4. Persiapan
• Proses kreatif diawali dengan persiapan.
Ini tahap di mana kita menentukan untuk
membuat sebuah proyek penulisan.
Putuskan apa yang akan dilakukan dan
carilah jalan agar kita bisa mencapainya.
Misalnya, tentang sejarah atau data faktual
lainnya untuk tulisan kreatif fiksi dan non
fiksi.
• Movitasi sangat dibutuhkan di tahap ini.
Adanya motivasi membuat kebiasaan
menulis yang disiplin akan muncul dalam
diri kita setiap hari.
5. • Kemudian, tanyakan pada diri kita sendiri
dua hal: Apa yang akan saya persiapkan?
Dan, bagaimana saya semestinya
melakukan ini?
• Kita tidak perlu segera menjawabnya.
Lihat ke belakang, dan ingat hal apa saja
yang sudah kita selesaikan dalam hidup.
Dan berpikirlah ini waktunya kita
mendorong diri sendiri meraih sesuatu
lebih dari yang sudah pernah dicapai.
Persiapan ...
6. Persiapan ...
• Selain menentukan tujuan dan metode tulisan,
tahap persiapan juga berarti mengubah karakter
kita sendiri selama beberapa bulan ke depan.
Kita akan menjadi dan menyatu dengan proyek
ini sendiri dan hidup di dalamnya selama
beberapa waktu.
• Lalu, genre apa yang sekiranya kita ingin
terapkan di proyek ini? Mungkin kita sudah
menyukai genre tulisan tertentu. Nah, kita bisa
menerapkannya dalam proyek menulis kita
sendiri ini. Atau bisa juga memilih genre berbeda
yang menantang kita untuk mengubah
kebiasaan, pendapat, atau kerangka berpikir kita
selama ini.
7. Perencanaan
• Tahap ini meliputi penelitian dan pra-meditasi.
Penulis buku non-fiksi kreatif biasanya mulai
dengan pilihan topik dan bukan struktur tulisan.
Mereka kemudian meneliti topik yang akan
ditulisnya dengan melakukan wawancara,
pencarian arsip dan data di perpustakaan atau
internet. Mereka juga mengelompokkan ide dan
gambaran tulisan/cerita melalui brainstorming.
• Sementara bagi penulis buku fiksi, ada yang sama
persis antara rencana dan hasil tulisan. Ada pula
yang membuat sedikit perencanaan, tetapi terus
maju hingga selesai tulisannya.
8. Perencanaan ...
• Bagi mereka ini, menulis adalah sebuah
eksplorasi, perjalanan tanpa peta yang
setiap halamannya akan ditemukan
karakter-karakter baru.
• Penulis terkadang posisinya sama seperti
pembaca. Persepsinya tentang karakter
cerita muncul seiring berkembangnya tulisan
yang disusun.
9. Inkubasi
• Tahap di mana penulis akan selalu sibuk
bekerja. Namun, ada masa di mana penulis
biasanya mengalami stagnasi. Ide tidak
berkembang, kalimat yang muncul jelek. Ini
terjadi di tahap inkubasi.
• Ketika hal itu terjadi, kita tidak perlu khawatir.
Biarkan saja itu muncul. Sebab, ada kalanya
di saat impian, lamunan, ketidaksadaran
seseorang itu berubah menjadi hal positif.
10. Inkubasi ...
• Kebiasaan menulis akan terhenti sesaat.
• Sebaiknya tidak digunakan untuk membaca.
Di tahap ini, kita tidak lagi membicarakan
proyek tulisan, tetapi mendengar kalimat-
kalimat itu agar berkembang dengan
sendirinya.
11. Mulai menulis
• Jangan mulai dengan sebuah kalimat pertama
sebuah prosa atau buku lainnya. Biarkan
lembar halaman kita tetap putih. Proses mulai
menulis memang tahap yang paling sulit.
Penulis yang sudah piawai pun mengakuinya.
• Meski begitu, tetap buat coretan tentang garis
besar plot cerita, sketsa karakter, atau
deskripsi.
• Mulai dengan menulis bebas dengan
mengaitkan antar kalimat yang muncul di kepala
kita. Lakukan itu hingga terbentuk pola yang
mulai menggoda kita untuk terus melanjutkan
menulis.
12. Mulai menulis ...
• Kemudian, mulai menulis ulang (re-writing)
beberapa kalimat tersebut menjadi baris
kalimat yang bermakna. Selanjutnya, maju ke
tahap penulisan berikutnya.
• Yang perlu diingat, kita akan menemui masa
untuk membentuk ulang komposisi tulisan,
dan memulainya dari awal lagi. Itulah proses
menulis kreatif.
• Tidak ada kata ‘memulai’ dan ‘mengakhiri’
yang sebenarnya, akan selalu ada perubahan
dalam proses penyelesaian naskah tulisan.
