SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
TEKNISTEKNIS
PENULISANPENULISAN
KARYA ILMIAHKARYA ILMIAH
Burhan NurgiyantoroBurhan Nurgiyantoro
FBS/PPs Universitas Negeri YogyakartaFBS/PPs Universitas Negeri Yogyakarta
JuliJuli 20092009
PENDAHULUAN
Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis
Jadi, syarat pertama untuk bisa menulis dan menjadi
penulis adalah kemauan
Jika kemauan belum muncul, padahal tuntutan
menghasilkan karya tulis terus menghantui kita, kita harus
memotivasi diri sendiri
Jadi, syarat kedua untuk jadi penulis adalah kemampuan
memotivasi diri sendiri
Bagaimana cara memotivasi diri sendiri?
Tergantung diri sendiri, tetapi keinginan-keinginan tertentu
sering manjur untuk maksud itu
Misalnya, karena ingin cepat selesai kuliah, namanya
dikenal orang (terkenal), pendapatnya diketahui orang,
membuat tulisan karena masalah seperti itu belum ditulis
orang, menanggapi tulisan, pendapat, atau mereaksi
suatu keadaan, menambah penghasilan, dll
Pendahuluan lanjutan…
Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi karena
memiliki pengetahuan dan kemampuan
Pengetahuan dan kemampuan adalah syarat berikutnya untuk
menjadi penulis
Tetapi, jika kita telah mempunyai kemauan dan motivasi,
pengetahuan dan kemampuan lebih mudah untuk
dikembangakan
Pengetahuan dan kemampuan berkaitan dengan isi tulisan,
apa yang diuraikan dalam karyatulis
Namun, ia juga berkaitan dengan cara dan tatacara
mengungkapnya
Yang terakhir itu berkaitan dengan kemampuan
membahasakan apa yang ingin diungkapkan dan format
penulisan
Jadi, pada intinya, untuk menjadi penulis atau
menghasilkan karya tulis orang harus memiliki
kemauan, motivasi, pengetahuan, dan kemampuan
Pendahuluan lanjutan…
Pengetahuan dan kemampuan juga terkait dengan cara
mengungkapkan gagasan: aspek bahasa
Kemampuan mengungkapkan ide dalam bahasa yang
benar dan komunikatif adalah kunci keberhasilan
seeseorang untuk menjadi penulis
Singkatnya, ada dua unsur pengetahuan & kemampuan
yang harus dimiliki: apa yang akan diungkapkan (isi) dan
bagaimana cara mengungkapkan (bentuk)
Aspek isi dan bentuk adalah dua hal yang mendukung
eksistensi sebuah karya tulis; keduanya saling terkait dan
saling melengkapi
Tulisan dengan bahasa yang benar jika isi tidak
meyakinkan, orang akan malas membaca karena tidak
memberi nilai tambah
Tulisan dengan ide yang bagus, orisinal, dan luas, tetapi jika
bahasanya tidak benar akan kacau (bahasa menunjukkan
karakter penulis)
Berlatih menulis karya ilmiah mesti melibatkan kedua unsur
itu
KENDALAKENDALA
MENULISMENULISMengapa kita sulit menghasilkan karya tulis padahalMengapa kita sulit menghasilkan karya tulis padahal
profesi kita menuntut untuk itu?profesi kita menuntut untuk itu?
 Tampaknya, ada sejumlah kendala yang menjadiTampaknya, ada sejumlah kendala yang menjadi
penyebabnya yang antara lain dapat ditunjukkanpenyebabnya yang antara lain dapat ditunjukkan
sbb.sbb.
Kendala psikologis:Kendala psikologis:
 merasa tidak bisa padahal belum berusahamerasa tidak bisa padahal belum berusaha
 malu, takut, atau tidak percaya diri tulisannya kurang baikmalu, takut, atau tidak percaya diri tulisannya kurang baik
sehingga ditertawakan orangsehingga ditertawakan orang
 malu, takut, atau tidak percaya diri bahwamalu, takut, atau tidak percaya diri bahwa
pengetahuannya tidak banyakpengetahuannya tidak banyak
 malu, takut, atau tidak percaya diri bahwa kemampuanmalu, takut, atau tidak percaya diri bahwa kemampuan
bahasanya kurang baikbahasanya kurang baik
 kurang termotivasi karena berbagai sebabkurang termotivasi karena berbagai sebab
 malas, tidak ada keinginan untuk majumalas, tidak ada keinginan untuk maju
 dlldll
Kendala kemampuan:Kendala kemampuan:
 kurang menguasai pengetahuan, bahkan untuk bidangkurang menguasai pengetahuan, bahkan untuk bidang
keilmuannya sendiri (unsur gagasan, isi)keilmuannya sendiri (unsur gagasan, isi)
 tidak tahu apa yang harus atau dapat ditulis untuktidak tahu apa yang harus atau dapat ditulis untuk
penulisan karya ilmiahpenulisan karya ilmiah
 kurang menguasai bahasa untuk membahasakankurang menguasai bahasa untuk membahasakan
gagasan pada penulisan karya ilmiah (aspek bentuk)gagasan pada penulisan karya ilmiah (aspek bentuk)
 kurang memahami model dan teknik penulisan karyakurang memahami model dan teknik penulisan karya
ilmiahilmiah
Kendala ekonomis/lain-lain:Kendala ekonomis/lain-lain:
 tidak ada tantangan dari faktortidak ada tantangan dari faktor incomeincome, tidak menulis juga, tidak menulis juga
sudah bisa hidup layaksudah bisa hidup layak
 tidak memahami pentingnya berekspresi lewat karya tulistidak memahami pentingnya berekspresi lewat karya tulis
 kurang memahami/mengharagai pentingnya penyebarankurang memahami/mengharagai pentingnya penyebaran
informasi lewat tulisan (kegiatan tulis-baca)informasi lewat tulisan (kegiatan tulis-baca)
 masih terpaku pada budaya lisan (bicara-dengar; ngobrol,masih terpaku pada budaya lisan (bicara-dengar; ngobrol,
nonton televisi, dll)nonton televisi, dll)
LANGKAH AWAL PEMBUATANLANGKAH AWAL PEMBUATAN
KARYA TULIS (KARYA TULIS (PENELITIANPENELITIAN))
Cari dan Tentukan TopikCari dan Tentukan Topik
 Bagi penulis pemula, topik sebaiknya dicari yang sesuaiBagi penulis pemula, topik sebaiknya dicari yang sesuai
dengan bidang karena masalah itu yang paling dikuasaidengan bidang karena masalah itu yang paling dikuasai
 Bertanya kepada diri sendiri: saya menguasai dan atauBertanya kepada diri sendiri: saya menguasai dan atau
tertarik pada bidang apa?tertarik pada bidang apa?
 Membaca dan membaca sebanyak mungkin: jurnal, laporanMembaca dan membaca sebanyak mungkin: jurnal, laporan
penelitian, buku, makalah, akses internetpenelitian, buku, makalah, akses internet
 Penulis yang baik pasti sekaligus pembaca yang rajinPenulis yang baik pasti sekaligus pembaca yang rajin
 Diskusi dengan sejawat, berseminarDiskusi dengan sejawat, berseminar
 Cermati bagaimana isi tulisan-tulisan itu: gagasan,Cermati bagaimana isi tulisan-tulisan itu: gagasan,
pengembangan dan pengorganisasian gagasan, bahasa, danpengembangan dan pengorganisasian gagasan, bahasa, dan
lain-lainlain-lain
Dari kegiatan-kegiatan itu lazimnya akan munculDari kegiatan-kegiatan itu lazimnya akan muncul
“ilham” di benak kita“ilham” di benak kita
Cermati Pola Pikir Pengarang lainCermati Pola Pikir Pengarang lain
 Sekali lagi bagi penulis pemula: ada baiknyaSekali lagi bagi penulis pemula: ada baiknya
mencermati tulisan pengarang yang karangannyamencermati tulisan pengarang yang karangannya
baik untuk “belajar”baik untuk “belajar”
 Cermati dan ikuti bagaimana cara:Cermati dan ikuti bagaimana cara:
(1) pengembangan gagasan(1) pengembangan gagasan
(2) pengembangan alinea(2) pengembangan alinea
(3) perujukan acuan(3) perujukan acuan
(4) pengarang yang dirujuk(4) pengarang yang dirujuk
(5) peramuan berbagai gagasan dari berbagai sumber(5) peramuan berbagai gagasan dari berbagai sumber
(6) sikap pengarang(6) sikap pengarang
(7) stile dan ejaan, dan lain-lain(7) stile dan ejaan, dan lain-lain
Catatan:Catatan:
-Dengan rajin menulis, pada akhirnya pengarang akan-Dengan rajin menulis, pada akhirnya pengarang akan
menemukan kepribadian sendirimenemukan kepribadian sendiri
-Itu perlu waktu dan mau menulis terus-menerus (tidak-Itu perlu waktu dan mau menulis terus-menerus (tidak
hanya dimotivasi oleh tuntutanhanya dimotivasi oleh tuntutan lulus kuliah atau maululus kuliah atau mau naiknaik
pangkat saja)pangkat saja)
Praktik MenulisPraktik Menulis
 Aktivitas menulis tidak cukup hanya berbekal teori walauAktivitas menulis tidak cukup hanya berbekal teori walau
pengetahuan teoretis juga pentingpengetahuan teoretis juga penting
 Untuk dapat menulis, kita harus benar-benar langsungUntuk dapat menulis, kita harus benar-benar langsung
praktik menulispraktik menulis
 Seperti belajar berenang: untuk dapat berenang kita harusSeperti belajar berenang: untuk dapat berenang kita harus
betul-betul praktik berenang dengan resiko tenggelambetul-betul praktik berenang dengan resiko tenggelam
 Kendala utama biasanya ketika kita akan memulai menulis,Kendala utama biasanya ketika kita akan memulai menulis,
bingung tidak tahu apa yang harus ditulis, atau mulaibingung tidak tahu apa yang harus ditulis, atau mulai
dengan atau dari manadengan atau dari mana
 Semua orang mengalami itu, tetapi kita harus beraniSemua orang mengalami itu, tetapi kita harus berani
membuang keraguan dan ketidakpercayaan diri itumembuang keraguan dan ketidakpercayaan diri itu
