Bab 11 membahas reliabilitas yang merupakan tingkat kepercayaan terhadap suatu skor. Terdapat dua jenis reliabilitas yaitu reliabilitas stabilitas yang menggunakan uji ulang untuk melihat kestabilan jawaban, dan reliabilitas ekivalensi yang menggunakan uji setara untuk melihat ekivalensi pengukuran. Koefisien reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat kecocokan antara hasil uji dan menentukan apakah al
Bab 21 membahas teori responsi butir yang menjelaskan hubungan antara kemampuan responden dan kesukaran butir. Teori ini memisahkan kemampuan responden dan kesukaran butir menjadi independen untuk meningkatkan akurasi pengukuran. Terdapat model satu, dua, dan tiga parameter yang menentukan karakteristik butir berdasarkan respon responden. Teori ini memenuhi syarat unidimensi, invarian kelompok, dan independensi lokal untuk mencapai kemand
Menurut ringkasan dokumen tersebut, validitas merupakan kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pengukuran. Terdapat beberapa jenis validitas seperti validitas isi, validitas konstruk, validitas bandingan, dan validitas prediksi yang masing-masing memiliki pengertian tersendiri. Validitas merupakan faktor penting dalam pengembangan dan penilaian suatu alat ukur.
Dokumen tersebut membahas desain penelitian kuantitatif non eksperimental, yang meliputi penelitian deskriptif, survei, perbandingan kausal, komparatif, korelasional, dan tindakan. Jenis-jenis desain penelitian kuantitatif non eksperimental tersebut bertujuan untuk menggambarkan objek penelitian sesuai fakta, mengidentifikasi hubungan antar variabel, atau memecahkan masalah tertentu tanpa manipulasi variabel bebas
Dokumen tersebut merupakan contoh hasil skoring tes CFIT pada seorang testee berusia 14 tahun 5 bulan dengan nilai raw score 32 dan skor standar 16 yang menghasilkan IQ 134.
Bab 21 membahas teori responsi butir yang menjelaskan hubungan antara kemampuan responden dan kesukaran butir. Teori ini memisahkan kemampuan responden dan kesukaran butir menjadi independen untuk meningkatkan akurasi pengukuran. Terdapat model satu, dua, dan tiga parameter yang menentukan karakteristik butir berdasarkan respon responden. Teori ini memenuhi syarat unidimensi, invarian kelompok, dan independensi lokal untuk mencapai kemand
Menurut ringkasan dokumen tersebut, validitas merupakan kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pengukuran. Terdapat beberapa jenis validitas seperti validitas isi, validitas konstruk, validitas bandingan, dan validitas prediksi yang masing-masing memiliki pengertian tersendiri. Validitas merupakan faktor penting dalam pengembangan dan penilaian suatu alat ukur.
Dokumen tersebut membahas desain penelitian kuantitatif non eksperimental, yang meliputi penelitian deskriptif, survei, perbandingan kausal, komparatif, korelasional, dan tindakan. Jenis-jenis desain penelitian kuantitatif non eksperimental tersebut bertujuan untuk menggambarkan objek penelitian sesuai fakta, mengidentifikasi hubungan antar variabel, atau memecahkan masalah tertentu tanpa manipulasi variabel bebas
Dokumen tersebut merupakan contoh hasil skoring tes CFIT pada seorang testee berusia 14 tahun 5 bulan dengan nilai raw score 32 dan skor standar 16 yang menghasilkan IQ 134.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
The document discusses the history and development of CamScanner, an app that allows users to scan documents and convert them into digital PDF or JPG files using a mobile device camera. It started as a student project in 2011 and has grown significantly since then, with over 500 million downloads worldwide to date. The app's features allow for easy scanning, file management and sharing of scanned files on mobile.
Bab 2 membahas sasaran ukur yang mencakup hakikat, komponen, bentuk, dimensi, keterukuran, dan jenis atribut yang dapat diukur. Atribut dapat berupa konstanta atau variabel, unidimensi atau multidimensi, manifes atau laten, dan jenisnya meliputi fisik, status, kemampuan, keberhasilan, dan kepribadian. Pengukuran dilakukan dengan alat ukur untuk menghasilkan data kuantitatif tentang ob
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental remaja, yang meliputi definisi kesehatan mental, ciri perkembangan psikologis remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja, kriteria remaja bermental sehat, dan cara mengatasi gangguan mental pada remaja.
Psikometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran psikologis, seperti pengembangan alat ukur psikologi seperti tes dan skala serta analisis datanya. Statistika adalah ilmu yang mempelajari pengolahan dan analisis data, terdiri atas statistika deskriptif untuk mendeskripsikan data dan statistika inferensial untuk menarik kesimpulan dari sampel ke populasi."
Dokumen tersebut membahas tentang psikologi, remaja, dan pelajar. Terdapat penjelasan mengenai definisi ketiganya beserta ciri-ciri remaja secara fisik maupun psikologis. Juga dibahas mengenai perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada masa remaja, tahap-tahap masa remaja, serta perilaku berisiko dan cara menghindarinya. Dokumen ini juga membahas tentang paradigma IPM yang terdiri dari tert
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pengukuran (psikometri) yang merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun dasar-dasar pengembangan tes yang lebih baik. Dokumen ini menjelaskan konsep pengukuran, karakteristik pengukuran dan evaluasi, tingkat hasil pengukuran, contoh skala pengukuran, serta permasalahan yang ada dalam tes psikologi.
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian sehat dan tidak sehat. Definisi kepribadian adalah karakteristik, tingkah laku, dan cara berpikir seseorang yang ditentukan oleh sistem psikofisiknya. Kepribadian sehat dicirikan oleh kemampuan menilai diri, situasi, dan prestasi secara realistik serta memiliki kontrol emosi yang baik, sedangkan kepribadian tidak sehat dicirikan oleh mudah marah, cemas, st
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Raven Progressive Matrices (RPM) adalah tes intelegensi yang dirancang oleh Dr. John Carlyr Raven pada tahun 1936 untuk mengukur kemampuan penalaran abstrak secara kultur netral. Terdapat beberapa jenis RPM yaitu SPM, CPM, dan APM yang masing-masing dirancang untuk kelompok usia tertentu dan mengukur aspek-aspek seperti daya abstraksi, berpikir logis, dan konsentrasi.
Teks tersebut membahas tentang teori perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dan teori informasi-proses. Jean Piaget membagi perkembangan kognitif manusia menjadi 4 tahapan berdasarkan skema dan adaptasi terhadap lingkungan. Teori informasi-proses melihat manusia sebagai pengelola informasi yang aktif seperti komputer, dengan memisahkan proses kognitif menjadi input, penyimpanan, dan output informasi.
Bab 12 membahas reliabilitas penilai dan pengamat dalam pengukuran. Terdapat beberapa poin penting, yaitu:
1. Penilai dan pengamat digunakan untuk menentukan skor dengan mengikuti kriteria tertentu.
2. Diperlukan kesesuaian antara hasil penilaian dan pengamatan oleh lebih dari satu penilai atau pengamat.
3. Kecocokan dapat berupa kecocokan peringkat atau kategori dan diuk
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
The document discusses the history and development of CamScanner, an app that allows users to scan documents and convert them into digital PDF or JPG files using a mobile device camera. It started as a student project in 2011 and has grown significantly since then, with over 500 million downloads worldwide to date. The app's features allow for easy scanning, file management and sharing of scanned files on mobile.
Bab 2 membahas sasaran ukur yang mencakup hakikat, komponen, bentuk, dimensi, keterukuran, dan jenis atribut yang dapat diukur. Atribut dapat berupa konstanta atau variabel, unidimensi atau multidimensi, manifes atau laten, dan jenisnya meliputi fisik, status, kemampuan, keberhasilan, dan kepribadian. Pengukuran dilakukan dengan alat ukur untuk menghasilkan data kuantitatif tentang ob
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental remaja, yang meliputi definisi kesehatan mental, ciri perkembangan psikologis remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja, kriteria remaja bermental sehat, dan cara mengatasi gangguan mental pada remaja.
Psikometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran psikologis, seperti pengembangan alat ukur psikologi seperti tes dan skala serta analisis datanya. Statistika adalah ilmu yang mempelajari pengolahan dan analisis data, terdiri atas statistika deskriptif untuk mendeskripsikan data dan statistika inferensial untuk menarik kesimpulan dari sampel ke populasi."
