SlideShare a Scribd company logo
1. Nurul Lailatis S. (06)
3. Vanessa Ayu S.(07)
3. Puput Ramadhani (16)
4. Noor Adzka Nabil (23)
5. Eli Munawaroh
Tulang
Rangka
Sendi
Otot
Abnormalitas
SISTEM GERAK
RANGKA OTOT GANGGUAN PD
SISTEM GERAK
TULANG
SENDI
RANGKA
LURIK
JANTUNG
ANTAGONIS
SINERGIS
OTOT
TULANG
SENDI
 Satu diantara ciri makhluk hidup adalah mampu
melakukan gerak, baik gerak aktif maupun pasif
 Gerak setiap individu mempunyai ciri tersendiri
 Untuk bergerak diperlukan otot dan tulang
 Otot berkontraksi untuk menggerakan tulang
 Otot disebut alat gerak aktif, sedangkan tulang
disebut tulang disebut alat alat gerak pasif
 Susunan belulang yang memberi bentuk terhadap
organisme disebut skeleton atau rangka
PENDAHULUAN
Memberi bentuk tubuh suatu organisme
Sebagai alat gerak
Melindungi organ dalam tubuh
Tempat melekatnya otot
Tempat terbentuknya sel-sel darah merah
PENDAHULUAN
Fungsi Rangka
Rangka dibagi menjadi dua tipe :
1. Eksoskeleton : merupaka rangka yang terdapat pada
bagian luar tubuh. Ditemukan pada hewan
invertebrata
2. Endoskeleton : merupakan rangka yang terdapat pada
bagian dalam tubuh. Ditemukan pada hewan
vertebrata
Tulang
Variasi Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang yang menyusun rangka
tubuh tubuh manusia dibagi menjadi beberapa kelompok,
1. Tulang pipa (tulang panjang)
 Bentuk seperti pipaBerfungsi untuk artikulasi.
 Tulang seperti ini ditemukan umumnya pada tulang alat
gerak seperti tulang paha, betis, dan hasta.
 Tulang ini dibagi menjadi tiga bagian.
 Bagian tengah disebut dengan diafise dan kedua
ujungnya disebut dengan epifise.
 Tempat pemanjangan tulang terjadi didaerah
pertumbuhan yang disebut dengan cakra epifise diantara
diafise dan epifise
2. Tulang pendek
Bentuknya pendek seperti silinder dan berfungsi supaya
tulang dapat bergerak bebas. Tulang ini ditemukan pada
tulang telapak tangan dan kaki.
Tulang
3. Tulang pipih
- Berbentuk pipih dan lebar
- Berfungsi untuk melindungi struktur
tubuh dibawahnya.
- Tulang seperti ini ditemukan pada
pelvis,belikat,dan tempurung kepala
Tulang
4. Tulang tidak beraturan
- Bentuknya kompleks dan memiliki
fungsi khusus.
- Tulang seperti ini ditemukan pada
tulang punggung dan rahang
Jenis tulang
Tulang di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
1. Tulang sejati (osteon)
Tulang sejati terdiri dari senyawa kapur dan fosfat.
Senyawa senyawa tersebut mengakibatkan tulang menjadii
keras, ditemukan disetiap bagian anggota gerak .
Berdasarkan teksturnya dibedakan menjadi 2 macam
Tulang
1. Tulang kompak , mempunyai lapisan luar yang
kompak
2. Tulang spons (berongga) , memiliki bagian
dalam yang pipih seperti pada tulang
tengkorak. Rongga pada tulang ini berfungsi
untuk menjaga elastisitas tulang , seandainya
ada benturan pada tulang spons
 Bersifat lentur (elastis)
 Matriks tulang ini hanya mengandung serat kolagen dan tidak
mengandung senyawa kalsium
 Tulang rawan disusun oleh sel sel tulang rawan yang disebut :
kondrosit.
 kondrosit dihasilkan oleh kondroplas
Tulang
2. Tulang rawan (kartigo)
Macam macam tulang rawan yang terdapat pada manusia sebagai
berikut :
1. Tulang rawan hiyalin
Umumnya terdapat di ujung tulang dan teksturnya halus
2. Tulang rawan elastis
Terdapat pada telinga dan epiglotis dan bersifat elastis
3. Tulang rawan liat
terdapat pada tendon dan ligamen, terbentuk dari
senyawa senyawa kolagen dan
Tulang dibentuk oleh osteosit dan matriks. Osteosit
dibentuk oleh osteoblas. Jenis – jenis matriks tersebut adalah :
 Semen, tersusun oleh senyawa karbohidrat
 Kolagen berbentuk seperti serabut yang akan memberikan
ciri tulang keras dan kaku. Tulang yang kurang kalogen
akan menjadi rapuh
 Mineral: kalsium, fosfat, dan kerbohidrat, adalah mineral
yang umum terdapat di dalam matriks. Mineral ini akan
menentukan kelenturan tulang. Kadar kalsium
menyebabkan tulang menjadi keras.
Tulang
Osifikasi
Pembentukan rangka manusia sangat ditentukan oleh
proses osifikasi (pembentukan tulang). Rangka manusia sudah
mulai dibentuk pada akhir bulan kedua stadium embrio. Tetapi
masih dalam bentuk kartilago. Kartilagi dihasilkam oleh sel-sel
mesenkim. Rongga kartilago diisi oleh osteoblas.
Sel – sel tulang akan dibentuk dari bagian dalam terus
