MAKALAH BAHASA INDONESIA 
ESAI 
Anggota Kelompok : NIM : 
1. Avandilia Mamor Burhanudin 11.1.01.03.0029 
2. Nunik Sri Lestari 11.1.01.03.0008 
3. Yulia Nugraheni S 11.1.01.03.0012 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN 
KEWARGANEGARAAN 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 
2012
KATA PENGANTAR 
Assalamu’alaikum Wr.Wb. 
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan 
rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata 
kuliah Bahasa Indonesia dengan sebaik-baiknya. 
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan dan mengembangkan 
potensi diri serta menuju kearah positif sepanjang hayat.sehingga pendidikan merupakan 
kebutuhan yang pokok dalam kehidupan dan patut untuk di perjuangkan. 
Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang wajib dipelajari dalam kaitannya 
dengan dunia pendidikan.terutama bagi mahasiswa calon guru yang mengambil program 
studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 
ESAI sangat menarik untuk pelajari dan dipahami,karena akan memberikan wawasan 
baru bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi mahasiswa yang sedang menempuh mata 
kuliah Bahasa Indonesia. 
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini sangatlah jauh dari 
sempurna,untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk 
memnyempurnakan makalah ini.Semoga bermanfaat. 
Wassalamu’alaikum Wr.Wb. 
Penyusun.
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar 
Daftar Isi 
BAB I. Pendahuluan : 
I. Latar Belakang 
II. Rumusan Masalah 
III. Tujuan Penulisan 
IV. Metode Penulisan 
BAB II.Pembahasan : 
I. Pengertian Esai 
II. Sejarah Esai 
III. Tipe-tipe Esai 
IV. Struktur Esai 
V. Langkah-langkah menulis Esai 
VI. Contoh Esai 
BAB III.Penutup. 
I. Kesimpulan 
II. Saran 
Daftar Pustaka.
BAB I. 
PENDAHULUAN. 
I. Latar Belakang. 
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan Bangsa 
Indonesia.Bahasa Indonesia diresmikan penggunaanya setelah Proklamasi Kemerdekaan 
Indonesia, tepatnya sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, bersamaan dengan mulai 
berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 sebagai hukum dasar di Indonesia. 
Oleh karena hal tersebut mata kuliah Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah yang 
sangat penting dan wajib untuk di pelajari oleh semua mahasiswa baik yang menempuh studi 
keguruan ataupun studi yang lainnya,karena dengan mempelajari Bahasa Indonesia kita 
sebagai mahasiswa diharapkan mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam 
berkomunikasi dengan sesama mahasiswa,dengan dosen dan terhadap calon anak didiknya 
nanti,selain itu kita sebagai mahasiswa pasti selalu disibukkan dengan membuat suatu 
makalah atau yang paling utama ialah membuat Skripsi,dengan mempelajari Bahasa 
Indonesia dengan benar pasti kita akan bisa tahu cara-cara penulisan suatu karya ilmiah 
dengan baik dan benar. 
II. Rumusan Masalah. 
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penyusunan makalah ini adalah 
Bagaimana menulis Esai dengan benar. 
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan,maka 
dalam makalah ini masalahnya dibatasi hanya pada: 
1. Apakah Esai itu ? 
2. Kapankah Esai dikenal di Indonesia ? 
3. Ada berapakah tipe-tipe Esai ? 
4. Bagaimanakah struktur Esai ? 
5. Bagaimana Langkah-langkah membuat Menulis Esai ?
III. Tujuan Penulisan. 
Tujuan penulisan ini dibagi menjadi dua,yakni tujuan umum dan tujuan khusus. 
Tujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata 
kuliah Bahasa Indonesia. 
Tujuan khususnya : Untuk mengetahui bagaimana cara menulis Esai dengan baik dan benar. 
IV. Metode Penulisan. 
Dalam proses penyusunan makalah ini kami mengumpulkan materi-materi yang 
bersumber dari internet.Dengan mengambil materi-materi yang menurut kami sesuai dengan 
materi makalah yang ingin kami susun.
