SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
TUGAS RANGKUMAN
MATA KULIAH TEKNIK NEGOSIASI
“TEKNIK PRESENTASI DAN NEGOSIASI”
Oleh DRS. ZEN ACHMAD, M.M
DISUSUN OLEH
NAMA : POPPY OKTAVIANI
N.P.M : 1434 021 258
SEMESTER : 6 (ENAM)
RUANG : 203 (Sabtu)
DOSEN : Dr. P. Eddy Sanusi S, SE, MM
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
Fakultas Ekonomi Manajemen
2017
BAB 1
KOMUNIKASI DAN PENGUNGKAPAN (SELF DISCLOSURE)
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi ini berasal dari bahasa latin; yaitu dari katacommunis , yang berarti
sama (common).
Tiga unsur utama dari definisi komunikasi yang beranekaragam itu, yaitu:
1. Komunikasi harus dipandang sebagai suatu proses
Komunikasi merupakan suatu aliran yang melalui serangkaian tahapan/langkah
dan bukan suatu peristiwa yang tersendiri.
2. Pengiriman komunikasi, arti dan pengertian
Komunikasi adalah pengiriman informasi, arti dan pengertian.
3. Mencakup aspek manusia dan bukan manusia
4. Komunikasi merupakan suatu mesin elektronis (misalnya: komputer) menjadi
pengirim dan penerima informasi.
B. ELEMEN PROSES KOMUNIKASI
1. Source adalah pihak yang mencetuskan dan menyampaikan pesan, dapat
merupakan perorangan maupun sekelompok orang.
2. Message (pesan) berupa rangsangan verbal atau non verbal, biasanya di
hubungkan sesuatu makna yang telah dipahami, seperti kata-kata, gerakan
tubuh, tanda-tanda tertentu dll.
3. Channel (sarana) sarana ini dipakai untuk menyampaikan pesan seperti bahasa
atau gerakan-gerakan anggota badan.
4. Receiver (penerima) biasanya pesan itu dikirimkan oleh seseorang sebagai
sumber kepada seorang penerima pesan.
5. Feedback (umpan balik) merupakan pesan yang berupa respon atau komentar
mengenai pesan yang diterima (atau yang telah dikirimkan).
6. Noise (gangguan) segala sesuatu yang menghambat atau mengganggu
kelancaran jalannya proses komunikasi (bisa bersifat eksternal/environmental
atau internal/intrapersonal)
7. Context meupakan kondisi (dimensi) psisik, social ataupun psikologikal yang
berpengaruh terhadap jaannya proses komunikasi.
C. TIPE-TIPE KOMUNIKASI
1. Komunikasi Intrapersonal
Yaitu pada saat kita sedang memikirkan sesuatu. Misalnya pada saat kita akan
mengambil suatu keputusan, maka kita akan melakukan reflektif-diri.
2. Komunikasi Interpersonalmen
Komunikasi interpersonal dapat bersifat formal ataupun informal , dan kedua-
duanya berperan penting di dalam hubungan manusia sehari-hari.
3. Komunikasi Environmental (Lingkungan)
Komunikasi dengan berbagai elemen-elemen lingkungan tempat diri kita berada,
baik itu berbentuk tanda-tanda tertentu (sign) atau juga keadaan tertentu.
4. Komunikasi Public (Khalayak)
Merupakan komunikasi antara seseorang (pembicara) kepada sekelompok
hadirin (khalayak) pada suatu waktu dan tempat.
D. PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi pada umumnya terdiri dari:
1. Tahap Ideasi
Ideasi (ideation) yaitu proses penciptaan atau informasi yang dilakukan
komunikator.
2. Tahap Ecoding
Gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk symbol atau
sandi yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga
pemulihan saluran dan media komunikasi yang digunakan.
3. Tahap Pengiriman
Pengiriman (transmitting) gagasan atau disandikan (encoded) melalui saluran
atau media komunikasi yang tersedia.
4. Tahap Decoding
Decoding merupakan pesan-pesan yang diterima, diinterpretasikan, dibaca,
diartikan dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui suatu
proses berpikir.
5. Tahap Tindakan
Tindakan yang dilakukan oleh komunikan sebagai respon pesan-pesan yang
diterimanya.
E. FAKTOR-FAKTOR PENENTU KOMUNIKASI
1. Manusia
Unsur manusia, dengan pengaruh kompleksitas latar belakang sosial budaya.
2. Kebutuhan, minat, relevansi berita ataupun pesan bagi komunikan semakin
tinggi kebutuhan, minat, relevansi informasi/pesan untuk komunikan semakin
dapatberlangsung suatu komunikasi.
Ada 4 dimensi yang dapat diuraikan sehubungan dengan pemilikan sarana
ataupun metode penyampaian pesan, yaitu:
a. Dimensi Fisik adalah tempat komunikasi itu berlangsung
b. Dimensi Sosial mencakup hubungan status sosial ekonomi, kultur partisipan.
c. Dimensi Waktu berkomunikasi pada saat yang tepat akan memudahkan
proses yang berlangsung.
d. Dimensi Psikologis terjadi karena sikap dan sifat para perilaku komunikasi.
F. HAMBATAN-HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
1. Hambatan bersifat Teknis
Seperti kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan.
2. Hambatan Perilaku
Seperti pandangan yang sifatnya apriori (tidak suka) , prasangka negatif,
suasana selalu tidak mau mengalah.
3. Hambatan Bahasa
Agar dipergunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti ataupun
gerak gerik yang dapat memperjelas ucapan.
4. Hambatan Struktur (Organisasi)
Karena dibedakan tingkat dalam organisasi, terkadang seorang bawahan
takut, malu apabila harus berhubungan dengan atasannya apabila
pimpinannya seorang yang wibawa atau disegani.
5. Hambatan Latar Belakang Sosial Budaya
Ini disebabkan oleh suku, adat, tradisi.
6. Hambatan Karena Proses Komunikasi
Umumnya terjadi karena faktor “Saringan”
Faktor-faktor yang menunjukkan keberhasilan komunikasi:
1. Keterpercayaan, dalam komunikasi antara pembicara dengan pendengar
harus saling percaya.
2. Adanya hubungan (pertalian), selalu memperhatikan situasi, kondisi
lingkungan pada waktu komunikasi berlangsung.
3. Kepuasan, komunikasi harus dapat memberikan kepuasan kepada kedua
belah pihak baik pembicara maupun pendengarnya.
4. Kejelasan, meliputi kejelasan isi cerita yang akan dicapai.
5. Kesinambungan dan Konsisten, komunikasi harus dilakukan terus
menerus dan informasi yang akan disampaikan hendaknya konsisten
terhadap informasi terdahulu.
6. Saluran pengiriman berita, agar berhasil hendaknya dipergunakan saluran
komunikasi yang sudah biasa dan dikenal.
G. KOMUNIKASI NON VERBAL
- Body Language
- Jarak Zona
- - Bahasa Tubuh dalam Lingkungan Kerja
H. KOMUNIKATIF PRODUKTIF
Komunikasi produktif akan tercapai bila masing-masing pihak yang terlibat memiliki rasa
“puas” dalam arti menerima bentuk reaksi yang sebagaimana diharapkan, sehingga
menunjang kelangsungan komunikasi.
Ada 3 gaya komunikasi:
1. Gaya orang tua
2. Gaya orang dewasa
3. Gaya anak-anak
Komunikasi produktif dapat dipelajari dengan mengenal unsur-unsur dibawah ini:
• Mengenal lawan bicara anda dan gaya komunikasinya
• Mengenal situasi dan mengetahui gaya komunikasi yang tepat untuk situasi tersebut
serta lawan bicara anda.
• Memancing lawan bicara anda untuk menggunakan suatu gaya komunikasi tertentu,
sesuai dengan yang anda harapkan.
I. BERBICARA EFEKTIF
1. Dasar-Dasar Berbicara Dengan Efektif
a. Memperoleh kecakapan dasar
b. Mengembangkan keyakinan
- Kenyataan tentang rasa takut untuk berbicara di depan umum
- Mempersiapkan diri dengan cara yang baru
c. Cara yang telat dan mudah untuk berbicara untuk secara efektif
II. Prinsip-Prinsip Berbicara Efektif
1. Prinsip motovasi (minat)
Dalam berbicara agar pemberian dapat efektif hendaknya minat para pendengar
(hadirin) dibangkitkan.
2. Prinsip perhatian
Pembiraan akan berhasil bila pembicara dapat menarik perhatian para hadirin.
3. Prinsip keindraan (audio visual)
Pembicaraan akan mudah ditangkap oleh para hadirin bila disajikan sedemikian rupa
sehingga pendengaran, penglihatan dan tangan hadirin dapat aktif.
4. Prinsip pengertian
Hal-hal yang di mengerti mudah dihafalkan atau mudah ditanam dalam pikiran
seseorang.
5. Prinsip ulangan
Hal-hal yang diulang-ulang akan lebih meresap jiwa, sehingga mudah di kngat kembali.
6. Prinsip kegunaan
Hal-hal yang dirasa ada gunanya akan tetap tinggal lama dalam ingatan seseorang.
III. Gaya Berbiara
Gaya berbicara adalah cara kita membawakan diri di depan umum atau cara
penampilan diri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila dibicarakan didepan umum adalah:
1. Pakaian
Pakaian hendaknya rapi, lengkap, dan sopan.
2. Sikap basan dan cara berdiri
Hendaknya pembicara berdiri tegak bersemangat; dengan sikap yang baik.
3. Pandangan mata
Pandangan mata yang baik adalah adil artinya menyeluruh tetapi cara melihatnya
berganti-ganti.
4. Air muka dan tangan
Air muka dan tangan hendaknya mengikuti isi pembicaraan.
5. Sikap jiwa
Sikap hendaknya tegas, jangan ragu-ragu, sikap tegas menyebabkan para hadirin
dapat menghargai penceramah.
6. Suara
Suara hendaknya jelas, artinya pengucapan-pengucapan kata tepat tidak monoton
(mendatar).
7. Tulisan
Bila terpaksa menulis di papan, maka tulisan harus jelas dan cukup besarnya sehingga
dapat terbaca oleh seluruh publik.
BAB 2
PERSIAPAN PRESENTASI
A. Pengertian Presentasi
Presentasi berasal dari kata “presentation” yang berarti menawarkan atau menyajikan
gagasan. Dalam kegiatan presentasi presenter atau orang yang melakukan presentasi
berusaha meyakinkan para pendengar atau audience mnegenai gagasan yang
dimilikinya.
Dilihat dari berbagai segu presentasinya dapat dibagi;
a. Dilihat dari jumlah audience-nya presentasi dibagi;
1. Presentasi terhadap perseorangan, adalah presentasi yang diberikan secara pribadi.
2. Presentasi terhadap sekelompok orang, presenter harus dapat mencari keumuman
dari kelompok tersebut dan sentuhan pribadi sehingga setipa anggota kelompok
merasa diperhatikan secara pribadi.
b. Dilihat dari materi presentasi, presentasi dibagi;
1. Presentasi untuk kegiatan ilmiah, paling banyak dilakukan pada kegiatan penelitian
dan akademik atau pendidikan.
2. Presentasi untuk jualan, tujuan utama untuk menjial barang kepada audience.
3. Presentasi pendidikan, tujuan pada masa depan.
4. Presentasi untuk penambah wawasan, biasanya berupa pengetahuan yang relative
baru yang dianggap berguna untuk suatu kalangan tertentu.
c. Dilihat dari tempatnya, presentasi dibagi;
1. Presentasi ditempat umum, kesulitannya adalah disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
audience yang sangat heterogen atau bermacam-macam karakterisktik, sarana dan pra
sarana pendukung kurang, dan gangguan baik secara teknis ataupun non teknis.
2. Presentasi ditempat khusus, kemudahannya dari segi audience, yang biasanya
kelompoknya relative lebih homogeny dibanding ditempat umim.
B. Penentuan Tujuan Presentasi
1. Tujuan yang ditetapkan oleh organisasi atau pihak lain
2. Tujuan yang ditetapkan oleh presenter
C. Syarat Presentasi yang Baik
1. Menguasai materi yang dipresentasikan
Tips ringan:
a. Pelajarilah bahan-bahan presentasi yang anda miliki
b. Catatlah masalah-masalah yang anda hadapi
c. Bautlah urutan ringkas pembicataam
d. Buatlah daftar ringkas kemungkinan-kemungkina pertanyaan, kemudian siapkan
jawaban terhadap pertanyaan tersebut
e. Catatlah pertanyaan-pertanyaan sulit, cari jawabannya untuk presentasi berikutnya
f. Yakinlah persiapan anda telah siap
2. Memahami suasana lingkungan
Tips:
a. Datanglah beberapa waktu sebelum presentasi dimulai
b. Carilah sisi baik dari lingkungan tersebut
c. Berdirilah ditempat kemungkinan besar anda melakukan presentasi
d. Pahamilah, tidak ada lingkungan yang benar-benar ideal
3. Pemahaman audience
a. Usia audience
b. Latar belakang pendidikan
c. Latar belakang ekonomi
d. Pemahaman data audience
e. Profesi
f. Berpenampilan menarik
4. Cara berpakaian
a. Sesuaikan busanan anda dengan bentuk tubuh anda
b. Sesuaikan busana anda dengan acara yang anda ikuti
c. Serasikan busana anda dengan lingkungan tempat anda melakukan
5. Cara berbicara
a. Kualitas suara
b. Intonasi
c. Cara berakting
D. Penentuan Bahan Pendukung Presentasi
Dengan bahan pendukung presentasi, akan bernilai lebih. Nilai itu berupa:
• Menunjukkan kesiapan presenter dalam melakukan presentasi
• Sebagai alat bantu pengingat
• Sebagai pengalih perhatian
• Sebagai pedoman sistematika presentasi
• Sebagai pedoman waktu
Bahan pendukung presentasi yang biasa dipergunakan antaranya:
1. Diagram, digunakan sebagai media meyakinkan audience terhadap sesuatu
statement atau penjelasan.
- Diagram primer adalah diagram yang dibuat berdasarkan hasil pengujian, penelitian
atau pengalaman pihak pembuat diagram.
- Diagram tertier adalah diagram yang diambil dari sumber pihak tertentu, dimana pihak
tersebut mengutip dari sumber lain.
Diagram secara umum dibagi menjadi:
a. Diagram gambar
b. Diagram lingkaran
c. Diagram batang atau diagram garis
Adapun diagram yang dibuat sebagai bahan pendukung presentasi, hendaknya
diagram tersebut:
- Mencantumkan nama, lokasi dan waktu diagram tersebut dibuat
- Cara pemerolehan data
- Menunjukkan hal sebenarnya
- Tidak kadaluwarsa (up to date)
- Menarik
2. Proposal, diperlukan untuk presentasi yang bersifat ajakan dengan materi
pembicaraan serius sehingga audience harus mempelajari terlebih dahuli.
Proposal yang baik hendaknya sedikit-dikitnya harus memenuhi syarat berikut ini, yaitu:
- Menarik
- Didukung oleh fakta-fakta
- Benar
- Tidak kadaluwarsa (up to date)
- Singkat, dan
- Jelas
3. Tabel, adalah deretan angka-angka yang menunjukkan suatu hasil tertentu.
4. White board, spidol, dan penghapus
5. Dan sejenisnya
E. Permasalahan dalam Perencanaan Presentasi
1. Perkiraan tidak dapat dipercaya
2. Masalah yang sama tidak akan terulang kembali
3. Perencanaan membuat kecenderungan ke arah kekakuan
4. Perencanaan yang baik mahal, dan
5. Perencanaan memerlukan waktu
BAB 3
PENYAJIAN PRESENTASI
A. Persiapan Penyajian
1. Persiapan fisik, merupakan persiapan sarana san prasarana fisik yang mendukung
presentasi. Secara umum, persiapan presentasi dapat berupa:
a. Tata ruang, ruangan adalah tempat yang pertama kali dilihat audience sebelum
presentasi dilakukan.
Tata ruang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Tata ruang terbuka, seringkali dijadikan tempat presentasi walaupun sering
dipandang kurang respresentative.
