7. Permasalahan dalam menulis :
Keterbelakangan dalam publikasi (kuan-kualitatif)
Kerisauan etika - pelanggaran kode etik tulisan maupun penulis
Budaya membaca menulis rendah
Budaya mendengar dan melihat masih dominan
8. Kendala-kendala penulisan ilmiah
• Saya tidak punya waktu untuk menulis
• Saya tidak dapat menulis di kantor (atau) di rumah
• Saya tidak berambisi
• Saya kan udah lama jadi pegawai
• Saya ingin menulis tapi tidak tahu cara yang benar
• Saya tidak mau dipusingkan dengan proses publikasi ilmiah
• Saya sudah capek ketika sampai di rumah
• Saya lebih banyak memikirkan nasib saya daripada menulis
• Saya tidak punya sama sekali hasil penelitian
9. Kendala
psikologis:
merasa tidak
bisa padahal
belum
berusaha
malu, takut,
atau tidak
percaya diri
tulisannya
kurang baik
sehingga
ditertawakan
orang
malu, takut,
atau tidak
percaya diri
bahwa
pengetahuan
nya tidak
banyak
malu, takut,
atau tidak
percaya diri
bahwa
kemampuan
bahasanya
kurang baik
kurang
termotivasi
karena
berbagai
sebab
malas, tidak
ada
keinginan
untuk maju
dll
Kendala
ekonomis/lain-lain:
tidak ada tantangan
dari faktor income,
tidak menulis juga
sudah bisa hidup
layak
tidak memahami
pentingnya
berekspresi lewat
karya tulis
kurang
memahami/mengha
ragai pentingnya
penyebaran
informasi lewat
tulisan (kegiatan
tulis-baca)
masih terpaku
pada budaya lisan
(bicara-dengar;
ngobrol, nonton
televisi, dll)
10. Kebiasaan pegawai ASN menulis karya ilmiah
dapat meningkatkan kualitas pekerjaan & akan
mempunyai pandangan yang luas tentang proses
tugas & perannya, sehingga akan selalu
berinovasi dan kreatif dalam melaksanakan
kewajibannya di kantor/lembaga tempat bekerja
11. Permasalahan dalam penulisan :
Taburan angka, rumusan statistik, yang dominan pada tiap-tiap kalimat membuat keengganan
untuk membacanya
Setiap kalimat berpotensi mengerutkan dahi pembacanya. Pembaca dipaksa untuk membaca
bukan lantaran kepiawaian kata untuk memahami apa yang ingin disampaikan penulis
Tampilan grafik guna mempermudah pemahaman, justru kian memperumit
Hasil penelitian tidak tersampaikan secara efektif kepada para pembacanya
Taburan angka seolah menjadi momok bagi para pembaca
Masyarakat lebih menginginkan informasi yang ringan dan pendek, ketimbang berat dan
panjang
Anggapan bahwa karya penelitian hanya ada dalam lembaran jurnal ilmiah, yang dibaca
oleh segelintir orang yang memang amat membutuhkan
12. KELEMAHAN DALAM KARYA ILMIAH
Menuliskan hasil penelitian dengan menggunakan sudut pandang
pemahaman si peneliti, BUKAN PEMBACANYA
Kecenderungan penulis memaparkan segenap temuan panjang
lebar, dengan pertimbangan utama kelengkapan. Komponen hasil
kajian dimasukan dengan bobot yang sama TULISAN TERKESAN
BERAT
Kecenderungan penulisan dengan kalimat yang panjang dan
gemar menggunakan angka
13. Apa yang bapak - ibu lihat ?
=
(Personality) bapak - ibu ?
20. Macam Karya Tulis Ilmiah
Karya Ilmiah Murni Karya Ilmiah Populer
Temanya berupa permasalahan yang
dikaji menggunakan metode ilmiah
Temanya adalah fakta objektif yang
pengkajiannya tidak perlu menggunakan
metode ilmiah
Menggunakan bahasa yang baku
Tidak menggunakan bahasa yang baku
tetapi yang lebih dipentingkan adalah
pemahaman masyarakat umum
Ditulis secara sistematis dengan
mengikuti kaidah-kaidah ilmiah,
misalnya terdiri atas bab-bab
Ditulis secara sistematis namun tidak
mengikuti kaidah-kaidah ilmiah
khususnya terkait dengan pembahasan
bab per bab
21. Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang
disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar.
Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah
Syarat minimal dalam sebuah karya ilmiah :
1 Menggunakan bahasa tulis sebagai media
2 Membahas konsep ilmu pengetahuan
3 Disusun secara sistematis
4 Dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar
22. Ciri-ciri karya ilmiah:
Objektif, artinya memiliki objek
dan memberikan penilaian
secara objektif terhadap objek
tersebut
Faktual, artinya dibuat
berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya
Bermetode artinya disusun
berdasarkan metode ilmiah
tertentu
Cermat dan jujur artinya
mengangkat hal yang
sebenarnya
23. Karya tulis ilmiah : merupakan kajian atas sebuah masalah tertentu yang tujuan
pembahasannya harus mampu memberikan alternatif penyelesaian masalah
tersebut
23
Karya ilmiah yang tidak mampu memberikan manfaat baik secara teoretis maupun
secara praktis tidak bisa dikategorikan karya ilmiah yang baik
Tujuan penulisan karya ilmiah:
a. Memecahkan masalah tertentu.
b. Menambah pengetahuan, ilmu, dan
konsep pengetahuan tentang satu pokok
masalah tertentu.
c. Membina kemampuan menulis ilmiah
dan berpikir ilmiah bagi penulisnya.
