SlideShare a Scribd company logo
http://ardiansyahbs.blogspot.com/2014/03/hubungan-linguistik-dan-sosiolinguistik.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa mempunyai dua aspek mendasar, yaitu bentuk, baik bunyi dan tulisan maupun
strukturnya, dan makna, baik leksikal maupun fungsional dan struktural. Jikalau kita
memperhatikan bahasa dengan terperinci dan teliti, kita akan melihat bahwa bahasa itu dalam
bentuk dan maknanya menunujukkan perbedaan-perbedaan kecil besar antara pengungkapannya
yang satu dengan pengungkapan lainnya.
Bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas manusiawi yang membedakannya dari
makhluk-makhluk yang lain. Ilmu yang mempelajari hakikat dan ciri-ciri bahasa ini disebut ilmu
linguistik
Bahasa ini dapat dikaji dari berbagai sudut dan memberikan perhatian khusus pada unsur-
unsur bahasa yang berbeda-beda dan pada hubungan-hubungan (atau struktur) yang berbeda-
beda pula. Dengan begitulah lahir beberapa cabang linguistik, salah satunya adalah dialektologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan ragam-ragam sesuatu bahasa
dalam hubungan daerah pemakaian bahasa itu, dan seterusnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah linguistik itu?
2. Apakah sosiolinguistik itu?
3. Apa hubungan antara linguistik dan sosiolinguistik itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Linguistik
Kata linguistik berasal dari kata lain lingua yang artinya bahasa. Kemudian dalam bahasa
Prancis langue dan langage. Sedangkan dalam bahasa Inggris yaitu linguistic, dan dalam bahasa
Indonesianya yaitu linguistik.
Bagi de Saussure, langue adalah salah satu bahasa (misalnya bahasa Prancis, bahasa
Inggris, atau bahasa Indonesia) sebagai suatu sistem. Sebaliknya, langage berarti bahasa sebagai
sifat khas makhluk manusia, seperti dalam ucapan “Manusia memiliki bahasa, binatang tidak
memiliki bahasa”.
Dalam bahasa Indonesia ahli linguistik disebut “linguis”, yang dipinjam dari kata
Inggrislinguist. Linguist berarti ‘seseorang yang fasih dalam berbagai bahasa’.[1]
Ilmu linguistik sering disebut “linguistik umum”. Artinya ilmu linguistik tidak hanya
menyelidiki salah satu bahasa saja (seperti bahasa Inggris atau bahasa Indonesia), tetapi
linguistik itu menyangkut bahasa pada umumnya. Jika kita pakai istilah dari de Saussure, dapat
kita rumuskan bahwa ilmu linguistik tidak hanya meneliti salah satu langue saja, tetapi
juga langageitu, yaitu bahasa pada umumnya.
Meskipun bahasa-bahasa di dunia ini berbeda satu sama lain, ada persamaannya juga.
Kedua hal itu diteliti oleh ahli linguistik, dan oleh karena itu linguistik itu sering dikatakan
bersifat umum.
B. Objek Linguistik
Jelasnya objek linguistik adalah bahasa. Akan tetapi pengertian istilah “bahasa” itu belum
tentu jelas.
Pertama, istilah bahasa sering dipakai dalam arti kiasan, seperti dalam ungkapan seperti
“bahasa tari”, “bahasa alam”, “bahasa tubuh”, dan lain sebagainya. Perlu diperhatikan bahwa arti
kiasan seperti itu tidak termasuk arti istilah “bahasa” dalam ilmu linguistik.
Kedua, ada pengertian istilah bahasa dalam arti harafiah. Arti itu yang kita temukan dalam
ungkapan seperti “ilmu bahasa”, “bahasa Indonesia”, “bahasa Inggris”, semestaan bahasa”, dan
lain sebagainya.
Hanya dalam pengetian kedua inilah bahasa itu menjadi objek ilmu linguistik. Di samping
itu, kita juga membedakan bahasa tutur dan bahasa tulis. Bahasa tulis dapat disebut “turunan”
dari bahasa tutur. Bahasa tutur merupakan objek primer ilmu linguistik, sedangkan bahasa tulis
merupakan objek sekunder linguistik.
Perlu diperhatikan bahwa menguasai suatu bahasa (dalam arti dapat memakai secara
lancar) tidak sama dengan mampu menerangkan kaidah-kaidahnya. Tambahan pula, belajar suatu
bahasa tidak sama dengan belajar tentang bahasa tersebut. Misalnya, anda menguasai bahasa
Indonesia, tetapi tanpa keahlian khusus anda tidak dapat menerangkan tata bahasa Indonesia.
Dengan perkataan lain, apa yang anda kuasai memang merupakan objek penelitian linguistik
terhadap bahasa Indonesia, tetapi cara menguasai bahasa tersebut bukanlah objek linguistik.
Lingustik lebih memusatkan perhatiannya kepada bahasa sebagai medium komunikasi
daripada sebagai hal-hal lain, apakah dalam bentuk lisannya ataukah dalam bentuk tertulisnya.
Oleh karena ada ahli-ahli lain yang mempelajari manusia dari berbagai aspek, dan sering kali
ahli-ahli itu mempergunakan juga linguistik sebagai alat untuk menganalisis bahasa dalam
bidang mereka, maka terjadi semacam gabungan pendekatan dalam studi itu. Seorang sarjana
sosiologi dapat mengadakan studi tentang keadaan sosial sehubungan dengan penguasaan
bahasa. Umpamanya orang-orang desa yang terpaksa pindah ke kota-kota dapat diselidiki
tentang penguasaan bahasa pertama mereka, karena waktu di desa mereka itu khusus memakai
bahasa pertama. Setelah tinggal di kota dan karena keadaan masyarakat, mau tak mau mereka
terpaksa “belajar” dan memakai BI. Oleh karena keadaan ini seorang sarjana sosial dapat
mempelajari dengan bantuan linguistik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Dimana
saja orang-orang desa itu memakai bahasa pertama BI? Dengan siapa saja mereka itu
menggunakan bahasa-bahasa ini masing-masing? Untuk keperluan apa saja mereka itu memakai
bahasa itu masing-masing? Dan sebagainya. Studi antar disiplin semacam itu biasa
disebut linguistik sosiologi.[2]
Jadi yang menjadi objek linguistik bukanlah ujar, melainkan bahasa, tetapi karena bahasa
itu hanya ada di dalam kesadaran pembicara-pembicara, linguistik harus menggalinya untuk
diformulasikan, melalui penyelidikan-penyelidikan ujar itu.[3]
C. Pengertian Sosiolinguistik
Istilah sosiolinguistik jelas terdiri dari unsur: sosio dan linguistik. Kita mengetahui arti
linguistik, yaitu ilmu yang mempelajari atau membicarakan bahasa, khususnya unsur-unsur
bahasa (fonem, morfem, kata, kalimat) dan hubungan antara unsur-unsur itu (struktur), termasuk
hakikat dan pembentukan unsur-unsur itu. Unsur sosio adalah seakar dengan sosial, yaitu yang
berhubungan dengan masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat, dan fungsi-fungsi
kemasyarakatan. Jadi sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan
dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Boleh juga dikatakan bahwa
sosiolinguistik mempelajari dan membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya
perbedaan-perbedaan (variasi) yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor
kemasyarakatan (sosial).
Ada dua aspek yang mendasar dalam pengertian masyarakat. Pertama, anggota-anggota
suatu masyarakat hidup dan berusaha bersama secara berkelompok-kelompok. Kedua, anggota-
anggota dan kelompok-kelompok masyarakat ini dapat hidup bersama karena ada suatu
perangkat hukum dan adat kebiasaan yang mengatur kegiatan dan tindak laku mereka, termasuk
tindak laku berbahasa. Dalam sosiolinguistik, kedua aspek ini dibicarakan, tetapi umumnya lebih
banyak tekanan diberikan pada aspek kekelompokan itu.
D. Masalah-masalah Sosiolinguistik
Masalah utama yang dibahas oleh, atau dikaji dalam sosiolinguistik ialah:
1. Mengkaji bahasa dalam konteks sosial dan kebudayaan;
2. Menghubungkan faktor-faktor kebahasaan, ciri-ciri, dan ragam bahasa dengan situasi serta
faktor-faktor sosial dan budaya;
3. Mengkaji fungsi-fungsi sosial dan penggunaan bahasa dalam masyarakat.