berlanjut kebagian luar. Setiap satuan sel – sel tulang melingkari
pembuluh darah dan syaraf, lalu membentuk suatu sistem yang
disebut dengan sistem Havers.
Tulang terdiri dari sel-sel tulang yang banyak
mengandung matriks dan mengandung senyawa kapur dan
fosfat, sehingga menyebabkan tulang menjadi keras dan
kompak.
Tulang
Rangka
Rangka Aksial
Rangka sumbu tubuh yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang
belakang, tulang dada dan tulang rusuk.
Tulang Tengkorak, berfungsi melindungi otak, mata dan telinga
bagian dalam.
Rangka
Krainum, berfungsi melindungi otak dan terdiri dari :
- satu tulang kepala belakang (os ocipetale)
- satu tulang dahi (on frontale)
- dua tulang ubun – ubun (os perietale)
- dua tulang pelipis (os temporale)
- dua tulang tapis (os ethomoidale)
- dua tulang baji (os sphenoidale)
Rangka
Tulang muka dan Tulang rahang, berfungsi untuk melindungi
mata, membentuk rongga hidung dan langit – langit serta memberi
bentuk wajah. Terdiri dari :
- dua tulang rahang atas (maxilla)
- dua tulang rahng bawah (mandibulla)
- dua tulang pipi (os zigomaticum)
- dua tulang air mata (os lacrimale)
- dua tulang hidung (os nasale)
- dua tulang langit – langit (os pallatum)
Tulang Belakang
Berfungsi untuk menopang
seluruh bagian tubuh dan melindungi
organ dalam tubuh, serta pelekatan
tulang rusuk. Setiap tulang belakang
dilapisi oleh tulang rawan yang disebut
diskus invertebrae. Tulang punggung
paling atas berhubungan dengan
tempurung kepala disebut tulang
atlas.
Rangka
Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Costae)
Rangka
Rangka Apendikular (Rangka Pelengkap)
Terdiri dari tungkai bawah dan tungkai atas. Sambungan rangka
aksial dan apendikular terdapat pada bagian bahu dan pinggul.
Tulang Bahu Tulang Pinggul
Rangka
Tulang Tungkai
Rangka
Sendi atau artikulasi merupakan hubungan antara dua tulang
atau lebih yang dihubungkan oleh jaringan ikat yang disebut
tendon. Untuk memperkuat dan memudahkan gerak sendi
dibutuhkan komponen penunjang, yaitu :
 Ligamen, berfungsi mengikat bagian luar ujung tulang yang
membentuk persendian dan dapat mencegah dislokasi.
 Kapsul, berfungsi melapisi sendi dan menghubungkan dua
tulang yang membentuk persendian.
 Cairan sinovial, cairan pelumas yang terdapat pada bagian
kapsul.
Sendi
Sendi dikelompokkan menjadi
bermacam – macam tipe
persendian :
Diartrosis, persendian yang
memungkinkan terjadinya
gerak yang sangat bebas.
Berdasarkan geraknya
persendian ini dikelompokkan
lagi menjadi :
Sendi
Macam Sendi Keterangan Contoh Gambar Sendi
1) Sendi Peluru Persendian
yang
memungkinkan
gerak ke
segala arah.
• Hubungan
lengan atas
dengan tulang
belikat
• Tulang femur
dengan tulang
pinggul
2) Sendi Putar Persendian
yang
memungkinkan
terjadinya
gerakan
berputar.
• Pergelangan
tangan
• Pergelangan
kaki
Sendi
3) Sendi
engsel
Persendian
yang
memungkink
an gerak satu
arah.
• Ruas jari
• Siku
• Lutut
4) Sendi
luncur
Persendian
yang
memungkinka
n gerak tulang
meluncur
atau bergeser.
• Ruas – ruas
tulang
belakang
5) Sendi
pelana
Persendian
yang
memungkinka
n terjadinya
gerakan
pelana.
• Telapak
tangan
• Pergelangan
tangan
Sendi
Amfiartrosis, persendian yang memungkinkan terjadinya
pergerakan yang sangat kecil. Hubungan persendian ini terjadi
pada tulang rusuk dengan tulang belakang, serta hubungan antar
tulang belakang.
Sendi
Sinartrosis, persendian yang tidak memungkinkan terjadinya
pergerakan. Persendian ini dikelompokkan menjadi :
Macam
Sendi
Keterangan Contoh Gambar
1) Sinkondr
osis
Hubungan
tulang yang
dihubungkan
oleh
kartilago.
• Hubungan
antar tulang
belakang
2) Sinfibrosis Hubungan
tulang yang
dihubungkan
oleh serabut.
• Tulang dahi
dengan
tulang
tengkorak
Sendi
Gerak Gambar
1) Fleksi
(menekuk) ><
eksteni
(meluruskan)
2) Adduksi
(mendekati tubuh)
>< abduksi
(menjauhi tubuh)
Gerak yang terjadinya karena adanya persendian :
Sendi
3) Elevasi
(mengangkat) ><
depresi
(menurunkan)
4) Supinasi
(menengadahkan
tangan) >< pronasi
(menelungkupkan
tangan)
Sendi
Selain ditentukan oleh
sistem rangka, pergerakan juga
ditentukan oleh keberadaan
otot. Dalam menggerakkan
tulang, otot mampu melakukan
kontraksi (memendek) dan
relaksasi (memanjang).
Otot
Fisiologi Kontraksi Otot
