SlideShare a Scribd company logo
THE SEARCH FOR A RECTANGLE
TUGAS INDIVIDU
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geometri
Oleh
IRNA NURAENI
198102020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SILIWANGI
2020
THE SEARCH FOR A RECTANGLE
Penyelidikan pada persegi panjang
Teorema 3.6.1
“Diagonal dari segiempat Saccheri adalah kongruen.”
Lihat ΔAED dan ΔBEC
AE BE (diketahui)
A ≅ ∠B (Saccheri = 90o
)
AD BC (Saccheri)
Jadi menurut sifat S-Sd-S, ΔAED ΔBEC
Akibatnya,
DE = CE
Jadi, diagonal dari segiempat Saccheri adalah kongruen.(Terbukti)
Bukti:
Akan dibuktikan panjang diagonal DE = CE
Teorema 3.6.2
“Sudut puncak segiempat Saccheri adalah kongruen.”
Bukti:
Strategi:
1. Gunakan segitiga-segitiga kongruen
Lihat ΔAED dan ΔBEC
AE BE (diketahui)
A ≅ ∠B (Saccheri = 900
)
AD BC (Saccheri)
Jadi menurut sifat S-Sd-S, ΔAED ΔBEC
Akibatnya,
DE = CE
2. Lihat ΔDEF dan ΔCEF
DE CE (akibat)
EF EF (diketahui)
FD FC (diketahui)
Jadi menurut sifat S-S-S, ΔDFE ΔCFE
Akibatnya,
9 = 10 atau DFE = CFE
(i)
2 = 8 (ii)
4 = 6
3. Dari (i) dan (ii) diperoleh
a. 3 + 4 = 5 + 6 berarti AEF = BEF atau AEF ≅ ∠ BEF
AEF + BEF = 180o (berpelurus)
Karena AEF ≅ ∠BEF maka BEF = AEF = 90o
b. 1 + 2 = 7 + 8 berarti ADF = BCF
Jadi, Sudut puncak segiempat Saccheri adalah kongruen (Terbukti)
Teorema 3.6.3
“Sudut puncak segiempat Saccheri tidak tumpul melainkan keduanya lancip atau siku-
siku."
Bukti:
Berdasarkan Teorema Akibat (corollary)
Jumlah sudut sebarang segiempat kurang atau sama dengan 3600
, dan jumlah sudut
alas dalam segiempat saccheri adalah 1800
, maka andaikan besar sudut puncak
segiempat saccheri tumpul, padahal dari teorema sebelumnya dikatakan bahwa
sudutpuncaksegiempatSaccheriadalahkongruen, maka jumlah besar sudut puncak
segiempat saccheri lebih dari 1800
, maka akan terjadi kontradiksi. Terbukti.
Teorema 3.6.4
“Garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri
adalah tegak lurus terhadap keduanya."
Bukti:
Akan dibuktikan bahwa Garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan
sisi alas segiempat Saccheri adalah tegak lurus terhadap keduanya.
Karena F dan E titik tengah maka DF=FC, AE=EB, AD=BC.
Misalkan F titik tengah CD dan E titik tengah AB
Jadi, EF AB (EF adalah Garis yang menghubung kan titik-titik tengah dari sisi atas
dan sisi alas segiempat Saccheri)
Dari 2 diperoleh 9 10 atau
Karena (berpelurus) dan ∠ 𝐷𝐸𝐹 ≅ ∠ 𝐶𝐸𝐹 maka
Jadi, EF ⊥ CD (EF adalah Garis yang menghubung kan titik-titik tengah dari sisi
atas dan sisi alas segiempat Saccheri) (Terbukti)
Teorema Akibat 3.6.5
“Sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri sejajar.”
Bukti:
Dari Teorema 3.6.4, diketahui bahwa garis yang menghubungkan titik-titik tengah
dari sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri adalah tegak lurus terhadap keduanya.
Menurut teorema akibat menyatakan bahwa dua garis yang tegak lurus pada satu
garis yang sama adalah sejajar. Maka terbukti sisi atas dan sisi alas segiempat
Saccheri sejajar.
Teorema Akibat 3.6.6
“Sisi atas segiempat Saccheri lebih besar dari atau sama dengan sisi alasnya.”
Bukti:
Jadi atau
karena (berpelurus) dan
∠𝐴𝐸𝐹 ≅
𝐵 𝐸𝐹
∠𝐴𝐸𝐹 ≅ ∠𝐵𝐸𝐹maka
Segiempat ABCD persegi panjang Sacheri
dimana
Akan ditunjukkan
Lukis
Kasus 1 A B
D C
1
2
3
Kasus 2
Kasus 3
Hal ini berlawanan dengan Teorema Sacheri-Legendre. Dengan kata lain kasus 3 tidak
memenuhi. Sehingga haruslah . Terbukti.
Teorema 3.6.7
“Sudut keempat segiempat Lambert tidak tumpul melainkan lancip atau siku-siku. “
Misalkan tumpul
Karena besar masing-masing ∠ P, ∠ 𝑄, ∠ R adalah 900
, jika tumpul maka jumlah besar
keempat sudutnya lebih dari 3600
. Terjadi suatu kontradiksi dengan Teorema Akibat 3.5.4
Jadi, benar bahwa udut keempat segiempat Lambert tidak tumpul melainkan lancip atau
siku-siku (Teorema 3.6.7 terbukti).
Teorema 3.6.8
“Ukuran sisi diantara dua sudut siku-siku segiempat Lambert kurang dari atau sama
dengan ukuran sisi yang berlawanan itu.”
Bukti:
Diberikan segiempat PQRS adalah segiempat Lambert.
