SlideShare a Scribd company logo
Range of motion ( ROM )
Oleh :
Kelompok 8
Latar Belakang
• Range of motion ( ROM ) adalah gerakan
dalam keadaan normal dapat dilakukan
oleh sendi yang bersangkutan (Suratun,
dkk, 2008).
• Latihan range of motion (ROM) adalah
latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakan
persendian secara normal dan lengkap
untuk meningkatkan massa otot dan tonus
otot (Potter & Perry, 2005).
Prinsip Dasar Latihan ROM
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal
2 kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak
melelahkan pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan
umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya
tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM
adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan
pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau
hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami
proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya
setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan.
Tujuan ROM
1. Mempertahankan/memelihara fleksibilitas dan
kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur
5. Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan
Manfaat ROM
1. Memperbaiki tonus otot
2. Meningkatkan mobilisasi sendi
3. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
4. Meningkatkan massa otot
5. Mengurangi kehilangan tulang
Indikasi & Kontraindikasi
Indikasi ROM
1. Stroke atau penurunan tingkat
kesadaran
2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4. Klien dengan tirah baring lama
Kontra Indikasi
1. Trombus/emboli & keradangan
pada pembuluh darah
2. Kelainan sendi atau tulang
3. Klien fase imobilisasi karena
kasus penyakit (jantung)
4. Trauma baru dgn kemunginan
ada fraktur yang tersembunyi
atau luka dalam
5. Nyeri berat
6. Sendi kaku atau tidak dapat
bergerak
Jenis ROM (Gerakan ROM Berdasarkan Bagian
Tubuh)
Menurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari
gerakan pada persendian sebagai berikut :
1. Leher, Spina, Serfikal
2. Bahu
3. Siku
4. Lengan bawah
5. Pergelangan tangan
6. Jari- jari tangan
7. Ibu jari
8. Pinggul
9. Lutut
10. Mata kaki
11. Kaki
12. Jari-Jari Kaki
1. Leher, Spina, Serfikal
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°
Ekstensi Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°
Hiperektensi Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45°
Fleksi lateral Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh
mungkin kearah setiap bahu,
rentang 40-45°
Rotasi Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan
sirkuler,
rentang 180°
2. Bahu
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan
ke posisi di atas kepala,
rentang 180°
Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°
Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60°
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala
dengan telapak tangan jauh dari kepala,
rentang 180°
Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh
sejauh mungkin,
rentang 320°
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan
menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke
dalam dan ke belakang,
rentang 90°
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari
ke atas dan samping kepala,
rentang 90°
Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°
3. Siku
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan bahu
bergerak ke depan sendi bahu dan tangan
sejajar bahu,
rentang 150°
Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°
4. Lengan bawah
Gerakan Penjelasan Rentang
Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan sehingga
telapak tangan menghadap ke atas,
rentang 70-90°
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga telapak
tangan menghadap ke bawah,
rentang 70-90°
5. Pergelangan tangan
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian
dalam lengan bawah,
rentang 80-90°
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari,
tangan, lengan bawah berada dalam arah yang
sama,
rentang 80-90°
Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang
sejauh mungkin,
rentang 89-90°
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°
Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke arah
lima jari,
rentang 30-50°
6. Jari- jari tangan
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Membuat genggaman, rentang 90°
Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°
Hiperekstensi Menggerakan jari-jari tangan ke belakang
sejauh mungkin,
rentang 30-60°
Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang satu
dengan yang lain,
rentang 30°
Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°
7. Ibu jari
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan ibu jari menyilang permukaan
telapak tangan,
rentang 90°
Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh dari
tangan,
rentang 90°
Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari
tangan pada tangan yang sama.
8. Pinggul
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°
Ekstensi Menggerakan kembali ke samping tungkai
yang lain,
rentang 90-120°
Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°
Abduksi Menggerakan tungkai ke samping menjauhi
tubuh,
rentang 30-50°
Adduksi Mengerakan tungkai kembali ke posisi media
dan melebihi jika mungkin,
rentang 30-50°
Rotasi dalam Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai
lain,
rentang 90°
Rotasi luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai
lain,
rentang 90°
Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar -
9. Lutut
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°
Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°
10. Mata kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Dorsifleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki
menekuk ke atas,
rentang 20-30°
Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki
menekuk ke bawah,
rentang 45-50°
11. Kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Inversi Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°
Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°
12. Jari-Jari Kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang
lain,
rentang 15°
Adduksi Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
Azis Aimaduddin
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
Maria Haryanthi Butar-Butar
 
