SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
ANGGARAN TENAGA KERJA
A. PENGERTIAN
Anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam jangka waktu satu tahun,
yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan
anggaran ini sering disebut sebagai perencanaan. Tenaga kerja (karyawan) menurut
manajemen sumber daya manusia adalah aset perusahaan yang harus dilindungi dan
disejahterakan hidupnya karena mereka telah mengabdikan dirinya kepada perusahaan.
Secara umum anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara
terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja langsung untuk periode
yang akan datang. Anggaran tenaga kerja meliputi rencana tentang jumlah waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan satu satuan produk, tarif upah dan waktu pengerjaan.
B. JENIS TENAGA KERJA
Tenaga kerja (karyawan) menurut manajemen sumber daya manusia adalah aset
perusahaan yang harus dilindungi dan disejahterakan hidupnya karena mereka telah
mengabdikan dirinya kepada perusahaan. Tenaga kerja yang bekerja dalam proses produksi
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Tenaga kerja langsung, yaitu setiap jenis pekerjaan yang secara langsung
berhubungan dengan produksi barang atau jasa. Biasanya di pabrik operasi
manufaktur setiap karyawan yang melaksanakan tugas-tugas bahwa bertalian
dengan perakitan atau ciptaan yang nyata dan biayanya dikaitkan pada biaya
produksi atau pada barang yang dihasilkan.
 Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja
langsung:
1) Rencana produksi
2) Bagian/ departemen yang digunakan untuk melakukan proses produksi
3) Standar penyelesaian produk, waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan satu unit produk
4) Sistem upah yang digunakan (menurut waktu per jam, hasil per unit,
atau dengan insentif interval)
 Sifat-sifat tenaga kerja langsung yaitu:
a. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
b. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya
variabel.
c. Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga
kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk
akhir (terutama dalam penentuan harga pokok).
2. Tenaga kerja tidak langsung, disebut juga sebagai tenaga kerja penunjang karena
sumbangannya kepada proses produksi itu tidak termasuk benar-benar
menghasilkan produk-produk hanya terkurung konsistensi operasi serta
kontribusinya pada proses-proses produksi tidak termasuk benar-benar
menghasilkan produk serta biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik.
 Sifat-sifat tenaga kerja tidak langsung yaitu:
a. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungan secara
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
b. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang
semi fixed atau semi variable. Artinya biaya-biaya yang mengalami
perubahan tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan
produksi.
c. Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu di dalam
pabrik, tetapi dapat diluar pabrik.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Anggaran tenaga kerja seperti halnya anggaran bahan mentah yaitu hanya
merencanakan unsur tenaga kerja langsung dan harus disusun sebelumnya seperti halnya
anggaran produksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran tenaga kerja antara lain:
1. Kebutuhan tenaga kerja
2. Pencarian atau penarikan tenaga kerja
3. Latihan bagi tenaga kerja baru
4. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja
5. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
6. Pengawasan tenaga kerja
D. HUBUNGAN MANAJEMEN DENGAN ANGGARAN TENAGA KERJA
Dengan membuat anggaran seorang manajer dapat membuat perencanaan dan dapat
melakukan pengendalian kegiatan dengan demikian anggaran berhubungan erat dengan
manajemen, karena di dalam proses manajemen berkaitan dengan unsur-unsur lain seperti
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penataan (staffing), menciptakan
kerjasama dan koordinasi antar bagian (leading ), pengendalian (controlling).
E. MANFAAT ANGGARAN TENAGA KERJA
Penyusunan secara baik dari Anggaran Tenaga Kerja dapat mendatangkan beberapa
manfaat bagi perusahaan, seperti :
1. Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien karena rencana yang matang
2. Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien
3. Harga Pokok barang dapat dihitung secara tepat
4. Dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja
F. RUANG LINGKUP PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA
Proses penyusunan anggaran membutuhkan koordinasi semua level manajer yang
terorganisir dalam komite anggaran yang memiliki tugas antara lain:
1. Menyusun pedoman penyusunan anggaran
2. Menerima dan menganalisis setiap anggaran yang diajukan oleh setiap seksi, bagian
atau divisi.
3. Memberikan rekomendasi penyempurnaan
4. Menyetujui anggaran
Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar
satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya. Manning table, merupakan daftar
kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan:
1. Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
2. Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan
3. Bagian-bagian yang membutuhkannya.
I. Perhitungan Standar Tenaga Kerja (Struktur Anggaran Tenaga Kerja
Langsung)
Secara stuktural, anggaran tenaga kerja harus sesuai dengan stuktur rencana
tahunan. Oleh karena itu anggaran ini harus menunjukan biaya dan jam kerja langsung
menurut tanggung jawab, menurut waktu dan produk. Biaya kerja langsung sehari-hari
terlepas dari pengawasan langsung. Banyak perusahaan mengembangkan standar-standar
kerja yang realistis untuk banyak aktivitas laporan ini dibandingkan dengan hasil
sebenarnya dan dilaporkan setiap hari. Laporan ini pada dasarnya menunjukkan:
1. Jam yang dikerjakan sebenarnya
2. Jam standar untuk produksi sebenarnya
3. Selisih waktu
II. Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Penyusunan anggaran tenaga kerja dapat dipisahkan menjadi 2 macam anggaran
yaitu:
1. Anggaran Jam Kerja Langsung (Direct Labor Hours Budget)
Informasi yang dibutuhkan dalam Anggaran Jam Kerja Langsung :
a. Jenis barang yang dihasilkan
b. Jumlah barang yang diporduksi
c. Bagian-bagian yag dilalui dalam proses produksi
d. Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
e. Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)
Cara menentukan Jam Kerja Tenaga Langsung (Direct Labor Hours Budget):
a. Menghitung rata-rata jam kerja yang digunakan dalam pelaksanaan, pekerjaan
berdasarkan data tahun lalu.
b. Mencoba menjalankan operasi di bawah keadaan normal yang diharapkan.
c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu.
d. Mengadakan taksiran yang wajar.
e. Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tidak
dapat dihindari dan factor kelelahan.
Jam buruh langsung ini dapat dihitung dengan berbagai cara, diantaranya dengan analisa
gerak dan waktu yang sudah dijelaskan di atas.
Contoh:
Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung pada pabrik digolongkan menjadi 3
tingkatan yakni golongan I, II dan III. Upah per jam buruh langsung masing-masing golongan
adalah sebagai berikut :
Golongan I = Rp150/ orang/ DLH
II = Rp200/ orang/ DLH
III = Rp250/ orang/ DLH
Jumlah masing-masing golongan adalah: Golongan I 50 orang, Golongan II 20 orang dan
Golongan III 5 orang, dengan jumlah 75 orang.
Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang, kemudian dibuat
perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average wage rate) untuk tahun anggaran yang
bersangkutan. Cara yang termudah untuk mencari tingkat rata-rata per orang per jam buruh
langsung adalah dengan membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga
kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan. Tingkat upah rata-
rata tenaga kerja langsung perusahaan tersebut (per orang per DLH) dapat dihitung sebagai
berikut :
Golongan
Tingkat upah per
jam (Rp)
Jumlah (orang) Jumlah (DLH) Jumlah (Rp)
I 150 50 100 750.0000
II 200 20 400.0000
III 250 5 125.0000
75 100 1.275.0000
Tingkat upah rata-rata = total upah/ (total pekerja*DLH)
= 1.275.000/ (75*100)
= Rp170/ DLH.
2. Anggaran Biaya Buruh Langsung (Direct Labor Cost Budget)
Informasi yang dibutuhkan dalam Anggaran Biaya Buruh Langsung :
1. Jumlah barang yang diproduksi, yang dilihat dari anggaran produksi.
2. Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk mengerjakan 1 unit barang.
3. Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung.
4. Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan.
5. Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)
Dalam penyusunan anggaran biaya tenaga kerja, perlu dipertimbangkan faktor-faktor
sebagai berikut :
a. Anggaran unit yang harus diproduksi, khususnya rencana tentang jenis dan kuantitas
barang
b. Standar waktu yang digunakan yang dapat didasarkan atas data historis atau
pengalaman diwaktu yang lalu.
c. Sistem pengupahan atau sistem pembayaran upah yang bisa didasarkan atas waktu,
output dan insentif.
CONTOH :
PT. MAJU JAYA memiliki data yang akan digunakan untuk penyusunan anggaran tenaga
kerja, data tersebut terdiri dari :
a. Rencana tingkat produksi :
Quarter Unit
1
2
3
4
9.125
9.725
10.125
10.625
b. Rencana Jam Buruh langsung per unit :
Dept Std. Jam
A
B
2,4
1,5
c. Rencana tingkat upah rata-rata per jam buuh langsung (Direct Labour Hour /DLH) :
Dept Tarif / DLH
A
B
Rp. 500
Rp. 700
Pertanyaan :
1. Buatlah anggaran jam kerja langsung menurut waktu, departemen dan produk!
2. Buatlah anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut waktu, departemen dan
produk!
Jawaban :
PT. MAJU JAYA
Anggaran Jam Kerja Langsung Tahun 2004
Triwulan
Departemen I Departemen II
Total
JamProduksi
Std.
Jam
Jam
Jumlah
Produksi
Std.
Jam
Jam
Jumlah
1 9.125 2.4 21.900 9.125 1.5 13.688 35.588
2 9.725 23.340 9.725 14.588 37.928
3 10.125 24.300 10.125 15.188 39.488
4 10.625 25.500 10.625 15.938 41.438
Jumlah 39600 95.040 39600 59.402 154.442
PT. MAJU JAYA
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2004
Triwulan
Departemen I Departemen II
Total Biaya
Jam Upah Jumlah Jam
Upa
h
Jumlah
1 21.900 500 10.950.000 13.688 700 9.581.600 20.531.600
2 23.340 11.670.000 14.588 10.211.600 21.881.600
3 24.300 12.150.000 15.188 10.631.600 22.781.600
4 25.500 12.750.000 15.938 11.156.600 23.906.600
Jumlah 95.040 47.520.000 59.402 41.581.300 89.101.400