Kemudian
sedangkan
°
Bukti:
P Q
RS
= 90 dan
maka berakibat
°
Jelas PQ ≤ SR dan QR ≤ PS
Asumsikan PQ> SR dan pilih P 'sedemikian sehingga P'Q = SR.
P'QRS adalah sebuah Segiempat Saccheri.
Jadi 1 ≡ 2 dan m 1 = m 2 ≤ 900
Terjadi kontradiksi dengan teorema sudut eksterior ΔPP'S
Jadi PQ ≤ SR
Demikian pula QR ≤ PS Teorema 3.6.8 terbukti.
Teorema 3.6.9
“Ukuran garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi alas
segiempat Saccheri kurang dari atau sama dengan ukuran sisi-sisinya.”
Bukti:
Mempertimbangkan segiempat Saccheri, segiempat ABCD dengan
, dan M dan N beturut-turut merupakan titik tengah dari
alas AB dan puncak DC.
Menurut teorema sebelumnya (Teorema 3.6.4), MN tegak lurus terhadap kedua AB dan CD
Menurut definisi, segiempat AMND dan segiempat CBMN keduanya segiempat Lambert.
Berdasarkan Teorema 3.6.8, MN AD Dan MN CB. Terbukti.
Teorema 3.6.10
“Jika ada sebuah persegi panjang, maka akan ada juga sebuah persegi panjang dengan salah
satu sisinya lebih panjang dari pda ruas garis tertentu. “
Bukti :
Andaikan adalah sebuah persegipanjang dan adalah salah sebarang
garis.kita akan buktkan dengan membentuk sebuah persegipanjang dengan panjang
salah satu sisinya lebih besar dari pada PQ. Dengan membentuk garis, ada sebuah
titik pada sedemikian sehingga D-C-C2 dan CC2 ≅ DC, (gambar 3.6.5).
dengan cara yang sama sebuah titik pada AB sedemikian sehingga A-B-B2 dan
BB2 ≅ AB.
, ,
Menurut teorema 3.3.5 (SASAS), BB2C2C kongruen terhadap , oleh karena itu
∠ B2C2C dan ∠ CC2B2 merupakan sudut siku-siku. Berdasarkan definisi AB2C2D adalah
sebuah persegi panjang dan Kemudian kita ulang lagi dengan membentuk,
kita dapatkan sebuah persegi panjang sedemikian sehigga .
Berdasarkan sifat archimedean dari bilangan real jika dipilih n cukup besar sehingga
Terbukti.
Teorema akibat 3.6.11
“Jika ada sebuah persegi panjang, maka ada sebuah persegi panjang dengan dua
sisinya yang berdekatan panjangnya masing-masing lebih panjang dari dua segmen
tertentu.”
Bukti:
Dengan kata lain. Jika ada persegipanjang ABCD dan segmen garis XY dan ZW
diberikan. Maka ada persegipanjang PQRS sedemikian hingga PQ > XY dan PS >
ZW.
Sesuai dengan Teorema 3.6.10. Ada persegipanjang ABEF dengan AF > XY.
Dengan melukis persegipanjang yang kongruen dengan persegipanjang ABEF
berulang-ulang dan menempatkan di atasnya, kita dapat melukis AFHG dengan AG
> ZW. Karena AF > XY, maka AFHG merupakan persegipanjang PQRS yang
dimaksudkan.
Teorema 3.6.12
“Jika ada sebuah persegi panjang maka ada persegi panjang dengan panjang dua sisi
yang berdekatan kongruen dengan diberikan segmen garis PQ dan RS. “
A
D C
B B2
C2 Cn
Bn
Bukti:
Cara kita membuktikan seperti apa yang dilakukan penjahit. Dengan menggunakan teorema
akibat terdahulu, maka kita memiliki persegipanjang PQRS dengan PQ > XY dan PS > ZW;
kemudian kita potongnya sedemikian hingga panjang PQ = XY dan PS = ZW. Jadi ada titk
Q’ pada PQ sedemikian hingga PQ’ = XY. Dari titik Q’ ditarik garis yang tegak lurus RS
dengan kaki R’. kita tunjukkan bahwa PQ’R’S’ adalah persegipanjang.
Sudut P, R’ dan S adalah siku-siku. Kita tunjukkan pula bahwa PQ’R’ juga siku-siku.
Andaikan PQ’R’S’ > 360, kontradiksi dengan akibat dari teorema sebelumnya.
Andaikan PQ’R’ < 90, maka QQ’R > 90 dan jumlah sudut segi empat
PQ’R’S > 360, kontradiksi dengan akibat dari teorema sebelumnya. Andaikan PQ’R’ <
90, maka QQ’R > 90 jumlah sudut segiempat QQ’R’R > 360 (kontradiksi). Jadi satu-
satunya kemungkinan adalah PQ’R’ = 90, dan PQ’R’S adalah persegi panjang. Dengan
cara yang sama, ada titik S’ pada PS sedemikian hingga PS’ = ZW. Tarik garis S’ tegak
lurus Q’R’ dengan kaki R*. maka, sebagaimana di atas, PQ’R*S’ adalah persegipanjang.
Sisi-sisinya yang berdekatan PQ’ dan PS’ masing-masing sama dengan XY dan ZW, dan
teorema terbukti.
Teorema 3.6.13
“Jika ada sebuah persegi panjang, maka setiap segitiga siku-siku memiliki jumlah sudut
180 °.”
Misalkan jumlah sudut dalam PRQ dan jumlah sudut dalam . Karena