BAB II. 
PEMBAHASAN. 
1. Pengertian Esai. 
Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang 
subyek tertentu. 
2. Sejarah Esai. 
Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne, 
menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Buku 
pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau 
usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya 
diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, 
bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan. 
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-tinjauannya 
mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid) 
dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985). 
3. Tipe-tipe Esai. 
Esai Deskriptif, Yaitu : 
Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang, tempat, atau 
benda. Bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi 
dari sebuah subyek. Rincian pendukung disajikan dalam urutan tertentu (kiri ke kanan, atas 
ke bawah, dekat ke jauh, arah jarum jam, dll). Pola pergerakan ini mencerminkan urutan 
rincian yang dirasakan melalui penginderaan. 
Esai Ekspositori, Yaitu : 
Esai ini menjelaskan subyek ke pembaca. Biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang 
proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan dengan 
contoh, membagi dan mengklasifikasikan, atau mendefinisikan. Urutan penjelasannya sangat 
bervariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori yang dibuat.Contoh: 
Esai proses:akan menyajikan urutan yang bersifat kronologis (berdasarkan waktu) esai 
yang membandingkan akan menjelaskan dengan contoh-contoh. 
Esai perbandingan atau klasifikasi:akan menggunakan urutan kepentingan (terpenting 
sampai yang tak penting, atau sebaliknya) esai sebab-akibat mungkin mengidentifikasi 
suatu sebab dan meramalkan akibat, atau sebaliknya, mulai dengan akibat dan mencari 
sebabnya. 
Esai Naratif : 
Menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya 
disajikan sesuai urutan waktu. Esai persuasif bersuaha mengubah perilaku pembaca atau 
memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi/tindakan. Esai ini dapat menyatakan
suatu emosi atau tampak emosional. Rincian pendukung biasanya disajikan berdasarkan 
urutan kepentingannya. 
Esai Dokumentatif : 
Memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas 
tertentu. Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA, atau panduan Turabian. 
4. Struktur Esai. 
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf: 
1. Paragraf Pertama : 
Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut 
tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat 
mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga 
paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik. 
2. Paragraf Kedua sampai kelima : 
Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. 
Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan 
melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik. 
3. Paragraf Kelima (terakhir) : 
Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topic 
yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk 
meyakinkan pembaca. 
5. Langkah-langkah menulis Esai. 
1. Tentukan topic. 
2. Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda. 
3. Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat dan jelas.. 
4. Tuliskan tubuh tesis anda: 
 Mulailah dengan poin-poin penting. 
 kemudian buatlah beberapa sub topic. 
 Kembangkan sub topik yang telah anda buat. 
5. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan). 
6. Tuliskan kesimpulan. 
7. Berikan sentuhan terakhir.
6. Contoh Esai. 
Maraknya Kecelakaan Angkutan Umum .(1) 
Beberapa minggu terakhir ini kita “dibiasakan” dengan berita kecelakaan angkutan 
umum. Mengapa saya katakan “dibiasakan”? Karena memang dalam beberapa pekan terakhir 
ini di media cetak maupun elektronik sering sekali kita jumpai berita tentang kecelakaan 
angkutan umum yang celakanya kecelakaan tersebut hampir selalu memakan korban jiwa. 