Topik-topik umum dalam pembahasan sosiolinguistik ialah:
1. Bahasa, dialek, idiolek, dan ragam bahasa;
2. Repertoar bahasa;
3. Masyarakat bahasa;
4. Kedwibahasaan dan kegandabahasaan;
5. Fungsi kemasyarakatan bahasa dan profil sosiolinguistik.
E. Kegunaan
Sosiolinguistik timbul dalam tahun1960 an setelah semakin terasa bahwa pandangan
linguistik mengenai bahasa, walaupun esensial sebagai dasar pembicaraan atau pengkajian
bahasa, adalah terlalu sempit untuk menerangkan tindak laku berbahasa manusia.
Hasil-hasil pengkajian masalah-masalah sosiolinguistik telah membuat guru-guru bahasa
lebih berhati-hati dalam mencap salah satu bentuk bahasa sebagai kesalahan, karena perlu
disadari bahwa bahasa bukanlah mempunyai hanya satu bentuk saja dan bahwa, dalam
berbahasa, sesuatu masyarakat bahasa bukan homogeny, sebabakan selalu terdapat variasi-
variasi berdasarkan daerah, tingkat sosial, pekerjaan penutur, dan sebagainya. Hasil-hasil
pengkajian sosiolinguistik membuat kita semakin mengerti hubungan antara perencanaan bahasa
sebagai sesuatu kegiatan sosiolinguistik dengan pengajaran bahasa khususnya dan pendidikan
umumnya.
Mungkin, hasil pengkajian sosiolinguistik yang akan lebih penting dan relevan untuk
pengajaran bahasa ialah pembedaan antara kemampuan tata bahasa dan kemampuan
komunikatif. Maksud dari kemapuan tata bahasa ialah kemampuan untuk membentuk satuan-
satuan bahasa (kata, frase, dan kalimat) sesuai aturan-aturan tata bahasa. Kemampuan
komunikatif ialah kemampuan untuk memilih dan menggunakan satuan-satuan bahasa itu sesuai
dengan aturan-aturan penggunaan bahasa dengan keadaan sosiolinguistik.[4]
F. Hubungan Sosiolinguistik dengan Linguistik
Ada dua orientasi yang secara fundamental berbeda, dan itu tergantung pada kuatnya
dukungan masing-masing ahlinya:
1. Dukungan lemah dalam sosiolinguistik yang melihat satu kajian yang masih bergantung pada
dan menjadi bagian dari kajian tentang tata bahasa.
2. Dukungan kuat yang menyanggah sudah cukupnya deskripsi linguistik yang kini ada dan
menyarankan dibuatnya rumusan tujuan baru dan metode linguistik agar dapat mencakup data-
data sosial yang relevan dalam penggunaan bahasa.
Dalam usaha mengkorelasikan linguistik dan struktur sosial, ahli linguistik memilih
orientasi pada data yang mencakup ciri-ciri yang dipaksa melihat kenyataan yang tidak sesuainya
model dedukatif yang ada sekarang, yaitu kalimat oleh kalimat itu sendiri, pengetahuan internal
tentang kode yang sudah dimiliki di dalam diri pembicara pendengar; antara lain seperti
menciptakan suatu grammar yang’…bukan merupakan model bagi seorang pembicara atau
pendengar’ tapi merupakan karakterisasi dari’…dalam istilah yang paling netral disebut
pengetahuan bahasa yang memberikan dasar bagi penggunaan bahasa itu secara nyata oleh
pembicara-pendengar. Seperti halnya sosiologi, ia akan tertarik pada’…kompetensi dan aksi
yang merupakan hal pokok dalam memahami kegiatan sehari-hari.
Keluasan bidang masalah yang akan dipilih untuk mendefinisikan oleh ahli sosiolinguistik
bergantung pada pengertian dan pemikirannya tentang sistem apakah bahasa itu menurut
keyakinannya serta pada besarnya unit yang ia cari untuk analisisnya. Secara ekstrim dapat
dikatakan bahwa yang menjadi perhatian ahli itu adalah mikroproses interaksi antara setiap
anggota kelompok kecil.[5]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Ilmu linguistik sering disebut “linguistik umum”. Artinya ilmu linguistik tidak hanya
menyelidiki salah satu bahasa saja (seperti bahasa Inggris atau bahasa Indonesia), tetapi
linguistik itu menyangkut bahasa pada umumnya. Jika kita pakai istilah dari de Saussure, dapat
kita rumuskan bahwa ilmu linguistik tidak hanya meneliti salah satu langue saja, tetapi
juga langage itu, yaitu bahasa pada umumnya.
2. Lingustik lebih memusatkan perhatiannya kepada bahasa sebagai medium komunikasi daripada
sebagai hal-hal lain, apakah dalam bentuk lisannya ataukah dalam bentuk tertulisnya. Oleh
karena ada ahli-ahli lain yang mempelajari manusia dari berbagai aspek, dan sering kali ahli-ahli
itu mempergunakan juga linguistik sebagai alat untuk menganalisis bahasa dalam bidang mereka,
maka terjadi semacam gabungan pendekatan dalam studi itu.
3. Istilah sosiolinguistik jelas terdiri dari unsur: sosio dan linguistik. Kita mengetahui arti
linguistik, yaitu ilmu yang mempelajari atau membicarakan bahasa, khususnya unsur-unsur
bahasa (fonem, morfem, kata, kalimat) dan hubungan antara unsur-unsur itu (struktur), termasuk
hakikat dan pembentukan unsur-unsur itu. Unsur sosio adalah seakar dengan sosial, yaitu yang
berhubungan dengan masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat, dan fungsi-fungsi
kemasyarakatan. Jadi sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan
dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Boleh juga dikatakan bahwa
sosiolinguistik mempelajari dan membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya
perbedaan-perbedaan (variasi) yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor
kemasyarakatan (sosial).
4. Masalah utama yang dibahas oleh, atau dikaji dalam sosiolinguistik ialah:
a. Mengkaji bahasa dalam konteks sosial dan kebudayaan;
b. Menghubungkan faktor-faktor kebahasaan, ciri-ciri, dan ragam bahasa dengan situasi serta
faktor-faktor sosial dan budaya;
c. Mengkaji fungsi-fungsi sosial dan penggunaan bahasa dalam masyarakat.
Topik-topik umum dalam pembahasan sosiolinguistik ialah:
a. Bahasa, dialek, idiolek, dan ragam bahasa;
b. Repertoar bahasa;
c. Masyarakat bahasa;
d. Kedwibahasaan dan kegandabahasaan;
e. Fungsi kemasyarakatan bahasa dan profil sosiolinguistik.
5. Mungkin, hasil pengkajian sosiolinguistik yang akan lebih penting dan relevan untuk pengajaran
bahasa ialah pembedaan antara kemampuan tata bahasa dan kemampuan komunikatif. Maksud
dari kemapuan tata bahasa ialah kemampuan untuk membentuk satuan-satuan bahasa (kata,
frase, dan kalimat) sesuai aturan-aturan tata bahasa. Kemampuan komunikatif ialah kemampuan
untuk memilih dan menggunakan satuan-satuan bahasa itu sesuai dengan aturan-aturan
penggunaan bahasa dengan keadaan sosiolinguistik.
6. Keluasan bidang masalah yang akan dipilih untuk mendefinisikan oleh ahli sosiolinguistik
bergantung pada pengertian dan pemikirannya tentang sistem apakah bahasa itu menurut
keyakinannya serta pada besarnya unit yang ia cari untuk analisisnya. Secara ekstrim dapat
dikatakan bahwa yang menjadi perhatian ahli itu adalah mikroproses interaksi antara setiap
anggota kelompok kecil.
DAFTAR PUSTAKA
J. W. M. Verhaar. Asas-asas Linguistik Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
2004.
Lehmann, Wilfred P. Historical Linguistic, Holt, Reinhart and Winston, New York. 1962.
Samsuri. Analisis Bahasa. Erlangga. Jakarta. 1987.
P. W. J. Nababan. Sosiolinguistik. PT. Gramedia. Jakarta. 1986.
Abd. Syukur Ibrahim. Sosiolinguistik. Usaha Nasional. Surabaya. 1995.
[1] J. W. M. Verhaar. Asas-asas Linguistik Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 2004. Hal. 3
[2] Lehmann, Wilfred P. Historical Linguistic, Holt, Reinhart and Winston, New York. 1962.
[3] Samsuri. Analisis Bahasa. Erlangga. Jakarta. 1987. Hal. 69
[4] P. W. J. Nababan. Sosiolinguistik. PT. Gramedia. Jakarta. 1986. Hal.1-9
[5] Abd. Syukur Ibrahim. Sosiolinguistik. Usaha Nasional. Surabaya. 1995. Hal. 48 dan 51