More Related Content

What's hot

Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfervitalfrans
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangNinnasi Muttaqiin
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...IrsyadArighi
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaEr Erlyta
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIhasril ariel
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 

What's hot (20)

Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfer
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal sia
 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANAN
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Tata Letak
Tata LetakTata Letak
Tata Letak
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 

Similar to Anggaran tenaga kerja

ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptx
ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptxANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptx
ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptxdidinkusmayadi3
 
akuntansi biaya .pptx
akuntansi biaya .pptxakuntansi biaya .pptx
akuntansi biaya .pptxArestyWangi
 
ANGGARAN TENAGA KERJA Bagian 1.pptx
ANGGARAN TENAGA KERJA Bagian 1.pptxANGGARAN TENAGA KERJA Bagian 1.pptx
ANGGARAN TENAGA KERJA Bagian 1.pptxKomangEndrawan1
 
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaan
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaanAnggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaan
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaanlaelya
 
Estimasi biaya 3
Estimasi biaya 3Estimasi biaya 3
Estimasi biaya 3moryku
 
kelompok 1 anggaran perusahaan.pptx
kelompok 1 anggaran perusahaan.pptxkelompok 1 anggaran perusahaan.pptx
kelompok 1 anggaran perusahaan.pptxShaidWithmadrid1
 
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...MinSururiAnfusina
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenFika Ratnasari
 
Analisis beban kerja
Analisis beban kerjaAnalisis beban kerja
Analisis beban kerjaGrim Hezz
 
Akuntansi Biaya
Akuntansi BiayaAkuntansi Biaya
Akuntansi Biayaahmadihbal
 
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfBAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfDimasTubagusRI1
 