Sangat ironis memang, angkutan umum yang seharusnya menjanjikan pelayanan jasa 
transportasi yang nyaman dan lebih aman malah belakangan menjadi penyumbang terbesar 
dalam kasus kecelakaan.(2) 
Sebuah akibat tentu saja ada sebabnya. Jika kita amati sedikit saja bagaimana dunia 
pertransportasian kita, terkhusus transportasi umum darat, tentu kita dapat melihat sebuah 
kenyataan yang sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak mengkhawatirkan, jika melihat 
kondisi alat angkut yang membawa beratus bahkan beribu nyawa setiap harinya kondisinya 
tidak layak? Celakanya, kondisi yang tidak layak tersebut masih dibarengi dengan perilaku 
sopir yang “ugal-ugalan” dan kondisi jalan yang buruk juga, sehingga peluang kecelakaan 
pun semakin tinggi.(3) Berbicara tentang kelayakan angkutan umum, tentu perhatian kita 
akan mengarah pada pengujian kelayakan kendaraan umum yang di dalam pengujian tersebut 
akan dinyatakan apakah kedaraan tersebut layak jalan atau tidak. Pengujian ini seharusnya 
menjadi wahana bagi para sopir dan atau pemilik untuk memperbaiki kekurangan yang ada 
pada angkutan demi memberi kenyamanan dan keselamatan pada penumpang. Namun, bagai 
menutup bangkai, kekurangan yang jelas-jelas telah diketahui malah diusahakan dengan 
berbagai cara agar jangan sampai diketahui petugas penguji.Sungguh sangat miris ketika 
beberapa hari yang lalu saya melihat sebuah acara yang menayangkan bagaimana beberapa 
sopir menyiasati tes pengujian kelayakan kendaraan dengan menyewa ban dan mengganti 
onderdil yang sudah tidak layak hanya pada tes uji kelayakan saja. Dan setelah itu mereka 
memasang kembali ban dan onderdil yang sudah tidak layak tersebut. Harapan saya, semoga 
penggalakkan dan ketegasan pengujian kelayakkan kendaraan yang saat ini sedang ramai 
terjadi bukan hanya sekadar “obat penenang sementara” bagi masyarakat yang mulai “marah” 
pada angkutan umum dan integritas penanggung jawab keberadaan angkutan.(4) 
Banyak kecelakaan terjadi tidak hanya disebabkan oleh kurang layaknya kendaraan. 
Faktor manusia (human error) banyak berbicara di sini. Sopir adalah aktor utama yang paling 
bertanggung jawab atas keselamatan kendaraan. Kondisi kesehatan yang buruk, kelelahan, 
dan ugal-ugalan dalam berkendara telah banyak menyebabkan petaka. Lebih kompleks lagi 
sekarang ini alkohol dan narkoba sudah “merakyat” sehingga tidak menutup kemungkinan 
dan sudah banyak sopir yang ikut mengkonsumsi. Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi 
pemerintah dan pemilik angkutan umum untuk menindak tegas sopir-sopir yang “nakal” 
seperti itu. Tindakan preventif pun sepertinya harus dilakukan pemerintah dengan 
memberikan penyuluhan kepada para sopir agar lebih bertanggung jawab atas keselamatan 
penumpang dan bersih dari miras dan narkoba. (5)
Terlepas dari kedua masalah di atas, tentu kita tidak dapat menafikan jika kondisi jalan 
yang buruk pun memberi andil yang cukup signifikan dalam maraknya kecelakaan yang 
belakangan ini sering terjadi. Memang tidak bisa kita pungkiri jika cuaca seperti sekarang ini 
telah banyak membuat kondisi aspal jalan menjadi rusak. Namun, hal tersebut jangan 
dijadikan sebagai sebuah pembenaran dan pemakluman akan banyaknya kondisi jalan yang 
buruk yang berakibat pada terjadinya kecelakaan. Pemerintah yang bertanggung jawab dalam 
hal ini Dinas PU seharusnya siap dan cekatan dalam menghadapi kondisi seperti ini. Jangan 
malah kondisi jalan yang buruk dibiarkan berlarut-larut sampai menimbulkan korban seperti 
yang sekarang ini terjadi.(6) 
Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa kondisi kendaraan umum yang tidak layak jalan, 
human error dari sopir, dan kondisi jalan yang buruk adalah sebuah kombinasi sempurna 
untuk menjelaskan berbagai kecelakaan yang akhir-akhir ini terjadi. Dan sudah selayaknya 
semua pihak yang bertanggung jawab akan hal tersebut bahu-membahu bekerja sama dengan 
penuh kesadaran agar keselamatan dan kenyamanan di jalan raya baik bagi penumpang 
maupun pengguna jalan lainnya dapat tercapai. Tindakkan preventif baik berupa tes uji 
kelayakkan angkutan umum yang jujur maupun penyuluhan kepada sopir untuk tidak 
mengkonsumsi miras dan narkoba demi keselamatan harus segera dilakukan dengan serius. 