PQRS persegi panjang maka x + y = 3600
. Kita tahu dari teorema saccheri legendre bahwa
x + y masing- masing kurang dari 1800
.
Andaikan x < 1800
, maka y > 1800
. Terjadilah kontadiksi. Sehingga jumlah sudut dalam
segitiga siku-siku ABC yaitu harus 1800
.
Teorema 3.6.14
“Jika ada sebuah persegi panjang, maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut 180 °. “
Bukti:
Bukti:
Misalkan ABC adalah segitigasebuah siku-siku, siku-siku di C. Berdasarkan
teorema 3.6.12 kita dapat mengkontruksi PQRS dimana dan
. Jika kita menarik diagonal
Lihat danABC sehinggaPRQ danABC PRQ sudutjumlahmempunyai
yang sama.
B’ C’
A’ D’
p
q
A
B C
Prosedur pembuktiannya adalah dengan cara menunjukkan bahwa :
1) Setiap segitiga siku-siku adalah tiruan dari sebuah segitiga yang dibentuk dengan cara
membelah persegipanjang pada diagonalnya.
2) Segitiga tersebut mempunyai jumlah sudut 180.
Misalkan ABC siku-siku di B. Menurut Teorema sebelumnya, ada persegipanjang
A’B’C’D’ dengan A’B’ = AB dan B’C’ = BC. Hubungkan A’ dan
C’. Maka ABC A’B’C’, dengan demikian ABC dan A’B’C’ mempunyai
jumlah sudut yang sama. Misalkan : p adalah jumlah sudut A’B’C’dan q adalah
jumlah sudut A’D’C
Maka : p + q = 4.90 = 360, ………………………... (1)
Kita tunjukkan bahwa p = 180. Menurut Teorema sebelumnya, p = 180 atau p < 180.
Andaikan p < 180. Dari persamaan (1) diperoleh q > 180 (bertentangan dengan
teorema 1). Jadi p = 180.
Teorema 3.6.15
“Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut 180 ° maka akan ada sebuah persegi
panjang.”
Bukti:
Misalkan mempunyai jumlah sudut 180.
Akan ditunjukkan siku-siku dengan jumlah sudut 180
Tarik garis tinggi AB siku-siku di D dan
siku-siku si D.
Misal jumlah sudut adalah p dan jumlah sudut
Maka p + q = 2. 90 + 180 = 360
Akan ditunjukkan p = 180
; p < 180 maka q > 180
Hal ini kontradiksi bahwa jumlah sudut
sebarang segitiga kurang atau sama
dengan 180. Jadi siku-siku, misal
yang mempunyai jumlah sudut 180.
A B
C
D
p q
adalah q
B D
E A
1
2
1
2
Dengan mengambil dua segitiga siku-siku, kemudian kedua segitiga tersebut ditempelkan
membentuk persegi panjang.
Lukis dengan E berlainan pihak dengan D dari sisi AB dan BE
Perhatikan bahwa
Teorema akibat 3.6.16
“Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut 180 °, maka setiap segitiga memiliki jumlah
sudut 180 °.”
Bukti:
Diketahui sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut 1800
. Akan ditunjukkan bahwa
setiap segitiga mempunyai jumlah sudut 1800
. Misalkan ada sebuah segitiga yang
mempunyai jumlah sudut 1800
, maka menurut teorema 3.6.15 akan ada sebuah
persegi panjang. Sedangkan menurut teorema 3.6.14, jika ada sebuah persegi
panjang maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut 1800
. Terbukti.
Teorema akibat 3.6.17
“Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut kurang dari 180 °, maka setiap segitiga
memiliki jumlah sudut kurang dari 180 °.”
Bukti:
Misalkan segitiga ABC dengan jumlah sudut < 1800
, perhatikan sebarang segitiga PQR.
Menurut teorema 1, jumlah sudut p ≤ 1800
.
Misalkan p = 1800
, maka menurut akibat 1 dari teorema 6 di atas, sehingga segitiga ABC
mempunyai jumlah sudut 1800
.
Hai ini bertentangan dengan pemisalan di atas.
bersesuaian dengan AD. Karena jumlah sudut adalah 180 maka
dan karena maka dan
.
dan
Jadi, . Terbukti.
Jadi, yang benar adalah p < 1800
.
Teorema 3.6.18
“Paralel mendalilkan Euclidean setara dengan pernyataan berikut: Jumlah sudut dari
setiap segitiga adalah 180 °. “
Bukti:
Kita asumsikan Jumlah sudut dari setiap segitiga adalah 180 ° dan menggunakan
kebenaran pembuktian Paralel mendalilkan Euclidean. Ingat garis l dan titik P tidak
terletak digaris l, misalkan m sebuah garis parallel melalui P tegak lurus dengan
l.(sehingga ada garis seperti hasil dari teorema akibat 3.4.2 ). Jika kita misalkan n
sebuah garis lain yang melalui P, kita akan tunjukkan n memotong l.
Menggunakan pendekaan tak langsung, kita akan anggap n parallel terhadap l.
Karena n tidak sama m, ingat berada diantara ).dan (