More Related Content

What's hot

Linguistik bahasa
Linguistik bahasa Linguistik bahasa
Linguistik bahasa
taid taid ahmad
 
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa munaMakalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Linguistik pembentangan
Linguistik pembentanganLinguistik pembentangan
Linguistik pembentangan
Watak Bulat
 
VARIASI BAHASA
VARIASI BAHASAVARIASI BAHASA
VARIASI BAHASA
Lita Tania
 
IHWAL SOSIOLINGUISTIK
IHWAL SOSIOLINGUISTIKIHWAL SOSIOLINGUISTIK
IHWAL SOSIOLINGUISTIK
Lita Tania
 
IHWAL DIALEKTOLOGI
IHWAL DIALEKTOLOGIIHWAL DIALEKTOLOGI
IHWAL DIALEKTOLOGI
Lita Tania
 
linguistik sinkronik dan diakronik
linguistik sinkronik dan diakroniklinguistik sinkronik dan diakronik
linguistik sinkronik dan diakronik
mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
NUR DIANA
 
CIRI PEMBEDA DIALEK
CIRI PEMBEDA DIALEKCIRI PEMBEDA DIALEK
CIRI PEMBEDA DIALEK
Lita Tania
 
Presentasi sosiolinguistik
Presentasi sosiolinguistikPresentasi sosiolinguistik
Presentasi sosiolinguistikRiskyfujilestari
 
pengantar linguistik
pengantar linguistikpengantar linguistik
pengantar linguistikfitri norlida
 
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
PUTUEKARESPATI
 
Linguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasaLinguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasa
Kamarudin Tahir
 

What's hot (17)

Kajian linguistik-umum-bab-3
Kajian linguistik-umum-bab-3Kajian linguistik-umum-bab-3
Kajian linguistik-umum-bab-3
 