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan AtasAnatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Darwis Yang Terbuang
 
Dasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomiDasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomi
Charming Raspberry
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
Kampus-Sakinah
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
Mariza Mustika
 
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit DalamPanduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Dokter Tekno
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
Melz Mutz
 
Teknik teknik PNF
Teknik teknik PNFTeknik teknik PNF
Teknik teknik PNF
Yanto Physio
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhfDwi Andini
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
Rindang Abas
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
agusmelvian
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 

What's hot (20)

Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan AtasAnatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
Anatomi Terapan Pada Bahu dan Lengan Atas
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Dasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomiDasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomi
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit DalamPanduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Teknik teknik PNF
Teknik teknik PNFTeknik teknik PNF
Teknik teknik PNF
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 

Viewers also liked

Range of motion
Range of motionRange of motion
Range of motion
Jessica Trappe
 
Range of motion exercises
Range of motion exercisesRange of motion exercises
Range of motion exercisesYosreah Mohamed
 
Exercise & range of motion exercise
Exercise & range of motion exerciseExercise & range of motion exercise
Exercise & range of motion exercise
Siva Nanda Reddy
 
ROM
ROMROM
ROM
Cahya
 
Dr tarek exercis
Dr tarek exercisDr tarek exercis
Dr tarek exercis
al azhar universty
 
Goniometry.ppt uche
Goniometry.ppt ucheGoniometry.ppt uche
Midterms. gen ana. the muscles of the neck and trunk
Midterms. gen ana. the muscles of the neck and trunkMidterms. gen ana. the muscles of the neck and trunk
Midterms. gen ana. the muscles of the neck and trunkMarisol Virola
 
reumatoid
 reumatoid reumatoid
reumatoidarozi14
 
Range of motion in yoga asanas
Range of motion in yoga asanasRange of motion in yoga asanas
Range of motion in yoga asanasgormetsabzi
 
More Life Lessons to Learn ...Oh Teik Bin
More Life Lessons to Learn ...Oh Teik BinMore Life Lessons to Learn ...Oh Teik Bin
More Life Lessons to Learn ...Oh Teik Bin
OH TEIK BIN
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
nurul limsun
 
PERAWATAN RESTORATIF UNTUK MENCEGAH GAGAL-PULIH PADA LANJUT USIA DI MASYARAKAT
PERAWATAN RESTORATIF UNTUK MENCEGAH GAGAL-PULIH PADA LANJUT USIA  DI MASYARAKATPERAWATAN RESTORATIF UNTUK MENCEGAH GAGAL-PULIH PADA LANJUT USIA  DI MASYARAKAT
PERAWATAN RESTORATIF UNTUK MENCEGAH GAGAL-PULIH PADA LANJUT USIA DI MASYARAKAT
Bondan Palestin
 
S13. sip trunk to trunk 2014 0120 a
S13. sip trunk to trunk 2014 0120 aS13. sip trunk to trunk 2014 0120 a
S13. sip trunk to trunk 2014 0120 a
Nam Nguyen
 

Viewers also liked (20)

Range of motion
Range of motionRange of motion
Range of motion
 
Range of motion exercises
Range of motion exercisesRange of motion exercises
Range of motion exercises
 
Rom
RomRom
Rom
 
Exercise & range of motion exercise
Exercise & range of motion exerciseExercise & range of motion exercise
Exercise & range of motion exercise
 