 Menulislah apa saja: apa yang diminati, apa yang ada diMenulislah apa saja: apa yang diminati, apa yang ada di
pikiran, apa yang menantang, tanpa merasa takut salahpikiran, apa yang menantang, tanpa merasa takut salah
 Bentuk tulisan bisa jadi masih berwujud coretan-coretanBentuk tulisan bisa jadi masih berwujud coretan-coretan
ekspresif, tidak karuan, tidak saling terkaitekspresif, tidak karuan, tidak saling terkait,,
 Itu tidak masalah, sebab substansinya adalah menulis-Itu tidak masalah, sebab substansinya adalah menulis-
kan apa saja, gagasan dan ide-ide atau pendapat kitakan apa saja, gagasan dan ide-ide atau pendapat kita
 Kemudian cobalah kembangkan menjadi sebuahKemudian cobalah kembangkan menjadi sebuah outlineoutline
PEMBUATANPEMBUATAN OUTLINEOUTLINE
 Menulis pada hakikatnya adalah mengungkapkan ide danMenulis pada hakikatnya adalah mengungkapkan ide dan
gagasan ke dalam wujud bahasa tertulisgagasan ke dalam wujud bahasa tertulis
 Ide, gagasan, atau materi yang ada di pikiran banyakIde, gagasan, atau materi yang ada di pikiran banyak
sekali (baik yang sudasekali (baik yang sudahh siap diungkap maupun yang masihsiap diungkap maupun yang masih
berupa kelebatan-kelebatan pikiran yang harusberupa kelebatan-kelebatan pikiran yang harus
dikembangkan)dikembangkan)
 Agar dapat diungkapkan dengan sistematis-logis danAgar dapat diungkapkan dengan sistematis-logis dan
dengan bahasa yang benar, semua harus ditata,dengan bahasa yang benar, semua harus ditata,
disistematiskan, dan dipersiapkan dengan baikdisistematiskan, dan dipersiapkan dengan baik
 Penataan itu sebaiknya konkret, tidak hanya di pikiran saja,Penataan itu sebaiknya konkret, tidak hanya di pikiran saja,
dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca berulang-ulangdalam bentuk tulisan yang dapat dibaca berulang-ulang
 Penataan pikiran itu sebenarnya berupa perencanaanPenataan pikiran itu sebenarnya berupa perencanaan
tentang apa saja yang akan dituliskan dan bagaimanatentang apa saja yang akan dituliskan dan bagaimana
pengurutannyapengurutannya
 Itulah yang kemudian disebut sebagaiItulah yang kemudian disebut sebagai outlineoutline karya tuliskarya tulis
PembuatanPembuatan
lanjutan…lanjutan…
 OutlineOutline (secara kamus): garis besar, bagan, skema, sketsa,(secara kamus): garis besar, bagan, skema, sketsa,
kerangkakerangka
 OutlineOutline karangan: kerangka karangan, garis besar karangankarangan: kerangka karangan, garis besar karangan
 OutlineOutline berisi kerangka topik dan sub-subtopik yang akanberisi kerangka topik dan sub-subtopik yang akan
dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang lengkap-jadidikembangkan menjadi sebuah tulisan yang lengkap-jadi
 OutlineOutline mencantumkan judul karangan dan sub-subjudul (bab,mencantumkan judul karangan dan sub-subjudul (bab,
bagian) (semuanya sementara)bagian) (semuanya sementara)
 OutlineOutline haruslah sudah memberikan gambaran jelas tentangharuslah sudah memberikan gambaran jelas tentang
masalah yang diuraikan dalam karanganmasalah yang diuraikan dalam karangan
 Semua subjudul harus mendukung tema karangan yang secara jelasSemua subjudul harus mendukung tema karangan yang secara jelas
tercermin dalam judul; semua subjudul mendukung judul utamatercermin dalam judul; semua subjudul mendukung judul utama
karangankarangan
 Semua sub-subjudul harus mendukung subjudulSemua sub-subjudul harus mendukung subjudul
 Semua subjudul menunjukkan secara konkret tentang apa saja yangSemua subjudul menunjukkan secara konkret tentang apa saja yang
akan diuraikan dalam batang tubuh karanganakan diuraikan dalam batang tubuh karangan
 Dengan membacaDengan membaca outlineoutline, mestinya orang sudah dapat, mestinya orang sudah dapat
membayangkan apa isi karangan secara keseluruhanmembayangkan apa isi karangan secara keseluruhan
 OutlineOutline yang jadi tidak lain adalah daftar isiyang jadi tidak lain adalah daftar isi
sebuah karya tulissebuah karya tulis
Langkah pembuatan OutlineLangkah pembuatan Outline
 Penyakit yang menghantui penulis pemula (sering juga: yangPenyakit yang menghantui penulis pemula (sering juga: yang
telah berpengalaman) adalah memulai sebuah tulisantelah berpengalaman) adalah memulai sebuah tulisan
 Kebingungan itu biasanya meliputi pertanyaan: apa yang harusKebingungan itu biasanya meliputi pertanyaan: apa yang harus
pertama dituliskan, serta bagaimana pengalimatan danpertama dituliskan, serta bagaimana pengalimatan dan
pengalineaannyapengalineaannya
 Kebingunan pertama disebabkan oleh adanya sejumlah gagasanKebingunan pertama disebabkan oleh adanya sejumlah gagasan
yang “berebut” untuk lebih dahulu diyang “berebut” untuk lebih dahulu dittuliskan;apa yang mestiuliskan;apa yang mesti
dituliskan didituliskan di awal penulisanawal penulisan
 Atau sebaliknya, kebingugnan karena takada gagasan yang akanAtau sebaliknya, kebingugnan karena takada gagasan yang akan
diungkapkandiungkapkan; belum punya topik atau judul penelitian; belum punya topik atau judul penelitian
 Kebingungan kedua menyangkut aspek bahasa, bahasa tulis-Kebingungan kedua menyangkut aspek bahasa, bahasa tulis-
menulismenulis
 Bagi mahasiswa/pelajar yang sedang belajar menulisBagi mahasiswa/pelajar yang sedang belajar menulis,, ketepatanketepatan
unsur bahasa tampaknya lebih ditekankanunsur bahasa tampaknya lebih ditekankan
 Tetapi, bagi para penulis sungguhan (mahasiswa S2/STetapi, bagi para penulis sungguhan (mahasiswa S2/S33 masukmasuk
kelompok ini), aspek isi karangan lebih ditekankankelompok ini), aspek isi karangan lebih ditekankan
 Hal itu tidak berarti masalah bahasa diabaikan, tetapi semestinyaHal itu tidak berarti masalah bahasa diabaikan, tetapi semestinya
itu sudah baik (kalau belum baik, ya…kebangeten)itu sudah baik (kalau belum baik, ya…kebangeten)
Langkah lanjutanLangkah lanjutan
……
Cara pembuatanCara pembuatan outlineoutline sebagai berikutsebagai berikut
 Tuliskan judul (sementara)Tuliskan judul (sementara) penelitianpenelitian yang akan diyang akan dilakukanlakukan
 Tuliskan semua topik/subtopik/ide yang terkait dengan judulTuliskan semua topik/subtopik/ide yang terkait dengan judul
(tema) karangan(tema) karangan
 Biarkan semua subtopik/ide itu bermunculan begitu saja, tidakBiarkan semua subtopik/ide itu bermunculan begitu saja, tidak
usah terburu mengurutkannya secara logis-kronologisusah terburu mengurutkannya secara logis-kronologis
 Setelah semua subtopik/ide dituangkan (sementara), cermatiSetelah semua subtopik/ide dituangkan (sementara), cermati
satu per satu berdasarkan cakupan dan urutansatu per satu berdasarkan cakupan dan urutan
 Cakupan dimaksudkan sebagai satu subtopik dan sub-Cakupan dimaksudkan sebagai satu subtopik dan sub-
subtopik yang menjadi bawahannya yang memang berkaitansubtopik yang menjadi bawahannya yang memang berkaitan
secara logikasecara logika
 Atau, satu subjudul dengan subjudul-judul yangAtau, satu subjudul dengan subjudul-judul yang
mendukungnyamendukungnya
 Urutkan tiap subjudul dan sub-subjudul ke dalam pengurutanUrutkan tiap subjudul dan sub-subjudul ke dalam pengurutan
yang menunjukkan alur pemikiran yang logis-kronologisyang menunjukkan alur pemikiran yang logis-kronologis
 Urutan subjudul langsung mendukung judul,dan sub-subjudulUrutan subjudul langsung mendukung judul,dan sub-subjudul
mendukung langsung subjudulmendukung langsung subjudul
Langkah lanjutan …Langkah lanjutan …
 Setelah pengurutan subjudul dan sub-subjudul secara logis-Setelah pengurutan subjudul dan sub-subjudul secara logis-
kronologis selesai, cermati sekali lagi:kronologis selesai, cermati sekali lagi:
 Mungkin ada yang perlu ditambahkan, dibuang, atau dipindahMungkin ada yang perlu ditambahkan, dibuang, atau dipindah
letaknya ke bagian yang yang lebih sesuailetaknya ke bagian yang yang lebih sesuai
 Jika sudah, selesailah pembuatanJika sudah, selesailah pembuatan outlineoutline karangan itu dankarangan itu dan
dilanjutkan membuat karangan secara utuhdilanjutkan membuat karangan secara utuh
 Tetapi, itu tetap bersifat sementara karena dalam prosesTetapi, itu tetap bersifat sementara karena dalam proses
penulisan selalu saja terjadi perubahan: pengurangan,penulisan selalu saja terjadi perubahan: pengurangan,
pemindahan, atau penambahan sub-subjudul atau ide-idepemindahan, atau penambahan sub-subjudul atau ide-ide
baru yang muncul kemudianbaru yang muncul kemudian
 PengembanganPengembangan outlineoutline menjadi karangan yang utuh dapatmenjadi karangan yang utuh dapat