Pada saat berkontraksi otot mengalami pemendekan unsur
– unsur kontraktil otot dengan cara pergeseran filamen –
filamen halus pada filamen tebal. Pergeseran otot pada saat itu
terjadi karena adanya ikatan silang antara aktin dan miosin.
Kepala molekul miosin terikat pada aktin secara menyudut.
Otot
Jenis Otot Ciri - Ciri Gambar
1) Otot Polos • Tidak melekat
pada tulang
• Berbentuk
gelondong
• Terdapat satu inti
sel yang ada di
tengah
• Aktivitas lambat
• Berkontraksi dalam
waktu lama dan
tidak cepat lelah
• Bekerja secara tak
sadar
Otot
Jenis Jenis Otot
2)Otot
Rangka(Otot
Lurik)
• Melekat pada tulang
• Berfungsi menggerakkan
rangka tubuh secara
keseluruhan
• Serabut otot merupakan
sel tunggal
• Beriti banyak
• Berbentuk panjang dan
silindris
• Bekerja dipengaruhi oleh
susunan saraf pusat
3) Otot
Jantung
(miokardium)
• Hanya terdapat pada
dinding jantung dan vena
cava
• Memiliki satu inti sel yang
bercabang
• Bekerja secara tak sadar
Otot
Gangguan pada Tulang karena patah atau retak
Abnormalitas
1) Fraktura sederhana, jika fraktura yang
terbentuk tidak melukai otot yang ada di
sekitarnya.
2) Fraktura kompleks, fraktura yang
terbentuk melukai otot atau organ yang
ada di sekitarnya, bahkan bagian fraktura
muncul ke permukaan kulit.
3) Greenstick, fraktura yang terbentuk hanya
sebagian dan tidak memisahkan tulang
menjadi dua bagian.
4) Comminuted, fraktura yang
mengakibatkan tulang terbagi menjadi
beberapa bagian tetapi masih berada di
dalam otot.
1) Skoliosis, melengkungnya tulang
belakang ke arah samping kanan atau
kiri.
2) Kifosis, tulang belakang melengkung
secara keseluruhan sehingga tubuh
menjadi bungkuk.
3) Lordosis, tulang belakang melengkung
terjadi pada daerah lumbar sehingga
kepala seperti tertarik ke arah belakang.
4) Subkulasi, gangguan tulang belakang
terjadi pada leher sehingga posisi tertarik
ke arah kiri atau kanan.
Abnormalitas
Gangguan pada Tulang Belakang karena adanya perubahan
posisi tulang belakang (spina)
1) Dislokasi, pergeseran sendi dari posisi awal
dikarenakan jaringan ligamen sobek atau tertarik.
2) Ankilosis, terjadi karena sendi tidak berfungsi.
3) Arthritis, gangguan yang disebabkan oleh
peradangan sendi. Gangguan jenis ini dapat
dibedakan menjadi :
Abnormalitas
Gangguan pada Persendian karena sendi tidak berfungsi secara
normal
 Rhematoid, terjadi karena adanya proses peradangan
atau pengapuran jaringan tulang rawan yang
menghubungkan tulang di persendian.
 Osteoartritis, terjadinya penipisan tulang rawan
yang menghubungkan persendian.
 Gangguan asam urat, terjadinya penimbunan asam
urat pada persendian karena kegagalan metabolisme
asam urat.
Gangguan pada Otot
1) Atrofi otot, penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau
kehilangan kemampuan untuk berkontraksi. Disebabkan oleh
penyakit poliomelitia yaitu penyakit yang menyebabkan
kerusakan saraf yang berfungsi mengkoordinasi kontraksi otot.
2) Hernia abdominal, sobeknya dinding otot abdominal yang
mengakibatkan usus akan memasuki bagian yang sobek
tersebut.
3) Hipertrofi otot, otot menjadi lebih besar dan kuat.
4) Tetanus, otot mengalami kekejangan karena otot melakukan
kontraksi secara terus menerus. Dapat juga disebabkan oleh
bakteri karena luka.
5) Distrofi otot, penyakit kronis yang menyebabkan gangguan
gerak dan diduga merupakan penyakit genetis.
6) Miastenia gravis, otot berangsur – angsur menjadi lemah dan
dapat menyebabkan kelumpuhan. Disebabkan oleh fungsi
hormon tiroid dan sistem imunitas yang tidak berfungsi normal.
Abnormalitas
Abnormalitas
1) Rakhitis, penyakit tulang karena kekurangan
vitamin D dan menyebabkan tulang tidak
keras. Pada penderita terlihat bagian kaki.
2) Mikrosefalus, kepala berukuran kecil yang
disebabkan oleh pertumbuhan tulang
tengkorak yang terlambat karena kekurangan
zat kapur pada masa bayi.
3) Osteoporosis, terjadi karena
ketidakseimbangan hormon androgen di
dalam tubuh sehingga tulang menjadi rapuh.
4) Patogen, gangguan yang disebabkan oleh
patogen yang dapat menyebabkan penyakit
seperti tuberkolosis tulang.
5) Penyakit tumor, dapat menyebabkan tekanan
fisik terhadap mekanisme gerak tubuh.
Abnormalitas
Gangguan Fisiologis
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia

More Related Content

What's hot

Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
Michu OH
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
Fhyka Clalu
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
edmundtanjaya
 
ppt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusiappt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusia
willyam alfrado
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
almansyahnis .
 
Bab 3 Sistem Gerak
Bab 3  Sistem  GerakBab 3  Sistem  Gerak
Bab 3 Sistem Gerak
Dhita Ayu Distarasiswa
 
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
avita12
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
Sabrina untsa
 
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupModul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
UNESA
 
Teknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia
Teknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusiaTeknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia
Teknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusiaNita Mardiana
 
Soal osn-kab-biologi-2012
Soal osn-kab-biologi-2012Soal osn-kab-biologi-2012
Soal osn-kab-biologi-2012LyEnha Cjdw
 
Otot rangka
Otot rangkaOtot rangka
Otot rangka
lentavio
 
100 cabang biologi dan artinya
100 cabang biologi dan artinya100 cabang biologi dan artinya
100 cabang biologi dan artinyaArya Ningrat
 
BIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_BlastulasiBIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_Blastulasi
Nur Aini
 
Jaringan Otot
Jaringan OtotJaringan Otot
Jaringan Otot
Sulistia Rini
 
Bioteknologi by Nafi'ah Ema Suryani
Bioteknologi by Nafi'ah Ema SuryaniBioteknologi by Nafi'ah Ema Suryani
Bioteknologi by Nafi'ah Ema SuryaniEma Cenut
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
sinupid
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Sulistia Rini
 

What's hot (20)

Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
 
ppt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusiappt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusia
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
 
Bab 3 Sistem Gerak
Bab 3  Sistem  GerakBab 3  Sistem  Gerak
Bab 3 Sistem Gerak
 
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupModul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
 
Teknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia
Teknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusiaTeknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia
Teknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia
 
Soal osn-kab-biologi-2012
Soal osn-kab-biologi-2012Soal osn-kab-biologi-2012
Soal osn-kab-biologi-2012
 
Otot rangka
Otot rangkaOtot rangka
Otot rangka
 
100 cabang biologi dan artinya
100 cabang biologi dan artinya100 cabang biologi dan artinya
100 cabang biologi dan artinya
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
BIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_BlastulasiBIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_Blastulasi
 
Jaringan Otot
Jaringan OtotJaringan Otot
Jaringan Otot
 
Bioteknologi by Nafi'ah Ema Suryani
Bioteknologi by Nafi'ah Ema SuryaniBioteknologi by Nafi'ah Ema Suryani
Bioteknologi by Nafi'ah Ema Suryani
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
 

Viewers also liked

PREDIKSI UN IPA SMP CILACAP 2015 (1)
PREDIKSI UN IPA SMP CILACAP 2015 (1)PREDIKSI UN IPA SMP CILACAP 2015 (1)
PREDIKSI UN IPA SMP CILACAP 2015 (1)
Agoeng Siswantara
 
Persendian
PersendianPersendian
Persendian
Fahreza Azhar
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
Verar Oka
 
Exercise & range of motion exercise
Exercise & range of motion exerciseExercise & range of motion exercise
Exercise & range of motion exercise
Siva Nanda Reddy
 
Range of motion
Range of motionRange of motion
Range of motion
Jessica Trappe
 

Viewers also liked (6)

PREDIKSI UN IPA SMP CILACAP 2015 (1)
PREDIKSI UN IPA SMP CILACAP 2015 (1)PREDIKSI UN IPA SMP CILACAP 2015 (1)
PREDIKSI UN IPA SMP CILACAP 2015 (1)
 
Persendian
PersendianPersendian
Persendian
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
Exercise & range of motion exercise
Exercise & range of motion exerciseExercise & range of motion exercise
Exercise & range of motion exercise
 
Range of motion
Range of motionRange of motion
Range of motion
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 

Similar to Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia

8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia
Alfie Kesturi
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia fgermany
 
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfMuskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
muhammadrabbanidirga
 
BAB 3 sistem gerak pada manusia XI SMANSA PUJA.pptx
BAB 3 sistem gerak pada manusia XI SMANSA PUJA.pptxBAB 3 sistem gerak pada manusia XI SMANSA PUJA.pptx
BAB 3 sistem gerak pada manusia XI SMANSA PUJA.pptx
DestiAyu9
 
1. jenis tulang
1. jenis tulang1. jenis tulang
1. jenis tulang
Sulistia Rini
 
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptxBAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
feby199910
 
