari27
 
tokoh matematik
tokoh matematiktokoh matematik
tokoh matematik
Cikgu Marzuqi
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPFerry Yansyah
 

Viewers also liked (16)

Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Sinus
SinusSinus
Sinus
 
Lkpp
LkppLkpp
Lkpp
 
Filsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasaFilsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasa
 
Ppt ctl
Ppt ctlPpt ctl
Ppt ctl
 
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusiaPeranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusia
 
Nikolai Ivanovich Lobachevski
Nikolai Ivanovich Lobachevski         Nikolai Ivanovich Lobachevski
Nikolai Ivanovich Lobachevski
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Resume geometri non euclid
Resume geometri non euclidResume geometri non euclid
Resume geometri non euclid
 
Belajar
BelajarBelajar
Belajar
 
Tokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh AljabarTokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh Aljabar
 
Grup permutasi 1
Grup permutasi 1Grup permutasi 1
Grup permutasi 1
 
Geometri euclid
Geometri euclidGeometri euclid
Geometri euclid
 
Ppt suku banyak
Ppt suku banyakPpt suku banyak
Ppt suku banyak
 
tokoh matematik
tokoh matematiktokoh matematik
tokoh matematik
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
 

Similar to Saccheri 1

pembelajaran persegi panjang
pembelajaran persegi panjangpembelajaran persegi panjang
pembelajaran persegi panjang
thasyia indira
 
Pengertian dan sifat persegi panjang
Pengertian dan sifat persegi panjangPengertian dan sifat persegi panjang
Pengertian dan sifat persegi panjangMarfell Putra
 
Kesebangunan oke
Kesebangunan okeKesebangunan oke
Kesebangunan oke
arfialestari1
 
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitigaGeometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Ega Agustesa Cahyani
 
Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangle
Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangleIrna nuraeni 3.6 the search for a rectangle
Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangle
Irna Nuraeni
 
4a media pembelajaran
4a media pembelajaran4a media pembelajaran
4a media pembelajaran
Sri Wahyuni Tuloli
 
Materi 1-geo
Materi 1-geoMateri 1-geo
Materi 1-geo
Rahma Aulia Zahra
 
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Nailul Hasibuan
 
Persegi panjang
Persegi panjangPersegi panjang
Persegi panjang
siti sangidah
 
persegi panjang dan persegi
persegi panjang dan persegipersegi panjang dan persegi
persegi panjang dan persegi
Farah Dzil Barr
 
Soal uas semester ii klas x
Soal uas semester ii klas xSoal uas semester ii klas x
Soal uas semester ii klas x
Hendrijanto Mazhend
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
Rahma Siska Utari
 
Tes formatif 1 (geometri)
Tes formatif 1 (geometri)Tes formatif 1 (geometri)
Tes formatif 1 (geometri)
sera abraham
 
kesebangunan.ppt
kesebangunan.pptkesebangunan.ppt
kesebangunan.ppt
mikhawirian
 
kesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
kesebangunan bangun datar kurikulum merdekakesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
kesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
Rau Piko
 
Diknas tot 2013-Geometri Dasar
Diknas tot 2013-Geometri DasarDiknas tot 2013-Geometri Dasar
Diknas tot 2013-Geometri Dasar
Didik Sadianto
 
Kum soal trigonometri
Kum soal trigonometriKum soal trigonometri
Kum soal trigonometriYanna Sanova
 
Kum soal trigonometri
Kum soal trigonometriKum soal trigonometri
Kum soal trigonometriYanna Sanova
 

Similar to Saccheri 1 (20)

pembelajaran persegi panjang
pembelajaran persegi panjangpembelajaran persegi panjang
pembelajaran persegi panjang
 
Pengertian dan sifat persegi panjang
Pengertian dan sifat persegi panjangPengertian dan sifat persegi panjang
Pengertian dan sifat persegi panjang
 
Kesebangunan oke
Kesebangunan okeKesebangunan oke
Kesebangunan oke
 
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitigaGeometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
 
Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangle
Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangleIrna nuraeni 3.6 the search for a rectangle
Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangle
 
4a media pembelajaran
4a media pembelajaran4a media pembelajaran
4a media pembelajaran
 
Materi 1-geo
Materi 1-geoMateri 1-geo
Materi 1-geo
 
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
 
Persegi panjang
Persegi panjangPersegi panjang
Persegi panjang
 
Kesebangunan
KesebangunanKesebangunan
Kesebangunan
 
persegi panjang dan persegi
persegi panjang dan persegipersegi panjang dan persegi
persegi panjang dan persegi
 
Soal uas semester ii klas x
Soal uas semester ii klas xSoal uas semester ii klas x
Soal uas semester ii klas x
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
Tes formatif 1 (geometri)
Tes formatif 1 (geometri)Tes formatif 1 (geometri)
Tes formatif 1 (geometri)
 
kesebangunan.ppt
kesebangunan.pptkesebangunan.ppt
kesebangunan.ppt
 
kesebangunan.ppt
kesebangunan.pptkesebangunan.ppt
kesebangunan.ppt
 
kesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
kesebangunan bangun datar kurikulum merdekakesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
kesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
 
Diknas tot 2013-Geometri Dasar
Diknas tot 2013-Geometri DasarDiknas tot 2013-Geometri Dasar
Diknas tot 2013-Geometri Dasar
 
Kum soal trigonometri
Kum soal trigonometriKum soal trigonometri
Kum soal trigonometri
 