dimulai dari subjudul mana saja tergantung kesiapan referensidimulai dari subjudul mana saja tergantung kesiapan referensi
 Tetapi, alur logika yang runtut harus tetap diusahakan padaTetapi, alur logika yang runtut harus tetap diusahakan pada
akhir penulisanakhir penulisan
 Tiap subjudul dan sub-subjudul harus secara jelas mendukungTiap subjudul dan sub-subjudul harus secara jelas mendukung
tema karangantema karangan
Pembenahan Aspek BentukPembenahan Aspek Bentuk
Unsur BahasaUnsur Bahasa
 Bahasa apa pun yang dipakai dalamBahasa apa pun yang dipakai dalam karya ilmiahkarya ilmiah (Indonesia,(Indonesia,
Inggris) harus benar secara kaidah dan tepat kosakataInggris) harus benar secara kaidah dan tepat kosakata
 Ketepatan kaidah dan kosakata merupakan prasyarat yangKetepatan kaidah dan kosakata merupakan prasyarat yang
harus terpenuhiharus terpenuhi
 Kriteria keindahan bahasa karya tulis ilmiah, artinya bukanKriteria keindahan bahasa karya tulis ilmiah, artinya bukan
karya fiksi, pertama-tama adalah ketundukan pada kaidah,karya fiksi, pertama-tama adalah ketundukan pada kaidah,
benar secara kaidahbenar secara kaidah
 Bahasa yang gramatikal dan runtut menunjukkan kualitasBahasa yang gramatikal dan runtut menunjukkan kualitas
berpikir; bahasa cermin logikaberpikir; bahasa cermin logika
 Bahasa yang kacau menunjukkan kekacauan logika penulisBahasa yang kacau menunjukkan kekacauan logika penulis
 Jika penulisan telah selesai,Jika penulisan telah selesai, sebaiknyasebaiknya sekali lagi dibaca,sekali lagi dibaca,
siapa tahu masih butuh pembenahan bahasa di sana-sinisiapa tahu masih butuh pembenahan bahasa di sana-sini
Catatan: banyakCatatan: banyak penelitian dosen, tesis, disertasi,penelitian dosen, tesis, disertasi,
atau artikel yang harus datau artikel yang harus direvisi semata-mata faktorirevisi semata-mata faktor
bahasa; kualitas artikel juga dilihat dari kualitasbahasa; kualitas artikel juga dilihat dari kualitas
bahasanyabahasanya
Cara MerujukCara Merujuk
 PenulisanPenulisan karyakarya ilmiah lazimnya menyertakanilmiah lazimnya menyertakan
banyak rujukan: dari jurnal atau teks-teks yang lainbanyak rujukan: dari jurnal atau teks-teks yang lain
(Teks tidak lain adalah “kumpulan rujukan” yang(Teks tidak lain adalah “kumpulan rujukan” yang
padupadu, yang direkatkan oleh tanggapan dan sikap, yang direkatkan oleh tanggapan dan sikap
kritis penuliskritis penulis))
 Teks yang dirujuk harus benar-benar dibaca (tidakTeks yang dirujuk harus benar-benar dibaca (tidak
sekadar untuk gagah-gagahan)sekadar untuk gagah-gagahan)
 Cara merujuk harus tepat dan konsisten sesuaiCara merujuk harus tepat dan konsisten sesuai
dengan aturan yang telah ditentukandengan aturan yang telah ditentukan (misalnya PPs(misalnya PPs
UNY mempunyai pedoman itu)UNY mempunyai pedoman itu)
 Rujukan yang lazim: nama akhir pengarang, tahun,Rujukan yang lazim: nama akhir pengarang, tahun,
dan halamandan halaman
Contoh: Edward (2008:75); (Edward, 2008:75)Contoh: Edward (2008:75); (Edward, 2008:75)
Catatan: banyakCatatan: banyak karya ilmiahkarya ilmiah yang tidak tepatyang tidak tepat
dan tidak konsisten cara merujuk, dan itu jelasdan tidak konsisten cara merujuk, dan itu jelas
mengganggumengganggu
Penulisan Daftar PustakaPenulisan Daftar Pustaka
 PenulisanPenulisan penelitianpenelitian ilmiahilmiah sekaliber tesis/disertasisekaliber tesis/disertasi harusharus
menyertakan daftar pustakamenyertakan daftar pustaka terhadap bacaan apa sajaterhadap bacaan apa saja
yang diacunyayang diacunya
 Semua yang dirujuk harus ada dalam daftar pustaka,Semua yang dirujuk harus ada dalam daftar pustaka,
dan yang di daftar pustaka harus benar-benar dirujukdan yang di daftar pustaka harus benar-benar dirujuk
(tidak sekadar untuk gagah-gagahan)(tidak sekadar untuk gagah-gagahan)
 Penulisan daftar pustaka harus konsisten sesuai denganPenulisan daftar pustaka harus konsisten sesuai dengan
ketentuan yang berlaku padaketentuan yang berlaku pada PT yang bersangkutanPT yang bersangkutan
 Contoh yang lazim dipakai:Contoh yang lazim dipakai:
Edward, Patricia A. 2008.Edward, Patricia A. 2008. Children’s LiteraryChildren’s Literary
DevelopmentDevelopment, Boston: Pearson., Boston: Pearson.
Catatan:Catatan: sering dijumpai penulissering dijumpai penulis yang tidakyang tidak teliti tidakteliti tidak
mencantumkan semua pengarang yang dirujuk,mencantumkan semua pengarang yang dirujuk,
atau tidak dirujuk tetapi ada daftar pustakanyaatau tidak dirujuk tetapi ada daftar pustakanya
EjaanEjaan
 Bahasa apa pun yang dipakai dalam artikelBahasa apa pun yang dipakai dalam artikel
(Indonesia, Inggris) harus benar ejaannya(Indonesia, Inggris) harus benar ejaannya
 Ejaan menunjukkan kerapian, kedisiplinan, danEjaan menunjukkan kerapian, kedisiplinan, dan
apresiasi terhadap aturan bahasaapresiasi terhadap aturan bahasa
 Ejaan meliputi semua aturan cara menulis dalamEjaan meliputi semua aturan cara menulis dalam
suatu bahasasuatu bahasa
 Gagasan baik dan bahasa benar, tetapi jikaGagasan baik dan bahasa benar, tetapi jika
ejaan kacau, itu tetap saja menggangguejaan kacau, itu tetap saja mengganggu
Catatan:Catatan: sering dijumpai penulisan tesis, disertasi,sering dijumpai penulisan tesis, disertasi,
atauatau artikel dalam BI yang ejaannya kacau,artikel dalam BI yang ejaannya kacau,
tetapi penulisnya tidak merasa bersalahtetapi penulisnya tidak merasa bersalah
Format dan Sistematika PenulisanFormat dan Sistematika Penulisan
 Semua karyaSemua karya tulis untuk tujuan apa puntulis untuk tujuan apa pun,, baikbaik
berwujud skripsi, tesis, disertasi, maupunberwujud skripsi, tesis, disertasi, maupun
penelitian para dosen, atau jugapenelitian para dosen, atau juga jurnal/majalahjurnal/majalah
ilmiah, mempunyai format dan ketentuan yangilmiah, mempunyai format dan ketentuan yang
harus diikuti oleh (calon) penulisharus diikuti oleh (calon) penulis
 Sistematika penulisan tesis/disertasi mungkinSistematika penulisan tesis/disertasi mungkin
saja berbeda antara satu PT dan PT yang lainsaja berbeda antara satu PT dan PT yang lain
 Hal itu merupakan sesuatu yang wajar danHal itu merupakan sesuatu yang wajar dan
tidak perlu dipersoalkantidak perlu dipersoalkan
 Kita hanya perlu menyesuaikan diri denganKita hanya perlu menyesuaikan diri dengan
tuntutan aturan yang telah ditentukan di manatuntutan aturan yang telah ditentukan di mana
kita beradakita berada
Catatan PenutupCatatan Penutup
 KegiatanKegiatan meneliti danmeneliti dan menulis itu sebenarnya mudah dilakukan jika kita maumenulis itu sebenarnya mudah dilakukan jika kita mau
melakukannyamelakukannya
 DDosenosen dan mahasiswa pascadan mahasiswa pasca jelas mempunyai tanggungjawab moral untukjelas mempunyai tanggungjawab moral untuk
menulis dan menulis sejalan dengan kegiatan meneliti dan menelitimenulis dan menulis sejalan dengan kegiatan meneliti dan meneliti
 Tanggung jawab itu berkaitan dengan fungsi sekolah (PT) yang sebagaiTanggung jawab itu berkaitan dengan fungsi sekolah (PT) yang sebagai agenagen
of changingof changing
 Dosen, peneliti, ilmuwan, dan juga guru adalahDosen, peneliti, ilmuwan, dan juga guru adalah bertugasbertugas mengembangkanmengembangkan
dan kemudian menranformasikan keilmuawan kepada khalayakdan kemudian menranformasikan keilmuawan kepada khalayak
 Itu motivasi diri idealnya; kita wajib menumbuhkan motivasi diriItu motivasi diri idealnya; kita wajib menumbuhkan motivasi diri
 Motivasi yang lain: karena alasan nama, popularitas, eksistensi diri, uang,Motivasi yang lain: karena alasan nama, popularitas, eksistensi diri, uang,
naik pangkat, dllnaik pangkat, dll
 ((Banyak guruBanyak guru DAN DOSENDAN DOSEN yang mandeg tidak bisa naik pangkatyang mandeg tidak bisa naik pangkat
semata-mata karena terkendala tidak mempunyai karya tulis)semata-mata karena terkendala tidak mempunyai karya tulis)
 Jadi, mengapa kita tidak mau dan mampu memotivasi diri kita sendiri untukJadi, mengapa kita tidak mau dan mampu memotivasi diri kita sendiri untuk
menulis dan menulismenulis dan menulis
 Mulai sekarang juga diputuskan untuk segera menulis, topik apa pun yangMulai sekarang juga diputuskan untuk segera menulis, topik apa pun yang
ditulisditulis
 ITU DIMULAI DENGAN SEGERA MENEMUKAN JUDULITU DIMULAI DENGAN SEGERA MENEMUKAN JUDUL
PENELITIAN, BUAT PROPOSAL, SEGERA MULAIPENELITIAN, BUAT PROPOSAL, SEGERA MULAI
BEKERJA SEKARANG JUGABEKERJA SEKARANG JUGA
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
Selamat MenulisSelamat Menulis
Semoga MenjadiSemoga Menjadi
Penulis yang AndalPenulis yang Andal