14. Menyempurnakan Ide ...
• Akhiri dulu aktivitas menulis untuk hari itu dan
pergi jalan-jalan. Beri waktu bagi diri dan otak
kita untuk ‘terisi kembali’ dengan kesunyian.
• Diam membuat proses berpikir semakin jernih
dan lancar. Tanpa disadari, otak kita akan
terisi lagi dengan berbagai jenis ide, kata, dan
frase kalimat.
• Bisa juga digunakan Mind Mapping untuk
menuntun dalam penulisan.
16. Menentukan Topik ...
d. Mengandung pengetahuan dasar, karena
topik bersifat mendasar.
e. Terbatas, walaupun bersifat dasar dan
umum, topik haruslah tetap terbatas akan
suatu bidang tertentu.
f. Memperhatikan proses pengumpulan data
g. Bermanfaat
• Dalam pembuatan topik perhatikan pokok
masalah yang ada, lalu tuangkan dalam dua
kata agar memiliki sifat keterbatasan.
17. • Contoh-contoh topik:
A. Mesin > Mesin Magnetik / Material Mesin
B. Jembatan > Struktur Jembatan/
Kontruksi Jembatan
C. Minyak > Minyak Goreng
D. magnet > magnet neodimium
E. GMAW kecepatan tinggi > humpping
bead GMAW kecepatan tinggi
F. baja paduan rendah > ketangguhan baja
paduan rendah
19. • Contoh: ...
C. Topik : Minyak Goreng,
Tema : (Pembuatan) Minyak Goreng
D. Topik : Metode Manufaktur Baru,
Tema : (Pengembangan) Metode
Manufaktur Baru.
Menentukan Tema ...
21. Menggagas Judul ...
• Mungkin itu bisa berupa nama karakter,
lokasi atau waktu yang digunakan dalam
tulisan/cerita tersebut.
• Judul menarik mata pembaca. Banyak judul
yang akan muncul di pikiran pengarang jauh
setelah menata tulisan.
• Judul memiliki sifat lebih spesifik ketimbang
topik dan tema, perubahan dari tema ke
judul cukup ditambahkan keterangan seperti
tempat, metode yang digunakan, dll.
22. • Contoh:
A. Judul : Perawatan Material Mesin di
Bengkel A dengan Metode X
B. Judul : Penguatan Struktur Jembatan/
Kontruksi Jembatan dengan
metode XXXXX
C. Judul : Pembuatan Minyak Goreng dari
jagung
D. Judul : Pengembangan Metode
Manufaktur Baru untuk magnet
neodimium.
24. Lead yang menarik :
• 5 (lima) cara membuat bagian awal
tulisan atau lead yang menarik, yaitu:
1. Awali Dengan Kutipan (Quotes)
2. Awali dengan pertanyaan
3. Awali dengan ringkasan inti tulisan
4. Awali dengan data dan pernyataan
yang mengejutkan
5. Awali dengan kata kunci pencarian
yang banyak dicari orang
25. 1. Awali Dengan Kutipan (Quotes)
• Mengawali dengan kutipan yang relevan
dengan tulisan akan membuat karya kita
mengundang perhatian pembaca.
• Kutipan bisa berupa: kata mutiara, pemikiran
tokoh tertentu, kalimat dalam karya sastra
ternama, ayat kitab-kitab suci, atau
pemikiran kita sendiri.
• Kutipan bisa kita cari juga di internet. Cukup
ketik, misalnya: quotes about education atau
kutipan peribahasa tentang ketekunan, dsb.
26. Kutipan (Quotes) ...
• Kita juga bisa mencatat kutipan
menarik yang kita temukan di buku
atau dokumen khusus kita. Suatu saat
ketika kita memerlukan, kita tinggal
membuka dan mencari kutipan atau
quotes yang sesuai.
27. 2. Awali dengan pertanyaan
• Judul dan lead artikel yang berupa
pertanyaan akan menarik perhatian
pembaca.
• Alih-alih "cara meluluhkan hati mertua",
gunakan pertanyaan "Sudah tahu cara
meluluhkan hati mertua yang garang?".
• Ada aneka kata tanya yang bisa kita
gunakan, seperti: mengapa, kapan, apa,
siapa, di mana, bagaimana (caranya),
tahukah, sudahkah, pernahkah, dsb
28. 3. Awali dengan ringkasan inti
tulisan
• Sebuah lead bisa juga berupa ringkasan inti
tulisan.
• Pembaca kita beri tahu isi pokok tulisan kita
pada awal. Hanya saja, lead jenis ini bisa
membuat rasa penasaran pembaca menjadi
berkurang.
• Oleh karena itu, jangan terlalu rinci
menuliskan lead jenis ini. Sembunyikan
beberapa unsur atau bagian tulisan dari
pembaca. Biarkan pembaca penasaran
sehingga mau membaca seluruh tulisan kita.
