Sistem Informasi Pelacakan Pengiriman Barang Blibli.com bertujuan untuk memfasilitasi pelanggan melacak lokasi dan kondisi barang yang dikirim melalui layanan pengiriman Blibli. Proyek ini akan mengembangkan sistem yang dapat menyimpan dan menampilkan data pelacakan barang serta biaya pengiriman. Proyek dijadwalkan selesai pada 5 Juli 2018 dengan anggaran Rp41,5 juta.
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Project charter
1. Project Charter
Project Name : Sistem Informasi Pelacakan Pengiriman Barang Blibli.com
Date : 05/04/2018
Project Number : SIPP/2018/04/SRS-01
Revision Number : 1.0
1. Project Description and Goal
Jasa pengiriman barang adalah salah satu fasilitas yang sangat
dibutuhkan untuk pengiriman barang antara lokasi yang berjauhan. Hal ini sangat
berguna bagi masyarakat karena dapat membantu dalam proses bisnis dan jasa
lainnya. Pengiriman barang ke tempat yang jauh dan waktu yang relatif lama
membuat estimasi dari pengiriman barang menjadi tidak dapat ditebak, maka dari
itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat melakukan tracking atau pelacakan pada
barang yang sedang dikirimkan agar pelanggan yang mengirim dan menerima
barang dapat mengetahui lokasi dari barang dan kapan kemungkinan barang
akan sampai pada tujuan. Dengan adanya sistem informasi tersebut,
kemungkinan barang hilang atau terlambat datang dapat diketahui dengan
mudah, hanya dengan menginputkan nomor resi dari paket yang dikirimkan,
pengguna dapat mengetahui lokasi dan kondisi barang yang ditunggu.
2. Risk
Resika dari sistem pelacakan pengiriman barang ini telah dapat diidentifikasi.
Manajer proyek akan menentukan dan menerapkan manajemen risiko yang
diperlukan dan strategi penghindaran yang sesuai untuk meminimalisir risiko yang
ada:
1. Terjadinya kesalahan Data akibat salah Entry
2. Terjadinya bug yang menyebabkan aplikasi tidak berjalan dengan semestinya
3. Hilangnya sinyal GPS saat melakukan tracking
4. Menyebabkan kebingungan dalam mengatur traffic tracking ketika server
mati.
5. Kemungkinan rusaknya barang ketika dalam proses pengiriman.
6. Kesalahan dalam mengirim barang ke alamat yang tidak sesuai.
3. Deliverables
Penjelasan dokumen ini meliputi SDPLN (Software Development Plan), SRS (Software
Requirement Specification), SAD (Software Architecture Development), TSTPLN (Test Plan)
dan User Documentation serta hasil dari perencanaan.
SDPLN yang menjelaskan secara umum dan global mengenai rancangan
Sistem Informasi yang akan dibuat. Rancangan sistem tersebut meliputi perkenalan
2. dokumen, gambaran umum proyek, struktur anggpta dalam tim proyek, proses
manajemen, rencana proses secara teknik, rencana proses yang mendukung serta
rencana tambahan.
SRS menjelaskan berbagai macam kebutuhan pembuatan produk, yaitu
kebutuh
an spesifik yang terdiri dari kebutuhan fungsionalitas, termasuk didalamnya
input, proses, dan output dari produk dan non-fungsionalitas. Kebutuhan antar muka
juga digambarkan dengan jelas di dalam dokumen ini, terdiri dari kebutuhan antar
pengguna, antar hardware yang menjelaskan kebutuhan yang harus ada untuk
menjalankan atau mengoperasikan aplikasi sistem, kebutuhan antar software yang
menjelaskan bagaimana cara pengguna berinteraksi dengan sistem, dan kebutuhan
antar komunikasi.
SAD menjelaskan tentang arsitektur proyek perangkat lunak yang akan
dikerjakan. Dokumen ini diantaranya berisi tentang Overview dari dokumen ini
sendiri, Architectural Representation, Architectural Goalsand Constraints, Use-Case
View atau representasi fungsionalitas dari proses, dan Logical View.