ROM
ROMROM
ROM
 
Neck & trunk rom measurement
Neck & trunk rom measurementNeck & trunk rom measurement
Neck & trunk rom measurement
 
Dr tarek exercis
Dr tarek exercisDr tarek exercis
Dr tarek exercis
 
Goniometry.ppt uche
Goniometry.ppt ucheGoniometry.ppt uche
Goniometry.ppt uche
 
Midterms. gen ana. the muscles of the neck and trunk
Midterms. gen ana. the muscles of the neck and trunkMidterms. gen ana. the muscles of the neck and trunk
Midterms. gen ana. the muscles of the neck and trunk
 
reumatoid
 reumatoid reumatoid
reumatoid
 
Range of motion in yoga asanas
Range of motion in yoga asanasRange of motion in yoga asanas
Range of motion in yoga asanas
 
Leaflet senam rematik
Leaflet senam rematikLeaflet senam rematik
Leaflet senam rematik
 
Range of motion (rom)
Range of motion (rom)Range of motion (rom)
Range of motion (rom)
 
Happy Healthy Feet
Happy Healthy FeetHappy Healthy Feet
Happy Healthy Feet
 
More Life Lessons to Learn ...Oh Teik Bin
More Life Lessons to Learn ...Oh Teik BinMore Life Lessons to Learn ...Oh Teik Bin
More Life Lessons to Learn ...Oh Teik Bin
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
 
Leaflet rematik akper pemda muna
Leaflet rematik akper pemda munaLeaflet rematik akper pemda muna
Leaflet rematik akper pemda muna
 
PERAWATAN RESTORATIF UNTUK MENCEGAH GAGAL-PULIH PADA LANJUT USIA DI MASYARAKAT
PERAWATAN RESTORATIF UNTUK MENCEGAH GAGAL-PULIH PADA LANJUT USIA  DI MASYARAKATPERAWATAN RESTORATIF UNTUK MENCEGAH GAGAL-PULIH PADA LANJUT USIA  DI MASYARAKAT
PERAWATAN RESTORATIF UNTUK MENCEGAH GAGAL-PULIH PADA LANJUT USIA DI MASYARAKAT
 
S13. sip trunk to trunk 2014 0120 a
S13. sip trunk to trunk 2014 0120 aS13. sip trunk to trunk 2014 0120 a
S13. sip trunk to trunk 2014 0120 a
 
Anfis
AnfisAnfis
Anfis
 

Similar to Range of motion ( ROM ) by Verar

Latihan rentang gerak
Latihan rentang gerakLatihan rentang gerak
Latihan rentang gerak
bertahan
 
ROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasienROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasien
Sulistia Rini
 
Materi ROM.docx
Materi ROM.docxMateri ROM.docx
Materi ROM.docx
AnggerRizkaVirgianti
 
sop-rom
sop-romsop-rom
sop-rom
Eka Siam
 
Biomekanika olahraga dayung
Biomekanika olahraga dayungBiomekanika olahraga dayung
Biomekanika olahraga dayungeska17
 
Sop senam hamil
Sop senam hamilSop senam hamil
Sop senam hamil
AdiSusilo27
 
R o m
R o mR o m
Latihan rentang gerak rom
Latihan rentang gerak romLatihan rentang gerak rom
Latihan rentang gerak rom
poltekkes kemenkes palangka raya
 
Leaflet mobilisasi
Leaflet mobilisasi Leaflet mobilisasi
Leaflet mobilisasi
askep33
 
Leaflet mobilisasi bw
Leaflet mobilisasi bwLeaflet mobilisasi bw
Leaflet mobilisasi bwaskep33
 
leaflet-rom.doc
leaflet-rom.docleaflet-rom.doc
leaflet-rom.doc
NofiadwiSartika
 
Tugas penjasorkes (1) xii ips ma al falah klender
Tugas penjasorkes (1) xii ips ma al falah klenderTugas penjasorkes (1) xii ips ma al falah klender
Tugas penjasorkes (1) xii ips ma al falah klenderPramudito Hutomo
 