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...MuhammadFadhly6
 

Similar to Anggaran tenaga kerja (20)

ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptx
ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptxANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptx
ANGGARAN_TENAGA_KERJA.pptx
 
akuntansi biaya .pptx
akuntansi biaya .pptxakuntansi biaya .pptx
akuntansi biaya .pptx
 
ANGGARAN TENAGA KERJA Bagian 1.pptx
ANGGARAN TENAGA KERJA Bagian 1.pptxANGGARAN TENAGA KERJA Bagian 1.pptx
ANGGARAN TENAGA KERJA Bagian 1.pptx
 
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaan
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaanAnggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaan
Anggaran produksi sebagai alat pengendalian biaya produksi perusahaan
 
8 btk
8 btk8 btk
8 btk
 
Akuntansi Biaya 4#5
Akuntansi Biaya 4#5Akuntansi Biaya 4#5
Akuntansi Biaya 4#5
 
Skb prt 2
Skb prt 2Skb prt 2
Skb prt 2
 
Estimasi biaya 3
Estimasi biaya 3Estimasi biaya 3
Estimasi biaya 3
 
kelompok 1 anggaran perusahaan.pptx
kelompok 1 anggaran perusahaan.pptxkelompok 1 anggaran perusahaan.pptx
kelompok 1 anggaran perusahaan.pptx
 
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemen
 
assesment n-analyst_hc
assesment n-analyst_hcassesment n-analyst_hc
assesment n-analyst_hc
 
Skb prt 2
Skb prt 2Skb prt 2
Skb prt 2
 
Analisis beban kerja
Analisis beban kerjaAnalisis beban kerja
Analisis beban kerja
 
Akuntansi Biaya
Akuntansi BiayaAkuntansi Biaya
Akuntansi Biaya
 
3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx
 
Makalah Pengantar Teknik Industri
Makalah Pengantar Teknik IndustriMakalah Pengantar Teknik Industri
Makalah Pengantar Teknik Industri
 
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfBAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
 
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
 
SIA (Sistem Penggajian)
SIA (Sistem Penggajian)SIA (Sistem Penggajian)
SIA (Sistem Penggajian)
 

