Sistem Informasi Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Keanggotaan adalah proyek pengembangan aplikasi untuk mengelola data tenaga ahli, staf administrasi, dan staf khusus pimpinan DPR agar prosesnya menjadi lebih cepat, mudah, akurat dan efisien seiring tuntutan parlemen modern berbasis teknologi informasi. Proyek ini akan menghasilkan dokumen SDPLN, SRS, SAD, dan test plan serta dijadwalkan selesai pada 31 Juni
1. FOR INTERNAL USE ONLY
Project Charter
PENGEMBANGAN APLIKASI SITANANG (SISTEM INFORMASI
TENAGA AHLI DAN STAF ADMINISTRASI ANGGOTA)
KELAS: Manajemen Proyek Perangkat Lunak D
05111640000056 Aguel Satria Wijaya
05111640000059 Firman Maulana
05111640000071 Ganendra Afrasya
05111640000109 Edwin Hartoyo
Dosen:
Fajar Baskoro S.Kom., MT.
Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya
2019
PAGE 1
PROJECTCHARTER
2. FOR INTERNAL USE ONLY
PROJECT CHARTER
PROJECT NAME
Sistem Informasi Tenaga Ahli dan Staf
Administrasi Keanggotaan
PROJECT NUMBER
PRPL/2017/X/02
DATE
25 March 2017
REVISION NUMBER
1.0
1. Project Description and Goals
Bagian ini menjelaskan kebutuhan bisnis, kepentingan dan masalah dari proyek,misalnya sampai pada justifikasi
project karena kebutuhan organisasi, kebutuhan customer, peningkatan teknologi, kebutuhan kebijakan, tujuan
saving cost, maupun improvement process.
PAGE 2
PROJECTCHARTER
3. FOR INTERNAL USE ONLY
Dalam membangun bangsa dan negara, kekuasaan negara tidak dapat
didominasi oleh satu kekuasaan politik saja, tetapi harus terpisah melalui
lembaga-lembaga negara yang berbeda, yaitu Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif.
Dengan pemisahan kekuasaan ini merupakan suatu cara pembagian dalam
pemerintahan agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan, antara legislatif, eksekutif dan
yudikatif. Dengan terpisahnya 3 kekuasaan yang berbeda tersebut, diharapkan jalannya
pemerintahan negara tidak timpang, terhindar dari korupsi oleh satu lembaga, dan akan
memunculkan mekanisme saling koreksi namun tidak dapat saling menjatuhkan.
Seiring dengan tuntutan perkembangan bangsa dan negara peraturan
perundang-undangan untuk mengatur pemerintahan tersebut juga telah disesuaikan,
diantaranya merubah undang-undang politik, yaitu Undang-Undang No. 17 Tahun 2014
tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Dari perubahan undang-undang tersebut, DPR diarahkan menjadi Parlemen
Modern, yaitu terciptanya tata kelola dan sarana yang lebih baik sesuai dengan tuntutan
dan perkembangan masyarakat, termasuk tuntutan perkembangan teknologi informasi.
Sebagai Parlemen Modern, DPR dalam proses pengambilan keputusan dan kegiatan
DPR (Anggota dan Alat Kelengkapan DPR/AKD) harus transparan.
Untuk menjalankan tugas dan fungsinya maupun kegiatannya berbasis teknologi
informasi yaitu :
● TV Parlemen sebagai sarana menginformasikan/mempublikasikan kegiatan DPR.
● Pengembagan web DPR sebagai sumber informasi masyarakat tentang DPR.
● Pengembangan sosial media sebagai sarana komunikasi antara masyarakat
dengan DPR.
● Pengembangan berbagai aplikasi disesuaikan dengan tuntutan perkembangan
teknologi informasi.
Perubahan Konstitusi dan Peraturan Perundangan-undangan menuntut DPR
mengubah organisasi sistem pendukungnya, yaitu semula hanya Sekretariat Jenderal
DPR, sekarang berubah menjadi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang
ditetapkan dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia No. 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan
Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2016. Untuk memberikan dukungan Sekretariat Jendeal dan
Badan Keahlian DPR RI kepada DPR telah disusun suatu rencana strategis berdasarkan
Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI No. 539/SEKJEN/2016 tentang Perubahan Atas
Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI No. 1266/SEKJEN/2014, Sekretariat Jenderal
PAGE 3
PROJECTCHARTER
4. FOR INTERNAL USE ONLY
dan Badan Keahlian DPR memiliki visi dan misi yang merupakan gambaran keadaan
organisasi yang ingin dicapai pada masa mendatang
Adapun Visi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI adalah
Terwujudnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang profesional, andal,
transparan, dan akuntabel dalam mendukung fungsi DPR. Sedangkan Misinya adalah :
1. Meningkatkan tata kelola administrasi dan persidangan yang
profesional, andal, transparan, dan akuntabel;
2. Memperkuat peran keahlian yang profesional, andal, transparan, dan
akuntabel.