Similar to Range of motion ( ROM ) by Verar (20)

Definisi rom
Definisi romDefinisi rom
Definisi rom
 
Latihan rentang gerak
Latihan rentang gerakLatihan rentang gerak
Latihan rentang gerak
 
ROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasienROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasien
 
Materi ROM.docx
Materi ROM.docxMateri ROM.docx
Materi ROM.docx
 
Range of motion AKPER PEMKAB MUNA
Range  of motion AKPER PEMKAB MUNARange  of motion AKPER PEMKAB MUNA
Range of motion AKPER PEMKAB MUNA
 
sop-rom
sop-romsop-rom
sop-rom
 
Biomekanika olahraga dayung
Biomekanika olahraga dayungBiomekanika olahraga dayung
Biomekanika olahraga dayung
 
Sop senam hamil
Sop senam hamilSop senam hamil
Sop senam hamil
 
R o m
R o mR o m
R o m
 
Latihan rentang gerak rom
Latihan rentang gerak romLatihan rentang gerak rom
Latihan rentang gerak rom
 
Leaflet mobilisasi
Leaflet mobilisasi Leaflet mobilisasi
Leaflet mobilisasi
 
Leaflet mobilisasi bw
Leaflet mobilisasi bwLeaflet mobilisasi bw
Leaflet mobilisasi bw
 
1
11
1
 
Kebugaran jasmani
Kebugaran jasmani  Kebugaran jasmani
Kebugaran jasmani
 
1
11
1
 
leaflet-rom.doc
leaflet-rom.docleaflet-rom.doc
leaflet-rom.doc
 
Latihan pasif anggota gerak atas sam
Latihan pasif anggota gerak atas samLatihan pasif anggota gerak atas sam
Latihan pasif anggota gerak atas sam
 
Tugas penjasorkes (1) xii ips ma al falah klender
Tugas penjasorkes (1) xii ips ma al falah klenderTugas penjasorkes (1) xii ips ma al falah klender
Tugas penjasorkes (1) xii ips ma al falah klender
 
Leaflet rom
Leaflet romLeaflet rom
Leaflet rom
 
Leaflet rom (2)
Leaflet rom (2)Leaflet rom (2)
Leaflet rom (2)
 

More from Verar Oka

Model Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanModel Konsep Keperawatan
Model Konsep Keperawatan
Verar Oka
 
Love, Seks and HIV - AIDS
Love, Seks and HIV - AIDSLove, Seks and HIV - AIDS
Love, Seks and HIV - AIDS
Verar Oka
 
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan MinimalBudaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Verar Oka
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
Verar Oka
 
Budaya Diet di Indonesia
Budaya Diet di IndonesiaBudaya Diet di Indonesia
Budaya Diet di Indonesia
Verar Oka
 
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan DermatitisKonsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Verar Oka
 
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatanPemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
Verar Oka
 
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaKonsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Verar Oka
 
Konsep asuhan keperawatan Multipel Myeloma
Konsep asuhan keperawatan Multipel MyelomaKonsep asuhan keperawatan Multipel Myeloma
Konsep asuhan keperawatan Multipel Myeloma
Verar Oka
 
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di Indonesia
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di IndonesiaTransplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di Indonesia
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di IndonesiaVerar Oka
 

More from Verar Oka (10)

Model Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanModel Konsep Keperawatan
Model Konsep Keperawatan
 
Love, Seks and HIV - AIDS
Love, Seks and HIV - AIDSLove, Seks and HIV - AIDS
Love, Seks and HIV - AIDS
 
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan MinimalBudaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
Budaya Kerja dan Standar Pelayanan Minimal
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
 
Budaya Diet di Indonesia
Budaya Diet di IndonesiaBudaya Diet di Indonesia
Budaya Diet di Indonesia
 
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan DermatitisKonsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
Konsep Asuhan Keperawatan Dermatitis
 