Dokumen tersebut membahas tentang psikologi, remaja, dan pelajar. Terdapat penjelasan mengenai definisi ketiganya beserta ciri-ciri remaja secara fisik maupun psikologis. Juga dibahas mengenai perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada masa remaja, tahap-tahap masa remaja, serta perilaku berisiko dan cara menghindarinya. Dokumen ini juga membahas tentang paradigma IPM yang terdiri dari tert
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pengukuran (psikometri) yang merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun dasar-dasar pengembangan tes yang lebih baik. Dokumen ini menjelaskan konsep pengukuran, karakteristik pengukuran dan evaluasi, tingkat hasil pengukuran, contoh skala pengukuran, serta permasalahan yang ada dalam tes psikologi.
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian sehat dan tidak sehat. Definisi kepribadian adalah karakteristik, tingkah laku, dan cara berpikir seseorang yang ditentukan oleh sistem psikofisiknya. Kepribadian sehat dicirikan oleh kemampuan menilai diri, situasi, dan prestasi secara realistik serta memiliki kontrol emosi yang baik, sedangkan kepribadian tidak sehat dicirikan oleh mudah marah, cemas, st
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Raven Progressive Matrices (RPM) adalah tes intelegensi yang dirancang oleh Dr. John Carlyr Raven pada tahun 1936 untuk mengukur kemampuan penalaran abstrak secara kultur netral. Terdapat beberapa jenis RPM yaitu SPM, CPM, dan APM yang masing-masing dirancang untuk kelompok usia tertentu dan mengukur aspek-aspek seperti daya abstraksi, berpikir logis, dan konsentrasi.
Teks tersebut membahas tentang teori perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dan teori informasi-proses. Jean Piaget membagi perkembangan kognitif manusia menjadi 4 tahapan berdasarkan skema dan adaptasi terhadap lingkungan. Teori informasi-proses melihat manusia sebagai pengelola informasi yang aktif seperti komputer, dengan memisahkan proses kognitif menjadi input, penyimpanan, dan output informasi.
Bab 12 membahas reliabilitas penilai dan pengamat dalam pengukuran. Terdapat beberapa poin penting, yaitu:
1. Penilai dan pengamat digunakan untuk menentukan skor dengan mengikuti kriteria tertentu.
2. Diperlukan kesesuaian antara hasil penilaian dan pengamatan oleh lebih dari satu penilai atau pengamat.
3. Kecocokan dapat berupa kecocokan peringkat atau kategori dan diuk
Bab 1 Pendahuluan membahas konsep-konsep dasar pengukuran psikologi seperti evaluasi, asesmen, metode pengukuran, teori pengukuran, sasaran ukur, skala ukur, alat ukur, cara pengukuran, matriks sekor, pensekoran, reliabilitas, validitas, dan karakteristik butir. Bab ini juga menjelaskan proses penyediaan alat ukur mulai dari pembuatan, uji coba, dan perbaikan.
Bab 3 membahas tentang skala ukur, yang merupakan aturan untuk mengaitkan atribut dengan bilangan. Terdapat beberapa jenis skala ukur seperti nominal, ordinal, interval, dan rasio, yang masing-masing memiliki tingkat informasi yang berbeda. Bab ini juga menjelaskan ciri-ciri skala ukur seperti nilai, sifat, dan level skalanya, yang mempengaruhi pengolahan data hasil pengukuran.
Bab 17 membahas estimasi melalui pensampelan matriks. Terdapat beberapa metode pensampelan seperti pensampelan responden, butir, dan matriks. Pensampelan matriks melibatkan penarikan sampel responden dan butir secara acak. Rancangan pensampelan matriks mempertimbangkan ukuran sampel, pengembalian, dan kelengkapan butir/responden. Metode ini digunakan untuk memperkirakan atribut responden, butir, dan program secara umum
Bab ini membahas nilai acuan norma yang digunakan untuk memberikan arti terhadap skor hasil pengukuran. Ada beberapa pendekatan untuk menentukan nilai acuan seperti pendekatan intuitif, ipsatif, kesempurnaan, dan ke kelompok norma. Nilai acuan dapat berupa angka, huruf, atau predikat. Kelompok norma dapat berupa populasi maupun sampel yang digunakan untuk menentukan tara perkembangan, tingkat, umur, dan peringkat
Bab 4 membahas alat ukur yang digunakan dalam pengukuran. Jenis alat ukur mencakup alat ukur fisik, alat ukur ujian, dan alat ukur survei. Alat ukur ujian dan survei dibuat melalui proses konstruksi atau pemilihan alat ukur jadi, dan perlu memenuhi persyaratan tertentu seperti format, bahasa, dan isi.