Linguistik bahasa
Linguistik bahasa Linguistik bahasa
Linguistik bahasa
 
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa munaMakalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa muna
 
Linguistik pembentangan
Linguistik pembentanganLinguistik pembentangan
Linguistik pembentangan
 
VARIASI BAHASA
VARIASI BAHASAVARIASI BAHASA
VARIASI BAHASA
 
IHWAL SOSIOLINGUISTIK
IHWAL SOSIOLINGUISTIKIHWAL SOSIOLINGUISTIK
IHWAL SOSIOLINGUISTIK
 
IHWAL DIALEKTOLOGI
IHWAL DIALEKTOLOGIIHWAL DIALEKTOLOGI
IHWAL DIALEKTOLOGI
 
BMM3107
BMM3107BMM3107
BMM3107
 
linguistik sinkronik dan diakronik
linguistik sinkronik dan diakroniklinguistik sinkronik dan diakronik
linguistik sinkronik dan diakronik
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 
CIRI PEMBEDA DIALEK
CIRI PEMBEDA DIALEKCIRI PEMBEDA DIALEK
CIRI PEMBEDA DIALEK
 
Presentasi sosiolinguistik
Presentasi sosiolinguistikPresentasi sosiolinguistik
Presentasi sosiolinguistik
 
pengantar linguistik
pengantar linguistikpengantar linguistik
pengantar linguistik
 
variasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasavariasi dan jenis bahasa
variasi dan jenis bahasa
 
Kuliah a1
Kuliah a1Kuliah a1
Kuliah a1
 
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
 
Linguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasaLinguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasa
 

Viewers also liked

Steam4 boiler efficiency
Steam4 boiler efficiencySteam4 boiler efficiency
Steam4 boiler efficiency
Marcos Gallegos
 
Hno3 lecture
Hno3 lectureHno3 lecture
Hno3 lecture
Kamran Sagheer
 
Boiler combustion
Boiler combustionBoiler combustion
Boiler combustion
steamdays
 
Nitric acid
Nitric acidNitric acid
Combustion chamber
Combustion chamberCombustion chamber
Combustion chamber
Owais Shaikh
 
Different Types of Gas Burners
Different Types of Gas BurnersDifferent Types of Gas Burners
Different Types of Gas Burners
Manish Yadav
 
Nitric acid Industries
Nitric acid IndustriesNitric acid Industries
Nitric acid Industries
SAFFI Ud Din Ahmad
 
combustion in boilers
combustion in boilerscombustion in boilers
combustion in boilers
A.S.M. Abdul Hye
 
Boiler explosion at exxon mobil singapore
Boiler explosion at exxon mobil singaporeBoiler explosion at exxon mobil singapore
Boiler explosion at exxon mobil singapore
Saudi International Petrochemical Company
 
A CASE STUDY OF THE BOILER ACCIDENT, Process Safety Management System
A CASE STUDY OF THE BOILER ACCIDENT, Process Safety Management SystemA CASE STUDY OF THE BOILER ACCIDENT, Process Safety Management System
A CASE STUDY OF THE BOILER ACCIDENT, Process Safety Management System
Hashim Badat
 
Boiler safety 11 28 2011 abridged
Boiler safety 11 28 2011 abridgedBoiler safety 11 28 2011 abridged
Boiler safety 11 28 2011 abridged
vtsiri
 
Improving Efficiency for Boiler and Steam System
Improving Efficiency for Boiler and Steam SystemImproving Efficiency for Boiler and Steam System
Improving Efficiency for Boiler and Steam System
Kamlesh Hariyani
 
Boiler Performance Monitoring
Boiler Performance MonitoringBoiler Performance Monitoring
Unit 1 combustion chamber
Unit 1 combustion chamberUnit 1 combustion chamber
Unit 1 combustion chamber
Sairammurty Peddada
 
Carbon dioxide Industries
Carbon dioxide IndustriesCarbon dioxide Industries
Carbon dioxide Industries
SAFFI Ud Din Ahmad
 
Fireball Formation and Combustion of Coal in a Boiler
Fireball Formation and Combustion of Coal in a BoilerFireball Formation and Combustion of Coal in a Boiler
Fireball Formation and Combustion of Coal in a Boiler
Zalak Shah
 
Combustion Chamber 2/5
Combustion Chamber 2/5Combustion Chamber 2/5
Combustion Chamber 2/5
Jio Gayon
 
Energy performance assessment of boilers
Energy performance assessment of boilersEnergy performance assessment of boilers
Energy performance assessment of boilers
Utsav Jain
 
Industrial manufacturing of Nitric acid
Industrial manufacturing of Nitric acidIndustrial manufacturing of Nitric acid
Industrial manufacturing of Nitric acid
Taha Siddiqui
 
Cfbc boiler startup and shutdown
Cfbc boiler startup and shutdownCfbc boiler startup and shutdown
Cfbc boiler startup and shutdown
Ashvani Shukla
 

Viewers also liked (20)

Steam4 boiler efficiency
Steam4 boiler efficiencySteam4 boiler efficiency
Steam4 boiler efficiency
 
Hno3 lecture
Hno3 lectureHno3 lecture
Hno3 lecture
 
Boiler combustion
Boiler combustionBoiler combustion
Boiler combustion
 
Nitric acid
Nitric acidNitric acid
Nitric acid
 
Combustion chamber
Combustion chamberCombustion chamber
Combustion chamber
 
Different Types of Gas Burners
Different Types of Gas BurnersDifferent Types of Gas Burners
Different Types of Gas Burners
 
Nitric acid Industries
Nitric acid IndustriesNitric acid Industries
Nitric acid Industries
 
combustion in boilers
combustion in boilerscombustion in boilers
combustion in boilers
 
Boiler explosion at exxon mobil singapore
Boiler explosion at exxon mobil singaporeBoiler explosion at exxon mobil singapore
Boiler explosion at exxon mobil singapore
 
A CASE STUDY OF THE BOILER ACCIDENT, Process Safety Management System
A CASE STUDY OF THE BOILER ACCIDENT, Process Safety Management SystemA CASE STUDY OF THE BOILER ACCIDENT, Process Safety Management System
A CASE STUDY OF THE BOILER ACCIDENT, Process Safety Management System
 
Boiler safety 11 28 2011 abridged
Boiler safety 11 28 2011 abridgedBoiler safety 11 28 2011 abridged
Boiler safety 11 28 2011 abridged
 
