2. PENDAHULUAN
- Sebagai alat komunikasi dan
alat interaksi yang hanya
dimiliki oleh manusia, dapat
dikaji secara internal dan
eksternal
3. INTERNAL
- Kajian secara internal, artinya,
pengkajian itu hanya dilakuakan
terhadpa struktur intern bahasa itu
saja, seperti struktur fonologinya,
morfologinya atau struktur
sintaksisnya.
- Kajian secara internal ini akan
menghasilkan perian-perian bahasa
itu saja tanpa ada kaitannya
masalah lain di luar bahasa.
Kajian ini dilakukan dengan
menggunakan teori-teori dan
prosedur-prosedur yang ada dalam
disiplin linguistik.
4. EKSTERNAL
- Kajian secara eksternal ini, dilakuakan
terhadap hal-hal/faktor-faktor yang
berada di luar bahasa, tetapi berkaitan
dengan pemakaian bahasa itu oleh para
penuturnya, di dalam kelompo-
kelompok kemasyarakatan.
- Pengkajian eksternal ini, akan
menghasilkan rumusan-rumusan atau
kaidah-kaidah yang berkenaan dengan
kegunaan dan penggunaan bahasa
tersebut dalam segala kegiatan manusia
di dalam masyarakat.
5. - Secara eksternal, tidak hanya
menggunakan teori dan prosedur
linguistik saja, tetapi juga
menggunakan teori dan prosedur
disiplin lain yang berkaitan dengan
penggunaan penggunaan bahasa,
misalnya, disiplin sosiologi,
psikologi dan antropoligi.
6. - Kajian linguistik yang bersifat antar
disiplin ini, selain untuk merumuskan
kaidah-kaidah teori antardisiplin, juga
bersifat terapan, artinya digunakan
untuk memecahkan dan mengatasi
masalah-masaah yang ada di dalam
kehidupan praktis masyarakat.
Berbeda kajian internal, hanya
menyususn kaidah atau teori kaidah
linguistik ‘murni.’
7. - Hal ini, tentu saja sebelum
seseorang terjun ke dalam kegiatan
eksternal antardisiplin itu, dia
telebih dahulu harus menggeluti
kajian internal linguistik itu.
- Tanpa pemahaman yang cukup
mengenai kajian internal, tentu saja
mengalami kendala, mungkin tidak
akan dapat melakukan kajian kajian
secara eksternal.
8. PENGERTIAN SOSIOLINGUITIK
- Sosiolinguistik; merupakan disiplin antar-
sosiologi dan linguistik dua bidang ilmu empiris
yang mempunyai kaitan sangat erat. Untuk
memahami apa sosiilingustik. Perlu dijelaskan
kedua ilmu itu, yaitu sosiologi dan lingustik.
- Sosiologi : kajian yang objektif dan ilmiah
mengenai manusia di dalam masyarakat dan
mengenai lembaga-lembaga dan proses sosial
yag ada di dalam masyarakat , Dengan
mempelajari lembaga-lembaga sosial dan segala
asalah sosial dalam satu masyarakat, sedangkan,
- Linguistik ; Bidang ilmu yang mempelajari
bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa
sebagai objek kajiannya.