Kum soal trigonometri
Kum soal trigonometriKum soal trigonometri
Kum soal trigonometri
 

Saccheri 1

  • 1. POSTULAT EUCLID SACCHERI OLEH PRAMITHA SARI
  • 2. Giovanni Girolamo Saccheri (5 September 1667 – 25 Oktober 1733) Saccheri lahir di San Remo, Genoa (sekarang Italia). Saccheri adalah anak dari seorang pengacara. Dia mulai ikut pelatihan akademik dengan Yesuit di Genoa pada tahun 1685 dan 5 tahun kemudian terdaftar di Kampus Jesuit Brera untuk belajar filsafat dan teknologi. Saccheri meninggal di Milan, Italia pada tanggal 25 Oktober 1733. Dalam karyanya sintesis, Saccheri memberikan analisa lengkap tentang masalah kesejajaran dalam hal segiempat.
  • 3. Segiempat Saccheri Saccheri menarik garis yang tegak lurus pada D C ujung-ujung dua buah segmen garis yang saling sejajar. Bangun yang terbentuk ini disebut sebagai segiempat saccheri B A (Saccheri Quadrilateral)
  • 4. Teorema 1 Segiempat saccheri adalah segiempat D C ABCD dengan AB sebagai alasnya, AD dan BC adalah kaki- kakinya sedemikian sehingga AD = BC. A dan B merupakan sudut A B siku-siku. A dan B dinamakan sudut alas dan C dan D dinamakan sudut puncak.
  • 5. Misalkan ABCD adalah segiempat Saccheri dengan AD = BC dan D C A = B = 900. Saccheri mampu membuktikan C = D. Dan selanjutnya mempertimbangkan O tiga kemungkinan mengenai sudut C dan sudut D B A 1. Hipotesis sudut siku-siku (C = D = 90o) 2. Hipotesis sudut tumpul (C = D > 90o) 3. Hipotesis sudut lancip (C = D < 90o)
  • 6. Teorema 2 Sudut puncak Saccheri adalah sama (Dengan menggunakan kelima postulat). Bukti: Perhatikan DAB dan CBA DAB = CBA = 90, AD = BC, AB adalah garis lurus. Dengan SAS postulat, DAB dan CBA adalah kongruen. Perhatikan juga ACD dan BDC Dimana AD = BC, AC = BD, CD adalah garis lurus. Dengan SSS postulat, ACD dan BDC adalah kongruen. Juga ACD = BDC, sehingga OD = OC dan OB = OA.
  • 7. Teorema 3 Garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari dasar dan puncak tegak lurus terhadap keduanya. Bukti: M adalah titik tengah AB dan N adalah titik tengah DC. Dengan teorema sebelumnya OD = OC, DN = CN, dan ON = OM. D N C O A M B
  • 8. Dengan SSS postulat, OCN dan ODN adalah kongruen. Sehingga CNO = DNO = 90, yaitu ON tegak lurus terhadap CD. Demikian pula, OAM dan OBM adalah kongruen. Sehingga OAM = OBM = 90, yaitu OM tegak lurus terhadap AB. Selain itu, CNO = DON, COB = DOA, BOM = AOM. Jadi, CON + COB + BOM = DON + DOA + AOM = 180. MON adalah garis lurus, dimana MN tegak lurus terhadap AB dan CD.
  • 9. Teorema 4 Pada segiempat Saccheri, sudut-sudut atasnya sama besar D C Bukti:  Misal diketahui segiempat ABCD.  Tarik diagonal AC dan BD sehingga terbentuk dua segitiga, yaitu ABD dan BAC. A B  Pandang ABD dan BAC AD = BC .... Definisi 1 A = B .... Definisi 1 AB = AB .... Refeksif
  • 10. Berdasarkan sisi-sudut-sisi maka ABD  BAC akibatnya AC = BD  Pandang ACD dan BDC AD = BC .... Definisi 1 AC = BD .... Akibat ABD  BAC DC = DC .... Refeksif Berdasarkan sisi-sudut-sisi maka ACD  BDC akibatnya D = C. Jadi, terbukti bahwa sudut-sudut atas segiempat Saccheri sama besar.
  • 11. Teorema 5 Pada segiempat Saccheri, sudut-sudut atasnya lancip. Bukti:  Berdasarkan Akibat 1 Teorema 3, yaitu jumlah besar sudut-sudut dalam segiempat kurang dari 360 maka A + B + C + D < 360 90 + 90 + C + D < 360 .... Definisi 1 C + D < 180 2C < 180 .... Teorema 4 C < 90 Jadi, terbukti bahwa C dan D adalah lancip.
  • 13. Daftar Pustaka http://academic.brcc.edu/ryanl/modules/geometry/qu adrilaterals/quad_sacc.html http://en.wikipedia.org/wiki/Giovanni_Girolamo_Sacc heri http://web.mnstate.edu/peil/geometry/c2euclidnoneu clid/6Saccheri.htm http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&s ource=web&cd=5&cad=rja&ved=0CDQQFjAE&url =http%3A%2F%2Fwww.ms.uky.edu%2F~droyster %2Fcourses%2Fspring02%2Fclassnotes%2FCha pter04.pdf&ei=6oZRUNvTNY7KrAeGkYCgDQ&us g=AFQjCNHv4jKycmaqgCXl87OGVHX5fidU2A&si g2=spD0KHTTzTTd2-nbIktRyA
  • 14. SEKIAN DAN TERIMA KASIH