Improving Efficiency for Boiler and Steam System
Improving Efficiency for Boiler and Steam SystemImproving Efficiency for Boiler and Steam System
Improving Efficiency for Boiler and Steam System
 
Boiler Performance Monitoring
Boiler Performance MonitoringBoiler Performance Monitoring
Boiler Performance Monitoring
 
Unit 1 combustion chamber
Unit 1 combustion chamberUnit 1 combustion chamber
Unit 1 combustion chamber
 
Carbon dioxide Industries
Carbon dioxide IndustriesCarbon dioxide Industries
Carbon dioxide Industries
 
Fireball Formation and Combustion of Coal in a Boiler
Fireball Formation and Combustion of Coal in a BoilerFireball Formation and Combustion of Coal in a Boiler
Fireball Formation and Combustion of Coal in a Boiler
 
Combustion Chamber 2/5
Combustion Chamber 2/5Combustion Chamber 2/5
Combustion Chamber 2/5
 
Energy performance assessment of boilers
Energy performance assessment of boilersEnergy performance assessment of boilers
Energy performance assessment of boilers
 
Industrial manufacturing of Nitric acid
Industrial manufacturing of Nitric acidIndustrial manufacturing of Nitric acid
Industrial manufacturing of Nitric acid
 
Cfbc boiler startup and shutdown
Cfbc boiler startup and shutdownCfbc boiler startup and shutdown
Cfbc boiler startup and shutdown
 

Similar to Ruj lingusosilinguistik

Makalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa munaMakalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Septian Muna Barakati
 
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa munaMakalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Operator Warnet Vast Raha
 
C. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.UC. Linguistik umum P.U
Filsafat.ppt
Filsafat.pptFilsafat.ppt
Filsafat.ppt
MohFawaid2
 
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....
Zukét Printing
 
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdf
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdfKeadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdf
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdf
Zukét Printing
 
Bahasa dan Linguistik
Bahasa dan LinguistikBahasa dan Linguistik
Bahasa dan Linguistik
Nor Idayu
 
Linguistik kontektual (shabarina)
Linguistik kontektual (shabarina)Linguistik kontektual (shabarina)
Linguistik kontektual (shabarina)
Watak Bulat
 
SOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptx
SOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptxSOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptx
SOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptx
musdalifahskg0123
 
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat).pdf
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat).pdfHubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat).pdf
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat).pdf
Zukét Printing
 
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat)....
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat)....Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat)....
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat)....
Zukét Printing
 
B.indo buat besok copy
B.indo buat besok   copyB.indo buat besok   copy
B.indo buat besok copy
dianirnt99
 
Bahasa dan faktor luar bahasa
Bahasa dan faktor luar bahasaBahasa dan faktor luar bahasa
Bahasa dan faktor luar bahasa
bharlye fretelinoz
 
08aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-108aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-1
Oh Jenny
 
Disain Penelitian Kebahasaan
Disain Penelitian KebahasaanDisain Penelitian Kebahasaan
Disain Penelitian Kebahasaan
Fransiskus Rahelianto Florus
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Rina Fadhali
 
BAB 3_KEPELBAGAIAN BAHASA DAN BUDAYA.pdf
BAB 3_KEPELBAGAIAN BAHASA DAN BUDAYA.pdfBAB 3_KEPELBAGAIAN BAHASA DAN BUDAYA.pdf
BAB 3_KEPELBAGAIAN BAHASA DAN BUDAYA.pdf
zulaikha zubir
 

Similar to Ruj lingusosilinguistik (20)

Makalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa munaMakalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa muna
 
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa munaMakalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa muna
 
Makalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa munaMakalah sistem sapaan bahasa muna
Makalah sistem sapaan bahasa muna
 
C. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.UC. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.U
 
Filsafat.ppt
Filsafat.pptFilsafat.ppt
Filsafat.ppt
 
Bbm3201 minggu02
Bbm3201 minggu02Bbm3201 minggu02
Bbm3201 minggu02
 
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....
 
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdf
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdfKeadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdf
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdf
 
Bahasa dan Linguistik
Bahasa dan LinguistikBahasa dan Linguistik
Bahasa dan Linguistik
 
Linguistik kontektual (shabarina)
Linguistik kontektual (shabarina)Linguistik kontektual (shabarina)
Linguistik kontektual (shabarina)
 
SOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptx
SOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptxSOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptx
SOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptx
 
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat).pdf
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat).pdfHubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat).pdf
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat).pdf
 
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat)....
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat)....Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat)....
Hubungan Bahasa dengan Konteks Sosial (Keterkaitan Bahasa dengan Masyarakat)....
 
B.indo buat besok copy
B.indo buat besok   copyB.indo buat besok   copy
B.indo buat besok copy
 
Bahasa dan faktor luar bahasa
Bahasa dan faktor luar bahasaBahasa dan faktor luar bahasa
Bahasa dan faktor luar bahasa
 
08aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-108aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-1
 
Disain Penelitian Kebahasaan
Disain Penelitian KebahasaanDisain Penelitian Kebahasaan
Disain Penelitian Kebahasaan
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
 
Pengertian bahasa
Pengertian bahasaPengertian bahasa
Pengertian bahasa
 
BAB 3_KEPELBAGAIAN BAHASA DAN BUDAYA.pdf
BAB 3_KEPELBAGAIAN BAHASA DAN BUDAYA.pdfBAB 3_KEPELBAGAIAN BAHASA DAN BUDAYA.pdf
BAB 3_KEPELBAGAIAN BAHASA DAN BUDAYA.pdf
 

More from Kamariah Abdullah Joanna Libin

Masalah yang dihadapi
Masalah yang dihadapiMasalah yang dihadapi
Masalah yang dihadapi
Kamariah Abdullah Joanna Libin
 
Carta inovasi bahasa arab
Carta inovasi bahasa arabCarta inovasi bahasa arab
Carta inovasi bahasa arab
Kamariah Abdullah Joanna Libin
 
Ores and minerals
Ores and mineralsOres and minerals
Phenol
PhenolPhenol
Plastic
PlasticPlastic
Rubber
RubberRubber
Silk, cotton and wool
Silk, cotton and woolSilk, cotton and wool
Silk, cotton and wool
Kamariah Abdullah Joanna Libin
 
Soap and detegents
Soap and detegentsSoap and detegents
Soap and detegents
Kamariah Abdullah Joanna Libin
 