Sanksi tegas terhadap pihak terkait yang membelot pun sudah selayaknya segera dilakukan 
demi keselamatan bersama. (7) 
Dari contoh esai diatas dapat kita ketahui bagian-bagian dari sebuah esai : 
1. No.1 Judul Esai, judul merupakan nama. Jadi usahakan memberi judul sebuah tulisan 
dengan kata-kata yang menggambarkan keseluruhan isi tulisan. 
2. No. 2 menunjukkan paragraf pendahuluan yang berisi latar belakang masalah dari 
penulisan esai. 
3. No. 3 berisi pandangan atau pendapat penulis terhadap permasalahan yang terjadi. 
4. No. 4, 5, 6 merupakan paragraf yang menjabarkan pendapat atau pandangan penulis 
terhadap kejadian yang diangkat menjadi esai. Dibagian ini bisa disertai dengan bukti 
atau data pendukung untuk memperkuat pandangan atau pendapat kita agar pembaca 
percaya dengan pandangan kita tersebut. 
5. No. 7, merupakan bagian kesimpulan. Pada bagian ini penulis menyimpulkan apa 
yang telah ditulis. Penyimpulan harus sesuai dengan apa yang telah ditulis. Jagan 
membuat simpulan yang belum terulas pada paragraf sebelumnya (isi).
BAB III 
KESIMPULAN 
1. Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis 
tentang subyek tertentu. 
2. Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne, 
menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. 
Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti 
attempts atau usaha. 
3. Tipe-tipe Esai:1. Esai Deskriptif. 
2. Esai Ekspositori(Esai proses, Esai perbandingan atau klasifikasi) 
3. Esai Naratif. 
4. Esai Dokumentatif. 
4. Struktur Esai terdiri dari:Paragraf pertama berisi pengenalan topic,Paragraf kedua 
sampai kelima berisi tubuh Esai,Paragrafterakhir berisi kesimpulan. 
5. Langkah-langkah membuat Esai: 
a. Tentukan topic. 
b. Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda. 
c. Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat dan jelas. 
d. Tuliskan tubuh tesis anda. 
e. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan). 
f. Tuliskan kesimpulan. 
g. Berikan sentuhan terakhir. 
SARAN
DAFTAR PUSTAKA 
http://www.Wayankantel.com/2012/09/pengertian - esai - dan – contoh –esai – 
lengkap.html. 
Source : http://www.asmakmalaikat.comC.

MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI

  • 1.
    MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI Anggota Kelompok : NIM : 1. Avandilia Mamor Burhanudin 11.1.01.03.0029 2. Nunik Sri Lestari 11.1.01.03.0008 3. Yulia Nugraheni S 11.1.01.03.0012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2012
  • 2.
    KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumWr.Wb. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia dengan sebaik-baiknya. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri serta menuju kearah positif sepanjang hayat.sehingga pendidikan merupakan kebutuhan yang pokok dalam kehidupan dan patut untuk di perjuangkan. Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang wajib dipelajari dalam kaitannya dengan dunia pendidikan.terutama bagi mahasiswa calon guru yang mengambil program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. ESAI sangat menarik untuk pelajari dan dipahami,karena akan memberikan wawasan baru bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini sangatlah jauh dari sempurna,untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk memnyempurnakan makalah ini.Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Penyusun.
  • 3.