Anggaran tenaga kerja

  • 1. ANGGARAN TENAGA KERJA A. PENGERTIAN Anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam jangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran ini sering disebut sebagai perencanaan. Tenaga kerja (karyawan) menurut manajemen sumber daya manusia adalah aset perusahaan yang harus dilindungi dan disejahterakan hidupnya karena mereka telah mengabdikan dirinya kepada perusahaan. Secara umum anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja langsung untuk periode yang akan datang. Anggaran tenaga kerja meliputi rencana tentang jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu satuan produk, tarif upah dan waktu pengerjaan. B. JENIS TENAGA KERJA Tenaga kerja (karyawan) menurut manajemen sumber daya manusia adalah aset perusahaan yang harus dilindungi dan disejahterakan hidupnya karena mereka telah mengabdikan dirinya kepada perusahaan. Tenaga kerja yang bekerja dalam proses produksi dikelompokkan menjadi 2 yaitu: 1. Tenaga kerja langsung, yaitu setiap jenis pekerjaan yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang atau jasa. Biasanya di pabrik operasi manufaktur setiap karyawan yang melaksanakan tugas-tugas bahwa bertalian dengan perakitan atau ciptaan yang nyata dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.  Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung: 1) Rencana produksi 2) Bagian/ departemen yang digunakan untuk melakukan proses produksi 3) Standar penyelesaian produk, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk 4) Sistem upah yang digunakan (menurut waktu per jam, hasil per unit, atau dengan insentif interval)  Sifat-sifat tenaga kerja langsung yaitu: a. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
  • 2. b. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel. c. Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalam penentuan harga pokok). 2. Tenaga kerja tidak langsung, disebut juga sebagai tenaga kerja penunjang karena sumbangannya kepada proses produksi itu tidak termasuk benar-benar menghasilkan produk-produk hanya terkurung konsistensi operasi serta kontribusinya pada proses-proses produksi tidak termasuk benar-benar menghasilkan produk serta biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik.  Sifat-sifat tenaga kerja tidak langsung yaitu: a. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi. b. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang semi fixed atau semi variable. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi. c. Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu di dalam pabrik, tetapi dapat diluar pabrik. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Anggaran tenaga kerja seperti halnya anggaran bahan mentah yaitu hanya merencanakan unsur tenaga kerja langsung dan harus disusun sebelumnya seperti halnya anggaran produksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran tenaga kerja antara lain: 1. Kebutuhan tenaga kerja 2. Pencarian atau penarikan tenaga kerja 3. Latihan bagi tenaga kerja baru 4. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja 5. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja 6. Pengawasan tenaga kerja D. HUBUNGAN MANAJEMEN DENGAN ANGGARAN TENAGA KERJA Dengan membuat anggaran seorang manajer dapat membuat perencanaan dan dapat melakukan pengendalian kegiatan dengan demikian anggaran berhubungan erat dengan manajemen, karena di dalam proses manajemen berkaitan dengan unsur-unsur lain seperti
  • 3. perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penataan (staffing), menciptakan kerjasama dan koordinasi antar bagian (leading ), pengendalian (controlling). E. MANFAAT ANGGARAN TENAGA KERJA Penyusunan secara baik dari Anggaran Tenaga Kerja dapat mendatangkan beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti : 1. Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien karena rencana yang matang 2. Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien 3. Harga Pokok barang dapat dihitung secara tepat 4. Dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja F. RUANG LINGKUP PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA Proses penyusunan anggaran membutuhkan koordinasi semua level manajer yang terorganisir dalam komite anggaran yang memiliki tugas antara lain: 1. Menyusun pedoman penyusunan anggaran 2. Menerima dan menganalisis setiap anggaran yang diajukan oleh setiap seksi, bagian atau divisi. 3. Memberikan rekomendasi penyempurnaan 4. Menyetujui anggaran Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya. Manning table, merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan: 1. Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan 2. Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan 3. Bagian-bagian yang membutuhkannya. I. Perhitungan Standar Tenaga Kerja (Struktur Anggaran Tenaga Kerja Langsung) Secara stuktural, anggaran tenaga kerja harus sesuai dengan stuktur rencana tahunan. Oleh karena itu anggaran ini harus menunjukan biaya dan jam kerja langsung menurut tanggung jawab, menurut waktu dan produk. Biaya kerja langsung sehari-hari terlepas dari pengawasan langsung. Banyak perusahaan mengembangkan standar-standar kerja yang realistis untuk banyak aktivitas laporan ini dibandingkan dengan hasil sebenarnya dan dilaporkan setiap hari. Laporan ini pada dasarnya menunjukkan: 1. Jam yang dikerjakan sebenarnya