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatanPemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
 
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaKonsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
 
Konsep asuhan keperawatan Multipel Myeloma
Konsep asuhan keperawatan Multipel MyelomaKonsep asuhan keperawatan Multipel Myeloma
Konsep asuhan keperawatan Multipel Myeloma
 
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di Indonesia
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di IndonesiaTransplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di Indonesia
Transplantasi Organ di Pandang dari Kode Etika,Agama dan Segi Hukum di Indonesia
 

Range of motion ( ROM ) by Verar

  • 1. Range of motion ( ROM ) Oleh : Kelompok 8
  • 2. Latar Belakang • Range of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008). • Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
  • 3. Prinsip Dasar Latihan ROM 1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari 2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien. 3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring. 4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. 5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit. 6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan.
  • 4. Tujuan ROM 1. Mempertahankan/memelihara fleksibilitas dan kekuatan otot 2. Memelihara mobilitas persendian 3. Merangsang sirkulasi darah 4. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur 5. Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan
  • 5. Manfaat ROM 1. Memperbaiki tonus otot 2. Meningkatkan mobilisasi sendi 3. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan 4. Meningkatkan massa otot 5. Mengurangi kehilangan tulang
  • 6. Indikasi & Kontraindikasi Indikasi ROM 1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran 2. Kelemahan otot 3. Fase rehabilitasi fisik 4. Klien dengan tirah baring lama Kontra Indikasi 1. Trombus/emboli & keradangan pada pembuluh darah 2. Kelainan sendi atau tulang 3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung) 4. Trauma baru dgn kemunginan ada fraktur yang tersembunyi atau luka dalam 5. Nyeri berat 6. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
  • 7. Jenis ROM (Gerakan ROM Berdasarkan Bagian Tubuh) Menurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari gerakan pada persendian sebagai berikut : 1. Leher, Spina, Serfikal 2. Bahu 3. Siku 4. Lengan bawah 5. Pergelangan tangan 6. Jari- jari tangan 7. Ibu jari 8. Pinggul 9. Lutut 10. Mata kaki 11. Kaki 12. Jari-Jari Kaki
  • 8. 1. Leher, Spina, Serfikal Gerakan Penjelasan Rentang Fleksi Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45° Ekstensi Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45° Hiperektensi Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45° Fleksi lateral Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu, rentang 40-45° Rotasi Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang 180°
  • 9. 2. Bahu Gerakan Penjelasan Rentang Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala, rentang 180° Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180° Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60° Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180° Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin, rentang 320° Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90° Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala, rentang 90° Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°
  • 10. 3. Siku Gerakan Penjelasan Rentang Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150° Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150° 4. Lengan bawah Gerakan Penjelasan Rentang Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas, rentang 70-90° Pronasi Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah, rentang 70-90°
  • 11. 5. Pergelangan tangan Gerakan Penjelasan Rentang Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah, rentang 80-90° Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90° Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin, rentang 89-90° Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30° Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30-50°
  • 12. 6. Jari- jari tangan Gerakan Penjelasan Rentang Fleksi Membuat genggaman, rentang 90° Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90° Hiperekstensi Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin, rentang 30-60° Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang 30° Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°
  • 13. 7. Ibu jari Gerakan Penjelasan Rentang Fleksi Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang 90° Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90° Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30° Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30° Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.
  • 14. 8. Pinggul Gerakan Penjelasan Rentang Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120° Ekstensi Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120° Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50° Abduksi Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50° Adduksi Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin, rentang 30-50° Rotasi dalam Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90° Rotasi luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90° Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar -
  • 15. 9. Lutut Gerakan Penjelasan Rentang Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130° Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130° 10. Mata kaki Gerakan Penjelasan Rentang Dorsifleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang 20-30° Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang 45-50°
  • 16. 11. Kaki Gerakan Penjelasan Rentang Inversi Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10° Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10° 12. Jari-Jari Kaki Gerakan Penjelasan Rentang Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60° Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60° Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15° Adduksi Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°