    DAFTAR ISI KataPengantar Daftar Isi BAB I. Pendahuluan : I. Latar Belakang II. Rumusan Masalah III. Tujuan Penulisan IV. Metode Penulisan BAB II.Pembahasan : I. Pengertian Esai II. Sejarah Esai III. Tipe-tipe Esai IV. Struktur Esai V. Langkah-langkah menulis Esai VI. Contoh Esai BAB III.Penutup. I. Kesimpulan II. Saran Daftar Pustaka.
  • 4.
    BAB I. PENDAHULUAN. I. Latar Belakang. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan Bangsa Indonesia.Bahasa Indonesia diresmikan penggunaanya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, bersamaan dengan mulai berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 sebagai hukum dasar di Indonesia. Oleh karena hal tersebut mata kuliah Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah yang sangat penting dan wajib untuk di pelajari oleh semua mahasiswa baik yang menempuh studi keguruan ataupun studi yang lainnya,karena dengan mempelajari Bahasa Indonesia kita sebagai mahasiswa diharapkan mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berkomunikasi dengan sesama mahasiswa,dengan dosen dan terhadap calon anak didiknya nanti,selain itu kita sebagai mahasiswa pasti selalu disibukkan dengan membuat suatu makalah atau yang paling utama ialah membuat Skripsi,dengan mempelajari Bahasa Indonesia dengan benar pasti kita akan bisa tahu cara-cara penulisan suatu karya ilmiah dengan baik dan benar. II. Rumusan Masalah. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penyusunan makalah ini adalah Bagaimana menulis Esai dengan benar. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan,maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi hanya pada: 1. Apakah Esai itu ? 2. Kapankah Esai dikenal di Indonesia ? 3. Ada berapakah tipe-tipe Esai ? 4. Bagaimanakah struktur Esai ? 5. Bagaimana Langkah-langkah membuat Menulis Esai ?
  • 5.
    III. Tujuan Penulisan. Tujuan penulisan ini dibagi menjadi dua,yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Tujuan khususnya : Untuk mengetahui bagaimana cara menulis Esai dengan baik dan benar. IV. Metode Penulisan. Dalam proses penyusunan makalah ini kami mengumpulkan materi-materi yang bersumber dari internet.Dengan mengambil materi-materi yang menurut kami sesuai dengan materi makalah yang ingin kami susun.
  • 6.
    BAB II. PEMBAHASAN. 1. Pengertian Esai. Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu. 2. Sejarah Esai. Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan. Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid) dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985). 3. Tipe-tipe Esai. Esai Deskriptif, Yaitu : Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang, tempat, atau benda. Bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi dari sebuah subyek. Rincian pendukung disajikan dalam urutan tertentu (kiri ke kanan, atas ke bawah, dekat ke jauh, arah jarum jam, dll). Pola pergerakan ini mencerminkan urutan rincian yang dirasakan melalui penginderaan. Esai Ekspositori, Yaitu : Esai ini menjelaskan subyek ke pembaca. Biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan, atau mendefinisikan. Urutan penjelasannya sangat bervariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori yang dibuat.Contoh: Esai proses:akan menyajikan urutan yang bersifat kronologis (berdasarkan waktu) esai yang membandingkan akan menjelaskan dengan contoh-contoh. Esai perbandingan atau klasifikasi:akan menggunakan urutan kepentingan (terpenting sampai yang tak penting, atau sebaliknya) esai sebab-akibat mungkin mengidentifikasi suatu sebab dan meramalkan akibat, atau sebaliknya, mulai dengan akibat dan mencari sebabnya. Esai Naratif : Menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan waktu. Esai persuasif bersuaha mengubah perilaku pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi/tindakan. Esai ini dapat menyatakan
  • 7.
    suatu emosi atautampak emosional. Rincian pendukung biasanya disajikan berdasarkan urutan kepentingannya. Esai Dokumentatif : Memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas tertentu. Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA, atau panduan Turabian. 4. Struktur Esai. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf: 1. Paragraf Pertama : Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik. 2. Paragraf Kedua sampai kelima : Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik. 3. Paragraf Kelima (terakhir) : Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topic yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca. 5. Langkah-langkah menulis Esai. 1. Tentukan topic. 2. Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda. 3. Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat dan jelas.. 4. Tuliskan tubuh tesis anda:  Mulailah dengan poin-poin penting.  kemudian buatlah beberapa sub topic.  Kembangkan sub topik yang telah anda buat. 5. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan). 6. Tuliskan kesimpulan. 7. Berikan sentuhan terakhir.