Practical 1
Practical 1Practical 1
Soalan 2
Soalan 2Soalan 2
Pemuliharaan ex
Pemuliharaan exPemuliharaan ex
The earth
The earthThe earth
Communication
CommunicationCommunication

More from Kamariah Abdullah Joanna Libin (20)

Unsur seni
Unsur seniUnsur seni
Unsur seni
 
Nota seni
Nota seniNota seni
Nota seni
 
Masalah yang dihadapi
Masalah yang dihadapiMasalah yang dihadapi
Masalah yang dihadapi
 
Doa awal tahun
Doa awal tahunDoa awal tahun
Doa awal tahun
 
Carta inovasi bahasa arab
Carta inovasi bahasa arabCarta inovasi bahasa arab
Carta inovasi bahasa arab
 
Adat perkahwinan kadazan dusun
Adat perkahwinan kadazan dusunAdat perkahwinan kadazan dusun
Adat perkahwinan kadazan dusun
 
Ores and minerals
Ores and mineralsOres and minerals
Ores and minerals
 
Phenol
PhenolPhenol
Phenol
 
Plastic
PlasticPlastic
Plastic
 
Rubber
RubberRubber
Rubber
 
Silk, cotton and wool
Silk, cotton and woolSilk, cotton and wool
Silk, cotton and wool
 
Soap and detegents
Soap and detegentsSoap and detegents
Soap and detegents
 
Practical 1
Practical 1Practical 1
Practical 1
 
Presentation tamadun islam
Presentation tamadun islamPresentation tamadun islam
Presentation tamadun islam
 
Soalan 2
Soalan 2Soalan 2
Soalan 2
 
Soalan 1
Soalan 1Soalan 1
Soalan 1
 
Pemuliharaan ex
Pemuliharaan exPemuliharaan ex
Pemuliharaan ex
 
The earth
The earthThe earth
The earth
 
Communication
CommunicationCommunication
Communication
 
Ini adalah fakta tentang nyamuk
Ini adalah fakta tentang nyamukIni adalah fakta tentang nyamuk
Ini adalah fakta tentang nyamuk
 

Recently uploaded

Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 

Recently uploaded (20)

Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 

Ruj lingusosilinguistik

  • 1. http://ardiansyahbs.blogspot.com/2014/03/hubungan-linguistik-dan-sosiolinguistik.html BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa mempunyai dua aspek mendasar, yaitu bentuk, baik bunyi dan tulisan maupun strukturnya, dan makna, baik leksikal maupun fungsional dan struktural. Jikalau kita memperhatikan bahasa dengan terperinci dan teliti, kita akan melihat bahwa bahasa itu dalam bentuk dan maknanya menunujukkan perbedaan-perbedaan kecil besar antara pengungkapannya yang satu dengan pengungkapan lainnya. Bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas manusiawi yang membedakannya dari makhluk-makhluk yang lain. Ilmu yang mempelajari hakikat dan ciri-ciri bahasa ini disebut ilmu linguistik Bahasa ini dapat dikaji dari berbagai sudut dan memberikan perhatian khusus pada unsur- unsur bahasa yang berbeda-beda dan pada hubungan-hubungan (atau struktur) yang berbeda- beda pula. Dengan begitulah lahir beberapa cabang linguistik, salah satunya adalah dialektologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan ragam-ragam sesuatu bahasa dalam hubungan daerah pemakaian bahasa itu, dan seterusnya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah linguistik itu? 2. Apakah sosiolinguistik itu? 3. Apa hubungan antara linguistik dan sosiolinguistik itu?
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Linguistik Kata linguistik berasal dari kata lain lingua yang artinya bahasa. Kemudian dalam bahasa Prancis langue dan langage. Sedangkan dalam bahasa Inggris yaitu linguistic, dan dalam bahasa Indonesianya yaitu linguistik. Bagi de Saussure, langue adalah salah satu bahasa (misalnya bahasa Prancis, bahasa Inggris, atau bahasa Indonesia) sebagai suatu sistem. Sebaliknya, langage berarti bahasa sebagai sifat khas makhluk manusia, seperti dalam ucapan “Manusia memiliki bahasa, binatang tidak memiliki bahasa”. Dalam bahasa Indonesia ahli linguistik disebut “linguis”, yang dipinjam dari kata Inggrislinguist. Linguist berarti ‘seseorang yang fasih dalam berbagai bahasa’.[1] Ilmu linguistik sering disebut “linguistik umum”. Artinya ilmu linguistik tidak hanya menyelidiki salah satu bahasa saja (seperti bahasa Inggris atau bahasa Indonesia), tetapi linguistik itu menyangkut bahasa pada umumnya. Jika kita pakai istilah dari de Saussure, dapat kita rumuskan bahwa ilmu linguistik tidak hanya meneliti salah satu langue saja, tetapi juga langageitu, yaitu bahasa pada umumnya. Meskipun bahasa-bahasa di dunia ini berbeda satu sama lain, ada persamaannya juga. Kedua hal itu diteliti oleh ahli linguistik, dan oleh karena itu linguistik itu sering dikatakan bersifat umum. B. Objek Linguistik Jelasnya objek linguistik adalah bahasa. Akan tetapi pengertian istilah “bahasa” itu belum tentu jelas. Pertama, istilah bahasa sering dipakai dalam arti kiasan, seperti dalam ungkapan seperti “bahasa tari”, “bahasa alam”, “bahasa tubuh”, dan lain sebagainya. Perlu diperhatikan bahwa arti kiasan seperti itu tidak termasuk arti istilah “bahasa” dalam ilmu linguistik. Kedua, ada pengertian istilah bahasa dalam arti harafiah. Arti itu yang kita temukan dalam ungkapan seperti “ilmu bahasa”, “bahasa Indonesia”, “bahasa Inggris”, semestaan bahasa”, dan lain sebagainya. Hanya dalam pengetian kedua inilah bahasa itu menjadi objek ilmu linguistik. Di samping itu, kita juga membedakan bahasa tutur dan bahasa tulis. Bahasa tulis dapat disebut “turunan” dari bahasa tutur. Bahasa tutur merupakan objek primer ilmu linguistik, sedangkan bahasa tulis merupakan objek sekunder linguistik. Perlu diperhatikan bahwa menguasai suatu bahasa (dalam arti dapat memakai secara lancar) tidak sama dengan mampu menerangkan kaidah-kaidahnya. Tambahan pula, belajar suatu bahasa tidak sama dengan belajar tentang bahasa tersebut. Misalnya, anda menguasai bahasa Indonesia, tetapi tanpa keahlian khusus anda tidak dapat menerangkan tata bahasa Indonesia. Dengan perkataan lain, apa yang anda kuasai memang merupakan objek penelitian linguistik terhadap bahasa Indonesia, tetapi cara menguasai bahasa tersebut bukanlah objek linguistik. Lingustik lebih memusatkan perhatiannya kepada bahasa sebagai medium komunikasi daripada sebagai hal-hal lain, apakah dalam bentuk lisannya ataukah dalam bentuk tertulisnya. Oleh karena ada ahli-ahli lain yang mempelajari manusia dari berbagai aspek, dan sering kali ahli-ahli itu mempergunakan juga linguistik sebagai alat untuk menganalisis bahasa dalam bidang mereka, maka terjadi semacam gabungan pendekatan dalam studi itu. Seorang sarjana sosiologi dapat mengadakan studi tentang keadaan sosial sehubungan dengan penguasaan
  • 3. bahasa. Umpamanya orang-orang desa yang terpaksa pindah ke kota-kota dapat diselidiki tentang penguasaan bahasa pertama mereka, karena waktu di desa mereka itu khusus memakai bahasa pertama. Setelah tinggal di kota dan karena keadaan masyarakat, mau tak mau mereka terpaksa “belajar” dan memakai BI. Oleh karena keadaan ini seorang sarjana sosial dapat mempelajari dengan bantuan linguistik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Dimana saja orang-orang desa itu memakai bahasa pertama BI? Dengan siapa saja mereka itu menggunakan bahasa-bahasa ini masing-masing? Untuk keperluan apa saja mereka itu memakai bahasa itu masing-masing? Dan sebagainya. Studi antar disiplin semacam itu biasa disebut linguistik sosiologi.[2] Jadi yang menjadi objek linguistik bukanlah ujar, melainkan bahasa, tetapi karena bahasa itu hanya ada di dalam kesadaran pembicara-pembicara, linguistik harus menggalinya untuk diformulasikan, melalui penyelidikan-penyelidikan ujar itu.[3] C. Pengertian Sosiolinguistik Istilah sosiolinguistik jelas terdiri dari unsur: sosio dan linguistik. Kita mengetahui arti linguistik, yaitu ilmu yang mempelajari atau membicarakan bahasa, khususnya unsur-unsur bahasa (fonem, morfem, kata, kalimat) dan hubungan antara unsur-unsur itu (struktur), termasuk hakikat dan pembentukan unsur-unsur itu. Unsur sosio adalah seakar dengan sosial, yaitu yang berhubungan dengan masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat, dan fungsi-fungsi kemasyarakatan. Jadi sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Boleh juga dikatakan bahwa sosiolinguistik mempelajari dan membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan-perbedaan (variasi) yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan (sosial). Ada dua aspek yang mendasar dalam pengertian masyarakat. Pertama, anggota-anggota suatu masyarakat hidup dan berusaha bersama secara berkelompok-kelompok. Kedua, anggota- anggota dan kelompok-kelompok masyarakat ini dapat hidup bersama karena ada suatu perangkat hukum dan adat kebiasaan yang mengatur kegiatan dan tindak laku mereka, termasuk tindak laku berbahasa. Dalam sosiolinguistik, kedua aspek ini dibicarakan, tetapi umumnya lebih banyak tekanan diberikan pada aspek kekelompokan itu. D. Masalah-masalah Sosiolinguistik Masalah utama yang dibahas oleh, atau dikaji dalam sosiolinguistik ialah: 1. Mengkaji bahasa dalam konteks sosial dan kebudayaan; 2. Menghubungkan faktor-faktor kebahasaan, ciri-ciri, dan ragam bahasa dengan situasi serta faktor-faktor sosial dan budaya; 3. Mengkaji fungsi-fungsi sosial dan penggunaan bahasa dalam masyarakat. Topik-topik umum dalam pembahasan sosiolinguistik ialah: 1. Bahasa, dialek, idiolek, dan ragam bahasa; 2. Repertoar bahasa; 3. Masyarakat bahasa; 4. Kedwibahasaan dan kegandabahasaan; 5. Fungsi kemasyarakatan bahasa dan profil sosiolinguistik. E. Kegunaan