More Related Content

What's hot

Menulis Opini yang Mudah
Menulis Opini yang MudahMenulis Opini yang Mudah
Menulis Opini yang Mudah
AgustDwi
 
20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan
20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan
20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan
Lina Abu Bakar
 
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikel
mbanarti
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
busitisahara
 
Cara menulis esai
Cara menulis esaiCara menulis esai
Cara menulis esai
Creldra
 
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Mutiara Laili Febriana
 
B.ind. kls 9 bab 5. bersedia menghargai karya orang lain
B.ind. kls 9 bab 5. bersedia menghargai karya orang lainB.ind. kls 9 bab 5. bersedia menghargai karya orang lain
B.ind. kls 9 bab 5. bersedia menghargai karya orang lain
Andi Sya'baan
 

What's hot (20)

Opini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan EsaiOpini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan Esai
 
Pendekatan proses
Pendekatan prosesPendekatan proses
Pendekatan proses
 
Menulis sebagai proses
Menulis sebagai prosesMenulis sebagai proses
Menulis sebagai proses
 
Menulis Opini yang Mudah
Menulis Opini yang MudahMenulis Opini yang Mudah
Menulis Opini yang Mudah
 
Belajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak Mahasiswa
Belajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak MahasiswaBelajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak Mahasiswa
Belajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak Mahasiswa
 
Pedoman penulisan essay
Pedoman penulisan essayPedoman penulisan essay
Pedoman penulisan essay
 
Menulis opini
Menulis opiniMenulis opini
Menulis opini
 
20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan
20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan
20120117022018 penulisan tesis kertas cadangan_kertas kerja_laporan_pindaan
 
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikel
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAIMAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
 
Cara menulis esai
Cara menulis esaiCara menulis esai
Cara menulis esai
 
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
 
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
 
Menulis opini
Menulis opiniMenulis opini
Menulis opini
 
B.ind. kls 9 bab 5. bersedia menghargai karya orang lain
B.ind. kls 9 bab 5. bersedia menghargai karya orang lainB.ind. kls 9 bab 5. bersedia menghargai karya orang lain
B.ind. kls 9 bab 5. bersedia menghargai karya orang lain
 
Prinsip penulisan kritik
Prinsip penulisan kritikPrinsip penulisan kritik
Prinsip penulisan kritik
 
Latihan dasar Menulis Opini
Latihan dasar Menulis Opini Latihan dasar Menulis Opini
Latihan dasar Menulis Opini
 
Menulis Karya Ilmiah
Menulis Karya Ilmiah Menulis Karya Ilmiah
Menulis Karya Ilmiah
 
Menuliskreatif
MenuliskreatifMenuliskreatif
Menuliskreatif
 

Similar to Ptk kb 3

Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.ppt
Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.pptPemilihan-Topik-Outline-PPs-08.ppt
Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.ppt
Maulidinor
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
mbapra
 
Bab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganBab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karangan
Ibnu Khoiry
 
Bab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganBab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karangan
Ibnu Khoiry
 
Jurus jitu menulis kreatif
Jurus jitu menulis kreatifJurus jitu menulis kreatif
Jurus jitu menulis kreatif
khairul jalil
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
ahmadirhamni
 