  • 8.
    6. Contoh Esai. Maraknya Kecelakaan Angkutan Umum .(1) Beberapa minggu terakhir ini kita “dibiasakan” dengan berita kecelakaan angkutan umum. Mengapa saya katakan “dibiasakan”? Karena memang dalam beberapa pekan terakhir ini di media cetak maupun elektronik sering sekali kita jumpai berita tentang kecelakaan angkutan umum yang celakanya kecelakaan tersebut hampir selalu memakan korban jiwa. Sangat ironis memang, angkutan umum yang seharusnya menjanjikan pelayanan jasa transportasi yang nyaman dan lebih aman malah belakangan menjadi penyumbang terbesar dalam kasus kecelakaan.(2) Sebuah akibat tentu saja ada sebabnya. Jika kita amati sedikit saja bagaimana dunia pertransportasian kita, terkhusus transportasi umum darat, tentu kita dapat melihat sebuah kenyataan yang sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak mengkhawatirkan, jika melihat kondisi alat angkut yang membawa beratus bahkan beribu nyawa setiap harinya kondisinya tidak layak? Celakanya, kondisi yang tidak layak tersebut masih dibarengi dengan perilaku sopir yang “ugal-ugalan” dan kondisi jalan yang buruk juga, sehingga peluang kecelakaan pun semakin tinggi.(3) Berbicara tentang kelayakan angkutan umum, tentu perhatian kita akan mengarah pada pengujian kelayakan kendaraan umum yang di dalam pengujian tersebut akan dinyatakan apakah kedaraan tersebut layak jalan atau tidak. Pengujian ini seharusnya menjadi wahana bagi para sopir dan atau pemilik untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada angkutan demi memberi kenyamanan dan keselamatan pada penumpang. Namun, bagai menutup bangkai, kekurangan yang jelas-jelas telah diketahui malah diusahakan dengan berbagai cara agar jangan sampai diketahui petugas penguji.Sungguh sangat miris ketika beberapa hari yang lalu saya melihat sebuah acara yang menayangkan bagaimana beberapa sopir menyiasati tes pengujian kelayakan kendaraan dengan menyewa ban dan mengganti onderdil yang sudah tidak layak hanya pada tes uji kelayakan saja. Dan setelah itu mereka memasang kembali ban dan onderdil yang sudah tidak layak tersebut. Harapan saya, semoga penggalakkan dan ketegasan pengujian kelayakkan kendaraan yang saat ini sedang ramai terjadi bukan hanya sekadar “obat penenang sementara” bagi masyarakat yang mulai “marah” pada angkutan umum dan integritas penanggung jawab keberadaan angkutan.(4) Banyak kecelakaan terjadi tidak hanya disebabkan oleh kurang layaknya kendaraan. Faktor manusia (human error) banyak berbicara di sini. Sopir adalah aktor utama yang paling bertanggung jawab atas keselamatan kendaraan. Kondisi kesehatan yang buruk, kelelahan, dan ugal-ugalan dalam berkendara telah banyak menyebabkan petaka. Lebih kompleks lagi sekarang ini alkohol dan narkoba sudah “merakyat” sehingga tidak menutup kemungkinan dan sudah banyak sopir yang ikut mengkonsumsi. Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi pemerintah dan pemilik angkutan umum untuk menindak tegas sopir-sopir yang “nakal” seperti itu. Tindakan preventif pun sepertinya harus dilakukan pemerintah dengan memberikan penyuluhan kepada para sopir agar lebih bertanggung jawab atas keselamatan penumpang dan bersih dari miras dan narkoba. (5)
  • 9.