TSTPLN melingkupi tujuan-tujuan identifikasi informasi proyek dan komponen
perangkat lunaknya, daftar persyaratan yang diujikan untuk testing,
merekomendasikan dan menjelaskan strategi pengujian yang akan digunakan,
identifikasi kebutuhan yang diperlukan, serta daftar lampiran terkait.
4. Scope Definition
Batasan Proyek Ini Adalah:
1. Tidak membahas tentang penggajian pembuat aplikasi
2. Tidak membahas tentang barang yang dikirim penyedia jasa
3. Tidak membahas penggunaan aplikasi oleh penyedia jasa
4. Tidak membahas marketing perusahaan
Kebutuhan Fungsional yang harus ada dalam sistem yang akan dibuat ini adalah
sebagai berikut:
1. Sistem dapat menyimpan data pelacakan barang yang belum, sedang, dan akan
diproses.
2. Sistem dapat memudahkan proses pelacakan terahadap armada dan barang yang
dikirim.
3. Sistem dapat menampilkan tarif biaya paket untuk untuk pengiriman barang yang
dipesan menggunakan jasa pengiriman barang.
4. Sistem dapat menampilkan letak keberadaan barang kiriman ketika pelanggan
memasukkan nomor resi.
Kebutuhan non Fungsional adalah kebutuhan tambahan yang tidak memiliki
input, proses dan output. Namun demikian, kebutuhan nonfungsional ini sebaiknya
dipenuhi, Karena akan sangat memnentukan apakah sistem ini akan digunakan
pengguna atau tidak.
Kebutuhan non-fungsional berdasarkan information dari PIECES framework
adalah terintegrasinya data. Sistem yang baru juga diharapkan dapat mencegah
terjadinya redundancy data dan dapat menjaga akurasi dan konsistensi data. Akurasi
dan konsistensi data sangat dibutuhkan untuk mencegah adanya kesalahan
penginputan data barang dan lokasi armada. Akurasi data dapat dijaga dengan
meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam pencatatan, sedangkan konsistensi
dapat dijaga dengan perancangan dan implementasi database yang baik.
5. Project Milestones
3. a. Dimulainya Proyek : 6 April 2018
b. Penyelesaian Analisa : 10 April 2018
c. Desain Solusi : 15 April 2018
d. Pembuatan Prototype : 30 April 2018
e. Testing dan Feedback : 1 Mei 2018
d. Pengerjaan software : 2 Mei 2018
e. Testing : 2 Juli 2018
f. Instalasi dan tutorial : 3 Juli 2018
g. Proyek Berakhir : 5 Juli 2018
6. Budget Summary
Project Component Component Cost
Survey dan Analisa Rp 4.000.000,-
Desain dan Implementasi Sistem Rp 21.000.000,-
Training Aplikasi Rp 3.500.000,-
Biaya Lisensi Rp 7.500.000,-
Biaya Dokumentasi Rp 5.500.000,-
Total Rp 41.500.000,-
7. Assumptions, Constraints & Dependencies
Asusmsi Proyek ini adalah:
1. Survey dilakukan selama 5 hari kerja dalam seminggu (hari sabtu dan minggu tidak
termasuk)
2. Biaya sudah masuk ke dalam kas proyek sebesar 50% dari keseluruhan sebelum
proyek dimulai
Batasan sistem adalah:
1. User hanya dapat melihat lokasi dan barangnya saja
2. Admin dapat melihat lokasi dan semua barang yang ada didalam, serta melakukan
Create, Update, Delete.
4. 8. Project Organizational Structure
Function Name Role
Project
Leader
Dias Adhi
Pratama
- Menjadwalkan
pelaksanaan
proyek
- Memantau
kinerja
pengerjaan proyek
- Membuat
dokumen
SDPLN
Front end
Programmer
Faturochaman
Pranacahya
- Membuat
tampilan
aplikasi
- Membuat desain
user interfaces
Back end
Programmer
Arya Wiranata - Membuat
database
sistem
- Membuat logic
sistem
9. Project Authorization
Approved By : Project Manager
Dias Adhi Pratama
Date :
5 Maret 2018
Approved By : Project Sponsor
PT.Pranacahya
Date :
5 Maret 2018