Penguatan DPR RI juga didukung oleh Tenaga Ahli Alat Kelengkapan Dewan
(AKD), Tenaga Ahli Anggota, Tenaga Ahli Fraksi, Staf Administrasi Anggota, Staf Khusus
Pimpinan Dewan dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil (PNPNS) lainnya untuk
mendukung terwujudnya parlemen modern berbasis teknologi informasi yang dikelola
oleh Bagian Tata Usaha Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Anggota (TU TA dan SAA).
Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pengambilan keputusan akan
meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan. Untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan untuk
meningkatkan layanan publik yang efektif dan efisien, maka Sekretariat Jenderal dan
Badan Keahlian DPR RI dalam mengelola Tenaga Ahli, Staf Administrasi Anggota dan
Staf Khusus Pimpinan Dewan menerapkan aplikasi SITANANG (Sistem Informasi
Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Anggota) yang ditangani oleh Bagian Tata Usaha
Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Anggota dibawah koordinasi Biro Kesekretariatan
Pimpinan dan Deputi Bidang Persidangan. Oleh karena itu tuntutan perubahan terhadap
dukungan Biro Kesekretariatan Pimpinan berdasarkan Peraturan Sekretaris Jenderal
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tersebut semakin
bertambah, yaitu menyelenggarakan pengelolaan administrasi dan pelayanan Tenaga
Ahli, Staf Administrasi Anggota, Staf Khusus Pimpinan Dewan dan Pegawai Non
Pegawai Negeri Sipil lebih cepat, mudah, akurat dan efisien.
PAGE 4
PROJECTCHARTER
5. FOR INTERNAL USE ONLY
2. Risks
Bagian ini menjelaskan resiko-resiko yang mungkin terjadi dalam pengerjaan proyek.
Risiko dari Sistem Informasi Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Keanggotaan ini
telah diidentifikasi. Manajer proyek akan menentukan dan menerapkan mitigasi risiko
yang diperlukan strategi penghindaran / sesuai untuk meminimalkan kemungkinan risiko
tersebut:
1. Terjadinya kebocoran data.
2. Terjadinya kelambatan pemrosesan data jika jumlah yang mendaftar banyak
3. Terjadinya kepalsuan data akibat kesalahan manusia pada saat entry data.
3. Deliverables
Bagian ini menjelaskan dokumen-dokumen yang akan diberikan,meliputi: SDPLN, SRS, SAD, test plan dan user
documentation serta hasil dari perencanaan.
SDPLN (Software Development Plan)
1. Pengenalan dokumen
2. Gambaran umum proyek
3. Struktur anggota
4. Timeline pengerjaan
SRS (Software Requirements Specification)
1. Kebutuhan fungsionalitas
2. Kebutuhan non-fungsionalitas
3. Kebutuhan antar muka
SAD (Software Architecture Development)
1. Architectural representation
2. Architectural goalsand constraints
3. Use-case view
4. Logical view
TSTPLN (Test Plan)
1. Komponen perangkat lunak
2. Daftar persyaratan kebutuhan
3. Strategi pengujian
4. Identifikasi kebutuhan yang diperlukan
PAGE 5
PROJECTCHARTER
6. FOR INTERNAL USE ONLY
4. Scope Definition
Bagian ini menjelaskan ruang lingkup proyek, misalnya spesifikasi fungsi dari proyek.
Batasan dari proyek ini adalah:
- Penyimpanan data kepegawaian
- Penyimpanan data staf
- Pembuatan akun pengurus
Kebutuhan fungsional yang harus ada dalam sistem yang akan dibuat ini adalah
sebagai berikut:
- Sistem harus dapat mencari informasi yang dibutuhkan
- Sistem harus dapat mempermudah dan melayani pendaftaran dan validasi
keanggotaan.
- Sistem harus dapat menangani dan membuat laporan kepengurusan
- Sistem harus dapat mempermudah pengurus dalam memproses dan
melakukan kegiatan secara transparan, jelas, cepat, tepat, dan akurat.
Kebutuhan nonfungsional yang harus ada dalam sistem yang akan dibuat ini
adalah sebagai berikut:
PAGE 6
PROJECTCHARTER
7. FOR INTERNAL USE ONLY
Berdasarkan perfomancenya, sistem diharapkan dapat mempersingkat waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. Semakin sedikit waktu yang
dibutuhkan, semakin besar troughput yang dapat dihasilkan. Peningkatan kecepatan dan
troughput ini diharapkan dapat terjadi pada semua proses/pekerjaan. Besarnya
peningkatan ini tergantung pada jenis proses/pekerjaannya.
Sistem yang baru juga diharapkan dapat mencegah terjadinya redundancy data
dan dapat menjaga akurasi dan konsistensi data. Akurasi dan konsistensi data sangat
dibutuhkan untuk mencegah adanya kesalahan penginputan data tamu dan pengolahan
data transaksi. Akurasi data dapat dijaga dengan meminimalisasi terjadinya kesalahan
dalam pencatatan, sedangkan konsistensi dapat dijaga dengan perancangan dan
implementasi database yang baik.