More Related Content

What's hot

4 b. irisan bidang
4 b. irisan  bidang4 b. irisan  bidang
4 b. irisan bidang
Tanjungpura Universuty
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Muhamad Husni Mubaraq
 
Soal ksm-matematika-mts-tingkat-provinsi-2014
Soal ksm-matematika-mts-tingkat-provinsi-2014Soal ksm-matematika-mts-tingkat-provinsi-2014
Soal ksm-matematika-mts-tingkat-provinsi-2014
Nurul Azizah
 
Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
Ferry Angriawan
 
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolikParaboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
amahamah4
 
Trigonometri kelas XI
Trigonometri kelas XITrigonometri kelas XI
Trigonometri kelas XI
insan budiman
 
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Yusrina Fitriani Ns
 
PPT Hubungan Antar Sudut
PPT Hubungan Antar SudutPPT Hubungan Antar Sudut
PPT Hubungan Antar Sudut
Septiani Maudy
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Acika Karunila
 
Lks elips lengkap
Lks elips lengkapLks elips lengkap
Lks elips lengkap
nurwa ningsih
 
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Yusrina Fitriani Ns
 
PPT Pola Bilangan
PPT Pola BilanganPPT Pola Bilangan
PPT Pola Bilangan
ShellaSavitri
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
Sholiha Nurwulan
 
Geometri aksioma
Geometri aksiomaGeometri aksioma
Geometri aksioma
linda_rosalina
 
Pola Bilangan Kelas 8
Pola Bilangan Kelas 8Pola Bilangan Kelas 8
Pola Bilangan Kelas 8
AnnisaRamadhani94
 
Sudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut kelilingSudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut keliling
Dafid Kurniawan
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
Yadi Pura
 

What's hot (20)

4 b. irisan bidang
4 b. irisan  bidang4 b. irisan  bidang
4 b. irisan bidang
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
Soal ksm-matematika-mts-tingkat-provinsi-2014
Soal ksm-matematika-mts-tingkat-provinsi-2014Soal ksm-matematika-mts-tingkat-provinsi-2014
Soal ksm-matematika-mts-tingkat-provinsi-2014
 
Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
 
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolikParaboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
Paraboloida eliptik dan paraboloida hiperbolik
 
Trigonometri kelas XI
Trigonometri kelas XITrigonometri kelas XI
Trigonometri kelas XI
 
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
 
PPT Hubungan Antar Sudut
PPT Hubungan Antar SudutPPT Hubungan Antar Sudut
PPT Hubungan Antar Sudut
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Lks elips lengkap
Lks elips lengkapLks elips lengkap
Lks elips lengkap
 
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
PPT Pola Bilangan
PPT Pola BilanganPPT Pola Bilangan
PPT Pola Bilangan
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Geometri aksioma
Geometri aksiomaGeometri aksioma
Geometri aksioma
 
Pola Bilangan Kelas 8
Pola Bilangan Kelas 8Pola Bilangan Kelas 8
Pola Bilangan Kelas 8
 
Sudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut kelilingSudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut keliling
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Ring
RingRing
Ring
 

Similar to Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangle

Pitria maryani 1830206109
Pitria maryani 1830206109Pitria maryani 1830206109
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Nailul Hasibuan
 
Segitiga
SegitigaSegitiga
Segitiga
Bayu Yoga
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
Rahma Siska Utari
 
Kesebangunan 3smp
Kesebangunan 3smpKesebangunan 3smp
Kesebangunan 3smp
Amin Herwansyah
 
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptxGeometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
ResaAditya2
 
kongruensi-kesebangunan.pptx
kongruensi-kesebangunan.pptxkongruensi-kesebangunan.pptx
kongruensi-kesebangunan.pptx
galonkebelakang
 
Tgs bab 2
Tgs bab 2Tgs bab 2
Tgs bab 2cienda
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
HelvyEffendi
 
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.pptKekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
umarhamalik
 
materi tentang teorema pythagoras. ppt
materi tentang teorema pythagoras.   pptmateri tentang teorema pythagoras.   ppt
materi tentang teorema pythagoras. ppt
HaryantiHaryanti16
 
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri EuclidGeometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Nailul Hasibuan
 
kesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
kesebangunan bangun datar kurikulum merdekakesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
kesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
Rau Piko
 

Similar to Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangle (20)