  • 4. Sosiolinguistik timbul dalam tahun1960 an setelah semakin terasa bahwa pandangan linguistik mengenai bahasa, walaupun esensial sebagai dasar pembicaraan atau pengkajian bahasa, adalah terlalu sempit untuk menerangkan tindak laku berbahasa manusia. Hasil-hasil pengkajian masalah-masalah sosiolinguistik telah membuat guru-guru bahasa lebih berhati-hati dalam mencap salah satu bentuk bahasa sebagai kesalahan, karena perlu disadari bahwa bahasa bukanlah mempunyai hanya satu bentuk saja dan bahwa, dalam berbahasa, sesuatu masyarakat bahasa bukan homogeny, sebabakan selalu terdapat variasi- variasi berdasarkan daerah, tingkat sosial, pekerjaan penutur, dan sebagainya. Hasil-hasil pengkajian sosiolinguistik membuat kita semakin mengerti hubungan antara perencanaan bahasa sebagai sesuatu kegiatan sosiolinguistik dengan pengajaran bahasa khususnya dan pendidikan umumnya. Mungkin, hasil pengkajian sosiolinguistik yang akan lebih penting dan relevan untuk pengajaran bahasa ialah pembedaan antara kemampuan tata bahasa dan kemampuan komunikatif. Maksud dari kemapuan tata bahasa ialah kemampuan untuk membentuk satuan- satuan bahasa (kata, frase, dan kalimat) sesuai aturan-aturan tata bahasa. Kemampuan komunikatif ialah kemampuan untuk memilih dan menggunakan satuan-satuan bahasa itu sesuai dengan aturan-aturan penggunaan bahasa dengan keadaan sosiolinguistik.[4] F. Hubungan Sosiolinguistik dengan Linguistik Ada dua orientasi yang secara fundamental berbeda, dan itu tergantung pada kuatnya dukungan masing-masing ahlinya: 1. Dukungan lemah dalam sosiolinguistik yang melihat satu kajian yang masih bergantung pada dan menjadi bagian dari kajian tentang tata bahasa. 2. Dukungan kuat yang menyanggah sudah cukupnya deskripsi linguistik yang kini ada dan menyarankan dibuatnya rumusan tujuan baru dan metode linguistik agar dapat mencakup data- data sosial yang relevan dalam penggunaan bahasa. Dalam usaha mengkorelasikan linguistik dan struktur sosial, ahli linguistik memilih orientasi pada data yang mencakup ciri-ciri yang dipaksa melihat kenyataan yang tidak sesuainya model dedukatif yang ada sekarang, yaitu kalimat oleh kalimat itu sendiri, pengetahuan internal tentang kode yang sudah dimiliki di dalam diri pembicara pendengar; antara lain seperti menciptakan suatu grammar yang’…bukan merupakan model bagi seorang pembicara atau pendengar’ tapi merupakan karakterisasi dari’…dalam istilah yang paling netral disebut pengetahuan bahasa yang memberikan dasar bagi penggunaan bahasa itu secara nyata oleh pembicara-pendengar. Seperti halnya sosiologi, ia akan tertarik pada’…kompetensi dan aksi yang merupakan hal pokok dalam memahami kegiatan sehari-hari. Keluasan bidang masalah yang akan dipilih untuk mendefinisikan oleh ahli sosiolinguistik bergantung pada pengertian dan pemikirannya tentang sistem apakah bahasa itu menurut keyakinannya serta pada besarnya unit yang ia cari untuk analisisnya. Secara ekstrim dapat dikatakan bahwa yang menjadi perhatian ahli itu adalah mikroproses interaksi antara setiap anggota kelompok kecil.[5]
  • 5. BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Ilmu linguistik sering disebut “linguistik umum”. Artinya ilmu linguistik tidak hanya menyelidiki salah satu bahasa saja (seperti bahasa Inggris atau bahasa Indonesia), tetapi linguistik itu menyangkut bahasa pada umumnya. Jika kita pakai istilah dari de Saussure, dapat kita rumuskan bahwa ilmu linguistik tidak hanya meneliti salah satu langue saja, tetapi juga langage itu, yaitu bahasa pada umumnya. 2. Lingustik lebih memusatkan perhatiannya kepada bahasa sebagai medium komunikasi daripada sebagai hal-hal lain, apakah dalam bentuk lisannya ataukah dalam bentuk tertulisnya. Oleh karena ada ahli-ahli lain yang mempelajari manusia dari berbagai aspek, dan sering kali ahli-ahli itu mempergunakan juga linguistik sebagai alat untuk menganalisis bahasa dalam bidang mereka, maka terjadi semacam gabungan pendekatan dalam studi itu. 3. Istilah sosiolinguistik jelas terdiri dari unsur: sosio dan linguistik. Kita mengetahui arti linguistik, yaitu ilmu yang mempelajari atau membicarakan bahasa, khususnya unsur-unsur bahasa (fonem, morfem, kata, kalimat) dan hubungan antara unsur-unsur itu (struktur), termasuk hakikat dan pembentukan unsur-unsur itu. Unsur sosio adalah seakar dengan sosial, yaitu yang berhubungan dengan masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat, dan fungsi-fungsi kemasyarakatan. Jadi sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Boleh juga dikatakan bahwa sosiolinguistik mempelajari dan membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan-perbedaan (variasi) yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan (sosial). 4. Masalah utama yang dibahas oleh, atau dikaji dalam sosiolinguistik ialah: a. Mengkaji bahasa dalam konteks sosial dan kebudayaan; b. Menghubungkan faktor-faktor kebahasaan, ciri-ciri, dan ragam bahasa dengan situasi serta faktor-faktor sosial dan budaya; c. Mengkaji fungsi-fungsi sosial dan penggunaan bahasa dalam masyarakat. Topik-topik umum dalam pembahasan sosiolinguistik ialah: a. Bahasa, dialek, idiolek, dan ragam bahasa; b. Repertoar bahasa; c. Masyarakat bahasa; d. Kedwibahasaan dan kegandabahasaan; e. Fungsi kemasyarakatan bahasa dan profil sosiolinguistik. 5. Mungkin, hasil pengkajian sosiolinguistik yang akan lebih penting dan relevan untuk pengajaran bahasa ialah pembedaan antara kemampuan tata bahasa dan kemampuan komunikatif. Maksud dari kemapuan tata bahasa ialah kemampuan untuk membentuk satuan-satuan bahasa (kata, frase, dan kalimat) sesuai aturan-aturan tata bahasa. Kemampuan komunikatif ialah kemampuan untuk memilih dan menggunakan satuan-satuan bahasa itu sesuai dengan aturan-aturan penggunaan bahasa dengan keadaan sosiolinguistik. 6. Keluasan bidang masalah yang akan dipilih untuk mendefinisikan oleh ahli sosiolinguistik bergantung pada pengertian dan pemikirannya tentang sistem apakah bahasa itu menurut keyakinannya serta pada besarnya unit yang ia cari untuk analisisnya. Secara ekstrim dapat dikatakan bahwa yang menjadi perhatian ahli itu adalah mikroproses interaksi antara setiap anggota kelompok kecil.
  • 6.
  • 7. DAFTAR PUSTAKA J. W. M. Verhaar. Asas-asas Linguistik Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 2004. Lehmann, Wilfred P. Historical Linguistic, Holt, Reinhart and Winston, New York. 1962. Samsuri. Analisis Bahasa. Erlangga. Jakarta. 1987. P. W. J. Nababan. Sosiolinguistik. PT. Gramedia. Jakarta. 1986. Abd. Syukur Ibrahim. Sosiolinguistik. Usaha Nasional. Surabaya. 1995. [1] J. W. M. Verhaar. Asas-asas Linguistik Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 2004. Hal. 3 [2] Lehmann, Wilfred P. Historical Linguistic, Holt, Reinhart and Winston, New York. 1962. [3] Samsuri. Analisis Bahasa. Erlangga. Jakarta. 1987. Hal. 69 [4] P. W. J. Nababan. Sosiolinguistik. PT. Gramedia. Jakarta. 1986. Hal.1-9 [5] Abd. Syukur Ibrahim. Sosiolinguistik. Usaha Nasional. Surabaya. 1995. Hal. 48 dan 51