2. Tata ruang tertutup, dilihat dari berbagai segi, ruang tertutup relative lebih nyaman
dan lebih aman dibandingkan dengan tata ruang terbuka.
Dilihat dari penyediaannya, ruangan presentasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Ruangan khusus, ruangan yang sengaja didesain untuk mengadakan presentasi.
2. Ruangan non khusus, ruangan yang pada fungsi utamanya bukan sebagai tempat
presentasi tetapi karena suatu pertimbangan dipergunakan.
b. Tata suara, pengaturan tata suara tergantung dari dua hal, yaitu ruangan dan
audience.
c. Konsumsi, biasanya diberikan untuk resentasi yang bersifat formal dan mempunyai
waktu pelaksanaan yang lama.
d. Bahan pembantu dan sarana-sarana lain yang dianggap perlu.
2. Persiapan mental, kegiatan dalam presentasi karena bagaimanapun bagusnya
persiapan fisik, tanpa persiapan mental yang cukup, presentasi akan sia-sia.
a. Cara mengatasi kegugupan
Ada beberpaa tips sederhana untuk mengalihkan energi kegugupan, diantaranya:
a. Menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan pelan-pelan
b. Mengalihkan energi ke salah satu bagian tubuh kita
c. Menata meja tempat presentasi
b. Penilaian kelemahan diri
- Fisik
- Kualitas suara
B. Pemecah Kekakuan Presentasi
Beberapa tips sederhana untuk memecahkan kekakuan, diantaranya:
1. Tunjukkan pentingnya presentasi bagi kehidupan audience
2. Gambarkan contoh-contoh keberhasilan
3. Buatlah lelucon
4. Timbulkan kesan bersahabat
C. Pelaksanaan Presentasi
Secara umum tahapan presentasi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
1. Pembuka presentasi, tahapan dalam presentasi yang berusaha mengantarkan
audience kepada materi presentasi selanjutnya. Ada beberapa kriteria agar sebuah
pembuka presentasi dapat disebut berhasil, diantaranya:
- Singkat
- Mengantarkam audience kepada isi presentasi, dan
- Menarik
2. Pelaksanaan presentasi (Action)
Ada beberapa pokok kegiatan yang harus diperhatikan pada waktu pelaksanaan
presentasi, diantaranya:
a. Teknik menyampaikan materi presentasi
b. Teknik bertanya
c. Teknik memotong pembicaraan
d. Teknik menjawab pertanyaan
3. Penutup presentasi
Penutup presentasi dilakukan dalam tiga kegiatan, yaitu:
a. Penarikan kesimpulan, ringkasan dari pelaksanaan presentasi.
b. Pemberian saran, isi pemberia saran tergantung pada jenis presentasi
c. Salam penutup, harus disesuaikan dengan norma yang berlaku di masyarakat
tersebut. Khusus salam penutup harus disesuaikan dengan salam pembuka.
BAB 4
EVALUASI PRESENTASI
A. Pengertian dan Kegunaan Evaluasi Presentasi
Evaluasi adalah upaya sistematis untuk menetapkan standar-standar demgan tujuan
perencanaan, membandingkan kinerja sebenarnya dengan standar-standar yang telah
ditetapkan, menentukan apakah adanya penyimpangan dan mengukur tingkat
penyimpangan, menjamin pemanfaatan sumber daya yang dipergunakan secara efektif
dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Tujuan evaluasi:
1. Menciptakan standar dan metode pengukurnnya
2. Menilai pelaksanaan kinerja
3. Membandingkan antara kinerja dengan ukuran kinerja yang telah ditetapkan
4. Meneliti apakah ada penyimpangan terhadap pelaksanaan kinerja
5. Mengadakan tindakan korektif
Alasan yang menyebabkan evaluasi dalam presentasi merupakan suatu keharusam
adalah:
1. Adanya perubahan yang garus diantisipasi
2. Adanya kesalahan sehingga memerlukan perbaikan
3. Untuk menghindari permasalah yang lebih luas karena permasalah kecil,
diselesaikan.
Keuntungan evaluasi, diantaranya:
1. Meningkatkan disiplin dan prestasi kerja presenter
2. Menekan sedikit mungkin penyalahgunaan wewenang
3. Menekan sedikit mungkin kebocoran dan pemborosan
4. Meningkatkan pelayanan
5. Memperlanar segala kegiatan
B. Kriteria Penyusuna program Evaluasi presentasi
Keberhasilan dari program evaluasi ditentukan oleh dua aspek utama. Kedua aspek
tersebut berupa:
1. Aspek evaluator
Kelemahan-kelemahan psikologis yang sering timbul pada diri evaluator, diantaranya:
a. Type kesalahan linency, terjadi bila evaluator cenderung memberikan penilaian yang
tinggi, sementara kemampuan sebenarnya tidak seperti itu.
b. Type kesalahan strickness, kebalikan dari liniency.
c. Type kesalahan central tedency, merupakan penggabungan dari dua kesalahan
sebelumnya.
d. Hello efect error, kesalahan penilaian yang dibuat oleh evaluator karena nilai
evaluasi, terpengaruh oleh pengalaman sebelumnya.
e. Personal bias, bentuk kesalahan evaluasi dimana terjadi pelibatan emosional
terhadap obyek yang di evaluasi.
C. Macam-macam Teknik Evaluasi pada Presentasi
Teknik evaluasi di dalam presentasi dilihat dari pihak yang melakukan pengawasan
dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Evaluasi intern, teknik evaluasi yang dilakukan dari diri atas kelompok presenter itu
sendiri. Evaluasi itu dapat dilakukan dengan melalui dua cara, yaitu:
a. Disiplin diri atau kelompok
b. Latihan tanggung jawab individual atau kelompok
2. Evaluasi ekstern
BAB 5
PEMAHAMAN NEGOSIASI
A. Pengertian Negosiasi
Negosiasi berasal dari kata negotiate yang berasal dari bahasa inggris yang berarti
perundingan. Perundingan adalah upaya untuk menyatukan perundingan antara dua
pihak atau lebih.
Faktor-faktor di dalam negosiasi, yaitu:
1. Adanya dua kelompok atau lebih yang ingin bernegosiasi,
2. Adanya permasalahan yang dibahas, dan
3. Masing-masing pihak menghendaki titik temu terhadap permasalahn yang dibahas.
B. Macam-Macam Negosiasi
Dilihat dari bentuk kepribadian orang yang melakukan negosiasi, negosiator dapat
dikelompokkan menjadi empat kepribadian, yaitu:
1. Tipe negosiator tekanan tinggi, adalah suatu jenis karakter negosiator yang berusaha
memaksakan pendapatnya kepada pihak lain.
2. Tipe negosiator terima atau tidak, biasanya timbul karen negosiator kurang memiliki
rasa memiliki atau sense of belong yang tidak peduli terhadap sikap dirinya maupun
sikap negosiator lain.
3. Tipe negosiator lemah, terlihat dari hasil negosiasi, ia cenderung menerima argumen
lawan negosiasi tanpa memperhitungkan situasi dan kondisi dirinya.
4. Tipe negosiator ideal, adalah tipe negosiator yang mampu menghasilkan negosiasi
yang menyenangkan pihk-pihak yang terlibat didalamnya.
Dilihat dari siatnya, negosiator ideal mempunyai ciri sedikitnya:
a. Mempunyai kemampuan komunikasi persuasif yang baik. Untuk melakukan
komunikasi persuasi dapat dilakukan berbagai metode, diantaranya:
- Metode partisipasi, dilakukan dengan mengajak partner negosiasi ke dalam suatu
kegiatan sehingga ia merasa terlibat didalamnya dan merasa ikut memiliki.
- Metode asosiasi dilakukan dengan mengajak partner negosiasi ke dalam kegiatan
yang diliput secara luas.
- Metode kesan mendalam, dilakukan dengan mengajak partner negosiasi ke suatu
tempat diluar ruang lingkup dirinya.
- Metode anjuran (bujukan), dilakukan sengan membujuk partner negosiasi.
- Metode ketakutan, ini memberikan contoh ketakutan individu sebagai dasar
pengambilan keputusan.
b. Memahami materi negosiasi
Kegunaan dapat dilihat pada unsur perlu tidaknya suatu unsur dimasukkan kedalam
negosiasi.
c. Mempunyai pemahaman terhadap partner negosiasi
Pemahaman psikologis dapat berupa:
• Faktor motivasi, adalah sejauh mana kebutuhan partner negosiasi terhadap hasil
kesepakatan.
• Faktor prejudis atau prasangka, negosiator yang baik akan berusaha mengetahui
prasangka-prasangka yang mungkin dimiliki oleh partner presentasi.
• Faktor latar belakang partner negosiasi, kegunaan utama dari pemahaman ini adalah
untuk menentukan bahasa apa yang digunakan dan membuah lelucon-lelucon untuk
memecahkan kekakuan negosiasi.
d. Mempunyai gabungan anatara unsur-unsur tersebut
Ketiga poin masalah diatas merupakan satu kesatuan. Kondisi ideal bila ketiga-tiganya
dikuasai oleh negosiator.
Dilihat dari wewenang pengambilan keputusan, negosiator dibagi menjadi:
1. Pemberi informasi, kelemahannya adalah walaupun negosiator mampu menjalankan
proses negosiasi dengan baik, keputusan tetap belum dapat diambil karena partner
negosiasi tidak mempunyi kewenangan untuk itu.
2. Anggota tim pengambil keputusan, kelebihan negosiasi dengan tipe ini adalah
bagaimanapun ia berperan dalam pengambilan keputusan, sehingga suara yang
diberikan lebih terdengar.
3. Pengambil keputusan, merupakan bentuk negosiasi yang ideal karena pengambilan
keputusan tidak berjarak. Bila kedua belah pihak susah merasakan kesepakatan dan
keadilan dalam pembahasan , pembicaraan dapat dilanjutkan ke arah perjanjian.
Dilihat dari prosesnya, negosiasi dibagi menjadi:
1. Negosiasi merumuskan rancangan pada tingkat yang lebih tinggi
Materi pembicaraan yang sering dilakukan pada negosiasi dengan materi merumuskan
perancangan materi untuk pembicaraan yang lebih tinggi, diantaranya:
a. Masalah yang dibicarakan dalam negosiasi berikutnya
b. Waktu
c. Peserta negosiasi
d. Kewenangan peserta negosiasi
2. Negosiasi yang menghasilkan keputusan, biasanya dilakukan oleh pimpinan
organisasi atau orang yang mendapat wewenang itu. Beberapa alasan dilakukan
negosiasi ini diantaranya:
a. Menghemat waktu, biaya, dan tenaga negosiator
b. Merupakan pematangan hasil negosiasi tahap sebelumnya
c. Permaslahan yang harus dinegosiasikan bersifat mendesak
Dilihat dari sifatnya, negosiasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Negosiasi tertutup, adalah negosiasi yang hanya diketahui dan dihadiri oleh pihak-
pihak yang terlibat saja.
2. Negosiasi terbuka, tujuannya adalah agar publik dapat mengetahui kinerja
negosiator-negosiator yang notabene merupakan wakilnya.
C. Masalah dalam Negosiasi dan Cara Mengatasinya
Secara garis berar proses negosiasi biasanya dilakukan melalui tahapan:
1. Timbulnya masalah dan klarifikasi masalah
Dilihat dari sumbernya, masalah dikelompokkan mejadi dua jenis, yaitu masalah intern
dan masalah ekstern. Masalah intern adalah masalah didalam organisasi, sementara
masalah ekstern adalah masalah yang mempunyai kaitan dengan organisasi lain.
2. Mencari pihak yang dipandang dapat mengatasi masalah, cara mengatasi masalah
ini ialah dnegan mengadakan tender baik terbuka maupun tertutup.
3. Perencanaan negosiasi, merupakan tahapan awal dari kegiatan negosiasi. Dalam
perencanaan ini disusun masalah yang akan dibicarakan, kapan dibicarakan,
bagaimana, dan sebagainya.
4. Pelaksanaan negosiasi, merupakan inti dari kegiatan negosiasi.
5. Pembuatan kesepakatan bila dimungkinkan, beberapa kriteria kesepakatan yang
baik diantaranya:
• Disepakati oleh masing-masing pihak
• Merupakan hasil kompromi
• Tidak mengandung unsur keterpaksaan dan cara penanggulangannya
• Dibuat tertulis dan memenuhi syarat sah menurut hukum dan perundangan
6. Evaluasi negosiasi, upaya untuk melihat kesesuaian antara perencanaan dan
pelaksanaan negosiasi.
Secara garis besar, permasalahn negosiasi dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar, yaitu:
1. Masalah teknis, menyangkut masalah-masalah yang menyangkut masalah materi
dan relatif dapat diselesaikan bila kebutuhan yang diperlukan dapat dipenuhi.
2. Masalah non teknis, berupa masalah emosional dan psikologis. Masalah non teknis
didalam negosiasi yang sering menjadi hambatan keberhasilan diantaranya:
a. Mengelola konflik
b. Kepercayaan diri
c. Kemampuan mempengaruhi orang lain
BAB 6
NEGOSIASI DAN KOMUNIKASI
A. Mengapa Negosiasi Penting Dilakukan?
Negosiasi merupakan suatu proses kesepakatan yang dinamis antara dua pihak untuk
mencapai sasaran-sasaran yang paling menguntungkan (win win situasion). Untuk
mencapai kesepakatam tersebut umumnya akan melalui berbagai tahapan (dalam buku
Contract Negotiation Handbook dan The Skill of Negotiating), yaitu:
• Tahap pembukaan, pada tahap ini akan dirancang kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan penyusunan tujuan (proposal) termasuk rencana penemuan yang akan
dilakukan , baik intern maupun antar team yang akan melakukan negosiasi.
• Tahap peninjauan kembali, tahap ini dilakukan bila salah satu pihak atau kedua belah
pihak menginginkan perubahan atau penyempurnaan atas tujuan dianggap merugikan
atau tidak diterima oleh salah satu atau kedua belah pihak.
• Tahap tindak lanjut. Pada tahap ini masing-masing pihak melakukan penyesuaian atas
permintaan yang ada dan saling mempelajari pola pikir dari pihak lain.
• Tahap pengidentifikasian, pada tahap ini, proses negosiasi telah mengarah pada hal
yang lebih jelas dimana masing-masing pihak melakukan penilaian atas situasi yang
terjadi.
• Tahap akhir, pada tahap ini masing-masing pihak harus memberikan kesepakatan
terakhir atas penawaran yang akan diajukan, sebelum dilanjutkan dalam proses
pembuatan kontrak perjanjian.
Dalam negosiasi minimal terdapat dua pihak yang terlibat, yaitu:
1. Pihak pertama yang disebut Negosiator atau pemrakarsa negosiasi
2. Pohak kedua yang disebut Adversary atau lawan dalam bernegosiasi.
B. Siapakah Negosiator?
Secara garis besar negosiator dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yang
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Kedua kelompok tersebut adalah:
1. Pressure Group yaitu kelompok atau golongan yang selalu ingin menang.
2. Corporative Group yaitu golongan yang senang bekerja sama dan ingin mencapai
persetujuan yang terbaik bagi semua pihak.
C. Pressure Group Siapakah Dia?
Yang termasuk kedalam kelompok ini adalah individu-individu yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
• Melihat megosiasi sebagai ajang kompetisi
• Mencari keuntungan dengan penguasaan
• Percaya bahwa sesuatu yang lebih dari mereka, pasti merupakan kurang bagi yang
lain
• Cenderung senang menggeretak, menipu dan melakukan cara yang licik bahkan
dengan kekerasan
• Menginginkan sesuatu dengan cuma-cuma
D. Bagaimana Menghadapi Orang Ini?
Ada beberapa pertimbangan yang dapat diperhatikan, yaitu antara lain:
Pertama. Menarik perhatian mereka sehingga kita dapat menyatakan bahwa ada dua
jalan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, yaitu melalui persetujuan dan
pertukaran serta jangan menyerah pada intimidasi maupun ancaman.
Kedua. Memilih salah satu sikap, yaitu bersikap menginbangi ataupun melawan
mereka.
E. CORPORATIVE GROUP
Negosiator yang termasuk kedalam kelompok ini memiliki kriteria dan karakteristik
sebagai berikut:
• Memandangn negosiasi dalam hubungan dengan tujuan jangka panjang
• Mencari dan mencapai keberhasilan dengan kerja sama
• Percaya bahwa sesuatu yang cukup berarti bagi kita, juga demikian halny bagi mereka
(keuntungan bagi kedua belah pihak).
• Hanya akan melaksanakan pertukaran sesuatu dengan yang lain.
F. Siapakah Adversary?
Adversary adalah orang yang berperan sebagai penerima nego atau lawan bicara yang
disebut juga dengan komunikan sangat bervariasi gaya dan style-nya.
Ada empat gaya bila kita hendak mengadakan negosiasi, yaitu:
Gaya Promotor, individu dengan gaya sosial ini memiliki sifat cepat memutuskan
agresif, kreatif, cenderung verbal.
Gaya Fasilitator, individu dengan gaya sosial ini mempunyai sifat peramal, suka
menolong, mempunyai tenggang rasa yang besar, peka atau perasa, dan selalu
berbicara dan bertindak diplomatis.
Gaya Kontroler, individu dengan gaya sosial ini mempunyai sifat yang tidak sabar, ingin
berkuasa, penuh tekad, tetapi efisien dan tuntas.
Gaya Analitikal, individu dengan gaya sosial seperti ini memiliki kesabaran, selalu ingin
spesifik, akurat dan terinci serta berfikir.
G. Teknik Negosiasi
Adapun teknik dalam bernegosiasi anatara lain:
a. Teknik Mengulur dan Menarik (push-push-pull)
Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam teknik ini antara lain:
• Harus tahu prioritas butir-butir masalah dalam negosiasi
• Melakukan negosiasi dengan wajar dalam suasana akrab
• Teknik ini dipengaruhi untuk negosiasi yang penting
b. Teknik Mengalah Untuk Menang (Lose-Win)
Dalam teknik ini, negosiator mengorbankan butir-butur masalah yang lemah dan
mempertahankan yang kuat.
c. Teknik Membagi Perbedaan (Split the Different)
Teknik penyelesaian negosiasi dengan membagi selisih perbedaan anatara negosiator
dengan adversary.
d. Teknik Saling Mendukung (Piggyback)
Istilah “Piggyback” artinya adalah menyelesaikan satu butir masalah negosiasi untuk
memenangkan butir-butir masalah berikutnya. Teknik ini biasanya dipergunakan pada
pertengahan proses negosiasi, dan sebaliknya tidak dipergunakan berturut-turut dalam
satu proses; karena teknik ini mudah dibaca.
Ada beberapa hal yang penting untuk mengatasi emosi, antara lain:
1. Tetapkan bahwa lawan bicara anda adalah rekan/atasan yang baik
2. Simpanlah adanya emosi naluri untuk bersaing
3. Perhatikan apa yang terjadi pokok pembicaraan
4. Tatap lawan bicara anda dengan penuh keramahan
5. Masuklah dalam alam pembicaraan dan anda akan menghayatinya
6. Hindari memutuskan pembicaraan yang tidak tepat
7. Jawablah pertanyaan sesuai dengan pokok pembicaraan dan hindari jawaban yang
berbelit-belit atau melingkar.
Ada dua taktik yang sangat dikenal dalam proses negosiasi, yaitu:
Attitudional tactics dan situation tactics, taktik pola pikir merupakan taktik yang
digunakan dalam negosiasi yang berkaitan dengan pola pikir dari negosiator kedua
belah pihak.
BAB 7
IMPLIKASI KOMUNIKASI DALAM NEGOSIASI
A. Prinsip-prinsip Gaya Komunikasi
Secara umum dalam teori-teori mengenai perilaku komunikasi ada beberapa prinsip
yang sangat berguna untuk mempelajari gaya komunikasi:
Pertama, dalam setiap proses komunikasi setiap individu memiliki perbedaan antara
satu dengan yang lainnya.
Kedua, perbedaan gaya individu cenderung stabil.
Ketiga, ada sejumlah gaya komunikasi yang terbatas.
Keempat, setiap orang membuat penilaian mengenai orang lain berdasarkan pada gaya
komunikasinya.
Dominance Continuum adalah sebagai suatu kecenderungan untuk melakukan
komando. Kategori:
- High dominance ditandai oleh adanya keinginan untuk melakukan kontrol, memberi
nasehat bahkan mengacu kepada perilaku agresif untuk berhubungan dengan orang
lain.
- Low dominance ditandai oleh kebiasaan untuk tidak melakukan kontrol atas perilaku
orang lain.
Sociability Continuum adalah kemampuan mengontrol emosi. Dimensi:
- High in sociability, yaitu orang yang berada dalam dimensi ini cenderung untuk
mengekspresikan keinginannya secara bebas.
- Low in sociability, yaitu orang yang cenderung kurang menyukai atau berkesan malas
berinteraksi dengan orang lain, cenderung bersikap formal dalam berhubungan dengan
pihak lain, mereka lebih suka bekerja dalam lingkungan yang memungkinkannya untuk
lebih banyak mandiri daripada berinteraksi dengan orang lain.
B. Gaya Komunikasi
Empat gaya komunikasi manusia menyangkut;
1. The emotive style
2. The director style
3. The reflective style
4. The supportive style
B. The Emotive Style
Merupakan pertautan antara dua perilaku, yaitu high sociability dengan high
dominance. Orang yang bergaya the emotive suka membuat hubungan
sosial/persahabatan dan sangat senang dengan suasana yang informal.
C. The Director Style
Merupakan perpaduan dari high dominance dengan low sociability. Orang
menggunakan gaya ini menunjukkan tanda-tanda verbal dan nonverbal.
D. The Reflective Style
Merupakan gabungan dari low dominance dengan low sociability. Orang yang berada
dalam gaya ini cenderung memeriksa secara hati-hati semua fakta sebelum mengambil
keputusan .
E. The Supportive Style
Merupakan gabungan dari low dominance dengan high sociability. Orang yang
memainkan gaya ini cenderung menunjukkan kesan mudah mendengar dan tidak
mengkspresikan pandangan secara kuat.
F. Implikasi komunikasi dalam Negosiasi
Walaupun pihak yang terlibat dalam negosiasi perlu mengetahui pokok masalah yang
dinegosiasikan yang paling penting adalah perlunya mewaspadai adanya beberapa
konteks dimana negosiasi tidak tepat untuk diadakan; menegosiasikan syarat-syarat
perdagangan yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan atiran yang tegas;
menegosiasikan diskriminasi ras, jenis kelamin, atau jenis diakriminasi lainnya;
menegosiasikan prosedur dan tata tertib perusahaan; menegosiasikan keputusan
perusahaan yang telah diumumkan; mengadakan negosiasiketikri sepihak yang terkait
tidak hadir (Ludlorv & Panton,..1996:143).
H. Enam Langkah Dasar dalam Bernegosiasi
1. Perkenalan satu sama lain
2. Pernyataan tujuan dan sasaran
3. Memulai proses negosiasi
4. Ekspresi perselisihan dan konflik
5. Penilaian ulang dan kompromi
6. Kesepakatan dalam prinsip atau penyelesaian dalam tahap ini akan dilihat apakah
proses negosiasi itu akan mencapai kesepakatan atau tidak.
BAB 8
IMPLIKASI KOMUNIKASI DALAM NEGOSIASI
A. Pengertian Konflik
Konflik adalah ketidaksesuaian pandangan antara satu pihak dengan pihak lainnya
karena menggunakan sumber daya yang sama atau karena mempunyai pandangan
yang berbeda mengenai nilai, moral, tatanan, aturan, pendapat, dan sebagainya.
Sumber konflik ada dua, yaitu: persamaan dan perbedaan.
Ada beberapa alasan yang mendasari dipelajarinya konflik, yaitu:
• Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam persaingan di dunia kerja, karema
persaingan berpeluang tinggi menimbulkan konflik, sehingga mahasiswa dapat bersiap
menghadapinya.
• Untuk mengingatkan kembali, bahwa kekerasan dan pertentangn tidak dapat
menyelesaikan masalah dengan baik.
• Sebagai bahan persiapan sebagai penengah, bila suatu waktu dibutuhkan penengah
konflik yang dapat dipercaya kedua belah pihak.
• Untuk menghindari kesalahan persepsi, bahwa konflik selalu merugikan karena ada
beberapa jenis konflik yang justru meningkatkan produktivitas kerja.
Anggapan terhadap konflik adalah:
1. Pandangan tradisional
Penganut pandangan tradisional berpendapat bahwa konflik sebaiknya tidak terjadi
karena konflik terbukti hanya akan memperburuk keadaan dan berpengaruh negatif
terhadap kinerja.
2. Pandangan hubungan kemanusiaan
Penganut pandangan hubungan kemanusiaan berpendapat bahwa konflik merupakan
kejadian yang tidak mungkin dihindari dalam setiap kegiatan.
3. Pandangan interaksi
Penganut pandangan interaksi berpandangan bahwa konflik justru perlu dikembangkan
agar terjadi produktivitas tinggi.
B. Macam-Macam Konflik
1. Konflik peranan (person rote conflict), adalah konflik yang terjadi bila seseorang tidak
menerima aturan atau pedoman organisasi sehingga ia memutuskan tidak
menggunakan peraturan yang berlaku.
2. Konflik antar peranan (inter role conflict), adalah konflik yang terjadi bila seseorang
memegang peranan yang fungsinya bertentangan.
3. Konflik karena harapan-harapan berbeda pihak (intersender conflict), konflik ini timbul
bila seseorang harus memenuhi harapan beberapa pihak.
4. Konflik karena informasi (information conflict), adalah konflik yang timbul karena
suatu pihak mendapatkan informasi yang saling bertentangan.
Ada enam sumber utama konflik, yaitu:
1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya yang terbatas, terjadi bila suatu sumber
dipergunakan oleh dua pihak atau lebih.
2. Perbedaan tujuan, berpeluang tinggi menimbulkan konflik terutama bila pihak-pihak
yang terlibat menemukan sumber daya tertentu.
3. Saling ketergantungan pada kegiatan-kegiatan kerja, ada dua proses, yaitu: karena
pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri atau karen tugas mengharuskannya.
4. Perbedaan nilai-nilai dan persepsi, nilai dan persepsi merupakan hasil didikan,
bimbingan, dan budaya selama ini sehingga dibawah sadarnya timbul ego bahwa nilai
dan persepsi dirinyalah yang paling baik.
5. Fungsi ganda organisasi, peluang konflik terjadi di suatu kondisi dimana secara
bisnis menguntungkan, tetapi dari sisi public service tidak memperbolehkan upaya
kompromi dilakukan, yaitu secara bisnis menguntungkan, sementara pelayanan
masyarakat pun tidak terlalu ditinggalkan.
6. Gaya-gaya individual, konflik terjadi bila terjadi pandangan berbeda di antara kedua
belah pihak yang bersifat prinsip.
Dilihat dari pihk-pihak yang terlibat dalam konflik, konflik dapat dibedakan menjadi lima
kelompok besar, yaitu:
1. Konflik dalam diri individu
2. Konflik antara individu dalam organisasi
3. Konflik antara individu dengan kelompok
4. Konflik antarkelompok di dalam organisasi yang sama
5. Konflik antarorganisasi
Dilihat dari hasil yang didapatkan dari sebuah konflik, konflik dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu:
1. Konflik fungsional, adalah konflik yang mendukung kinerja organisasi. Konflik
fungsional timbul pada organisasi yang relatif matang sehingga rule of the game atau
aturan main menjadi acuan dan anutan pihak-pihak yang berkonflik.
2. Konflik disfungsional, adalah konflik yang menurunkam kinerja organisasi. Ada
beberapa alasan mengapa konflik menjadi disfungsional, diantaranya:
• Tidak adanya aturanh main atau rule of the game yang jelas sehingha masing-masing
pihak memberikan pembenaran terhadap tindakannya.
• Tingkat emosional yang begitu tinggi sehingga menghilangkan sifat sportivitas.
• Belum siap ya salah satu atau kedua belah pihak menerima perbedaan, sehinhha
perbedaan dianggap sebagai perlawanan.
• Berperannya faktor eksternal diluar konflik yang membuat konflik yang terjadi
mempunyai intensitas lebih.
Gejala yang timbul akibat konflik, diantaranya:
1. Timbulnya kekompakan diantara anggota-anggota kelompok yang terlibat didalam
konflik.
2. Munculnya pimpinan dengan sendirinya diantara kelompok-kelompok tersebut.
3. Adanya gangguan terhadap persepsi atau nilai yang dianut kelompok lain.
4. Perbedaan pandangan diantara masing-masing kelompok yang berkonflik semakin
tinggi, sementara perbedaam antara individu-individu di dalam kelompok semakin kecil.
5. Terpeliharanya “wakil-wakil” yang mewakili masing-masing kelompok, dan
6. Ketidakmampuan berpikir dan menganalisis masalah secara jernih dan objektif.
B. Cara Penyelesaian Konflik
Teknik-teknik yang sering dipergunakan sebagai dasar penyelesaian konflik,
diantaranya:
1. Konfrontasi, dilakukan dengan cara menghadapkan pihak-pihak yang berkonflik
didalam pertemuan tersebut dibahas mengenai sebab, alasan, dan cara menyelesaikan
konflik yang disetujui oleh pihak-pihak yang terlibat.
2. Menggunakan tujuan, pada teknik ini pihak-pihak yang berkonflik diingatkan kembali
mengenai tujuan awal.
3. Penambahan sumber daya, dilakukan utnuk konflik dengan sebab digunakannya
sumber daya oleh kelompok atau lebih.
4. Penghindaran, dilakukan dengan menarik pihak-pihak yang berseteru.
5. Penghalusan, dilakukan dengan berusaha melupakan perbedaan masing-masing
pihak difokuskan lagi pada tujuan semula.
6. Kompromi, dilakukan dengan saling memberi atau menerima atau take and give.
7. Pemaksaan, kadang perlu dilakukan karena kalau konflik dibiarkan berlanjut akan
mengganggu kinerja seharunya.
8. Mengubah struktur organisasi yang menimbulkan konflik, sama dengan teknik
pemaksaan, teknik mengubah struktur organisasi yang menimbulkan konflik juga hanya
dapat dilakukan oleh pihak yang mempunyai (power) kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Scott, Bill, Strategi dan Teknik Negosiasi, PT Pusaka dan Binaman Utama, Jakarta,
1985.
Stevvart, john, Logan, Carole, Together communicating Interpersonality Mc-Gravv Hill,
Inc, USA.
Maddux, Robert, Negosiasi Yang Berhasil, Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1991.
Manning, Gerald, Reece/L. Barry, Selling Today; Building Quality Partenerships, Pantja
Sempati, Jakarta. 1989.
Francis, NP, Jun, “The Effects of Cultural Adaption on Intercultural Business
Negotiation”, Journal of International Business, Third Quarter, 1991.
Gerald, L Barry, Teknik Presentasi dan Negosiasi yang Efektit, Sramedia, 1999.
Nierenberg, I, Gerald, Seni Negosiasi, Dahara Priza,Jakarta.