29. 4. Awali dengan data dan
pernyataan yang mengejutkan
• Kita juga bisa mengawali tulisan kita dengan
data dan pernyataan yang mengejutkan.
Perhatikan, ini bukan umpan klik (click bait)
yang murni menipu pembaca!
• Data pun bisa disajikan di awal untuk
menarik perhatian pembaca. Misalnya,
"Dalam 20 tahun lagi kawasan pantai
Jakarta akan tenggelam" atau
"Ternyata nilai ekonomi seluruh klub Liga
Indonesia hanya sepersepuluh aset klub ini."
30. Pernyataan yang mengejutkan ...
• Pernyataan yang mengejutkan juga bisa
kita tempatkan sebagai awal tulisan atau
lead.
• Umpama, "Setelah 25 tahun, saya belum
tahu lima rahasia Kota Surabaya".
31. 5. Awali dengan kata kunci pencarian
yang banyak dicari orang
• Khususnya untuk tulisan di media daring atau
online, sebuah tulisan perlu juga diawali
dengan kata dan kalimat kunci pencarian yang
banyak dicari orang.
• Misal, kita ingin menulis tentang kiat
mencegah diabetes sejak dini. Bila kita
mencari di peramban Google, misalnya, akan
ada aneka kata dan kalimat kunci pencarian:
- mencegah diabetes usia muda
- mencegah diabetes melitus
- mencegah diabetes pada anak, dsb.
32. Lead yang Harus DIHINDARI:
• Selain lima cara membuat lead artikel dan
tulisan yang menarik, kita perlu tahu juga
apa saja yang perlu dihindari ketika
membuat lead artikel, yaitu:
1. Berpanjang lebar atau bertele-tele
2. Meminta maaf di awal.
3. Menyampaikan inti tulisan terlalu rinci di
awal
33. Mengembangkan Konten
• Untuk mengembangkan isi tulisan, sebaiknya
tulis saja dulu apa yang ada dalam pikiran kita.
Toh nantinya akan kita lakukan revisi dan
editing.
• Jika kita sudah mempunyai outline atau mind
mapping atau sistematika penulisan, maka kita
bisa mengikutinya dalam menulis.
• Pada bagian isi suatu tulisan biasanya terdapat:
Pengantar/Pendahuluan,
Inti Pembahasan, dan
Penutup.
34. Pengantar/Pendahuluan
• Bagian ini harus memberikan informasi latar belakang
dari apa yang dimuat dalam tulisan. Maka harus
memberikan penjelasan mengapa kegiatan tersebut
harus dilakukan. Bila perlu disertai alasan-alasannya.
• Bagian ini juga menyajikan fakta-fakta yang terjadi pada
suatu waktu tertentu.
• Bagian ini juga harus memberikan ruang lingkup tulisan
dan sejauhmana kedalaman dan cakupan yang
ditekankan,
• Bagian pengantar ini juga harus bisa mengarahkan
penulis (sekaligus pembaca) ke inti pembahasan tulisan
dan mempersiapkan dirinya dengan informasi yang ada.
35. Inti Pembahasan
• Bagian ini kita membahas tentang kegiatan yang
dilakukan secara mendetil dan lengkap dengan
penjelasan-penjelasannya.
• Dalam hal data, harus diperhatikan: Jika data
tersebut tidak terlalu banyak, dapat dimasukkan
dalam bagian utama tulisan. Namun jika data
tersebut banyak, dapat dimasukkan sebagai
lampiran.
• Demikian pula, materi referensi, yang dikutip,
atau konsep apapun harus dijelaskan, dapat
dilampirkan sebagai lampiran jika terlalu banyak.
36. Tips Mengembangkan Konten
Berkualitas dan Menarik
• Apapun alasan Anda untuk menulis, baik untuk
kepentingan bisnis/kantor atau karena hobi pribadi,
sangat penting untuk menjalankannya dengan
benar, memaparkan dan mengembangkan konten
berkualitas, yaitu:
Buat Konten Yang Orisinil.
Fokus pada Penciptaan Headline Yang Kuat.
Dapat Memberikan Jawaban.
Akurat Dalam Pemberian Informasi.
Ciptakan Engaging Content.
Tambahkan Gambar dan Video.
Tulis Konten yang Meruncing.
37. Ciri-Ciri Konten Berkualitas
• Konten yang Anda tulis akan sia-sia bila tak
ada yang membacanya. Terlebih bila tulisan
kita dipublikasikan pada media elektronik/
online.
• Ciri-ciri konten berkualitas, yaitu:
Mudah Ditemukan (Findable)
Bisa Dibagikan (Shareable)
Mudah Dibaca (Readable)
Selalu Diingat (Memorable)