  • 4. 2. Jam standar untuk produksi sebenarnya 3. Selisih waktu II. Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja Penyusunan anggaran tenaga kerja dapat dipisahkan menjadi 2 macam anggaran yaitu: 1. Anggaran Jam Kerja Langsung (Direct Labor Hours Budget) Informasi yang dibutuhkan dalam Anggaran Jam Kerja Langsung : a. Jenis barang yang dihasilkan b. Jumlah barang yang diporduksi c. Bagian-bagian yag dilalui dalam proses produksi d. Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang e. Waktu produksi barang (bulan atau kuartal) Cara menentukan Jam Kerja Tenaga Langsung (Direct Labor Hours Budget): a. Menghitung rata-rata jam kerja yang digunakan dalam pelaksanaan, pekerjaan berdasarkan data tahun lalu. b. Mencoba menjalankan operasi di bawah keadaan normal yang diharapkan. c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu. d. Mengadakan taksiran yang wajar. e. Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tidak dapat dihindari dan factor kelelahan. Jam buruh langsung ini dapat dihitung dengan berbagai cara, diantaranya dengan analisa gerak dan waktu yang sudah dijelaskan di atas. Contoh: Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung pada pabrik digolongkan menjadi 3 tingkatan yakni golongan I, II dan III. Upah per jam buruh langsung masing-masing golongan adalah sebagai berikut : Golongan I = Rp150/ orang/ DLH II = Rp200/ orang/ DLH III = Rp250/ orang/ DLH Jumlah masing-masing golongan adalah: Golongan I 50 orang, Golongan II 20 orang dan Golongan III 5 orang, dengan jumlah 75 orang. Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang, kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average wage rate) untuk tahun anggaran yang bersangkutan. Cara yang termudah untuk mencari tingkat rata-rata per orang per jam buruh
  • 5. langsung adalah dengan membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan. Tingkat upah rata- rata tenaga kerja langsung perusahaan tersebut (per orang per DLH) dapat dihitung sebagai berikut : Golongan Tingkat upah per jam (Rp) Jumlah (orang) Jumlah (DLH) Jumlah (Rp) I 150 50 100 750.0000 II 200 20 400.0000 III 250 5 125.0000 75 100 1.275.0000 Tingkat upah rata-rata = total upah/ (total pekerja*DLH) = 1.275.000/ (75*100) = Rp170/ DLH. 2. Anggaran Biaya Buruh Langsung (Direct Labor Cost Budget) Informasi yang dibutuhkan dalam Anggaran Biaya Buruh Langsung : 1. Jumlah barang yang diproduksi, yang dilihat dari anggaran produksi. 2. Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk mengerjakan 1 unit barang. 3. Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung. 4. Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan. 5. Waktu produksi barang (bulan atau kuartal) Dalam penyusunan anggaran biaya tenaga kerja, perlu dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut : a. Anggaran unit yang harus diproduksi, khususnya rencana tentang jenis dan kuantitas barang b. Standar waktu yang digunakan yang dapat didasarkan atas data historis atau pengalaman diwaktu yang lalu. c. Sistem pengupahan atau sistem pembayaran upah yang bisa didasarkan atas waktu, output dan insentif.
  • 6. CONTOH : PT. MAJU JAYA memiliki data yang akan digunakan untuk penyusunan anggaran tenaga kerja, data tersebut terdiri dari : a. Rencana tingkat produksi : Quarter Unit 1 2 3 4 9.125 9.725 10.125 10.625 b. Rencana Jam Buruh langsung per unit : Dept Std. Jam A B 2,4 1,5 c. Rencana tingkat upah rata-rata per jam buuh langsung (Direct Labour Hour /DLH) : Dept Tarif / DLH A B Rp. 500 Rp. 700 Pertanyaan : 1. Buatlah anggaran jam kerja langsung menurut waktu, departemen dan produk! 2. Buatlah anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut waktu, departemen dan produk! Jawaban : PT. MAJU JAYA Anggaran Jam Kerja Langsung Tahun 2004 Triwulan Departemen I Departemen II Total JamProduksi Std. Jam Jam Jumlah Produksi Std. Jam Jam Jumlah 1 9.125 2.4 21.900 9.125 1.5 13.688 35.588 2 9.725 23.340 9.725 14.588 37.928 3 10.125 24.300 10.125 15.188 39.488 4 10.625 25.500 10.625 15.938 41.438 Jumlah 39600 95.040 39600 59.402 154.442
  • 7. PT. MAJU JAYA Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2004 Triwulan Departemen I Departemen II Total Biaya Jam Upah Jumlah Jam Upa h Jumlah 1 21.900 500 10.950.000 13.688 700 9.581.600 20.531.600 2 23.340 11.670.000 14.588 10.211.600 21.881.600 3 24.300 12.150.000 15.188 10.631.600 22.781.600 4 25.500 12.750.000 15.938 11.156.600 23.906.600 Jumlah 95.040 47.520.000 59.402 41.581.300 89.101.400