Pitria maryani 1830206109
Pitria maryani 1830206109Pitria maryani 1830206109
Pitria maryani 1830206109
 
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
 
Segitiga
SegitigaSegitiga
Segitiga
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
Kesebangunan 3smp
Kesebangunan 3smpKesebangunan 3smp
Kesebangunan 3smp
 
Saccheri 1
Saccheri 1Saccheri 1
Saccheri 1
 
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptxGeometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
 
segitiga bola
segitiga bolasegitiga bola
segitiga bola
 
kongruensi-kesebangunan.pptx
kongruensi-kesebangunan.pptxkongruensi-kesebangunan.pptx
kongruensi-kesebangunan.pptx
 
Tgs bab 2
Tgs bab 2Tgs bab 2
Tgs bab 2
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Lingkaran
 
Kesebangunan
KesebangunanKesebangunan
Kesebangunan
 
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
 
Presentation end
Presentation endPresentation end
Presentation end
 
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.pptKekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
 
materi tentang teorema pythagoras. ppt
materi tentang teorema pythagoras.   pptmateri tentang teorema pythagoras.   ppt
materi tentang teorema pythagoras. ppt
 
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri EuclidGeometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
 
Ppt bab 2
Ppt bab 2Ppt bab 2
Ppt bab 2
 
kesebangunan.ppt
kesebangunan.pptkesebangunan.ppt
kesebangunan.ppt
 
kesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
kesebangunan bangun datar kurikulum merdekakesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
kesebangunan bangun datar kurikulum merdeka
 

More from Irna Nuraeni

Turunan fungsi
Turunan fungsiTurunan fungsi
Turunan fungsi
Irna Nuraeni
 
Limit fungsi aljabar
Limit fungsi aljabarLimit fungsi aljabar
Limit fungsi aljabar
Irna Nuraeni
 
Integral fungsi aljabar
Integral fungsi aljabarIntegral fungsi aljabar
Integral fungsi aljabar
Irna Nuraeni
 
Persamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat Persamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
Irna Nuraeni
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
Irna Nuraeni
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Lingkaran
Irna Nuraeni
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
Irna Nuraeni
 
Komposisi fungsi dan invers
Komposisi fungsi dan inversKomposisi fungsi dan invers
Komposisi fungsi dan invers
Irna Nuraeni
 
Pesamaan dan fungsi kuadrat irna
Pesamaan dan fungsi kuadrat irnaPesamaan dan fungsi kuadrat irna
Pesamaan dan fungsi kuadrat irna
Irna Nuraeni
 
Irna nuraeni 4.2. teorema kesejajaran dalam geometri euclid
Irna nuraeni 4.2. teorema kesejajaran dalam geometri euclidIrna nuraeni 4.2. teorema kesejajaran dalam geometri euclid
Irna nuraeni 4.2. teorema kesejajaran dalam geometri euclid
Irna Nuraeni
 
Tugas geometri saccheri irna nuraeni
Tugas geometri saccheri irna nuraeniTugas geometri saccheri irna nuraeni
Tugas geometri saccheri irna nuraeni
Irna Nuraeni
 
Catatan irna nuraeni 4.7 some euclidean results concerning triangles
Catatan irna nuraeni 4.7 some euclidean results concerning trianglesCatatan irna nuraeni 4.7 some euclidean results concerning triangles
Catatan irna nuraeni 4.7 some euclidean results concerning triangles
Irna Nuraeni
 
Irna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circles
Irna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circlesIrna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circles
Irna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circles
Irna Nuraeni
 

More from Irna Nuraeni (13)

Turunan fungsi
Turunan fungsiTurunan fungsi
Turunan fungsi
 
Limit fungsi aljabar
Limit fungsi aljabarLimit fungsi aljabar
Limit fungsi aljabar
 
Integral fungsi aljabar
Integral fungsi aljabarIntegral fungsi aljabar
Integral fungsi aljabar
 
Persamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat Persamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Lingkaran
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
 
Komposisi fungsi dan invers
Komposisi fungsi dan inversKomposisi fungsi dan invers
Komposisi fungsi dan invers
 
Pesamaan dan fungsi kuadrat irna
Pesamaan dan fungsi kuadrat irnaPesamaan dan fungsi kuadrat irna
Pesamaan dan fungsi kuadrat irna
 
Irna nuraeni 4.2. teorema kesejajaran dalam geometri euclid
Irna nuraeni 4.2. teorema kesejajaran dalam geometri euclidIrna nuraeni 4.2. teorema kesejajaran dalam geometri euclid
Irna nuraeni 4.2. teorema kesejajaran dalam geometri euclid
 
Tugas geometri saccheri irna nuraeni
Tugas geometri saccheri irna nuraeniTugas geometri saccheri irna nuraeni
Tugas geometri saccheri irna nuraeni
 
Catatan irna nuraeni 4.7 some euclidean results concerning triangles
Catatan irna nuraeni 4.7 some euclidean results concerning trianglesCatatan irna nuraeni 4.7 some euclidean results concerning triangles
Catatan irna nuraeni 4.7 some euclidean results concerning triangles
 
Irna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circles
Irna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circlesIrna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circles
Irna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circles
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangle

  • 1. THE SEARCH FOR A RECTANGLE TUGAS INDIVIDU Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geometri Oleh IRNA NURAENI 198102020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI 2020
  • 2. THE SEARCH FOR A RECTANGLE Penyelidikan pada persegi panjang Teorema 3.6.1 “Diagonal dari segiempat Saccheri adalah kongruen.” Lihat ΔAED dan ΔBEC AE BE (diketahui) A ≅ ∠B (Saccheri = 90o ) AD BC (Saccheri) Jadi menurut sifat S-Sd-S, ΔAED ΔBEC Akibatnya, DE = CE Jadi, diagonal dari segiempat Saccheri adalah kongruen.(Terbukti) Bukti: Akan dibuktikan panjang diagonal DE = CE
  • 3. Teorema 3.6.2 “Sudut puncak segiempat Saccheri adalah kongruen.” Bukti: Strategi: 1. Gunakan segitiga-segitiga kongruen Lihat ΔAED dan ΔBEC AE BE (diketahui) A ≅ ∠B (Saccheri = 900 ) AD BC (Saccheri) Jadi menurut sifat S-Sd-S, ΔAED ΔBEC Akibatnya, DE = CE 2. Lihat ΔDEF dan ΔCEF DE CE (akibat) EF EF (diketahui) FD FC (diketahui) Jadi menurut sifat S-S-S, ΔDFE ΔCFE Akibatnya, 9 = 10 atau DFE = CFE (i)
  • 4. 2 = 8 (ii) 4 = 6 3. Dari (i) dan (ii) diperoleh a. 3 + 4 = 5 + 6 berarti AEF = BEF atau AEF ≅ ∠ BEF AEF + BEF = 180o (berpelurus) Karena AEF ≅ ∠BEF maka BEF = AEF = 90o b. 1 + 2 = 7 + 8 berarti ADF = BCF Jadi, Sudut puncak segiempat Saccheri adalah kongruen (Terbukti) Teorema 3.6.3 “Sudut puncak segiempat Saccheri tidak tumpul melainkan keduanya lancip atau siku- siku." Bukti: Berdasarkan Teorema Akibat (corollary) Jumlah sudut sebarang segiempat kurang atau sama dengan 3600 , dan jumlah sudut alas dalam segiempat saccheri adalah 1800 , maka andaikan besar sudut puncak segiempat saccheri tumpul, padahal dari teorema sebelumnya dikatakan bahwa sudutpuncaksegiempatSaccheriadalahkongruen, maka jumlah besar sudut puncak segiempat saccheri lebih dari 1800 , maka akan terjadi kontradiksi. Terbukti. Teorema 3.6.4 “Garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri adalah tegak lurus terhadap keduanya." Bukti: Akan dibuktikan bahwa Garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri adalah tegak lurus terhadap keduanya.
  • 5. Karena F dan E titik tengah maka DF=FC, AE=EB, AD=BC. Misalkan F titik tengah CD dan E titik tengah AB
  • 6. Jadi, EF AB (EF adalah Garis yang menghubung kan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri) Dari 2 diperoleh 9 10 atau Karena (berpelurus) dan ∠ 𝐷𝐸𝐹 ≅ ∠ 𝐶𝐸𝐹 maka Jadi, EF ⊥ CD (EF adalah Garis yang menghubung kan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri) (Terbukti) Teorema Akibat 3.6.5 “Sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri sejajar.” Bukti: Dari Teorema 3.6.4, diketahui bahwa garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri adalah tegak lurus terhadap keduanya. Menurut teorema akibat menyatakan bahwa dua garis yang tegak lurus pada satu garis yang sama adalah sejajar. Maka terbukti sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri sejajar. Teorema Akibat 3.6.6 “Sisi atas segiempat Saccheri lebih besar dari atau sama dengan sisi alasnya.” Bukti: Jadi atau karena (berpelurus) dan ∠𝐴𝐸𝐹 ≅ 𝐵 𝐸𝐹 ∠𝐴𝐸𝐹 ≅ ∠𝐵𝐸𝐹maka Segiempat ABCD persegi panjang Sacheri dimana Akan ditunjukkan Lukis Kasus 1 A B D C 1 2 3
  • 7. Kasus 2 Kasus 3 Hal ini berlawanan dengan Teorema Sacheri-Legendre. Dengan kata lain kasus 3 tidak memenuhi. Sehingga haruslah . Terbukti. Teorema 3.6.7 “Sudut keempat segiempat Lambert tidak tumpul melainkan lancip atau siku-siku. “ Misalkan tumpul Karena besar masing-masing ∠ P, ∠ 𝑄, ∠ R adalah 900 , jika tumpul maka jumlah besar keempat sudutnya lebih dari 3600 . Terjadi suatu kontradiksi dengan Teorema Akibat 3.5.4 Jadi, benar bahwa udut keempat segiempat Lambert tidak tumpul melainkan lancip atau siku-siku (Teorema 3.6.7 terbukti). Teorema 3.6.8 “Ukuran sisi diantara dua sudut siku-siku segiempat Lambert kurang dari atau sama dengan ukuran sisi yang berlawanan itu.” Bukti: Diberikan segiempat PQRS adalah segiempat Lambert. Kemudian sedangkan ° Bukti: P Q RS = 90 dan maka berakibat °