More Related Content

What's hot

Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaAnisa Rochmiana
 
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)Nur Padhilah Laju
 
Presentasi komunikasi bisnis
Presentasi komunikasi bisnisPresentasi komunikasi bisnis
Presentasi komunikasi bisnisameliadhebie
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaputiandinis
 
Penulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad news
Penulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad newsPenulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad news
Penulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad newszia safira
 
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)University of Andalas
 
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnisPerencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisniseweanjeunganjing
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIANTeddy Ayomi
 
Sistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptSistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptEka Ariyanti
 
Alat Bantu Presentasi
Alat Bantu PresentasiAlat Bantu Presentasi
Alat Bantu PresentasiA Faiz
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Rezka Judittya
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi eddy sanusi silitonga
 
Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1om_wiez
 
Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Negosiasi dalam Komunikasi BisnisNegosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Negosiasi dalam Komunikasi BisnisErwin Rasyid
 
3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaan3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaanblade_net
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaUniversity of Andalas
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPuw Elroy
 

What's hot (20)

Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
 
Presentasi komunikasi bisnis
Presentasi komunikasi bisnisPresentasi komunikasi bisnis
Presentasi komunikasi bisnis
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
 
Penulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad news
Penulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad newsPenulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad news
Penulisan permintaan pesan pesan rutin dan positif serta penulisan bad news
 
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)
komunikasi interpersonal (persepsi interpersonal dan konsep diri)
 
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASITUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
 
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnisPerencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
 
Psikologi pesan
Psikologi pesanPsikologi pesan
Psikologi pesan
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
 
Sistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptSistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.ppt
 
Alat Bantu Presentasi
Alat Bantu PresentasiAlat Bantu Presentasi
Alat Bantu Presentasi
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
 
Cakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalCakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasional
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
 
Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1
 
Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Negosiasi dalam Komunikasi BisnisNegosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
 
3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaan3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaan
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
 

Similar to TEKNIK PRESENTASI

Edo Agam Pamungkas Communication Skill Ppt.
Edo Agam Pamungkas Communication Skill Ppt.Edo Agam Pamungkas Communication Skill Ppt.
Edo Agam Pamungkas Communication Skill Ppt.EdoAgamPamungkas
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhYabniel Lit Jingga
 
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.emapangeranwo
 
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi PembelajaranBahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaraneka pandu cynthia
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranindri putri
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajarancicisuryana
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANMuliono Muliono
 
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jhMakalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jhAmeerican Ahmedas
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Bayu Wijaya
 
Kemampuan komunikasi
Kemampuan komunikasiKemampuan komunikasi
Kemampuan komunikasiAbdul Halim
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarHardi Stiper
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarHardi Stiper
 