Bab 8 membahas nilai acuan kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah siswa sudah menguasai suatu kemampuan. Terdapat penjelasan tentang wilayah kriteria, format butir alat ukur, contoh butir, standar batas penguasaan, dan prosedur penilaian untuk menghasilkan nilai acuan kriteria berupa sudah menguasai atau belum menguasai. Juga diberikan contoh-contoh penyusunan alat ukur berdas
Bab 18 membahas karakteristik butir dalam pengukuran. Butir merupakan komponen dasar dalam alat ukur dan pengukuran. Alat ukur dibentuk melalui perakitan butir-butir berdasarkan tata cara tertentu. Setiap butir memiliki parameter seperti taraf kesukaran dan daya beda yang menunjukkan kemampuannya untuk membedakan responden.
Bab 27 membahas tentang bank butir dan perangkat ujian. Bank butir adalah kumpulan butir-butir ujian yang telah diseleksi dan dicatat kualitasnya untuk keperluan penyusunan perangkat ujian. Bank butir perlu disiapkan dengan baik melalui proses seleksi, pengembangan, dan kalibrasi butir-butir agar kualitasnya terjaga.
Bab 25 membahas pencocokan model pada teori respons butir. Ada beberapa cara untuk melakukan pencocokan model, yaitu cara statistika melalui prosedur PROX, cara pemenuhan syarat model, dan cara kecermatan pada prediksi model. Cara statistika menggunakan statistik uji-t untuk menguji kecocokan data dengan model. Cara pemenuhan syarat model menguji syarat-syarat seperti unidimensi dan independensi lokal. Cara kecermatan
Bab 16 membahas tentang sekor komposit dan seleksi. Sekor komposit merupakan gabungan dari beberapa sekor komponen, dan dapat digabung secara linier maupun nonlinier, dengan atau tanpa bobot. Bobot sekor komponen menentukan kontribusi masing-masing komponen terhadap sekor komposit. Variansi dan kovariansi sekor komponen juga mempengaruhi ciri sekor komposit khususnya peringkatnya.
Dokumen ini membahas tentang korelasi dan teknik analisis korelasi Pearson product moment. Korelasi menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Teknik Pearson product moment digunakan untuk variabel skala interval atau rasio untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan besarnya sumbangan satu variabel terhadap yang lain. Hasil korelasi akan diuji signifikasinya.
Analisis jalur digunakan untuk menguji hubungan antar variabel penelitian. Variabel penelitian meliputi kepemimpinan kepala sekolah, profesionalisme guru, kerajinan belajar murid, dan prestasi belajar. Hasil analisis menunjukkan profesionalisme guru dan kerajinan belajar berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar, sedangkan kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh tidak langsung melalui variabel lain.
Terdapat tiga tes statistik yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu Tes "t", Tes Kai Kuadrat, dan Uji Z. Tes "t" digunakan untuk menguji hipotesis nihil mengenai perbedaan rata-rata dua sampel. Contoh penggunaan Tes "t" untuk menguji apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode baru mengajar. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan uji kai kuadrat untuk menguji perbedaan frekuensi antara data yang diamati dengan yang diharapkan secara teoritis. Metode kai kuadrat digunakan untuk menganalisis beberapa contoh, termasuk pendapat staf pengajar tentang sistem kredit semester dan sikap pegawai terhadap pemotongan gaji. Dokumen ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan
Dokumen ini membahas tentang uji Z, yaitu salah satu uji statistika yang menggunakan distribusi normal. Uji Z digunakan untuk menguji hipotesis dengan sampel besar dan varians yang diketahui. Dokumen ini menjelaskan pengertian, kriteria penggunaan, rumus, dan contoh soal uji Z dua pihak dan satu pihak beserta analisisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang uji persyaratan data untuk analisis varian, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Secara khusus membahas tentang pengertian dan teknik uji normalitas dengan menggunakan teknik Shapiro-Wilk beserta contoh penyelesaiannya, serta pengertian dan teknik uji homogenitas menggunakan uji Fisher.
Teks tersebut membahas tentang landasan sosiologi pendidikan di Indonesia. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan bahwa pendidikan di Indonesia didasarkan pada pendekatan integralistik dimana setiap anggota masyarakat saling terkait dan berhubungan erat untuk mencapai tujuan bersama. Teks tersebut juga membahas ruang lingkup kajian sosiologi pendidikan yaitu hubungan antara sistem pendidikan dengan aspek masyarak
1. Dokumen tersebut membahas tentang aliran pendidikan progresivisme, yang muncul pada abad ke-19 di Amerika Serikat. Aliran ini menekankan pendidikan berpusat pada peserta didik dan pengalaman belajar mereka.