Sistem dapat mempermudah dalam penambilan keputusan oleh pihak
manajemen tingkat atas dalam waktu yang cepat. Untuk meningkatkan reliabilitas
sistem, sistem diharapkan memiliki backup data. Backup data ini terutama dibutuhkan
jika server down, misalnya karena matinya aliran listrik. Dengan adanya backup data ini
akses data tidak akan terhenti apabila server down. Selain itu, sistem juga dapat menjaga
keamanan data-data yang disimpan, terutama untuk data-data yang bersifat
confidential.
Kebutuhan dari segi efisiensi yaitu sistem diharapkan dapat mempercepat dalam
pengaksesan data dan mempermudah pihak anggota dalam mengetahui kondisi
akunnya dalam koperasi dan proses yang harus dikerjakan.
PAGE 7
PROJECTCHARTER
8. FOR INTERNAL USE ONLY
5. Project Milestones
Bagian ini menjelaskan gambaran umum jadwal proyek yang akan dikerjakan.
Summary Milestone Schedule – List key project milestones relative to project start.
Project Milestone Target Date
(dd/mm/yyyy)
Planning 01/05/2017
Agile Development 1 10/05/2017
Testing 1 12/05/2017
Agile Development 2 21/05/2017
Testing 2 23/05/2017
Agile Development 3 01/06/2017
Testing 3 03/06/2017
Agile Development 4 12/06/2017
Testing 4 14/06/2017
Agile Development 5 23/06/2017
Final Testing 31/06/2017
6. Budget Summary
Bagian ini menjelaskan pembiayaan proyek secara ringkas.
PAGE 8
PROJECTCHARTER
9. FOR INTERNAL USE ONLY
PROJECT COMPONENT COMPONENT COST
Analisis Kebutuhan Rp 5.000.000
Desain dan Implementasi Sistem Rp 125.500.000
Biaya Lisensi Rp 20.000.000
Training Aplikasi Rp 10.000.000
Biaya Dokumentasi Rp 5.000.000
Total Rp 165.500.000
7. Assumptions, Constraints & Dependencies
Bagian ini menjelaskan hal-hal yang mendukung sistem, batasan, dan ketergantungannya dengan sistem yang lain (jika
ada).
Asumsi-asumsi dari proyek ini adalah:
1. Analisis kebutuhan dilakukan di tahap perencanaan.
2. Alur Pembayaran honorarium telah diatur sesuai peraturan yang sudah ada.
Batasan-batasan untuk sistem ini, antara lain :
1. Admin bisa melihat laporan dan biodata.
2. Admin bisa melakukan insert, update, dan delete data.
3. Hanya pengguna terdaftar yang bisa melihat datanya sendiri.
4. Laporan harus berbentuk file excel.
Dependensi :
1. Aplikasi ini berjalan sebagai web service.
2. Database yang digunakan adalah RDBMS MariaDB.
3. Arsitektur yang digunakan adalah Service Oriented Architecture (SOA)
4. Aplikasi terintegrasi dengan SAS.
PAGE 9
PROJECTCHARTER
10. FOR INTERNAL USE ONLY
8. Project Organizational Structure
Bagian ini berisikan daftar anggota team/kelompok beserta fungsi dan tugas-tugasnya di dalam team/kelompok project ini.
FUNCTION NAME ROLE
Project Manager Zizi Halim
1. Menjadwalkan pelaksanaan dan manajemen proyek.
2. Memantau kinerja proyek pelaksanaan dari analisis
sampai implementasi.
3. Membuat dokumen SDPLN yang mendefinisikan rencana
proyek.
System Analyst Aguel Satria
1. Menganalisa proses bisnis dalam koperasi.
2. Mendefinisikan prosedur yang ada dalam sistem.
3. Membuat dokumen flow, sistem flow.
4. Membuat dokumen SRS yang mendefinisikan spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak.
System Design Ganendra Afrasya
1. Membuat rancangan sistem dengan HIPO dan DFD.
2. Membuat basis data dan ERD (Entity Relational Diagram).
3. Membuat dokumen SAD yang mendefinisikan arsitektur
sistem.
Programmer Firman Maulana
1. Membuat aplikasi yang telah dirancang dan direncanakan.
2. Mencoba aplikasi sebelum diluncurkan.
3. Mendokumentasikan kegunaan setiap fitur yang telah
dibuat.
Programmer Edwin Hartoyo
PAGE 10
PROJECTCHARTER
11. FOR INTERNAL USE ONLY
9. Project Authorization
Bagian ini berisikan persetujuan/otorisasi project yang disahkan oleh project manager dan project sponsor.
APPROVED BY:
KEPALA BIRO KESEKRETARIATAN KEPEMIMPINAN
Y.O.I. TAHAPARI, SH, M.Si
DATE
01 March 2017
PAGE 11
PROJECTCHARTER