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)qamaraniSA
 
Uts keterampilan berbicara 2020 chandra adi prs-20020074022
Uts keterampilan berbicara 2020 chandra adi prs-20020074022Uts keterampilan berbicara 2020 chandra adi prs-20020074022
Uts keterampilan berbicara 2020 chandra adi prs-20020074022ChandraPrasetiyo
 

Similar to TEKNIK PRESENTASI (20)

Edo Agam Pamungkas Communication Skill Ppt.
Edo Agam Pamungkas Communication Skill Ppt.Edo Agam Pamungkas Communication Skill Ppt.
Edo Agam Pamungkas Communication Skill Ppt.
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
 
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
 
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi PembelajaranBahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
 
Bahasan 4
Bahasan 4 Bahasan 4
Bahasan 4
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Pembhasan 4
Pembhasan 4Pembhasan 4
Pembhasan 4
 
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jhMakalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
 
Kemampuan komunikasi
Kemampuan komunikasiKemampuan komunikasi
Kemampuan komunikasi
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
Komunikasi lisan (Komunikasi Bisnis)
 
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdfModul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Komunikasi & interpersonal
Komunikasi & interpersonalKomunikasi & interpersonal
Komunikasi & interpersonal
 
Uts keterampilan berbicara 2020 chandra adi prs-20020074022
Uts keterampilan berbicara 2020 chandra adi prs-20020074022Uts keterampilan berbicara 2020 chandra adi prs-20020074022
Uts keterampilan berbicara 2020 chandra adi prs-20020074022
 

More from eddy sanusi silitonga

TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...eddy sanusi silitonga
 
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...eddy sanusi silitonga
 
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)eddy sanusi silitonga
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASEeddy sanusi silitonga
 
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik NegosiasiBUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasieddy sanusi silitonga
 
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research)
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research) Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research)
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research) eddy sanusi silitonga
 
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)eddy sanusi silitonga
 
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...eddy sanusi silitonga
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi eddy sanusi silitonga
 
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On NegotiationTugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiationeddy sanusi silitonga
 

More from eddy sanusi silitonga (20)

TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
TUGAS RANGKUMAN BUKU “ RISET OPERASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN” EDISI REVIS...
 
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSONSENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
SENI NEGOSIASI ROGER DAWSON
 
Tugas rangkuman teknik negosiasi
Tugas rangkuman teknik  negosiasiTugas rangkuman teknik  negosiasi
Tugas rangkuman teknik negosiasi
 
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
 
TEKNIK NEGOISASI
TEKNIK NEGOISASITEKNIK NEGOISASI
TEKNIK NEGOISASI
 
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
 
Rangkuman Teknik Negosiasi
Rangkuman Teknik NegosiasiRangkuman Teknik Negosiasi
Rangkuman Teknik Negosiasi
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
 
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik NegosiasiBUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
BUSINESS PLAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Negosiasi
 
Hidayattullah
HidayattullahHidayattullah
Hidayattullah
 
Henitatri widyasari
Henitatri widyasariHenitatri widyasari
Henitatri widyasari
 
Naqiah fajarwati
Naqiah fajarwatiNaqiah fajarwati
Naqiah fajarwati
 
TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI
 
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research)
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research) Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research)
Teknik Jitu Riset Operasi (Operation Research)
 
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
 
Uas riset operasi (kevin surya)
Uas riset operasi (kevin surya)Uas riset operasi (kevin surya)
Uas riset operasi (kevin surya)
 
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
RANGKUMAN DASAR – DASAR OPERATIONS RESEARCH EDISI 2 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH...
 
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
 
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On NegotiationTugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Tugas Rangkuman The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 

Recently uploaded (19)