2. Prinsip-prinsip progresivisme antara lain melihat pendidikan sebagai bagian dari kehidupan, berkaitan dengan minat peserta didik, dan belajar melalui pemecahan masalah. Kurikulum progresivisme
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
7. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Validasi Tidak Silang dan Silang
• Reliabilitas cenderung sangat tinggi pada validasi
tidak silang dibandingkan dengan reliabilitas pada
validasi silang karena responden sudah pernah
mengalami alat ukur itu
• Cara yang baik adalah menggunakan validasi
silang
• Makin banyak kali perbaikan alat ukur makin
banyak kali uji coba sehingga makin banyak
responden setara lain yang diperlukan pada
konstruksi alat ukur
• Konstruksi alat ukur yang betul baik adalah usaha
yang cukup lama (dan memerlukan banyak biaya)
apa lagi kalau responden terletak di wilayah yang
berbeda-beda (untuk kerepresentatifan)
9. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
6. Koefisien Reliabilitas
• Indeks reliabilitas menggunakan simpangan baku
sekor tulen T dan sekor amatan A; sekor tulen tidak
diketahui, sehingga cara ini tidak praktis
• Koefisien reliabilitas menggunakan variansi sekor
tulen T dan sekor amatan A atau menggunakan
variansi sekor keliru K dan sekor amatan A
• Namun koefisien reliabilitas juga menggunakan
koefisien korelasi di antara dua sekor (berasal dari
kesamaan atau kesetaraan pada alat ukur),
sehingga cara ini praktis dan banyak digunakan
• Ada banyak macam koefisien reliabilitas
bergantung kepada cara menggunakan kesamaan
atau kesetaraan pada alat ukur
• Dapat dianggap bahwa koefisien reliabilitas adalah
koefisien korelasi dengan dirinya sendiri
19. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Persyaratan
• Pasangan butir harus betul-betul setara
• Untuk menyederhanakan rumus koefisien reliabilitas
(Spearman-Brown), variansi subsekor harus
homogen (variansi sama)
Perhitungan Pertama
• Koefisien korelasi subsekor (nomor urut ganjil dan
nomor urut genap) menghasilkan
Koefisien korelasi paruh-paruh rpp
• Karena baru mencakup subsekor (separuh sekor),
perhitungan koefisien reliabilitas perlu dilanjutkan
dengan perhitungan kedua untuk seluruh sekor
melalui
s
2
T ganjil genap
( )
A ganjil genap
r s
= = +
2
2
T
2
( )
A
AA
+
s
s
30. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Pembahasan
• Pada reliabilitas ini, ukur dan ukur setara disatukan
di dalam satu alat ukur sehingga separuh alat ukur
adalah ukur dan separuh lagi adalah ukur satara
• Karena itu diperlukan syarat kedua pilahan itu
harus setara sepasang demi sepasang serta
variansi mereka harus sama
• Karena korelasi di antara pilahan baru mencakup
separuh sekor, maka koefisien reliabilitas perlu
mencakup korelasi seluruh sekor
• Komposisi butir sudah mulai diperhatikan, boleh
apa saja dengan sasaran yang tidak perlu sama,
asal terjadi berpasangan
• Misal:
Butir 1 dan 2 tentang matematika
Butir 3 dan 4 tentang biologi
Butir 5 dan 6 tentang bahasa
. . .
42. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Pembahasan
• Alat ukur terdiri atas L pilahan dan semua pilahan
adalah setara serta memiliki variansi yang sama
• Kesetaraan dapat dicapai dengan membuat nomor
urut butir yang sama pada semua pilahan adalah
setara. Semua butir nomor 1 pada semua pilahan
adalah setara. Demikian pula dengan butir nomor
2, 3, dan seterusnya.
• Selain kesetaraan butir ini, komposisi butir boleh
apa saja
• Misal:
Semua butir nomor 1 tentang matematika
Semua butir nomor 2 tentang biologi
Semua butir nomor 3 tentang bahasa
. . .