Sistematika penyusunan makalh
Sistematika penyusunan makalhSistematika penyusunan makalh
Sistematika penyusunan makalh
Reza Nani
 

Similar to Ptk kb 3 (20)

PENULISAN KARYA ILMIAH - Cara Memulai Tulisan Ilmiah
PENULISAN KARYA ILMIAH - Cara Memulai Tulisan IlmiahPENULISAN KARYA ILMIAH - Cara Memulai Tulisan Ilmiah
PENULISAN KARYA ILMIAH - Cara Memulai Tulisan Ilmiah
 
Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.ppt
Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.pptPemilihan-Topik-Outline-PPs-08.ppt
Pemilihan-Topik-Outline-PPs-08.ppt
 
Materi 1.pptx
Materi 1.pptxMateri 1.pptx
Materi 1.pptx
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Mjld0208
Mjld0208Mjld0208
Mjld0208
 
Artikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisiArtikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisi
 
Bab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganBab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karangan
 
Bab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karanganBab tentang penggolongan karangan
Bab tentang penggolongan karangan
 
45589890 menulis ilmiah
45589890 menulis ilmiah45589890 menulis ilmiah
45589890 menulis ilmiah
 
Peta konsep sms6
Peta konsep sms6Peta konsep sms6
Peta konsep sms6
 
Workshop Junalistik Indiwan untuk Perpamsi
Workshop Junalistik  Indiwan untuk  PerpamsiWorkshop Junalistik  Indiwan untuk  Perpamsi
Workshop Junalistik Indiwan untuk Perpamsi
 
Smp pgri kedawung
Smp pgri kedawungSmp pgri kedawung
Smp pgri kedawung
 
KTI.pptx
KTI.pptxKTI.pptx
KTI.pptx
 
KTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdf
KTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdfKTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdf
KTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdf
 
Jurus jitu menulis kreatif
Jurus jitu menulis kreatifJurus jitu menulis kreatif
Jurus jitu menulis kreatif
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 
Workshop Menulis Jurnal Undip 9 Maret 2022 08.30-11.30.pptx
Workshop Menulis Jurnal Undip 9 Maret 2022 08.30-11.30.pptxWorkshop Menulis Jurnal Undip 9 Maret 2022 08.30-11.30.pptx
Workshop Menulis Jurnal Undip 9 Maret 2022 08.30-11.30.pptx
 
e-Books - panduan menulkis sipo.pdf
e-Books - panduan menulkis sipo.pdfe-Books - panduan menulkis sipo.pdf
e-Books - panduan menulkis sipo.pdf
 
Sistematika penyusunan makalh
Sistematika penyusunan makalhSistematika penyusunan makalh
Sistematika penyusunan makalh
 
1
11
1
 

More from samsulmaarif35 (9)

Tugas admin lptk ppt
Tugas admin lptk pptTugas admin lptk ppt
Tugas admin lptk ppt
 
Tugas admin lptk pdf
Tugas admin lptk pdfTugas admin lptk pdf
Tugas admin lptk pdf
 