Chapter 1 : Bones and Skeletal
Chapter 1 : Bones and SkeletalChapter 1 : Bones and Skeletal
Chapter 1 : Bones and SkeletalAnshar Mansabadi
 
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaBAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
Nove Noveawan
 
PPT KELOMPOK 5 - TULANG DAN RANGKA.pptx
PPT KELOMPOK  5 - TULANG DAN RANGKA.pptxPPT KELOMPOK  5 - TULANG DAN RANGKA.pptx
PPT KELOMPOK 5 - TULANG DAN RANGKA.pptx
twlighttravlr
 
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdfModul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
KharismaPammaii
 
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansaBab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansanindyaaypra
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
Potensi Hebatku
 
Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy Jayanti
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
jokokusnanto2
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
Linda pertiwi
 

Similar to Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia (20)

8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia
 
Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfMuskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
 
BAB 3 sistem gerak pada manusia XI SMANSA PUJA.pptx
BAB 3 sistem gerak pada manusia XI SMANSA PUJA.pptxBAB 3 sistem gerak pada manusia XI SMANSA PUJA.pptx
BAB 3 sistem gerak pada manusia XI SMANSA PUJA.pptx
 
Gerak ary
Gerak aryGerak ary
Gerak ary
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
1. jenis tulang
1. jenis tulang1. jenis tulang
1. jenis tulang
 
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptxBAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA.pptx
 
Chapter 1 : Bones and Skeletal
Chapter 1 : Bones and SkeletalChapter 1 : Bones and Skeletal
Chapter 1 : Bones and Skeletal
 
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaBAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
 
Sistem gerak2
Sistem gerak2Sistem gerak2
Sistem gerak2
 
PPT KELOMPOK 5 - TULANG DAN RANGKA.pptx
PPT KELOMPOK  5 - TULANG DAN RANGKA.pptxPPT KELOMPOK  5 - TULANG DAN RANGKA.pptx
PPT KELOMPOK 5 - TULANG DAN RANGKA.pptx
 
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdfModul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
Modul Sesi 6 RMK140 Anatomi Fisiologi..pdf
 
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansaBab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
 
SISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIASISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIA
 
Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
 

More from nurul limsun

Fisika - calorimeter
Fisika - calorimeter Fisika - calorimeter
Fisika - calorimeter
nurul limsun
 
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negara
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negaraPKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negara
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negara
nurul limsun
 
Fisika SMA - Bab Gas Ideal
Fisika SMA - Bab Gas IdealFisika SMA - Bab Gas Ideal
Fisika SMA - Bab Gas Ideal
nurul limsun
 
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem PemerintahanPkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
nurul limsun
 
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
nurul limsun
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
nurul limsun
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
nurul limsun
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
nurul limsun
 
Matematika SMA - Bab Limit
Matematika SMA - Bab LimitMatematika SMA - Bab Limit
Matematika SMA - Bab Limit
nurul limsun
 
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
nurul limsun
 
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
nurul limsun
 
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"
nurul limsun
 
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialSosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
nurul limsun
 
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistikPKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
nurul limsun
 
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)
nurul limsun
 
Elektro SMA - Bab Resistor tetap
Elektro SMA - Bab Resistor tetapElektro SMA - Bab Resistor tetap
Elektro SMA - Bab Resistor tetap
nurul limsun
 
Elektro SMA - Bab Kondensator Variabel
Elektro SMA - Bab Kondensator VariabelElektro SMA - Bab Kondensator Variabel
Elektro SMA - Bab Kondensator Variabel
nurul limsun
 
Elektro SMA - Bab Kondensator Tetap
Elektro SMA - Bab Kondensator TetapElektro SMA - Bab Kondensator Tetap
Elektro SMA - Bab Kondensator Tetap
nurul limsun
 
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)
nurul limsun
 
Biologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologiBiologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologi
nurul limsun
 

More from nurul limsun (20)

Fisika - calorimeter
Fisika - calorimeter Fisika - calorimeter
Fisika - calorimeter
 
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negara
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negaraPKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negara
PKn SMA - Bab Sikap positif terhadap konstitusi negara
 
Fisika SMA - Bab Gas Ideal
Fisika SMA - Bab Gas IdealFisika SMA - Bab Gas Ideal
Fisika SMA - Bab Gas Ideal
 
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem PemerintahanPkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
 
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
Matematika SMA - Bab Limit
Matematika SMA - Bab LimitMatematika SMA - Bab Limit
Matematika SMA - Bab Limit
 
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
 
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
Naskah Drama Bahasa Indonesia "Misteri The Last Forest"
 
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"
Naskah Drama Basa Jawa "Rawe-rawe rantas,malang-malang putung"
 
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialSosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
 
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistikPKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
 
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)
English SMA - Procedure Text (How to make origami crane)
 
Elektro SMA - Bab Resistor tetap
Elektro SMA - Bab Resistor tetapElektro SMA - Bab Resistor tetap
Elektro SMA - Bab Resistor tetap
 
Elektro SMA - Bab Kondensator Variabel
Elektro SMA - Bab Kondensator VariabelElektro SMA - Bab Kondensator Variabel
Elektro SMA - Bab Kondensator Variabel
 