9. De saussure (1916 ) pada awal abak ke-20 ini
telah menyebutkakn bahwa bahasa adalah salah
satu lembaga kemasyaratan, yang sama dengan
kemasyrakatan yang lain, sepeti perkawinan,
pewarisan harta peninggalan, dan sebagainya,
Kemudian,pada pertengahan abad ini para pakar di
biadang bahasa merasa perlu adanya perhatian
yang lebih terhadap demensi kemasyrakatan
bahasa. Ternyata demensi kemasyarakatan bukan
hanya memberi “makna” kepada bahasa, tetapi
menyebabkan terjadinya ragam-ragam bahasa dan
ditinjau dari sudut lain ragam-ragam bahasa ini
bukan hanya dapat menunjukan adanya perbedaan
sosial dalam masyarakat, tetapi juga memberi
indikasi mengenai situasi kebahasaan, dan
mencerminkan tujuan, topik, kaidah dan modus-
10. - Charles Morris, dalam bukunya Sign ,
Language, and Behaviour (1946) yang
membicarakan bahasa sebagai sistem
lambang membedakan adanya tiga macam
kajian bahasa berkenaan dengan fokus
perhatian yang diberikan. Jika perhatianya
difokuskan pada hubungan antar lambang
dengan maknanya antar lambang pada
hubungan lambang dengan lambang
disebut sintaktik; dan kalau fokus perhatian
diarahkan pada hubungan antara
pamkajian bang dengan para penuturnya
disebut pragmatik. Yang ketiga ini , yakni
kajian antara lambang dengan penuturnya,
tidak lain daripada sosiolinguistik.
11. - Sosiolinguistik lazim didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari ciri
dan pelbagai varisai bahasa, serta
hubungan di antara para
bahasawan dengan ciri fungsi
variasi bahasa itu di dalam suatu
masyarakat bahasa (Kridalaksana
1978: 94)
- Pengkajian bahasa dengan
demensi kemasyarakatan ..
disebut sosiologi (Nababan,
12. - Kalalu disimak definisi-definisi itu, maka dapat
disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah ilmu
linguistik bersifat interdisipliner dengan ilmu
sosiologi, dengan objek penelitian hubungan
antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di
dalam suatu masyarakat tutur.
- interdisipliner/pendekatan multidisipliner:
pendekatan yang digunakan untuk melakukan
pemecahan masalah dengan menggunakan
dua atau lebih disiplin ilmiah.
13. MASALAH-MASALAH SOSIOLINGUISTIK
- Konfrensi sosiolinguistik pertama yang
berlangsung di Unversity of califonia, Los
Angeles, tahun 1964, telah merumuskan
adanya tujuan dimensi dalam peneitian
sosiolingusitik. Ketujuh dimensi yang
merupakan masalah dalam sosiolingustik itu
adalah
(1) identitas sosial dan penutur,
(2) identitas dari pendengar yang terlihat
dalam proses komunikasi,
(3) lingkungan sosial tempat peristiwa tutur
terjadi,
14. (4) analisis singkronik dan diakronik dari dialek-
dialek sosial,
(5) penilaian sosial yang berbeda oleh penutur
akan prilaku bentuk-bentuk ujaran.
(6) tingkatan variasi dan ragam linguistik, dan
(7) penerapan praktis dan penelitian
sosiolinguistik (lihat Dittmar 1976:128)
15. (1) Identitas sosial dari penutur ad,alah antara lain dapat
diketahui dari pertanyaan apa dan siapa peraturan
tersebut , dan bagaimana lawan tuturnya. Maka identitas
penutur dapat berupa anggota keluarga (ayah, ibu,
kakak, adik, paman dan sebagainya)
(2) Identitas dari pendengar yang terlihat tetntu harus dilihat
dari pihak keluarga (ayah, ibu, kakak, adik, paman dan
sebagainya) teman karib, guru, murid, tetangga, orang yang
dituakan, dan sebagainya.
(3) lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat
berupa ruang keluarga di dalam sebuah rumah tangga, di
dalam masjid dilapangansepak bolah, di ruang kuliah, di
perpustakaan, di pinggir jalan
16. (4) Analisis diakronik dan singkronik dari detik-detik
sosial berupa deskripsi pola-pola dialek-dialek
sosial itu., berlaku pada masa tertentu atau yang
berlaku pada masa tidak terbatas. Dialek sosial ini
digunakan para penutur sehubungan dengan
kedudukan mereka sebagai anggota kelas-kelas
sesuai tertentu di dalam masyarakat.
(5) Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur
terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran.