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 

TEKNIK PRESENTASI

  • 1. TUGAS RANGKUMAN MATA KULIAH TEKNIK NEGOSIASI “TEKNIK PRESENTASI DAN NEGOSIASI” Oleh DRS. ZEN ACHMAD, M.M DISUSUN OLEH NAMA : POPPY OKTAVIANI N.P.M : 1434 021 258 SEMESTER : 6 (ENAM) RUANG : 203 (Sabtu) DOSEN : Dr. P. Eddy Sanusi S, SE, MM UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA Fakultas Ekonomi Manajemen 2017
  • 2. BAB 1 KOMUNIKASI DAN PENGUNGKAPAN (SELF DISCLOSURE) A. Pengertian Komunikasi Komunikasi ini berasal dari bahasa latin; yaitu dari katacommunis , yang berarti sama (common). Tiga unsur utama dari definisi komunikasi yang beranekaragam itu, yaitu: 1. Komunikasi harus dipandang sebagai suatu proses Komunikasi merupakan suatu aliran yang melalui serangkaian tahapan/langkah dan bukan suatu peristiwa yang tersendiri. 2. Pengiriman komunikasi, arti dan pengertian Komunikasi adalah pengiriman informasi, arti dan pengertian. 3. Mencakup aspek manusia dan bukan manusia 4. Komunikasi merupakan suatu mesin elektronis (misalnya: komputer) menjadi pengirim dan penerima informasi. B. ELEMEN PROSES KOMUNIKASI 1. Source adalah pihak yang mencetuskan dan menyampaikan pesan, dapat merupakan perorangan maupun sekelompok orang. 2. Message (pesan) berupa rangsangan verbal atau non verbal, biasanya di hubungkan sesuatu makna yang telah dipahami, seperti kata-kata, gerakan tubuh, tanda-tanda tertentu dll. 3. Channel (sarana) sarana ini dipakai untuk menyampaikan pesan seperti bahasa atau gerakan-gerakan anggota badan. 4. Receiver (penerima) biasanya pesan itu dikirimkan oleh seseorang sebagai sumber kepada seorang penerima pesan. 5. Feedback (umpan balik) merupakan pesan yang berupa respon atau komentar mengenai pesan yang diterima (atau yang telah dikirimkan). 6. Noise (gangguan) segala sesuatu yang menghambat atau mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi (bisa bersifat eksternal/environmental atau internal/intrapersonal) 7. Context meupakan kondisi (dimensi) psisik, social ataupun psikologikal yang berpengaruh terhadap jaannya proses komunikasi.
  • 3. C. TIPE-TIPE KOMUNIKASI 1. Komunikasi Intrapersonal Yaitu pada saat kita sedang memikirkan sesuatu. Misalnya pada saat kita akan mengambil suatu keputusan, maka kita akan melakukan reflektif-diri. 2. Komunikasi Interpersonalmen Komunikasi interpersonal dapat bersifat formal ataupun informal , dan kedua- duanya berperan penting di dalam hubungan manusia sehari-hari. 3. Komunikasi Environmental (Lingkungan) Komunikasi dengan berbagai elemen-elemen lingkungan tempat diri kita berada, baik itu berbentuk tanda-tanda tertentu (sign) atau juga keadaan tertentu. 4. Komunikasi Public (Khalayak) Merupakan komunikasi antara seseorang (pembicara) kepada sekelompok hadirin (khalayak) pada suatu waktu dan tempat. D. PROSES KOMUNIKASI Proses komunikasi pada umumnya terdiri dari: 1. Tahap Ideasi Ideasi (ideation) yaitu proses penciptaan atau informasi yang dilakukan komunikator. 2. Tahap Ecoding Gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk symbol atau sandi yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemulihan saluran dan media komunikasi yang digunakan. 3. Tahap Pengiriman Pengiriman (transmitting) gagasan atau disandikan (encoded) melalui saluran atau media komunikasi yang tersedia. 4. Tahap Decoding Decoding merupakan pesan-pesan yang diterima, diinterpretasikan, dibaca, diartikan dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui suatu proses berpikir. 5. Tahap Tindakan Tindakan yang dilakukan oleh komunikan sebagai respon pesan-pesan yang diterimanya.
  • 4. E. FAKTOR-FAKTOR PENENTU KOMUNIKASI 1. Manusia Unsur manusia, dengan pengaruh kompleksitas latar belakang sosial budaya. 2. Kebutuhan, minat, relevansi berita ataupun pesan bagi komunikan semakin tinggi kebutuhan, minat, relevansi informasi/pesan untuk komunikan semakin dapatberlangsung suatu komunikasi. Ada 4 dimensi yang dapat diuraikan sehubungan dengan pemilikan sarana ataupun metode penyampaian pesan, yaitu: a. Dimensi Fisik adalah tempat komunikasi itu berlangsung b. Dimensi Sosial mencakup hubungan status sosial ekonomi, kultur partisipan. c. Dimensi Waktu berkomunikasi pada saat yang tepat akan memudahkan proses yang berlangsung. d. Dimensi Psikologis terjadi karena sikap dan sifat para perilaku komunikasi. F. HAMBATAN-HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI 1. Hambatan bersifat Teknis Seperti kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan. 2. Hambatan Perilaku Seperti pandangan yang sifatnya apriori (tidak suka) , prasangka negatif, suasana selalu tidak mau mengalah. 3. Hambatan Bahasa Agar dipergunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti ataupun gerak gerik yang dapat memperjelas ucapan. 4. Hambatan Struktur (Organisasi) Karena dibedakan tingkat dalam organisasi, terkadang seorang bawahan takut, malu apabila harus berhubungan dengan atasannya apabila pimpinannya seorang yang wibawa atau disegani. 5. Hambatan Latar Belakang Sosial Budaya Ini disebabkan oleh suku, adat, tradisi. 6. Hambatan Karena Proses Komunikasi Umumnya terjadi karena faktor “Saringan” Faktor-faktor yang menunjukkan keberhasilan komunikasi: 1. Keterpercayaan, dalam komunikasi antara pembicara dengan pendengar harus saling percaya. 2. Adanya hubungan (pertalian), selalu memperhatikan situasi, kondisi lingkungan pada waktu komunikasi berlangsung.
  • 5. 3. Kepuasan, komunikasi harus dapat memberikan kepuasan kepada kedua belah pihak baik pembicara maupun pendengarnya. 4. Kejelasan, meliputi kejelasan isi cerita yang akan dicapai. 5. Kesinambungan dan Konsisten, komunikasi harus dilakukan terus menerus dan informasi yang akan disampaikan hendaknya konsisten terhadap informasi terdahulu. 6. Saluran pengiriman berita, agar berhasil hendaknya dipergunakan saluran komunikasi yang sudah biasa dan dikenal. G. KOMUNIKASI NON VERBAL - Body Language - Jarak Zona - - Bahasa Tubuh dalam Lingkungan Kerja H. KOMUNIKATIF PRODUKTIF Komunikasi produktif akan tercapai bila masing-masing pihak yang terlibat memiliki rasa “puas” dalam arti menerima bentuk reaksi yang sebagaimana diharapkan, sehingga menunjang kelangsungan komunikasi. Ada 3 gaya komunikasi: 1. Gaya orang tua 2. Gaya orang dewasa 3. Gaya anak-anak Komunikasi produktif dapat dipelajari dengan mengenal unsur-unsur dibawah ini: • Mengenal lawan bicara anda dan gaya komunikasinya • Mengenal situasi dan mengetahui gaya komunikasi yang tepat untuk situasi tersebut serta lawan bicara anda. • Memancing lawan bicara anda untuk menggunakan suatu gaya komunikasi tertentu, sesuai dengan yang anda harapkan.
  • 6. I. BERBICARA EFEKTIF 1. Dasar-Dasar Berbicara Dengan Efektif a. Memperoleh kecakapan dasar b. Mengembangkan keyakinan - Kenyataan tentang rasa takut untuk berbicara di depan umum - Mempersiapkan diri dengan cara yang baru c. Cara yang telat dan mudah untuk berbicara untuk secara efektif II. Prinsip-Prinsip Berbicara Efektif 1. Prinsip motovasi (minat) Dalam berbicara agar pemberian dapat efektif hendaknya minat para pendengar (hadirin) dibangkitkan. 2. Prinsip perhatian Pembiraan akan berhasil bila pembicara dapat menarik perhatian para hadirin. 3. Prinsip keindraan (audio visual) Pembicaraan akan mudah ditangkap oleh para hadirin bila disajikan sedemikian rupa sehingga pendengaran, penglihatan dan tangan hadirin dapat aktif. 4. Prinsip pengertian Hal-hal yang di mengerti mudah dihafalkan atau mudah ditanam dalam pikiran seseorang. 5. Prinsip ulangan Hal-hal yang diulang-ulang akan lebih meresap jiwa, sehingga mudah di kngat kembali. 6. Prinsip kegunaan Hal-hal yang dirasa ada gunanya akan tetap tinggal lama dalam ingatan seseorang.
  • 7. III. Gaya Berbiara Gaya berbicara adalah cara kita membawakan diri di depan umum atau cara penampilan diri. Hal-hal yang perlu diperhatikan bila dibicarakan didepan umum adalah: 1. Pakaian Pakaian hendaknya rapi, lengkap, dan sopan. 2. Sikap basan dan cara berdiri Hendaknya pembicara berdiri tegak bersemangat; dengan sikap yang baik. 3. Pandangan mata Pandangan mata yang baik adalah adil artinya menyeluruh tetapi cara melihatnya berganti-ganti. 4. Air muka dan tangan Air muka dan tangan hendaknya mengikuti isi pembicaraan. 5. Sikap jiwa Sikap hendaknya tegas, jangan ragu-ragu, sikap tegas menyebabkan para hadirin dapat menghargai penceramah. 6. Suara Suara hendaknya jelas, artinya pengucapan-pengucapan kata tepat tidak monoton (mendatar). 7. Tulisan Bila terpaksa menulis di papan, maka tulisan harus jelas dan cukup besarnya sehingga dapat terbaca oleh seluruh publik.
  • 8. BAB 2 PERSIAPAN PRESENTASI A. Pengertian Presentasi Presentasi berasal dari kata “presentation” yang berarti menawarkan atau menyajikan gagasan. Dalam kegiatan presentasi presenter atau orang yang melakukan presentasi berusaha meyakinkan para pendengar atau audience mnegenai gagasan yang dimilikinya. Dilihat dari berbagai segu presentasinya dapat dibagi; a. Dilihat dari jumlah audience-nya presentasi dibagi; 1. Presentasi terhadap perseorangan, adalah presentasi yang diberikan secara pribadi. 2. Presentasi terhadap sekelompok orang, presenter harus dapat mencari keumuman dari kelompok tersebut dan sentuhan pribadi sehingga setipa anggota kelompok merasa diperhatikan secara pribadi. b. Dilihat dari materi presentasi, presentasi dibagi; 1. Presentasi untuk kegiatan ilmiah, paling banyak dilakukan pada kegiatan penelitian dan akademik atau pendidikan. 2. Presentasi untuk jualan, tujuan utama untuk menjial barang kepada audience. 3. Presentasi pendidikan, tujuan pada masa depan. 4. Presentasi untuk penambah wawasan, biasanya berupa pengetahuan yang relative baru yang dianggap berguna untuk suatu kalangan tertentu. c. Dilihat dari tempatnya, presentasi dibagi; 1. Presentasi ditempat umum, kesulitannya adalah disebabkan oleh beberapa hal, yaitu audience yang sangat heterogen atau bermacam-macam karakterisktik, sarana dan pra sarana pendukung kurang, dan gangguan baik secara teknis ataupun non teknis.
  • 9. 2. Presentasi ditempat khusus, kemudahannya dari segi audience, yang biasanya kelompoknya relative lebih homogeny dibanding ditempat umim. B. Penentuan Tujuan Presentasi 1. Tujuan yang ditetapkan oleh organisasi atau pihak lain 2. Tujuan yang ditetapkan oleh presenter C. Syarat Presentasi yang Baik 1. Menguasai materi yang dipresentasikan Tips ringan: a. Pelajarilah bahan-bahan presentasi yang anda miliki b. Catatlah masalah-masalah yang anda hadapi c. Bautlah urutan ringkas pembicataam d. Buatlah daftar ringkas kemungkinan-kemungkina pertanyaan, kemudian siapkan jawaban terhadap pertanyaan tersebut e. Catatlah pertanyaan-pertanyaan sulit, cari jawabannya untuk presentasi berikutnya f. Yakinlah persiapan anda telah siap 2. Memahami suasana lingkungan Tips: a. Datanglah beberapa waktu sebelum presentasi dimulai b. Carilah sisi baik dari lingkungan tersebut c. Berdirilah ditempat kemungkinan besar anda melakukan presentasi d. Pahamilah, tidak ada lingkungan yang benar-benar ideal 3. Pemahaman audience a. Usia audience b. Latar belakang pendidikan
  • 10. c. Latar belakang ekonomi d. Pemahaman data audience e. Profesi f. Berpenampilan menarik 4. Cara berpakaian a. Sesuaikan busanan anda dengan bentuk tubuh anda b. Sesuaikan busana anda dengan acara yang anda ikuti c. Serasikan busana anda dengan lingkungan tempat anda melakukan 5. Cara berbicara a. Kualitas suara b. Intonasi c. Cara berakting D. Penentuan Bahan Pendukung Presentasi Dengan bahan pendukung presentasi, akan bernilai lebih. Nilai itu berupa: • Menunjukkan kesiapan presenter dalam melakukan presentasi • Sebagai alat bantu pengingat • Sebagai pengalih perhatian • Sebagai pedoman sistematika presentasi • Sebagai pedoman waktu Bahan pendukung presentasi yang biasa dipergunakan antaranya: 1. Diagram, digunakan sebagai media meyakinkan audience terhadap sesuatu statement atau penjelasan. - Diagram primer adalah diagram yang dibuat berdasarkan hasil pengujian, penelitian atau pengalaman pihak pembuat diagram.
  • 11. - Diagram tertier adalah diagram yang diambil dari sumber pihak tertentu, dimana pihak tersebut mengutip dari sumber lain. Diagram secara umum dibagi menjadi: a. Diagram gambar b. Diagram lingkaran c. Diagram batang atau diagram garis Adapun diagram yang dibuat sebagai bahan pendukung presentasi, hendaknya diagram tersebut: - Mencantumkan nama, lokasi dan waktu diagram tersebut dibuat - Cara pemerolehan data - Menunjukkan hal sebenarnya - Tidak kadaluwarsa (up to date) - Menarik 2. Proposal, diperlukan untuk presentasi yang bersifat ajakan dengan materi pembicaraan serius sehingga audience harus mempelajari terlebih dahuli. Proposal yang baik hendaknya sedikit-dikitnya harus memenuhi syarat berikut ini, yaitu: - Menarik - Didukung oleh fakta-fakta - Benar - Tidak kadaluwarsa (up to date) - Singkat, dan - Jelas 3. Tabel, adalah deretan angka-angka yang menunjukkan suatu hasil tertentu. 4. White board, spidol, dan penghapus 5. Dan sejenisnya
  • 12. E. Permasalahan dalam Perencanaan Presentasi 1. Perkiraan tidak dapat dipercaya 2. Masalah yang sama tidak akan terulang kembali 3. Perencanaan membuat kecenderungan ke arah kekakuan 4. Perencanaan yang baik mahal, dan 5. Perencanaan memerlukan waktu