• Perpanjangan alat ukur seperti ini meningkatkan
koefisien reliabilitas (diramalkan melalui rumus)
44. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
• Pasangan pada setiap pilah paruh adalah setara
serta variansi kedua paruhan adalah sama
• Karena semua kombinasi pilah paruh digunakan,
maka semua butir harus setara. Semua butir setara
sehingga dikenal sebagai konsistensi internal
• Koefisien reliabilitas dari semua pilah paruhan
direratakan menghasilkan koefisien reliabilitas
konsistensi internal
• Di sini dibicarakan dua macam koefisien reliabilitas
konsistensi internal yakni
Koefisien reliabilitas alpha Cronbach
Koefisien reliabilitas Kuder-Richardson
52. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
-----------------------------------------------------------------------------
3. Koefisien Reliabilitas Konsistensi Internal (Kuder-
Richardson 20)
Dalam hal sekor adalah dikotomi, maka variansi
butir dapat disederhanakan menjadi
s2
i = piqi atau Σs2
i = Σpiqi
Dengan ketentuan bahwa semua butir adalah
setara, koefisien reliabilitas (Kuder-Richardson 20)
menjadi
p q
s
-å
r A i i
N
= -
20 1 2
A
2
KR
N
s
-
Notasi 20 pada KR-20 adalah rumus ke-20 di
dalam artikel mereka
Pada dasarnya, koefisien reliabilitas KR-20 sama
dengan koefisien reliabilitas alpha Cronbach
Koefisien reliabilitas KR-20 lebih dahulu ditemukan
daripada koefisien reliabilitas alpha Cronbach
56. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Pembahasan
a. Ciri Koefisien Reliabilitas KR-20
Pada koefisien reliabilitas Kuder-Richardson 20,
seperti halnya pada koefisien reliabilitas alpha
Cronbach, semua butir di dalam alat ukur
supaya setara
Dari Bab 10, diketahui bahwa
å å
A i i ij s 2 p q 2 s
i <
j
- =
sehingga jika interkorelasi di antara butir adalah
rendah karena butir kurang setara maka
koefisien reliabilitas Kuder-Richardson 20 juga
rendah
Karena itu, koefisien reliabilitas Kuder-
Richardson 20 dikenal juga sebagai koefisien
reliabilitas batas bawah (lower bound)
59. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Tampak pada contoh 19 bahwa koefisien reliabilitas
KR-21 lebih rendah daripada koefisien reliabilitas
KR-20
Karena melalui rerata maka rumus koefisien
reliabilitas KR-21 kurang teliti jika dibandingkan
dengan rumus koefisien reliabilitas KR-20
Dengan adanya kalkulator elektronik, maka
sebaiknya kita menggunakan rumus koefisien
reliabilitas KR-20
Sekalipun demikian, untuk meningkatkan ketelitian
pada rumus koefisien reliabilitas KR-21, Pamela
Wilson, Steven M. Downing, dan Robert Ebel
memperbaiki rumus koefisien reliabilitas KR-21
Di dalam tulisan mereka berjudul “An Empirical
Adjustment of the Kuder-Richardson 21 Reliability
Coefficient to Better Estimate the Kuder-Richardson
20 Coefficient” unpublished manuscript, 1977
84. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 28
Misalkan r11 = 0,86 dan r22 = 0,80 maka untuk
berbagai harga koefisien korelasi di antara sekor 1
dan sekor 2, koefisien reliabilitas gabungan sekor
adalah
r12 rrel
1,0 0,89
0,8 0,88 Makin tinggi koefisien
0,6 0,87 korelasi r12 makin tinggi
0,4 0,86 koefisien reliabilitas gabungan
0,2 0,85 rrel
0,0 0,83
Pembahasan
Makin tinggi korelasi di antara sekor makin setara
kedua sekor itu sehingga seolah-olah alat ukur
diperpanjang dengan akibat peningkatan koefisien
reliabilitas (lihat pilah L Spearman-Brown)
85. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
b. Gabungan k Sekor
Gabungan dua sekor kita perluas menjadi
gabungan k sekor
Koefisien reliabilitas meningkat menurut rumus
berikut
k k
( )
r = - -
r
1 11
2
k k k
( )
+ -
r
12
rerata koefisien reliabilitas
rerata koefisien korelasi
rel
=
=
r
11
r
12
Peningkatan koefisien reliabilitas gabungan sekor
bergantung kepada besar kecilnya rerata koefisien
korelasi di antara mereka
Makin tinggi rerata koefisien korelasi makin tinggi
pula koefisien reliabilitas gabungan sekor karena
seolah-olah alat ukur diperpanjang