Ptk kb 4
Ptk kb 4Ptk kb 4
Ptk kb 4
 
Ptk kb 2
Ptk kb 2Ptk kb 2
Ptk kb 2
 
Ptk kb 1
Ptk kb 1Ptk kb 1
Ptk kb 1
 
Pmp kb 4
Pmp kb 4Pmp kb 4
Pmp kb 4
 
Pmp kb 3
Pmp kb 3Pmp kb 3
Pmp kb 3
 
Pmp kb 2
Pmp kb 2Pmp kb 2
Pmp kb 2
 
pmp kb 1
pmp  kb 1pmp  kb 1
pmp kb 1
 

Recently uploaded

Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Ptk kb 3

  • 1. TEKNISTEKNIS PENULISANPENULISAN KARYA ILMIAHKARYA ILMIAH Burhan NurgiyantoroBurhan Nurgiyantoro FBS/PPs Universitas Negeri YogyakartaFBS/PPs Universitas Negeri Yogyakarta JuliJuli 20092009
  • 2. PENDAHULUAN Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis Jadi, syarat pertama untuk bisa menulis dan menjadi penulis adalah kemauan Jika kemauan belum muncul, padahal tuntutan menghasilkan karya tulis terus menghantui kita, kita harus memotivasi diri sendiri Jadi, syarat kedua untuk jadi penulis adalah kemampuan memotivasi diri sendiri Bagaimana cara memotivasi diri sendiri? Tergantung diri sendiri, tetapi keinginan-keinginan tertentu sering manjur untuk maksud itu Misalnya, karena ingin cepat selesai kuliah, namanya dikenal orang (terkenal), pendapatnya diketahui orang, membuat tulisan karena masalah seperti itu belum ditulis orang, menanggapi tulisan, pendapat, atau mereaksi suatu keadaan, menambah penghasilan, dll
  • 3. Pendahuluan lanjutan… Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi karena memiliki pengetahuan dan kemampuan Pengetahuan dan kemampuan adalah syarat berikutnya untuk menjadi penulis Tetapi, jika kita telah mempunyai kemauan dan motivasi, pengetahuan dan kemampuan lebih mudah untuk dikembangakan Pengetahuan dan kemampuan berkaitan dengan isi tulisan, apa yang diuraikan dalam karyatulis Namun, ia juga berkaitan dengan cara dan tatacara mengungkapnya Yang terakhir itu berkaitan dengan kemampuan membahasakan apa yang ingin diungkapkan dan format penulisan Jadi, pada intinya, untuk menjadi penulis atau menghasilkan karya tulis orang harus memiliki kemauan, motivasi, pengetahuan, dan kemampuan
  • 4. Pendahuluan lanjutan… Pengetahuan dan kemampuan juga terkait dengan cara mengungkapkan gagasan: aspek bahasa Kemampuan mengungkapkan ide dalam bahasa yang benar dan komunikatif adalah kunci keberhasilan seeseorang untuk menjadi penulis Singkatnya, ada dua unsur pengetahuan & kemampuan yang harus dimiliki: apa yang akan diungkapkan (isi) dan bagaimana cara mengungkapkan (bentuk) Aspek isi dan bentuk adalah dua hal yang mendukung eksistensi sebuah karya tulis; keduanya saling terkait dan saling melengkapi Tulisan dengan bahasa yang benar jika isi tidak meyakinkan, orang akan malas membaca karena tidak memberi nilai tambah Tulisan dengan ide yang bagus, orisinal, dan luas, tetapi jika bahasanya tidak benar akan kacau (bahasa menunjukkan karakter penulis) Berlatih menulis karya ilmiah mesti melibatkan kedua unsur itu
  • 5. KENDALAKENDALA MENULISMENULISMengapa kita sulit menghasilkan karya tulis padahalMengapa kita sulit menghasilkan karya tulis padahal profesi kita menuntut untuk itu?profesi kita menuntut untuk itu?  Tampaknya, ada sejumlah kendala yang menjadiTampaknya, ada sejumlah kendala yang menjadi penyebabnya yang antara lain dapat ditunjukkanpenyebabnya yang antara lain dapat ditunjukkan sbb.sbb. Kendala psikologis:Kendala psikologis:  merasa tidak bisa padahal belum berusahamerasa tidak bisa padahal belum berusaha  malu, takut, atau tidak percaya diri tulisannya kurang baikmalu, takut, atau tidak percaya diri tulisannya kurang baik sehingga ditertawakan orangsehingga ditertawakan orang  malu, takut, atau tidak percaya diri bahwamalu, takut, atau tidak percaya diri bahwa pengetahuannya tidak banyakpengetahuannya tidak banyak  malu, takut, atau tidak percaya diri bahwa kemampuanmalu, takut, atau tidak percaya diri bahwa kemampuan bahasanya kurang baikbahasanya kurang baik  kurang termotivasi karena berbagai sebabkurang termotivasi karena berbagai sebab  malas, tidak ada keinginan untuk majumalas, tidak ada keinginan untuk maju  dlldll
  • 6. Kendala kemampuan:Kendala kemampuan:  kurang menguasai pengetahuan, bahkan untuk bidangkurang menguasai pengetahuan, bahkan untuk bidang keilmuannya sendiri (unsur gagasan, isi)keilmuannya sendiri (unsur gagasan, isi)  tidak tahu apa yang harus atau dapat ditulis untuktidak tahu apa yang harus atau dapat ditulis untuk penulisan karya ilmiahpenulisan karya ilmiah  kurang menguasai bahasa untuk membahasakankurang menguasai bahasa untuk membahasakan gagasan pada penulisan karya ilmiah (aspek bentuk)gagasan pada penulisan karya ilmiah (aspek bentuk)  kurang memahami model dan teknik penulisan karyakurang memahami model dan teknik penulisan karya ilmiahilmiah Kendala ekonomis/lain-lain:Kendala ekonomis/lain-lain:  tidak ada tantangan dari faktortidak ada tantangan dari faktor incomeincome, tidak menulis juga, tidak menulis juga sudah bisa hidup layaksudah bisa hidup layak  tidak memahami pentingnya berekspresi lewat karya tulistidak memahami pentingnya berekspresi lewat karya tulis  kurang memahami/mengharagai pentingnya penyebarankurang memahami/mengharagai pentingnya penyebaran informasi lewat tulisan (kegiatan tulis-baca)informasi lewat tulisan (kegiatan tulis-baca)  masih terpaku pada budaya lisan (bicara-dengar; ngobrol,masih terpaku pada budaya lisan (bicara-dengar; ngobrol, nonton televisi, dll)nonton televisi, dll)
  • 7. LANGKAH AWAL PEMBUATANLANGKAH AWAL PEMBUATAN KARYA TULIS (KARYA TULIS (PENELITIANPENELITIAN)) Cari dan Tentukan TopikCari dan Tentukan Topik  Bagi penulis pemula, topik sebaiknya dicari yang sesuaiBagi penulis pemula, topik sebaiknya dicari yang sesuai dengan bidang karena masalah itu yang paling dikuasaidengan bidang karena masalah itu yang paling dikuasai  Bertanya kepada diri sendiri: saya menguasai dan atauBertanya kepada diri sendiri: saya menguasai dan atau tertarik pada bidang apa?tertarik pada bidang apa?  Membaca dan membaca sebanyak mungkin: jurnal, laporanMembaca dan membaca sebanyak mungkin: jurnal, laporan penelitian, buku, makalah, akses internetpenelitian, buku, makalah, akses internet  Penulis yang baik pasti sekaligus pembaca yang rajinPenulis yang baik pasti sekaligus pembaca yang rajin  Diskusi dengan sejawat, berseminarDiskusi dengan sejawat, berseminar  Cermati bagaimana isi tulisan-tulisan itu: gagasan,Cermati bagaimana isi tulisan-tulisan itu: gagasan, pengembangan dan pengorganisasian gagasan, bahasa, danpengembangan dan pengorganisasian gagasan, bahasa, dan lain-lainlain-lain Dari kegiatan-kegiatan itu lazimnya akan munculDari kegiatan-kegiatan itu lazimnya akan muncul “ilham” di benak kita“ilham” di benak kita
  • 8. Cermati Pola Pikir Pengarang lainCermati Pola Pikir Pengarang lain  Sekali lagi bagi penulis pemula: ada baiknyaSekali lagi bagi penulis pemula: ada baiknya mencermati tulisan pengarang yang karangannyamencermati tulisan pengarang yang karangannya baik untuk “belajar”baik untuk “belajar”  Cermati dan ikuti bagaimana cara:Cermati dan ikuti bagaimana cara: (1) pengembangan gagasan(1) pengembangan gagasan (2) pengembangan alinea(2) pengembangan alinea (3) perujukan acuan(3) perujukan acuan (4) pengarang yang dirujuk(4) pengarang yang dirujuk (5) peramuan berbagai gagasan dari berbagai sumber(5) peramuan berbagai gagasan dari berbagai sumber (6) sikap pengarang(6) sikap pengarang (7) stile dan ejaan, dan lain-lain(7) stile dan ejaan, dan lain-lain Catatan:Catatan: -Dengan rajin menulis, pada akhirnya pengarang akan-Dengan rajin menulis, pada akhirnya pengarang akan menemukan kepribadian sendirimenemukan kepribadian sendiri -Itu perlu waktu dan mau menulis terus-menerus (tidak-Itu perlu waktu dan mau menulis terus-menerus (tidak hanya dimotivasi oleh tuntutanhanya dimotivasi oleh tuntutan lulus kuliah atau maululus kuliah atau mau naiknaik pangkat saja)pangkat saja)