Karya ilmiah memiliki beberapa fungsi:
a. Fungsi pendidikan
b. Fungsi penelitian (sebagai sarana untuk
menerapkan prosedur ilmiah dalam
usaha mengembangkan ilmu
pengetahuan)
c. Fungsi pengembangan (alat
pengembangan ilmu, tambahan bahan
pustaka)
24. Tujuan Objektif (isinya
apa?)/ Tujuan praktis KTI
1. Menjelaskan
masalah
2. Memberikan
penilaian/komentar
3. memberikan
saran
4. memberikan
sanggahan
5. sebagai
pembuktian
hipotesis
6. Mengajukan
rancangan
26. Jenis Karya Tulis Ilmiah:
26
• Makalah: merupakan karya ilmiah yang berisi ide berdasarkan pada studi pustaka atau kajian
lapangan, sebagai syarat penyelesaian tugas pada salah satu mata kuliah. Karena itu, cukup dengan
membaca beberapa buku yang berkaitan, kemudian menyusun laporan tertulisnya.
• Laporan Penelitian: merupakan karya ilmiah yang biasanya disusun dengan tujuan untuk
menyajikan/melaporkan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan.
• Skripsi merupakan karya tulis ilmiah resmi yang membahas permasalahan dalam bidang
tertentu. (syarat S-1)
• Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi berfokus pada pengujian teori yang telah ada dalam
satu disiplin ilmu tertentu. (syarat S-2).
• Disertasi merupakan karya ilmiah yang memiliki karakteristik: (a) berfokus pada penemuan sesuatu
yang baru dalam disiplin ilmu tertentu, (b) berfokus pada pengembangan prinsip-prinsip teori yang
telah ada, dan (c) berisi pengembangan model-model baru yang diuji di lapangan. (syarat S-3)
27. • Karya ilmiah populer biasanya ditulis dengan teknik penulisan
yang menarik agar mudah dimengerti pembacanya namun tetap
mempertahankan kebenaran ilmiah/objektif
• Kertas kerja merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang
disusun dengan tujuan untuk melaporkan satu kegiatan tertentu
yang telah dilaksanakan oleh penulisnya (laporan kegiatan atau
laporan kerja, misalnya KKN, PKL, kerja laboratorium)
Sistematika dan teknik penulis kertas kerja biasanya akan sangat
bergantung pada lembaga terkait.
27
28. Tulisan ilmiah popular adalah kaya tulis yang bersifat ilmiah namun dikemas
dalam pola penulisan yang bersifat popular
Namun karya tulis ilmiah popular tidak sepenuhnya menggunakan format
penulisan artikel harus tetap memiliki kekuatan sekaligus kekhasan
Kedalaman pembahasan dan kelengkapan analisis tidak mungkin dirangkai
dalam karya penulisan yang singkat.
Kekhasan karya ilmiah tetap dipertahankan pada bagian tubuh berita
Body berita berisi jalinan peristiwa yang disusun secara sistematik dan logis
TULISAN ILMIAH POPULER
30. Mengapa Langkah-Langkah Menulis Diperlukan?
Membantu penulis
mengorganisasi
pikiran.
Membantu penulis
menghindari
frustrasi dan
kebuntuan.
Membantu penulis
menggunakan
waktu secara
produktif dan
efisien.
31. Langkah 1 : Pra-Penulisan
Pemilihan
topik.
Pembatasan
topik dan
tujuan
penulisan.
Sumber atau
bahan
penulisan.
Penentuan
bentuk karangan
& judul (judul
bisa ditentukan di
akhir tahap
penulisan).
Penyusunan
rangka
(outline)
karangan.
32. Langkah 2 : Penulisan
Pembahasan setiap butir topik yang ada di dalam kerangka
karangan. Pembahasan tersebut memerlukan bahan-bahan yang
sudah diklasifikasi sesuai dengan butir topik.
1. Kemampuan memilih kata-kata yang tepat.
2. Kemampuan menyusun kalimat yang efektif.
3. Kemampuan menghubungkan paragraf satu dengan yang lain.
4. Mengetahui Ejaan Yang Benar (EYD) dan penggunaan tanda baca yang tepat.
5. Mengetahui tata cara penulisan judul, sub-judul, kutipan, penomoran, ukuran
kertas, huruf, spasi dan margin
Pengembangan gagasan menjadi sebuah karangan yang utuh. Dalam
pengembangan gagasan diperlukan:
Penyusunan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran harus
mengacu kepada bab pembahasan.
33. Langkah 3 : Revisi
Setelah selesai penulisan,
maka perlu dibaca kembali
barangkali masih ada
kesalahan atau kekurangan.
Kesalahan bisa meliputi:
logika, sistematika, ejaan,
tanda baca, pemilihan kata-
kata, kalimat, paragraf,
kutipan, daftar pustaka dll.