Elektro SMA - Bab Kondensator Tetap
Elektro SMA - Bab Kondensator TetapElektro SMA - Bab Kondensator Tetap
Elektro SMA - Bab Kondensator Tetap
 
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)
Kimia SMA - Bab Alkali (golongan IA)
 
Biologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologiBiologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologi
 

Recently uploaded

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia

  • 1. 1. Nurul Lailatis S. (06) 3. Vanessa Ayu S.(07) 3. Puput Ramadhani (16) 4. Noor Adzka Nabil (23) 5. Eli Munawaroh
  • 3. SISTEM GERAK RANGKA OTOT GANGGUAN PD SISTEM GERAK TULANG SENDI RANGKA LURIK JANTUNG ANTAGONIS SINERGIS OTOT TULANG SENDI
  • 4.  Satu diantara ciri makhluk hidup adalah mampu melakukan gerak, baik gerak aktif maupun pasif  Gerak setiap individu mempunyai ciri tersendiri  Untuk bergerak diperlukan otot dan tulang  Otot berkontraksi untuk menggerakan tulang  Otot disebut alat gerak aktif, sedangkan tulang disebut tulang disebut alat alat gerak pasif  Susunan belulang yang memberi bentuk terhadap organisme disebut skeleton atau rangka PENDAHULUAN
  • 5. Memberi bentuk tubuh suatu organisme Sebagai alat gerak Melindungi organ dalam tubuh Tempat melekatnya otot Tempat terbentuknya sel-sel darah merah PENDAHULUAN Fungsi Rangka Rangka dibagi menjadi dua tipe : 1. Eksoskeleton : merupaka rangka yang terdapat pada bagian luar tubuh. Ditemukan pada hewan invertebrata 2. Endoskeleton : merupakan rangka yang terdapat pada bagian dalam tubuh. Ditemukan pada hewan vertebrata
  • 6. Tulang Variasi Bentuk Tulang Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang yang menyusun rangka tubuh tubuh manusia dibagi menjadi beberapa kelompok, 1. Tulang pipa (tulang panjang)  Bentuk seperti pipaBerfungsi untuk artikulasi.  Tulang seperti ini ditemukan umumnya pada tulang alat gerak seperti tulang paha, betis, dan hasta.  Tulang ini dibagi menjadi tiga bagian.  Bagian tengah disebut dengan diafise dan kedua ujungnya disebut dengan epifise.  Tempat pemanjangan tulang terjadi didaerah pertumbuhan yang disebut dengan cakra epifise diantara diafise dan epifise
  • 7. 2. Tulang pendek Bentuknya pendek seperti silinder dan berfungsi supaya tulang dapat bergerak bebas. Tulang ini ditemukan pada tulang telapak tangan dan kaki. Tulang
  • 8. 3. Tulang pipih - Berbentuk pipih dan lebar - Berfungsi untuk melindungi struktur tubuh dibawahnya. - Tulang seperti ini ditemukan pada pelvis,belikat,dan tempurung kepala Tulang 4. Tulang tidak beraturan - Bentuknya kompleks dan memiliki fungsi khusus. - Tulang seperti ini ditemukan pada tulang punggung dan rahang
  • 9. Jenis tulang Tulang di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu 1. Tulang sejati (osteon) Tulang sejati terdiri dari senyawa kapur dan fosfat. Senyawa senyawa tersebut mengakibatkan tulang menjadii keras, ditemukan disetiap bagian anggota gerak . Berdasarkan teksturnya dibedakan menjadi 2 macam Tulang 1. Tulang kompak , mempunyai lapisan luar yang kompak 2. Tulang spons (berongga) , memiliki bagian dalam yang pipih seperti pada tulang tengkorak. Rongga pada tulang ini berfungsi untuk menjaga elastisitas tulang , seandainya ada benturan pada tulang spons
  • 10.  Bersifat lentur (elastis)  Matriks tulang ini hanya mengandung serat kolagen dan tidak mengandung senyawa kalsium  Tulang rawan disusun oleh sel sel tulang rawan yang disebut : kondrosit.  kondrosit dihasilkan oleh kondroplas Tulang 2. Tulang rawan (kartigo) Macam macam tulang rawan yang terdapat pada manusia sebagai berikut : 1. Tulang rawan hiyalin Umumnya terdapat di ujung tulang dan teksturnya halus 2. Tulang rawan elastis Terdapat pada telinga dan epiglotis dan bersifat elastis 3. Tulang rawan liat terdapat pada tendon dan ligamen, terbentuk dari senyawa senyawa kolagen dan
  • 11. Tulang dibentuk oleh osteosit dan matriks. Osteosit dibentuk oleh osteoblas. Jenis – jenis matriks tersebut adalah :  Semen, tersusun oleh senyawa karbohidrat  Kolagen berbentuk seperti serabut yang akan memberikan ciri tulang keras dan kaku. Tulang yang kurang kalogen akan menjadi rapuh  Mineral: kalsium, fosfat, dan kerbohidrat, adalah mineral yang umum terdapat di dalam matriks. Mineral ini akan menentukan kelenturan tulang. Kadar kalsium menyebabkan tulang menjadi keras. Tulang Osifikasi