  • 9. Praktik MenulisPraktik Menulis  Aktivitas menulis tidak cukup hanya berbekal teori walauAktivitas menulis tidak cukup hanya berbekal teori walau pengetahuan teoretis juga pentingpengetahuan teoretis juga penting  Untuk dapat menulis, kita harus benar-benar langsungUntuk dapat menulis, kita harus benar-benar langsung praktik menulispraktik menulis  Seperti belajar berenang: untuk dapat berenang kita harusSeperti belajar berenang: untuk dapat berenang kita harus betul-betul praktik berenang dengan resiko tenggelambetul-betul praktik berenang dengan resiko tenggelam  Kendala utama biasanya ketika kita akan memulai menulis,Kendala utama biasanya ketika kita akan memulai menulis, bingung tidak tahu apa yang harus ditulis, atau mulaibingung tidak tahu apa yang harus ditulis, atau mulai dengan atau dari manadengan atau dari mana  Semua orang mengalami itu, tetapi kita harus beraniSemua orang mengalami itu, tetapi kita harus berani membuang keraguan dan ketidakpercayaan diri itumembuang keraguan dan ketidakpercayaan diri itu  Menulislah apa saja: apa yang diminati, apa yang ada diMenulislah apa saja: apa yang diminati, apa yang ada di pikiran, apa yang menantang, tanpa merasa takut salahpikiran, apa yang menantang, tanpa merasa takut salah  Bentuk tulisan bisa jadi masih berwujud coretan-coretanBentuk tulisan bisa jadi masih berwujud coretan-coretan ekspresif, tidak karuan, tidak saling terkaitekspresif, tidak karuan, tidak saling terkait,,  Itu tidak masalah, sebab substansinya adalah menulis-Itu tidak masalah, sebab substansinya adalah menulis- kan apa saja, gagasan dan ide-ide atau pendapat kitakan apa saja, gagasan dan ide-ide atau pendapat kita  Kemudian cobalah kembangkan menjadi sebuahKemudian cobalah kembangkan menjadi sebuah outlineoutline
  • 10. PEMBUATANPEMBUATAN OUTLINEOUTLINE  Menulis pada hakikatnya adalah mengungkapkan ide danMenulis pada hakikatnya adalah mengungkapkan ide dan gagasan ke dalam wujud bahasa tertulisgagasan ke dalam wujud bahasa tertulis  Ide, gagasan, atau materi yang ada di pikiran banyakIde, gagasan, atau materi yang ada di pikiran banyak sekali (baik yang sudasekali (baik yang sudahh siap diungkap maupun yang masihsiap diungkap maupun yang masih berupa kelebatan-kelebatan pikiran yang harusberupa kelebatan-kelebatan pikiran yang harus dikembangkan)dikembangkan)  Agar dapat diungkapkan dengan sistematis-logis danAgar dapat diungkapkan dengan sistematis-logis dan dengan bahasa yang benar, semua harus ditata,dengan bahasa yang benar, semua harus ditata, disistematiskan, dan dipersiapkan dengan baikdisistematiskan, dan dipersiapkan dengan baik  Penataan itu sebaiknya konkret, tidak hanya di pikiran saja,Penataan itu sebaiknya konkret, tidak hanya di pikiran saja, dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca berulang-ulangdalam bentuk tulisan yang dapat dibaca berulang-ulang  Penataan pikiran itu sebenarnya berupa perencanaanPenataan pikiran itu sebenarnya berupa perencanaan tentang apa saja yang akan dituliskan dan bagaimanatentang apa saja yang akan dituliskan dan bagaimana pengurutannyapengurutannya  Itulah yang kemudian disebut sebagaiItulah yang kemudian disebut sebagai outlineoutline karya tuliskarya tulis
  • 11. PembuatanPembuatan lanjutan…lanjutan…  OutlineOutline (secara kamus): garis besar, bagan, skema, sketsa,(secara kamus): garis besar, bagan, skema, sketsa, kerangkakerangka  OutlineOutline karangan: kerangka karangan, garis besar karangankarangan: kerangka karangan, garis besar karangan  OutlineOutline berisi kerangka topik dan sub-subtopik yang akanberisi kerangka topik dan sub-subtopik yang akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang lengkap-jadidikembangkan menjadi sebuah tulisan yang lengkap-jadi  OutlineOutline mencantumkan judul karangan dan sub-subjudul (bab,mencantumkan judul karangan dan sub-subjudul (bab, bagian) (semuanya sementara)bagian) (semuanya sementara)  OutlineOutline haruslah sudah memberikan gambaran jelas tentangharuslah sudah memberikan gambaran jelas tentang masalah yang diuraikan dalam karanganmasalah yang diuraikan dalam karangan  Semua subjudul harus mendukung tema karangan yang secara jelasSemua subjudul harus mendukung tema karangan yang secara jelas tercermin dalam judul; semua subjudul mendukung judul utamatercermin dalam judul; semua subjudul mendukung judul utama karangankarangan  Semua sub-subjudul harus mendukung subjudulSemua sub-subjudul harus mendukung subjudul  Semua subjudul menunjukkan secara konkret tentang apa saja yangSemua subjudul menunjukkan secara konkret tentang apa saja yang akan diuraikan dalam batang tubuh karanganakan diuraikan dalam batang tubuh karangan  Dengan membacaDengan membaca outlineoutline, mestinya orang sudah dapat, mestinya orang sudah dapat membayangkan apa isi karangan secara keseluruhanmembayangkan apa isi karangan secara keseluruhan  OutlineOutline yang jadi tidak lain adalah daftar isiyang jadi tidak lain adalah daftar isi sebuah karya tulissebuah karya tulis
  • 12. Langkah pembuatan OutlineLangkah pembuatan Outline  Penyakit yang menghantui penulis pemula (sering juga: yangPenyakit yang menghantui penulis pemula (sering juga: yang telah berpengalaman) adalah memulai sebuah tulisantelah berpengalaman) adalah memulai sebuah tulisan  Kebingungan itu biasanya meliputi pertanyaan: apa yang harusKebingungan itu biasanya meliputi pertanyaan: apa yang harus pertama dituliskan, serta bagaimana pengalimatan danpertama dituliskan, serta bagaimana pengalimatan dan pengalineaannyapengalineaannya  Kebingunan pertama disebabkan oleh adanya sejumlah gagasanKebingunan pertama disebabkan oleh adanya sejumlah gagasan yang “berebut” untuk lebih dahulu diyang “berebut” untuk lebih dahulu dittuliskan;apa yang mestiuliskan;apa yang mesti dituliskan didituliskan di awal penulisanawal penulisan  Atau sebaliknya, kebingugnan karena takada gagasan yang akanAtau sebaliknya, kebingugnan karena takada gagasan yang akan diungkapkandiungkapkan; belum punya topik atau judul penelitian; belum punya topik atau judul penelitian  Kebingungan kedua menyangkut aspek bahasa, bahasa tulis-Kebingungan kedua menyangkut aspek bahasa, bahasa tulis- menulismenulis  Bagi mahasiswa/pelajar yang sedang belajar menulisBagi mahasiswa/pelajar yang sedang belajar menulis,, ketepatanketepatan unsur bahasa tampaknya lebih ditekankanunsur bahasa tampaknya lebih ditekankan  Tetapi, bagi para penulis sungguhan (mahasiswa S2/STetapi, bagi para penulis sungguhan (mahasiswa S2/S33 masukmasuk kelompok ini), aspek isi karangan lebih ditekankankelompok ini), aspek isi karangan lebih ditekankan  Hal itu tidak berarti masalah bahasa diabaikan, tetapi semestinyaHal itu tidak berarti masalah bahasa diabaikan, tetapi semestinya itu sudah baik (kalau belum baik, ya…kebangeten)itu sudah baik (kalau belum baik, ya…kebangeten)
  • 13. Langkah lanjutanLangkah lanjutan …… Cara pembuatanCara pembuatan outlineoutline sebagai berikutsebagai berikut  Tuliskan judul (sementara)Tuliskan judul (sementara) penelitianpenelitian yang akan diyang akan dilakukanlakukan  Tuliskan semua topik/subtopik/ide yang terkait dengan judulTuliskan semua topik/subtopik/ide yang terkait dengan judul (tema) karangan(tema) karangan  Biarkan semua subtopik/ide itu bermunculan begitu saja, tidakBiarkan semua subtopik/ide itu bermunculan begitu saja, tidak usah terburu mengurutkannya secara logis-kronologisusah terburu mengurutkannya secara logis-kronologis  Setelah semua subtopik/ide dituangkan (sementara), cermatiSetelah semua subtopik/ide dituangkan (sementara), cermati satu per satu berdasarkan cakupan dan urutansatu per satu berdasarkan cakupan dan urutan  Cakupan dimaksudkan sebagai satu subtopik dan sub-Cakupan dimaksudkan sebagai satu subtopik dan sub- subtopik yang menjadi bawahannya yang memang berkaitansubtopik yang menjadi bawahannya yang memang berkaitan secara logikasecara logika  Atau, satu subjudul dengan subjudul-judul yangAtau, satu subjudul dengan subjudul-judul yang mendukungnyamendukungnya  Urutkan tiap subjudul dan sub-subjudul ke dalam pengurutanUrutkan tiap subjudul dan sub-subjudul ke dalam pengurutan yang menunjukkan alur pemikiran yang logis-kronologisyang menunjukkan alur pemikiran yang logis-kronologis  Urutan subjudul langsung mendukung judul,dan sub-subjudulUrutan subjudul langsung mendukung judul,dan sub-subjudul mendukung langsung subjudulmendukung langsung subjudul
  • 14. Langkah lanjutan …Langkah lanjutan …  Setelah pengurutan subjudul dan sub-subjudul secara logis-Setelah pengurutan subjudul dan sub-subjudul secara logis- kronologis selesai, cermati sekali lagi:kronologis selesai, cermati sekali lagi:  Mungkin ada yang perlu ditambahkan, dibuang, atau dipindahMungkin ada yang perlu ditambahkan, dibuang, atau dipindah letaknya ke bagian yang yang lebih sesuailetaknya ke bagian yang yang lebih sesuai  Jika sudah, selesailah pembuatanJika sudah, selesailah pembuatan outlineoutline karangan itu dankarangan itu dan dilanjutkan membuat karangan secara utuhdilanjutkan membuat karangan secara utuh  Tetapi, itu tetap bersifat sementara karena dalam prosesTetapi, itu tetap bersifat sementara karena dalam proses penulisan selalu saja terjadi perubahan: pengurangan,penulisan selalu saja terjadi perubahan: pengurangan, pemindahan, atau penambahan sub-subjudul atau ide-idepemindahan, atau penambahan sub-subjudul atau ide-ide baru yang muncul kemudianbaru yang muncul kemudian  PengembanganPengembangan outlineoutline menjadi karangan yang utuh dapatmenjadi karangan yang utuh dapat dimulai dari subjudul mana saja tergantung kesiapan referensidimulai dari subjudul mana saja tergantung kesiapan referensi  Tetapi, alur logika yang runtut harus tetap diusahakan padaTetapi, alur logika yang runtut harus tetap diusahakan pada akhir penulisanakhir penulisan  Tiap subjudul dan sub-subjudul harus secara jelas mendukungTiap subjudul dan sub-subjudul harus secara jelas mendukung tema karangantema karangan
