Proyek ini bertujuan untuk membangun aplikasi berbasis android yang dapat menghubungkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk melaporkan keluhan dan memberikan masukan. Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah aliran informasi dan pelayanan antara masyarakat dan pemerintah daerah. Proyek ini akan menghasilkan dokumen perencanaan, desain sistem, implementasi aplikasi, dan pelatihan pengguna.
1. Project Charter
A. Project Name
Lapor!
B. Project Number
742/B/2018/04/IV/01-01
C. Date
09 April 24, 2018
D. Revision Number
1.0
E. Project Description and Goals
Perkembangan teknologi informasi dalam era sekarang ini menghadirkan suatu kebiasaan baru
bagi masyarakat. Masyarakat lebih senang menggunakan smartphone atau telepon pintar
dalam aktivitas mereka sehari-hari. Perangkat ini dapat digunakan dengan mudah oleh
berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua karena caranya yang sangat
mudah, user friendly, dan interaksi yang menarik. Bahkan smartphone juga menjadi media
yang efektif untuk penyebarluasan informasi.
Keberhasilan pembangunan di suatu wilayah sangat tergantung dari peran aktif masyarakatnya,
serta adanya hubungan yang harmonis antara pemerintah daerah dan masyarakat. Sinergi
antara masyarakat dengan pemerintah daerah akan memaksimalkan potensi suatu wilayah dan
berdampak pada kemajuan daerah tersebut.
Dengan membuat layanan berbasis pada aplikasi android akan menjadi 'jembatan penghubung'
antara masyarakat dan pemda. Pemda bisa dengan mudah memahami persoalan yang ada di
masyarakat dan masyarakat bisa mendapat pelayanan yang cepat dan baik. Keluhan atau usulan
masyarakat dengan cepat didengar pemda dan tentunya pemda beserta jajarannya lebih mudah
melakukan pekerjaannya karena problem-nya jelas dan siapa yang bertanggungjawab untuk
menyelesaikan masalah juga jelas. Evaluasi untuk kinerja masing-masing SKPD, Lurah atau
2. Camat lebih mudal dilakukan dan tidak ada lagi saling lempar kesalahan. Tentunya ini akan
memudahkan tugas Bupati untuk melayani masyarakatnya tanpa dibatasi waktu dan jarak.
Aplikasi yang dibuat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan pemerintah
daerah diantaranya:
1. Setiap masyarakat bisa berperan aktif untuk memajukan daerahnya, mulai dari usulan
sampai monitoring program.
2. Masyarakat lebih cepat menyampaikan keluhan atau masukan kepada pemda, sehingga
layanan ke masyarakat jadi lebih baik.
3. Pemerintah daerah bisa mengetahui secara cepat permasalahan di wilayahnya dan segera
mencari solusinya.
4. Pemda bisa memetakan secara cepat jenis-jenis permasalahan di wilayahnya secara real
time.
5. Pemda bisa lebih dekat dengan warga dan pelayanan ke masyarakat bisa lebih maksimal.
6. Pemda lebih mudah merencanakan program-program yang langsung dibutuhkan
masyarakat.
7. Pemda bisa memantau kinerja SKPD, lurah maupun camat di seluruh wilayah kabupaten.
8. Pemda dengan mudah melakukan evaluasi untuk setiap personil di SKPD, lurah maupun
camat berdasakan masukan langsung dari masyarakat.
F. Risk
Resiko dari aplikasi single windows ini telah di identifikasi. Manajer proyek akan menentukan
dan menerapkan strategi apa yang sekiranya diperlukan untuk meminimlakan atau
menghindari kemungkinan resiko-resiko tersebut:
Adanya informasi yang tidak lengkap dan valid akibat human entry pada saat
melakukan input data
Tidak berfungsinya beberapa fitur karena bergantung pada aplikasi lain
Melebarnya ruang lingkup proyek
G. Deriverables
3. Penjelasan dokumen ini meliputi SDPLN (Software Development Plan), SRS (Software
Requirement Specification), SAD (Software Architecture Development), TSTPLN (Test Plan)
dan User Documentation serta hasil dari perencanaan.