  • 13. BAB 3 PENYAJIAN PRESENTASI A. Persiapan Penyajian 1. Persiapan fisik, merupakan persiapan sarana san prasarana fisik yang mendukung presentasi. Secara umum, persiapan presentasi dapat berupa: a. Tata ruang, ruangan adalah tempat yang pertama kali dilihat audience sebelum presentasi dilakukan. Tata ruang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Tata ruang terbuka, seringkali dijadikan tempat presentasi walaupun sering dipandang kurang respresentative. 2. Tata ruang tertutup, dilihat dari berbagai segi, ruang tertutup relative lebih nyaman dan lebih aman dibandingkan dengan tata ruang terbuka. Dilihat dari penyediaannya, ruangan presentasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Ruangan khusus, ruangan yang sengaja didesain untuk mengadakan presentasi. 2. Ruangan non khusus, ruangan yang pada fungsi utamanya bukan sebagai tempat presentasi tetapi karena suatu pertimbangan dipergunakan. b. Tata suara, pengaturan tata suara tergantung dari dua hal, yaitu ruangan dan audience. c. Konsumsi, biasanya diberikan untuk resentasi yang bersifat formal dan mempunyai waktu pelaksanaan yang lama. d. Bahan pembantu dan sarana-sarana lain yang dianggap perlu. 2. Persiapan mental, kegiatan dalam presentasi karena bagaimanapun bagusnya persiapan fisik, tanpa persiapan mental yang cukup, presentasi akan sia-sia. a. Cara mengatasi kegugupan Ada beberpaa tips sederhana untuk mengalihkan energi kegugupan, diantaranya: a. Menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan pelan-pelan
  • 14. b. Mengalihkan energi ke salah satu bagian tubuh kita c. Menata meja tempat presentasi b. Penilaian kelemahan diri - Fisik - Kualitas suara B. Pemecah Kekakuan Presentasi Beberapa tips sederhana untuk memecahkan kekakuan, diantaranya: 1. Tunjukkan pentingnya presentasi bagi kehidupan audience 2. Gambarkan contoh-contoh keberhasilan 3. Buatlah lelucon 4. Timbulkan kesan bersahabat C. Pelaksanaan Presentasi Secara umum tahapan presentasi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 1. Pembuka presentasi, tahapan dalam presentasi yang berusaha mengantarkan audience kepada materi presentasi selanjutnya. Ada beberapa kriteria agar sebuah pembuka presentasi dapat disebut berhasil, diantaranya: - Singkat - Mengantarkam audience kepada isi presentasi, dan - Menarik 2. Pelaksanaan presentasi (Action) Ada beberapa pokok kegiatan yang harus diperhatikan pada waktu pelaksanaan presentasi, diantaranya: a. Teknik menyampaikan materi presentasi b. Teknik bertanya
  • 15. c. Teknik memotong pembicaraan d. Teknik menjawab pertanyaan 3. Penutup presentasi Penutup presentasi dilakukan dalam tiga kegiatan, yaitu: a. Penarikan kesimpulan, ringkasan dari pelaksanaan presentasi. b. Pemberian saran, isi pemberia saran tergantung pada jenis presentasi c. Salam penutup, harus disesuaikan dengan norma yang berlaku di masyarakat tersebut. Khusus salam penutup harus disesuaikan dengan salam pembuka.
  • 16. BAB 4 EVALUASI PRESENTASI A. Pengertian dan Kegunaan Evaluasi Presentasi Evaluasi adalah upaya sistematis untuk menetapkan standar-standar demgan tujuan perencanaan, membandingkan kinerja sebenarnya dengan standar-standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah adanya penyimpangan dan mengukur tingkat penyimpangan, menjamin pemanfaatan sumber daya yang dipergunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Tujuan evaluasi: 1. Menciptakan standar dan metode pengukurnnya 2. Menilai pelaksanaan kinerja 3. Membandingkan antara kinerja dengan ukuran kinerja yang telah ditetapkan 4. Meneliti apakah ada penyimpangan terhadap pelaksanaan kinerja 5. Mengadakan tindakan korektif Alasan yang menyebabkan evaluasi dalam presentasi merupakan suatu keharusam adalah: 1. Adanya perubahan yang garus diantisipasi 2. Adanya kesalahan sehingga memerlukan perbaikan 3. Untuk menghindari permasalah yang lebih luas karena permasalah kecil, diselesaikan. Keuntungan evaluasi, diantaranya: 1. Meningkatkan disiplin dan prestasi kerja presenter 2. Menekan sedikit mungkin penyalahgunaan wewenang 3. Menekan sedikit mungkin kebocoran dan pemborosan 4. Meningkatkan pelayanan 5. Memperlanar segala kegiatan
  • 17. B. Kriteria Penyusuna program Evaluasi presentasi Keberhasilan dari program evaluasi ditentukan oleh dua aspek utama. Kedua aspek tersebut berupa: 1. Aspek evaluator Kelemahan-kelemahan psikologis yang sering timbul pada diri evaluator, diantaranya: a. Type kesalahan linency, terjadi bila evaluator cenderung memberikan penilaian yang tinggi, sementara kemampuan sebenarnya tidak seperti itu. b. Type kesalahan strickness, kebalikan dari liniency. c. Type kesalahan central tedency, merupakan penggabungan dari dua kesalahan sebelumnya. d. Hello efect error, kesalahan penilaian yang dibuat oleh evaluator karena nilai evaluasi, terpengaruh oleh pengalaman sebelumnya. e. Personal bias, bentuk kesalahan evaluasi dimana terjadi pelibatan emosional terhadap obyek yang di evaluasi. C. Macam-macam Teknik Evaluasi pada Presentasi Teknik evaluasi di dalam presentasi dilihat dari pihak yang melakukan pengawasan dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Evaluasi intern, teknik evaluasi yang dilakukan dari diri atas kelompok presenter itu sendiri. Evaluasi itu dapat dilakukan dengan melalui dua cara, yaitu: a. Disiplin diri atau kelompok b. Latihan tanggung jawab individual atau kelompok 2. Evaluasi ekstern
  • 18. BAB 5 PEMAHAMAN NEGOSIASI A. Pengertian Negosiasi Negosiasi berasal dari kata negotiate yang berasal dari bahasa inggris yang berarti perundingan. Perundingan adalah upaya untuk menyatukan perundingan antara dua pihak atau lebih. Faktor-faktor di dalam negosiasi, yaitu: 1. Adanya dua kelompok atau lebih yang ingin bernegosiasi, 2. Adanya permasalahan yang dibahas, dan 3. Masing-masing pihak menghendaki titik temu terhadap permasalahn yang dibahas. B. Macam-Macam Negosiasi Dilihat dari bentuk kepribadian orang yang melakukan negosiasi, negosiator dapat dikelompokkan menjadi empat kepribadian, yaitu: 1. Tipe negosiator tekanan tinggi, adalah suatu jenis karakter negosiator yang berusaha memaksakan pendapatnya kepada pihak lain. 2. Tipe negosiator terima atau tidak, biasanya timbul karen negosiator kurang memiliki rasa memiliki atau sense of belong yang tidak peduli terhadap sikap dirinya maupun sikap negosiator lain. 3. Tipe negosiator lemah, terlihat dari hasil negosiasi, ia cenderung menerima argumen lawan negosiasi tanpa memperhitungkan situasi dan kondisi dirinya. 4. Tipe negosiator ideal, adalah tipe negosiator yang mampu menghasilkan negosiasi yang menyenangkan pihk-pihak yang terlibat didalamnya. Dilihat dari siatnya, negosiator ideal mempunyai ciri sedikitnya: a. Mempunyai kemampuan komunikasi persuasif yang baik. Untuk melakukan komunikasi persuasi dapat dilakukan berbagai metode, diantaranya:
  • 19. - Metode partisipasi, dilakukan dengan mengajak partner negosiasi ke dalam suatu kegiatan sehingga ia merasa terlibat didalamnya dan merasa ikut memiliki. - Metode asosiasi dilakukan dengan mengajak partner negosiasi ke dalam kegiatan yang diliput secara luas. - Metode kesan mendalam, dilakukan dengan mengajak partner negosiasi ke suatu tempat diluar ruang lingkup dirinya. - Metode anjuran (bujukan), dilakukan sengan membujuk partner negosiasi. - Metode ketakutan, ini memberikan contoh ketakutan individu sebagai dasar pengambilan keputusan. b. Memahami materi negosiasi Kegunaan dapat dilihat pada unsur perlu tidaknya suatu unsur dimasukkan kedalam negosiasi. c. Mempunyai pemahaman terhadap partner negosiasi Pemahaman psikologis dapat berupa: • Faktor motivasi, adalah sejauh mana kebutuhan partner negosiasi terhadap hasil kesepakatan. • Faktor prejudis atau prasangka, negosiator yang baik akan berusaha mengetahui prasangka-prasangka yang mungkin dimiliki oleh partner presentasi. • Faktor latar belakang partner negosiasi, kegunaan utama dari pemahaman ini adalah untuk menentukan bahasa apa yang digunakan dan membuah lelucon-lelucon untuk memecahkan kekakuan negosiasi. d. Mempunyai gabungan anatara unsur-unsur tersebut Ketiga poin masalah diatas merupakan satu kesatuan. Kondisi ideal bila ketiga-tiganya dikuasai oleh negosiator. Dilihat dari wewenang pengambilan keputusan, negosiator dibagi menjadi: 1. Pemberi informasi, kelemahannya adalah walaupun negosiator mampu menjalankan proses negosiasi dengan baik, keputusan tetap belum dapat diambil karena partner negosiasi tidak mempunyi kewenangan untuk itu.
  • 20. 2. Anggota tim pengambil keputusan, kelebihan negosiasi dengan tipe ini adalah bagaimanapun ia berperan dalam pengambilan keputusan, sehingga suara yang diberikan lebih terdengar. 3. Pengambil keputusan, merupakan bentuk negosiasi yang ideal karena pengambilan keputusan tidak berjarak. Bila kedua belah pihak susah merasakan kesepakatan dan keadilan dalam pembahasan , pembicaraan dapat dilanjutkan ke arah perjanjian. Dilihat dari prosesnya, negosiasi dibagi menjadi: 1. Negosiasi merumuskan rancangan pada tingkat yang lebih tinggi Materi pembicaraan yang sering dilakukan pada negosiasi dengan materi merumuskan perancangan materi untuk pembicaraan yang lebih tinggi, diantaranya: a. Masalah yang dibicarakan dalam negosiasi berikutnya b. Waktu c. Peserta negosiasi d. Kewenangan peserta negosiasi 2. Negosiasi yang menghasilkan keputusan, biasanya dilakukan oleh pimpinan organisasi atau orang yang mendapat wewenang itu. Beberapa alasan dilakukan negosiasi ini diantaranya: a. Menghemat waktu, biaya, dan tenaga negosiator b. Merupakan pematangan hasil negosiasi tahap sebelumnya c. Permaslahan yang harus dinegosiasikan bersifat mendesak Dilihat dari sifatnya, negosiasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: 1. Negosiasi tertutup, adalah negosiasi yang hanya diketahui dan dihadiri oleh pihak- pihak yang terlibat saja. 2. Negosiasi terbuka, tujuannya adalah agar publik dapat mengetahui kinerja negosiator-negosiator yang notabene merupakan wakilnya.
  • 21. C. Masalah dalam Negosiasi dan Cara Mengatasinya Secara garis berar proses negosiasi biasanya dilakukan melalui tahapan: 1. Timbulnya masalah dan klarifikasi masalah Dilihat dari sumbernya, masalah dikelompokkan mejadi dua jenis, yaitu masalah intern dan masalah ekstern. Masalah intern adalah masalah didalam organisasi, sementara masalah ekstern adalah masalah yang mempunyai kaitan dengan organisasi lain. 2. Mencari pihak yang dipandang dapat mengatasi masalah, cara mengatasi masalah ini ialah dnegan mengadakan tender baik terbuka maupun tertutup. 3. Perencanaan negosiasi, merupakan tahapan awal dari kegiatan negosiasi. Dalam perencanaan ini disusun masalah yang akan dibicarakan, kapan dibicarakan, bagaimana, dan sebagainya. 4. Pelaksanaan negosiasi, merupakan inti dari kegiatan negosiasi. 5. Pembuatan kesepakatan bila dimungkinkan, beberapa kriteria kesepakatan yang baik diantaranya: • Disepakati oleh masing-masing pihak • Merupakan hasil kompromi • Tidak mengandung unsur keterpaksaan dan cara penanggulangannya • Dibuat tertulis dan memenuhi syarat sah menurut hukum dan perundangan 6. Evaluasi negosiasi, upaya untuk melihat kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan negosiasi. Secara garis besar, permasalahn negosiasi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu: 1. Masalah teknis, menyangkut masalah-masalah yang menyangkut masalah materi dan relatif dapat diselesaikan bila kebutuhan yang diperlukan dapat dipenuhi. 2. Masalah non teknis, berupa masalah emosional dan psikologis. Masalah non teknis didalam negosiasi yang sering menjadi hambatan keberhasilan diantaranya: a. Mengelola konflik
  • 22. b. Kepercayaan diri c. Kemampuan mempengaruhi orang lain
  • 23. BAB 6 NEGOSIASI DAN KOMUNIKASI A. Mengapa Negosiasi Penting Dilakukan? Negosiasi merupakan suatu proses kesepakatan yang dinamis antara dua pihak untuk mencapai sasaran-sasaran yang paling menguntungkan (win win situasion). Untuk mencapai kesepakatam tersebut umumnya akan melalui berbagai tahapan (dalam buku Contract Negotiation Handbook dan The Skill of Negotiating), yaitu: • Tahap pembukaan, pada tahap ini akan dirancang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan tujuan (proposal) termasuk rencana penemuan yang akan dilakukan , baik intern maupun antar team yang akan melakukan negosiasi. • Tahap peninjauan kembali, tahap ini dilakukan bila salah satu pihak atau kedua belah pihak menginginkan perubahan atau penyempurnaan atas tujuan dianggap merugikan atau tidak diterima oleh salah satu atau kedua belah pihak. • Tahap tindak lanjut. Pada tahap ini masing-masing pihak melakukan penyesuaian atas permintaan yang ada dan saling mempelajari pola pikir dari pihak lain. • Tahap pengidentifikasian, pada tahap ini, proses negosiasi telah mengarah pada hal yang lebih jelas dimana masing-masing pihak melakukan penilaian atas situasi yang terjadi. • Tahap akhir, pada tahap ini masing-masing pihak harus memberikan kesepakatan terakhir atas penawaran yang akan diajukan, sebelum dilanjutkan dalam proses pembuatan kontrak perjanjian. Dalam negosiasi minimal terdapat dua pihak yang terlibat, yaitu: 1. Pihak pertama yang disebut Negosiator atau pemrakarsa negosiasi 2. Pohak kedua yang disebut Adversary atau lawan dalam bernegosiasi. B. Siapakah Negosiator? Secara garis besar negosiator dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Kedua kelompok tersebut adalah: 1. Pressure Group yaitu kelompok atau golongan yang selalu ingin menang.
  • 24. 2. Corporative Group yaitu golongan yang senang bekerja sama dan ingin mencapai persetujuan yang terbaik bagi semua pihak. C. Pressure Group Siapakah Dia? Yang termasuk kedalam kelompok ini adalah individu-individu yang memiliki karakteristik sebagai berikut: • Melihat megosiasi sebagai ajang kompetisi • Mencari keuntungan dengan penguasaan • Percaya bahwa sesuatu yang lebih dari mereka, pasti merupakan kurang bagi yang lain • Cenderung senang menggeretak, menipu dan melakukan cara yang licik bahkan dengan kekerasan • Menginginkan sesuatu dengan cuma-cuma D. Bagaimana Menghadapi Orang Ini? Ada beberapa pertimbangan yang dapat diperhatikan, yaitu antara lain: Pertama. Menarik perhatian mereka sehingga kita dapat menyatakan bahwa ada dua jalan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, yaitu melalui persetujuan dan pertukaran serta jangan menyerah pada intimidasi maupun ancaman. Kedua. Memilih salah satu sikap, yaitu bersikap menginbangi ataupun melawan mereka. E. CORPORATIVE GROUP Negosiator yang termasuk kedalam kelompok ini memiliki kriteria dan karakteristik sebagai berikut: • Memandangn negosiasi dalam hubungan dengan tujuan jangka panjang • Mencari dan mencapai keberhasilan dengan kerja sama
