Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik (BOP). Dokumen juga menjelaskan proses penyusunan anggaran BOP mulai dari penanggung jawab perencanaan biaya, penentuan jumlah biaya, hingga pengawasan BOP. Diakhiri dengan contoh soal perhitungan BOP masing-masing departemen produksi dan jasa setelah
2. A. Pengertian Anggaran BOP
Tujuan Akhir yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan adalah
tercapainya keuntungan yang maksimal, sehingga untuk mencapai
tingkat keuntungan tersebut diperlukan perencanaan biaya secara
hati-hati. Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa biaya-
biaya yang secara tidak langsung berperan dalam proses produksi
dimsukkan ke dalam biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang
dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali biaya
bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya overhead pabrik akan mempengaruhi harga pokok
produksi selanjutnya harga pokok penjualan dan akhirnya akan
mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan.
3. B. Tujuan Penyusunan Anggaran BOP
Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun dengan
alat pedoman kerja, pengawasan kerja dan pengkoordinasian yang
membantu pihak manajemen dalam menjalankan perusahaan.
Secara khusus tujuan penyusunan anggaran BOP adalah:
• Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien.
• Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat.
• Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan
tempat dimana biaya dibebankan.
• Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.
4. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penyusunan Anggaran BOP
Adapun factor-faltor yang dipertimbangkan dalam penyusunan
anggaran BOP yaitu:
1. Anggaran unt yang akan diproduksi, terutama yang berkaitan
dengan kualitas dan kuantitasnya dari waktu ke waktu.
2. Berbagai standar yang telah ditetapkan perusahaan.
3. Sistem pembayaran upah yang dipakai perusahaan.
4. Metode depresiasi khususnya terhadap aktiva tetap.
5. Metode alokasi biaya yang dipakai perusahaan untuk membagi
biaya yang semula merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa
kelompok biaya dimana biaya tersebut terjadi.
5. D. Penyusunan anggaran BOP
Dalam kaitannya dengan penentuan besarnya biaya yang harus
dianggarkan ke dalam biaya BOP ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan.
Penyusunan Anggaran BOP
Pengawasan BOP
Penentuan Jumla Biaya
Penanggung Jawab
Perencanaan Biaya
6. D1. Penanggung Jawab Perencanaan Biaya
Dalam hal ini ditegaskan harus adanya prinsip pertanggung jawaban
secara akuntansi. Untuk menyukseskan hal tersebut maka
departemen produksi dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Departemen produksi, departemen ini merupakan departemen
yang menjalankan kegiatan produksi untuk mengolah bahan baku
menjadi barang jadi sehingga BOP yang ditimbulkan disebut BOP
langsung.
2. Departemen Jasa, departemen ini membantu kelancaran proses
produksi sehingga BOP yang ditimbulkan disebut BOP tidak
langsung.
7. D2. Penentuan Jumlah Biaya
Penentuan BOP diserahkan langsung pada masing-masing
kepala departemen dan atas ijin pimpinan perusahaan. Terdapat
dua hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan jumlah BOP yaitu:
1. Sifat biaya, yang dikenal ada 3 macam yaitu: biaya tetap, biaya
variable, dan biaya semi variable.
2. Wewenang untuk menentukan biaya.
8. D3. Pengawasan BOP
Dalam hal pengawasan BOP, perlu diperhatikan pengalihan BOP dari departemen
jasa ke departemen produksi, karena biaya yang timbul pada departemen jasa
selain untuk kepentingan departemen jasa sendiri juga untuk departemen
produksi dan satuan kegiatan yang dipergunakan adalah:
Departemen
Produksi
• Material Cost (MC)
• Direct Labour Cost (DLC)
• Direct machine hours (DMH)
• Productive output (PO)
Departemen
Jasa
• Direct Repair Hours (DRH)
• Kilowatt Hours (KWH)
• Direct Labour Cost (DLH)
• Nilai Pembelian Bahan Mentah
9. Contoh Soal
PT. Sederhana memproduksi 2 jenis produk yaitu produk A dan B.
Kedua produk diproses melalui 2 departemen produksi dan 2
departemen jasa. Tarif BOP ditentukan berdasarkan rencana
kegiatan tahunan BOP
Keterangan Jumlah Biaya Jumlah DMH
Depart. Produksi I Rp. 12.000.000 63.000
Depart. Produksi II Rp. 9.000.000 33.000
Depart. Jasa I Rp. 3.000.000 9.000
Depart. Jasa II Rp. 2.400.000 7.500
10. Penggunaan hasil kegiatan departemen jasa
Pemakai Jasa Pemberi Jasa
Jasa I Jasa II
Depart. Produksi I
Depart. Produksi II
Depart. Jasa I
Depart. Jasa II
45 %
40 %
-
15 %
35 %
45 %
20 %
-
Berdasarkan data tersebut hitunglah:
1. Besarnya BOP keseluruhan masing-masing departemen produksi
setelah menyerap BOP dari departemen jasa!
2. BOP netto masing-masing departemen jasa setelah saling
memberi dan menerima jasa!
3. Tarif BOP masing-masing departemen produksi untuk setiap
satuan kegiatan!
11. Jawab
1. Diketahui
BOP dept. Jasa I Rp. 3.000.000, menyerap dept. Jasa II = 20%
BOP dept. Jasa II Rp. 2.400.000, menyerap dept, jasa I = 15%
Persamaan:
X = 3.000.000+0,2Y
Y = 2.400.000+0,15X
Maka nilai X dan Y adalah:
X = 3.000.000+0,2(2.400.000+0,15X)
X = 3.000.000+480.000+0,03X
X-0,03X = 3.480.000
0,97X = 3.480.000
X = 3.480.000 = 3.587.628,87 dibulatkan menjadi 3.587.630.
0,97
12. Nilai Y
Y = 2.400.000+0,15X
Y = 2.400.000+0,15(3.587.630)
Y = 2.400.000+538.144,50 = 2.938.144,5 dibulatkan 2.938.140.
Maka BOP departemen produksi setelah menyerap jasa departemen jasa:
Dept. Prod I :Dept jasa I 45% x 3.587.630 = Rp. 1.614.433,5
Prod II:Dept jasa I 40% x 3.587.630 = Rp. 1.435.052
Dept. Prod I :Dept jasa II 35% x 2.938.140 = Rp. 1.028.349
Prod II:Dept jasa II 45% x 2.938.140 = Rp. 1.322.163
13. Keterangan Departemen Produksi I Departemen Produksi II
Anggaran BOP
Alokasi BOP
Dept. Jasa I
Dept. Jasa II
Rp. 12.000.000
Rp. 1.614.430
Rp. 1.028.350
Rp. 9.000.000
Rp. 1.435.050
Rp. 1.322.163
Jumlah Rp. 14.642.780 Rp. 11.757.213
14. 2. Dept. Jasa I Menerima dari dept jasa II 20% x 2.938.140 = Rp. 587.630
Memberi pada dept jasa II 15% x 3.587.630 = Rp. 538.140
Dept. Jasa II Menerima dari dept jasa I 15% x 3.587.630 = Rp.538.140
Memberi pada debt jasa I 20% x 2.938.140 = Rp. 587.630
Keterangan Departemen Produksi I Departemen Produksi II
Anggaran BOP
Menerima
Memberi
Rp. 3.000.000
Rp. 587.630
Rp. (538.140)
Rp. 2.400.000
Rp. 538.140
Rp. (587.630)
Jumlah Rp. 3.049.490 Rp. 2.350.510