  • 15. Pembenahan Aspek BentukPembenahan Aspek Bentuk Unsur BahasaUnsur Bahasa  Bahasa apa pun yang dipakai dalamBahasa apa pun yang dipakai dalam karya ilmiahkarya ilmiah (Indonesia,(Indonesia, Inggris) harus benar secara kaidah dan tepat kosakataInggris) harus benar secara kaidah dan tepat kosakata  Ketepatan kaidah dan kosakata merupakan prasyarat yangKetepatan kaidah dan kosakata merupakan prasyarat yang harus terpenuhiharus terpenuhi  Kriteria keindahan bahasa karya tulis ilmiah, artinya bukanKriteria keindahan bahasa karya tulis ilmiah, artinya bukan karya fiksi, pertama-tama adalah ketundukan pada kaidah,karya fiksi, pertama-tama adalah ketundukan pada kaidah, benar secara kaidahbenar secara kaidah  Bahasa yang gramatikal dan runtut menunjukkan kualitasBahasa yang gramatikal dan runtut menunjukkan kualitas berpikir; bahasa cermin logikaberpikir; bahasa cermin logika  Bahasa yang kacau menunjukkan kekacauan logika penulisBahasa yang kacau menunjukkan kekacauan logika penulis  Jika penulisan telah selesai,Jika penulisan telah selesai, sebaiknyasebaiknya sekali lagi dibaca,sekali lagi dibaca, siapa tahu masih butuh pembenahan bahasa di sana-sinisiapa tahu masih butuh pembenahan bahasa di sana-sini Catatan: banyakCatatan: banyak penelitian dosen, tesis, disertasi,penelitian dosen, tesis, disertasi, atau artikel yang harus datau artikel yang harus direvisi semata-mata faktorirevisi semata-mata faktor bahasa; kualitas artikel juga dilihat dari kualitasbahasa; kualitas artikel juga dilihat dari kualitas bahasanyabahasanya
  • 16. Cara MerujukCara Merujuk  PenulisanPenulisan karyakarya ilmiah lazimnya menyertakanilmiah lazimnya menyertakan banyak rujukan: dari jurnal atau teks-teks yang lainbanyak rujukan: dari jurnal atau teks-teks yang lain (Teks tidak lain adalah “kumpulan rujukan” yang(Teks tidak lain adalah “kumpulan rujukan” yang padupadu, yang direkatkan oleh tanggapan dan sikap, yang direkatkan oleh tanggapan dan sikap kritis penuliskritis penulis))  Teks yang dirujuk harus benar-benar dibaca (tidakTeks yang dirujuk harus benar-benar dibaca (tidak sekadar untuk gagah-gagahan)sekadar untuk gagah-gagahan)  Cara merujuk harus tepat dan konsisten sesuaiCara merujuk harus tepat dan konsisten sesuai dengan aturan yang telah ditentukandengan aturan yang telah ditentukan (misalnya PPs(misalnya PPs UNY mempunyai pedoman itu)UNY mempunyai pedoman itu)  Rujukan yang lazim: nama akhir pengarang, tahun,Rujukan yang lazim: nama akhir pengarang, tahun, dan halamandan halaman Contoh: Edward (2008:75); (Edward, 2008:75)Contoh: Edward (2008:75); (Edward, 2008:75) Catatan: banyakCatatan: banyak karya ilmiahkarya ilmiah yang tidak tepatyang tidak tepat dan tidak konsisten cara merujuk, dan itu jelasdan tidak konsisten cara merujuk, dan itu jelas mengganggumengganggu
  • 17. Penulisan Daftar PustakaPenulisan Daftar Pustaka  PenulisanPenulisan penelitianpenelitian ilmiahilmiah sekaliber tesis/disertasisekaliber tesis/disertasi harusharus menyertakan daftar pustakamenyertakan daftar pustaka terhadap bacaan apa sajaterhadap bacaan apa saja yang diacunyayang diacunya  Semua yang dirujuk harus ada dalam daftar pustaka,Semua yang dirujuk harus ada dalam daftar pustaka, dan yang di daftar pustaka harus benar-benar dirujukdan yang di daftar pustaka harus benar-benar dirujuk (tidak sekadar untuk gagah-gagahan)(tidak sekadar untuk gagah-gagahan)  Penulisan daftar pustaka harus konsisten sesuai denganPenulisan daftar pustaka harus konsisten sesuai dengan ketentuan yang berlaku padaketentuan yang berlaku pada PT yang bersangkutanPT yang bersangkutan  Contoh yang lazim dipakai:Contoh yang lazim dipakai: Edward, Patricia A. 2008.Edward, Patricia A. 2008. Children’s LiteraryChildren’s Literary DevelopmentDevelopment, Boston: Pearson., Boston: Pearson. Catatan:Catatan: sering dijumpai penulissering dijumpai penulis yang tidakyang tidak teliti tidakteliti tidak mencantumkan semua pengarang yang dirujuk,mencantumkan semua pengarang yang dirujuk, atau tidak dirujuk tetapi ada daftar pustakanyaatau tidak dirujuk tetapi ada daftar pustakanya
  • 18. EjaanEjaan  Bahasa apa pun yang dipakai dalam artikelBahasa apa pun yang dipakai dalam artikel (Indonesia, Inggris) harus benar ejaannya(Indonesia, Inggris) harus benar ejaannya  Ejaan menunjukkan kerapian, kedisiplinan, danEjaan menunjukkan kerapian, kedisiplinan, dan apresiasi terhadap aturan bahasaapresiasi terhadap aturan bahasa  Ejaan meliputi semua aturan cara menulis dalamEjaan meliputi semua aturan cara menulis dalam suatu bahasasuatu bahasa  Gagasan baik dan bahasa benar, tetapi jikaGagasan baik dan bahasa benar, tetapi jika ejaan kacau, itu tetap saja menggangguejaan kacau, itu tetap saja mengganggu Catatan:Catatan: sering dijumpai penulisan tesis, disertasi,sering dijumpai penulisan tesis, disertasi, atauatau artikel dalam BI yang ejaannya kacau,artikel dalam BI yang ejaannya kacau, tetapi penulisnya tidak merasa bersalahtetapi penulisnya tidak merasa bersalah
  • 19. Format dan Sistematika PenulisanFormat dan Sistematika Penulisan  Semua karyaSemua karya tulis untuk tujuan apa puntulis untuk tujuan apa pun,, baikbaik berwujud skripsi, tesis, disertasi, maupunberwujud skripsi, tesis, disertasi, maupun penelitian para dosen, atau jugapenelitian para dosen, atau juga jurnal/majalahjurnal/majalah ilmiah, mempunyai format dan ketentuan yangilmiah, mempunyai format dan ketentuan yang harus diikuti oleh (calon) penulisharus diikuti oleh (calon) penulis  Sistematika penulisan tesis/disertasi mungkinSistematika penulisan tesis/disertasi mungkin saja berbeda antara satu PT dan PT yang lainsaja berbeda antara satu PT dan PT yang lain  Hal itu merupakan sesuatu yang wajar danHal itu merupakan sesuatu yang wajar dan tidak perlu dipersoalkantidak perlu dipersoalkan  Kita hanya perlu menyesuaikan diri denganKita hanya perlu menyesuaikan diri dengan tuntutan aturan yang telah ditentukan di manatuntutan aturan yang telah ditentukan di mana kita beradakita berada
  • 20. Catatan PenutupCatatan Penutup  KegiatanKegiatan meneliti danmeneliti dan menulis itu sebenarnya mudah dilakukan jika kita maumenulis itu sebenarnya mudah dilakukan jika kita mau melakukannyamelakukannya  DDosenosen dan mahasiswa pascadan mahasiswa pasca jelas mempunyai tanggungjawab moral untukjelas mempunyai tanggungjawab moral untuk menulis dan menulis sejalan dengan kegiatan meneliti dan menelitimenulis dan menulis sejalan dengan kegiatan meneliti dan meneliti  Tanggung jawab itu berkaitan dengan fungsi sekolah (PT) yang sebagaiTanggung jawab itu berkaitan dengan fungsi sekolah (PT) yang sebagai agenagen of changingof changing  Dosen, peneliti, ilmuwan, dan juga guru adalahDosen, peneliti, ilmuwan, dan juga guru adalah bertugasbertugas mengembangkanmengembangkan dan kemudian menranformasikan keilmuawan kepada khalayakdan kemudian menranformasikan keilmuawan kepada khalayak  Itu motivasi diri idealnya; kita wajib menumbuhkan motivasi diriItu motivasi diri idealnya; kita wajib menumbuhkan motivasi diri  Motivasi yang lain: karena alasan nama, popularitas, eksistensi diri, uang,Motivasi yang lain: karena alasan nama, popularitas, eksistensi diri, uang, naik pangkat, dllnaik pangkat, dll  ((Banyak guruBanyak guru DAN DOSENDAN DOSEN yang mandeg tidak bisa naik pangkatyang mandeg tidak bisa naik pangkat semata-mata karena terkendala tidak mempunyai karya tulis)semata-mata karena terkendala tidak mempunyai karya tulis)  Jadi, mengapa kita tidak mau dan mampu memotivasi diri kita sendiri untukJadi, mengapa kita tidak mau dan mampu memotivasi diri kita sendiri untuk menulis dan menulismenulis dan menulis  Mulai sekarang juga diputuskan untuk segera menulis, topik apa pun yangMulai sekarang juga diputuskan untuk segera menulis, topik apa pun yang ditulisditulis  ITU DIMULAI DENGAN SEGERA MENEMUKAN JUDULITU DIMULAI DENGAN SEGERA MENEMUKAN JUDUL PENELITIAN, BUAT PROPOSAL, SEGERA MULAIPENELITIAN, BUAT PROPOSAL, SEGERA MULAI BEKERJA SEKARANG JUGABEKERJA SEKARANG JUGA
  • 21. TERIMA KASIHTERIMA KASIH Selamat MenulisSelamat Menulis Semoga MenjadiSemoga Menjadi Penulis yang AndalPenulis yang Andal