  • 12. Pembentukan rangka manusia sangat ditentukan oleh proses osifikasi (pembentukan tulang). Rangka manusia sudah mulai dibentuk pada akhir bulan kedua stadium embrio. Tetapi masih dalam bentuk kartilago. Kartilagi dihasilkam oleh sel-sel mesenkim. Rongga kartilago diisi oleh osteoblas. Sel – sel tulang akan dibentuk dari bagian dalam terus berlanjut kebagian luar. Setiap satuan sel – sel tulang melingkari pembuluh darah dan syaraf, lalu membentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem Havers. Tulang terdiri dari sel-sel tulang yang banyak mengandung matriks dan mengandung senyawa kapur dan fosfat, sehingga menyebabkan tulang menjadi keras dan kompak. Tulang
  • 14. Rangka Aksial Rangka sumbu tubuh yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk. Tulang Tengkorak, berfungsi melindungi otak, mata dan telinga bagian dalam. Rangka
  • 15. Krainum, berfungsi melindungi otak dan terdiri dari : - satu tulang kepala belakang (os ocipetale) - satu tulang dahi (on frontale) - dua tulang ubun – ubun (os perietale) - dua tulang pelipis (os temporale) - dua tulang tapis (os ethomoidale) - dua tulang baji (os sphenoidale) Rangka Tulang muka dan Tulang rahang, berfungsi untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung dan langit – langit serta memberi bentuk wajah. Terdiri dari : - dua tulang rahang atas (maxilla) - dua tulang rahng bawah (mandibulla) - dua tulang pipi (os zigomaticum) - dua tulang air mata (os lacrimale) - dua tulang hidung (os nasale) - dua tulang langit – langit (os pallatum)
  • 16. Tulang Belakang Berfungsi untuk menopang seluruh bagian tubuh dan melindungi organ dalam tubuh, serta pelekatan tulang rusuk. Setiap tulang belakang dilapisi oleh tulang rawan yang disebut diskus invertebrae. Tulang punggung paling atas berhubungan dengan tempurung kepala disebut tulang atlas. Rangka
  • 17. Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Costae) Rangka
  • 18. Rangka Apendikular (Rangka Pelengkap) Terdiri dari tungkai bawah dan tungkai atas. Sambungan rangka aksial dan apendikular terdapat pada bagian bahu dan pinggul. Tulang Bahu Tulang Pinggul Rangka
  • 20. Sendi atau artikulasi merupakan hubungan antara dua tulang atau lebih yang dihubungkan oleh jaringan ikat yang disebut tendon. Untuk memperkuat dan memudahkan gerak sendi dibutuhkan komponen penunjang, yaitu :  Ligamen, berfungsi mengikat bagian luar ujung tulang yang membentuk persendian dan dapat mencegah dislokasi.  Kapsul, berfungsi melapisi sendi dan menghubungkan dua tulang yang membentuk persendian.  Cairan sinovial, cairan pelumas yang terdapat pada bagian kapsul. Sendi
  • 21. Sendi dikelompokkan menjadi bermacam – macam tipe persendian : Diartrosis, persendian yang memungkinkan terjadinya gerak yang sangat bebas. Berdasarkan geraknya persendian ini dikelompokkan lagi menjadi : Sendi
  • 22. Macam Sendi Keterangan Contoh Gambar Sendi 1) Sendi Peluru Persendian yang memungkinkan gerak ke segala arah. • Hubungan lengan atas dengan tulang belikat • Tulang femur dengan tulang pinggul 2) Sendi Putar Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan berputar. • Pergelangan tangan • Pergelangan kaki Sendi
  • 23. 3) Sendi engsel Persendian yang memungkink an gerak satu arah. • Ruas jari • Siku • Lutut 4) Sendi luncur Persendian yang memungkinka n gerak tulang meluncur atau bergeser. • Ruas – ruas tulang belakang 5) Sendi pelana Persendian yang memungkinka n terjadinya gerakan pelana. • Telapak tangan • Pergelangan tangan Sendi
  • 24. Amfiartrosis, persendian yang memungkinkan terjadinya pergerakan yang sangat kecil. Hubungan persendian ini terjadi pada tulang rusuk dengan tulang belakang, serta hubungan antar tulang belakang. Sendi Sinartrosis, persendian yang tidak memungkinkan terjadinya pergerakan. Persendian ini dikelompokkan menjadi :
  • 25. Macam Sendi Keterangan Contoh Gambar 1) Sinkondr osis Hubungan tulang yang dihubungkan oleh kartilago. • Hubungan antar tulang belakang 2) Sinfibrosis Hubungan tulang yang dihubungkan oleh serabut. • Tulang dahi dengan tulang tengkorak Sendi
  • 26. Gerak Gambar 1) Fleksi (menekuk) >< eksteni (meluruskan) 2) Adduksi (mendekati tubuh) >< abduksi (menjauhi tubuh) Gerak yang terjadinya karena adanya persendian : Sendi
  • 27. 3) Elevasi (mengangkat) >< depresi (menurunkan) 4) Supinasi (menengadahkan tangan) >< pronasi (menelungkupkan tangan) Sendi