  • 8. Jelas PQ ≤ SR dan QR ≤ PS Asumsikan PQ> SR dan pilih P 'sedemikian sehingga P'Q = SR. P'QRS adalah sebuah Segiempat Saccheri. Jadi 1 ≡ 2 dan m 1 = m 2 ≤ 900 Terjadi kontradiksi dengan teorema sudut eksterior ΔPP'S Jadi PQ ≤ SR Demikian pula QR ≤ PS Teorema 3.6.8 terbukti. Teorema 3.6.9 “Ukuran garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi alas segiempat Saccheri kurang dari atau sama dengan ukuran sisi-sisinya.” Bukti: Mempertimbangkan segiempat Saccheri, segiempat ABCD dengan , dan M dan N beturut-turut merupakan titik tengah dari alas AB dan puncak DC. Menurut teorema sebelumnya (Teorema 3.6.4), MN tegak lurus terhadap kedua AB dan CD Menurut definisi, segiempat AMND dan segiempat CBMN keduanya segiempat Lambert. Berdasarkan Teorema 3.6.8, MN AD Dan MN CB. Terbukti. Teorema 3.6.10 “Jika ada sebuah persegi panjang, maka akan ada juga sebuah persegi panjang dengan salah satu sisinya lebih panjang dari pda ruas garis tertentu. “ Bukti : Andaikan adalah sebuah persegipanjang dan adalah salah sebarang garis.kita akan buktkan dengan membentuk sebuah persegipanjang dengan panjang salah satu sisinya lebih besar dari pada PQ. Dengan membentuk garis, ada sebuah titik pada sedemikian sehingga D-C-C2 dan CC2 ≅ DC, (gambar 3.6.5). dengan cara yang sama sebuah titik pada AB sedemikian sehingga A-B-B2 dan BB2 ≅ AB. , ,
  • 9. Menurut teorema 3.3.5 (SASAS), BB2C2C kongruen terhadap , oleh karena itu ∠ B2C2C dan ∠ CC2B2 merupakan sudut siku-siku. Berdasarkan definisi AB2C2D adalah sebuah persegi panjang dan Kemudian kita ulang lagi dengan membentuk, kita dapatkan sebuah persegi panjang sedemikian sehigga . Berdasarkan sifat archimedean dari bilangan real jika dipilih n cukup besar sehingga Terbukti. Teorema akibat 3.6.11 “Jika ada sebuah persegi panjang, maka ada sebuah persegi panjang dengan dua sisinya yang berdekatan panjangnya masing-masing lebih panjang dari dua segmen tertentu.” Bukti: Dengan kata lain. Jika ada persegipanjang ABCD dan segmen garis XY dan ZW diberikan. Maka ada persegipanjang PQRS sedemikian hingga PQ > XY dan PS > ZW. Sesuai dengan Teorema 3.6.10. Ada persegipanjang ABEF dengan AF > XY. Dengan melukis persegipanjang yang kongruen dengan persegipanjang ABEF berulang-ulang dan menempatkan di atasnya, kita dapat melukis AFHG dengan AG > ZW. Karena AF > XY, maka AFHG merupakan persegipanjang PQRS yang dimaksudkan. Teorema 3.6.12 “Jika ada sebuah persegi panjang maka ada persegi panjang dengan panjang dua sisi yang berdekatan kongruen dengan diberikan segmen garis PQ dan RS. “ A D C B B2 C2 Cn Bn
  • 10. Bukti: Cara kita membuktikan seperti apa yang dilakukan penjahit. Dengan menggunakan teorema akibat terdahulu, maka kita memiliki persegipanjang PQRS dengan PQ > XY dan PS > ZW; kemudian kita potongnya sedemikian hingga panjang PQ = XY dan PS = ZW. Jadi ada titk Q’ pada PQ sedemikian hingga PQ’ = XY. Dari titik Q’ ditarik garis yang tegak lurus RS dengan kaki R’. kita tunjukkan bahwa PQ’R’S’ adalah persegipanjang. Sudut P, R’ dan S adalah siku-siku. Kita tunjukkan pula bahwa PQ’R’ juga siku-siku. Andaikan PQ’R’S’ > 360, kontradiksi dengan akibat dari teorema sebelumnya. Andaikan PQ’R’ < 90, maka QQ’R > 90 dan jumlah sudut segi empat PQ’R’S > 360, kontradiksi dengan akibat dari teorema sebelumnya. Andaikan PQ’R’ < 90, maka QQ’R > 90 jumlah sudut segiempat QQ’R’R > 360 (kontradiksi). Jadi satu- satunya kemungkinan adalah PQ’R’ = 90, dan PQ’R’S adalah persegi panjang. Dengan cara yang sama, ada titik S’ pada PS sedemikian hingga PS’ = ZW. Tarik garis S’ tegak lurus Q’R’ dengan kaki R*. maka, sebagaimana di atas, PQ’R*S’ adalah persegipanjang. Sisi-sisinya yang berdekatan PQ’ dan PS’ masing-masing sama dengan XY dan ZW, dan teorema terbukti. Teorema 3.6.13 “Jika ada sebuah persegi panjang, maka setiap segitiga siku-siku memiliki jumlah sudut 180 °.”