  • 25. • Percaya bahwa sesuatu yang cukup berarti bagi kita, juga demikian halny bagi mereka (keuntungan bagi kedua belah pihak). • Hanya akan melaksanakan pertukaran sesuatu dengan yang lain. F. Siapakah Adversary? Adversary adalah orang yang berperan sebagai penerima nego atau lawan bicara yang disebut juga dengan komunikan sangat bervariasi gaya dan style-nya. Ada empat gaya bila kita hendak mengadakan negosiasi, yaitu: Gaya Promotor, individu dengan gaya sosial ini memiliki sifat cepat memutuskan agresif, kreatif, cenderung verbal. Gaya Fasilitator, individu dengan gaya sosial ini mempunyai sifat peramal, suka menolong, mempunyai tenggang rasa yang besar, peka atau perasa, dan selalu berbicara dan bertindak diplomatis. Gaya Kontroler, individu dengan gaya sosial ini mempunyai sifat yang tidak sabar, ingin berkuasa, penuh tekad, tetapi efisien dan tuntas. Gaya Analitikal, individu dengan gaya sosial seperti ini memiliki kesabaran, selalu ingin spesifik, akurat dan terinci serta berfikir. G. Teknik Negosiasi Adapun teknik dalam bernegosiasi anatara lain: a. Teknik Mengulur dan Menarik (push-push-pull) Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam teknik ini antara lain: • Harus tahu prioritas butir-butir masalah dalam negosiasi • Melakukan negosiasi dengan wajar dalam suasana akrab • Teknik ini dipengaruhi untuk negosiasi yang penting b. Teknik Mengalah Untuk Menang (Lose-Win) Dalam teknik ini, negosiator mengorbankan butir-butur masalah yang lemah dan mempertahankan yang kuat.
  • 26. c. Teknik Membagi Perbedaan (Split the Different) Teknik penyelesaian negosiasi dengan membagi selisih perbedaan anatara negosiator dengan adversary. d. Teknik Saling Mendukung (Piggyback) Istilah “Piggyback” artinya adalah menyelesaikan satu butir masalah negosiasi untuk memenangkan butir-butir masalah berikutnya. Teknik ini biasanya dipergunakan pada pertengahan proses negosiasi, dan sebaliknya tidak dipergunakan berturut-turut dalam satu proses; karena teknik ini mudah dibaca. Ada beberapa hal yang penting untuk mengatasi emosi, antara lain: 1. Tetapkan bahwa lawan bicara anda adalah rekan/atasan yang baik 2. Simpanlah adanya emosi naluri untuk bersaing 3. Perhatikan apa yang terjadi pokok pembicaraan 4. Tatap lawan bicara anda dengan penuh keramahan 5. Masuklah dalam alam pembicaraan dan anda akan menghayatinya 6. Hindari memutuskan pembicaraan yang tidak tepat 7. Jawablah pertanyaan sesuai dengan pokok pembicaraan dan hindari jawaban yang berbelit-belit atau melingkar. Ada dua taktik yang sangat dikenal dalam proses negosiasi, yaitu: Attitudional tactics dan situation tactics, taktik pola pikir merupakan taktik yang digunakan dalam negosiasi yang berkaitan dengan pola pikir dari negosiator kedua belah pihak.
  • 27. BAB 7 IMPLIKASI KOMUNIKASI DALAM NEGOSIASI A. Prinsip-prinsip Gaya Komunikasi Secara umum dalam teori-teori mengenai perilaku komunikasi ada beberapa prinsip yang sangat berguna untuk mempelajari gaya komunikasi: Pertama, dalam setiap proses komunikasi setiap individu memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Kedua, perbedaan gaya individu cenderung stabil. Ketiga, ada sejumlah gaya komunikasi yang terbatas. Keempat, setiap orang membuat penilaian mengenai orang lain berdasarkan pada gaya komunikasinya. Dominance Continuum adalah sebagai suatu kecenderungan untuk melakukan komando. Kategori: - High dominance ditandai oleh adanya keinginan untuk melakukan kontrol, memberi nasehat bahkan mengacu kepada perilaku agresif untuk berhubungan dengan orang lain. - Low dominance ditandai oleh kebiasaan untuk tidak melakukan kontrol atas perilaku orang lain. Sociability Continuum adalah kemampuan mengontrol emosi. Dimensi: - High in sociability, yaitu orang yang berada dalam dimensi ini cenderung untuk mengekspresikan keinginannya secara bebas. - Low in sociability, yaitu orang yang cenderung kurang menyukai atau berkesan malas berinteraksi dengan orang lain, cenderung bersikap formal dalam berhubungan dengan pihak lain, mereka lebih suka bekerja dalam lingkungan yang memungkinkannya untuk lebih banyak mandiri daripada berinteraksi dengan orang lain. B. Gaya Komunikasi Empat gaya komunikasi manusia menyangkut;
  • 28. 1. The emotive style 2. The director style 3. The reflective style 4. The supportive style B. The Emotive Style Merupakan pertautan antara dua perilaku, yaitu high sociability dengan high dominance. Orang yang bergaya the emotive suka membuat hubungan sosial/persahabatan dan sangat senang dengan suasana yang informal. C. The Director Style Merupakan perpaduan dari high dominance dengan low sociability. Orang menggunakan gaya ini menunjukkan tanda-tanda verbal dan nonverbal. D. The Reflective Style Merupakan gabungan dari low dominance dengan low sociability. Orang yang berada dalam gaya ini cenderung memeriksa secara hati-hati semua fakta sebelum mengambil keputusan . E. The Supportive Style Merupakan gabungan dari low dominance dengan high sociability. Orang yang memainkan gaya ini cenderung menunjukkan kesan mudah mendengar dan tidak mengkspresikan pandangan secara kuat. F. Implikasi komunikasi dalam Negosiasi Walaupun pihak yang terlibat dalam negosiasi perlu mengetahui pokok masalah yang dinegosiasikan yang paling penting adalah perlunya mewaspadai adanya beberapa konteks dimana negosiasi tidak tepat untuk diadakan; menegosiasikan syarat-syarat perdagangan yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan atiran yang tegas; menegosiasikan diskriminasi ras, jenis kelamin, atau jenis diakriminasi lainnya; menegosiasikan prosedur dan tata tertib perusahaan; menegosiasikan keputusan
  • 29. perusahaan yang telah diumumkan; mengadakan negosiasiketikri sepihak yang terkait tidak hadir (Ludlorv & Panton,..1996:143). H. Enam Langkah Dasar dalam Bernegosiasi 1. Perkenalan satu sama lain 2. Pernyataan tujuan dan sasaran 3. Memulai proses negosiasi 4. Ekspresi perselisihan dan konflik 5. Penilaian ulang dan kompromi 6. Kesepakatan dalam prinsip atau penyelesaian dalam tahap ini akan dilihat apakah proses negosiasi itu akan mencapai kesepakatan atau tidak.
  • 30. BAB 8 IMPLIKASI KOMUNIKASI DALAM NEGOSIASI A. Pengertian Konflik Konflik adalah ketidaksesuaian pandangan antara satu pihak dengan pihak lainnya karena menggunakan sumber daya yang sama atau karena mempunyai pandangan yang berbeda mengenai nilai, moral, tatanan, aturan, pendapat, dan sebagainya. Sumber konflik ada dua, yaitu: persamaan dan perbedaan. Ada beberapa alasan yang mendasari dipelajarinya konflik, yaitu: • Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam persaingan di dunia kerja, karema persaingan berpeluang tinggi menimbulkan konflik, sehingga mahasiswa dapat bersiap menghadapinya. • Untuk mengingatkan kembali, bahwa kekerasan dan pertentangn tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik. • Sebagai bahan persiapan sebagai penengah, bila suatu waktu dibutuhkan penengah konflik yang dapat dipercaya kedua belah pihak. • Untuk menghindari kesalahan persepsi, bahwa konflik selalu merugikan karena ada beberapa jenis konflik yang justru meningkatkan produktivitas kerja. Anggapan terhadap konflik adalah: 1. Pandangan tradisional Penganut pandangan tradisional berpendapat bahwa konflik sebaiknya tidak terjadi karena konflik terbukti hanya akan memperburuk keadaan dan berpengaruh negatif terhadap kinerja. 2. Pandangan hubungan kemanusiaan Penganut pandangan hubungan kemanusiaan berpendapat bahwa konflik merupakan kejadian yang tidak mungkin dihindari dalam setiap kegiatan. 3. Pandangan interaksi
  • 31. Penganut pandangan interaksi berpandangan bahwa konflik justru perlu dikembangkan agar terjadi produktivitas tinggi. B. Macam-Macam Konflik 1. Konflik peranan (person rote conflict), adalah konflik yang terjadi bila seseorang tidak menerima aturan atau pedoman organisasi sehingga ia memutuskan tidak menggunakan peraturan yang berlaku. 2. Konflik antar peranan (inter role conflict), adalah konflik yang terjadi bila seseorang memegang peranan yang fungsinya bertentangan. 3. Konflik karena harapan-harapan berbeda pihak (intersender conflict), konflik ini timbul bila seseorang harus memenuhi harapan beberapa pihak. 4. Konflik karena informasi (information conflict), adalah konflik yang timbul karena suatu pihak mendapatkan informasi yang saling bertentangan. Ada enam sumber utama konflik, yaitu: 1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya yang terbatas, terjadi bila suatu sumber dipergunakan oleh dua pihak atau lebih. 2. Perbedaan tujuan, berpeluang tinggi menimbulkan konflik terutama bila pihak-pihak yang terlibat menemukan sumber daya tertentu. 3. Saling ketergantungan pada kegiatan-kegiatan kerja, ada dua proses, yaitu: karena pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri atau karen tugas mengharuskannya. 4. Perbedaan nilai-nilai dan persepsi, nilai dan persepsi merupakan hasil didikan, bimbingan, dan budaya selama ini sehingga dibawah sadarnya timbul ego bahwa nilai dan persepsi dirinyalah yang paling baik. 5. Fungsi ganda organisasi, peluang konflik terjadi di suatu kondisi dimana secara bisnis menguntungkan, tetapi dari sisi public service tidak memperbolehkan upaya kompromi dilakukan, yaitu secara bisnis menguntungkan, sementara pelayanan masyarakat pun tidak terlalu ditinggalkan. 6. Gaya-gaya individual, konflik terjadi bila terjadi pandangan berbeda di antara kedua belah pihak yang bersifat prinsip.
  • 32. Dilihat dari pihk-pihak yang terlibat dalam konflik, konflik dapat dibedakan menjadi lima kelompok besar, yaitu: 1. Konflik dalam diri individu 2. Konflik antara individu dalam organisasi 3. Konflik antara individu dengan kelompok 4. Konflik antarkelompok di dalam organisasi yang sama 5. Konflik antarorganisasi Dilihat dari hasil yang didapatkan dari sebuah konflik, konflik dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: 1. Konflik fungsional, adalah konflik yang mendukung kinerja organisasi. Konflik fungsional timbul pada organisasi yang relatif matang sehingga rule of the game atau aturan main menjadi acuan dan anutan pihak-pihak yang berkonflik. 2. Konflik disfungsional, adalah konflik yang menurunkam kinerja organisasi. Ada beberapa alasan mengapa konflik menjadi disfungsional, diantaranya: • Tidak adanya aturanh main atau rule of the game yang jelas sehingha masing-masing pihak memberikan pembenaran terhadap tindakannya. • Tingkat emosional yang begitu tinggi sehingga menghilangkan sifat sportivitas. • Belum siap ya salah satu atau kedua belah pihak menerima perbedaan, sehinhha perbedaan dianggap sebagai perlawanan. • Berperannya faktor eksternal diluar konflik yang membuat konflik yang terjadi mempunyai intensitas lebih. Gejala yang timbul akibat konflik, diantaranya: 1. Timbulnya kekompakan diantara anggota-anggota kelompok yang terlibat didalam konflik. 2. Munculnya pimpinan dengan sendirinya diantara kelompok-kelompok tersebut.
  • 33. 3. Adanya gangguan terhadap persepsi atau nilai yang dianut kelompok lain. 4. Perbedaan pandangan diantara masing-masing kelompok yang berkonflik semakin tinggi, sementara perbedaam antara individu-individu di dalam kelompok semakin kecil. 5. Terpeliharanya “wakil-wakil” yang mewakili masing-masing kelompok, dan 6. Ketidakmampuan berpikir dan menganalisis masalah secara jernih dan objektif. B. Cara Penyelesaian Konflik Teknik-teknik yang sering dipergunakan sebagai dasar penyelesaian konflik, diantaranya: 1. Konfrontasi, dilakukan dengan cara menghadapkan pihak-pihak yang berkonflik didalam pertemuan tersebut dibahas mengenai sebab, alasan, dan cara menyelesaikan konflik yang disetujui oleh pihak-pihak yang terlibat. 2. Menggunakan tujuan, pada teknik ini pihak-pihak yang berkonflik diingatkan kembali mengenai tujuan awal. 3. Penambahan sumber daya, dilakukan utnuk konflik dengan sebab digunakannya sumber daya oleh kelompok atau lebih. 4. Penghindaran, dilakukan dengan menarik pihak-pihak yang berseteru. 5. Penghalusan, dilakukan dengan berusaha melupakan perbedaan masing-masing pihak difokuskan lagi pada tujuan semula. 6. Kompromi, dilakukan dengan saling memberi atau menerima atau take and give. 7. Pemaksaan, kadang perlu dilakukan karena kalau konflik dibiarkan berlanjut akan mengganggu kinerja seharunya. 8. Mengubah struktur organisasi yang menimbulkan konflik, sama dengan teknik pemaksaan, teknik mengubah struktur organisasi yang menimbulkan konflik juga hanya dapat dilakukan oleh pihak yang mempunyai (power) kuat.
  • 34. DAFTAR PUSTAKA Scott, Bill, Strategi dan Teknik Negosiasi, PT Pusaka dan Binaman Utama, Jakarta, 1985. Stevvart, john, Logan, Carole, Together communicating Interpersonality Mc-Gravv Hill, Inc, USA. Maddux, Robert, Negosiasi Yang Berhasil, Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1991. Manning, Gerald, Reece/L. Barry, Selling Today; Building Quality Partenerships, Pantja Sempati, Jakarta. 1989. Francis, NP, Jun, “The Effects of Cultural Adaption on Intercultural Business Negotiation”, Journal of International Business, Third Quarter, 1991. Gerald, L Barry, Teknik Presentasi dan Negosiasi yang Efektit, Sramedia, 1999. Nierenberg, I, Gerald, Seni Negosiasi, Dahara Priza,Jakarta.