  • 28. Selain ditentukan oleh sistem rangka, pergerakan juga ditentukan oleh keberadaan otot. Dalam menggerakkan tulang, otot mampu melakukan kontraksi (memendek) dan relaksasi (memanjang). Otot
  • 29. Fisiologi Kontraksi Otot Pada saat berkontraksi otot mengalami pemendekan unsur – unsur kontraktil otot dengan cara pergeseran filamen – filamen halus pada filamen tebal. Pergeseran otot pada saat itu terjadi karena adanya ikatan silang antara aktin dan miosin. Kepala molekul miosin terikat pada aktin secara menyudut. Otot
  • 30. Jenis Otot Ciri - Ciri Gambar 1) Otot Polos • Tidak melekat pada tulang • Berbentuk gelondong • Terdapat satu inti sel yang ada di tengah • Aktivitas lambat • Berkontraksi dalam waktu lama dan tidak cepat lelah • Bekerja secara tak sadar Otot Jenis Jenis Otot
  • 31. 2)Otot Rangka(Otot Lurik) • Melekat pada tulang • Berfungsi menggerakkan rangka tubuh secara keseluruhan • Serabut otot merupakan sel tunggal • Beriti banyak • Berbentuk panjang dan silindris • Bekerja dipengaruhi oleh susunan saraf pusat 3) Otot Jantung (miokardium) • Hanya terdapat pada dinding jantung dan vena cava • Memiliki satu inti sel yang bercabang • Bekerja secara tak sadar Otot
  • 32. Gangguan pada Tulang karena patah atau retak Abnormalitas 1) Fraktura sederhana, jika fraktura yang terbentuk tidak melukai otot yang ada di sekitarnya. 2) Fraktura kompleks, fraktura yang terbentuk melukai otot atau organ yang ada di sekitarnya, bahkan bagian fraktura muncul ke permukaan kulit. 3) Greenstick, fraktura yang terbentuk hanya sebagian dan tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian. 4) Comminuted, fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian tetapi masih berada di dalam otot.
  • 33. 1) Skoliosis, melengkungnya tulang belakang ke arah samping kanan atau kiri. 2) Kifosis, tulang belakang melengkung secara keseluruhan sehingga tubuh menjadi bungkuk. 3) Lordosis, tulang belakang melengkung terjadi pada daerah lumbar sehingga kepala seperti tertarik ke arah belakang. 4) Subkulasi, gangguan tulang belakang terjadi pada leher sehingga posisi tertarik ke arah kiri atau kanan. Abnormalitas Gangguan pada Tulang Belakang karena adanya perubahan posisi tulang belakang (spina)
  • 34. 1) Dislokasi, pergeseran sendi dari posisi awal dikarenakan jaringan ligamen sobek atau tertarik. 2) Ankilosis, terjadi karena sendi tidak berfungsi. 3) Arthritis, gangguan yang disebabkan oleh peradangan sendi. Gangguan jenis ini dapat dibedakan menjadi : Abnormalitas Gangguan pada Persendian karena sendi tidak berfungsi secara normal  Rhematoid, terjadi karena adanya proses peradangan atau pengapuran jaringan tulang rawan yang menghubungkan tulang di persendian.  Osteoartritis, terjadinya penipisan tulang rawan yang menghubungkan persendian.  Gangguan asam urat, terjadinya penimbunan asam urat pada persendian karena kegagalan metabolisme asam urat.
  • 35. Gangguan pada Otot 1) Atrofi otot, penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan untuk berkontraksi. Disebabkan oleh penyakit poliomelitia yaitu penyakit yang menyebabkan kerusakan saraf yang berfungsi mengkoordinasi kontraksi otot. 2) Hernia abdominal, sobeknya dinding otot abdominal yang mengakibatkan usus akan memasuki bagian yang sobek tersebut. 3) Hipertrofi otot, otot menjadi lebih besar dan kuat. 4) Tetanus, otot mengalami kekejangan karena otot melakukan kontraksi secara terus menerus. Dapat juga disebabkan oleh bakteri karena luka. 5) Distrofi otot, penyakit kronis yang menyebabkan gangguan gerak dan diduga merupakan penyakit genetis. 6) Miastenia gravis, otot berangsur – angsur menjadi lemah dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Disebabkan oleh fungsi hormon tiroid dan sistem imunitas yang tidak berfungsi normal. Abnormalitas
  • 37. 1) Rakhitis, penyakit tulang karena kekurangan vitamin D dan menyebabkan tulang tidak keras. Pada penderita terlihat bagian kaki. 2) Mikrosefalus, kepala berukuran kecil yang disebabkan oleh pertumbuhan tulang tengkorak yang terlambat karena kekurangan zat kapur pada masa bayi. 3) Osteoporosis, terjadi karena ketidakseimbangan hormon androgen di dalam tubuh sehingga tulang menjadi rapuh. 4) Patogen, gangguan yang disebabkan oleh patogen yang dapat menyebabkan penyakit seperti tuberkolosis tulang. 5) Penyakit tumor, dapat menyebabkan tekanan fisik terhadap mekanisme gerak tubuh. Abnormalitas Gangguan Fisiologis