SDPLN yang menjelaskan secara umum dan global mengenai rancangan Aplikasi yang akan
dibuat. Rencangan system tersebut meliputi perkenalan dokumen, hambaran umum proyek,
struktur anggota dalam tim proyek, proses manajemen, rencana proses secara teknik, rencana
proses yang mendukung serta rencana tambahan.
SRS menjelaskan berbagai macam kebutuhan pembuatan produk, yaitu kebutuhan spesifik
yang terdiri dari kebutuhan fungsionalitas, termasuk didalamnya input, proses, dan output dari
produk dan non-fungsionalitas. Kebutukan antar muka juga digambarkan dengan jelas di
dalam dokumen ini, terdiri dari kebutuhan antar pengguna, antar hardware yang menjelaskan
kebutuhan yang harus ada untuk menjalankan auat mengoperasikan aplikasi system, kebutuhan
antar software yang menjelaskan bagaimana cara pengguna berinteraksi dengan system, dan
kebutuhan antar komunkasi.
SAD menjelaskan tentang arsitektur proyek pernagkat lunak yang akan dikerjakan. Dokumen
ini diantaranya berisi tentang Overview dari dokumen ini sendiri, Architectural
Representation, Architectural Goalsand Constraints, Use-Case View atau representasi
fungsionalitas dari proses, dan Logical View.
TSTPLN melingkupi tujuan-tujuan identifikasi informasi proyek dan komponen perngakat
lunaknya, daftar persyaratan yang diujikan untuk testing, merekomendasikan dan menjelaskan
strategi pengujian yang akan digunakan, identifikasi kebutuhan yang diperlukan, serta daftar
lampiran terkait.
H. Scope Devinition
Batasan dari proyek ini adalah:
Tidak membahas lamanya waktu pengerjaan
Tidak membahas material apa yang di gunakan.
4. Kebutuhan fungsional yang harus ada dalam sistem yang akan dibuat ini adalah sebagai
berikut:
Sistem harus dapat melayani pengaduan masyarakat berupa upload bukti berupa
dokumen (foto), mengklasifikasikan kasus yang sudah di tangani maupun tidak,
memvalidati kebenaran data.
Kebutuhan nonfungsional adalah kebutuhan tambahan yang tidak memiliki input, proses,
dan output. Namun demikian, kebutuhan nonfungsional ini sebaiknya dipenuhi, karena akan
sangat menentukan apakah sistem ini akan digunakan user atau tidak. Kebutuhan
nonfungsional ini dapat dikategorikan berdasarkan PIECES framework.
Berdasarkan performancenya, sistem diharapkan dapat mempersingkat waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan,
semakin besar troughput yang dapat dihasilkan. Peningkatan kecepatan dan troughput ini
diharapkan dapat terjadi pada semua proses/pekerjaan. Besarnya peningkatan ini tergantung
pada jenis proses/pekerjaannya.
Kebutuhan non-fungsional berdasarkan information dari PIECES framework adalah
terintegrasinya data. Sistem yang baru juga diharapkan dapat mencegah
terjadinya redundancy data dan dapat menjaga akurasi dan konsistensi data. Akurasi dan
konsistensi data sangat diutuhkan untuk mencegah adanya kesalahan penginputan data tamu
dan pengolahan data transaksi. Akurasi data dapat dijaga dengan meminimalisasi terjadinya
kesalahan dalam pencatatan, sedangakan konsistensi dapat dijaga dengan perancangan dan
implementasi database yang baik.