  • 11. Misalkan jumlah sudut dalam PRQ dan jumlah sudut dalam . Karena PQRS persegi panjang maka x + y = 3600 . Kita tahu dari teorema saccheri legendre bahwa x + y masing- masing kurang dari 1800 . Andaikan x < 1800 , maka y > 1800 . Terjadilah kontadiksi. Sehingga jumlah sudut dalam segitiga siku-siku ABC yaitu harus 1800 . Teorema 3.6.14 “Jika ada sebuah persegi panjang, maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut 180 °. “ Bukti: Bukti: Misalkan ABC adalah segitigasebuah siku-siku, siku-siku di C. Berdasarkan teorema 3.6.12 kita dapat mengkontruksi PQRS dimana dan . Jika kita menarik diagonal Lihat danABC sehinggaPRQ danABC PRQ sudutjumlahmempunyai yang sama. B’ C’ A’ D’ p q A B C
  • 12. Prosedur pembuktiannya adalah dengan cara menunjukkan bahwa : 1) Setiap segitiga siku-siku adalah tiruan dari sebuah segitiga yang dibentuk dengan cara membelah persegipanjang pada diagonalnya. 2) Segitiga tersebut mempunyai jumlah sudut 180. Misalkan ABC siku-siku di B. Menurut Teorema sebelumnya, ada persegipanjang A’B’C’D’ dengan A’B’ = AB dan B’C’ = BC. Hubungkan A’ dan C’. Maka ABC A’B’C’, dengan demikian ABC dan A’B’C’ mempunyai jumlah sudut yang sama. Misalkan : p adalah jumlah sudut A’B’C’dan q adalah jumlah sudut A’D’C Maka : p + q = 4.90 = 360, ………………………... (1) Kita tunjukkan bahwa p = 180. Menurut Teorema sebelumnya, p = 180 atau p < 180. Andaikan p < 180. Dari persamaan (1) diperoleh q > 180 (bertentangan dengan teorema 1). Jadi p = 180. Teorema 3.6.15 “Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut 180 ° maka akan ada sebuah persegi panjang.” Bukti: Misalkan mempunyai jumlah sudut 180. Akan ditunjukkan siku-siku dengan jumlah sudut 180 Tarik garis tinggi AB siku-siku di D dan siku-siku si D. Misal jumlah sudut adalah p dan jumlah sudut Maka p + q = 2. 90 + 180 = 360 Akan ditunjukkan p = 180 ; p < 180 maka q > 180 Hal ini kontradiksi bahwa jumlah sudut sebarang segitiga kurang atau sama dengan 180. Jadi siku-siku, misal yang mempunyai jumlah sudut 180. A B C D p q adalah q B D E A 1 2 1 2
  • 13. Dengan mengambil dua segitiga siku-siku, kemudian kedua segitiga tersebut ditempelkan membentuk persegi panjang. Lukis dengan E berlainan pihak dengan D dari sisi AB dan BE Perhatikan bahwa Teorema akibat 3.6.16 “Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut 180 °, maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut 180 °.” Bukti: Diketahui sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut 1800 . Akan ditunjukkan bahwa setiap segitiga mempunyai jumlah sudut 1800 . Misalkan ada sebuah segitiga yang mempunyai jumlah sudut 1800 , maka menurut teorema 3.6.15 akan ada sebuah persegi panjang. Sedangkan menurut teorema 3.6.14, jika ada sebuah persegi panjang maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut 1800 . Terbukti. Teorema akibat 3.6.17 “Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut kurang dari 180 °, maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut kurang dari 180 °.” Bukti: Misalkan segitiga ABC dengan jumlah sudut < 1800 , perhatikan sebarang segitiga PQR. Menurut teorema 1, jumlah sudut p ≤ 1800 . Misalkan p = 1800 , maka menurut akibat 1 dari teorema 6 di atas, sehingga segitiga ABC mempunyai jumlah sudut 1800 . Hai ini bertentangan dengan pemisalan di atas. bersesuaian dengan AD. Karena jumlah sudut adalah 180 maka dan karena maka dan . dan Jadi, . Terbukti.
  • 14. Jadi, yang benar adalah p < 1800 . Teorema 3.6.18 “Paralel mendalilkan Euclidean setara dengan pernyataan berikut: Jumlah sudut dari setiap segitiga adalah 180 °. “ Bukti: Kita asumsikan Jumlah sudut dari setiap segitiga adalah 180 ° dan menggunakan kebenaran pembuktian Paralel mendalilkan Euclidean. Ingat garis l dan titik P tidak terletak digaris l, misalkan m sebuah garis parallel melalui P tegak lurus dengan l.(sehingga ada garis seperti hasil dari teorema akibat 3.4.2 ). Jika kita misalkan n sebuah garis lain yang melalui P, kita akan tunjukkan n memotong l. Menggunakan pendekaan tak langsung, kita akan anggap n parallel terhadap l. Karena n tidak sama m, ingat berada diantara ).dan (