    Terlepas dari keduamasalah di atas, tentu kita tidak dapat menafikan jika kondisi jalan yang buruk pun memberi andil yang cukup signifikan dalam maraknya kecelakaan yang belakangan ini sering terjadi. Memang tidak bisa kita pungkiri jika cuaca seperti sekarang ini telah banyak membuat kondisi aspal jalan menjadi rusak. Namun, hal tersebut jangan dijadikan sebagai sebuah pembenaran dan pemakluman akan banyaknya kondisi jalan yang buruk yang berakibat pada terjadinya kecelakaan. Pemerintah yang bertanggung jawab dalam hal ini Dinas PU seharusnya siap dan cekatan dalam menghadapi kondisi seperti ini. Jangan malah kondisi jalan yang buruk dibiarkan berlarut-larut sampai menimbulkan korban seperti yang sekarang ini terjadi.(6) Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa kondisi kendaraan umum yang tidak layak jalan, human error dari sopir, dan kondisi jalan yang buruk adalah sebuah kombinasi sempurna untuk menjelaskan berbagai kecelakaan yang akhir-akhir ini terjadi. Dan sudah selayaknya semua pihak yang bertanggung jawab akan hal tersebut bahu-membahu bekerja sama dengan penuh kesadaran agar keselamatan dan kenyamanan di jalan raya baik bagi penumpang maupun pengguna jalan lainnya dapat tercapai. Tindakkan preventif baik berupa tes uji kelayakkan angkutan umum yang jujur maupun penyuluhan kepada sopir untuk tidak mengkonsumsi miras dan narkoba demi keselamatan harus segera dilakukan dengan serius. Sanksi tegas terhadap pihak terkait yang membelot pun sudah selayaknya segera dilakukan demi keselamatan bersama. (7) Dari contoh esai diatas dapat kita ketahui bagian-bagian dari sebuah esai : 1. No.1 Judul Esai, judul merupakan nama. Jadi usahakan memberi judul sebuah tulisan dengan kata-kata yang menggambarkan keseluruhan isi tulisan. 2. No. 2 menunjukkan paragraf pendahuluan yang berisi latar belakang masalah dari penulisan esai. 3. No. 3 berisi pandangan atau pendapat penulis terhadap permasalahan yang terjadi. 4. No. 4, 5, 6 merupakan paragraf yang menjabarkan pendapat atau pandangan penulis terhadap kejadian yang diangkat menjadi esai. Dibagian ini bisa disertai dengan bukti atau data pendukung untuk memperkuat pandangan atau pendapat kita agar pembaca percaya dengan pandangan kita tersebut. 5. No. 7, merupakan bagian kesimpulan. Pada bagian ini penulis menyimpulkan apa yang telah ditulis. Penyimpulan harus sesuai dengan apa yang telah ditulis. Jagan membuat simpulan yang belum terulas pada paragraf sebelumnya (isi).
  • 10.
    BAB III KESIMPULAN 1. Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu. 2. Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. 3. Tipe-tipe Esai:1. Esai Deskriptif. 2. Esai Ekspositori(Esai proses, Esai perbandingan atau klasifikasi) 3. Esai Naratif. 4. Esai Dokumentatif. 4. Struktur Esai terdiri dari:Paragraf pertama berisi pengenalan topic,Paragraf kedua sampai kelima berisi tubuh Esai,Paragrafterakhir berisi kesimpulan. 5. Langkah-langkah membuat Esai: a. Tentukan topic. b. Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda. c. Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat dan jelas. d. Tuliskan tubuh tesis anda. e. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan). f. Tuliskan kesimpulan. g. Berikan sentuhan terakhir. SARAN
  • 11.
    DAFTAR PUSTAKA http://www.Wayankantel.com/2012/09/pengertian- esai - dan – contoh –esai – lengkap.html. Source : http://www.asmakmalaikat.comC.