Maksudnya, setiap penutur tentunya mempunyai
kelas sosial tertentu di dalam masyarakat . Maka
berdasarkan kelasnya itu, dia mempunyai tersendiri,
tentunaya sama atau atau jika berbeda, tidak terlalu
jauh dari kelas asalnya terhadap bentuk-bentuk
prilaku ujaran yang berlangsung.
17. (6)Tingkat variasi atau linguistik, maksudnya, bahwa
sehubungan dengan hepraktis trogennya anggota
suatu masyarakat tutur, adanya berbagai fungsi sosial
dan politik bahasa, serta adanya tingkatan
kesempurnaan kode, maka alat komunikasi manusia
yang disebut bahasa itu menjadi sangat bervariasi.
Setiap variasi, entah namanya diallek varietas atau
ragam, mempunyai fungsi sosialnya masing-masing.
(7) Penerapan praktis dan penilaian sosiolinguistik,
merupaka topik membicarakan kegunaan penilaian
sosiolinguistik untuk menguasai masalah-masalah
praktis dalam masyarakat. Misalnya, masalah
pengajaran bahasa pembakuan bahasa, penerjemahan,
mengatasi konflik sosial akibat konflik bahasa dan
sebagainya.
18. KEGUNAAN SOSIOLINGUISTIK
1. pertama-tama pengetahuan sosiolinguistik
dapat kita manfaatkan dalam berkomunikasi
atau berinteraksi. Sosiologi akan memberikan
pedoman kepada kita dalam berkomunikasi
dengan menunjukkan bahasa, ragam bahasa
atau gaya bahasa apa yang harus kita gunakan
jika kita berbicara dengan orang tertentu. Jika
kita adalah anak dalam keluarga , kta harus
menggunakan raga/gaya bahasa yang berbeda
jika lawan yang berbedapula terhadap guru,
terhadap teman sekelas, atau terhadap sesama
murid yang kelasnya lebih tinggi
19. ORANG KE TUNGGAL jAMAK KET
I YANG
BERBICARA
Aku, saya AKU, SAYA
II YANG Dijak
BICARA
ENGKAU,
KAMU, ANDA
KALIAN, KAMU
SEKALIAN
III YANG
DIBICARAKAN
IA, DIA, SAYA MEREKA
Bagan tersebut cukup jelas, tetapi kaidah sosial bagaiaman
menggunakannya, sehingga orang yang baru mempelajari bahasa
Indonesia dan tidak mengenal kaidah sosial dalam menggunakan
kata ganti itu akan kesulitanbesar. Oleh karena itu, bantuan
sosiolinguistik dalam menjelaskan penggunaan kata ganti tersebut
sangat penting . Kiranya, tanpa bantuan sosiolinguistik (misalnya,
kepada siapa, kapan,, dan di mana kata ganti itu dipakai) sajian kata
ganti itu tidak berguna dalam percakapan yang sebenarnya.
20. CONTOH KONGKRIT
Seorang dosen bila berbicara dengan mahasiswanya
akan menyebut dirinya sendiri dengan kata ganti saya.
Begitu juga mahasiswa tersebut. Untuk menyapa
mahasiswanya sang dosen umumnya tidak
menggunakan kata ganti kamu dan engkau, tetapi
menggunakan menggunakan kata ganti anda atau kata
dari istilah perkerabatan saudara. Namun, sang
mahasiswa tidak menggunakan kata kamu, engkau, anda,
atau saudara terhadap sang dosen; melainkan kata
bapak. Andai kata ada mahasiswa yang menggunakan
kata kamu, engkau, anda, atau saudara terhadap dosen,
tentu sangat istimewa sekali.
21. TUGAS DAN LATIHAN
1. Kedudukan disiplin linguistik dalam studi linguistik
cdan dlam studi sosiologi.
2. Definisi-definisi yang dekumakan oleh para pakar.
3. Penggunaan istilah linguistik dan sosiologi bahasa.
4. Pemilihan bahasa nasional dan bahasa resmi
kenegaraan di negara-negara Indonesia.
5. Manfaat sosiolinguistik bagi pengajaran bahasa.