Kebutukan nonfungsional dari segi pengontrolan sistem yang diinginkan user antara lain
adalah sistem dapat mempermudah dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen
tingkat atas alam waktu yang cepat. Untuk meningkatkan reliabilitas sistem, sistem diharapkan
memiliki backup data. Backup data ini terutama dibutuhkan jika server down. Selain itu,
sistem juga dapat menjaga keamanan data-data yang disimpan, terutama untuk data-data yang
bersifat confidential.
5. Kebutuhan dari segi efisiensi yaitu sistem diharapkan dapat mempercepat dalam pengaksesan
data dan mempermudah pihak anggota dalam mengetahui kondisi akunnya dalam koperasi dan
proses yang harus dikerjakan.
I. Project Milestones
No Project Milestone Target date (dd/mm/yyyy)
1 Project Start 21/04/2018
2 Menyelesaikan Analisis Kebutuhan 30/04/2018
3 Menyelesaikan Perancangan Aplikasi dan Desain
System
07/05/2018
4 Menyelesaikan Implementasi 07/06/2018
5 Menyelesaikan Testing dan Perbaikan 14/06/2018
6 Menyelesaikan Deployment dan Instalasi 17/06/2018
7 Menyelesiakan Pelatihan dan Pemeliharaan 20/06/2018
8 Proyek Selesai 20/12/2018
J. Budget Summary
No Project Component Biaya
1 Lisensi Rp. 1.700.000,-
2 Pengadaan Server Rp. 20.000.000,-
3 Design dan Implementasi Sistem Rp. 97.000.000,-
4 Dokumentasi, Laporan, Buku Manual Pengaduan, CD
Source Code
Rp. 2.000.000,-
Total Rp. 120.700.000,-
K. Assumptions, Constraints, & Dependencies
Asumsi-asumsi dari proyek ini adalah:
1. Survey dan hari kerja dilakukan 1 minggu yang terdiri dari 5 hari yaitu senin-jumat.
2. Jam kerja dilaksanakan mulai pukul 08.00-16.00
6. 3. Biaya-biaya telah ada dalam akun yang jelas dan sudah ada minimal 30% ketika proyek
berlangsung
Batasan-batasan untuk system ini antara lain:
1. Pengadu hanya dapat melakukan pengaduan, mencantumkan bukti dokumentasi dan
mengetahui status pengaduan serta menjawab pertanyaan jika suatu saat di perlukan.
2. Administrator hanya bisa menerima laporan dan meneruskan ke instansi terkait, mengelola
data user dan mengelola data transaksi
L. Project Organizational Structure
Fungsi Nama Target date (dd/mm/yyyy)
Team Leader &
Sistem Analis
Windy Beliung Menjadwalkan pelaksanaan dan manajemen
proyek.
Memantau kinerja proyek pelaksanaan dari
analisis sampai implementasi.
Membuat dokumen SDPLN yang
mendefinisikan rencana proyek.
Menganalisa proses bisnis.
Mendefinisikan prosedur yang ada dalam
sistem.
Membuat dokumen flow, sistem flow.
Membuat dokumen SRS yang
mendefinisikan spesifikasi kebutuhan
perangkat lunak.
Membuat rancangan sistem dengan HIPO
dan DFD
Membuat dokumen SAD yang
mendefinisikan arsitektur system
Merancang dan membuat basis data dan
ERD (Entity relation Diagram)
7. Web Engineer Arya Rino Membuat aplikasi web yang telah
direncanakan
Mobile Engineer Ariya Devanto
Adam Levine
Membuat aplikasi mobile yang telah
direncanakan
Design Interface Renaldi Wahyu Merancang dan membuat UI/UX
Trainner Irma Rachmah Melakukan Pelatihan dasar ke pengguna
pengguna aplikasi (End User)
Fotografer Naufal F Mendokumentasikan kegiatan selama proses
pengerjaan berlangsung
Administrator Edgar Satrio Mengoprasikan aplikasi
Dokumentator Dion Rahayu Membuat laporan pendahuluan pembuatan
aplikasi, laporan akhir, buku manual
penggunaan, dan laporan source code.